MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI POKOK IPS

TENTANG PENINGGALAN HINDU DI INDONESIA MELALUI METODE TANYA JAWAB KELAS V SEMESTER I TAHUN 2012/2013 DI SDN GOTPUTUK KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

Sutjipto

SD Gotputuk Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora

ABSTRAK

Adapun metode yang digunakan penelitian ini mendeskripsikan penerapan metode Tanya jawab dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa Kelas V Semester I SDN Gotputuk Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 20 anak, pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Dalam pelaksanaan terdiri dari 2 siklus, meliputi pengumpulan data, refleksi, rencana tindakan, pelaksanaan tindakan. Hasil penelitian pembelajaran awal yang dilaksanakan siklus I menunjukkan bahwa hanya ada 6 siswa yang tuntas dan 14 diantaranya tidak tuntas. Dengan kata lain, tingkat ketuntasan belajar siswa dalam operasi hitung adalah 29%. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II telah mengalami peningkatan dari 29% menjadi 96%. Ini menunjukkan bahwa dalam siklus II mengalami peningkatan dari 6 siswa yang tuntas dengan jumlah siswa 20 menjadi 19 siswa yang tuntas dan 1 tidak tuntas. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas sangatlah penting dalam proses belajar mengajar demi mutu pembelajaran dalam perkembangan pendidikan sesuai dengan kurikulum.

Kata kunci: Metode Tanya Jawab, Meningkatkan Nilai Siswa, Materi Peninggalan Hindu di Indonesia.

PENDAHULUAN

Dalam penyelenggaraan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diperlukan kerjasama yang baik antara kepala sekolah, guru, dan guru pembimbing (konselor). Guru pembimbing hendaknya menguasai kompetensi dasar yang meliputi pemahaman, penghayatan dan keterampilan yang baik dalam melaksanakan kurikulum maupun dalam bidang Bimbingan dan Konseling di sekolah.

Selama menjalankan tugas sebagai guru penulis merasakan banyak adanya kekurangan, terutama pada pembelajaran Ilmu Pengetahua Sosial dengan materi pokok menguraikan kerajaan dan peninggalan Hindu di Indonesia kelas V, penulis menemukan beberapa siswa yang belum bisa mencapai nilai tuntas. Dari 20 siswa yang ada di kelas V SDN Gotputuk tahun ajaran 2012/2013 hanya ada 6 siswa diantaranya telah tuntas, dan 14 lainnya belum tuntas. Ketuntasan yang hanya 29% tersebut terjadi disebabkan oleh berbagai faktor.

Dari hasil analisis, penulis perlu mengadakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) agar siswa memperoleh penguasaan materi pelajaran yang lebih baik dan meningkatkan hasil belajar siswa. Disamping untuk memperbaiki hasil pembelajaran, pelaksanaan perbaikan pembelajaran juga sebagai media pemantapan kemampuan penulis dalam melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga lebih mudah untuk bisa dipahamio oleh siswa.

Dengan menggunakan metode Tanya jawab diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguraikan pelajaran tentang menguraikan kerajaan dan peninggalan Hindu di Indonesia sehingga siswa akan lebih maju tingkat pengetahuannya.

Rumusan Masalah

Seiring permasalahan tersebut maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana cara menerapkan metode Tanya jawab untuk meningkatkan kemampuan siswa SDN Gotputuk tahun pelajaran 2012/2013 dalam memahami kerajaan dan peninggalan Hindu di Indonesia dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial?”

Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah, maka tuuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan penerapan metode Tanya jawab dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa SDN Gotputuk Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahu ajaran 2012/2013 pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

2. Melaksanakan dan mendeskripsikan penggunaan metode tanya jawab untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok peninggalan Hindu di Indonesia dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V semester I di SDN Gotputuk Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2012/2013.

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Pembelajaran IPS

Pembelajaran IPS bertujuan membina anak didik menjadi warga Negara yang baik yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan Negara. Oleh karena itu pembelajaran IPS di SDN Gotputuk membina siswa dan mengembangkan kemampuan mental intelektual siswa agar menjadi warga Negara yang berketrampilan dan berpendidikan social serta tanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar mempelajari berbagai kenyataan sosial dalam kehidupan sehari-hari yang bersumber dari ilmu bumi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi dan tata Negara. IPS yang diajarkan di Sekolah Dasar lebih menekankan kepada pemberian bekal awal, baik yang berupa pengetahuan , ketrampilan, nilai mental maupun moral pada siswa untuk dijadikan modal mengenal dan memahami lingkungan sekitar.

