PENINGKATAN KETRAMPILAN MEMBACA AKASARA JAWA MENGGUNAKAN ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PURWODADI

KECAMATAN KARANGKOBAR SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

 

Dwi Sulistyawati

Kepala Sekolah SD Negeri 2 Purwodadi

 

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan ketrampilan membaca aksara Jawa menggunakan Active Learning Tipe Index Card Match pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Purwodadi Kecamatan Karangkobar tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian adalah 17 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan 2 siklus dengan prosedur umum a). perencanaan b) Tindakan c) Observasi d) Refleksi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan tes. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan mencari rerata nilai kemudian dibandingkan setiap siklusnya. Hasil penelitian Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan nilai rata-rata membaca aksara Jawa yaitu 63,82 pada pratindakan, menjadi 73,41 pada siklus I dan setelah dilakukan perbaikan meningkat kembali menjadi 78,29 pada siklus II. Persentase siswa yang lulus KKM dan masuk kategori terampil juga mengalami kenaikan dari 23,53% pada pratindakan naik menjadi 52,94% pada siklus I, dan menjadi 82,35% pada siklus II. Hasil observasi menunjukkan bahwa partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat, siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran, siswa menjadi lebih percaya diri dalam menyatakan gagasan, menjawab pertanyaan, maupun untuk bertanya, serta merasa senang belajar menggunakan active learning tipe index card match.

Kata kunci: Ketrampilan Membaca, Model Pembelajaran Active Learning Tipe Index Card Match, Aksara Jawa

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembelajaran aksara Jawa menjadi satu dengan mata pelajaran Bahasa Jawa sebagai muatan lokal di SD Negeri 2 Purwodadi Kecamatan Karangkobar. Namun demikian aksara Jawa termasuk materi yang kurang diminati siswa dibandingkan dengan materi pelajaran yang lain. Sebagian besar siswa di kelas V belum hafal aksara Jawa dan pasangan. Siswa sulit untuk mengingatnya meskipun guru sudah menerangkannya.

Dalam proses pembelajaran, penulis belum menggunakan metode atau cara yang membuat siswa banyak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pembelajaran. Selama pembelajaran berlangsung, siswa masih banyak duduk dan mendengarkan, bahkan sebagian juga asik dengan aktivitasnya sendiri seperti mengobrol dengan teman sebangku, memainkan pulpennya, dan lain-lain.

Sehingga tidaklah heran bila Dari 20 peserta didik yang menunjukan memiliki kemampuan membaca aksara Jawa tingkat tinggi baru mencapai 4 siswa dan Rerata 63.82

Hal tersebut memotivasi penulis untuk dapat mengolah pembelajaran bahasa Jawa khususnya aksara Jawa menjadi pembelajaran yang menarik untuk siswa Salah satu model atau strategi pembelajaran yang dicoba penulis agar siswa mampu mencapai hasil yang maksimal yaitu Active Learning tipe Index Card Match. Index Card Match atau Mencocokkan Kartu Indeks ini merupakan suatu cara untuk meninjau ulang materi pelajaran dengan cara yang menyenangkan, dengan cara berpasangan dan dapat bermain kuis dengan teman sekelas (Mel Silberman, 2009: 240). Dengan meninjau ulang, materi akan cenderung lima kali lebih lama diingat siswa. Dalam pembelajaran ini, siswa akan dibiasakan menemukan pasangan kartunya, sehingga diharapkan siswa akan lebih ingat pada materi yang telah dipelajarinya dan menjadi terampil membaca tulisan beraksara Jawa. Belajar dengan “melakukan” (memasangkan kartu indeks bersama teman) akan lebih menyenangkan dan lebih lama diingat daripada hanya duduk dan mendengarkan penjelasan guru saja.

Pembelajaran Aksara jawa yang belum bisa menyenangkan tersebut dikarenakan ada beberapa hal yang menyebabkan diantaranya adalah 1) siswa belum hafal dan memahami aksara Jawa dengan baik, 2) siswa sulit mengingat aksara Jawa yang disampaikan guru, 3) media pembelajaran aksara Jawa masih kurang memadai, 4) model pembelajaran active learning tipe index card match belum pernah digunakan dalam pembelajaran aksara Jawa, 5) siswa beranggapan bahwa membaca aksara Jawa itu sulit karena jumlahnya banyak dan aturan penulisannya rumit, 6) antusias siswa belajar bahasa Jawa khususnya aksara Jawa masih kurang, 7) siswa belum terampil membaca aksara Jawa.

