PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SEDERHANA
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SEDERHANA
MELALUI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS I SEMESTER I
SD NEGERI JOMBOR 03 BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Suharni
SD Negeri Jombor 03 Bendosari Sukoharjo
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa yang jelek pada mata pelajaran matematika bangun ruang sederhana. untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran. Penelitian dilaksanakan di Kelas I SD Negeri Jombor 03 Bendosari semester I tahun pelajaran 2014/2015. Yang terdiri dari 19 siswa, 9 laki-laki dan 10 perempuan. Penelitian dilakukan dalam dua siklus yang terdiri empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi pada setiap siklusnya. Dengan indikator kinerja apabila rata-rata kelas telah mencapai nilai diatas atau sama dengan KKM (>70) dan tingkat ketuntasan kelas > 80% serta rata-rata motivasi belajar siswa menunjukan kriteria Sangat Tinggi (> 80). Hasil yang diperoleh dalam penetian ini menunjukan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SD Negeri Jombor 03 Kecamatan Bendosari. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan siswa yang mendapat nilai diatas atau sama dengan KKM pada pra siklus adalah 8 siswa atau 42% meningkat menjadi 13 siswa atau 68% pada siklus I dan 17 siswa atau 89% pada siklus II. Meningkatnya rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus perbaikan yaitu pada pra siklus 58,95 meningkat menjadi 69,47 pada siklus I dan 78,95 pada siklus II. Serta rata-rata motivasi belajar siswa menunjukan kriteria Sedang (55) pada pra siklus meningkat menjadi Tinggi (70) pada siklus I dan pada siklus II Sangat Tinggi (81). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode kooperatif demonstrasi dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar matematika pokok bahasan bangun ruang sederhana pada siswa kelas I SD Negeri Jombor 03 tahun pelajaran 2014/2015.
Kata Kunci: Demonstrasi, motivasi, dan hasil belajar.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran matematika ditekankan pada penalaran, pengembang-an sikap kritis, logis, dan keterampilan menerapkan matematika, sehingga siswa harus memiliki kemampuan memahami konsep matematika sebagai prasyarat utama. Oleh karena itu, guru sekolah dasar berperan penting dalam menyampaikan konsep-konsep matematika kepada siswanya yang memiliki taraf konkret. Kesalahan dalam penyampaian konsep matematika oleh guru berakibat fatal terhadap siswa dalam menghadapi perma-salahan berikutnya yang masih berhubung-an dengan konsep tersebut.
Prestasi belajar siswa merupakan salah satu indikator yang dapat menjadi tolak ukur keberhasilan dalam pembelajar-an. Berdasarkan pengalaman peneliti dalam melaksanakan pembelajaran mate-matika dengan menggunakan metode konvensional masihlah sangat kurang memuaskan. Hal tersebut terbukti dalam pembelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang sederhana motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sangatlah kuarang sehinggga prestasi belajar mereka sangat rendah yakni hanya 8 dari 19 jumlah peserta didik di kelas I samester I pada SD Negeri Jombor 03, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo yang mendapatkan nilai di atas atau sama dengan KKM ( > 70 ) sehingga tingkat ketuntasan kurang dari 80%.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, peneliti akan melakukan perbaikan agar motivasi siswa dan hasil prestasi siswa tersebut dapat ditingkatkan. Perbaikan yang dilakukan peneliti akan difokuskan dalam hal metode pembelajaran yang dilakukan yang semula menggunakan metode konvensional menjadi metode demonstrasi.
Untuk itu peneliti mengambil judul penelitian tindakan kelas ini “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Siswa Kelas I Semester I SD Negeri Jombor 03 Bendosari Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah tersebut dapat dibuat sebuah rumusan masalah sebagai berikut: 1) Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan motivasi belajar matematika pokok bahasan bangun ruang sederhana siswa kelas I Semester I SD Negeri Jombor 03 Bendosari Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015 dan 2)Apakah melalui metode demonstrasi dapat meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang sederhana siswa kelas I Semester I SD Negeri Jombor 03 Bendosari Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015?
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan yang telah ditentukan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian perbaiakan ini adalah: 1)Meningkatakan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang sederhana dan 2)Untuk meningkatkan hasil prestasi belajar siswa mata pelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang sederhana siswa kelas I Semester I SD Negeri Jombor 03 Bendosari Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian bagi peserta didik meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik. Manfaat bagi guru membantu penyelesaian masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan serta menigkatkan kemampuan guru dalam menyampaikan pembelajaran yang lebih variatif. Manfaat bagi Instansi menjadi umpan balik bagi pembinaan peningkatan pendidikan yang berkualitas.
Kajian Tiori
Metode Demonstrasi
Sri Anitah W, DKK (2009:5.25) Demonstrasi merupakan metode mengajar yang penyajian bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung suatu objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses.Demonstrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran disesuaikan dengan topik dan tujuan pembelajaran yang akan dicapainya. Sehingga dalam pelaksanaan-nya perlu memperhatikan posisi siswa seluruhnya harus dapat memperhatikan objek yang akan didemonstrasikan.Selain itu guru juga harus sudah mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam demonstrasi.
Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: 1)Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran; 2)Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan; 3)Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa; 4)Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi dan 5) kesimpulan (Sri Anitah ,2009:5.26)
Keunggulan metode mengajar demonstrasi dapat dicapai apabila kondisi pembelajaran diciptakan secara efektif, diataranya keunggulan tersebut adalah: a) Siswa-siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek sebenarnya.b) Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa.c) Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis.d) Dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan objek.e) Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek.
