Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Supervisi Akademik
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR BERBASIS PAIKEM
MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SDN 4 MANGUNREJO KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
Sudarto
SDN 4 Mangunrejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan
ABSTRAK
Hasil evaluasi Kepala Sekolah menunjukkan rendahnya kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM. Tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Mengelola Kegiatan Belajar Mengajar Berbasis PAIKEM melalui Supervisi Akademik. Penelitian ini dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2015/2016 di SD Negeri 4 Mangunrejo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, alat pengumpulan data dalam penelitian ini dapat berupa soal tes dan non tes. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Supervisi Akademik dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM. Kondisi awal menunjukkan guru termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata nilai 58,2 setelah dilakukan perbaikan pada siklus I rata- rata meningkat menjadi 72,5 dengan kualifikasi baik, dan semakin meningkat pada siklus II dengan rata-rata nilai 85,2. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Supervisi akademik dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengjar berbasis PAIKEM di SD Negeri 4 Mangunrejo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Semester 1 Tahun pelajaran 2015/ 2016.
Kata Kunci: Supervisi Akademik, Kompetensi Guru dalam Mengelola KBM, PAIKEM
Pendahuluan
Peraturan Pemerintah No 74 tahun 2008 menyebutkan bahwa guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah hendaknya selalu mengupayakan optimalisasi ketercapaian hasil belajar.
Namun dalam penerapnnya pembelajaran masih cenderung terpusat pada guru (teacher centered), penggunaan model pembelajaran konvensional menyebabkan suasana belajar kurang menarik, sehingga motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran rendah, hal ini mengakibatkan pada rendahnya kualitas pembelajaran. Idealnya guru dituntut untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang berbasis PAIKEM dengan menerapkan model-model pembelajaran yang menarik agar tercipta suasana belajar yang lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, tetapi tetap menyenangkan bagi peserta didik. Kenyataan tersebut menjadi permasalahan yang dihadapi oleh guru dan harus segera diselesaikan, berbagai masalah tersebut antara lain: (1) keberagaman kompetensi guru dalam melaksanakan TUPOKSI-nya; (2) masih rendahnya kompetensi guru dalam melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran yang lebih meningkatkan aktivitas siswa; (3) masih ada beberapa guru yang hanya memberikan tugas saja; (4) pembinaan Kepala masih bersifat insidental sesuai dengan kebutuhan; serta (5) program sekolah belum terarah dan terevaluasi secara baik.
Salah satu indikator keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah terjadinya pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, serta menyenangkan (PAIKEM), sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat yang akan berimbas pada peningkatan hasil belajar atau prestasi siswa. Peran Kepala Sekolah dibutuhkan untuk memberikan layanan pembinaan dan pendampingan serta dapat memberikan solusi yang dibutuhkan guru dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM. Kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM secara profesional akan mencerminkan keberhasilan Kepala Sekolah dalam melaksanakan pembinaan melalui supervisi akademik, sekaligus sebagai indikator terlaksananya tupoksi Kepala Sekolah sebagaimana tertuang dalam Permendiknas No. 12 tahun 2007 tentang standar Kompetensi Kepala Sekolah.
Beberapa permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah: (1) Kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar masih rendah. (2) Pengelolaan kegiatan belajar mengajar masih kurang maksimal. (3) Upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam meningkatkan pengelolaan kegiatan belajar mengajar belum signifikan. Dalam penelitian ini peneliti hanya memfokuskan pada upaya peningkatan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar yang berbasis PAIKEM melalui supervisi akademik
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menerapkan supervisi akademik dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM di SD Negeri 4 Mangunrejo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan Semester I Tahun Pelajaran 2015/ 2016?â€.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Mengelola Kegiatan Belajar Mengajar Berbasis PAIKEM melalui Supervisi Akademik di SD Negeri 4 Mangunrejo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan Semester I Tahun Pelajaran 2015/ 2016.