Untuk mengetahui peningkatan ketrampilan membaca aksara Jawa maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi masalah.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Active Learning tipe index card match dapat meningkatkan ketrampilan membaca aksara Jawa pada kelas V SDN 2 Purwodadi Kecamatan Karangkobar Tahun Pelajaran 2016/2017?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan ketrampilan membaca aksara Jawa menggunakan Active Learning Tipe Index Card Match pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Purwodadi Kecamatan Karangkobar tahun Pelajaran 2016/2017

LANDASAN TEORI

Ketrampilan Membaca

Membaca merupakan serangkaian kegiatan pikiran yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memahami suatu informasi melalui indera penglihatan dalam bentuk simbol-simbol yang rumit, yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai arti dan makna (Dwi Sunar Prasetyono, 2008: 57)

Dalam ketrampilan membaca ada beberapa aspek yang perlu dinilai, diantaranya adalah ketepatan menyuarakan, benar dalam melafalkan dan kelancaran dalam membaca.

Active Learning Tipe Index Card Match

            Mel Silberman (2009: 240) menyatakan bahwa index card match (mencocokkan kartu indeks) adalah cara yang menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pembelajaran, ia membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas.

Active learning tipe index card match adalah suatu model pembelajaran aktif yang berguna untuk meninjau ulang materi pelajaran yang terintegrasi dengan media kartu indeks, dengan teknik mencari pasangan kartu indeks yang merupakan jawaban, soal, atau pun pernyataan mengenai suatu konsep dalam suasana yang menyenangkan sehingga materi yang telah dipelajari tersebut dapat lebih lama diingat siswa. Sintak dari pembelajaran ini adalah membagi kartu petanyaan dan jawaban, membagikan kartu kepada siswa, siswa mencari pasangan kartu yang pas dengan kartu miliknya.

Bahasa Jawa

Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional Indonesia, yang tetap hidup dan dipergunakan dalam masyarakat Jawa. Sesuai dengan kedudukannya sebagai bahasa daerah, bahasa Jawa merupakan 1) lambang kebanggaan daerah, 2) lambang identitas daerah, dan 3) alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah (Sutrisna Wibawa dalam Mulyana, 2008: 35).

Tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Jawa dalam penelitian ini adalah antara lain menimbulkan kesenangan siswa akan aksara Jawa, menyempurnakan membaca nyaring yang dikaitkan dengan keterampilan membaca aksara Jawa yang mencakup aspek kelancaran, ketepatan pelafalan, serta untuk memperoleh informasi dari bacaan beraksara Jawa.

Hipotesis Tindakan

            Berdasarkan uraian kerangka teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ini diduga adalah 1) penerapan model pembelajaran Active Learning Tipe Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. 2) penerapan model pembelajaran Active Learning Tipe Index Card Match dapat meningkatkan ketrampilan membaca aksara Jawa.

METODE PENELITIAN

Subyek, Setting dan Waktu

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Purwodadi berjumlah 20 siswa, terdiri dari 7 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki dengan karakteristik siswa memiliki potensi dan kompetensi yang heterogen. Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Purwodadi Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Bahasa Jawa selama 2 siklus. Jadwal pelaksanaan penelitian sebagai berikut, siklus I: tanggal 3-10 April 2017 dengan kompetensi dasar Membaca kalimat sederhana dengan aksara Jawa yang menggunakan pasangan. Sikluus II: tanggal 8-15 Mei 2017 dengan kompetensi dasar Membaca kalimat sederhana dengan aksara Jawa yang menggunakan pasangan.

Data, Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini yang digunakan adalah: 1)sumber data siswa meliputi: data tentang ketrampilan siswa, data tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Jawa dan data tentang penerapan model pembelajaran Active Learning Tipe Index Card Match. 2) sumber data guru meliputi data ketrampilan guru merencanakan perbaikan pembelajaran, dan ketrampilan melaksanakan perbaikan pembelajaran, proses pembelajaran seperti interaksi pembelajaran, implementasi penerapan Active Learning Tipe Index Card Match. 3) sumber data kolaborator meliputi pengamatan penerapan model pembelajaran ketrampilan membaca, hasil refleksi bersama guru peneliti.

