PENINGKATAN MINAT DAN AKTIFITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

PADA MATERI TENTANG PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT MELALUI PEMANFAATAN

MEDIA PEMBELAJARAN

PADA SISWA KELAS IV DI SD KARANGANYAR 1 PADA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Susilo Widodo

Guru Kelas IV SD Karanganyar 1, Kec. Todanan, Kab. Blora

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah meningkatkan minat dan aktifitas siswa dalam pembelajaran IPA pada materi tentang Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit melalui pemanfaatan media pembelajaran pada Siswa Kelas IV di SD Karanganyar 1 pada Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008.

Peneliti merupakan Guru Kelas IV di SD Karanganyar 1 pada Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008. Waktu penelitian ini adalah satu bulan, yaitu bulan April yang bertepatan dengan Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008. Tindakan penelitian ini adalah menggunakan media pembelajaran berupa media grafis sederhana.

Hasil penelitian ini adalah 1) Siswa fokus dan perhatian dalam mengikuti pembelajaran, 2) Siswa aktif dan kooperatif dalam mengerjakan tugas individu maupun kelompok, 3) Siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik dengan nilai rata-rata yang semakin meningkat. Saran dari penelitian ini adalah 1) Guru seharusnya dapat membagikan media grafis dengan lebih banyak dan lebih beragam, sehingga siswa dapat menganalisis secara mendalam, 2) Siswa seharusnya dapat bertanya lebih lanjut tentang materi maupun meminta keterangan lebih lengkap dari gambar tersebut, 3) Sekolah seharusnya dapat menindaklanjuti penggunaan media grafis dalam pembelajaran lainnya supaya pembelajaran menjadi lebih menarik dan aktif.

Kata kunci: Minat, Aktifitas Pembelajaran, IPA, Media Pembelajaran.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran IPA di SD yang perlu diajarkan adalah produk dan proses IPA karena keduanya tidak dapat dipisahkan. Guru yang berperan sebagai fasilitator siswa dalam belajar produk dan proses IPA harus dapat mengemas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.

Sampai saat ini, pembelajaran IPA bagi kebanyakan guru diberikan melalui metode ceramah dan berlangsung teoritis. Begitu juga dengan pembelajaran IPA di Kelas IV di SD Karanganyar 1, Kec. Todanan, Kab. Blora dimana siswa masih pasif dan tidak berminat dengan pembelajaran yang hanya mengacu pada buku dan LKS sebagai satu-satunya sumber belajar. Dalam pembelajaran IPA di Semester II tersebut, guru hanya mengandalkan buku dan LKS, sehingga pembelajaran berlangsung secara konvensional, teoritis dan tidak menarik. Akibatnya siswa menjadi pasif dan tidak berminat. Penguasaan mati juga rendah dan terbukti dari hasil nilai ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 55,33.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran. Hal ini sejalan dengan kemajuan dan peranan teknologi yang semakin menonjol sehingga penggunaan alat-alat, perlengkapan pendidikan, media pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah mulai disesuaikan dengan kemajuan. Penggunaan alat-alat bantú mengajar, alat-alat bantú peraga pendidikan, audio, visual, dan audio-visual disesuaikan dengan perkembangan tersebut.

Sesuai dengan permasalahan dalam pembelajaran, maka guru melakukan tindakan dengan menggunakan media pembelajaran. Guru membuat media pembelajaran berupa media grafis sederhana. Siswa dapat memperhatikan dan menganalisis media benda konkrit, sehingga siswa menjadi lebih aktif. Dengan mengggunakan media pembelajaran tersebut diharapkan mengurangi kesan pembelajaran yang toritis, tidak menarik dan membosankan.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana pembelajaran IPA dalam materi tentang Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit pada siswa kelas IV di SD Karanganyar 1 pada Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008 sebelum menggunakan media pembelajaran?

2. Bagaimana pembelajaran IPA dalam materi tentang Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit pada siswa kelas IV di SD Karanganyar 1 pada Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008 setelah menggunakan media pembelajaran?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah meningkatkan minat dan aktifitas siswa dalam pembelajaran IPA pada materi tentang Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit melalui pemanfaatan media pembelajaran pada Siswa Kelas IV di SD Karanganyar 1 pada Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008.

LANDASAN TEORI

Kajian Teori

1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Istilah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikenal juga dengan sains. Kata sains ini berasal dari Bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”. Dalam Bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata science yang berarti ”pengetahuan”. Science kemudian berkembang menjadi Social Science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Natural Science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Dengan demikian, pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.

2. Hakikat Pembelajaran

Menurut Sagala (2003: 61), pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi- kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu. Lebih lanjut, Sagala (2003: 63) menyatakan pembelajaran mempunyai dua karakteristik, yaitu 1) dalam proses pembelajaran melibatkan proses berfikir dan 2) dalam proses pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus-menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.

