PENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH

PADA JAM PERTAMA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK BAGI SISWA KELAS IX A SMP N 2 KRAGAN

SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Anwar Shodiq

SMP Negeri 2 Kragan

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peningkatan kedisiplinan masuk sekolah pada jam pertama dengan cara bimbingan kelompok pada siswa kelas IX A SMPN 2 Kragan. Subyek penelitian adalah siswa kelas IX A yang terlamabat ketika masuk sekolah pada jam pertama.Penelitihan ini dilakukan dengan 2 siklus dimana data diambil dari data dukumen catatan siswa yang terlambat oleh guru piket dan guru bimbingan konseling. Data awal menujukan bahwa 28,5% dari 35 siswa terlambat pada jam pertama.kemudian pada siklus I ada peningkatan kedisiplinan dari 68% naik menjadi 82.1% dan pada siklus II terjadi peningkatan lagi menjadi 97,9%.jadi dengan dilakukan kegiatan bimbingan kelompok terjadi perubahan yang siknifikan terhadap kedisiplinan.

Kata kunci: disiplin, bimbingan, dan kelompok

 

PENDAHULUAN

Latarbelakang masalah

Disiplin adalah kunci keberhasilan dalam belajar. Upaya mendisiplinkan siswa tidaklah mudah sebab membutuhkan pemahaman dan dalam pelaksanaannya perlu ada kesadaran dari siswa agar mereka dapat maksimal dalam belajar. Ketertiban dan kedisiplinan siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru merupakan suatu yang harus dikerjakan, diselesaikan oleh siswa sebagai usaha memenuhi tugas yang diberikan oleh guru. Dalam memberikan pembelajaran kepada siswa tentang disiplin, banyak cara dilakukan oleh guru. Cara tersebut berbeda antara siswa satu dengan siswa yang lain. Bagi para guru dengan memberikan gambaran yang jelas pada siswa tentang kedisiplinan dalam belajar, agar siswa tersebut mampu membuktikan potensi belajar yang baik. Seorang guru harus mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap, pendapat, dan tingkah laku melalui mekanisme daya tarik bagi siswa agar dapat mentaati tata tertib.

Dalam kenyataan yang ada di SMP N 2 Kragan, dijumpai siswa kelas XI A yang terlambat masuk sekolah sebanyak 10 siswa dari 35 siswa (28%), dengan katagori tinggi sebanyak 25,.71%. Dengan demikian hal tersebut dapat menghambat berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas.

 Berdasarkan uraian tersebut di atas maka judul dalam penelitian ini adalah: “Peningkatan kedisiplinan masuk sekolah pada jam pertama melalui bimbingan kelompok bagi siswa kelas IXa SMP N 2 KRAGAN semester I tahun pelajaran 2018/2019”

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah metode layanan Bimbingan Kelompok dapat meningkatkan kedisiplinan masuk sekolah pada pelajaran jam pertama bagi siswa kelas IX A SMP N 2 Kragan semester I tahun pelajaran 2018/2019.

Tujuan penelitihan ini adalah untuk mengetahui Peningkatan kedisiplinan masuk sekolah pada pelajaran jam pertama siswa SMP N 2 Kragan kususnya siswa kelas XI A Tahun Pelajaran 2018/2019.

Manfaat penelitihan ini adalah dapat mendorong dan memotivasi siswa terutama yang tingkat kedisiplinan masuk sekolah pada pelajaran jam pertama kurang untuk selalu berusaha masuk sekolah dengan tepat waktu, bagi guru pembimbing, diharapkan dapat meningkatkan layanan konseling, terutama Bimbingan Kelompok dalam upaya meningkatkan kedisiplinan masuk sekolah pada pelajaran jam pertama dan guru mata pelajaran, diharapkan dapat meningkatkan apresiasinya terhadap pelayanan Bimbingan Kelompok yang dilaksanakan guru pembimbing, sehingga guru mata pelajaran dapat memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada siswa yang akan meminta/menghadiri pertemuan konseling dengan guru pembimbing.

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Pada landasan teori ini dibahas beberapa hal terkait dengan masalah peneliti antara lain: Kedisiplinan Masuk Sekolah Pada Pelajaran Jam Pertama dan bimbingan kelompok.

Kedisiplinan

Kata kedisiplinan berasal dari bahasa Latin yaitu discipulus, yang berarti mengajari atau mengikuti yang dihormati. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam Intansari 2015), menyatakan bahwa disiplin adalah:

1.     Tata tertib (di sekolah, di kantor, kemiliteran, dan sebagainya).

2.     Ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib.

3.     Bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu.

Menurut Arikunto (dalam Yanti, 2016), dalam kedisiplinan dikenal dua istilah yang pengertianya hampir sama seperti pembentukanya secara beruntun. Kedua istilah adalah kedisiplinan dan ketertiban, ada juga yang menggunakan istilah siasat dan ketertiban. Selanjutnya pengrertian kedisiplinan atau siasat menunjuk kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib karena didorong kesadaran yang ada pada kata hatinya.