            Pada penelitian ini teknik dan alat pengumpulan data menggunakan: 1) teknik tes yang digunakan adalah tes prestasi belajar. Pengertian tes prestasi belajar dalam penelitian ini merupakan sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau untuk mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes (Eko Putro Widoyoko, 2010: 45). Langkah yang dilakukan dalam menyusun tes ketrampilan membaca aksara Jawa mata pelajaran Bahasa Jawa meliputi: a) menyusun kisi-kisi penilaian aksara Jawa

2) Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi observasi tentang ketrampilan membaca saat pembelajaran. Langkah yang dilakukan dalam menyususn instrumen ketrampilan membaca meliputi a)..b)..c)…d)….instrumen yang digunakan untuk mengamati ketrampilan mmembaca, menggunakan lembar pengamatan kemampuan ketrampilan membaca terdiri dari 3 aspek yaitu a) ketepatan menyuarakan tulisan b) kebenaran melafalkan tulisan c) kelancaran dalam membaca. 3) Teknik Dokumentasi: Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen pra siklus tentang ketrampilan membaca serta perangkat pembelajaran. Selain hal tersebut digunakan dokumentasi foto kegiatan pembelajaran. Dokumentasi diambil saat pembelajaran berlangsung sebagai bukti fisik kegiatan pembelajaran.

Prosedur pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas terdiri dari 2 siklus. Prosedur umum penelitian ini melalui tahapan Plan, Action, Observe, Reflect.

Indikator Kerja

Kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan ketrampilan membaca adalah kemampuan siswa dalam aspek yaitu ketepatan menyuarakan tulisan, kebenaran melafalkan tulisan, kelancaran dalam membaca.dengan kriteria skor 80-100 terampil sekali, 70-79 terampil, 60-69 cukup terampil, 50-59 kurang trampil, 0-49 tidak trampil.

Setelah pelaksanaan penelitian ini dilakukan 2 siklus, maka indicator kinerja sebagai berikut 1) ketrampilan membaca dinyatakan meningkat, jika 82,36% atau 14 siswa dengan kategori trampil dan trampil sekali.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Kondisi Awal

 Pembelajaran mata pelajaran bahasa Jawa yang dilakukan peneliti pada umumnya pembelajaran kurang hidup, sebagian besar siswa pasif, siswa hanya duduk dan mendengarkan, metode pembelajaran belum mengaktifkan siswa. Kondisi proses pembelajaran ini berakibat ketrampilan membaca sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan pengamatan dari 20 siswa 4 siswa atau 18.75% yang ketrampilan membaca kategori tinggi. Kondisi rendahnya ketrampilan membaca berdampak pada rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran bahasa jawa.

Hal ini ditunjukkan nilai tes prestasi belajar pra siklus menunjukkan banyak siswa yang belum tuntas ada 16 siswa dengan ketuntasan belajar 23.53%. Nilai tertinggi 100, nilai terendah 33 dan nilai rata-rata 63,82

Siklus I

Pada bagian perencanaan ini, kegiatan yang telah dilakukan pada penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan ketrampilan membaca melalui penerapan Active Learning Tipe Index Card Match dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Telah ditetapkan setting dan waktu pelaksanaan penelitian dengan 2 siklus dan tiap siklus 2 pertemuan sesuai dengan rancangan penelitian, b) Telah ditetapkan materi pembelajaran, yaitu kompetensi dasar Membaca kalimat sederhana dengan aksara Jawa yang menggunakan pasangan sesuai dengan rancangan penelitian. c) Telah disusun rencana pelaksanaan pembelajaran lengkap dengan alat peraga dan perangkat soal. d) Telah disusun lembar penilaian ketrampilan menyusun rencana perbaikan pembelajaran. e) Telah disusun lembar observasi ketrampilan melaksanakan pembelajaran. f) Telah disusun lembar observasi ketrampilan membaca. g) Telah disusun tes prestasi belajar berupa kartu kata dan kalimat aksara Jawa beserta dengan pasangannya.

