PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF MELALUI SUPERVISI OBSERVASI KELAS DI MTs. SALAFIYAH SLARANG KIDUL KABUPATEN TEGAL SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2018 / 2019

 

Ely Uthfiyah

MTs Salafiyah Slarang Kidul Kec. Lebaksiu Kab. Tegal

 

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi guru madrasah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran salah satunya melalui supervisi observasi kelas di MTS. Salafiyah Slarang Kidul Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2018/2019. Tujuan dalam penelitian tindakan sekolah (PTS) ini adalah untuk meningkatkan kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan KBM di MTS.Salafiyah Slarang Kidul. Penelitian Tindakan Sekolah ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu dari bulan September sampai Nopember 2018 sejumlah 18 guru madrasah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah yang terdiri dari 2 siklus. Pada kondisi awal peneliti belum melaksanakan supervisi observasi kelas, sehingga akan diketahui prosentase tingkat kemampuan guru madrasah dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan tersebut. Sedangkan siklus I dan II peneliti menggunakan supervisi observasi kelas dimana teknik yang digunakan dalam observasi ini pengumpulan data dan hasil kinerja guru berupa intrumen isian data. Berdasarkan hasil observasi pengumpulan data dan hasil kinerja guru sebelum dan sesudah penerapan Supervisi Observasi Kelas menunjukan perbedaan yang signifikan dan tingkat ketuntasan yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kinerja guru setiap siklus yaitu: (1) Peningkatan kinerja guru oleh kepala sekolah melalui supervisi observasi kelas dalam perencanaan pembelajaran prosentase kondisi awal mencapai 22,22%, pada siklus I mencapai 61,11%, sedangkan pada siklus II menjadi 88,89%, terjadi peningkatan 66,67%. (2) Peningkatan kinerja guru oleh kepala sekolah melalui supervisi observasi kelas dalam pelaksanaan pembelajaran nilai rata-rata pada kondisi awal mencapai 57,22, pada siklus I mencapai 68,61, sedangkan pada siklus II menjadi 77,22 terjadi peningkatan 34,95%. (3) Penulis simpulkan bahwa pembelajaran melalui supervisi observasi kelas dapat meningkatkan kinerja guru madrasah dalam perencanaan dan pelaksanaanya di MTs. Salafiyah Slarang Kidul Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal pada semester I tahun pelajaran 2018/2019.

Kata Kunci: Peningkatan Kinerja Guru, Supervisi Observasi Kelas

 

LATAR BELAKANG

Salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi di sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Salah satunya adalah supervisi observasi kelas untuk memperbaiki kinerja guru dan kualitas pembelajaran. Untuk melaksanakan supervisi observasi kelas secara efektif diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman, at al; 2007).

Oleh karena itu, setiap Kepala Sekolah harus memiliki dan menguasai konsep supervisi observasi kelas yang meliputi: pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip, dan dimensi-dimensi substansi supervisi observasi kelas. Sering di jumpai adanya kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi observasi kelas hanya datang kesekolah dengan membawa instrument pengukuran kinerja. Kemudian masuk ke kelas melakukan pengukuran terhadap kinerja guru yang sedang mengajar. Setelah itu, selesailah tugasnya, seakan-akan supervisi observasi kelas sama dengan pengukuran kinerja guru dalam proses pembelajaran.

Perilaku supervisi observasi kelas sebagaimana diuraikan di atas merupakan salah satu contoh perilaku supervisi observasi kelas belum baik. Perilaku supervisi observasi kelas yang demikian tidak akan memberikan banyak pengaruh terhadap tujuan dan terhadap tujuan dan fungsi supervisi observasi kelas. Seandainya memberikan pengaruh, pengaruhnya relatif sangat kecil artinya bagi peningkatan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran. Supervisi observasi kelas sama sekali bukan penilaian unjuk kerja guru. Apalagi bila tujuan utama penilaiannya semata mata hanya dalam arti sempit, yaitu mengkalkulasi kualitas keberadaan guru dalam memenuhi kepentingan akreditasi guru belaka. Hal ini sangat berbeda dengan konsep supervisi observasi kelas. Secara konseptual, supervisi observasi kelas adalah serangkaian kegiatan untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran.

