PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PERISTIWA PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 SURADADI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN
KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA
MELALUI MEDIA GAMBAR PERISTIWA
PADA SISWA KELAS VIII C
SMP NEGERI 1 SURADADI KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Suharti
Guru SMP Negeri 1 Suradadi
ABSTRAK
Penelitian ini berupaya meningkatkan keterampilan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar peristiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi pelaksanaan pembelajaran menulis teks berita dengan media gambar peristiwa, sehingga diprediksi dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita dan mampu memotivasi siswa dalam menulis teks berita. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus yang berfokus pada pembelajaran keterampilan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar peristiwa. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, implemen–tasi tindakan; observasi dan evaluasi refleksi. Sumber data penelitian ini ialah kelas VIII C SMPN I Suradadi Kab. Tegal Semester Genap tahun pelajaran 2012/2013. Data yang diperoleh melalui tes, wawancara, dan observasi selama tindakan berlangsung. Adapun hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII C SMPN I Suradadi. Para siswa menentukan kelengkapan unsur berita meningkat pada tiap siklusnya, yang menunjukkan kepahaman dan kelancaran siswa dalam menuangkan ide ceritanya. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada akhir setiap siklus meningkat. Pada tes awal rata-rata nilai menulis teks berita adalah 69,2. Siklus I 76,7, dan siklus II 79,4. Dari segi proses pembelajaran menulis teks berita dengan media gambar peristiwa ini menghasilkan respon yang positif. Hal ini terbukti perilaku siswa yang tampak antusias terhadap kegiatan pembelajaran terutama pada saat berdiskusi kelompok untuk menentukan unsur-unsur berita dari gambar peristiwa yang disajikan. Pembelajaran serta pengembangannya diserahkan pada masing-masing siswa. Jika hal ini terbangun terus, siswa akan lebih mahir dalam menulis teks berita dari setiap kejadian yang dilihatnya. Untuk itu seyogyanya para guru mencoba model dan strategi ini dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis teks berita.
Kata kunci: Media gambar peristiwa, keterampilan menulis teks berita.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang tak terpisah–kan pada seluruh proses belajar siswa di sekolah. Aspek menulis dianggap yang paling sulit dan kompleks. Karena ekspresi tulis memerlukan penyusunan yang lebih unggul dalam isi pikiran, struktur kalimat, gaya bahasa, dan jauh lebih teratur dalam pengertian ide-ide. (Tarigan, 1984: 5).
Seorang penulis dituntut mampu mengaplikasikan gagas–annya menjadi sebuah tulisan melalui kosa kata dan struktur kalimat yang disertai tanda baca dengan jelas. Agar lebih bermakna, tulisan itu hendaknya dibuat dengan memperhatikan variabel masyarakat pembacanya, seperti penulisan yang ahli dan berpengalaman akan pandai memilih kata-kata yang tepat untuk mencerminkan kembali arti yang dimaksudkan dalam bahasa lisan (Kerat, 2001:13).
Namun kenyataan berkata lain, yang terjadi di SMP Negeri 1 Suradadi situasi pembelajaran menulis terutama pada pokok bahasan menulis teks berita. Dari jumlah siswa 43 kelas VIII C, hanya 30% siswa yang masuk pada kategori mampu menuangkan ide/ gagasan ke dalam bahasa tulis dengan baik, logis, efektif, dan alamiah, sesuai dengan kaidah kebahasaan. Realitas ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari seorang pengajarnya (guru) maupun dari siswa. Dari siswa ada faktor internal, yaitu rendahnya minat dan ketertarikan siswa untuk menulis, minimnya pengetahuan sehingga berimbas pada keterbatasan ide. Faktor lainnya dari luar diri siswa (eksternal), yaitu lingkungan, media komunikasi dan sebagainya.