            Pelaksanaan kegiatan penerapan metoda pembelajaran active learning tipe card match dilaksanakan pada minggu ke 2 bulan April 2017. Deskripsi pelaksanaan sebagai berikut:

Kegiatan Pendahuluan: Pembelajaran diawali dengan berdoa bersama. Setelah itu guru memeriksa kehadiran siswa dan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Sambil mengondisikan siswa, guru mengatur tempat duduk siswa untuk mengisi kursi depan yang kosong. Sementara itu, peneliti dibantu kolaborator mempersiapkan media pembelajaran dan segala peralatan yang diperlukan untuk pembelajaran aksara Jawa dengan active learning tipe index card match. Setelah semua siap, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya, guru melakukan apersepsi dengan mendongeng tentang asal-usul aksara Jawa (dongeng Ajisaka)

Kegiatan Inti: 1) Guru membagikan kartu indeks pada masing-masing siswa. Ada yang mendapatkan kartu aksara Jawa, dan ada yang mendapatkan kartu pasangan aksara Jawa. Tugas siswa adalah menjodohkan aksara Jawa dengan pasangan aksara Jawa tersebut. 2) Setelah menerima kartu, siswa mengamati kartu yang dipegangnya dan berusaha mencari kartu pasangannya di antara teman sekelas. 3) Guru berkeliling memandu jalannya kegiatan agar tetap berjalan baik.4) Siswa yang telah bertemu dengan pasangan kartunya duduk berdekatan (kartu dirahasiakan dari pasangan teman lain agar tidak diketahui). 5) Satu per satu pasangan maju untuk menuliskan aksara dan menantang teman-teman di belakang “Kanca-kanca iki aksara apa? Sapa sing bisa nuliske pasangan aksara ini?”. 6) Teman/pasangan lain di belakang yang merasa dapat menjawab tunjuk jari dan maju menuliskan jawabannya. 7) Siswa dan guru memberikan klarifikasi benar/salah jawaban tersebut. 8) Setelah semua pasangan maju dan pasangan lain menjawab/memberi tanggapan, siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan.

Kegiatan Penutup: Guru memberikan kesempatan siswa bertanya, 2) guru memberikan motivasi siswa untuk belajar aksara Jawa, dan 3) guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.

            Pengamatan untuk mengetahui seberapa besar ketrampilan membaca siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Jawa, mengetahui sebarapa besar keaktifan siswa pada mata pelajaran Bahasa Jawa.

Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I, diperoleh data sebagai berikut:

Ketrampilan membaca

            Data tentang ketrampilan membaca diambil setelah melakukan pemeblajaran pada akhir siklus I, Instrumen data berupa lembar observasi yang terdiri dari beberapa aspek. Dari data diperoleh ketrampilan membaca skor 0-49 kategori tidak trampil, skor 50-59 kategori kurang trampil, skor 60-69 kategori cukup trampil, 60-69 kategori trampil, skor 80-100 kategori sangat trampil.  Berdasarkan data, ketrampilan membaca siswa kelas V diperoleh hasil sebagai berikut: tinggi 9 siswa, rendah 8 siswa, skor rerata 73.41. Siswa yang mendapat skor tinggi hanya 9 atau 52.94 %.

 Diskusi refleksi pada siklus I dilakukan dengan hasil analisa dan diskusi secara kolaboratif diperoleh data sebagai berikut:

1)    Kekuatan dan kelemahan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran Refleksi pengamatan APKG I ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana perbaikan yaitu: melihat kekurangan pada pembelajaran sebalumnya. Selain kelemahan tersebut ada beberapa hal yang positif yaitu hal yang sudah baik untuk dilanjutkan lagi

2)   Kekuatan dan kelemahan melaksanakan pembelajaran Refleksi pengamatan APKG II ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana perbaikan Selain kelemahan tersebut ada beberapa hal yang positif

3)   Refleksi analisis pengamatan ketrampilan membaca. berdasarkan lembar pengamatan indikator yang menjadi kekuatan 4) Refleksi analisis ketrampilan membaca. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa materi yang belum dikuasai pada Berdasarkan kriteria keberhasilan, maka: 1) Kemampuan ketrampilan membaca baru mencapai 4 siswa yang tinggi atau 23.53% sehingga belum berhasil karena kriteria keberhasilan 75% atau 13 siswa

4)   Prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Jawa nilai rata-rata baru 63,82 dengan ketuntasan belajar 23,53% sehingga belum berhasil karena kriteria keberhasilan nilai rata-rata 70 dengan ketuntasan belajar 75%