Supervisi observasi kelas merupakan upaya membantu para guru dalam mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti, esensi supervisi observasi kelas itu sama sekali bukan menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru dalam mengembangkan kemampuan secara profesional Meskipun demikian, supervisi observasi kelas tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola pembelajaran. Apabila di atas dikatakan, bahwa supervisi observasi kelas merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa dihindarkan prosesnya. Penilaian kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran sebagai suatu proses pemberian estimasi mutu kerjaguru dalam mengelola proses pembelajaran, me- rupakan bagian integral dari serangkaian kegiatan supervisi observasi kelas. Agar supervisi observasi kelas dapat membantu guru mengembangkan kinerjanya, maka untuk pelaksanaannya terlebih dahulu perlu diadakan penilaian kinerja guru, sehingga bisa ditetapkan aspek yang perlu dikembangkan dan cara meningkatkannya. Sehubungan dengan hal di atas peneliti selaku kepala sekolah di MTs. Salafiyah Slarang Kidul Lebaksiu mengadakan suatu penelitian dalam upaya meningkatkan kinerja guru dengan judul ”Peningkatan Kinerja Guru dalam melaksanakan Pembelajaran yang Efektif Melalui Supervisi Observasi Kelas di MTS. Salafiyah Slarang kidul Kabupaten Tegal Pada Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019.”

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini akan dibatasi pada pada masalah sebagai berikut:

  1. Apakah supervisi observasi kelas dapat meningkatkan kinerja guru dalam proses belajar mengajar di Salafiyah Slarang Kidul ?
  2. Apakah ada perbedaan kinerja guru antara yang belum dan sesudah dilakukan supervisi observasi kelas oleh kepala sekolah di Salafiyah Slarang Kidul ?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

  1. Peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif melalui supervisi observasi kelas di Salafiyah Slarang Kidul
  2. Peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan pengelolaan administrasi pembelajaran yang efektif melalui supervisi observasi kelas di Salafiyah Slarang Kidul.

Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai bahan refleksi terhadap program pembinaan kepala sekolah melalui supervisi observasi kelas sehingga dapat diadakan revisi terhadap kegiatan yang telah dilakukan.
  2. Pelaksanaan bimbingan kepala sekolah melalui supervisi observasi kelas ini berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru, maka dapat dipertimbangkan sebagai bahan uji pelatihan bagi kepala sekolah di masa mendatang.
  3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan supervisi di sekolah pada umumnya, dan khususnya di Salafiyah Slarang Kidul
  4. Hasil penelitian inimemberikan kesempatan kepada guru dan karyawan tata usaha di sekolah, untuk dapat aktif dalam kegiatan sekolah, terutama dalam meningkatkan mutu pendidik an.
  5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada hasanah pengetahuan yang berkaitan dengan teori kepemimpinan (leadership) terutama manajemen pendidikan.
  6. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk referensi bagi penelitian beriku

KAJIAN TEORI

Kinerja Guru

Istilah kinerja dapat diterjemahkan dalam perfomance atau unjuk kerja, artinya kemampuan yang ditampilkan seseorang terhadap pekerjaannya pada tempat ia bekerja. Kinerja merupakan suatu kinerja yang esensial terhadap keberhasilan suatu pekerjaan. Karena itu suatu kinerja yang efektif bagi setiap individu perlu diciptakan sehingga tujuan lembaga dapat tercapai secara optimal.

Menurut Fattah (1999: 19) kinerja diartikan sebagai ungkapan kemajuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dan otivasi dalam menghasilkan suatu pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja seseorang yang mencerminkan prestasi kerja sebagai ungkapan pengeta- huan, sikap dan keterampilan.

Menurut Supriadi (1998) kinerja guru akan menjadi lebih baik, bila seorang guru memiliki lima hal yakni: 1) Mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya, 2) Menguasai secara mendalam bahan mata pelajaran yang akan diajarkan serta cara pelajaran yang akan diajarkan serta cara mengajarnya kepada siswa, 3) Bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi dan 4) Guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar serta pengalamannya.

