PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF

PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN MELALUI MEDIA KARTU HURUF

DI DUSUN GAMBIR KELURAHAN SEMOWO KECAMATAN PABELAN

 

Umi Maghfirotun

Tritjahjo Danny Soesilo

Mozes Kurniawan

Pendidikan Guru PAUD, Universitas Kristen Satya Wacana

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak usia 3-4 tahun melalui media kartu huruf di Dusun Gambir Kelurahan Semowo Kec. Pabelan. Jenis penelitian ini adalah Participatory Action Research (PAR). Subjek penelitian yaitu anak usia 3-4 tahun di Dusun Gambir yang berjumlah 5 anak dengan rincian 2 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalamobservasi berupa lembar penilaian, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah Deskriptif kualitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila rata-rata kemampuan mengenal huruf melalui media kartu huruf telah mencapai kriteria Baik yaitu 80%.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengenal huruf melalui media kartu huruf di Dusun Gambir. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata kemampuan mengenal huruf menggunakan media kartu huruf pratindakan sebesar 5%, meningkat menjadi 45% pada tindakan siklus I, dan mencapai 85% pada tindakan siklus II.

Kata Kunci: Kemampuan Mengenal Huruf anak usia 3-4 Tahun, Kartu Huruf.

ABSTRACT

This study aims to improve the ability to recognize letters for 3 to 4-year-oldchildrenthroughflash card (containing letter)mediain the Gambir Village, Semowo, Pabelan. This type of research is participatory Action Research (PAR). The subjects were 3 to4-year-old childrenin Gambir, amouting to 5 children with details of 2 boys and 3 girls.The data collection technique usedinterviews, observation and documentationin the form of assessment sheets, documentation and interviewsguideline. Data analysis technique used is qualitative descriptive. The indicator of success in this study is if the average ability to recognize the letters through the flash card media has reached the ‘good’criteria of 80%. The results of this study indicated an increase in the ability to recognize letters through the media flash card in Gambir. This is proven by the increase of the average ability to recognize lettersused inpre-action (pre-cycle) flash card media of 5%, increased to 45% in the action ofcycle I, andreached 85% in the action ofcycle II.

Keyword: Ability to know the letters of 3-4 year olds, letter cards.

 

PENDAHULUAN

Perkembangan anak usia 3-4 tahun = observasi penulis melihat bahwa anak usia 3-4 tahun di Dusun Gambir Kelurahan Semowo Kecamatan Pabelan pembelajaran mengenal huruf masih belum optimal. Itu dilihat dari hasil observasi dari kelima anak semua belum dapat menyebutkan huruf dari sebuah kosa kata. Anak masih kesulitan saat menyebutkan lafal huruf dan bentuknya yang hampir mirip. Misal b dengan d, i dengan j, t dengan f m dengan w, p dengan q. Kurangnya kemampuan anak dalam mengenal huruf diduga diakibatkan dari kurangya pendampingan orang tua kepada anak-anaknya karena kesibukan orang tua yang begitu menyita waktu pendampingan dan pengajaran di lingkungan rumah tangga.

Dari hasil wawancara dengan orang tua, Orang tua mengatakan bahwa jarang mengenalkan huruf ke pada anaknya. Alasan dari Orang tua adalah orang tua sibuk bekerja sehingga tidak ada waktu untuk anaknya. Ada pula orang tua yang di sela kasibukanya masih mengajarkan huruf menggunakan lembar kerja anak yang diberikan dari sekolah tetapi anak cederung tidak tertarik saat pembelajaran mengenalhuruf.Untuk itu peneliti tertarik untuk membantu meningkatkan kemampuan mengenal huruf, kemampuan ini dapat ditingkatkan dengan cara yang tepat yakni dilakukan dengan bermain yang merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak sehingga mereka merasa tidak bosan.

Media kartu huruf dipilih dengan alasan bahwa media ini belum pernah digunakan orang tua dalam mengajarkan huruf kepada anaknya. Berdasarkan observasi penulis, anak-anak usia 3-4 tahun belum memiliki kegiatan belajar yang dikemas dan disajikan dalam bentuk media gambar. Selain itu, media kartu huruf yang dijadikan sebagai alat permainan edukatif diduga dapat dijadikan salah satu alternative dalam upaya meningkatkan kemampuan kosa kata anak. Hal tersebut didasari oleh penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa media kartu huruf yang digunakan melalui permainan telah dapat meningkatkan kemampuan kosa kata anak.