            Keputusan refleksi bersama kolaborator, maka kekurangan yang segera diperbaiki adalah a)banyak siswa yang masih malu bertanya dan menjawab. b) keaktifan siswa didominasi siswa yang sudah terampil sejak awal, c) beberapa siswa masih kurang bersemangat, d)variasi tingkat kesukaran soal masih kurang, e) kartu hanya bisa digunakan sekali sehingga kurang ekonomis. Akhirnya memutuskan untuk melanjutkan siklus II dengan ketentuan: 1) materi pembelajaran melanjutkan kompetensi dasar membaca kalimat sederhana dengan aksara Jawa yang menggunakan pasangan. 2) Pembelajaran menerapkan Active Learning Tipe Index Card Match. 3) perbaikan yang dilakukan memberi model membaca yang menyenangkan dan memberi dukungan dan penguatan (reward) pada siswa sehingga siswa menjadi lebih berani dan percaya diri dalam menyampaikan pertanyaan. Ide, gagasan dan menjawab pertanyaan.

            Berdasar landasan teori dikemukakan Lambdan Arnold (Farida Rahim, 2005:20) bahwa salah satu yang mempengaruhi kemampuan membaca adalah motifasi.yaitu dengan memberikan model membaca yang menyenangkan dan memperhatikan antusias guru dalam mengajar.Kelebihan penambahan motifasi dalam pembelajarana Active Learning tipe Index Card Match. Pada siklus II, antara lain: a) siswa lebih bersemangat b) keaktifan siswa meningkat c) ketrampilan siswa dalam membaca aksara Jawa meningkat

Siklus II

            Pada bagian perencanaan ini, kegiatan yang telahdilakukan pada penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan ketrampilan membaca melalui penerapan Active Learning Tipe Index Card Match dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Telah menetapkna kembali materi pembelajaran, yaitu kompetensi dasar membaca kalimat sederhana dengan aksara Jawa yangmenggunakan pasangan.dan/atau materi sesuai rencana pada rancangan penelitian. c) telah menyusun kembali rencana pelaksanaan pembelajaran lengkap dengan lembar observasi dan kartu alat peraga.d) telah menyusun kembali lembar penilaian ketrampilan menyusun rencana perbaikan pembelajaran APKG. e) telah menyusun kembali lembar observasi ketrampilan melaksanakan pembelajaran APKG. f) Telah menyusun kembali lembar observasi ketrampilan membaca.

Penerapan kegiatan penerapan metode pembelajaran Active Learning Tipe Index Card Match dilaksanakan pada minggu ke..Bulan April 2016. Deskripsi pelaksanaan sebagai berikut:

Kegiatan pendahuluan: Pembelajaran diawali dengan berdoa bersama. Setelah itu guru memeriksa kehadiran siswa dan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Sambil mengondisikan siswa, guru mengatur tempat duduk siswa untuk mengisi kursi depan yang kosong. Setelah semua siap, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya, guru melakukan apersepsi dengan bercerita mengenai aksara Jawa yang dapat dibuat seni kaligrafi indah layaknya kaligrafi tulisan Arab seperti yang sudah sering siswa lihat.

Kegiatan Inti: 1) Guru membagikan kartu indeks dan token (kartu/tiket) pada masing-masing siswa. 2) Setelah menerima kartu, siswa mengamati kartu yang dipegangnya dan berusaha mencari kartu pasangannya di antara teman sekelas. 3) Guru berkeliling memandu jalannya kegiatan agar tetap berjalan baik.

4) Siswa yang telah bertemu dengan pasangan kartunya duduk berdekatan dan bekerja sama untuk melengkapi kalimat yang masih rumpang dan saling menyuarakannya dengan pasangan/teman sebelahnya (kartu dirahasikan dari pasangan teman lain agar tidak diketahui). 5) Satu per satu pasangan maju untuk menuliskan aksara dan menantang teman-teman di belakang. 6) Teman/pasangan lain di belakang yang merasa dapat menjawab tunjuk jari dan maju menuliskan jawabannya. 7) Siswa dan guru memberikan klarifikasi benar/salah jawaban tersebut. 8) Setelah semua pasangan maju dan pasangan lain menjawab/memberi tanggapan, siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan.

