Peningkatan Keterampilan Bahasa Indonesia Melalui Strategi Menyimak, Membaca, dan Mendongeng
PENINGKATAN KETERAMPILAN BAHASA INDONESIA
MELALUI STRATEGI 3M (MENYIMAK, MEMBACA, DAN MENDONGENG) UNTUK MENUMBUHKAN MINAT MEMBACA SISWA KELAS II SD NEGERI KURIPAN 3 KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Sri Purwaningsih
SD Negeri Kuripan 3 Kec. Karangawen Kab. Demak
ABSTRAK
Banyak ditemui anak-anak yang memiliki minat baca rendah. Penulis memiliki gagasan untuk menumbuhkan minat membaca anak dengan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendogeng). Waktu belajar Siswa yang selama ini untuk ceramah, hendaknya dikembalikan pada Siswa agar mereka dapat belajar aktif dan kreatif. Kemampuan membaca Siswa hendaknya diiringi upaya meningkatkan minat Siswa dalam membaca. Dalam pra siklus pada hari Selasa, 4 September 2018, di Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, pada Kompetensi Dasar Menyimpulkan teks pendek (10-15) kalimat yang dibaca dengan lancar,nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40, rata-rata kelas 63,89. Terdapat 20 Siswa yang nilainya di bawah KKM. Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Oktober 2018 dan Selasa 5 Oktober 2018. Masih terdapat 17 Siswa yang di bawah KKM. Pelaksanaan siklus kedua pada hari Selasa, 16 Oktober 2018 dan Selasa, 19 Oktober 2018. Dari 36 Siswa ada 34 Siswa dinyatakan lulus menguasai KD pelajaran tersebut. Simpulan yang bisa diperoleh adalah bahwa terjadi peningkatan dari tiap-tiap siklus dan kegiatan perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil.
Kata kunci: minat baca, Bahasa Indonesia, strategi 3M
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Untuk meningkatkan minat baca peserta didik, guru perlu secara terus-menerus memberikan motivasi kepada mereka. Perlu dibangun sistem belajar yang kondusif, optimalisasi fungsi perpustakaan beserta sarana internet, dan sejumlah kegiatan yang merangsang Siswa agar lebih berminat dalam membaca serta lebih berkompetisi dalam belajar. Sekolah perlu memberikan penghargaan secara periodik bagi para Siswa yang dianggap telah berprestasi dalam hal tersebut.
Akan tetapi, pada kenyataan di lapangan banyak ditemui anak-anak yang memiliki minat baca yang rendah. Setelah dilakukan wawancara kepada anak-anak tersebut, mereka cenderung memberikan pendapat bahwa karena membaca merupakan hal yang membosankan. Sekolah hanya menyediakan perpustakaan yang penuh dengan bahan bacaan namun kurang memberikan motivasi secara individu kepada Siswa untuk rajin membaca. Sehingga mayoritas anak hanya mau membaca buku-buku pelajaran yang ia gunakan saja.
Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa minat membaca sangat menurun (rendah), yang implikasinya terhadap prestasi belajar keterampilan berbahasa Indonesia juga rendah (hasil belajar Siswa rendah).
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Peningkatan Keterampilan Bahasa Indonesia dengan Menumbuhkan Minat Membaca Siswa Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan analisis batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1). Bagaimana proses pembelajaran yang terjadi ketika menggunakan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia keterampilan berbahasa Indonesia untuk menumbuhkan minat membaca Siswa Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019?, (2). Bagaimanaperubahan prestasi hasil belajar minat membaca Siswa Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 setelah mengikuti proses pembelajaran Bahasa Indonesia keterampilan berbahasa Indonesia yang menggunakan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng)? (3). Seberapa besar peningkatan prestasi hasil belajar minat membaca Siswa Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 melalui strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng) pada pelajaran Bahasa Indonesia keterampilan berbahasa Indonesia?
Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis adalah untuk: (1). Mendeskripsikan cara paling efektif dalam meningkatkan prestasi hasil belajar minat membaca Siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia keterampilan berbahasa Indonesia Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019.(2). Mendeskripsikan peningkatan prestasi hasil belajar minat membaca Siswa setelah menerapkan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng) pada pelajaran Bahasa Indonesia keterampilan berbahasa Indonesia Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019. (3). Mendeskripsikan pengaruh penerapan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng) pada pelajaran Bahasa Indonesia keterampilan berbahasa Indonesia terhadap prestasi hasil belajar minat membaca Siswa Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019.
Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Diharapkan Siswa dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran, keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran, dan dapat meningkatkan minat membaca Siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memotivasi para guru guna mengeksplorasi, mengembangkan, dan selalu mencoba metode-metode pembelajaran yang lain agar dapat meningkatkan kinerjanya serta dapat meningkatkan prestasi hasil belajar minat membaca Siswa secara optimal. Diharapkan pula guru dapat menemukan metode yang tepat untuk menyampaikan bahan pembelajaran Bahasa Indonesia terutama keterampilan berbahasa Indonesia kepada Siswa agar dapat diterima dan diminati serta dipahami dengan mudah oleh Siswa sehingga tujuan pembelajaran yaitu menumbuhkan minat membaca Siswa dapat tercapai.
LANDASAN TEORITIS
Pengertian Minat
Minat adalah kesediaan jiwa yang aktif, untuk menerima pengaruh dari dunia luar diri peserta didik. Minat bersifat tetap, merupakan motivasi intrinsik. Menurut Marsel ada sepuluh macam minat sebagai berikut: (1). Minat Jasmaniah, (2). Minat Mekanik, (3). Minat sosial, (4). Minat Domestik, (5). Minat Matematis, (6). Minat Ilmiah, (7). Minat Belajar, (8). Minat Eksperimentasi, (9). Minat terhadap anak-anak (10). Minat terhadap Kepemimpinan.
Sesuai dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa minat anak sangat berpengaruh besar terhadap proses pembelajaran, khususnya proses belajar membaca, karena dalam diri anak sebenarnya telah terbentuk konsep diri dan kemampuan diri.
Pembelajaran Membaca
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat aktif represif. Suatu kegiatan aktif represif membaca dipandang sebagai suatu proses yang melibatkan berbagai komponen, antara lain: Pengetahuan Kebahasaan, Pengetahuan Keduniaan, Aspek Afektif dan Kemampuan Penginderaan
Keterlibatan berbagai komponen tersebut mengakibatkan pembelajaran membaca harus dilakukan secara komprehensif dengan memperhatikan kondisi komponen tersebut. Berdasarkan hasil penelitian di berbagai lembaga pendidikan formal tentang kegitan membaca. Pembelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, yakni: (1) Setiap jenjang pendidikan, (2) Keadaan/lokasi penyelenggaraan pendidikan, (3) Kondisi sosial ekonomi pelaku pendidikan.
Dalam pengajaran bahasa ada dua jenis membaca yaitu membaca permulaan dan membaca lanjutan. Jenis-jenis membaca lanjutan menurut Supriyadi, dkk, (1995: 185) adalah sebagai berikut: (1) Membaca dalam hati, dan (2). Membaca Bahasa
Relevansi Strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng) sebagai Inovasi Pendidikan
Strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng) merupakan suatu Inovasi Pendidikan. Hal tersebut sesuai dengan kunci dari inovasi pendidikan adalah merupakan hal yang baru dalam dunia pendidikan yang mengatur kembali penggunaan aspek kebahasaan yang bertujuan untuk menumbuhkan minat membaca anak usia SD.
Strategi ini diberi nama sebagai strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng) karena merupakan singkatan dari Menyimak, Membaca, dan Mendongeng). Lebih rincinya dijelaskan di bawah ini. Pada tahap pertama ini, siswa menyimak dongeng yang dibawakan guru menggunakan media wayang. Pada tahap kedua, seluruh siswa ditugaskan membaca buku cerita dan menuliskan sinopsisnya pada Rumah Pintar. Pada tahap terakhir ini, siswa bertugas sebagai pendongeng sesuai dengan sinopsis yang ia tulis.
Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian pustaka dan landasan teori dari para pakar dan beberapa penelitian yang pernah dilakukan, maka dapat disusun suatu kerangka berpikir melalui penerapan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng) pada pembelajaran Bahasa Indonesia keterampilan berbahasa Indonesia diharapkan bisa meningkatkan prestasi hasil belajar minat membaca Siswa Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019.
Berdasarkan uraian tersebut, jika strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng) diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ketarmpilan berbahasa Indonesia, maka prestasi hasil belajar minat membaca Siswa akan meningkat.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir dapat diajukan hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut: (1). Penerapan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng) pada pembelajaran Bahasa Indonesia keterampilan berbahasa Indonesia dapat meningkatkan motivasi belajar minat membaca Siswa Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019.(2). Penerapan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng) pada pembelajaran Bahasa Indonesia keterampilan berbahasa Indonesia dapat meningkatkan prestasi hasil belajar minat membaca Siswa kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019.(3). Peningkatan perubahan perilaku Siswa melalui penerapan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng) pada pembelajaran Bahasa Indonesia keterampilan berbahasa Indonesia Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019.
METODE PENELITIAN
Subjek, Tempat, Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk perbaikan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas II di SD Negeri Kuripan 3dengan materi kompetensi dasar Menyimpulkan teks pendek (10-15) kalimat yang dibaca dengan lancar dan Menjelaskan isi puisi anak yang dibaca. Jumlah Siswa ada 36 anak, terdiri dari 20 laki-laki dan 16 perempuan.
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Kuripan 3 yang beralamat di Desa Kuripan Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, 59566.
Waktu Penelitian
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester pertama tahun pelajaran 2018/2019. Dimulai bulan September 2018 sampai akhir Oktober 2018, dan dilaksanakan dalam dua siklus diawali dengan pra siklus. Pra siklus dilaksanakan Selasa, 4 September 2018. Siklus pertama Selasa 2 Oktober 2018 dan Jum’at 5 Oktober 2018. Adapun siklus kedua pada Selasa, 16 Oktober dan 19 Oktober 2018. Setiap siklus dilaksanakan dalam dua jam pembelajaran.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data berbentuk tes dan non tes. Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar minat membaca Siswa selama kegiatan tindakan pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia. Teknik non tes berupa observasi dengan lembar observasi dan catatan harian digunakan untuk menilai aktivitas dan keaktifan Siswa selama kegiatan dilakukan.
Instrumen penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data kualitas pembelajaran, motivasi belajar peserta didik, dan prestasi hasil belajar minat membaca Siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Instrumen pengumpulan data tergantung pada teknik yang digunakan. Teknik tes, instrumennya dapat berbentuk butir soal tes. Teknik non tes, instrumennya dapat berbentuk pedoman, indikator keberhasilan, dan lembar observasi. Ini dilakukan dengan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng) pada pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019.
Indikator Keberhasilan Penelitian
- Adanya peningkatan nilai rata-rata ulangan harian dari 63,89 menjadi minimal 70.
- Adanya pencapaian KKM Siswa dari yang lulus KKM sebanyak 17 Siswa (47,22%) menjadi sedikitnya 30 Siswa (83,33%).
- Adanyapeningkatan aktivitas belajar minat membaca Siswa dalam pembelajaran dengan kriteria minimal mulai berkembang.
Desain Prosedur Penelitian
Pra Siklus
Pra Siklus merupakan refleksi awal sebelum penelitian tindakan siklus dilakukan, yaitu: (1). Menyusun format pengumpulan data objektif sekolah. (2). Menyusun kisi-kisi soal dan instrumen penilaian/tes awal. (3). Mengumpulkan data objektif sekolah dengan menggunakan format pra siklus. (4). Melaksanakan penilaian/tes awal pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi membaca. (5). Menganalisis data objektif sekolah dan hasil tes untuk dimanfaatkan dalam perencanaan tindakan dan pembahasan hasil.