Kedisiplinan hakikatnya adalah sekumpulan tingkah laku individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan. Kedisiplinan dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas / latihan yang dirancang karena dianggap perlu dilaksanakan untuk dapat mencapai sasaran tertentu. (Sukadji, 2000).

Kedisiplinan masuk sekolah pada jam pertama

Siswa hadir di sekolah paling lambat pukul 07.00 WIB dan mengikuti jam pelajaran pertama yaitu pukul 07.00 WIB. (Buku Tata Tertib SMPN 2 Kragan, 2018).


Bimbingan Kelompok

Prayitno dalam Ratnaningsih (2017) menyatakan Bimbingan kelompok berarti memanfaatkan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan konseling. Bimbingan kelompok lebih merupakan suatu upaya bimbingan kepada individu-individu melalui kelompok.

Menurut Sukiman (2011),bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap individu dalam pengembangan kehidupan pribadi, social, belajar, karier dan pengambilan keputusan serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.

Prof. Mungin dalam Ratnaningsih (2017)menyatakan bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok di mana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.

Topik bahasan dapat diterapkan berdasarkan kesepakatan anggota kelompok atau telah dirumuskan oeh guru pembimbing dan konseling berdasarkan pemahaman atas data tertentu Topik dalam bimbingan kelompok besifat umum (common problem) dan tidak rahasia (dirjen GTK,2017).

Dari beberapa pengertian bimbingan kelompok di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok adalah Suatu kegiatan kelompok yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya interaksi saling mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana pemimpin kelompok menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu individu mencapai perkembangan yang optimal dan topiknya bersifat umum dan tidak rahasia.

Tahapan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok ada empat tahap yaitu. pembentukan, peralihan, kegiatan dan pengakhiran. Dinamika dalam kelompok sangat dibutuhkan karena dengan terbentuknya dinamika kelompok kegiatan bimbingan kelompok dapat berjalan dengan baik dan aktif. Dalam bimbingan kelompok akan lebih efektif apabila ada permainan dalam kelompok untuk menghidupkan keakraban dalam kelompok. (Prayitno, dalam Ratnaningsih 2017).

Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah peningkatan kedisiplinan masuk sekolah pada jam pertama melalui bimbingan kelompok bagi siswa kelas IX A SMP N 2 KRAGAN semester I tahun pelajaran 2018/2019.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakuakan selama tiga bulan yaitu bulan Agustus, September, Oktober, November tahun 2018. Adapun pembagian waktunya sebagai berikut:

1.     Bulan Agustus 2018, penyusunan proposal tindakan bimbingan konseling dan penyusunan instrument oleh peneliti serta memberikan layanan bimbingan Kelompok dengan jumlah kelompok besar yaitu 35 siswa atau secara klasikal.

2.     Bulan September sampai Oktober 2018, untuk mengumpulkan data atau melakukan tindakan kelas yaitu memberikan Bimbingan Kelompok dengan jumlah kelompok 10 siswa dan menganalisis data.

3.     Bulan November 2018, Pembahasan hasil analisis data dan menyusun laporan hasil penelitian.

Sumber Data

Teknik dan Alat Pengumpul data dalam penelitian ini peneliti mengambil data primer dan sekunder. Data primer diambil dari himpunan data dan rekapitulasi catatan Kejadian Guru Piket dan Guru BK kelas IX A SMP Negeri 2 Kragan, sedangkan data sekunder yang diperoleh dari siswa adalah berupa informasi alasan terlambat masuk sekolah pada jam pelajaran pertama,

Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdapat beberapa tahapan meliputi perencanaan, pelaksanaan , pengamatan dan refleksi. Keempat tahapan tersebut dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, untuk itu maka penelitian ini bergerak pada area layanan bimbingan kelasikal untuk memetakan subyek penelitihan. Kemudian untuk mendapatkan subyek atau kelompok bimbingan yang akan di berikan perlakuan pada siklus 1 dan siklus 2.

Dalam analisis data, penulis menggunakan teknik deskriptif komparatif yaitu membandingkan keadaan kondisi awal dengan tindakan pertama (siklus pertama) dan membandingkan dengan tindakan kedua (siklus kedua) terhadap kedisiplinan masuk sekolah. Untuk kepentingan analisis data peneliti terlebih dahulu memberikan score melalui indikator-indikator untuk mengungkap tingkat kedisiplinan siawa masuk sekolah pada jam pelajaran pertama dengan menngunakan data dan catatan siswa terlambat yang ada pada guru piket atau guru BK. Dari hasil evaluasi tersebut akan diketahui tingkat keefektifan pemberian layanan bimbingan kelompok, apakah ada peningkatan yang signifikan antara pemberian layanan bimbingan kelompok dengan tingkat kedisiplinan masuk sekolah. Selain itu hasil analisis tersebut juga memberikan gambaran atau deskriptif bagaimana meningkatkan kedisiplinan masuk sekolah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diskripsi Kondisi Awal

Kondisi Awal Salah satu faktor kurang disiplinnya siswa dalam kegiatan belajar adalah keterlambatan siswa masuk kelas pada jam pertama. Berdasarkan data bulan Agustus 2018 (26 hari efektif) ditunjukkan hasil pengamatan dari 35 siswa dan dapat dilihat dalam tabel 1 yaitu menunjukkan tingginya ketidakdisiplinan siswa masuk sekolah pada jam pelajaran pertama berada di atas 15% (di bawah kriteria kedisiplinan minimal 85%) ada 10 siswa (28,5% dari 35 siswa) sedangkan yang berada pada kategori tinggi ada 9 siswa (25,71% dari 35 siswa) dan yang berada pada kategori sedang 1 siswa (2,85%)

Hasil Siklus I

1.     perencanaan tindakan Layanan Bimbingan Kelompok untuk meningkatkan kedisiplinan siswa masuk sekolah pada jam pelajaran pertama.