Kegiatan penutup: Guru mengadakan evaluasi individu pada siswa untuk membaca aksara Jawa. Guru memberikan motivasi siswa untuk belajar aksara Jawa, dan terakhir guru menutup pembelajaran dengan berdoa salam.

Pengamatan untuk mengetahui seberapa besar ketrampilan membaca siswa dalam proses pembelajaran mata pelajajaran Bahasa Jawa, mengetahui seberapa besar mengetahui seberapa besar motifasi siswa pada mata pelajaran Bahasa Jawa.setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II, diperoleh data sebagai berikut:

Ketrampilan membaca

            Data tentang kemampuan membaca diambil setelah melakukan pembelajaran pada akhir siklus II. Instrument data berupa lembar pengamatan yang terdiri dari beberapa indicator. Dari data diperoleh skor 0-40 kategori tidak terampil, skor 50-59 kurang trampil, skor 60-69 cukup trampil, skor 70-79 terampil,dan skor 80-100 terampil sekali. Hasil selengkapnya disajikan dalam tabel distibusi frekuensi sebagai berikut:

Berdasarkan data, ketrampilan membaca siswa kelas V diperoleh hasil sebagai berikut: tinggi 9 siswa, rendah 8 siswa, skor rerata 73.41. Siswa yang mendapat skor tinggi hanya 9 atau 52.94 %.

            Diskusi Refleksi pada siklus II dilakukan dengan analisis dan diskusi kolaboratif berdasarkan kriteria keberhasilan, maka: 1) ketrampilan membaca sudah mencapai 14 siswa yang tinggi atau 82,35% sehingga berhasil. 2) Nilai membaca asara Jawa rata-rata sudah mencapai 78, 29 dengan ketuntasan belajar 82,35% sehingga berhasil.

Pembahasan

Pada pengamatan pra siklus ketrampilan membaca kategori terampil sekali hanya 15% atau 3 siswa dari 20 siswa, ketrampilan membaca terampil 5% atau 1 siswa, kategori cukup terampil 30% atau 6 siswa, kategori kurang terampil 40% atau 8 siswa dan kategori tidak terampil 10% atau 2 siswa. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model Active Learning Tipe Index Card Match ketrampilan membaca mengalami peningkatan. Ketrampilan membaca kategori terampil sekali 29,41% atau 5 siswa dari 17 siswa, ketrampilan membaca terampil 23,53% atau 4 siswa, kategori cukup terampil 35,30% atau 6 siswa, kategori kurang terampil 11,76% atau 2 siswa dan kategori tidak terampil 0% atau 0 siswa,rerata ketrampilan membaca pada siklus 1 adalah 73,41. Berkat intervensi dengan penerapan pembelajaran Active Learning Tipe Index Card Match maka ketrampilan membaca aksara Jawa, keaktifan siswa dalam pembelajaran ada kenaikan. Hal ini disebabkan model pembelajaran Active Learning Tipe Index Card Match diterapkan, kondisi siswa menjadi a)tepat menyuarakan tulisan aksara jawa, b) benar dalam melafalkan kata-kata menggunakan aksara Jawa, c) lancar mengucapkan kata-kata tanpa pengulangan, situasi kelas a) tertib karena siswa lebih disiplin, b) siswa lebih aktif dalam pembelajaran, c) siswa mampu melaksanakan Active Learning Tipe Index Card Match

Selain itu menurut Hisyam Zaini (2008:67) menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam pembelajaran meliputi a) kemampuan guru dari persiapan sampai akhir pembelajaran, b)kedisiplinan, keaktifan dan kemampuan siswa dalam melaksanakan pembelajaran.

Menurut Piaget dalam Suguhartono (2007:109) menyatakan bahwa pembelajaran Active Learning Tipe Index Card Match adalah pembelajaran yang mengajarkan ketrampilan, diupayakan siswa harus mengalami sendiri dan terlibat langsung dengan objek yang dipelajarinya (media pembelajaran). belajar harus bersifat aktif dan social (berpasangan dengan teman, memainkan kuis dengan teman sekelas)

Dalam pembelajaran Active Learning Tipe Index Card Match terdapat unsur-unsur a) keaktifan siswa, b)kedisiplinan, c) sosial (interaksi dengan orang lain), d)memanfaatkan media pembelajaran berupa kartu

Penerapan pembelajaran Active Learning Tipe Index Card Match padamata pelajaran bahasa Jawa kelas V SDN 2 Purwodadi ini, menunjukkan adanya prestasi yang meningkat, hal ini disebabkan adanya keaktifan dan ketrampilan sesuai dengan karakteristik pembelajaran. situasi pembelajaran di kelas.