Trisniwati (2014) dengan judul penelitian “peningkatan kemampuan mengenal huruf melalui metode permainan kartu huruf pada kelompok BI TK ABA Ketanggungan Wirobrajan Yogyakarta” menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang singnifikan antara media kartu huruf dengan kemampuan anak mengenal huruf. Hal ini dibuktikan meningkatnya kemampuan anak dalam mengenal huruf. Kondisi awal prasiklus persentase sebesar 48% kemudian pada siklus I rata-rata meningkat menjadi 76%, dan persentase rata-rata sikus II meningkat hingga 86% peningkatan. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa melalui penggunaan permainan kartu huruf kemampuan dalam memahami huruf dapat meningkat.

KAJIAN TEORI

Perkembangan bahasa anak usia dini

Bahasa merupakan sarana komunikasi dengan menyimbolkan pikiran dan perasaan untuk menyampaikan makna kepada orang lain. Termasuk didalamnya perbedaan bentuk komunikasi seperti tulisan, bicara, bahasa simbol, ekspresi, muka, isyarat, pantomime, dan seni (Amayanti, 2013).

Bahasa adalah hal yang pokok dalam masyarakat. Bahasa membentuk dasar presepsi, komunikasi, dan interaksi harian. Bahasa merupakan suatu sistem simbol yang mengategorikan, mengorganisasi, dan mengklarifikasi pikiran kita (Otto,2015).

Kemampuan mengenal huruf

Kemampuan mengenal huruf adalah tahap perkembangan dari belum tahu menjadi tahu tentang keterkaitan bentuk dan bunyi huruf, sehingga anak dapat mengetahui bentuk huruf dan memaknainya (Trisniwati, 2014). Anakusia 3-4 tahun itu perlu diperkenalkan huruf terutama huruf vokal a,i,u,e,o setelah itu baru dikenalkan huruf konsonan. Pengenalan huruf tersebut harus dilakukan dengan menggunakan media agar dapat memudahkan anak. Media yang digunakan untuk mengenalkan huruf adalah permainan kartu.

Waraningsih (2014) mengemukakan bahwa dalam hal mengenal huruf bukanlah hal yang mudah bagi anak. Salah satu penyebabnya adalah karena banyak huruf yang bentuknya mirip tetapi bacaannya berbeda, seperti D dan B, M dan W, maka diperlukan permainan membaca untuk mengenal huruf. Huruf yang bentuknya mirip tersebut dapat membinggungkan anak sehingga anak susah untuk membedakannya.

Konsep bermain bagi anak usia dini

Bermain adalah aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak karena menyenangkan melalui bermain semua aspek perkembangan anak dapat meningkat. Dengan bermain secara bebas anak dapat bereksplorasi untuk memperkuat hal-hal yang sudah di ketahui dan anak dapat bereksplorasi menemukan hal-hal baru. Melalui kegiatan bermain dapat megembangkan potensi secara optimal, baik potensi fisik, mental intelektual, dan spiritual (Zaini,2015).

Konsep bermain menurut Parlina (2016) adalah segala aktivitas untuk memperoleh rasa senang tanpa memikirkan hasil akhir yang dilakukan tanpa paksaan orang lain, bermain sebagai sarana untuk bersosialisasi, melalui kegiatan bermain dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi, mengekspresikan perasaan, menemukan, berkreasi, dan belajar mengenal dirinya dengan siapa ia hidup serta lingkungan sekitar.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan metode permainan merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilakukan oleh anak, dengan bermain anak dapat bereksplorasi. Bermain sambil belajar mampu mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak sehingga dapat berkembang dengan optimal.

Pengertian media pembelajaran

Media pembelajaran merupakan sarana penyalur pesan atau informasi pembelajaran yang hendak disampaikan oleh sumber pesan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Penggunaan media pembelajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar, dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak sehingga mendorong proses belajar bagi diri anak (Mahnum, 2012).