Hasil Belajar

Dalam setiap pembelajaran guru selalu mengharapkan hasil belajar siswa meningkat. Karena jika hasil belajar siswa tidak meningkat, berarti guru belum berhasil melaksanakan proses pembelajaran. Biasanya guru selalu menggunakan metode ceramah dalam proses belajar mengajar. Sehingga siswa kurang mengerti dalam pembelajaran, selain itu siswa juga kurang aktif dan berkembang.

Hasil adalah suatu yang diadakan, dibuat, dijadikan oleh usaha.(KBBI,2005;391). Hasil belajar ini dapat dilihat dari hadsil ulangan harian (formatif), nilai ulangan tengah semester (sub sumatif), dan nilaia ulangan semester (sumatif). Dalam PTK ini yang dimaksud hasil belajar siswa adalah hasil nilai ulangan harian (formatif) yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran IPS tentangpeninggalan Hindi di Indonesia.

Metode Tanya Jawab

Dalam kegiatan belajar mengajar perlu adanya metode yang tepat untuk menyampaikan ilmu yang dimiliki pendidik terhadap anak didiknya. Oleh Karen aitu guru harus pandai dalam memilih metode yang tepat dan cocok dalam proses belajar mengajar. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester I pada pembelajaran IPS tentang Peninggalan Hindu di Indonesia.

Metode Tanya jawab digunakan pada situasi dan kondisi yang baik seorang guru memberikan pelajaran di dalam kelas yaitu adanya suasana kelas yang hidup tapi terkendali. Yakni adanya suara respons atau tanggapan-tanggapan siswa yang bersifat positif secara bersama-sama maupun seorang demi seorang secara tertib.

Penerapan metode Tanya jawab dalam pembelajaran ini guru dituntut untuk menyusun rencana pembelajaran yang efektif dan efisien. Yaitu guru menerapkan metode Tanya jawab yang dapat membuat siswa tertarik dan senang dalam proses belajr mengajar. Dengan metode ini, siswa akan semakin mudah mengingat dan memahami pelajaran.

Kerangka Berpikir

Meningkatkan hasil belajar IPS tentang peninggalan Hindu di Indonesia yakni meningkatan keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dalam pembelajaran baik pelajaran, berinteraksi, mengeluarkan ide, pikiran dan gagasan serta meningkatkan kemampuan siswa dalam berani bertanya dan menjawab.

Mengambil salah satu manfaaat siswa mampu memberi tanggapan atas jawaban dari guru ataupun dari teman. Maka harapannya adalah siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, maka hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah: Dengan metode Tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok peninggalan Hindu di Indonesia bagi kelas V semester I tahun ajaran 2012/2013 SDN Gotputuk Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu penelitian dilakukan pada semester I tahun 2012/2013 selama 4 bulan, dengan subyek penelitian siswa kelas V SDN Gotputuk Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora sejumlah 20 siswa yaitu 9 laki-laki dan 11 perempuan. Waktu dan subyek ini diambil karena pertimbangan bahwa peneliti adalah guru kelas V di SDN Gotputuk Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun 2012/2013.

Sumber data dalam PTK merupakan sumber data primer yaitu nilai pretes, nilai ulangan harian pada siklus I dan siklus II serta pertimbangan hasil kolaborasi dengan teman sejawat. Dalam setiap siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi.

Teknik pengumpulan data adalah tes yakni untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa. Observasi untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa. Wawancara untuk mendapat data tingkat keberhasilan dalam implementasi metode Tanya jawab. Diskusi digunakan untuk refleksi setiap siklus.

Alat pengumpulan data yakni tes dengan menggunakan butir-butir soal. Observasi dengan lembar observasi. Wawancara untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Diskusi menggunakan lembar hasil pengamatan.

Indikator kinerja dalam PTK bahwa hasil belajar siswa harus di atas KKM yaitu sebesar 60. Dan siswa aktif dalam emngikuti pemebelajaran dan mempresentasikan dan menyimpulkan hasil dengan kegiatan Tanya jawab.

Sedangkan analsis data yang diperoleh adalah hasil tes formatif yang diperoleh siswa baik dari siklus I dan siiklus II dengan criteria rendah, sedang dan tinggi. untuk aktivitas siswa di analisis pada tingkat keaktifanya dalam mengerjakan tes dan mampu mempresentasikan hasil dengan baik.