3. Hakikat Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar (Santyasa, 2007: 3).

Media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen system pendidikan. Media pembelajaran adalah komponen integral dari system pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa).

Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA pada Kondisi Awal hanya berlangsung teoritis dan masih berpusat pada guru. Pembelajaran terfokus pada buku dan LKS, tetapi tidak ditunjang dengan media pembelajaran. Pembelajaran berlangsung secara konvensional dan membosankan.Dengan keadaan seperti ini, siswa menjadi pasif dan tidak berminat. Akibatnya penguasaan mati rendah dengan nilai rata-rata ulangan harian hanya sebesar sebesar 55,33.

Guru melakukan tindakan dalam pembelajaran dengan menerapkan metode tutor sebaya. Guru menentukan tutor dalam pembelajaran. Siswa lainnya dibagi menjadi beberapa kelompok. Tutor diberikan penjelasan lebih lanjut tentang materi. Tutor membantu teman-temannya sesuai dengan kelompoknya. Guru melakukan pengawasan dan pengarahan, sehingga siswa tetap fokus. Pada tahap selanjutnya, guru melakukan perlombaan antar kelompok tanpa menggunakan tutor. Guru memberikan soal yang dikerjakan secara tertulis kemudian dilanjutkan dengan pembahasan. Hal ini dilakukan supaya siswa berkompetisi sesuai dengan pemahaman materi tanpa bantuan dari tutor. Dengan menerapkan metode tutor sebaya diharapkan siswa dapat saling membantu dan bekerja sama dalam pembelajaran, serta mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Hipotesis Penelitian

Minat dan aktifitas siswa dalam pembelajaran IPA pada materi tentang Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit dapat meningkat melalui pemanfaatan media pembelajaran pada Siswa Kelas IV di SD Karanganyar 1 pada Semester I Tahun Pelajaran 2007/2008.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimana guru menjadi peneliti yang melakukan tindakan dalam pembelajaran untuk menyelesaikan permasalahan.

Waktu penelitian ini adalah satu bulan, yaitu bulan April yang bertepatan dengan Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008. Tindakan penelitian ini adalah menggunakan media pembelajaran berupa media grafis sederhana.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV di SD Karanganyar 1 pada Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008 sebanyak 15 anak.

Sumber Data dan Alat Pengumpulan Data

Sumber data adalah kegiatan siswa dan hasil belajar siswa. Alat pengumpulan data adalah lembar pengamatan dan tes tertulis. Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran. Tes tertulis digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa secara individual yang dilakukan dalam ulangan harian.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja untuk menentukan keberhasilan tindakan adalah 1) Siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan fokus dan perhatian, 2) Siswa aktif mengikuti pembelajaran dengan bertanya, berpendapat, dan menjawab, 3) Siswa mencapai hasil belajar yang memuaskan di atas KKM sekolah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Tugas utama guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Tugas tersebut memerlukan banyak persiapan dan dukungan fasilitas yang memadai. Sejalan dengan hal tersebut, kompetensi guru dan kondisi sekolah merupakan faktor utama yang turut menentukan kualitas pembelajaran. Dalam pembelajaran IPA di Kelas IV di SD Karanganyar 1, Kec. Todanan, Kab. Blora, guru melaksanakan pembelajaran secara konvensional dimana guru masih dominan dan siswa cenderung pasif dengan menerapkan metode ceramah. Demikian halnya dengan fasilitas yang tersedia di sekolah yang masih terbatas. Pembelajaran hanya ditunjang dengan buku dan LKS. Inilah faktor yang mengakibatkan pembelajaran masih berlangsung secara konvesional.

Sesuai materi yang telah disampaikan, guru melakukan ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar. Siswa mengerjakan sepuluh soal isian selama tigapuluh lima menit. Guru melakukan pembahasan dan penilaian. Hasilnya diketahui nilai rata-rata hanya sebesar 55,33. Hasil belajar ini termasuk rendah karena masih berada di bawah KKM sekolah sebesar 60.

Guru melakukan identifikasi masalah dalam pembelajaran IPA. Hasilnya adalah 1) pembelajaran hanya berlangsung teoritis dan masih berpusat pada guru, 2) pembelajaran tidak ditunjang dengan media pembelajaran, 3) pembelajaran tidak menarik minat siswa, 4) pembelajaran tidak mendorong aktifitas siswa. Dari identifikasi masalah, guru melakukan tindakan dengan menggunakan media pembelajaran berupa media grafis sederhana. Sesuai dengan materi yang disampaikan, guru membuat media pembelajaran. Kemudian siswa dilibatkan dalam pembelajaran untuk menganalisis media gambar tersebut. Dengan demikian, siswa menjadi lebih aktif. Dengan tindakan ini diharapkan siswa lebih berminat dan menguasai materi yang disampaikan.