Media pembelajaran menurut Waraningsih (2014) adalah media yang digunakan dalam proses pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa agar tujuan pembelajaran tercapai, penggunaan media pembelajaran untuk memberikan motivasi kepada siswa serta merangsang siswa untuk mengingat apa yang sudah dipelajari, mendorong siswa untuk melakukan praktek dengan benar, melalui media pembelajaran juga dapat mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan.

Media pembelajaran yaitu sumber perantara dalam memberikan pesan ke penerima pesan sebagai sarana komunikasi agar penerima pesan dapat mengetahui maksud dari pemberi pesan untuk menyampaikan sebuah informasi yang bermanfaat untuk membantu pendidik mendapatkan situasi pembelajaran yang lebih efektif dan aktif, melalui media pembelajaran dapat mempercepat proses belajar dengan media pembelajaran anak dapat lebih mengerti apa yang disampaikan oleh pendidik sehingga tujuan dari media lebih mudah dan cepat dimengerti oleh anak (Hariyanti, 2017).

Pengertian kartu huruf

Kartu huruf menurut Etianingsih (2016) adalah penggunaan sebuah kartu yang berisi simbol huruf pada setiap kartu, sebagai alat bantu untuk belajar mengenali huruf dengan cara melihat dan mengingat bentuk huruf. Permainan kartu huruf merupakan kegiatan bermain yang dilakukan anak usia dini dengan menggunakan kartu yang sudah diberi simbol huruf, cara bermainya adalah anak mengenal huruf dahulu kemudian menyusun huruf menjadi sebuah kata.

Kartu huruf adalah kartu yang berisi sebuah gambar, konsep, soal, atau tanda simbol yang mengingatkan atau menuntun anak kepada sesuatu yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari (Waraningsih, 2014).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media kartu huruf yang berisi gambar dan makna dari sebuah gambar tersebut tema yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis-jenis binatang dari huruf A-Z. Media kartu huruf ini terbuat dari kertas yang berukuran 12 × 12 cm, masing-masing kartu berisi gambar dan kata yang bergambar berbagai jenis binatang sehingga menjadi lebih menarik.

Manfaat media kartu huruf

Manfaat media kartu huruf menurut Sriani (2014) adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca anak, anak lebih mudah dalam mengingat huruf, anak lebih mudah dalam mengeja sebuah kata, dapat menambah kosa kata anak, melalui kartu huruf juga dapat meningkatkan ketrampilan dalam berbahasa.

Manfaat media kartu huruf dengan mengenalkan huruf sejak usia dini sangat bermanfaat untuk perkembangan bahasa anak yaitu dapat merangsang belajar lebih aktif dengan media kartu huruf dengan cara yang menyenangka, melalui media kartu huruf anak dapat belajar lebih mudah tentang bentuk-bentuk huruf. Anak juga dapat memaknai simbol huruf dengan cara melihat gambar yang disertai tulisan dari nama gambar yang tertera pada katu huruf (Trisniwati, 2012).

Manfaat media kartu huruf yaitu untuk menstimulasi/ merangsang anak agar muncul ide, pikiran, ataupun gagasan baru, melalui media kartu huruf ini mempermudah mengenalkan huruf kepada anak dengan bantuan gambar yang berada di sekitar anak, media kartu huruf ini mengajarkan anak untuk mengenali huruf bentuk dan bunyi huruf (Hariyanti,2017).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian partisipatory Action Research (PAR). Menurut Martler (2011), PAR (participatory Action Research) adalah proses dimana komunitas-komunitas berusaha mempelajari masalah secara ilmiah dalam rangka memandu, memperbaiki, dan mengevaluasi keputusan dan aksi mereka. Tahap penelitian ini ada 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Penelitian ini dilakukan di Dusun Gambir Kelurahan Semowo Kecamatan Pabelan penelitian dilaksanakan pada bulan januari sampai Maret 2018, Subjek penelitian ini adalah anak usia 3-4 tahun di Dusun Gambir Berdasarkan jenis kelamin ada 60% atau 3 anak berjenis kelamin perempuan dan 40% atau 2 anak berjenis kelamin laki-laki.