Prosedur penelitian pelaksanaanya adalah:

1. Perencanaan

Membuat RPP dan Menyusun LKS serta observasi dan alat evaluasi pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

Membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan menyajikan materi tentang peninggalan kerajaan hindu di Indonesia dan melakukan pengamatan serta mengevaluasi.

3. Pengamatan/observasi

Mengamatai situasi kegiatan pembelajaran, keaktifan siswa dalam Tanya jawab serta kecakapan siswa dalam mempresentasikan hasil.

4. Refleksi

Siswa apakah sudah ada 80% yang mendapatkan nilai diatas KKM. Dan apakah sudah ada 70% siswa yang aktif dalam Tanya jawab. Dan apakah sudah ada 70% siswa mampu mempresentasikan hasil.

Pada siklus II juga sama seperti pada siklus I. hanya saja pada siklus ini guru lebih membuat pertanyaan yang mengarah untuk kegiatan Tanya jawab dan mengarah kepada kesimpulan dan hasil.

HASIL PENELITIAN

Hasil PTK ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus I dan siklus II untuk pembelajaran IPS tentang peninggalan kerajaan hindu di Indonesia dengan menggunakan metode Tanya jawab yang dilakukan untuk siswa kelas V SDN Gotputuk Kecamatan Ngawen kabupaten Blora.

Kondisi awal siswa nilai siswa sangat rendah dari nilai tes. Nilai rata-rata tes jauh dibawah KKM. Inilah yang menetapkan untuk mengadakan perbaikan dengan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas.

Siklus I

Ada 4 tahap yaitu:

1. Perencanaan (planning)

o Menganalisa kurikulum;

o Membuat RPP dan LKS;

o Membuat rencana Tanya Jawab;

o Membuat instrument, observasi, dan evaluasi;

2. Pelaksanaan Tindakan (acting)

o Membagi siswa menjadi 5 kelompok;

o Guru memberikan gambar pada kerajaan hindu;

o Siswa mengikuti dan menyimpulkan;

o Kelompok mempresentasikan hasil;

3. Observasi (observing)

o Pada siklus I rata-rata tes formatif 50 masih dibawah KKM = 60;

o Skor aktivitas siswa rata-rata 57,8%;

o Guru dalam siklus I hanya memberi

4. Refleksi

o Alat peraga terbatas;

o Guru tidak menjelaskan tentang materi;

o Siswa tidak berani bertanya kepada guru;

Siklus II

Pada siklus II sama seperti pada siklus I, namun pada siklus II guru dalam pelaksanaan tindakannya memberikan langkah-langkah dan alat peraga berupa gambar kaerajaan hindu, serta membuat daftar pertanyaan yang mengarah pada kesimpulan.

Pada siklus II rata-rata nilai tes sangat signifikan yaaitu 70. sedangkan skor aktifitas juga naik sangat signifikan yaitu 82,5%

Dari sisnilah dapat memberikan gambaran bahwa dengan metode Tanya jawab dapat meningkatkan nilai siswa.

PENUTUP

Simpulan

Hasil penelitian sangat signifikan, hal I ni terlihat dari perbandingan dari nilai rata-rata tes dan skor aktivitas siswa dalam pembelajaran. Nilai rata-rata tes siklus I adalah 50 pada siklus II menjadi 70. skor aktifitas siklus I 57,8% pada siklus II naik menjadi 82,5%. Maka dari hasil inilah penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa dengan metode Tanya jawab dapat meningkatkan hasil tes siswa tentang peninggalan kerajaan hindu bagi siswa kelas V SDN Gotputuk Kecamatan Ngawen kabupaten Blora tahun pelajaran 2012/2013.

Saran

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, maka pada peningkatan hasil belajar siswa. Untuk itu dalam pembelajaran supaya anak/siswa aktif dalam meningkatkan nhasil belajarnya, kita sebagai guru harus lebih benar-benar menguasai materi pembelajaran dan guru harus mampu membuat strategi yang tepat dalam menyampaikan pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Muhaimin, dkk. 1996. Strategi Belajar Mengajar, CV. Citra Media

Sardiman, AM, 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada

 

Asy’ari, dkk, (2007:1-8). Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V. Jakarta: Erlangga