PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN ALAT PERAGA PETA

PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI BENUA-BENUA DI DUNIA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI KECIL TUKO

KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Sri Supadmi

SDN Kecil Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan

 

ABSTRAK

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Demonstrasi dan Alat peraga Peta Pada Mata Pelajaran IPS Materi Benua-benua di Dunia Kelas VI Semester I SD Negeri Kecil Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017.Hasil perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dapat disimpulkan bahwa: “ Penerapan Metode Demonstrasi dan Alat peraga Peta Pada Mata Pelajaran IPS Materi Benua-benua di Dunia Kelas VI Semester I SD Negeri Kecil Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017“. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan prosentase ketuntasan siswa pada pra siklus dan siklus 1 yaitu 38 % meningkat menjadi 75 %. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 prosentasenya meningkat lagi dari 75 % dan akhirnya menjadi 100 %. Untuk rata – rata hasil belajar pada pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 berturut – turut 60, 70, dan 80.

Kata kunci: Hasil belajar ,Metode Demonstrasi, Media Peta.

 

PENDAHULUAN

Guru merupakan sosok figur yang mempunyai kewajiban untuk mengelola proses belajar mengajar di kelas. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran guru hendaknya membuat suatu perencanaan, agar kegiatan pembelajaran yang akan dikelolanya dapat sesuai dengan yang diharapkan. Kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika di dalam pembelajaran terjalin interaksi antara guru dengan siswa, dengan adanya interaksi tersebut akan dapat mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.Usman (2004: 4) mengatakan bahwa proses belajar mengajar adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk pencapaian tujuan tertentu.

Senada dengan Usman, Suryosubroto, (1997: 19) mengatakan bahwa proses belajar mengajar meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam suasana edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran. Ilmu Pengetahuan Sosial sebenarnya adalah pelajaran yang mudah, namun bagi siswa dianggap sulit. Hal ini dikarenakan antara lain kekurangsungguhan siswa dalam memahami pelajaran IPS, kebanyakan siswa bila disuruh menjawab pertanyaan pelajaran IPS tanggapannya kurang serius. Sehingga bila diadakan ulangan formatif pada umumnya nilai yang diperoleh belum memuaskan seperti yang diharapkan guru.

KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Thomas Amstrong mengemukakan bahwa kegiatan pembelajaran adalah untuk memperluas dan mengembangkan intelegensi / kecerdasan anak didik.

Menurut Thomas Amstrong cara-cara untuk mengembangkan kecerdasan antara lain:

a.      Mengaktifkan seluruh indera anak didik.

b.      Melatih intelegensi yang seimbang.

c.      Melatih silang kecerdasan yang berimbang.

Teori David Ausubel dalam Asep Heri, H (2007: 140)

Ausubel mengemukakan bahwa belajar dapat dikatakan menjadi bermakna jika informasi atau materi baru yang akan dipelajari disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki anak.

Menurut Ausubel (1963: 13), kebermaknaan suatu pembelajaran sangat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu :

a.   Struktur kognitif yang ada.

b.   Stabilitas.

c.   Kejelasan pengetahuan dalam suatu bidang studi tertentu dan pada waktu tertentu.

Sementara itu Dahar (1996: 116) mengemukakan dua prasarat terjadinya belajar bermakna yaitu : (1) materi pelajaran yang akan dipelajari harus bermakna potensial, dan (2) anak yang akan belajar harus bertujuan belajar bermakna.

Metode Demonstrasi sebagai salah satu Metode Pengajaran IPS

Metode mengajar adalah merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode mengajar ini merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.Menurut Asep Herry Hermawan, (dalam Udin S. Winataputra, 1997:5.8), ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode mengajar, prinsip tersebut terutama berkaitan dengan faktor perkembangan kemampuan siswa, diantaranya adalah sebagai berikut :

1.      Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran.

2.      Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah.

3.      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar mandiri.

4.      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk bekerja sama.

Ada berbagai macam metode pembelajaran yang dapat dipilih guru, antara lain metode tanya jawab, diskusi, simulasi, kerja kelompok dan eksperimen. Sedangkan dalam penelitian ini, metode yang peneliti terapkan adalah metode simulasi.

Kerangka Berfikir

Berdasarkan analisis dari teori-teori pembelajaran diduga siswa akan meningkat pemahamannya apabila dalam proses pembelajaran peneliti mampu menggunakan alat peraga peta dan menerapkan metode yang tepat dengan mempertimbangkan keunggulan dengan kelemahan serta dampak yang ditimbulkannya. Dalam perbaikan pembelajaran ini peneliti menggunakan alat peraga peta berupa peta dunia dan globe, serta menerapkan metode demonstrasi karena dengan keduanya akan mampu meningkatkan pemahaman siswa melalui objek yang sebenarnya.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sementara (hipotesis) sebagai berikut: “Bahwa dengan penggunaan alat peraga peta dan metode demonstrasi tentang Materi Benua-benua di Dunia Kelas VI Semester I SD Negeri Kecil Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017 hasil belajar siswa akan meningkat”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas VI SD Negeri Kecil Tuko, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi pokok materi pokok dokumen diri dan keluarga semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 dengan diikuti 8 siswa yang terdiri dari 4 siswa laki – laki dan 4 siswa perempuan. Terdapat banyak perbedaan tentang prestasi belajar siswa. Sebagian anak termasuk cerdas, sedang dan ada pula anak yang prestasinya di bawah rata – rata Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Perbedaan tersebut dikarenakan latar belakang dan kondisi ekonomi yang berbeda. Sebagian besar orang tua siswa hanya lulusan Sekolah Dasar. Oleh karena itu, perhatian orang tua terhadap pendidikan anak – anaknya sangan kurang karakteristik Siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VI semester 1 SD Negeri kecil Tuko, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017 pada mata pelajaran IPS Materi Benua-benua di Dunia. Adapun waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

a.      Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 Oktober 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit (1 x Pertemuan).

b.      Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Oktober 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit (1 x Pertemuan).