Dalam penelitian partisipatory Action Research terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan, setiap pertemuan dengan durasi waktu 60 menit meliputi kegiatan pembuka, kegiatan ini, istirahat, penutup/evaluasi kegiatan evaluasi dilakukan di akhir kegiatan untuk menanyakan kegiatan apa saja yang dilakukan hari ini serta menanyakan perasaan setelah bermain kartu huruf. Instrument yang digunakan yaitu berupa lembar observasi dan dokumentasi, lembar observasi ini digunakan sebagai pedoman untuk melakukan pengamatan selama proses pembelajaran pengenalan huruf berlangsun. Instrumen penelitian ini berpedoman pada Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (permendikbud) nomor 137 tahun 2014 tentang perkembangan kognitif. Dokumentasi digunakan untuk mengambil gambar- gambar saat aktivitas kegiatan pengenalan huruf berlangsung. Kisi-kisi pedoman observasi disini ada 4 indikator penilaian dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1 Kisi-kisi Pedoman Observasi Kemampuan Mengenal huruf (Permendikbud no 137 tahun 2014)

No

Indikator

Item

1

Dapat menjawab huruf

Dapat menjawab 1-10 huruf pada kartu huruf

2

Dapat menunjukkan huruf

Dapat menunjukkan 1-10 huruf pada kartu huruf

3

Dapat mencocokkan huruf

Dapat mencocokkan 1-10 huruf pada kartu huruf

4

Dapat menempatkan huruf

Dapat menempatkan 1-10 huruf pada kartu huruf

 

Indikator Keberhasilan

Dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila 80% anak (subyek penelitian) sudah mengenal huruf, melalui media kartu huruf. Hal ini dilihat dari presentase tingkat keberhasilan belajar anak pencapaian kriteria baik dengan nilai 9,2-12 kriteria cukup nilai 6,7-9,3 dan kriteria kurang nilai 4-6,6.

Tabel 1.3 kriteria tingkat keberhasilan belajar anak.

Kriteria

Nilai Skor

Baik

9,2 -12

Cukup

6,7-9,3

Kurang

4-6,6

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil

Kondisi Awal (Pra Siklus)

Dari hasil observasi yang dilakukan maka dapat di ketahui bahwa kemampuan mengenal huruf participatory action research (PAR) di Dusun Gambir Anak usia 3-4 tahun masih kesulitan saat menyebutkan lafal huruf dan bentuknya yang hampir mirip. Misal b dengan d, i dengan j, t dengan f m dengan w, p dengan q. Hasil pratindakan rata-rata pencapaian kriteria cukup 5% Kriteria kurang 95%. Kemudian peneliti melakukan tindakan dengan menggunakan media kartu huruf untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada siklus pertama participatory action research (PAR) yang dilakukan selama II siklus setiap siklus dilakukan selama tiga kali pertemuan terdapat peningkatan dengan hasil pertemuan pertama rata-rata pencapaian 5%, dan meningkat pada pertemuan kedua 20% pertemuan ketiga rata-rata kemampuan mengenal huruf meningkat menjadi 45%. Hasil participatory action research (PAR) pada siklus I belum mencapai indikator kinerja yang telah di tetapkan 85% sehingga peningkatan kemampuan mengenal huruf anak usia 3-4 tahun di Dusun Gambir belum mencapai keberhasilan yang diharapkan. Oleh karena itu kegiatan peningkatan kemampuan mengenal huruf menggunakan media kartu huruf perlu dilanjutkan pada tindakan siklus 2. Hasil tindakan siklus II yang dilakukan selama tiga kali pertemuan terjadi peningkatan kemampuan mengenal huruf pertemuan pertama rata-rata pencapaian anak 55% kemudian meningkat pada pertemuan kedua 70% dan pertemuan ketiga siklus dua mengalami peningkatan mencapai 85%.