2.     Pelaksanaan Tindakann: tindakan dilakukan dengan mengunakan layanan Bimbingan Kelompok dengan dibuat kelompok bimbingan terdiri dari 10 orang siswa yang terlambat.

3.     Hasil penelitian: Ketidakdisiplinan Kehadiran siswa masuk sekolah pada jam pelajaran pertama dalam kurikulum KTSP ditentukan 85% artinya batas minimal keterlambatan 15%. Namun peneliti ingin menghilangkan ketidakdisiplinan siswa masuk sekolah pada jam pelajaran pertama hingga 5% atau target kehadiran mencapai 95%. Sedangkan siswa yang terentaskan baru mencapai 1 siswa yaitu siswa No.08-IX, 9 siswa lainnya masih pada angka 71,42% – 85,71%.

4.     Hasil Refleksi: Berdasarkan hasil pengamatan Penentukan topik permasalahan bidang bimbingan dengan baik dan benar. Namun peneliti masih kurang variatif dalam merespon, kurang memberikan tanggapan, belum dapat membuat suasana menjadi hangat dan empatik, kurang dapat memberikan reinforcement dan kurang dapat mendorong siswa untuk mentransfer tingkah laku. Oleh karena itu peneliti akan memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus 1.

Hasil Siklus II

1.     Berdasarkan hasil pengamatan pada Siklus II, ketidakdisiplinan siswa masuk sekolah pada jam pelajaran pertama 10 siswa mengalami penurunan bahkan dapat dihilangkan. Berdasarkan data catatan terlambat siswa pada siklus II dari 10 siswa yang diteliti rata – rata mencapai 97.947%. 8 siswa yang diteliti kehadirannya menjadi kategori sangat baik menjadi di atas 95%, sedangkan 2 siswa berada di angka 92,66% (baik). Artinya sudah melebihi batas minimal keterlambatan 15%. Atau sudah melebihi batas minimal kedisiplinan 85%.

2.      Refleksi Siklus II: Prosentase kedisiplinan siswa masuk sekolah pada jam pelajaran pertama meningkat dari 82,138% (cukup) pada siklus I menjadi 97,947% (Baik) pada siklus II, juga mengalami peningkatan sebesar 14,138% dari kondisi awal 62,00% ke siklus I sebesar 82,138% menjadi 97,947% pada siklus II atau meningkat 15,809%. Peningkatan prosentase kedisiplinan siswa, penurunan ketidakdisiplinan masuk sekolah pada jam pelajaran pertama tidak lepas dari penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok. Bimbingan Kelompok dapat mengentaskan ketidakdisiplinan kehadiran masuk sekolah yang tinggi menjadi rendah, 7 siswa terentaskan 100%, dan 3 siswa terentaskan antara 91,66% s.d. 96,15%.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan Pembahasan dapat disimpulkan bahwa melalui layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kedisiplinan siswa masuk sekolah pada jam pelajaran pertama pada siswa kelas IX A SMP Negeri 2 Kragan, Kabupaten Rembang Semester I Tahun ajaran 2018/2019.

Saran: Berdasarkan hasil penelitian ini dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:

1)       guru bimbingan konseling agar dapat menerapkan layanan bimbingan kelompok sebagai metode alternatif dalam menyelesaikan masalah kedisiplinan.

2)       peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindaklanjutkan hasil penelitian ini dengan layanan yang lainnya dan dengan subjek yang lebih luas sehingga dapat menambah wawasan dalam dunia pendidikan ini.

3)       peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel atau perlakuan-perlakuan yang hampir sama dalam penelitian ini lebih lanjut, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pijakan atau rujukan penelitian..

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun Ditjen GTK. 2017. Paduan Oprasioanal Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

Ratnaningsih, Ika S.Pd, 2017, Efektifitas Layanan Khusus Pada Bimbingan dan Kelompok UntukMeningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Antarpribadi Siswa kelas IX B Semester 1 tahun Pelajaran 2016/2017, PTBK, Rembang.

Yanti, Maria Rosalina Fajar, 2016, Hubungan dengan Prestasi Belajar Siswa di SMP Maria Immaculata Yogyakarta, SKRIPSI, Universitas Sanata Darma, Yogyakarta

Intansari, Agustya, 2015, Peningkatan budaya disiplin siswa di sekolah dasar negeri selotapak no.424 Trawas Mojokerto, SKRIPSI, UIN Malang

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai pustaka: Jakarta

Sukadji. 2000. Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah. Jakarta Universitas Indonesia.