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran IPA di Siklus I ini berlangsung secara aktif dimana siswa harus berpendapat dan menjawab pertanyaan. Mereka tidak lagi mengacu pada buku dan LKS maupun memperhatikan penjelasan dari guru melalui metode ceramah. Mereka dihadapkan pada permasalahan dengan menganalisis gambar yang disajikan dalam media grafis. Pada gambar tersebut, siswa harus mengungkapkan pendapat sesuai dengan petunjuk dari guru maupun menjawab pertanyaan. Beberapa siswa terlibat secara aktif dengan berinisiatif mengungkapkan pendapat. Beberapa siswa masih pasif, sehingga guru harus menunjuk siswa semacam ini.

Siswa menjadi berminat. Mereka dapat mengungkapkan pendapat, bahkan mempertahankan pendapatnya, maupun menjawab pertanyaan. Mereka benar-benar perhatian. Media grafis tersebut berfungsi secara efektif dan menarik. Pembelajaran tidak berlangsung konvensional. Dengan media pembelajaran tersebut, pembelajaran berlangsung aktif dan menarik. Siswa berminat. Guru mengembangkan pembahasan sesuai dengan kelancaran pembelajaran. Pada tahap akhir, guru memberikan catatan sehingga materi menjadi terstruktur dan dapat dipelajari. Hasil belajar yang diukur dari ulangan harian menunjukan peningkatan. Walaupun peningkatan tersebut belum signifikan, tetapi perlu diapresiasi. Siswa mengikuti pembelajaran dengan minat yang tinggi dan aktif. Mereka juga mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran IPA di Siklus II ini berlangsung secara aktif dan kooperatif. Siswa dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing terdiri dari lima anak. Mereka harus menganalisis gambar dan menjawab pertanyaan, kemudian melakukan pembahasan. Siswa harus bekerja sama dan mencapai kesepakatan dalam mengerjakan tugas kelompok. Inilah yang mendorong siswa menjadi aktif dan kooperatif. Guru pun tetap melakuan pengawasan, sehingga mengetahui secara langsung aktifitas siswa.

Bagian yang paling menarik adalah pembahasan. Siswa secara berurutan dan bergantian membacakan hasil kerja kelompoknya. Sedangkan kelompok yang lain menyimak dan menanggapi. Inilah yang memberikan pemahaman yang lebih luas karena masing-masing kelompok mempunyai jawaban yang berlainan dan saling melengkapi. Misalnya tentang perubahan kenampakan bulan. Ada kelompok yang lebih tertarik dengan kenampakan bulan purnama dan ada pula kelompok yang berminat dengan bulan sabit maupun bulan yang berwarna kekuningan. Begitu seterusnya sesuai dengan jawaban setiap kelompok.

Pembelajaran di Siklus II ini merupakan pengembangan dari pembelajaran sebelumnya, dari pembelajaran individual menjadi pembelajaran kelompok. Hasilnya siswa semakin aktif dan kooperatif. Mereka juga berminat dengan pembahasan yang menghendaki setiap kelompok untuk menjelaskan jawabannya. Guru menjadi pemandu pembahasan dan memberikan keterangan lebih lanjut. Siswa juga memperoleh pemahaman yang lebih luas dan beragam. Pada tahap akhir, guru memberikan catatan sehingga materi menjadi terstruktur dan dapat dipelajari. Guru melanjutkan dengan ulangan harian setelah materi selesai. Sesuai dengan analisis nilai ulangan harian, hasilnya menunjukan peningkatan.

Pembahasan

Pembelajaran merupakan kegiatan utama di bidang pendidikan. Pembelajaran membutuhkan dukungan banyak hal supaya berlangsung dengan lancar dan mencapai tujuan yang ditentukan. Sebagai pelaksana pembelajaran, guru menghadapi permasalahan yang kompleks, mulai dari penguasaan materi, penggunaan sumber belajar, pengelolaan kelas hingga ketuntasan pembelajaran.

Pembelajaran IPA di Kelas IV di SD Karanganyar 1, Kec. Todanan, Kab. Blora pada materi tentang Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda-benda Langit, pembelajaran masih konvensional. Guru hanya menerapkan metode ceramah dan siswa mengacu pada buku dan LKS. Selain itu, kondisi sekolah juga tidak mempunyai media pembelajaran yang memadai. Inilah kendala dalam pembelajaran. Akibatnya pembelajaran berlangsung searah dari guru kepada siswa, bersifat teoritis karena disampaikan dengan metode ceramah, dan pasif dimana keterlibatan siswa dalam pembelajaran hanya sebatas mendengarkan dan memperhatikan.

