PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM

GAYA SAMPING DENGAN MEDIA INOVATIF

CAKRAM MODIFIKASI PIRING PLASTIK

PADA SISWA K E L A S VIII – H SMP NEGERI 1 TAMBAKROMO SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Juwarto

Guru Penjaskes SMP N 1 Tambakromo Pati

 

ABSTRAK

Dalam proses pembelajaran Lempar cakram di SMP Negeri 1 Tambakromo kurang efektif, dan akibatnya banyak siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penilaian awal yang diberikan kepada siswa kelas VII – H yang berjumplah 32 siswa, sebanyak 20 siswa atau 62,5 % siswa tidak mampu mendapatkan nilai diatas KKM (37,5 % siswa yang tuntas).Hal ini disebabkan karena siswa kurang termotivasi dan menganggap lempar cakram adalah olahraga yang tidak menarik dan membahayakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui media pembelajaran cakram yang dimodifikasi dapat meningkatkan Motivasi dan hasil belajar lempar cakram gaya samping kelas VIII – H SMP Negeri 1 Tambakromo. Penelitian ini menggunakan metode Class Action Reserch (CAR) atau lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII – H SMP Negeri 1 Tambakromo, Semester gasal Tahun pelajaran 2016/2017. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah melalui tes dan observasi pembelajaran lempar cakram gaya samping. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dengan menggunakan teknik persentase. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: bahwa motivasi belajar siswa meningkat 17 % dari rata-rata kondisi awal 69 % menjadi 86 % pada kondisi akhir dan 96,87 % siswa mencapai batas tuntas pada kondisi akhir.Simpulan penelitian ini adalah dengan menggunakan media inovatif cakram modifikasi piring plastik dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar lempar cakram gaya samping kelas VIII – H SMP Negeri 1 Tamabakromo, semester gasal tahun pelajaran 2016/2017.

 Kata Kunci: Peningkatan motivasi, hasil belajar,media Inovatif, lempar cakram.

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kondisi nyata dilapangan menunjukan bahwa penggunaan alat peraga ,sarana dan media pembelajaraan sangat jarang dilakukan oleh guru ketika melaksanakan pembelajaran , hal ini disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah mahalnya sarana dan media pembelajaran tersebut.

Pelaksanaan pembelajaran di sekolah hendaknya didukung oleh sarana dan media yang layak dan berkualitas , sehingga akan mendukung keberhasilan pembelajaran itu sendiri. Dengan penggunaan sarana dan media pembelajaran yang lengkap akan ber pengaruh pada keaktifan dan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran , sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.

Berdasarkan Pasal 20 Undang – Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa Guru berkewajiban merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta mengevaluasi hasil pembelajaran. Selanjutnya Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 ayat (1) mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif.

Kemudian dikuatkan dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 tentang guru yang isi dalam salah satu babnya sebagai berikut , guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,mengajar, membimbing,mengarahkan ,melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

 Untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu bagi para Guru tidak hanya dituntut menguasai materi bahan ajar tetapi harus juga memiliki semangat, kreatif, inovatif dalam pembelajaran, termasuk didalamnya pembelajaran atletik di SMP.

 Salah satu dari beragam materi pelajaran yang kurang diminati siswa dalam pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan adalah nomor olah-raga (atletik) dalam hal ini lempar Cakram. Mayoritas siswa tidak memiliki motivasi dalam belajar lempar cakram, yang ditandai dengan tidak adanya semangat belajar, kedisiplinan kurang, malas, tidak antusias, kurang berani atau ragu-ragu dan tidak percaya diri alasannya siswa menganggap bahwa materi pembelajaran pada nomor – nomor atletik diantaranya lempar cakram itu sulit dan kurang menarik bila dibanding dengan materi pembelajaran yang ada di nomor olahraga lain. Berdasarkan hasil penilaian awal yang diberikan kepada siswa kelas VIII- H yang berjumlah 32, sebanyak 20 siswa atau 62,5 % siswa tidak dapat mendapatkan nilai diatas KKM.

 Kenyataan ini mendorong peneliti untuk melakukan perbaikan pembelajaran agar dapat membangkitkan motivasi belajar lempar cakram pada siswa. Guru menumbuhkan keyakinan siswa bahwa lempar cakram adalah olahraga yang tidak sulit dan menarik untuk dilaksanakan.

