PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGERJAKAN

OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

DAN MEDIA POTONGAN LIDI DI SDK DELANG

DESA NELEWUTUNG KECAMATAN NELE TAHUN 2017/2018

 

Fabiola Katharina

Guru di SDK Delang, Nele, Sikka, NTT

 

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengerjakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan menggunakan metode demonstrasi dan media potongan lidi pada siswa kelas 1 SDK Delang Desa Nellewutung Tahun 2017/2018”. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan tahapantahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus,.Berdasarkan deskripsi pelaksanaan tindakan, hasil penelitian, dan pembahasan, diperoleh data adanya peningkatan kemampuan mengerjakan hitung dalam setiap siklus. Kemampuan pada pra siklus 42% meningkat 23% menjadi 65% pd siklus I dan meningkat pada siklus II sebanyak 11% yaitu mencapai88%.Kesimpulan bahwa melalui metode demonstrasi dan media potongan lidi dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan hitung penjumlahan dan pengurangan pada pembelajaran matematika kelas 1 SDK Delang Desa Nellewutung Tahun 2017/2018

Kata Kunci:               Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan, Metode Demonstrasi, Media Lidi, Siswa

 

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menyiapkan diri dalam perananya dimasa akan datang. Pendidikan dilakukan tanpa ada batasan usia, ruang dan waktu yang tidak dimulai atau diakhiri di sekolah, tetapi diawali dalam keluarga dilanjutkan dalam lingkungan sekolah dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat, yang hasilnya digunakan untuk membangun kehidupan pribadi agama, masyarakat, keluarga dan negara. Merupakan suatu kenyataan bahwa pemerintah dalam hal ini diwakili lembaga yang bertanggung jawab didalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia, akan tetapi pendidikan menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat yang sering disebut dengan Tri Pusat Pendidikan.

Salah satu keprihatinan yang dilontarkan banyak kalangan adalah mengenai rendahnya mutu pendidikan atau output yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga pendidikan formal. Dalam hal ini yang menjadi kambing hitam adalah guru dan lembaga pendidikan tersebut, orang tua tidak memandang aspek keluarga dan kondisi lingkungannya. Pada hal lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar sangat menentukan terhadap keberhasilan pendidikan.

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai sangat memegang peranan penting karena matematika dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam berpikir secara logis, rasional, kritis, cermat, efektif, dan efisien. Oleh karena itu, pengetahuan matematika harus dikuasai sedini mungkin oleh para siswaPentingnya siswa kelas 1 SD mempelajari operasi hitung penjumlahan dan pengurangan adalah sebagai modal awal dalam meneruskan jenjang tingkat sekolah yang lebih tinggi. Karena matematika merupakan pelajaran yang bersifat hierarki maka setiap sub bab yang ada akan sangat berkaitan dengan sub bab berikutnya. Untuk itu siswa kelas 1 harus benarbenar mampu menguasai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan sebagai dasar awal untuk mempelajari materi matematika selanjutnya.

Kondisi nyata yang terjadi sekarang terkait hasil belajar siswa anak kelas 1 SD tentang operasi hitung penjumlahan dan pengurangan kurang begitu maksimal. Terbukti dari 31 siwa hanya ada 42% siswa yang mampu mengerjakan hitung penjumlahan dan pengurangan.Hal ini terlihat saat proses pembelajaran berlangsung anak itu terlihat bosan,cenderung pasif dan tidak semangat dalam belajar. Perbaikan sudah dilakukan tetap saja belum mendapat hasil yang maksimal.Salah satu penyebab masalah yang seperti ini adalah guru belum menggunakan media dan metode yang tepat yang sesuai dengan keadaan siswa sehingga siswa dalam pembelajaran terlihat pasif,gaduh dan kurang motivasi.Kebanyakan proses pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional yakni ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas sehingga pembelajaran didominasi oleh guru.

Untuk menyampaikan materi dan dengan mudah di pahami oleh siswa diperlukan metode dan media yang tepat dalam pembelajaran.Siswa kelas I Sekolah Dasar masih tahap belajarnya pada fase operasional konkrit, karena itu media lidi dan metode demonstrasi adalah salah satu metode yang dapat di terapkan dalam pembelajaran di kelas 1.

Menurut Muhibin syah (dalam Adrian,2004:8) metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Media atau alat bantu sebagai komponen yang berasal dari lingkungan sekitar siswa,yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dan sebagai alat yang digunakan untuk memberikan rangsangan bagi siswa agar terjadi proses belajar. Manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa. Sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien (Rahadi:2004).

Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas maka penulis mencoba melakukan penelitian yang berjudul:”Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Mengerjakan operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Menggunakan Metode Demonstrasi dan Media Potongan Lidi pada Siswa Kelas 1 SDK Delang Desa Nelewutung Kecamatan Nele Tahun 2017/2018”. Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan penjumlahan dan pengurangan pada pelajaran Matematika kelas I SDK Delang.