Manfaat teoritis penelitian ini adalah (1) Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang pengelolaan kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM. (2) Memberikan sumbangan wawasan bagi peneliti tentang Sumber Daya Manusia. (3) Bagi penulis penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan teori tentang supervisi akademik yang menjadi tupoksi Kepala Sekolah serta mendapatkan pengalaman praktis dalam menilai guru khususnya kompetensi profesional. Sedang manfaat praktis adalah (1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada guru dalam melaksanakan tupoksinya. (2) Bagi guru bermanfaat dalam mengembangkan kariernya kedepan. (3) Meningkatkan mutu pendidikan.
Landasan Teori dan Hipotesis Tindakan
Kompetensi Guru
Kompetensi guru yang dimaksud dalam poenelitian ini adalah sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 pasal 28, standar kompetensi pendidik/guru meliputi kompetensi: (1) pedagogik;(2) kepribadian; (3) profesional; dan (4) sosial.
Peraturan Mendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru menyebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi yang dimaksud adalah merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus di miliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Pembelajaran
Menurut Aqip dan Rohmanto (2007:58) belajar adalah sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi dengan lingkungan. Sedangkan pakar lain mengatakan bahwa perubahan tingkah laku tersebut mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor (Blomm dkk).
Sedangkan menurut Gegne dalam Aqip dan Rohmanto (2007:58) bahwa hasil belajar diklasifikasi menjadi lima kategori yaitu: informasi verbal, kemahiran intelektual, strategi kognitif, sikap dari ranah afektif dan keterampilan motorik dari ranah motorik. Sedangkan mengajar adalah seluruh kegiatan dan tindakan yang diupayakan oleh guru untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan/dirumuskan Aqip dan Rohmanto (2007:58).
Dari pendapat para pakar pendidikan di atas dapat di ambil inti sarinya dari pembelajaran adalah: adanya kegiatan atau tindakan guru dalam kelas, adanya perubahan perilaku peserta didik dan perubahan perilaku mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Pembelajaran Berbasis PAIKEM
Sesuai dengan huruf-huruf penyusun istilah PAIKEM, Pembelajaran PAIKEM adalah salah satu contoh pembelajaran yang memiliki karakter istilah Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Empat pilar pendidikan yakni learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to be (belajar untuk menjadi diri sendiri), learning to do (belajar untuk mengerjakan), dan learning to live together (belajar untuk bekerja sama) dapat dilaksanakan melalui pembelajaran PAIKEM yang dikemas sedemikian rupa oleh guru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM adalah (1) Memahami Sifat Dasar Anak. (2) Mengenal Perbedaan Setiap Anak. (3) Memahami Anak Sebagai Makhluk Sosial. (4) Mengembagkan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif dan Kemampuan Memecahkan Masalah. (5) Mengembangkan Ruang Kelas sebagai Lingkungan Belajar yang Menyenangkan. (6) Memanfaatkan Lingkungan sebagai Sumber Belajar
Kegitan belajar mengajar bernuansa PAIKEM dapat digambarkan melalui tabel berikut.
Tabel Indikator KBM Berbasis PAIKEM
No |
Kegiatan Guru |
Kegiatan Belajar Mengajar |
1 |
Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan dan berpikir aktif dalam pembelajaran. |
Guru melaksanakan berbagai KBM seperti percobaan, diskusi kelompok, memecahkan masalah, mencari informasi,menulis laporan/ cerita/ puisi, berkunjung keluar kelas, dan bermain peran |
2 |
Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam |
Sesuai mata pelajaran, guru dapat menggunakan alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri, gambar, studi kasus, nara sumber, dan lingkungan |
3 |
Guru memberi kesempatan kepada iswa untuk mengembangkan keterampilan |
Siswa melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara, mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri, menarik kesimpulan, memecahkan masalah atau mencari rumus sendiri, menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri |
4 |
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengunkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan |
Melalui Diskusi Lebih banyak pertanyaan terbuka, dan dapat menghasilkan hasil karya yang merupakan pemikiran anak sendiri |
5 |
Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa |
· Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu) · Bahan pelajanan disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut · Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan |
Supervisi
Purwanto (2007:76) menyatakan bahwa Supervisi merupakan segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang ditujukan kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya di dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Burton (Hosnan, 2013:3) menyatakan bahwa supervision is an expert tehnical service primarily aimed at stuying cooperatively all factors which affect child growth and development. Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya kepada dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan dalam pendidikan. Sedangkan menurut Boardman dalam Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi (2010: 68), supervisi adalah suatu kegiatan menstimulir, mengkoordinasi, dan membimbing secara kontiyu pertumbuhan guru–guru sekolah, baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti, dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran, sehingga dengan demikian mereka mampu dan lebih berpartisipasi dalam masyarakat moderen.