 Untuk menyikapi permasalahan tersebut guru harus memiliki beragam kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu tuntutannya adalah memiliki kreasi dan daya inovatif dalam mengembangkan model-model pembelajaran yang menarik siswa. Sehingga olahraga lempar cakram yang semula dianggap sulit menjadi menarik. Tidak hanya menarik tetapi yang utama adalah mampu meningkatkan derajat kebugaran siswa seperti yang tertuang dalam tuntutan kurikulum.

 Bila kita sepakat atletik penting bagi pendidikan siswa SMP, Guru perlu mengupayakan pembelajran yang atraktif dan menggembirakan. Untuk itu guru harus berusaha seoptimal mungkin dalam merancang proses pembelajaran.

            Sebenarnya dalam pembelajaran atletik tidak harus dibutuhkan peralatan yang mutakhir , peralatan yang sederhanapun dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Guru harus dapat memanfaatkan lingkungan sebagai media/wahana dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena kondisi sekolah yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Ada sekolah yang peralatannya lebih tersedia dibandingkan dibanding sekolah yang lainnya. Dengan kondisi seperti itu terkadang kita dituntut untuk kreatif dalam pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar tetap berlangsung dengan lancar. Untuk pembelajaran atletik kondisi seperti itu tidak perlu dirisaukan. Dalam kondisi apapun, Proses pembelajaran akan tetap bisa dijalankan selama Guru mempunyai keinginan untuk maju.

 Media pembelajaran yang dimodifikasi dalam sebuah pembelajaran akan membuat siswa lebih mudah menangkap materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Dengan media pembelajaran tersebut dapat mengubah suasana menjadi lebih santai dan menyenangkan, bahkan siswa bisa tertarik untuk saling berkompetisi melalui media pembelajaran tersebut. Keadaan ini akan membantu menumbuhkan motivasi dan antusiasme terhadap materi pelajaran lempar cakram karena para siswa cenderung lebih menyukai suasana yang santai dari pada yang serius.

 Agar tidak timbul persepsi bahwa nomor Lempar Cakram sebagai olah raga yang sulit dan tidak menarik serta untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar lempar cakram maka diperlukan bentuk pembelajaran dengan menggunakan Media Inovatif Cakram yang dimodifikasi dari “Piring Plastik pada Siswa kelas VIII-H SMP Negeri 1 Tambakromo” yang memungkinkan seluruh siswa dapat mengenal dan melakukan teknik Lempar Cakram gaya samping dengan benar.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau Class Action Research yang berfokus pada upaya untuk mengubah kondisi nyata yang ada sekarang ke arah yang diharapkan. Penelitian tindakan kelas adalah proses guru mengkombinasikan praktek dan mengevaluasi secara bersamaan. Meningkatkan kesadaran atas teori personal, artikulasi sebuah pembagian nilai-nilai, mencoba strategi-strategi untuk memberikan nilai-nilai yang dieskpresikan pada praktik-praktik yang lebih konsisten. Dengan nilai-nilai pendidikan yang mendukung, merekam/ mencatat pekerjaan dalam sebuah bentuk yang disediakan, agar dimengerti oleh guru-guru lain, dan kemudian membangun teori yang baru. Menurut Daryanto (2011: 26), penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 aspek pokok, yaitu: perencanaan, tindakan, tahap pengamatan/ observasi, dan refleksi.

Dengan demikian penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru secara kolaborasi dalam proses pembelajaran guna memperbaiki keadaan ke arah yang lebih baik. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan analisis yang teliti dan penuh makna. Seorang guru yang profesional tidak akan membiarkan masalah yang dihadapinya terus berlanjut. Oleh karena itu guru perlu melakukan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya agar proses pembelajaran berlangsung lancar, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efisien. Melalui pendekatan penelitian tindakan kelas ini permasalahan-permasalahan yang dirasakan dan ditemukan oleh guru dan peserta didik dapat dicarikan solusinya.

Subyek penelitian tindakan kelas akan diikuti oleh peserta didik kelas VIII- H SMP Negeri 1 Tambakromo Semeseter Genap Tahun Pelajaran 2016/2017, dengan jumlah peserta didik 32 peserta didik yang terdiri dari 15 peserta didik laki-laki dan 17peserta didik perempuan.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negari 1 Tambakromo dengan pelaksanaan kegiatan di luar kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui 2 siklus.tujuanya adalah meningkatkan Motivasi siswa dalam belajar lempar cakram sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode media inovatif cakram modifikasi dari piring plastik.