Penguasaan materi pun masih lemah dan hasil belajar juga rendah. Guru melaksanakan ulangan harian dimana siswa mengerjakan sepuluh soal isian. Dari hasil analisis nilai ulangan harian hanya diperoleh nilai rata-rata sebesar 55,33. Hasil belajar yang masih rendah ini tidak bisa dilepaskan dari pembelajaran yang hanya berlangsung teoritis dan masih berpusat pada guru, tidak ditunjang dengan media pembelajaran, tidak mampu menarik minat siswa dan mendorong aktifitas siswa. Oleh karena itu, guru harus melakukan tindakan untuk memperbaiki pembelajaran IPA.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran. Dalam pembelajaran IPA tersebut, guru membuat dan menggunakan media pembelajaran, yaitu media grafis sederhana. Sesuai dengan materi yang akan disampaikan, guru menyusun dan menggunakannya. Dalam pembelajaran, guru dapat menampilkan media grafis sederhana tersebut. Siswa memperhatikan gambar tersebut. Siswa pun lebih tertarik sehingga berminat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk berpendapat. Selanjutnya, guru mengembangkan pembelajaran berdasarkan kelancaran dengan memberikan keterangan lebih lanjut.

Pada Siklus I, siswa menanggapi gambar pada media grafis secara individual. Beberapa siswa berani dan percaya diri, sedangkan sejumlah siswa lainnya masih pasif. Untuk siswa yang masih pasif, guru harus menunjuk dan memberikan semangat supaya lebih berani dan percaya diri. Pada Siklus II, siswa menanggapi gambar pada media grafis secara kelompok. Siswa dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing terdiri dari lima kelompok. Mereka harus berdiskusi sehingga pemahaman terhadap gambar tersebut semakin beragam dan mendalam. Selanjutnya, perwakilan siswa membacakan hasil kerja kelompok dan kelompok lain menanggapi. Hasilnya, pembahasan semakin aktif. Pada tahap akhir, guru memberikan catatan, sehingga siswa benar-benar menguasai materi yang disampaikan. Mereka tidak lagi menghafal atau sekedar menyalin. Mereka menemukan dan memahami materi melalui analisis media grafis.

Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA terbukti dapat meningkatkan minat belajar dan aktifitas siswa. Mereka menjadi fokus dan perhatian. Mereka menganalisis, berpendapat dan menjawab. Mereka juga menguasai materi. Pada ulangan harian, mereka juga mencapai hasil belajar yang lebih baik, sehingga memenuhi ketuntasan pembelajaran. Nilai rata-rata juga mengalami peningkatan. Perbandingan hasil belajar IPA sebelum menggunakan media pembelajaran pada Kondisi Awal dengan hasil belajar IPA setelah menggunakan media pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II dapat diperhatikan pada tabel sebagai berikut

Tabel 5. Perbandingan nilai ulangan harian pada Kondisi Awal

Siklus I dan Siklus II.

No

Nama Siswa

Kond. Awal

Siklus I

Siklus II

1

Taufik Ilham Humaifa

30

40

60

2

Fajar Lilik

30

40

60

3

Abdul Rouf

50

50

60

4

Aris Ismanto

50

60

70

5

Ayuk Dinamayanti

60

70

80

6

Darmadi

60

70

80

7

Eko Supriyanto

70

80

100

8

Feri Anton Wijaya

70

80

100

9

Imam Arifin

50

50

60

10

Indah Melatisari

50

50

60

11

Nur Sahid

70

80

90

12

Siti Munawaroh

70

80

90

13

Siti Qoriah

50

60

80

14

Wawan Agus

60

70

80

15

Puji Ambarwati

60

70

80

Nilai rata-rata

55,33

63,33

76,67

PENUTUP

Simpulan

1. Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat dan aktifitas siswa dalam pembelajaran.

2. Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran dapat diterapkan secara individual maupun kelompok.

3. Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Saran

1. Guru seharusnya dapat membagikan media grafis dengan lebih banyak dan lebih beragam, sehingga siswa dapat menganalisis secara mendalam.

2. Siswa seharusnya dapat bertanya lebih lanjut tentang materi maupun meminta keterangan lebih lengkap dari gambar tersebut.

3. Sekolah seharusnya dapat menindaklanjuti penggunaan media grafis dalam pembelajaran lainnya supaya pembelajaran menjadi lebih menarik dan aktif.

DAFTAR PUSTAKA

Djojosoediro, Wasih. 2005. Hakikat IPA dan pembelajaran IPA SD. Modul Kuliah PGSD. Tidak dipublikasikan.

Rositaway dan Muharam, Aris. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk Sekolah Dasar/Madrasahg Ibtidaiyah Kelas IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Sagala,Syaiful.2005. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.

 

Santyasa, I Wayan. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Bali: Makalah Workshop Media Pembelajaran Guru SMA Negeri Banjar Angkan, Klungkung.