PENINGKATAN KREATIFITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS SEGI BANYAK DENGAN MENGGUNAKAN

ALAT PERAGA MODEL BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS VI

SDN GAYAM SEMESTER II TAHUN 2017/2018

 

Sujasno

SDN Gayam Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Penelitian memperbaiki proses pembelajaran pra siklus dari jumlah 11 siswa hasil tes formatif siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 3 siswa, yang mendapat nilai 60 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 65 sebanyak 1 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 1 siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak 1 siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 2 siswa nilai tertinggi 90 dan nilai terndah 50 nilai rata-rata 68 Pembelajaran siklus I hasil tes formatif siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 60 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 65 sebanyak 2 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 85 sebanyak 1 siswa yang mendapat n yang mendapat nilai 90 sebanyak 5 siswa nilai tertinggi 90 dan nilai terndah 50 nilai rata-rata 73 Pada pembelajaran siklus 1I guru sudah berhasil dalam memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan alat peraga model bangun ruang mata pelajaran matematika. Dalam proses pembelajaran siswa lebih aktif dan sudah berani bertanya dan mampu menjawaab pertanyaan yang diajukan guru,meningkaktan hasil tes formatif menunjukkan mencapai ketuntasan belajar,yang mendapat nilai 75 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 85 sebanyak 1 siswa yang mendapat n yang mendapat nilai 90 sebanyak 8 siswa nilai tertinggi 90 dan nilai terndah 70 nilai rata-rata 87 KKM 70.

 Kata Kunci: Peningkatan kreatifitas dan hasil belajar matematika materi luas segi banyak menggunakan alat peraga model bangun ruang

 

 PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Pelaksanaan Kegiatan Belajar mengajar materi menghitung luas segi banyak siswa kelas VI SDN Gayam tampak kurang aktif ,partisipasi siswa rendah ada yang mengantuk , bicara sendiri dengan teman , tidak tertark materi pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga hasil belajar siswa tidak sesuai yang diharapkan ,yaitu sangat rendah ada beberapa kemungkinan penyebab siswa kurang motivasi dan hasilnya rendah ,diantaranya adalah pembelajaran yang verbalistik karena penggunaan metode ceramah yang masih mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga penelitii mencoba merubah belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga bangun ruang

Mengingat pentingnya meningkatkan kreativitas dan prestasi hasil belajar siswa diperlukan kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan menggunakan media bangun ruang Karena begitu banyaknya permasalahan agar segera dipecahkan sehingga kegiatanbelajar mengajar yang optimal dalam pembelajaran matematika tentang menghitung luas segi banyak pada siswa kelas VI Gayam Sebagai alternatif pemecahannya dengan menggunakan media/alat peraga meningkatkan kreativitas dan prestasi hasil belajar siswa

Kenyataan sebelum guru menggunakan media/ alat peraga pembelajaran menghitung luas segi banyak ,terbukti hasil yang diperoleh dari jumlah 11 siswa nilai terendah 50 tertinggi 80 dengan ketuntasan belajar siswa baru 5 siswa atau 45% dari belum tuntas sedangkan kreteria ketuntasan minimal yang ditetapkan adalah 70 harapan peneliti setelah menggunaqkan media/alat peraga dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi hasil belajar siswa

Untuk mengatasi permasalahan rendahnya kreativitas dan hasil belajar siswa peneliti memanfaatkan media/alat peraga model bangun ruang secara klasikal atau kelompok besar sesuai yang diharapkan peneliti karena siswa ada yang kurang aktif , kemudian peneliti mencoba mengambil langkah kedua dengan pembagian kelompok kecil setiap kelompok untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswaini setelah kegiatan pembelajaran selesai nilai yang dari 11 siswa untuk mencapai ketuntasan belajar semua siswa KKM yang ditentukan sekoah 70.

Rumusan Masalah

 Bagaimsiswaah hasil belajar dengan menggunakan alat peraga model bangun ruang dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar matematika materi luas segi banyak pada siswa kelas VI SDN Gayam semester II tahun pelajaran 2017/2018 ?