Dilihat dari bentuk data, ada dua macam data yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data hasil belajar peserta didik merupakan data kuantitatif. Data hasil pengamatan motivasi belajar peserta didik merupakan data kualitatif.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi digunakan untuk mencari data kondisi awal motivasi belajar dan hasil belajar lempar cakram siswa, dilanjutkan teknik pengamatan atau observasi digunakan untuk memperoleh data motivasi belajar lempar cakram siswa pada siklus 1 dan 2.serta tes unjuk kerja digunakan untuk memperoleh data hasil belajar lempar cakram siswa pada siklus 1 dan 2.

Alat yang digunakan sebagai pengumpulan data adalah dokumen daftar nilai siswa pada kondisi awal, dokumen catatan personal peserta didik untuk data motivasi kondisi awal, lembar observasi/pengamatan untuk mencari data motivasi belajar lempar cakram siswa pada siklus I. Rubrik unjuk kerja untuk hasil tes unjuk kerja lempar cakram siswa pada siklus I, lembar pengamatan untuk mencari data motivasi belajar lempar cakram pada siklus 2, Rubrik unjuk kerja untuk tes unjuk kerja belajar lempar cakram siswa pada siklus 2.

Prosedur tindakan , tindakan dalam setiap siklus saling berkaitan erat. siklus 1 dan 2 berlangsung pada 4 pertemuan (8 jam pelajaran) setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Variabel yang diteliti adalah penggunaan media inovatif cakram modifikasi sebagai penyebab serta motivasi belajar dan hasil belajar sebagai akibat.

Tahapan-tahapan dalam setiap siklus terdiri dari: (1) membuat perencanaan tindakan/planning, (2) melaksanakan tindakan yang direncanakan/action, (3) melaksanakan pengamatan /observasi,(4) menganalisa dengan deskriptif komparatif ,(5) refleksi/refeclting (4) Menganalisis dengan deskriptif komparatif dilanjutkan dengan refleksi terhadap hasil pengamatan tindakan (reflecting).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Data kondisi awal (Pra Siklus)

a.   Motivasi Belajar Kondisi Awal (pra siklus)

Motivasi belajar kondisi awal (pra siklus) didapatkan dari dokumen catatan pengamatan pembelajaran lempar cakram gaya samping dengan menggunakan media cakram yang sebenarnya dengan penilaian instrumen motivasi belajar. Seperti diuraikan pada bab sebelumnya bahwa motivasi belajar lempar cakram gaya samping siswa kelas VIII-H SMP Negeri 1 Tambakromo semester gasal tahun pelajaran 2016/2017 hasilnya rendah. Hal ini disebabkan karena tidak adanya semangat belajar, kedisiplinan kurang, malas, tidak antusias, kurang berani atau ragu-ragu dan tidak percaya diri alasannya siswa menganggap bahwa materi pembelajaran pada nomor-nomor atletik diantaranya lempar cakram itu sulit dan kurang menarik bila dibanding dengan materi pembelajaran yang ada di nomor olahraga lain.

Pada kondisi awal motivasi siswa menunjukkan skor rata-rata 69%, artinya motivasi siswa dalam pembelajaran atletik nomor lempar cakram termasuk dalam katagori rendah. Indikator penilaian motivasi yang terdiri dari semangat belajar, minat mengikuti pelajaran, keaktifan siswa, keberanian, kedisiplinan, keseriusan dalam belajar menunjukkan nilai yang rendah. Hal ini disebabkan karena siswa malas mengikuti pembelajaran lempar cakram, tidak aktif, ada yang ragu-ragu atau takut mencoba lempar cakram karena alatnya berat dan banyak yang tidak serius.

b. Hasil Belajar kondisi awal

Hasil belajar kondisi awal didapatkan dari dokumen penilaian lempar cakram gaya samping. Sebagaimana diketahui bahwa nilai hasil belajar lempar cakram gaya samping pada kelas VIII-H adalah yang paling rendah jika dibandingkan dengan kelas yang lain yaitu nilai rata-rata 72. Dengan nilai terendah 62 dan nilai tertinggi 85. Nilai tersebut didapatkan dari nilai ulangan harian apa adanya dan menggunakan media cakram yang sebenarnya.