Teknik Pengumpulan Data

Analisis data diperoleh dari hasil-hasil penelitian melalui II siklus. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar Penerapan Metode Demonstrasi dan Alat peraga Peta Pada Mata Pelajaran IPS Materi Benua-benua di Dunia Kelas VI Semester I SD Negeri Kecil Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017 mulai dari siklus I-II, mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dan aktivitas guru mulai dari siklus I-II, mendeskripsikan lembar respon siswa mulai dari siklus I-II.

 

 

Analisis Data

Data pengamatan aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar dianalisis dengan menggunakan presentase (%) yakni menghitung banyaknya frekuensi kejadian yang sering muncul selama kegiatan belajar mengajar berlangsung sesuai dengan jenis kegiatan dengan frekuensi atau keseluruhan dikali 100 %.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi pra siklus

Prosedur pelaksanaan kerja sesuai dengan rencana serta langkah-langkah yang peneliti tempuh dalam kegiatan perbaikan pembelajaran pada pembelajaran IPS materi Benua-benua di Dunia di kelas VI semester I tahun pelajaran 2016/2017 di SD Negeri Kecil Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan, sebelum diadakannya siklus I (pra Siklus) dari 8 siswa yang mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60 keatas hanya 3 siswa atau 38 %, berarti masih 5 siswa atau 62 % yang belum mencapai KKM.

Berdasarkan identifikasi serta perumusan masalah tersebut, berikut peneliti uraikan secara singkat tentang langkah-langkah perbaikan yang telah direncanakan. Setiap siklus ada 4 tahap yaitu :

1.      Perencanaan

2.      Pelaksanaan tindakan

3.      Pengamatan

4.      Refleksi.

Deskripsi Hasil Siklus I

Dari hasil test formatif pada pengumpulan data di atas bahwa sebelum perbaikan pembelajaran terlihat siswa yang mencapai tingkat ketuntasan hanya ada 3 dari 8 siswa atau 38 %, sedang siklus I siswa yang mencapai ketuntasan belajar ada 6 dari 8 siswa atau 75 %. Hal tersebut berarti bahwa di dalam kegiatan perbaikan pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan, baik terhadap penugasaan materi pembelajaran maupun perolehan nilai yang dicapai siswa. dalam pelaksanaan siklus I belum dapat dinyatakan tuntas karena prosentase ketuntasan belajar siswa belum dapat mencapai KKM.

Deskripsi Hasil Siklus II

Dari analisa data, hasil belajar yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran siklus II diketahui bahwa  dari 8 siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar sebanyak 8 anak atau sekitar 100 %, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus II yang menitikberatkan pada penggunaan metode demonstrasi dan alat peraga peta berhasil dengan baik dalam menuntaskan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan materi Benua-benua di Dunia pada siswa kelas VI semester I SD Negeri Kecil Tuko, Kecamatan Pulokulon , Kabupaten Grobogan tahun pembelajaran 2016/2017.

 

 

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran pada pra siklus, siklus I maupun siklus II peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

“Dengan penerapan metode demonstrasi dan alat peraga peta berdampak signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VI Semester I mata pelajaran IPS materi Benua-benua di Dunia SD Negeri Kecil Tuko Kecamatan Pulokulon , Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017“.

Saran dan Tindak Lanjut

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diajukan beberapa saran dalam pembelajaran IPS yaitu: Guru dalam pembelajaran hendaknya menerapkan metode demonstrasi dan peraga yang sesuai dengan materi.Guru hendaknya aktif dan kreatif serta dapat mengembangkan kualitas profesinya. Baik dalam pertemuan antar guru seprofesi maupun kegiatan lain yang berkaitan dengan dunia pendidikan.

Tindak Lanjut

Laporan ini dapat disampaikan oleh peneliti pada Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk dijadikan bahan diskusi sebagai pemecahan masalah yang terjadi di setiap Sekolah Dasar (SD).

DAFTAR PUSTAKA

Ausubel, D.P & Robinson, F.G. 2005. Scholl Learning : An Introduction to Educational Psychology, New York. Holt Rinehart and Wiston, Inc.

Ardhana12s. 2008. Belajar Penelitian Tindakan Kelas Yuuuk.

http://ardhana12.wordpress.com

Sajimin, Sarwanti Wulandari, Duwi Rahmadi . 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial : CV Sindunata

Bahri, Djamarah, Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Mulyadi HP, Widodo. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Ahmadi, Khoiru dkk. 2011. Strategi Pemebelajaran Sekolah Terpadu “Pengaruhnya Terhadap Konsep, Mekanisme dan Proses Pembelajaran Sekolah Swasta dan Negeri”. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Badudu, J.S. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.

Cece, Wijaya. 2004. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.