Tujuan Penelitian

 Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar matematika materi luas segi banyak pada siswa SDN Gayam

Manfaat Penelitian

 Penelitian yang dilakssiswaan memberikan manfaat untuk meningkatkan pendidikan kepada

1    Bagi siswa

 Dapat meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika

2 Bagi peneliti

 Penggunaan media /alat peraga model bangun ruang dapat meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar siswa kelas VI SDN Gayam semester II tahun pelajaran 2017/2018

3 Bagi sekolah

 Meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar di SDN Gayam kususnya  dalam mata pelajaran matematika

4 Bagi teman sejawat

 Meningkatkan kinerja bagi guru di SDN Gayam

 

5 Bagi Perpustakaan sekolah

 Untuk menambah referensi buku perpustakaan dan menambah pengetahuan bagi pembaca.

 KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

Kajian Teori

1.     Hakikat Kreativitas

 Kreativitas adalah kemampuanuntuk mengembangkan ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang tidak ada, dan semuanya relatif berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.

 Menurut widayatun Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah , yang memberikan individu menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaanya secara penuh untuk berkembang.

 Menurut James R.Evans Kreativitas adalah ketrampilan untuk menentukan pelatihan baru melihat subyek perspektif baru dan membentuk kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tecetakdalam pikiran

 Menurut Santrock Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solosi-solosi unik

 Menurut Munandar Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk mengkobinasikan ,memecahkan atau menjawab masalah ,dan cerminan kemampuan operasional siswa kreativitas

 Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa hakikat kreativitas adalah kemampuan memunculkan ide baru untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

2.     Hakekat Belajar

 Hakekat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakssiswaan secara sadar dan terus menerus melalui aktivitas dan pengalaman guna memperleh pengetahuan baru menyebabkan perubahan tinkah laku yang lebh baik. Perubahan bisa ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan dalam pemahaman ,perubahan sikap ,tingkah laku dan daya penerimaan.masalah

 Belajar adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang menetap,baik dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung , yang terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman dalam interasinya dengan lingkungan (Roziqin,2007:62)

 Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan “(Drs. Djumanto:1997:75). Menurut Slamet (1995:2)Belajar adalah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperolehsesuatu perubahanTingkahlaku yang baru secara keseluruhan sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya”.Sedangkan menurut Drs M Uzer Usman belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia. Selanjutnya Dr. Arief S Sadiman berpendapat belajar adalah suatu proses komplek yang terjadi pada semua orang berlangsung seumur hidup sejak dia masih bayi hingga keliang lahat.

 Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa hakikat dari suatu belajar adalah adanya perubahan dan meningkatnya kualitas tingkah laku seseorang yang terjadi akibat melaukan interaksi terus-menerus.

3.     Hasil belajar

 Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa menerima pengalaman belajarnya (sudjana,2004: 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya sujdjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar: (1) Ketampilan dan kebiasaan , (2) Pengetahuan dan pengarahan , (3) Sikap dan cita-cita (Sudjana,2004: 22)

 Dari beberapa pendapat diatas ,maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal)dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperolih siswa berkat adanya usaha atau pikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.

4.     Alat Peraga

 Hakikat Alat Peraga

 Alat peraga adalah semua atau segala sesuatu yang bisa digunakan dan dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan konsep dari materi yang bersifat abstrak atau kurang jelas menjadi nyata dan jelas sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian serta minat siswa yang menjurus kearah terjadinya proses belajar mengajar.

 Alat peraga merupakan suatu yang dipakai untuk membntu dalam proses belajar-mengajar yang berperan besar sebagai pendukung kegiatan yang dilakukan guru.Penggunaan alat peraga memberikan wujud yang riil terhadap bahan yang dibicarakan dalam materi Alat peraga yang dipakai dalam proses belajar-mengajar dalam garis besarnya memiliki manfaat menambahkan kegiatan belajar para siswa, menghemat waktu belajar, memberikan alasan yang wajar untuk belajar, sebab dapat membangkitkan minat perhatian dan aktivitas

Menurut Wijaya & Rusyan [1994] – yang dimaksud Alat Peraga Pendidikan adalah media pendidikan berperan sebagai perangsang belajar & dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan belajar.