Dapat diketahui bahwa kemampuan anak dalam mengenal huruf belum memenuhi Kriteria tuntas dengan indikator yang digunakan hal tersebut terlihat dari rata-rata kemampuan anak mengenal huruf pada prasiklus didapatkan Kategori cukup 5% dan kategori kurang 95% kemampuan anak dalam mengenal huruf masih kurang sehingga perlu dilakukan tindakan penelitian. Dari hasil observasi anak usia 3-4 tahun di Dusun Gambir belum dapat menyebutkan dan menunjukkan beberapa huruf dari sebuah kosa kata. Ketika anak ditanya tentang huruf dan cara membacanya anak tidak mengerti dan cenderung bingung.Terdapat 2 faktor yang menyebabkan hal tersebut kurangya pedampingan orang tua karena kesibukan yang menyita waktu, kemudian saat pembelajara Metode pembelajaran yang digunakan orang tua dalam mengajarkan huruf hanya terbatas menggunakan lembar kerja anak. Lembar kerja kurang menarik sebagai media pembelajaran sehingga membuat anak kurang antusias saat pembelajaran mengenal huruf.

SIKLUS I

Penelitian dilakukan di Dusun Gambir Kelurahan Semowo, Pelaksanaan tidakan siklus I penulis lakukan dalam 3 kali pertemuan dan setiap pertemuan penulis dibantu oleh teman sejawat dalam proses observasi dan pengambilan nilai kemampuan mengenal huruf anak usia 3-4 tahun melalui media kartu huruf. Siklus I dengan tema jenis-jenis binatang. Sebelum pembelajaran dimulai penulis mempersiapkan kartu huruf yang akan digunakan untuk kegiatan pengenalan huruf. Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan di halaman rumah. Pertemuan pada siklus I penulis mengenalkan 10 huruf setiap pertemuan yang dilakukan secara berulang-ulang, dalam kegiatan pengenalan huruf ini anak dikondisikan duduk melingkar peneliti menjelaskan kegiatan pengenalan huruf melalui media kartu huruf meliputi 4 kegiatan yaitu menjawab lambang huruf, menunjukkan lambang huruf, mencocokkan lambang huruf, dan menempatkan lambang huruf.

Dapat dilihat setiap pertemuan siklus I diketahui ada peningkatan kemampuan mengenal huruf anak melalui media kartu huruf, dari hasil pertemuan pertama rata-rata pencapaian anak mencapai 5% dan meningkat pada pertemuan kedua yaitu 20% selanjutnya pada pertemuan ketiga rata-rata kemampuan mengenal huruf semakin meningkat mencapai 45%. Kenaikan rata-rata pencapaian indikator kemampuan mengenal huruf diperoleh 45%. peningkatan kemampuan mengenal huruf menggunakan media kartu huruf ini sebelumnya anak belum dapat menyebutkan huruf kemudian dengan adanya media kartu huruf ini anak dapat menyebutkan huruf a, c, e, g, h. Anak dapat mengenal huruf ini diduga karena media kartu huruf yang digunakan berupa gambar-gambar binatang yang ada di sekitar anak serta pengenalan huruf ini dilakukan secara berulang-ulang sehingga anak dapat mengenal huruf.

Dari kegiatan pada siklus I yang dilakukan selama tiga kali pertemuan Ada beberapa kendala yang masih muncul dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I, yaitu:

1)    Masih ada anak yang tidak konsentrasi karena berbicara dengan temannya pada saat peneliti mengenalkan huruf pada kartu huruf sehingga kegiatan mengenal huruf terhenti karena teman yang lain pada ikut berbicara sehingga suasana menjadi ramai.

2)    Setelah peneliti selesai mengenalkan huruf, ada anak yang belum dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti tentang huruf yang terdapat pada kartu huruf yang sudah di kenalkan dan ada pula yang masih malu pada saat ditanya masih diam dan menundukkan kepala.

3)    Anak masih kesulitan dalam mengenal bentuk huruf terutama huruf-huruf yang dianggap anak-anak memiliki bentuk yang hampir sama.

Setelah mengetahui kendala yang dialami dalam pelaksanaan siklus I peneliti mencari solusi untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II.

1)    Membuat peraturan bersama dan disetujui bersama anak-anak sebelum kegiatan dimulai.

2)    Memberikan dukungan kepada anak dengan memotivasi agar anak tidak malu pada saat menjawab pertanyaan.

3)    Peneliti memberikan penjelasan pada anak-anak tentang huruf-huruf yang bentuknya hampir sama dan melakukan pendampingan pada anak yang belum dapat mengidentifikasi bentuk huruf.