Supervisi Akademik
Glickman (1981), mendefinisikan supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran.
Tujuan supervisi akademik adalah (1) membantu guru mengembangkan kompetensinya; (2) mengembangkan kurikulum; dan (3) mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK). Supervisi akademik merupakan salah satu fungsi mendasar (essential function) dalam keseluruhan program sekolah. Hasil supervise akademik berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan profesionalisme guru.
Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat.
Kerangka Berpikir
Dari kerangka berpikir di atas terlihat bahwa kondisi awal kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar masih rendah. Formula yang direncanakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah Kepala Sekolah melakukan perbaikan dengan mengadakan Supervisi Akademik terhadap kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar yang berbasis PAIKEM, baik pada siklus I maupun II, sehingga hasil yang diharapkan pada kondisi akhir kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM dapat meningkat.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian ini adalah “Melalui penerapan supervisi akademik dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM di SD Negeri 4 Mangunrejo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan Semester I Tahun Pelajaran 2015/ 2016â€.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 5 bulan dari bulan Agustus sampai dengan Desember 2015. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 4 Mangurejo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Subyek Penelitian ini adalah guru kelas, guru PAI, dan guru Penjaskes di SD Negeri 4 Mangurejo yang berjumlah 6 orang. Objek penelitian ini adalah rendahnya kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM.
Data sumber dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru. Data berbentuk kualitatif dan kuantitatif yang menggambarkan kompetensi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM. Pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan teknik non tes. Alat pengumpulan data tehnik tes menggunakan lembar penilaian sedang pada tehnik non tes menggunakan lembar pengamatan untuk menilai unjuk kerja.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini divalidasi menggunakan Trianggulasi sumber. Trianggulasi sumber adalah pengambilan data dengan menggunakan 3 sumber yang berbeda, yaitu diperoleh dari peneliti, teman sejawat dan guru yang menjadi subjek penelilian ini. Data kualitatif dan kuantitatif hasil penelilian ini selanjutnya dianalisis secara deskriptif komparatif. Analisis dilakukan dengan membandingkan nilai unjuk kerja guru pada pra siklus, siklus I dan II, dan mengadakan refleksi terhadap masing-masing siklus.
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah (1) Peningkatan kompetensi individual guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM dengan kriteria sekurang-kurangnya baik. (2) Jumlah subyek penelitian yang dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar Berbasis PAIKEM lebih dari 80%.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan sekolah (PTS) terdiri dari 2 siklus. Langkah-langkah tiap siklus terdiri dari: planning, acting, observing dan reflecting.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal menunjukkan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar belum maksimal, siswa masih tampak pasif, hanya duduk mendengarkan ceramah dari guru, tak jarang peserta didik asyik mengobrol ataupun berlarian di dalam kelas ketika pembelajaran sedang berlangsung. Kondisi ini tentunya masih jauh dari pemebelajaran yang berbasis PAIKEM seperti yang diharapkan.
Kompetensi Guru dalam KBM pada kondisi awal dapat dilihat pada table berikut.