Menurut Nasution [1985] alat peraga pendidikan adalah alat pembantu dalam mengajar agar efektif.

 Menurut Sudjana [2009] – Pengertian Alat Peraga Pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata & telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif & efisien.

 Menurut Faizal [2010] Alat Peraga Pendidikan sebagai instrument audio maupun visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik & membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi.

Kerangka Berpikir

Selama ini pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas VI SDN Gayam dalam pelajaran Matematika hasil belajar masih rendah , hal ini di karenakan dalam pembelajaran Matematika guru masih banyak ceramah saja belum memanfaatkan alat peraga bangun. Hal ini berpengaruh pada hasil siswa. Agar hasil belajar Matematika siswa meningkat maka guru dalam pembelajaran Matematika memanfaatkan alat peraga benda kngkret baik pada siklus I (kelompok besar) dan siklus II (kelompok kecil)..

Hipotesis Tindakan

 Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan seperti tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:

1.     Penerapan alat peraga bangun ruang dapat meningkatkan kreativitas.

2.     Penerapan alat peraga bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

 METODOLOGI PENELITIAN

Seting Penelitian

 Penelitian dilakukan di SDN Gayam semester II selama 4 bulan Yaitu bulan Janiari 2018 s.d bulan April 2018 dikarenakan sesuai dengan pelajaran Matematika siswa kelas VI materi luas segi banyak peneliti mengharapkan supaya hasilnya dapat meningkat Penelitian ini dilakssiswaan di SDN Gayam, kelas VI karena peneliti ingin meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika materi bangun ruang segi banyak.

Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Gayam semester II tahun 2017/2018 dengan jumlah siswa 11 siswa yang terdiri dari siswa putra 8 siswa dan siswa putri 3 siswa.

Sumber Data

Sumber data Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 data primer dan data sekunder , adapun data primer dari nilai rapor ulangan harian siswa kelas VI SDN Gayam yang berjumah 11 siswa. Sedangkan data sekunder adalah data dari teman sejawat yang membantu melakukan pengamatan selama proses tindakan kelas berlangsung. Sumber data primer diperoleh dari tes formatif. Sedangkan data sekunder diperoleh dari bantuan teman sejawat yang melakukan pengamatan selama kegiatan berlangsung berupa foto.

Tehnik dan Alat Pengumpulan Data

1.     Tehnik Pengumpulan Data

 Data yang digunakan dalam penelitian diperoleh diperoleh melalui tes maupun non tes Berhasil tidaknya penelitian ini tergantung dari tehnik pengumpulan data nya.

 

 

2.     Alat Pengumpulan Data

Alat yang di gunakan untuk pengumpulan data yang berupa tes siklus I dan siklus 2 untuk tehnik non tes berupa lembar pengamatan /lembar observasi.

Validasi Data

 Data yang valid diperoleh dari kuantitatif dan kualitatif Data kuantitatif yang berupa nilai hasil tes formatf , beserta instrumenya , sedangkan untuk data kualitatif berupa observasi Untuk itu diperlukan trianggulasi sumber melalui kolaborasi dengan teman sejawat.

Analisis Data

Untuk mendapat suatu data perlu menganalisis data baik data kuantitaif maupun data kualitatif , data yng bersipat kuantitatif dianalisis melalui analisis diskritif komparatif yaitu dengan membandingkan kondisi awal nilai hasil siklus I , dan hasil tes siklus 2 dan dilakukan setelah refleksi. Dari data yng bersipat kualitatif yang berupa pengamatan atau dari hasil suatu observasi, di analisis melalui analisis diskriptif kualitatif yang di dasarkan dari hasil observasi dan refleksi tiap siklus.

Indikator Kinerja

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan untuk mendapatkan target nilai-nilai formatif meningkat. Hal ini dikarenakan nilai rata-rata tes formatif Matematika siswa kelas VI dbawah KKM 70 maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan harapan nilai frmatif meningkat.

Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1.     Penelitian yang dilakukan ni menggunakan Penelitian Tindakan Kelas.

2.     Tindakan yang digunakan dalam penelitian ini dua sikus.

3.    Langkah-langkah kegiatan yang digunakan dalam penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diskripsi Kondisi Awal

 Pada pelaksanaan pembelajaran di SDN Gayam kelas VI semester II materi mengitung luas segi banyak masih banyak siswa yang nilainya kurang dari yang ditetapkan sekolah ,disebapkan karena guru dalam mengajar masih mendominasi metode ceramah akibatnya siswa kurang aktif dan kreatif sehingga hasilnya rendah,sebagaimana terbukti dalam tabel di bawah ini

 No

 Nilai

 Frekwensi

 Persen

 1

 90-100

 2

 18%

 2

 70-89

 3

 27%

 3

 51-69

 3

 27%

 4

 

 3

 27%

 

 Jumlah

 11

 100%

 

 Dari data yang sudah jelas dipaparkan diatas masih banyak kekurangan guru dalam mengajar menggunakan metode ceramah belum menggunakan alat peraga terbukti siswa kurang aktif masih berkeliaran juga bermain sendiri pada proses pembelajaran terbukti.

Deskripsi Hasil Siklus 1

 Hasil Pembelajaran yang dilaksanakan melalui proses menggunakan alat peraga bangun dapat meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar siswa diakhiri dengan tes formatif dan hasilnya dianalisa dalam tabel.di bawah ini

NO

Nilai

Frekuensi

prosentase

1

 90-100

5

45%

2

 70-89

2

19%

3

 51-69

3

27%

4

 

1

9%

 

 Jumlah

11

100%

 

 Refleksi (Reflekting)

Dalam proses pembelajaran siklus 1 menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa, dimungkinkan adanya penggunaan alat peraga dan pembelajaran lebih menarik, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan proses belajar selanjutnya.

Deskripsi Hasil Siklus 2

 Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 guru menggunakan alat peraga bangun ruang,meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar siswa yang diakhiri dengan memberikan /tes formatif, adapun hasilnya dianalisa dalam bentuk tabel berikut.

No

Nilai

frekuensi

Prosentase

1

 90-100

8

73%

2

 70-89

3

27%

3

 51-69

0

0%

4

 

0

0%

 

jumlah

11

100%

 

Pembahasan

Perbandingan Ketuntasan Belaajar

No

 Kondisi

 Ketuntasan

 Nilai rata-rata

 Prosentasi

 1

 Pra siklus

 5

 68

 45%

 2

 Siklus I

 7

 73

 64%

 3

 Siklus II

 11

 87

 100%

 

Pembahasan kondisi awal

 Berdasarkan hasil data yang diperoleh pada kondisi pra siklus dari jumlah 11 siswa hasil tes menunjukkan sebagian besar belum mencapai ketuntasan belajar siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 3 siswa, yang mendapat nilai 60 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 65 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 70 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 1 siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak 1 siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 2 siswa nilai tertinggi 90 dan nilai terndah 50 nilai rata-rata 68.

 

 Pembahasan siklus 1

 Pada pembelajaran siklus 1 guru sudah berupaya untuk mengaktifkan siswa dengan memfasilitasi alat peraga model bangun ruang mata pelajaran matematika. Dalam proses pembelajaran siswa lebih aktif dan sudah berani bertanya dan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru, secara umum pembeajaran sudah ada peningkatan dari jumlah 11 siswa hasil tes menunjukkan mencapai ketuntasan belajar yang mendapat nilai 50 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 60 sebanyak 1 siswa,yang mendapat nilai 65 sebanyak 2 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 85 sebanyak 1 siswa yang mendapat n yang mendapat nilai 90 sebanyak 5 siswa nilai tertinggi 90 dan nilai terndah 50 nilai rata-rata 73.