Faktor dari guru juga sangat berperan. Dalam konteks pembelajaran menulis, umumnya guru menyajikan materi pelajaran dengan teknik pengajaran yang stagnan dan cenderung teoretis, sehingga pembelajaran menulis kurang produktif. Demi megejar target kurikulum, akhirnya guru kurang memberikan porsi cukup bagi siswanya untuk praktik dan latihan yang terpro–gram, bimbingan intensif, hingga mengarah pada meningkatnya kamampuan dan keterampilan siswa dalam menulis. Kekurang tepatan guru memilih model dan media pembelajaran yang digunakan juga ikut mempengaruhi keoptimalan tercapainya keberhasilan belajar siswa, termasuk dalam pembelajaran menu–lis berita.
Dengan permasalahan tersebut maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang penulis beri judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Media Gambar Peristiwa Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1Suradadi Tahun Pelajaran 2012/2013”.
Rumusan Masalah
1. Apakah katerampilan menulis teks berita dapat ditingkatkan melalui media gambar peristiwa pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Suradadi Tahun Pelajaran 2012/2013?
2. Bagaimana proses belajar menulis teks berita melalui media gambar peristiwa pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Suradadi Tahun Pelajaran 2012/2013?
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka secara umum tujuan peneltian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Suradadi. Selain itu penulis memiliki tujuan khusus, yaitu:
1. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis teks berita melalui media gambar peristiwa pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Suradadi Tahun Pelajaran 2012/2013?
2. Untuk mengetahui keefektifan proses belajar menulis teks berita melalui media gambar peristiwa pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Suradadi Tahun Pelajaran 2012/ 2013?
Manfaat Penelitian
Peenelitian ini diharapkan bermanfaat bagi dunia pendi–dikan, khususnya pada pembelajaran menulis teks berita.
1. Manfaat Teoretis
Manfat teoretis penelitian ini adalah menambah kha–sanah tentang menulis teks berita, mengembangkan teori pembelajaran menulis teks berita melalui media gambar peristiwa, sebagai bahan referensi peneliti lain, dan sebagai sarana menambah wawasan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Siswa dapat mengetahui sejauh mana kemam–puan dan keterampilan dalam menulis teks berita melalui media gambar peristiwa.
2) Siswa dapat mengembangkan keterampilan me–nulis teks berita dari berbagai peristiwa yang ada.
b. Bagi Guru
1) Sebagai sumber inofrmas bagi guru dalam me–mantau kemampuan yang dimiliki siswa dalam menulis teks berita melalui media gambar peristiwa.
2) Sebagai bahan referensi pembanding untuk menentukan metode dan model pembelajaran lain yang lebih inovatif dan efektif.
3) Sebagai referensi untuk melakukan penelitian tindakan kelas selanjutnya.
c. Bagi Sekolah
1) Sekolah dapat menyediakan media pembelajaran yang menarik
2) Sekolah mampu mewujudkan siswa yang kreatif.
3) Sebagai bahan kajian untuk menentukan arah kebijakan yang tepat dalam mengambil keputus–an demi perbaikan dalam meningkatkan kualitas sekolah.
LANDASAN TEORI
Keterampilan Menulis
Kata keterampilan sama dengan kata cetakan. Terampil atau cekatan yaitu kepandaian melakukan sesuatu dengan cepat dan benar (Sumarjadi Huzni Rahmanto, Wilidati, 1991:2).
Pada dasarnya menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan. Dan keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling sulit. Untuk dapat menganalisis keterampilan menulis diperlukan belajar dan latihan yang intensif.
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tak langsung kepada pembaca, menggunakan bahasa tulisan. Untuk itu penulis harus mengetahui, memahami dan mampu menggunakan kaidah penelitian dengan tepat (Hasani dalam H NAS, 2009: 1).
Tabrani (2007, 12) mendefinisikan menulis sebagai upaya mengkomunikasikan gagasan atau ide, pendapat, opini, dan sebagainya melalui media tulis. Menulis melalui media ini bisa berupa artikel ilmiah, laporan, karya tulis, esay, resensi dan sebagainya.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan upaya mengkomunikasikan gagasan, ide, pikiran,pendapat atau opini, dan sebagainya melalui media tulis. Agar dapat diterima secara nalar oleh pembaca, penulis hendaknya menuangkan ide pemikiran tersebut secara sistematis dengan memperhatikan aturan penulisan.