Lebih lanjut Hamalik (2002) kemampuan dasar yang disebut juga kinerja dari seorang guru teridiri dari: (1) kemampuan merencanakan pembelajaran, (2) kemampuan mengelola program belajar mengajar, (3) kemampuan menglola kelas (4) kemampuan menggunakan media/sumber belajar, (5) kemampuan menglola interaksi belajar mengajar, (6) mampu melaksanakan evaluasi belajar siswa. Kinerja guru sangat terkait dengan efektifitas guru dalam melaksanakan fungsinya oleh Medley dalam Depdikbud (1984) dijelaskan bahwa efektifitas guru yaitu: (1) memiliki pribadi kooperatif, daya tarik, penampilan amat besar, pertimbangan dan kepemimpinan, (2) menguasai metode mengajar yang baik, (3) memiliki tingkah laku yang baik saat mengajar, dan (4) menguasai berbagai kompetensi dalam mengajar. Widyastono (1999) berpendapat bahwa terdapat empat gugus yang erat kaitannya dengan kinerja guru, yaitu kemampuan (1) merencanakan KBM, (2) melaksanakan KBM, (3) melaksanakan hubungan antar pribadi, dan (4) mengadakan penilaian. Sedangkan Suyud (2005) mengembangkan kinerja guru profesional meliputi: (1) penguasaan bahan ajar, (2) pe- mahaman karakteristik siswa, (3) penguasaan pengelolaan kelas, (4) penguasaan metode dan strategi pembelajaran, (5) penguasaan evaluasi pembelajaran dan (6) kepribadian. Dari pendapat tersebut di atas, maka yang dimaksud dengan kinerja guru dalam penelitian ini ialah: (1) penguasaan bahan ajar, (2) pemahaman karakteristik, (3) penguasaan pengelolaan kelas, (4) penguasaan metode dan strategi pembelajaran, (5) penguasaan evaluasi pembelajaran, dan (6) kepribadian.

Tinjauan Tentang Supervisi

Pengertian Supervisi

Pengertian supervisi ada bermacam-macam, secara historis mula-mula diterapkan konsep supervisi yang tradisional, yaitu pekerjaan inspeksi, mengawasi dalam artian mencari kesalahan dengan tujuan untuk diperbaiki. Perilaku tradisional ini disebut snoo pervision yaitu tugas untuk memata- matai untuk menemukan kesalahan. Kemudian berkembang supervisi yang bersifat ilmiah yang dicirikan oleh pelaksanaan yang sistematis, obyektif, dan menggunakan alat pencatat, yang penjelasannya sebagai berikut: a) sistematis, artinya dilaksanakan secara teratur berencana dan kontinu, b) obyektif, dalam pengertian ada data yang didapat berdasarkan observasi nyata bukan berdasarkan tafsiran pribadi, c) menggunakan alat pencatat yang dapat memberikan informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan pene litian terhadap proses pembelajaran di kelas (Sahertian, 2000:16)

Dictionary of education board center (dalam Sahertian, 2000:17) menyatakan bahwa supervisi pendidikan adalah usaha-usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimuli, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan pendidikan bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran.

Mc Nerney (dalam Sahertian, 2000; 17) melihat supervisi sebagai suatu prosedur membagi arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran. Pengertian lain dikemukakan oleh Jones (dalam Pidarta, 1992:3) supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk mengembangkan keefektifan performance, personalia sekolah yang berhubungan dengan tugas-tugas utama dalam usaha-usaha pendidikan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian supervisi adalah suatu usaha pembinaan oleh kepala sekolah terhadap bawahan (guru-guru dan petugas-petugas lainnya) di sekolah sebagai upaya pembinaan dan perbaikan dalam proses belajar mengajar baik dilakukan secara individu maupun kelompok serta memberikan penilaian terhadap proses pendidikan secara keseluruhan di sekolah.

Fungsi dan Tujuan Supervisi

Sehubungan dengan ini, maka tujuan dari supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas. Dengan demikian jelas bahwa tujuan supervisi adalah layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tetapi juga untuk mengembangkan potensi kualitas guru (Sahertian, 2000; 19).

Prinsip-Prinsip Supervisi

Dalam melaksanakan supervisi di lingkungan pendidikan ialah bagaimana cara mengubah pola pikir yang bersifat otokrat dan korektif menjadi sikap yang konstruktif dan kreatif. Suatu sikap yang menciptakan situasi dan relasi dimana guru-guru merasa aman dan merasa diterima sebagai subyek yang dapat berkembang sendiri. Supervisi harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang obyektif.

Sahertian (2000; 20), mengemukakan prinsip-prinsip supervisi yang dilaksanakan adalah: a) Prinsip ilmiah (scientific). Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri ilmiah sebagai berikut, kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data obyektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar, untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket, observasi percakapan pribadi dan seterusnya, dan setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis dan kontinu. b) Prinsip demokratis. Servis dan bantuan yang diberikan pada guru berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. c) Prinsip kerjasama. Mengembangkan usaha bersama dan memuat istilah supervisi sharing of idea, sharing of experience memberi suport mendorong, menstimulasi guru sehingga mereka merasa tumbuh bersama. d) Prinsip konstruktif dan kreatif. Setiap guru akan termotivasi dalam mengembangkan potensi kreatifitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.

Teknik-Teknik Supervisi

Menurut Pidarta (1999; 227) teknik supervisi dapat dikelompokkan sebagai berikut: a) Teknik-teknik yang berhubungan dengan kelas (Observasi kelas), Teknik-teknik dengan berdiskusi (Pertemuan formal, Pertemuan informal, Rapat guru), Supervisi yang direncanakan bersama, Teknik supervisi sebaya, Teknik yang memakai pendapat siswa dan alat elektronika, Teknik yang mengunjungi sekolah lain, dan Teknik yang melalui pertemuan pendidikan.

 

Supervisi Observasi Kelas

Observasi kelas adalah mengamati proses pembelajaran secara teliti di kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh data obyektif aspek-aspek situasi pembelajaran, kesulitan-kesulitan guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran.

Secara umum, aspek-aspek yang diobservasi adalah: 1) usaha-usaha dan aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran, 2) cara menggunakan media pengajaran, 3) variasi metode, 4) ketepatan penggunaan media dengan materi, 5) ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan 6) reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar.

Pelaksanaan observasi kelas ini melalui tahap: 1) persiapan, 2) pelaksanaan, 3) penutupan, 4) penilaian hasil observasi; dan 5) tindak lanjut. Supervisor: 1) sudah siap dengan instrumen observasi, 2) menguasai masalah dan tujuan supervisi, dan 3) observasi tidak mengganggu proses pembelajaran.

Hipotesis Tindakan

Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Penerapan Supervisi Observasi kelas dapat meningkatkan kinerja guru melaksanakan pembelajaran yang efektif di MTs. Salafiyah Slarang kidul 2) Supervisi Observasi Kelas efektif dalam meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif di MTs. Salafiyah Slarang kidul tahun pelajaran 2018/2019.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

PTS akan dilakukan pada guru MTs. Salafiyah Slarang kidul Lebaksiu tahun pelajaran 2018/2019 sebanyak 18 orang. PTS yang dilakukan di MTs. Salafiyah Slarang kidul adalah pembinaan melalui supervisi observasi kelas dalam upaya meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif.

Rancangan Penelitian

Kegiatan dilaksanakana dalam semester I tahun pelajaran 2018/2019. Tindakan dilaksanakan dalam 2 siklus dengan lama penelitian 6 pekan efektif dilaksanakan mulai tanggal 17 Sepetember sampai dengan 22 Oktober 2018, yang meliputi (a) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi.

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu Guru dan Kepala Sekolah. Diperoleh data tentang peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif di MTs. Salafiyah Slarang kidul Lebaksiu. Serta data tentang pembinaan kepala sekolah melalui supervisi observasi kelas. Dalam pengumpulan data teknik yang digunakan adalah menggunakan observasi dan angket.

Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan dalam tiga siklus dianggap sudah berhasil apabila terjadi peningkatan kinerja guru mencapai 85% secara klasikal dan dengan nilai rata-rata ketuntasan individu 70,00. Jika peningkatan tersebut dapat dicapai pada tahap siklus 1, dan 2,maka siklus selanjutnya tidak akan dilaksanakan karena tindakan kepengawasan yang dilakukan sudah dinilai efektif sesuai dengan harapan dalam manajemen berbasis sekolah (MBS).

Teknik Analisis Data

Dalam analisis data teknik yang digunakan adalah 1) Kuantitatif. Analisis ini akan digunakan untuk menghitung besarnya peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran di MTs. Salafiyah Slarang kidul dengan menggunakan prosentase (%). 2) Kualitatif. Teknik analisis ini akan digunakan untuk memberikan gambaran hasil penelitian secara; reduksi data, sajian deskriptif, dan penarikan simpulan.