Hal tersebut dapat terjadi karena dalam pembelajaran banyak siswa yang belum memahami tahap-tahap pembelajaran yang diberikan guru dengan peralatan cakram yang sebenarnya.

Deskripsi data siklus 1

a. Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan telah disusun serangkaian persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan yang berupa: menetapkan siklus menjadi 2 siklus, menetapkan kelas yang digunakan untuk penelitian tindakan yaitu kelas VIII-H, menyusun jadwal kegiatan, menyusun RPP, menyusun lembar observasi, menyiapkan media dan peralatan yang diperlukan serta menyiapkan perangkat lainnya.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap ini dilakukan implementasi tindakan yang telah direncanakan pada tahap perencanaan pada minggu ke-1 Bulan Oktober 2016. Tindakan yang direncanakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi adalah menggunakan media cakram modifikasi Piring Plastik diisi busadalam pembelajaran lempar cakram gaya samping sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun.

c. Data Hasil Pengamatan (observing)

Pada siklus 1 skor motivasi siswa menunjukkan skor 82% dari skor 72% pada saat kondisi awal, artinya motivasi siswa menunjukkan peningkatan yang tinggi dengan adanya penggunaan media inovatif cakram modifikasi yang membuat minat, keberanian, antusias, keaktifan siswa untuk belajar lempar cakram menjadi lebih bergairah.

Hasil Belajar Siklus 1

Pelaksaanaan siklus 1 berlangsung dalam 2 kali pertemuan (4×40 menit). Hasil belajar siklus 1 didapatkan dari ulangan harian pada kompetensi yang telah menggunakan media pembelajaran cakram modifikasi dari piring plastik.

Berdasarkan hasil pada table diatas, nilai tertinggi adalah 87 sedang nilai terendah adalah 69 dan nilai rata-rata adalah 77. Terlihat dibandinkan dengan hasil belajar kondisi awal sudah ada kenaikan yang signifikan baik pada nilai rata-rata, nilai tertinggi maupun nilai terendah. Hal ini terjadi karena cakram yang digunakan dalam pembelajaran adalah cakram modifikasi Piring Plastik diisi busayang beratnya lebih ringan dari cakram yang sebenarnya. Dari grafik dapat dilihat rentang antara nilai minimal dan nilai maksimal sudah tidak begitu tinggi.

Refleksi (reflecting)

Hasil observasi dan evaluasi dianalisis. Berdasarkan analisis motivasi belajar siswa sudah ada peningkatan, dari skor motivasi siswa yang semula 72 % menjadi skor 82 %. Berdasarkan analisis ini guru sebagai peneliti bersama kolaborator dan siswa melakukan refleksi diri untuk menentukan perencanaan dan tindakan selanjutnya. Dilihat dari nilai hasil belajar juga terjadi peningkatan yang signifikan. Pada siklus ini siswa yang belum mencapai batas tuntas sebanyak 8 siswa atau 25 % dari 32 siswa yang dinilai. Sedangkan siswa yang sudah mencapai nilai 77 ke atas sebagai batas tuntas sebanyak 22 siswa atau 75 %. Dengan demikian dilihat dari ketuntasan belajar, siswa kelas VIII-H mengalami kemajuan dari pada kondisi awal 35 % menjadi 75 % pada siklus 1. Refleksi juga didasarkan atas jurnal refleksi yang dibuat guru setelah selesai melaksanakan tindakan/ pembelajaran. Penggunaan media inovatif cakram modifikasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, sehingga perlu ditingkatkan lagi dengan melakukan siklus 2.

Dari hasil refleksi bersama kolaborator, siklus 2 dilaksanakan dengan semakin mempertajam peningkatan motivasi siswa dalam hal penggunaan media inovatif cakram modifikasi, untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik lagi, sehingga target yang diharapkan yakni 85% dari seluruh siswa tuntas dapat tercapai.

Deskripsi data siklus 2

Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan telah disusun serangkai persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan yang merupakan hasil perbaikan dari refleksi siklus 1. Perencanaan berupa: melanjutkan ke siklus 2, menyusun RPP, mempersiapkan lembar observasi, menyiapkan alat-alat pembelajaran yang mendukung.

Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap ini dilakukan implementasi tindakan yang telah direncanakan pada tahap perencanaan pada minggu ke-3 dan ke-4 bulan Oktober 2016. Tindakan yang direncanakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada siklus 1 adalah menggunakan media inovatif cakram modifikasi dengan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun dan disempurnakan.

Data Hasil Pengamatan (observing)

1)   Motivasi Belajar Siklus 2

Motivasi belajar siklus 2 didapatkan dari pengamatan pembelajaran melalui media inovatif cakram modifikasi dengan diamati menggunakan instrumen motivasi belajar. Pengamatan dilakukan pada aktifitas pembelajaran guru dan siswa. Titik berat pengamatan adalah pada peningkatan motivasi belajar siswa.

 

Pada siklus 2 skor motivasi siswa menunjukkan skor rata-rata 86%, motivasi siswa sudah mulai ada peningkatan dengan adanya penggunaan media cakram modifikasi dari piring plastik. Peningkatan motivasi ini dipicu dengan adanya modifikasi cakram yang mana dalam pelaksanaan proses pembelajaran lebih mudah, aman, menyenangkan. Pembelajaran lebih menarik sehingga minat, semangat, antusias siswa meningkat, walaupun masih ada beberapa anak yang tingkat motivasinya sedang – sedang saja. Motivasi siswa meningkat dengan skor tertinggi 92% dan skor terendah 79% dengan rata-rata skor 86%.

2) Hasil Belajar Siklus 2

            Hasil belajar siklus 2 diperoleh dari ulangan harian berupa tes unjuk kerja pada kompetensi yang telah diadakan pembelajaran dengan media inovatif cakram modifikasi dari piring plastik. Penilaian yang dilakukan meliputi aspek afektif, aspek psikomotor, dan aspek kognitif seperti yang sudah disusun dalam Rencana pelaksanaan Pembelajaran. Dari pengamatan penilaian proses yang sudah dilakukan diperoleh hasil yaitu nilai rata-rata 79. Dengan nilai terendah 73 dan nilai tertinggi 87. Terlihat dibandingkan dengan hasil belajar siklus 1 maupun kondisi awal terjadi kenaikan yang signifikan baik pada nilai rata-rata, nilai tertinggi maupun nilai terendah.  Rentang antara nilai minimum dan maksimum masih begitu tinggi, namun yang mendapat nilai minimum hanya 4 anak atau 12,5%

d. Refleksi (reflecting)

     Hasil observasi dan evaluasi dianalisis. Berdasarkan analisis motivasi belajar siswa sudah ada peningkatan, dari skor motivasi siswa yang semula 69 % menjadi skor 82 % kemudian pada akhir siklus 2 menjadi 86%. Sementara untuk nilai hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, dari nilai rata-rata 72 pada kondisi awal meningkat menjadi 77 kemudian pada akhir siklus 2 menjadi 79. Berdasarkan analisis ini guru sebagai peneliti bersama kolaborator dan siswa melakukan refleksi diri, Refleksi juga didasarkan atas jurnal refleksi yang dibuat guru setelah selesai melaksanakan tindakan/ pembelajaran. Penggunaan media inovatif cakram modifikasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar lempar cakram gaya samping pada siswa kelas VIII-H SMP Negeri 1 Tambakromo semester gasal Tahun pelajaran 2016/2017.

Pembahasan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi dan hasil belajar lempar cakram gaya samping pada siswa kelas VIII-H SMP Negeri 1 Tambakromo semester gasal tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini karena motivasi siswa yang rendah sehingga hasil belajar yang dicapai tidak bisa maksimal. Situasi yang demikian menuntut guru untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Ketuntasan hasil belajar siswa melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui media inovatif memiliki dampak positif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

1.   Motivasi Belajar Lempar Cakram Gaya Samping

     Motivasi belajar lempar cakram gaya samping meliputi: semangat dalam mengikuti pembelajaran, disiplin dalam pembelajaran, minat mengikuti pembelajaran, keaktifan siswa, keberanian atau tidak ragu dalam belajar dan keseriusan dalam mengikuti pembelajaran.

Dalam proses belajar mengajar siswa terlihat semangat, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, antusias mengikuti pembelajaran, berani mencoba dan tidak ragu-ragu serta melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh. Jadi dapat dikatakan bahwa motivasi siswa meningkat dalam pembelajaran.