Siklus I
Persiapan Tindakan
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah dideskripsikan, peneliti menyusun rencana pembelajaran berdasarkan Kurikulum di Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Tahun Pelajaran 2018/2019. Langkah-langkah penyusunan rencana pembelajaran adalah sebagai berikut: (1). Menentukan standar kompetensi. (2). Menentukan kompetensi dasar yaitu 3.1. menyimpulkan teks pendek (10-15) kalimat yang dibaca dengan lancar. (3). Menentukan indikator yaitu membaca teks dengan lafal dan intonasi yang tepat. (4). Menentukan tujuan yang hendak dicapai, yaitu Siswa dapat membaca teks dengan lafal dan intonasi yang tepat.(5).Menentukan materi yang disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai.(6). Menentukan media yang relevan untuk meningkatkan minat membaca Siswa yaitu media wayang.(7).Menentukan model pembelajaran yang akan digunakan untuk menyampaikan pembelajaran yaitu strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng).(8). Menentukan alat evaluasi.
Alat peraga yang dimanfaatkan dalam pembelajaran siklus 1 berupa media wayang. Media wayang ini dibuat oleh Siswa dengan bantuan arahan guru atau orang tua pada selembar kertas karton atau kardus. Permainan wayang ini dimainkan setelah sebagai salah satu strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng).
Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan penelitian ini dilakukan di dalam kelas oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II SD Negeri Kuripan 3 sebagai peneliti dengan teman sejawat untuk berkolaborasi. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1).Kegiatan awal Guru mengadakan apersepsi dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.(2).Guru menyiapkan media yang dibutuhkan.(3) Guru menyampaikan tujuan kegiatan, Siswa memperhatikan penjelasan guru. (4) Guru mempersiapkan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng). (5)Siswa melakukan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng).(6) Siswa yang berhasil menyelesaikan strategi 3M mendapatkan ”reward”.(7)Siswa dan guru menyimpulkan materi pelajaran.(8) Siswa dan guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran.(9) Guru menekankan nilai-nilai pendidikan karakter.(10) Siswa memajang hasil tugas mereka.(11).Ulangan harian. Siswa yang mendapatkan nilai terbaik berhak mendapatkan ”Reward Utama”.
Pengamatan
Selama tindakan dilakukan, peneliti mengamati kegiatan Siswa dengan lembar observasi, mencatat kegiatan yang dilakukan Siswa dan mendokumentasikanya. Aspek yang diamati adalah keaktifan peserta didik, kerja sama, gemar membaca dalam mengerjakan, dan disiplin. Selain itu teman sejawat juga mengamati kegiatan pembelajaran untuk mencatat kekurangan dan kelemahan yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Kriteria keberhasilan tindakan apabila Siswa tuntas mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) nilai Bahasa Indonesia yang ditentukan di Kelas II SD Negeri Kuripan 3, yakni 70 dan peningkatan aktivitas belajar minat membaca Siswa dengan kriteria mulai berkembang.
Refleksi
Guru bersama teman sejawat mengadakan refleksi hasil pembelajaran setiap tindakan yang diberikan selesai untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan kegiatan pembelajaran. Hasil dari refleksi pembelajaran siklus 1 digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan tindakan pembelajaran pada kegiatan pembelajaran siklus 2.
Siklus II
Persiapan Tindakan
Berdasarkan refleksi yang telah dideskripsikan serta analisis hasil belajar pada siklus 1, disusunlah rencana pembelajaran dengan langkah-langkah seperti siklus 1.Materi dan teknik yang kurang dalam siklus 1 disempurnakan. Kegiatan pembelajaran masih fokus pada bermain Wayang dan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng).Pembelajaran didesain dengan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng). RPP disusun untuk materi keterampilan berbahasa Indonesia membaca, langkah dan prosedur kegiatan pembelajaran disempurnakan dari siklus 1.
Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah pembelajaran pada siklus 2 dengan materi keterampilan berbahasa Indonesia membaca dengan bermain wayang dan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng). Kegiatan penelitian ini dilakukan di dalam kelas oleh guru kelas II SD Negeri Kuripan 3 sebagai peneliti dengan teman sejawat untuk berkolaborasi. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1) Kegiatan awal Guru mengadakan apersepsi dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.(2) Guru menyiapkan media yang dibutuhkan.(3)Guru menyampaikan tujuan kegiatan.(4)Guru mempersiapkan pembelajaran strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng).(5)Siswa melakukan pembelajaran strategi 3M. (6) Siswa yang berhasil menyelesaikan pembelajaran strategi 3M mendapatkan ”reward”.(7) Siswa dan guru menyimpulkan materi pelajaran.(8) Siswa dan guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran.(9)Guru menekankan nilai-nilai pendidikan karakter.(10)Siswa memajang hasil tugas individual.(11).Ulangan harian. Siswa yang mendapatkan nilai terbaik berhak mendapatkan ”Reward Utama”.
Pengamatan
Guru sambil melaksanakan pembelajaran melakukan observasi terhadap kegiatan Siswa hal yang diamati adalah keaktifan, kerja sama, gemar membaca, dan disiplin. Selain itu teman sejawat ikut serta sebagai observer. Teman sejawat mencatat semua temuan selama tindakan siklus 2 diberikan kepada Siswa dalam lembar observasi, membahas kekurangan dan memberikan masukan kepada guru baik secara lisan maupun tertulis.
Refleksi
Pelaksanaan refleksi dimaksudkan untuk mencatat semua temuan dalam pembelajaran baik kelemahan maupun kelebihan yang ada pada tindakan pembelajaran siklus 2.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pra Siklus
Dalam kegiatan penelitian ini pada tahap pra siklus yang dilaksanakan pada hari Selasa 4 September 2018, di Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, pada Kompetensi Dasar 3.1. Menyimpulkan teks pendek (10-15) kalimat yang dibaca dengan lancar,diperoleh data yaitu, nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40, dengan rata-rata kelas sebesar 63,89. Selanjutnya yang mendapat nilai 80 ada 3 peserta didik, nilai 70 ada 13 peserta didik, nilai 60 ada 14 peserta didik, nilai 50 ada 3 peserta didik, dan nilai 40 ada 3 peserta didik. Jika KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 70, maka dengan demikian terdapat 20 Siswa yang nilainya di bawah KKM, itu artinya ada 55,56% Siswa yang belum menguasai pelajaran pada KD tersebut.
Selain nilai akhir dalam tes formatif, penulis juga mengamati sikap dan tingkah laku Siswa dari segi keaktifan, kerjasama, gemar membaca dan kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Penulis membagi hasil pengamatan dalam empat kategori, yaitu yang pertama kategori Siswa yang sangat aktif dan sangat perhatian terhadap materi pelajaran dengan indikator tampak maksimal serta hasil pembiasaan berupa sikap yang membudaya, yang kedua untuk kategori aktif dan perhatian terhadap pelajaran yang diajarkan oleh guru dengan indikator tampak sebagian besar serta hasil pembiasaan berupa sikap yang mulai berkembang, sedangkan kategori ketiga adalah Siswa yang pasif dan kurang perhatian terhadap materi pelajaran dengan indikator tampak sebagian kecil serta hasil pembiasaan berupa sikap yang mulai terlihat, dan yang keempat adalah kategori Siswa pasif dan tidak memiliki perhatian terhadap mata pelajaran yang diterangkan oleh guru dengan indikator tidak tampak serta hasil pembiasaan berupa sikap yang belum terlihat.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis terhadap 36 peserta didik, selama proses pembelajaran yang sedang berlangsung didapatkan hasil bahwa untuk keaktifan kelas sudah mulai terlihat dengan capaian prosentase sebesar 46,32%, dan kerjasama dalam kelompok juga sudah mulai terlihat dengan prosentase sebesar 45,59%. Demikian juga untuk gemar membaca dan kedisiplinan dalam belajar juga sudah mulai terlihat dengan perolehan prosentase masing-masing sebesar 42,64%.
Siklus Pertama
Siklus Pertama pada penelitian ini dilaksanakan pada hari Selasa 2 Oktober 2018 dan Jum’at 5 Oktober 2018. Berdasarkan hasil tes formatif Siswa yang dilakukan pada akhir proses perbaikan pembelajaran Siklus Pertama, diperoleh hasil bahwa dari 36 Siswa Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, pada Kompetensi Dasar 3.1. Menyimpulkan teks pendek (10-15) kalimat yang dibaca dengan lancar, diperoleh data yaitu, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50, dengan rata-rata kelas sebesar 68,33. Selanjutnya yang mendapat nilai 90 ada 2 peserta didik, nilai 80 ada 5 peserta didik, nilai 70 ada 16 peserta didik, nilai 60 ada 11 peserta didik, dan nilai 50 ada 2 peserta didik. Jika KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 70, maka masih terdapat 13 Siswa yang nilainya di bawah KKM, itu artinya masih ada 36,11% Siswa yang belum menguasai pelajaran pada KD tersebut.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis terhadap 36 Siswa pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus pertama, diperoleh hasil yaitu bahwa untuk keaktifan kelas sudah mulai berkembang dengan perolehan prosentase sebesar 63,24% dan kerjasama dalam kelompok juga sudah mulai berkembang dengan perolehan prosentase sebesar 63,97%. Demikian juga untuk gemar membaca dan kedisiplinan dalam belajar sudah mulai berkembang dengan perolehan prosentase masing-masing sebesar 59,56% dan 61,77%.
Pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus pertama ini, aktivitas penulis dalam melakukan kegiatan penelitian diamati oleh teman sejawat, dengan hasil pengamatan sebagai berikut: (1). Guru telah menyediakan alat peraga/media pembelajaran namun dirasa belum maksimal dalam penerapannya. (2). Guru telah memberi motivasi kepada Siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik. (3). Guru telah memberikan latihan kepada Siswa untuk dikerjakan secara berkelompok. (4). Guru telah memberikan bimbingan kepada Siswa yang mengalami keterlambatan dalam berfikir.(5). Guru telah memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik. (6). Guru telah melaksanakan evaluasi tes formatif.
Siklus Kedua
Pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran Siklus Kedua Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pada hari Selasa 16 Oktober dan 19 Oktober 2018. Berdasarkan hasil tes formatif Siswa pada akhir proses perbaikan pembelajaran siklus kedua, diperoleh hasil bahwa dari 36 Siswa Kelas II SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, pada Kompetensi Dasar 3.2. Menjelaskan isi puisi anak yang dibaca, diperoleh data yaitu, nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60, dengan rata-rata kelas sebesar 76,94. Selanjutnya yang mendapat nilai 100 ada 3 peserta didik, nilai 90 ada 5 peserta didik, nilai 80 ada 7 peserta didik, nilai 70 ada 18 Siswa dan nilai 60 ada 2 Siswa. Jika KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 70, maka dengan demikian ada 3 Siswa nilainya di bawah KKM, itu artinya 91,67% Siswa dinyatakan lulus dan menguasai pelajaran pada KD tersebut.
Nilai rata-rata (mean) kelas sebesar 76,94. Modus diperoleh dengan cara melihat tabel yang memperoleh nilai dengan jumlah Siswa terbanyak yaitu nilai 70 dengan jumlah Siswa yang memperoleh sebanyak 18 peserta
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis terhadap 36 Siswa pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus kedua, hasilnya yaitu bahwa untuk semua aspek sikap: keaktifan kelas, kerjasama dalam kelompok, gemar membaca, dan kedisiplinan dalam belajar, semuanya sudah membudaya dengan perolehan prosentase untuk keaktifan sebesar 91,91%, kerjasama dalam kelompok sebesar 91,18%, gemar membaca sebesar 89,71% dan kedisiplinan dalam belajar sebesar 91,18%.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus kedua, yaitu terpapar sebagai berikut: (1). Guru telah menyediakan alat peraga/media pembelajaran dan dirasa cukup pas dalam penerapannya.(2).Guru telah memberi motivasi kepada Siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik. Banyak Siswa yang mengalami perubahan yang positif dari motivasi yang diberikan oleh guru. (3).Guru telah memberikan contoh-contoh mebuat sinopsis dan puisi dengan sederhana dan mudah dipahami oleh peserta didik.(4).Guru telah memberikan soal-soal latihan kepada Siswa untuk dikerjakan secara berkelompok dan dengan metode strataegi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng).(5).Guru telah memberikan bimbingan kepada Siswa yang mengalami keterlambatan dalam berfikir. (6).Guru telah memberi kesempatan bertanya kepada Siswa mengenai materi yang belum dipahami dengan baik. (7). Guru telah melaksanakan evaluasi tes formatif.
Selanjutnya penulis paparkan hasil perolehan tes formatif Siswa selama proses pembelajaran pra siklus, perbaikan siklus pertama, dan perbaikan siklus kedua, dalam bentuk tabel seperti berikut ini:
Tabel Rekapitulasi Hasil Perolehan Nilai Tes Formatif Pra Siklus, Siklus Pertama, dan Siklus Kedua
No. | Nilai | Frekuensi | ||
Pra Siklus | Siklus Pertama | Siklus Kedua | ||
1. | 40 | 3 | – | – |
2. | 50 | 3 | 2 | – |
3. | 60 | 14 | 11 | 3 |
4. | 70 | 13 | 16 | 18 |
5. | 80 | 3 | 5 | 7 |
6. | 90 | – | 3 | 5 |
7. | 100 | – | – | 3 |
Maka berdasarkan hasil proses perbaikan pembelajaran siklus kedua yang berupa hasil tes formatif, pengamatan penulis terhadap peserta didik, dan pengamatan teman sejawat terhadap yang dilaksanakan oleh penulis selama pelaksanaan kegiatan, maka proses perbaikan pembelajaran siklus kedua ini dinyatakan telah berhasil.
SIMPULAN
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Kelas II semester 1 SD Negeri Kuripan 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, Tahun Pelajaran 2018/2019 pada pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok membaca teks dan membaca puisi anak, penulis dapat menyimpulkan suatu simpulan sebagai berikut (1). Deskripsi pada proses perbaikan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat yaitu strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng) menjadikan pemahaman dan semangat belajar Siswa menjadi lebih meningkat. (2). Dampak dari meningkatnya pemahaman dan semangat belajar Siswa terhadap pemanfaatan strategi 3M (menyimak, membaca, dan mendongeng) adalah meningkatnya prestasi hasil belajarSiswa sehingga memenuhi standar KKM yang telah ditentukan oleh sekolah.
Saran Tindak Lanjut
Guru kelas II hendaknya lebih kreatif lagi dalam melaksanakan proses pembelajaran agar Siswa lebih termotivasi dalam belajar, sehingga prestasi hasil belajar pun lebih meningkat. Di samping itu penggunaan alat peraga diharapkan lebih sering dan selalu dalam setiap proses pembelajaran, karena akan lebih memudahkan Siswa dalam memahami apa yang dijelaskan oleh guru. Dan yang terakhir, guru jangan sungkan-sungkan untuk bertanya, meminta saran, dan bertukar pikiran dengan teman sejawat agar dapat diketahui kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan dalam dirinya supaya dapat diperbaiki sehingga profesionalisme kinerja guru semakin meningkat.
Diharapkan pihak sekolah untuk bisa lebihmemfasilitasi proses pembelajaran guru terutama dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menambah pengadaan alat peraga yang sesuai untuk pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu diharapkan kegiatan KKG yang vakum untuk bisa dilaksanakan kembali agar guru bisa saling berbagi informasi sehingga akan lebih dapat diperbarui segala ilmu pengetahuannya.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
Djamarah & Zain. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hernawan, A.H. (2010). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Jihad, A. & Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.
Munawar, I. (2009). Prestasi hasil belajar (Pengertian dan Definisi). Diunduh 11 Oktober 2015 dari
http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html.
Purwanto. (2013). Evaluasi Prestasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sardiman. (2001). Interaksi dan Motivasi Pembelajaran. Jakarta: Grafindo.