Perbandingan hasil penelitian pra siklus, siklus I dan siklus II setelah dilaksanakan pengamatan adalah sebagai berikut:

Perbandingan ketrampilan membaca Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No

Keterampilan. membaca

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

1

Tuntas/ trampil

≥ 70

23,53%

53,94%

82,35%

2

Belum tuntas/ belum trampil < 70

76,47%

47,06%

17,65%

 

Berdasarkan data di atas pada siklus I ada kenaikan prosentase ketuntasan dan ketrampilan membaca aksara Jawa dari 23.53% menjadi 82.35%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pembelajarandengan metode Active Learning Tipe Index Card Match dapat meningkatkan ketuntasan dan ketrampilan membaca aksara Jawa dari 23.53% menjadi 82,35%

Penerapan model pembelajaran Active Learning Tipe Index Card Match berdampak perubahan situasi kelas dan siswa. Perubahan kondisi siswa antara lain kedisiplinan siswa meningkat, keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat, kemampuan dalam melaksanakan Index Card Match, ketrampilan mambaca aksara Jawa meningkat, siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran membaca aksara Jawa,siswa lebih percaya diri Kondisi kelas nilai rata-rata meningkat, pembelajaran di kelas lebih hidup.

Dari uraian di atas, maka dapat diperoleh hasil penelitian bahwa penerapan metode Active Learning Tipe Index Card Match dapat meningkatkan ketrampilan membaca aksara Jawa dan keaktifan siswa dalam pembelajaran.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasar hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Penerapan model Active Learning Tipe Index Card Match, dapat meningkatkan ketrampilan membaca aksara Jawa pada mata pelajaran Bahasa Jawa siswa kelas V SD Negeri 2 Purwodadi semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 dari pra siklus 23,53% menjadi 82,35% pada akhir siklus II. 2) Penerapan model Active Learning Tipe Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Bahasa Jawa siswa kelas V SDN 2 Purwodadi Semester 2 Tahun Pelajaran 2016-2017dari pra siklus masih sedikit anak yang aktif dalam pembelajaran menjadi banyak yang aktif pada akhir siklus

Saran  

Berakhirnya siklus II, agar hasil penelitian lebih optimal maka disarankan: a) Pelaksanaan penelitian ini baru 2 siklus, peneliti lain selanjutnya dapat menambah siklus selanjutnya agar mendapatkan temuan-temuan yang lebih signifikan. b) Instrumen tes dan lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini masih merupakan instrumen yang tingkat validasinya belum memuaskan, peneliti berikutnya dapat menggunakan instrument yang standar atau validitas dan reliabilitas yang standar

DAFTAR PUSTAKA

Dwi Sunar Prasetyono.(2008). Rahasia Gemar Membaca pada Anak Sejak Dini. Yogyakarta: DIVA Press.

Henry Guntur Tarigan. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan. Bandung: Angkasa.

Hisyam Zaini, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Mel Silberman. (2007). Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Mulyana (ed). (2008). Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah dalam Kerangka Budaya. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Mulyasa. (2010). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

 

Ngalim Purwanto. (2006). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

 Soni Indrawan. (2014). Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Aksara

Jawa dengan Quantum Learning di kelas VB SD 1 Kadipiro Bantul. Skripsi. Yogyakarta: UNY.

Sudjarwadi, I. C. (2006). Strategi Pembelajaraan Bahasa Jawa bagi Anak-Anak.

Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sutrisna Wibawa, dkk. (2004). Buku Pegangan Kuliah Mata Pelajaran Bahasa Jawa. Yogyakarta: PGSD UNY.

Suwarsih Madya. (2009). Teori dan Praktik Penelitian Tindakan (Action Research). Bandung: Alfabeta.

Trianto. (2012). Model pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Warih Jatirahayu. (2005). Manca Warna Kawruh Pepak Basa Jawa. Yogyakarta: Grafika Indah.