Tabel Nilai Kompetensi Guru dalam KBM pada Kondisi Awal
No |
Kualifikasi |
Jumlah |
1 |
Amat Baik |
– |
2 |
Baik |
1 orang (16.7%) |
3 |
Cukup |
2 orang (33.3%) |
4 |
Kurang |
3 orang (50.0%) |
Tuntas |
83.3% |
|
Tidak Tuntas |
16.7% |
|
Rata-rata / Kualifikasi |
58.2/ Cukup |
Deskripsi Siklus I
Siklus I dimulai dengan menyusun perecanaan yang meliputi penyusunan RPP yang dilengkapi dengan instrument penilaian dan lembar observasi, mempersiapkan jadwal pelaksanaan supervisi oleh Kepala Sekolah, membuat kesepakatan dengan guru yang akan disupervisi dan menyiapkan instrument dalam pengambilan data.
Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari: (1) Kegiatan Awal: peneliti menyampaikan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yaitu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan peningkatan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) pada khususnya. (2) Kegiatan Inti: peneliti menyampaikan pentingnya meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pembelajaran, manfaat penerapan pembelajaran yang berbasis PAIKEM, penyampaian kendala-kendala yang dihadapi dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM, mencari penyelesaian masalah bersama. (3) Kegiatan Akhir: bersama-sama menyimpulkan hasil kegiatan, menyampaikan bahwa akan diadakan supervisi tentang kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).
Hasil penilaian Kompetensi Guru dalam Mengelola KBM Berbasis PAIKEM pada Siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel Nilai Kompetensi Guru dalam Mengelola KBM Berbasis PAIKEM pada Siklus I
No |
Kualifikasi |
Jumlah |
1 |
Amat Baik |
1 orang (16.7%) |
2 |
Baik |
1 orang (16.7%) |
3 |
Cukup |
3 orang (50.0%) |
4 |
Kurang |
1 orang (16.7%) |
Tuntas |
33.3% |
|
Tidak Tuntas |
66.7% |
|
Rata-rata / Kualifikasi |
72.5 / Baik |
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa Kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata nilai 72,5.
Hasil penelitian siklus I menunjukkan peningkatan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM dibanding kondisi awal. Nilai rata-rata kompetensi guru pada kondisi awal adalah 58,2 dengan kualifikasi cukup menjadi nilai rata-rata 72,5 pada siklus I dengan kualifikasi baik.
Deskripsi Siklus II
Siklus II dimulai dengan merencanakan perbaikan-perbaikan dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Perbaikan dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM adalah (1) Meneliti Rencana Pelaksanaan Tindakan Sekolah. (2) Membuat lembar instrumen penilaian untuk memberi penilaian terhadap guru sewaktu proses pembelajaran berbasis PAIKEM sedang berlangsung. (3) Membuat lembar observasi untuk kondisi dan kesiapan guru selama proses pembelajaran berbasis PAIKEM.
Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari (1) Kegiatan Awal: memberi motivasi akan pentingnya kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM, menyampaikan jadwal micro teaching. (2) Kegiatan Inti: pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM satu persatu dengan materi pelajaran sesuai dengan kelasnya, memberi feedback kepada guru tentang pelaksanaan pembelajarannya, penyampaian kendala pelaksanaan pembelajaran dengan mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM. (3) Kegiatan Akhir: bersama-sama menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
Hasil penilaian Kompetensi Guru dalam Mengelola KBM Berbasis PAIKEM pada Siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel Kompetensi guru dalam Mengelola KBM berbasis PAIKEM pada Siklus II
No |
Kualifikasi |
Jumlah |
1 |
Amat Baik |
2 orang (33.3%) |
2 |
Baik |
3 orang (50.0%) |
3 |
Cukup |
1 orang (16.7%) |
4 |
Kurang |
– |
Tuntas |
16.7% |
|
Tidak Tuntas |
83.3% |
|
Rata-rata |
85.2 |
|
Kualifikasi |
Baik |
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa Kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata nilai 82,5.