 

 

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di SDK Delang Desa Nelewutung Kecamatan Nele pada bulan Januari 2018. Pelaksanan penelitian dilaksanakan 2 siklus dan setiap siklus dilaksanakan 4 tahap kegiatan, yaitu perencanaan,pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum penelitian dilaksanakan peneliti melakukan tindakan prasiklus, antara lain dengan mengamati aktivitas guru dan siswa dan hasil belajar yang diperoleh siswa.

Jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantatif berupa nilai hasil belajar siswa dengan rentang nilai 0 sampai 100. Nilai tersebut diperoleh dari hasil tes formatif yang dikerjakansiswa pada setiap siklus. Nilai hasil belajar siswa selanjutnya diratarata untukmenemukan ratarata keberhasilan siswa secara klasikal. Data kualitatif berupa deskripsi hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada saat melaksanakan pembelajaran, selain itu data kualitatif berupa lembar observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan dengan menerapkan metode demonstrasi dan penggunaan media lidi. Tehnik pengumpulan data dalam PTK ini dilaksanakan dengan dua cara tes dan nontes. Tes formatif dilaksanakan untuk mengukur tingkat kemampuan mengerjakan hitung penjumlahan dan pengurangan siswa dalam pembelajaran matematika. Nontes dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi yang dilaksanakan mengamati kegiatan pembelajaran siswa dengan metode demonstrasi dan penggunaan media potongan lidi dalam pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan.

Alat pengumpulan data dalam PTK yang dilaksanakan adalah butir soal dan lembar observasi Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan memadukan hasil observasi, hasilhasil catatan dari pengamat beserta evaluasi yang dilakukan

Untuk menjaga keabsahan data perlu dilakukan diskusidiskusi dengan pengamat sehingga kesimpulan yang diperoleh sangat tepat sesuai. Untuk memperoleh data yang valid mengenai kemampuan mengerjakan hitung pada siswa kelas I SDK Delang yaitu: kemampuan mengerjakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan divalidasi melalui trianggulasi sumber yaitu menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber dan untuk memperoleh data yang valid mengenai penggunaan media potongan lidi divalidasi dengan Triangulasi Teknik yaitu menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Melalui PTK ini dalam menggunakan metode demonstrasi kemampuan siswa dalam mengerjakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan di harapkan akan meningkat.Siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan guru lebih bervariasi dalam menggunakan metode pembelajaran.Penelitian ini berhasil apabila kemampuan siswa dalam mengerjakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan meningkat 60% pada siklus 1, dan 88% pada siklus II.Kinerja guru dalam penerapan metode demonstrasi dan media potongan lidi meningkat 60% pada siklus 1, dan 80% pada siklus II.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan penelitian pada siklus pertama diamati oleh kolaborant dengan menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran, baik kegiatan siswa maupun kegiatan guru.Hasil pengamatan pada kegiatan siswa difokuskan pada kemampuan siswa dalam mengerjakan operasi hitung melalui media.Dari hasil observasiyang dilakukan pada siklus I menunjukan adanyan peningkatan kemampuan mengerjakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan yaitu 65% sudah terampil dan 35%masih kurang terampil.

Dari hasil observasi pada siklus I 65% siswa sudah mampu mengerjakan yaitu 5 siswa dan 35% yaitu 4 siswa masih kurang terampil. Data tersebut menunjukan bahwa ada peningkatan dalam mengerjakan hitung penjumlahan dan pengurangan tapi belum memenuhi indikator pencapaian keberhasilan dalam penelitian,sehingga penulis melanjutkan penelitian peda siklus II untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan siswa mengerjakan hitung penjumlahan dan pengurangan menjadi 80%.

 Siklus II

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II peneliti dibantu dengan teman sejawat selaku observer. pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan dengan baik dan tertib.Siswa sudah mampu menggunakan media sdengan baik.Pada akhir pembelajaran peneliti mengadakan evaluasi untuk mengetahui penguasaan materi pelajaran. Dari hasil perbaikan pembelajaran siklus II dapat di ketahui peningkatan kemampuan siswa dalam mengerjakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan.

Tabel 2. Hasil Observasi Kemampuan Mengerjakan Operasi Hitung Penjumlahan Dan Pengurangan Pada Siklus II

Prosentase

Kriteria

Jumlah Siswa

1%20%

Sangat Rendah

21%40%

Rendah

2

41%60%

Cukup

3

61%80%

Tinggi

18

81%100%

Sangat Tinggi

8

 

 

 

 

 

Berdasarkan dari hasil pengamatan di atas diketahui siswa yang kurang mampu mengerjakan hitung penjumlahan dan pengurangan ada 11% ,Sedangkan 88% siswa sudah mampu.Dengan demikian peningkatan kemampuan mengerjakan siswa dalam mengerjakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan signifikan dan dapat dikatakan berhasil.