Berdasarkan fenomena di atas dapat disimpulkan bahwa menulis dianggap sebagai suatu kegiatan yang tidak mudah, dalam hal ini menulis teks berita. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan menulis teks berita, baik faktor dari diri sendiri, maupun faktor dari luar, di antaranya suasana kelas. Di antara penyebabnya adalah karena merasa tidak berbakat serta tidak tahu bagaimana dan untuk apa menulis.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat kemampuan menulis adalah proses pembelajaran yang dikuasai seseorang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap unutk mengekspresikan pikiran dan perasaan.
Hakikat Teks Berita
Berita adalah pernyataan antar manusia sebagai pembe–ritahuan tentang peristiwa atau keadaan, gagasan yang disampai–kan secara tertulis atau lisan atau dengan isyarat. Jika pernyata–an atau pemberitahuan ini disalurkan melalui media pers, orang menyebut berita pers (Suriamiharja, dkk, 1996/1997: 64). Menurut Suhadang (2004: 103) berita adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang ada di alam semesta ini, serta hangat dan banyak dibicarakan banyak orang.
Dari pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa berita adalah laporan tentang kejadian atau peristiwa yang menatik dan memiliki nilai penting, aktual yang ditujukan atau dipublikasikan kepada masyarakat luas melalui media massa.
Hakikat Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat diartikan sebagai sarana, alat atau teknologi yang dapat menunjang dan memperlancar proses pembelajaran.
Hakikat Gambar Peristiwa
Gambar peristiwa memuat informasi kejadian yang sedang terjadi di suatu tempat, daerah atau negara. Informasi yang berupa gambar tersebut dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.
Kerangka Berpikir
Menulis merupakan salah satu dari empat aspek dalam berbahasa yang dirasa paling sulit. Oleh karena itu, diperlukan latihan, bimbingan, dan arahan yang intensif dan berkelanjutan. Untuk lebih banyak membantu siswa dalam pembelajaran menulis, dibutuhkan media gambar peristiwa sebagai umpan atau stimulus. Dari gambar tersebut, siswa dapat mengamati dan membahasakan, serta mengembangkannya menjadi sebuah teks berita. Cara ini penulis anggap lebih unik dan menarik, sebab siswa dapat menikmati keindahan gambar. Apalagi jika penyajian gambar peristiwa tersebut disertai dengan variasi warna yang hidup, sehingga siswa tidak merasa bosan.
Dengan demikian dapat penulis katakan bahwa pemanfaatan media gambar peristiwa mampu meningkatkan keterampilan menulis teks berita pada kelas VIII C SMP N 1 Suradadi tahun pelajaran 2012/2013.
Skema kerangka berpikir di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
Hipotesis Tindakan
Menurut Hadi (1982:63) hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau salah akan dapat diterima jika hipotesis tersebut dapat dibenarkan atau dibuktikan kebenarannya. Jadi, hipotesis merupakan suatu pernyataan penting dalam penelitian yang memberikan pedoman dan pengarahan pada penelitian dalam pemecahan masalah.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas sebagai hasil refleksi penulis selama menjalankan kegiatan pembelajaran. Penelitian dilaksakanan di SMP Negeri 1 Suradadi pada bulan Februari sampai dengan Mei 2013.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dipilih adalah siswa kelas VIII C semester 2 SMP Negeri 1 Suradadi Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa 43, terdiri dari 22 putra dan 21 putri.
Prosedur Penelitian
Meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) atau mengemukakan kembali.
Berdasarkan variabel yang diteliti, maka penulis menggunakan 3 instrumen, yaitu: (a) Lembar oservasi; (b) Wawancara; dan (c) Tes hasil belajar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Hasil pengamatan dan tes awal ditemukan bahwa kemampuan dan keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII C masih rendah. Hal ini disebabkan banyak faktor baik dari guru maupun dari siswa.