Hasil penelitian siklus II menunjukkan peningkatan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM dibanding siklus I. Nilai rata-rata kompetensi guru pada siklus adalah 72,5 dengan kualifikasi baik menjadi nilai rata-rata 82,5 pada siklus I dengan kualifikasi baik.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian kondisi awal, siklus I dan II yang telah diuraikan di atas, maka keberhasilan dari siklus I dan II dapat dituangkan dalam tabel serta grafik sebagai berikut:
Tabel Perbandingan Nilai Kompetensi Guru dalam Mengelola KBM Berbasis PAIKEM pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
No |
Aspek |
Kondisi Awal |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Tindakan |
Belum melaksanakan kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM |
Sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM secara klasikal |
Sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM secara individual |
2 |
Amat Baik Baik Cukup Kurang |
– 1 orang (16.7%) 2 orang (33.3%) 3 orang (50.0%) |
1 orang (16.7%) 1 orang (16.7%) 3 orang (50.0%) 1 orang (16.7%) |
2 orang (33.3%) 3 orang (50.0%) 1 orang (16.7%) – |
Rata-rata |
58.2/ Cukup |
72.5/ Baik |
85.2/ Baik |
Kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) Pada kondisi awal termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata nilai 58.2. Pada siklus I, berdasarkan nilai hasil supervisi kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata nilai72.5. Pada siklus II, berdasarkan nilai hasil supervisi kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata nilai 85.2.
Berdasarkan pembahasan tersebut diatas terbukti bahwa melalui penerapan Supervisi Akademik dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM)
Simpulan dan saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa bahwa dengan menerapkan Supervisi Akademik dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) dari kondisi awal termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata nilai 58.2 setelah dilakukan perbaikan pada siklus I rata- rata meningkat menjadi 72.5 dengan kualifikasi baik, dan semakin meningkat pada siklus II dengan rata-rata nilai 85.2.
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah (1) Hendaknya guru selalu proaktif terhadap penelitian yang diadakan oleh Kepala Sekolah. (2) Hendaknya Kepala Sekolah membantu, memfasilitasi dan turut berpartisipastif dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar berbasis PAIKEM di sekolahnya. Serta mengadakan supervisi secara rutin kepada guru-guru di sekolahnya. (4) Sekolah diharapkan mendukung upaya-upaya pembaharuan pendidikan seperti yang dilakukan saat ini terutama dalam penerapan pembelajaran PAIKEM melalui kebijakan serta programnya. (5) Pengelola perpustakaan diharapkan ikut memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian pendidikan para tenaga pendidikan dan kependidikan yang dilaksanakan, mengingat hasil penelitian dapat menambah referensi buku di perpustakaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu. 2010. Teknik-teknik Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Aqip dan Rohmanto. 2007. Penuntun dalam Proses Pembelajaran. Semarang: Aneka Ilmu.
Arikunto. 2003. Administrasi dan Supervisi untuk Kejuruan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dharma. 2000. Supervisi dan Manajemen Pendidikan. Jakarta: Gramedia.
Hosnan. 2003. Supervisi dan Administrasi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Permendiknas No. 12 tahun 2007. Tentang Standar Kompetensi Pengawas Sekolah. Jakarta: LAN RI.
Permendiknas No. 12 tahun 2007. Tentang Standar Kompetensi Pengawas Sekolah. Jakarta: LAN RI
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006. Tentang Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: LAN RI.
PP Nomor 19 Tahun 2005. Pasal 28. Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: LAN RI.
PP Nomor 74 Tahun 2003. Tentang Pendidik Profesional
Purwanto. 2007. Administrasi dan Supervisi Pendidikan Bandung: Remaja Rodakarya.
Rohani dan Ahmadi. 2010. Manajemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Sahertian. 2000. Konsep Dasar Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanusi. 2009. Manajemen Perubahan Pendidikan. Bandung: UPI.
Satori. 2008. Model-model Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Susilowati. 2006. Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Semarang: Aneka Ilmu.
Syaodih. 2008. Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: UPI.