Pembahasan Hasil Penelitian

Kegiatan pembelajaran dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas I SD dalam proses penjumlahan dan pengurangan bilangan sangat dibutuhkan metode dan media yang tepat. Menurut Sri Anitah (2009: 1) “media dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak, yaitu antara sumber pesan dengan penerima. Siswa Kelas I tidak akan berhasil dalam pembelajaran apabila hanya menghafal konsep. Perlu diingat bahwa siswa Kelas I masih identik dengan dunia bermain dan sangat memerlukan alat bantu yang nyata untuk dapat memahami konsep. Jadi alangkah baiknya bila dalam proses pembelajarannya juga menggunakan alat bantu bendabenda kongkrit. Sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan peneliti dibantu beberapa guru melakukan Observasi lapangan sebagai tindakan awal. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat ketuntasan belajar siswa dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan dalam pembelajaran Matematika. Dari kegiatan Observasi awal ini diperoleh data kemampuan siswa dalam mengerjakan hitung penjumlahan dan pengurangan masih rendah,hal ini disebabkan karena pada proses pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan belum berhasil.Kemudian peneliti mencoba untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan menggunakan metode demonstrasi dan media lidi karena melalui media yang nyata dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan hitung. Hal ini sesuai dengan teori Bruner bahwa dalam proses belajar anak diberi kesempatan untuk memanipulasi benda atau alat peraga dan mengotakatik alat peraga sehingga siswa akan memahami suatu konsep matematika. Oleh karena itu, guru hendaknya memanfaatkan media dalam proses belajar mengajar sehingga merangsang siswa untuk belajar dan mengoptimalkan intelektual siswa.setelah dilakukan penelitan tindakan kelas peneliti mengambil evaluasi dari masing-masing siklus dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan siswa.

Berdasarkan observasi dengan kriteria yang sudah ditetapkan pada siklus I kemampuan siswa dalam mengerjakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pada pra siklus 42% meningkat 23% menjadi 65% dan meningkat pada siklus II sebanyak 11% yaitu mencapai 88%.Peningkatan kemampuan siswa dalam mengerjakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Dengan penggunaan Metode demonstrasi dan media lidi siswa terlibat langsung dalam proses belajar mengajar, siswa dapat memanipulasi media sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran untuk memahami konsep matematika dan mengembangkan keterampilan intelektualnya.Hal ini sesuai dengan teori Bruner bahwa dalam proses belajar anak diberi kesempatan untuk memanipulasi benda atau alat peraga dan mengotak-atik alat peraga sehingga siswa akan memahami suatu konsep matematika. Oleh karena itu, guru hendaknya memanfaatkan media dalam proses belajar mengajar sehingga merangsang siswa untuk belajar dan mengoptimalkan intelektual siswa. Presentase penerapan penggunaan metode demonstrasi dan media potongan lidi dalam penelitian ini juga mengalami peningkatan pada siklus I prosentase penerapan metode demonstrasi dan media potongan lidi mencapai 61% dan meningkat pada siklus II yaitu mencapai 84%. Dari data kemampuan siswa dalam mengerjakan hitung penjumlahan dan pengurangan dan data penerapan metode demonstrasi dan media potongan lidi, dapat dinyatakan bahwa melalui metode demonstrasi dan media potongan lidi dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan operasi hitung pada pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan di kelas I SDK Delang tahun pelajaran 2017/2018.

KESIMPULAN DAN SARAN

Pembelajaran matematika sebelumnya yang digunakan adalah pembelajaran konvensional yakni ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas sehingga pembelajaran didominasi oleh guru.. Kemampuan untuk mengerjakan hitung penjumlahan dan pengurangan yang dikuasai oleh siswa masih rendah. Peneliti berusaha untuk memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan pengunaan media lidi untuk meningkatkan Kemampuan siswa dalam mengerjakan hitung penjumlahan dan pengurangan di SDK Delang.Berdasarkan deskripsi pelaksanaan tindakan, hasil penelitian, dan pembahasan, diperoleh data adanya peningkatan kemampuan mengerjakan hitung dalam setiap siklus.Kemampuan pada pra siklus 42% meningkat 23% menjadi 65% pd siklus I dan meningkat pada siklus II sebanyak 11% yaitu mencapai 88%.

Penggunaan metode demonstrasi dan media lidi dapat menarik perhatian siswa, memperjelas pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan dan membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Adanya aktifitas pembelajaran yang meningkat, suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga akhirnya kemampuan mengerjakan penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas 1 SDK Delang Desa Nelewutung meningkat

DAFTAR PUSTAKA

Anggraheni, 2016. Betty Biliya.Peningkatan Kemampuan menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui media manik-manik pada siswa kelas IV SDN Balangan Teras Boyolali Tahun ajaran

2009/2010”.Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Ariyanto.2011.Pembelajaran Aritmatika Sekolah Dasar. Solobaru:Qinant

Joko Suwandi.2011.Penelitian Tindakan Kelas.Solobaru:Qinant

Muhibbin. 2004. Strategi Pembelajaran Matematika. Semarang: LPMP Jawa Tengah.

Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Depdikbud dan Rineka Cipta.

Rubino Rubiyanto.2011.Metode Penelitian Pendidikan. Solobaru:Qinant

Ruseffendi, ET. 1989. DasarDasar Matematika Modern dan Komputer

Untuk Guru. Bandung: Tarsito.

Sri Gunarsi.Pedoman Materi Kuliah Inovasi Pembelajaran.Solo: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Sri Hartini.2011.Evaluasi Pembelajaran. Solobaru:Qinant

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: BaLai Pustaka.