            Hasil pengamatan motivasi siswa dari kondisi awal sampai kondisi akhir (siklus 2) diamati dengan lembar observasi motivasi siswa. Indikator motivasi siswa tersebut saat diamati pada kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan peningkatan. Adapun hasil peningkatan motivasi belajar lempar cakram dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 tampak pada tabel berikut.

Tabel Motivasi Belajar Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

 

Kondisi Awal

 Siklus 1

Siklus 2

Motivasi Siswa

69

82

86

 

            Dari data tersebut terlihat terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dari 69 pada kondisi awal menjadi 82 pada siklus 1 dan 86 pada siklus 2. Terjadi peningkatan sebesar 13 angka antara kondisi awal dan siklus 1. Jika dibandingkan antara kondisi awal dan siklus 2 terjadi peningkatan 25 %.

2. Hasil Belajar Lempar Cakram

            Hasil belajar lempar cakram gaya samping juga mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

 

Kondisi Awal

siklus 1

siklus 2

Nilai Tertinggi

85

87

87

Nilai Terendah

62

69

72

Rata-rata

72

77

79

 

Peningkatan dari sebelum tindakan hingga siklus terakhir, dalam penelitian ini adalah akhir siklus 2. Sebelum pelaksanaan tindakan, siswa yang berhasil mencapai batas ketuntasan nilai pada angka 75 untuk hasil lempar cakram gaya samping sebanyak 35.3%, Selanjutnya mengalami peningkatan pada siklus 1, yaitu untuk hasil tes lempar cakram gaya samping menjadi 76.5% atau telah mencapai indikator target capaian pada siklus 1.

Titik puncak peningkatan hasil belajar lempar cakram gaya samping pada penelitian ini adalah pada siklus 2 yaitu sebesar 88.2%. Pada siklus 2 ini hasil belajar lempar cakram gaya samping menunjukkan bahwa nilai siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Karena jumlah siswa VIII-H yang mencapai batas tuntas lebih dari 85% maka kelas tersebut dikatakan tuntas dalam pembelajaran materi lempar cakram gaya samping sehingga pada pertemuan berikutnya dapat dilanjutkan pada materi yang lain.

 

PENUTUP

Simpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1.   Melalui media inovatif cakram modifikasi Piring Plastik diisi busadapat meningkatkan motivasi belajar lempar cakram gaya samping pada siswa kelas VIII-H SMP Negeri 1 Tambakromo semester gasal tahun pelajaran 2016/2017. Peningkatan motivasi belajar peserta didik sebesar 25 % dari kondisi awal 69 menjadi 86 pada kondisi akhir.

2.   Melalui media inovatif cakram modifikasi Piring Plastik diisi busadapat meningkatkan hasil belajar lempar cakram gaya samping pada siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Tambakromo semester gasal tahun pelajaran 2016/2017. Peningkatan hasil belajar peserta didik sebesar 10 % dari kondisi awal 72 menjadi 79 pada kondisi akhir.

3.   Melalui media inovatif cakram modifikasi Piring Plastik diisi busa dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar lempar cakram gaya samping pada siswa kelas VIII-H SMP Negeri 1 Tambakromo semester gasal tahun pelajaran 2016/2017.

DAFTAR PUSTAKA

A. M., Srdiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Arikunto, Suharsimi , 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT. Rineksa Cipta.

A. Rusdiana dan Yeti Heryati. 2015. Pendidikan Profesi Keguruan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Astuti, Endang Sri dan Resminingsih. 2010. Bahan Dasar untuk Pelayanan

Konseling pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid 1. Jakarta: PT. Grasindo.

Bahagia Y. & Suherman A. 2000. Prinsip – Prinsip Pengembangan dan Modifikasi

Cabang Olahraga. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III

Ibrahim Rusli. 2001. Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas Dirjen Didaksmen, Dirjen Olahraga.

Iskandar, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Cipayung-Ciputat: Gaung Persada Press.

Ibrahim Rusli. 2001. Landasan Psikhologis Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas, Dirjen Didaksmen, Dirjen Olahraga.

Kristiyanto, A. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam PendidikanJasmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press.

Mardiana, A., Purwadi, Satya, W.I. 2011. Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: Universitas Terbuka.

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran: Suatu Pendekatan Baru. Jakarta: Gedung Persada Press.

Purwanto, Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rifa’i, Achmad dan Chatharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press.

S. Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Samsudin, Sadili. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:Kencana.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Grasindo Intima.