Realitas ini dapat dilihat dalam deskripsi nilai berikut:
Rata-rata diperoleh nilai pada tes awal 69, nilai terendah 61 dan tertinggi 88. Jumlah siswa yang memperoleh nilai KKM 13 (30,3%), 20 siswa (69,7%) yang lain belum mencapai nilai KKM. Batas tuntas minimal secara klasikal 85% dari jumlah siswa.
Hasil Tindakan Siklus I
Siklus I dilaksanakan 2 x pertemuan. Selama pertemuan dilaksanakan pengamatan. Pada pertemuan kedua, dilaksanakan wawancara terhadap 6 siswa yang diangap mewakili komunitas siswa yang lain.
Hasil tindakan primer dan sekunder pada siklus I ternyata keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Suradadi mengalamai peningkatan dari pra tindakan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
No |
Interval |
Prekwensi |
Jumlah Nilai |
Persentase |
Keterangan |
1 |
61-67 |
7 |
469 |
16,3% |
Belum Tuntas |
2 |
68-74 |
10 |
700 |
23,3% |
Belum Tuntas |
3 |
75-81 |
15 |
170 |
34,8% |
Tuntas |
4 |
82-88 |
7 |
581 |
16,3% |
Tuntas |
5 |
89-95 |
4 |
356 |
17,3% |
Tuntas |
|
Jumlah |
43 |
2290 |
100% |
|
Dari 43 siswa kelas VIII C, yang sudah memperoleh nilai KKM ada 26 siswa (60,4%) sedang 17 siswa (59,5%) yang lain masih di bawah KKM.
Setelah dilakukan pengamatan dan penelitian pada siklus I, dapat dikemukakan sebuah refleksi bahwa pada umumnya proses kegiatan belajar mengajar berjalan lebih bermakna dan demokratis. Siswa mampu menemukan sendiri kelengkapan unsur tersebut juga mereka mampu memberitakan kembali dengan bahasanya sendiri.
Hasil Tindakan Siklus II
Siklus II dilaksanakan 4 jam pelajaran (2x pertemuan) sebagaimana siklus I, pada siklus II juga dibagi dalam empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamaatan dan refleksi.
Berdasarkan data hasil observasi dan wawancara setelah tindakan siklus II, pembahasan perilaku siswa mengalamai peningkatan yang signifikan. Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
No |
Interval |
Prekwensi |
Jumlah Nilai |
Persentase |
Keterangan |
1 |
61-67 |
3 |
201 |
7,00% |
Belum Tuntas |
2 |
68-74 |
3 |
210 |
7,00% |
Belum Tuntas |
3 |
75-81 |
19 |
1482 |
44,20% |
Tuntas |
4 |
82-88 |
12 |
996 |
27,20% |
Tuntas |
5 |
89-95 |
6 |
544 |
13,90% |
Tuntas |
|
Jumlah |
43 |
3406 |
100% |
|
Secara kualitatif perilaku siswa yang menguasai cara menulis teks berita meningkat. Dari jumlah siswa 43 kelas VIII C, siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 6 orang (14%) sedang siswa yang memperoleh nilai sesuai dan melebihi KKM ada 37 orang (86%).
Nilai rata-rata kelas untuk penulis teks berita juga meningkat.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII C sudah mencapai tuntas belajar karena batas minimal tuntas belajar klasikal adalah 85% dari jumlah siswa.
Pembahasan Antar Siklus
Siklus I sebagai refleksi pembelajarn konvensional. Media yang digunakan gambar peristiwa dari koran (siswa memilih). Siswa berdiskusi untuk mencari unsur-unsur berita dari gambar peristiwa dan teks berita terpilih. Pertemuan kedua siswa menyimak tampilan perwakilan kelompok yang mempresentasi–kan hasil diskusi kelompoknya.
Pada siklus I motivasi, kerja sama dan aktivitas siswa mulai muncul. Pembelajaran siklus I secara umum berjalan baik, fase-fase sudah runut sesuai rencana. Namun demikian masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Salah satu perbaikan itu adalah latihan intensif juga gambar yang lebih menantang menarik dan terkini tapi tanpa deskripsi.
