PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU

DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI KEGIATAN PEMBINAAN KELOMPOK

DI SD NEGERI 3 SIDOREJO KECAMATAN PULOKULON

KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Warsini

SD Negeri 3 Sidorejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja guru SD Negeri 3 Sidorejo UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.Penelitian dilakukan di SD Negeri 3 Sidorejo UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 7 (tujuh) orang guru. Teknik pengumpulan data dengan pengamatan atau observasi. Teknik analisis data dengan analisa deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kegiatan prasiklus yang dilakukan terhadap 7 guru, penilaian prasiklus terhadap guru rata-rata skor yang dicapai adalah 0,95 dari skor edal yaitu 2 (dua) atau sebesar 47,69%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran masih sangat rendah. Guru menganggap bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran itu tidak penting. Umumnya guru menganggap ketercapaian materi menjadi tujuan utama dalam sebuah pembelajaran. Hasil prasiklus menunjukkan bahwa perlu dilaksanakan bimbingan atau pembinaan terhadap guru dalam menyusun sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berdasarkan perhitungan skor aktual tiap-tiap indikator, dapat disimpulkan secara berurutan dari skor terendah adalah sebagai berikut: (1) Guru kesulitan dalam merumuskan Kata Kerja Operasional (KKO) pada indikator pencapaian. (2) Cara guru merangkum atau menyimpulkan kegiatan pembelajaran selama satu pertemuan. (3) Cara guru memberikan umpan balik dan tindak lanjut atas kegiatan yang dilaksanakan belum mampu diterima dengan baik oleh peserta didik. Hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran maupun ketercapaian kurikulum dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sebaiknya kegiatan pembinaan kelompok guru dan teman sejawat dilakukan terus-menerus,supaya guru semakin profesional khususnya dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

Kata kunci: kinerja guru, rencana pelaksanaan pembelajaran, kata kerja operasional.

 

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang ingin maju. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus selalu dilakukan perbaikan secara menyeluruh. Sejalan dengan upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan, banyak program inovatif yang muncul kaitannya dengan perubahan paradigma dan pembaharuan dalam dunia pendidikan. Perubahan paradigma pendidikan tidak cukup hanya dengan perubahan dalam sektor kurikulum, baik struktur maupun prosedur perumusannya. Pembaharuan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan prkatik pembelajaran baik di luar maupun di dalam kelas. Indikator perubahan kurikulum ditunjukkan dengan adanya perubahan pola kegiatan pembelajaran, pemilihan media pembelajaran, penentuan pola penilaian yang menentukan keberhasilan pembelajaran itu sendiri. Keberhasilan implementasi kurikulum akan banyak ditentukan oleh pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan guru dalam memahami tugas-tugas yang diembannya, dan pembelajaran merupakan salah satu tugas yang sangat menentukan keberhasilan itu. Pembelajaran akan menjadi sesuatu yang bermakna buat peserta didik ketika diupayakan melalui sebuah perencanan pembelajaran yang baik dan benar. Oleh karena itu, keterampilan guru dalam merancang pembelajaran merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan tugas dantanggung jawabnya sebagai seorang pendidik, pembelajar, dan seorang perancang pembelajaran.

KAJIAN TEORI               

Hakikat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran         

Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar. Menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 dinyatakan bahwa Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. Dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 lampiran IV tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, tahapan pertama dalam pembelajaran menurut standar proses adalah perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan peyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Sementara itu menurut Panduan Teknis Penyusunan RPP di Sekolah Dasar, RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemua atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).

Hakikat Pembinaan Guru

Menurut Moekijat (2008: 20) mengemukakan pengertian pembinaan yang menunjuk pada, setiap usaha untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang, dengan memberikan informasi dan mempengaruhi sikap. Sikap yang dimaksudkan adalah perubahan positif yang lebih bersifat meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan kecakapan. Menurut Sutisna (2009: 13) mengemukakan konsep pembinaan secara spesifik yakni, konsep pembinaan personil bahwa pembinaan personil adalah proses perbaikan prestasi (performa) personel melalui pendekatan-pendekatan yang menekankan realisasi diri, pertumbuhan diri dan perkembangan diri. Pembinaan meliputi kegiatan-kegiatan yang diarahkan kepada perbaikan dan pertumbuhan kesanggupan, sikap, keterampilan dan pengetahuan dari pada anggota organisasi.Pembinaan adalah suatu proses yang berkesinambungan dan tidak ada rencana pembinaan bersifat final, tetapi selalu merupakan bahan untuk diadakan perbaikan.

Kerangka Berpikir

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Dengan adanya perencanaan guru telah menetapkan segala keperluan serta metode yang harus diterapkan ketika melaksanakan pembelajaran termasuk dapat mengelolah waktu secara efisien. Dengan demikian memungkinkan tujuan pembelajaran mudah dicapai. Namun demikian penyusunan RPP oleh guru masih belum dapat optimal, hal ini disebabkan lemahnya pengawasan, dan rendahnya kesadaran guru akan pentingnya sebuah rancangan pembelajaran bagi kegiatan belajar mengajar. Salah satu tugas kepala sekolah adalah meningkatkan keterampilan guru, salah satu keterampilan yang masih perlu ditingkatkan, khususnya di SD Negeri 3 Sidorejo UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan adalah kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pengawas adalah melakukan pembinaan. Agar pembinaan dapat berjalan dengan efektif perlu dilakukan langkah yang tepat, yaitu dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh temah sejawat.

Hipotesis Tindakan

Melalui penilaian teman sejawat dan pembinaan, kemampuan guru di SD Negeri 3 Sidorejo UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dapat meningkat.

METODOLOGI PENELITIAN

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah guru SD Negeri 3 Sidorejo UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Dengan jumlah 7 orang guru. Adapun obyek penelitian ini adalah kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Dipilihnya subjek penelitian tersebut disebabkan guru menganggap bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran kurang penting bagi kegiatan belajar mengajar.

Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Sidorejo UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Waktu penelitian dilaksanakan selama 4 bulan mulai bulan Juli sampai bulan Oktober 2016.

Prosedur Penelitian

Setiap siklus dilakukan dalam 4 (empat) langkah, yaitu (1) perencanaan awal, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa melalui penilaian teman sejawat dan pembinaan, guru SD Negeri 3 Sidorejo UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan kemampuan guru dalam memanfaatkan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat meningkat. Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran disebabkan adanya motivasi untuk dinilai oleh teman sejawat, dan melalui pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah selaku peneliti sehingga guru mengetahui kekurangan-kekurangannya. Selain itu penilaian yang dilakukan oleh teman sejawat merupakan masukan yang berharga bagi guru, sehingga guru dapat memperbaiki kelemahan yang ada, khsususnya dalam menggunakan media pembelajaran.Peningkatan kemampuan guru dapat ditunjukkan dari skor prasiklus, siklus I, siklus II, dan siklus III dimana sebelum dilakukan tindakan (prasiklus) skor kemampuan guru 0,96 (47,69%), pada siklus I meningkat menjadi 1,56 (77,78%), siklus II meningkat menjadi 1,65 (82,67%), siklus III meningkat menjadi 1,77 (88,49%) dengan demikian terjadi peningkatan skor dari prasiklus ke siklus III sebesar 0,82 (41,00%).

Setelah dilakukan pembinaan pada siklus I, prosentase ketercapaian aspek sebesar 20,50% peningkatan terjadi pada semua aspek. Namun peningkatan tersebut belum dapat mencapai prosetasi ketercapaian yang telah ditetapkan.

Terjadi peningkatan pada semua aspek rata-rata sebesar 14,75%. Namun peningkatan tersebut belum dapat mencapai prosetasi ketercapaian yang telah ditetapkan yaitu lebih dari 85 %.

Terjadi peningkatan pada semua aspek, peningkatan merata pada semua aspek yaitu sebesar 11,50%.

Peningkatan kemampuan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran setelah dilakukan pembinaan prosentase rata-rata dapat meningkat hingga 43,50%.

PENUTUP

Simpulan

Penilaian teman sejawat dan pembinaan kepada guru Sekolah Dasar dalam meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran sangat diperlukan, hal ini disebabkan melalui penilaian teman sejawat guru merasa mendapat masukan dan mengatahui kekurangan-kekurangan dalam menerapkan media pembelajaran. Pada awal kegiatan nampak bahwa kemampuan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran masih sangat kurang, hal ini tercermin dalam ketercapaian aspek penilaian pemanfaatan media pembelajaran yang baru mencapai 47,68%, dengan skor rata-rata sebesar 0,95.Setelah dilakukan penilaian teman sejawat dan pembinaan, kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran meningkat menjadi 67,99% dengan skor rata-rata sebesar 1,36, setelah dilakukan tindakan pertama, dan meningkat menjadi 82,67% dengan skor rata-rata mencapai 1,65 setelah dilakukan tindakan kedua, dan sesudah dilakukan tindakan ketiga meningkat sebesar 88,49% dengan skor rata-rata mencapai 1,77. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui penilaian teman sejawat dan pembinaan kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dapat meningkat.

Saran

Untuk UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan

Sebaiknya lebih banyak mengadakan diklat tentang penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Untuk Kepala Sekolah Lain

Sebaiknya selalu mengingatkan kepada guru akan pentingnya sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran bagi tercapainya tujuan pembelajaran.

Untuk Guru

Sebaiknya guru lebih kreatif dan inovatif serta memperhatikan komponen-komponen penyusunan RPP yang akan digunakan dalam sebuah pembelajaran.

 

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohamad. 2008. Guru Dalam Proses BelajarMengajar, Bandung: SinarBaru.

Anderson, Ronald H. 2007. Selecting and Developing Media for Instruction, Westcounsin: ASTD.

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Degeng, I Nyoman Sudana. 2006. Media Pendidikan, Malang: FIP IKIP Malang.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan teoritis Psikologis, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah, Saiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT.Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kandar, Endang. 2010. Standar Kompetensi Guru, http://endang965. wordpress.com /2010/11/20/standar-kompetesnsi-guru, 20/11/2010

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Moekijat. 2008. Tata Laksana Kantor, Bandung: Mandar Maju

Sapriya. 2009. Pendidikan IPS, Bandung: RemajaRosdakarya

Sarimaya, Farida. 2008. Sertifikasi Guru, Apa, Mengapa dan Bagaimana?, Bandung: Yrama Widya.

Soetjipto. 2007. Profesi Keguruan,Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Solihatin, Etin. 2009. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: BumiAksara

Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 2004. Metode Pembelajaran, Surabaya: Usaha Nasional.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah,http://akhmadsudrajat.wordpress.com

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan,Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sutisna, Oteng. 2003. Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktik Profesional, Bandung: Angkasa.

Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya

Tasrif. 2008. PengantarPendidikanIlmuPengetahuanSosial, Yogyakarta: Genta Press

Trianto. 2010. Mendesain Model PembelajaranInovatif-Progresif: Konsep, Landasan, danImplementasinyapadaKurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana.

Uno, Hamzah B. 2007. Profesi Kependidikan,Prolem, solus, dan reformasi Pendidikan di Indonesia,Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Wibawa, Basuki dan Farida Mukti. 2007. Media Pengajaran, Jakarta: Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikti Depdikbud.

Zainurie. 2007. Jalan Keluar Untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru,http://zainurie.wordpress.com