SIKLUS II

Dari hasil refleksi yang dilakukan tindakan partisipatory action research (PAR) pada siklus I dapat diketahui bahwa peningkatan kemampuan mengenal huruf di Dusun Gambir belum mencapai keberhasilan yang diharapkan. Oleh karena itu kegiatan peningkatan kemampuan mengenal huruf menggunakan media kartu huruf perlu dilanjutkan pada tindakan siklus II. Pelaksaan tindakan siklus II dilakukan dalam 3 kali pertemuan dan setiap pertemuan penulis dibantu oleh teman sejawat dalam proses observasi dan pengambilan nilai kemampuan mengenal huruf anak usia 3-4 tahun melalui media kartu huruf. Siklus II dengan tema jenis-jenis binatang. Sebelum pembelajaran dimulai penulis mempersiapkan kartu huruf yang akan digunakan untuk kegiatan pengenalan huruf.

Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan di halaman rumah. Pertemuan pada siklus I I penulis mengenalkan 10 huruf setiap pertemuan, dalam kegiatan pengenalan huruf ini anak dikondisikan duduk melingkar peneliti menjelaskan kegiatan pengenalan huruf melalui media kartu huruf meliputi 4 kegiatan yaitu menjawab lambang huruf , menunjukkan lambang huruf, mencocokkan lambang huruf, dan menempatkan lambang huruf. Berdasarkan hasil refleksi siklus I terdapat beberapa perubahan dalam mengenalkan huruf penulis memberikan pengertian kepada anak yang masih belum dapat membedakan huruf yang bentuknya hampir mirip dan melakukan pendampingan untuk anak yang masih kesulitan mengenal huruf.

Kemampuan mengenal huruf anak menggunakan media kartu huruf pada siklus II terjadi peningkatan yang singnifikan. Pada pertemuan pertama siklus kedua rata-rata pencapaian anak mencapai 55% kemudian meningkat pertemuan kedua 70% dan pada pertemuan ketiga siklus kedua mengalami peningkatan mencapai 85% dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga dapat diperoleh rata-rata pencapaian setiap indikator pada siklus II yaitu 85%. Peningkatan kemampan mengenal huruf ini anak sangat antusias dalam pembelajaran menganal huruf mengguakan media kartu huruf sebelumya anak belum dapat membedakan huruf b dengan d, m dengan w, I dengan j, p dengan q karena penulis menjelaskan huruf yang hampir mirip dari pengenalan huruf a sampai j ada huruf b dan d yang hampir mirip hanya berbeda arah, huruf i dan j jika dalam huruf kecil bedanya lebih ke lengkung di bawah untuk huruf j. Peneliti menjelaskan huruf yang hampir mirip yaitu huruf O dan Q jika dalam huruf besar kemudian huruf t dan f walaupun sama-sama memiliki garis tengah tetapi lengkung berbeda. Huruf q dan t hampir sama tetapi berbeda arah.

Hasil perbandingan peningkatan Kemampuan Mengenal huruf (pra tindakan, siklus I, dan siklus II)

Hasil penelitian partisipatory action Research peningkatan kemampuan mengenal huruf menggunakan media kartu huruf di Dusun Gambir Kelurahan Semowo Kecamatan Pabelan pada kondisi awal kemampuan anak mengenal huruf masih rendah, dari kelima anak semua belum dapat menyebutkan huruf dari sebuah kosa kata. Anak masih kesulitan saat menyebutkan lafal huruf dan bentuknya yang hampir mirip. Kemudia dilakukan tindakan siklus I untuk menigkatkan kemampuan mengenal huruf dan melakukan refleksi dari hasil tindakan siklus I untuk mengetahui kendala dan mencari solusi untuk melakukan perbaikan pada siklus I. dari hasil refleksi penulis menjalankan siklus II, siklus II berjalan dengan baik anak sangat antusias saat pembelajaran mengenal huruf, anak dapat menyebutkan dan membedakan huruf. kemampuan mengenal huruf anak menggunakan media kartu huruf pada pratindakan, siklus satu dan siklus dua terjadi peningkatan yang signifikan pratindakan rata-rata pencapaian anak 5% kemudian meningkat di siklus I yaitu 45% dan siklus II rata-rata pencapaian anak mencapai 85%.Perbandingan kemampuan anak mengenal huruf pratindakan, siklus I dan siklus II disajikan dalam diagram 1.8 berikut ini

Berdasarkan diagram 1.8 kemampuan mengenal huruf menggunakan media kartu huruf pada pratindakan, siklus satu dan siklus dua terjadi peningkatan yang signifikan pratindakan rata-rata pencapaian anak 5% kemudian meningkat di siklus I yaitu 45% dan siklus II rata-rata pencapaian anak mencapai 85%.

Pembahasan

Kondisi kemampuan awal dalam mengenal huruf belum berkembang dengan baik, dapat dilihat dari hasil prasiklus dapat di ketahui bahwa kemampuan mengenal huruf participatory action research (PAR) di Dusun Gambir Anak usia 3-4 tahun masih kesulitan saat menyebutkan lafal huruf dan bentuknya yang hampir mirip. Misal b dengan d, i dengan j, t dengan f m dengan w, p dengan q. Hasil pratindakan rata-rata pencapaian kriteria cukup 5% Kriteria kurang 95%. Trisniwati (2014) mengungkapkan stimulasi pengenalan huruf adalah merangsang anak untuk mengenali, memahami, dan menggunakan simbol tertulis untuk berkomunikasi. Pemberian stimulasi untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf, perlu diberikan pada anak dengan cara yang tepat. Melalui stimulasi yang tepat dapat membantu meningkatkan pengenalan huruf dengan mudah dan memberi rasa senang pada anak. Permainan digunakan untuk mengenalkan huruf, karena melalui permainan anak-anak lebih senang saat mengenal huruf.

Kemampuan anak dalam mengenal huruf perlu dikembangkan, kemampuan ini merupakan hal yang mendasar bagi kesiapan anak saat belajar membaca nantinya. Guna meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf, diperlukan pemberian stimulasi pada anak agar kemampuan mengenal huruf anak dapat meningkat. Penggunaan media kartu huruf sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak usia 3-4 tahun di Dusun Gambir Keluran Semowo Kecamatan Pabelan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah dan prosedur yang sudah ditetapkan oleh peneliti terbukti dari hasil Participatory Action Research (PAR) yang dilakukan selama II siklus yang terdiri dari 6 kali pertemuan, aspek kemampuan mengenal huruf mengalami peningkatan dari hasil observasi yaitu 5% kemudian dilakukan tidakan siklus satu peningkatan pada siklus I belum mencapai indikator kberhasilan yang telah ditetapkan kemampuan anak dalam mengenal huruf baru mencapai 45% dengan criteria kurang hasil presentase pencapaian yang diperoleh belum dapat mencapai presentase yang diperoleh yaitu 85% sehingga penulis melanjutkan penelitian siklus II.

Hasil penelitian pada siklus II, dapat diketahui meningkat, peningkatan yang di capai pada siklus II telah mencapai indicator keberhasilan yang telah di tetapkan oleh penulis yaitu 85%. Penelitan Participatory Action Research (PAR) peningkatan kemampuan mengenal huruf menggunakan media kartu huruf anak sangat antusias dari yang sebelumnya anak belum dapat menyebutkan lafal huruf serta belum dapat membedakan huruf b dengan d, i dengan j, t dengan f m dengan w, p dengan q kemudian dilakukan penelitian tindakan siklus I anak sudah dapat menyebutkan huruf a, c, e, g, h setelah dilakukan penelitian tindakan siklus I terdapat beberapa kendala yaitu anak belum dapat membedakan huruf yang bentuknya hampir mirip kemudian penulis menjelaskan huruf yang bentuknya hampir mirip dengan melakukan pendampingan kepada anak yang masih kesulitan dalam membedakan huruf.