Dengan menunjuk pada refleksi siklus I, pembelajaran siklus II lebih hidup, kondusif, aktif, dan menyenangkan. Para siswa juga antusias untuk menjawab pertanyaan guru, baik dalam pembelajaran maupun pada wawancara perwakilan siswa. Mereka tampak lebih kompetetif dan percaya diri untuk melakukan yang terbaik dalam menulis teks berita. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Perolehan nilai menulis teks berita pra siklus, siklus I dan siklus II
No |
Rentang Nilai |
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
|||
∑ Siswa |
Persen tase |
∑ Siswa |
Persen tase |
∑ Siswa |
Persen tase |
||
1 |
61-67 |
25 |
58% |
7 |
16% |
3 |
7% |
2 |
68-74 |
5 |
11% |
10 |
23% |
3 |
7% |
3 |
75-81 |
10 |
23% |
15 |
34% |
19 |
44% |
4 |
82-88 |
3 |
8% |
7 |
16% |
12 |
27% |
5 |
89-95 |
|
|
4 |
9% |
6 |
13% |
|
Jumlah |
43 |
100% |
43 |
100% |
43 |
100% |
Tabel rerata gabungan
No |
Uraian |
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Jumlah nilai |
2290 |
3276 |
3406 |
2 |
Nilai rata-rata |
69 |
76,19 |
79,20 |
3 |
Nilai tuntas KKM |
13 |
26 |
37 |
4 |
Belum tuntas KKM |
30 |
17 |
6 |
5 |
Persentase tuntas KKM |
30,23% |
60,54% |
86,05% |
6 |
Persentase belum tuntas KKM |
69,77% |
39,5% |
13,95% |
Dari tabel gabungan di atas dapat disimpulkan bahwa perolehan nilai menulis berita dari pra siklus, siklus I dan siklus II, mengalami peningkatan. Begitu juga tingkat kesungguhan dan respon siswa juga baik (positif). Ini sebagai indikator bahwa keberhaslan penelitian berupa peningkatan keterampilan menulis teks berita dapat terbukti. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar peristiwa dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita bagi siswa kelas VIII
PENUTUP
Simpulan
Keterampilan menulis merupakan refleksi dari kemampu–an memahami suatu konsep. Artinya, bila seseorang mampu, gemar dan terampil menulis berarti ia telah menguasai aspek yang lain.
Media gambar peristiwa dapat meningkatkan keterampil–an menulis teks berita pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Suradadi sebesar 55%. Dengan demikian, hipotesis penelitian ini sudah terbukti.
Saran
1. Bagi siswa
Hendaknya siswa meningkatkan keterampilan menu–lis teks berita.
2. Bagi guru
Hendaknya guru mau dan mampu menggunakan me–dia pembelajaran yang aktif, dan variatif, sehingga mengu–rangi kejenuhan, dan mampu memotivasi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabari. 1988. Evaluasi dalam Pembelajaran Bahasa. Jakarta: P2 LPTK
Arikunto, Suharsiwi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Depdiknas.
_________. 2003 a. Rencana Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SLTP Kelas 2. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
_________. 2005. Penilaian Berbasis Kelas dalam Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Depdiknas
Dojin, Mukh. 2008. Karya Tulis Ilmiah: Bentuk dan Teknik Penulisannya. Bandingan: Bandingan Institute
Subiyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: CV. Widya Karya
Subyantoro, Bambang Hartono. 2003. “Pengembangan Kemampuan Berbicara, Membaca, dan Menulis”. Makalah disajikan pada Pelatihan Teritegrasi Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Sukris. 2000. “Peningkatan Keterampilan Menulis Wacana Narasi Melalui Media Rekacerita Bergambar Siswa Kelas II E SLTP N 3 Jekulo” Skripsi pada Universitas Negeri Semarang: tidak diterbitkan.
Suriamiharja, dkk. 1997. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
__________. 1987. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Balai Pustaka
.Mendidik sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa