Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Model Scramble Berbasis Powerpoint
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE
BERBASIS POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLERO 03 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Suharni
Sekolah Dasar Negeri Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
ABSTRAK
PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Hasil observasi di kelas V SD N Klero 03 ditemukan beberapa permasalahan, yaitu: kegiatan pembelajaran kurang mengaktifkan siswa dan kurang mengoptimalkan penggunaan media maupun penerapan model pembelajaran yang inovatif, kurangnya keaktifan siswa dalam bertanya, mengemukakan pendapat, maupun berdiskusi, serta siswa kurang tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga kurang memperhatikan penjelasan guru. Permasalahan tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa sehingga perlu dilaksanakan penelitian tindakan kelas. Adapun rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana cara meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas V SD N Klero 03 kota Semarang? Tujuan penelitian adalah meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas V SD N Klero 03 kota Semarang dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbasis powerpoint. Penelitian tindakan kelas terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan dalam tiga siklus dengan satu kali pertemuan pada setiap siklusnya. Subjek penelitian adalah guru dan 24 siswa kelas V SD N Klero 03. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan. Hasil observasi keterampilan guru siklus I memperoleh skor 28 dengan kriteria baik. Pada siklus II memperoleh skor 29 dengan kriteria sangat baik, kemudian pada siklus III memperoleh skor 33 dengan kriteria sangat baik. Data tersebut menunjukkan terjadi peningkatan keterampilan guru. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I memperoleh skor rata-rata 22,47 dengan kriteria baik. Siklus II meningkat dengan skor rata-rata 24.44 dengan kriteria baik. Pada siklus III meningkat dengan perolehan skor rata-rata 26.12 dengan kriteria sangat baik. Data tersebut menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas siswa. Ketuntasan belajar klasikal siklus I adalah 33% dengan kriteria tinggi, siklus II meningkat menjadi 56% dengan kriteria tinggi, dan siklus III meningkat menjadi 100% dengan kriteria sangat tinggi. Data tersebut menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Simpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran scramble berbasis powerpoint dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas V SD N Klero 03 kota Semarang pada mata pelajaran PKn. Saran bagi guru yaitu guru hendaknya menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan media yang bervariasi dalam pembelajaran.
Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran PKn, Model Pembelajaran Scramble, Powerpoint
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia memiliki peran penting dalam mengembangkan potensi individu. Hal tersebut sesuai dengan konteks pendidikan nasional Indonesia yang ditegaskan dalam pasal 1 UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ditegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Winataputra, 2011:2.5). Berdasarkan konteks tersebut, pendidikan tidak hanya berkenaan dengan aspek kognitif, tetapi melingkupi segala potensi individu termasuk nilai, sikap dan keterampilan psikomotorik. Salah satu wahana kurikuler yang mengintegrasikan konsep tersebut adalah melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (BNSP, 2006:108). Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan (1) berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan; (2) berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi; (3) berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa- bangsa lainnya; dan (4) berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Sedangkan ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mencakup: persatuan dan kesatuan; norma, hukum dan peraturan; hak asasi manusia; kebutuhan warga negara; konstitusi negara; kekuasaan dan politik; pancasila; serta globalisasi (BNSP, 2006:108-9).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2007:25) tentang kajian kebijakan kurikulum mata pelajaran PKn menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi pembelajaran yang dilaksanakan guru masih kurang, khususnya dalam mencari sumber, memilih dan mengorganisasikan materi sesuai tuntutan Kompetensi Dasar. Selain itu, terbatasnya sarana penunjang yang tersedia dan sumber buku yang ada di sekolah juga mempengaruhi guru dalam mengembangkan metode dan media.
Permasalahan pembelajaran Pkn yang dikemukakan oleh Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas merupakan gambaran umum permasalahan pembelajaran PKn yang terjadi pada jenjang sekolah dasar di Indonesia, salah satunya di SD Negeri Klero 03. Berdasarkan observasi di SDN Bendan Ngisor, peneliti menemukan beberapa permasalahan pembelajaran PKn yaitu kegiatan pembelajaran kurang mengaktifkan siswa dan kurang mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran serta penerapan model pembelajaran yang inovatif. Permasalahan juga terjadi pada siswa yaitu kurangnya keaktifan siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat, kurangnya aktivitas siswa dalam diskusi sehingga kurang melibatkan diri dalam diskusi kelompok, kurangnya ketertarikan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga kurang memperhatikan penjelasan guru, dan siswa cepat merasa bosan saat mengikuti kegiatan pembelajaran PKn. Permasalahan tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Data hasil belajar mata pelajaran PKn pada siswa kelas V SD N Klero 03 kota Semarang menunjukkan bahwa 8 dari 9 siswa masih memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75.
|
Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada guru, siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn di kelas V SD N Klero 03, maka kualitas pembelajaran PKn perlu ditingkatkan. Untuk itu, peneliti menetapkan solusi alternatif untuk memecahkan masalah tersebut, yaitu melalui model pembelajaran scramble. Menurut Suyatno (2009:72), scramble merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang disajikan dalam bentuk kartu. Suhani (2010) menjelaskan bahwa model pembelajaran scramble bersifat aktif. Siswa dituntut aktif bekerjasama menyelesaikan kartu soal untuk memperoleh point bagi kelompok mereka. Siswa mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan tugasnya. Setiap kelompok bekerjasama diharapkan dapat meningkatkan kebersamaan. Model pembelajaran scramble mampu mengatasi permasalahan pembelajaran PKn sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn di SD Negeri Klero 03.
Selain menerapkan model pembelajaran, peneliti menggunakan media pembelajaran untuk mendukung yaitu powerpoint. Powerpoint merupakan software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan merupakan salah satu program berbasis multimedia yang terdiri dari beberapa unsur, yaitu slide, teks, gambar, bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia (Daryanto, 2010:145). Media powerpoint mampu menggabungkan semua unsur seperti teks, animasi, gambar, grafik dan suara menjadi satu kesatuan penyajian sehingga mengakomodasi sesuai modalitas siswa (Arsa, 2007:6-4). Melalui media tersebut, kegiatan pembelajaran lebih menarik, materi pembelajaran dapat dirancang, baik dari sisi pengorganisasian materi maupun cara penyajiannya sehingga siswa menjadi lebih aktif di kelas dan kualitas pembelajaran PKn dapat meningkat.
Uraian latar belakang menjelaskan permasalahan pembelajaran PKn yang terjadi pada guru, siswa dan hasil belajar di kelas V SD N Klero 03. Oleh karena itu, peneliti mengkaji lebih lanjut melalui penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn melalui Model Pembelajaran Scramble berbasis Powerpoint pada Siswa Kelas V SD N Klero 03.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran PKn untuk siswa kelas V SD N Klero 03?
Rumusan masalah tersebut dapat diperinci lebih lanjut sebagai berikut:
a. Apakah model pembelajaran scramble berbasis powerpoint dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn di kelas V SD N Klero 03?
b. Apakah model pembelajaran scramble berbasis powerpoint dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn di kelas V SD N Klero 03?
c. Apakah model pembelajaran scramble berbasis powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn di kelas V SD N Klero 03?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:
Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas V SD N Klero 03.
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbasis powerpoint.
b. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbasis powerpoint.
c. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbasis powerpoint.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada banyak pihak. Adapun manfaat yang ingin dicapai yaitu:
Manfaat Teoritis
Memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya peningkatan kualitas pembelajaran PKn
Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Dapat meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran PKn di sekolah dasar
2) Dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan pembelajaran yang inovatif.
b. Bagi Siswa
1) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn sehingga terjalin interaksi yang baik antara siswa dan siswa maupun siswa dan guru.
2) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn
c. Bagi Sekolah
Memberikan masukan kepada sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran yang inovatif.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Hakikat Belajar
Belajar adalah aktivitas yang sengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang awalnya tidak mampu melakukan sesuatu menjadi mampu atau anak yang sebelumnya tidak terampil menjadi terampil (Siddiq, dkk, 2007:1-3). Selanjutnya, Slameto (dalam Hamdani, 2011:20) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sependapat dengan para ahli, Sardiman (2012:20) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Gagne (dalam Winataputra, 2004:2.3) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana suatu organism berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berupa peningkatan kualitas individu yang diperoleh individu dari hasil pengalaman sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan non fisik.
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Scramble
Scramble merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang disajikan dalam bentuk kartu. Suhani (2010) menjelaskan bahwa model pembelajaran scramble merupakan model pembelajaran yang bersifat aktif, yaitu menuntut siswa aktif bekerjasama menyelesaikan kartu soal untuk memperoleh point bagi kelompok mereka. Siswa mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan tugasnya.
Media Powerpoint
Media pembelajaran memiliki peran penting proses pembelajaran untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara sumber pesan ke penerima pesan (Hamdani, 2011:243). Heinich (dalam Anitah, 2011:6.3) menyatakan bahwa media dapat dikategorikan menjadi media pembelajaran jika membawa pesan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Daryanto (2010:4) mendefinisikan media pembelajaran sebagai sarana perantara dalam proses pembelajaran. Sedangkan Hamdani (2011:244) menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga mendorong terciptanya proses belajar mengajar pada diri siswa.
Pemilihan media akan berpengaruh terhadap keberhasilan dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga harus sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, sifat-sifat bahan ajar yang akan disampaikan, strategi pembelajaran yang digunakan, dan sistem evaluasi.
Berdasarkan uraian mengenai media pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan dalam proses pembelajaran agar materi pelajaran tidak disampaikan secara verbalitis sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang menarik bagi siswa. Setiap media memiliki karakteristik masing-masing, sehingga dalam memilih media perlu menyesuaikan dengan kompetensi yang akan dicapai, sifat bahan ajar, ketersediaan media, dan kemampuan guru dalam menggunakannya. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media powerpoint yang termasuk dalam media audiovisual.
Powerpoint merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan merupakan salah satu program berbasis multimedia (Daryanto, 2010:145). Program ini dikelompokkan dalam program Microsoft Office yang memiliki beberapa unsur rupa berupa slide, teks, gambar, bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia.
KERANGKA BERPIKIR
Proses pembelajaran dalam pendidikan memegang peranan penting untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan penerapan konsep diri, termasuk proses pembelajaran PKn di SD Negeri Bendan Ngisor kota Semarang. Pada kondisi awal, terdapat permasalahan dalam pembelajaran yaitu pembelajaran kurang mengaktifkan siswa dan kurang mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran. Permasalahan yang berasal dari siswa yaitu kurangnya keaktifan siswa dalam bertanya, maupun berpendapat, siswa kurang melibatkan diri dalam diskusi kelompok dan siswa kurang tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga cenderung berbicara dengan teman atau mengganggu temannya. Permasalahan tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.
Model pembelajaran scramble berbasis powerpoint diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut karena model pembelajaran scramble berbasis powerpoint merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dalam kelompok menyelesaikan permasalahan pada kartu sehingga dapat memberikan point bagi kelompok. Model pembelajaran scramble disajikan dalam bentuk kartu dan diharapkan dapat menarik perhatian siswa karena kegiatan belajar dilaksanakan sambil bermain. Selain itu, model pembelajaran scramble juga memberikan dampak instruksional dan dampak pengiring pada siswa. Dampak instruksionalnya yaitu siswa menjadi lebih aktif, berani mengemukakan pendapat dan aktif berdiskusi. Sedangkan dampak pengiringnya adalah mampu meningkatkan kerjasama secara kooperatif untuk mengerjakan tugas, lebih bertanggung jawab dan meningkatkan rasa percaya diri.. Selain itu, model pembelajaran scramble juga dipadukan dengan media powerpoint yang memiliki keunggulan yaitu penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan animasi, baik animasi teks maupun gambar atau foto, lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji sehingga pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
Kondisi akhir yang diharapkan adalah meningkatnya keterampilan guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn.
METODE PENULISAN
Setting Penelitian
Penelitian direncanakan pada hari Senin tanggal 2 Maret 2015 untuk siklus 1, siklus 2 pada hari Senin tanggal 9 Maret 2015, dan siklus 3 pada hari Senin tanggal 16 Maret 2015.
Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, yang merupakan objek Penelitian.
Penelitian ini dilakukan dalam upaya menyelesaikan masalah pembelajaran yang dirasakan oleh guru dan siswa atau permasalahan yang aktual yang dirasakan oleh guru dan siswa.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Klero 03 Desa Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang sebanyak 9 orang yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan perempuan sebanyak 3 orang.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajara PKn siswa kelas V SD Negeri Klero 03 dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Sesuai dengan pokok permasalahan yang dirumuskan dalam judul penelitian, maka data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah mengenai penerapan model pembelajaran scramble berbasis powerpoint yang dilakukan oleh guru dengan penanaman konsep melalui kerja kelompok yang lebih bermakna. Data dikumpulkan dengan pengamatan pada saat guru melaksanakan tugas mengajar dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbasis powerpoint.
Dengan berpedoman pada refleksi awal, maka prosedur pelaksanaan penelitian melalui tahapan atau siklus, yang setiap siklus berisi empat langkah yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENULISAN
Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, dengan subyek penelitian siswa Kelas V sebanyak 9 siswa. Letak Sekolah Dasar Negeri Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
Sekolah Dasar Negeri Klero 03 terletak di desa Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Suasana Sekolah Dasar Negeri Klero 03 masih asri dengan suasana pedesaan, Sekolah Dasar Negeri Klero 03 dikelilingi oleh perumahan warga.
Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah, keadaan siswa Kelas V SD Negeri Klero 03 Desa Klero pada semester II diperoleh data yaitu dari 9 siswa yaitu 6 laki-laki dan 3 perempuan.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, siswa kurang antusias dalam menghadapi pelajaran, hal ini salah satu penyebabnya guru mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut..
Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75) sebanyak 8 siswa atau 89%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 1 siswa dengan persentase 11%.
Ketuntasan belajar siswa siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75), sebanyak 6 siswa dengan persentase 67%sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 3 siswa atau 33%.
Deskripsi dan Pembahasan Siklus 2
Tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah dengan menggunakan , siswa dalam kegiatan belajar akan diajak mencari pengalaman belajar yang lebih bermakna dengan media yang kongkrit, dengan tujuan agar siswa dalam kelompok memperoleh kesempatan untuk bertukar pikiran tentang materi yang dipelajari dan memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna.
Ketuntasan belajar siswa siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75) sebanyak 4 siswa dengan persentase 44% sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 5 siswa atau 56%,.
Deskripsi dan Pembahasan Siklus 3
Ketuntasan belajar siswa siklus III dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75) sebanyak 0 siswa atau 0%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 6 siswa dengan persentase 100%.
Berikut ini akan disajikan peningkatan hasil keterampilan guru, aktivitas siswa, prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui model pembelajaran scramble berbasis powerpoint dengan pada pra siklus, Siklus 1, siklus 2 , dan siklus 3 yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Scramble Berbasis Powerpoint pada Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran PKn
No |
Aspek yang diamati |
Sebelum Perbaikan |
Siklus 1 |
Siklus 2
|
Siklus 3
|
1 |
Ketrampilan Guru |
Cukup |
Baik |
Baik |
Sangat Baik |
2 |
Aktivitas Siswa |
Cukup |
Baik |
Baik |
Sangat Baik |
4 |
Hasil Belajar |
11% Tuntas |
33% Tuntas |
56% Tuntas |
100% Tuntas |
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa keterampilan guru sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi lebih baik pada siklus 2 dan mengalami peningkatn lagi menjadi sangat baik pada siklus 3. Aktivitas siswa sebelum perbaikatermasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi lebih baik pada siklus 2 dan mengalami peningkatn lagi menjadi sangat baik pada siklus 3. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajarsebelum perbaikan 11%, siklus I 33%dan siklus II 56% dan pada siklus 3 meningkat lagi menjadi 100%. Pelaksanaan tindakan dari siklus 1 sampai dengan siklus 3 menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
PENUTUP
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penerapan model pembelajaran scramble berbasis powerpoint untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN Klero 03 diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui model pembelajaran scramble berbasis powerpoint mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus I memperoleh skor 28 dengan kriteria baik. Pada siklus II meningkat dengan perolehan skor 29 dengan kriteria sangat baik. Selanjutnya pada siklus III meningkat dengan jumlah skor yang diperoleh 33 dengan kriteria sangat baik.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn melalui model pembelajaran scramble berbasis powerpoint mengalami peningkatan pada tiap siklusnya Pada siklus I memperoleh jumlah skor rata-rata 22.47 dengan kriteria baik. Kemudian meningkat pada siklus II dengan jumlah skor rata-rata yang diperoleh yaitu 24.44 dengan kriteria baik. Pada siklus III meningkat dengan jumlah skor 26.12 dengan kriteria sangat baik.
3. Hasil belajar siswa ranah kognitif mengalami peningkatan. Pada siklus I, ketuntasan klasikal sebesar 33% dengan kriteria baik. Peningkatan terjadi pada siklus II dengan ketuntasan klasikal mencapai 56% dengan kriteria baik. Peningkatan juga terjadi pada siklus III dengan ketuntasan klasikal 100% dengan kriteria sangat baik.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, model pembelajaran scramble berbasis powerpoint dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN Klero 03. Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
Bagi guru
Guru perlu meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran inovatif dan memanfaatkan media yang sesuai dengan karakteristik siswa sehingga dapat meningkatkan profesionalisme guru dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Model pembelajaran scramble merupakan pembelajaran yang menggunakan permainan kartu sehingga sangat baik diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dasar. Media powerpoint yang dapat disajikan dengan video juga cocok diterapkan di semua mata pelajaran sehingga penggunaannya perlu dimaksimalkan.
Bagi siswa
Siswa perlu meningkatkan keaktifannya dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Bagi sekolah
Kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah hendaknya memberikan masukan kepada guru kelas untuk menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan memanfaatkan media pembelajaran agar kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya
, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK.
Bandung: Yrama Widya
Anitah, Sri dkk. 2011. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
.2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Arsa, dkk. 2007. Komputer dan Media Pembelajaran di SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas
Daryanto.2010. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa
Depdiknas. 2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas
. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:Puskur Depdiknas
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Hernawan, Asep Herry, dkk.2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: Universitas Terbuka
Herrhyanto, Nar dan Akib Hamid. 2008. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kurnia, Inggridwati dkk. 2007. Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas
Kusumawati, Ida Dwi. 2011. Kebutuhan Warga Negara. http://idadhoe.blogspot.com/2011/12/kebutuhan-warga-negara.html diakses pada tanggal 18 Mei 2013 pukul 21.18 WIB
Mikarsa, Hera Lestari, dkk. 2007. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Muhsetyo, Gatot, dkk. 2008. Pembelajaran Matematika SD.Jakarta: Universitas Terbuka.
Poerwanti, Endang. 2007. Asesmen Pembelajaran SD.Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas
Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.