Pada tindakan siklus II anak sudah dapat menyebutkan dan membedakan huruf, kemampuan anak dapat meningkat dikarenakan anak sangat antusias dan tertarik dengan media kartu huruf kemampuan mengenal huruf pada anak usia 3-4 tahun di Dusun Gambir mengalami peningkatan setelah penulis memberikan tindakan yang dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu 1) anak-anak dikondisikan duduk melingkar di karpet, 2) guru menyiapkan 9-10 kartu huruf pada setiap pertemuanya, 3) anak mengambil sebuah kartu huruf, anak mengamati kartu huruf yang sedang dipegang kemudian anak menyebutkan simbol huruf yang tertera pada kartu huruf, 4) anak membalik kartu huruf, anak mengamati gambar kemudian anak menyebutkan gambar yang tertera pada kartu huruf dan menyebutkan pula huruf depan dari gambar tersebut kegiatan ini dilakukan secara bergantian dan berulang ulang, 5) penulis terus memberikan semangat dan motivasi agar anak antusias dalam mengikuti kegiatan pengenalan huruf melalui media kartu huruf.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak usia 3-4 tahun di Dususn Gambir. Hal ini terbukti dari pratindakan sebesar 5% meningkat menjadi menjadi 45% pada siklus I, dan mencapai 85% pada tindakan siklus II.

Dari hasil Participatory Action Research (PAR) yang dilakukan selama II siklus yang terdiri dari 6 kali pertemuan aspek kemampuan mengenal huruf mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum diadakan Participatory Action Research (PAR) hingga penelitian siklus II pada tahap akhir. Berdasarkan beberapa data yang telah penulis dapatkan dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengenal huruf anak usia 3-4 tahun di Dusun Gambir Kelurahan Semowo melalui media kartu huruf dapat meningkat mencapai 85% hal ini anak sangat antusias dan tertarik dengan media kartu huruf.

Dari 5 anak yang diberi tindakan setiap anak mengalami peningkatan kemampuan mengenal huruf khususnya dalam indikator yang penulis sudah tentukan, setiap anak mengalami peningkatan yang sangat signifikan semua anak dapat mengenal huruf dengan baik. Karena media kartu huruf yang menarik serta gambar-gambar binatang yang sering dijumpai anaksehingga dalam proses pengenalan huruf mengalami peningkatan yang signifikan selain itu dalam mengenalkan media kartu huruf dilakukan secara berulang-ulang sehingga anak sudah cukup hafal pengenalan huruf ini juga dilakukan di sekolah serta dirumah sehingga proses pengenalan huruf menjadi lebih efektif. Kartu huruf adalah media yang dapat membantu anak dalam mengenal huruf. Orang tua dapat menggunakan media kartu huruf untuk merangsang anak dalam memperkenalkan huruf untuk itu penulis berharap agar kartu huruf ini dibuat lebih menarik dari yang sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, dkk.(2010).Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini.Jakarta: Universitas Terbuka.

Arikunto,dkk.(2010) Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT Bumi Aksara

Armayanti,(2013). Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Vokal dan Konsonan Melalui Permainan Kancing Huruf Pada Anak Kelompok B TK Masyithoh Ngasem Sewon Bantul Yogyakarta. Diakses pada: 12 juli 2018, jam 18:21 WIB.Diakses dari: http://eprints.uny.ac.id/14715/1/skripsi%20ok.pdf.

Etianingsih.(2016).Penigkatan Kemampuan Anak Kelompok A Mengenal Huruf Melalui Permainan Kartu Huruf di TK Dharma Wanita Tegal Gede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Skripsi (diterbitkan). Jember: Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan universitas jember. Diakses pada: 13 juli 2018 jam 11:53 WIB.Diakses dari:http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/78155/Merinda%20Eka%20Etianingsih%20-120210205008_.pdf?sequence=1.

Hariyanti, N. (2017). Peningkatan Kemampuan Anak Kelompok A2 Dalam Mengenal Huruf Melalui Media Pohon Baca Berbantuan Gambar di TK Terpadu Nailul Maram Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Diakses pada: 29 juli 2018 jam 7:30 WIB. Diaksesdari: http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/82369/Nurul%20Hariyanti%20-%20130210205035_.pdf?sequence=1

Kurniawan, M. & Tanone, R. (2017). Mobile Learning in TESOL: A Golden Bridge for Enhancement ofGrammar Awareness and Vocabulary Mastery?Asian EFL Journal, Research edition, Volume 8, March 2017. Diakses dari: http://asian-efl-journal.com/10042/pdf/2017/03/pdf-aej-special-edition-december-2016-tesol-indonesia-conference-volume-8/