 Pembahasan siklus 2

 Pada pembelajaran siklus 1I guru sudah berhasil dalam memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan alat peraga model bangun ruang mata pelajaran matematika. Dalam proses pembelajaran siswa lebih aktif dan sudah berani bertanya dan mampu menjawaab pertanyaan yang diajukan guru, pembeajaran sudah ada peningkatan dari jumlah 11 siswa hasil tes formatif menunjukkan mencapai ketuntasan belajar,yang mendapat nilai 75 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 85 sebanyak 1 siswa yang mendapat n yang mendapat nilai 90 sebanyak 8 siswa nilai tertinggi 90 dan nilai terndah 70 nilai rata-rata 87 KKM 70.

 PENUTUP

 Simpulan

 Berdasarkan kegiatan penelitian yang sudah dilaksanakan maka dapat dimpulkan sebagai berikut:

1      Pembelajaran pra siklus dari jumlah 11 siswa hasil tes menunjukkan sebagian besar belum mencapai ketuntasan belajar siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 3 siswa, yang mendapat nilai 60 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 65 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 70 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 1 siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak 1 siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 2 siswa nilai tertinggi 90 dan nilai terndah 50 nilai rata-rata 68

2      Pembelajaran siklus I dari jumlah 11 siswa hasil tes menunjukkan mencapai ketuntasan belajar yang mendapat nilai 50 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 60 sebanyak 1 siswa,yang mendapat nilai 65 sebanyak 2 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 85 sebanyak 1 siswa yang mendapat n yang mendapat nilai 90 sebanyak 5 siswa nilai tertinggi 90 dan nilai terndah 50 nilai rata-rata 73

3      Pada pembelajaran siklus 1I guru sudah berhasil dalam memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan alat peraga model bangun ruang mata pelajaran matematika. Dalam proses pembelajaran siswa lebih aktif dan sudah berani bertanya dan mampu menjawaab pertanyaan yang diajukan guru, pembeajaran sudah ada peningkatan dari jumlah 11 siswa hasil tes formatif menunjukkan mencapai ketuntasan belajar,yang mendapat nilai 75 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 85 sebanyak 1 siswa yang mendapat n yang mendapat nilai 90 sebanyak 8 siswa nilai tertinggi 90 dan nilai terndah 70 nilai rata-rata 87 KKM 70.

 Saran

 Dari akhir kegiatan penelitian tindakan kelas disarankan sebagai berikut

1      Guru sebelum melaksanakan pembelajaran sebaiknya menyusun program rencana pembelajaran secara sistematis menyediakan media yang tepat sesuai dengan materi yang disajikan dan memahami karakteristik materi.

2      Dalam melaksanakan pembelajaran guru menggunakan alat peraga yang tepat yang dapat membuat kegiatan terlaksana secara efektif ,efesien ,menyenangkan mencapai hasil belajar secara maksimal.

3      Sekolah:hendaknya menyapkan alat peraga yang memadai sangat diperlukan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang sangat menunjang keberhasilan karena menarik simpati siswa.

DAFTAR PUSTAKA

 Abdulloh, Solichan, 2002. Matematika (Bahan Ajar Pelatihan Guru Kelas SD). Surabaya: Departemen Pendidikan Nasional.

 Arif, Tiro. 1985. Penguasaan Konsep Pecahan. Ujung Pandang.

 Arikunto, Suharsini. 1993, Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994. Garis-garis Besar

 Drs Djumanto: 1997: 75 pengertian belajar

 Faizal 2010 , Alat peraga pendidikan

Maier, Herman. 1985. Konpendium: Diktaktik Matematika. Bandung CV. Remaja Karya.  Pengajaran (GBPP) Matematika SD/MI. Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Rozikin,2007:62 Hakekat Belajar

Sudjana , 2004: 22Hasil Belajar

Wijaya dan Rusyan ,1994 Pengertian alat peraga