Hasil penelitian dan pembahasan

Perencanaan Tindakan

Penelitian ini berupa pembinaan kepala sekolah melalui supervisi observasi kelas di MTs. Salafiyah Slarang kidul.

Tujuan yang diharapkan pada pertemuan pertama dalam pembinaan kepala sekolah melalui supervisi observasi kelas ini adalah meningkatkan partisipasi guru dalam proses pembinaan ini, upaya meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pem belajaran yang efektif di MTs. Salafiyah Slarang kidul. Agar tercapai tujuan di atas, peneliti yang bertindak sebagai kepala sekolah dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a) Menyusun instrumen pembinaan, b) Menyusun Instrumen Monitoring, c) Sosialisasi kepada guru, d) Melaksanakan tindakan dalam pembinaan, e) Melakukan refleksi, f) Menyusun strategi pembinaan pada siklus ke dua berdasar refleksi siklus pertama, g) Melaksanakan pembinaan pada siklus kedua, h) Melakukan Observasi, i) Melakukan refleksi pada siklus kedua, j) Menyusun laporan.

Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian dilakukan 2 siklus yang terdiri dari 6 pekan. Waktu yang digunakan setiap kali pertemuan adalah 2 x 40 menit pada siklus I dari tanggal, 17 sampai dengan 22 September 2018, siklus II dari tanggal 8 sampai dengan 13 Oktober 2018.

Informasi ketuntasan pada kinerja guru setelah di beri pembinaan melalui supervisi observasi kelas yang semula pada awal ada 4 orang atau 22,22% meningkat menjadi 16 orang atau 88,89% di kondisi akhir dengan peningkatan sebesar 12 point atau 66,67%. Nilai rata pada pada kondisi awal 57,22 meningkat menjadi 77,22 pada kondisi akhir dengan peningkatan sebesar 34,95%.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan diskusi dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Pembinaan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja guru melalui supervisi observasi kelas menunjukan peningkatan pada setiap putaran (Siklus),
  2. Aktivitas dalam kegiatan pembinaan menunjukan bahwa guru dapat meningkatkan mutunya dalam proses pembelajaran, dengan baik dalam setiap aspek.
  3. Aktivitas guru menunjukan bahwa kegiatan pembinaan melalui supervisi observasi kelas bermanfaat dan dapat membantu meningkatkan kinerja guru, untuk lebih muda memahami konsep peran dan fungsi guru sehingga kinerja guru dapat meningkat, dengan demikian capaian mutu sekolah dapat ditingkatkan.

Saran

  1. Penelitian perlu dilanjutkan dengan serangkaian penelitian yang mengembangkan alat ukur keberhasilan yang lebih reliabel agar dapat menggambarkan peningkatan kinerja guru dengan baik sehingga mutu pendidikan dapat ditingkatkan.
  2. Pembinaan kepala sekolah melalui supervisi observasi kelas dalam upaya meningkatkan kinerja guru diperlukan perhatian penuh dan disiplin yang tinggi pada setiap langkah pembinaan,dan perencanaan yang matang misalnya dalam pengalokasian waktu dan pemilihan konsep yang sesu
  3. Kepada guru diharapkan selalu mengikuti perkembangan jaman, terutama dengan membaca hasil karya para ahli sehingga tidak ketinggalan dengan daerah lain, dalam meningkatkan mutu pendidikan, sebagai tanggung jawab bersama memajukan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2004. Dasar–dasar Supervisi.Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas RI 2007, Peraturan Menteri No 13 Tentang Kompetensi Kepala Sekolah.Jakarta: Depdiknas.

_____ 2007, Peraturan No 12 Tentang Kompetensi Pengawas.Jakarta: DepdiknaS

Fattah, 1999. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Glickman,at al. 2007. Supervision and Instructional Leadership A Development Approach. Seventh Edition. Boston: Perason.

Pidarta, Made, 1999, Manajemen Pendidikan      Indonesia, Cet. 1, Jakarta: Bina Aksara.

Sahertian, Piet. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam rangka Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Segiovanni, T. J. 1987. The Principals: A Reflective Practice Perspective. (2rd       Ed) Boston Allyn and Bacon.