Namun demikian, dalam demonstrasi masih tetap ada kelemahan atau kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh guru yang menerapkan metode ini, diantaranya a) Hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang konkret saja.b)Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka demonstrasi tidak efektif.c) Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya.d) Sering terjadi siswa kurang berani dalam mencoba atau melakukan praktik yang didemonstrasikan.
Hakikat Matematika
Pada hakikatnya matematika mem-punyai berbagai pengertian yang sangat luas. Pengertian Matematika menurut para ahli antara lain: Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:723)”Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah yang mengenai bilangan”.
Menurut pendapat E.T.Ruseffendi (1988:23) menyatakan bahwa “matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksio-ma-aksioma, dan dalil-dalil, dimana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya ber-laku sacara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif”.
Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang berkaitan dengan bilangan-bilangan yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk memecahkan masalah sehingga memerlukan pemikiran yang logik dalam implementasinya. Sehingga dengan sede-mikian rumitnya menghitung dan memikir-kan bilangan-bilangan tersebut untuk me-mecahkan suatu masalah diperlukan suatu metode yang tepat dalam penyam-paiannya. Terlebih dalam dalam penanam-an konsep bangun ruang sederhana pada taraf konkret akan terasa sangat sulit sekali apabila hanya menggunakan metode pembelajaran konvensional.
Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal siswa yang mendapat nilai diatas atau sama dengan KKM (>70) hanyalah 8 anak kemudian diterapkan metode demonstrasi dalam perbaikan pembelajaran dapat meningkat-kan hasil belajar siswa.
HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kerangka berpikir yang diambil dan diuraikan di atas dengan didukung kajian pustaka yang memadahi maka dapat diambil suatu hipotesis bahwa penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang sederhana dapat mening-katkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas I Semester I SD Negeri Jombor 03 Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2014/2015.
METODE PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran Matematika tentang bangun ruang sederhana ini dilakukan pada siswa kelas I SD Negeri Jombor 03 Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Siswa kelas I SD Negeri Jombor 03 berjumlah 19 anak, terdiri dari 9 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Tempat Penelitian ini dilakukan di kelas I SD Negeri Jombor 03 Bendosari Kabupaten Sukoharjo yang berlokasi di Desa Gabusan RT 03 RW V Kalurahan Jombor Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo.Waktu penelitian perbaikan dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 selama 3 bulan dari bulan Oktober 2014 s/d Desember 2014.
Prosedur penelitian menggunakan jenis penelitian tindakan kelas pada pembelajaran matematika dengan topik bangun ruang sederhana di kelas I SD Negeri Jombor 03 Bendosari Kabupaten Sukoharjo dilakukan dengan dua siklus. Perbaikan pembelajaran ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran dimana setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Dalam setiap siklusnya pertemuan pertama berisi penyampaian materi menggunakan metode demonstrasi dan pertemuan kedua untuk melakukan tes evaluasi. Adapun prosedur pelaksanaan setiap siklusnya meliputi perencanaan, tindakan, pengamat-an dan refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
Sebelum melakukan perbaikan pembelajaran, telah didapatkan analisis hasil pembelajaran yang telah dilakukan baik motivasi belajar siswa maupun hasil prestasi belajar siswa. Hasil evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang sederhana pada siswa kelas I SD Negeri Jombor 03 Bendosari Tahun Pelajaran 2014/2015 sebelum dilakukan tindakan perbaikan sebagai berikut:
Motivasi belajar siswa
hasil evaluasi motivasi belajar siswa pada pra siklus yang disajikan dalam tabeldi atas dapat diketahui bahwa terdapat 4 siswa (21%) yang mendapat kriteria rendah, 8 siswa (42%) yang mendapat kriteria sedang, 6 siswa (32%) yang mendapat kreteria tinggi dan 1 siswa (5%) yang mendapat kriteria sangat tinggi. Rata-rata kriteria motivasi belajar siswa yaitu sedengan dengan nilai 55.
Hasil belajar siswa
Nilai rata-rata kelas sebesar 58,95. Siswa yang tuntas pembelajarannya atau mendapat nilai diatas atau sama dengan KKM (>70) haya ada 8 siswa atau 42%. Siswa yang belum tuntas pembelajarannya atau mendapat nilai dibawah KKM (>70) ada 11 siswa atau 58%.
Dari hasil evaluasi pembelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang sederhana tersebut maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa masih belum mencapai tujuan yang diharapkan sehingga dapat dijadikan dasar untuk melakukan tindakan perbaikan dengan menerapkan metode pembelajaran demonstrasi.
Hasil Deskripsi Siklus I
Hasil pengamatan tersebut kemu-dian selanjutnya digunakan sebagai bahan refleksi siklus I. Berikut hasil pengamatan yang telah dilakukan dan hasil tes evaluasi pa
Hasil Observasi Motivasi Belajar Sis-wa
Terdapat 5 siswa (26%) yang mendapat kriteria sedang, 11 siswa (58%) yang mendapat kreteria tinggi dan 3 siswa (16%) yang mendapat kriteria sangat tinggi. Rata-rata kriteria motivasi belajar siswa yaitu tinggi dengan nilai 70.
Nilai Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa yaitu siswa yang mendapat nilai sama dengan atau diatas KKM pada pra siklus 8 siswa atau 42% menjadi 13 siswa atau 68%, sehinga mengalami kenaikan 26%. Rata-rata hasil belajar siswa pada pra siklus 58,95 menjadi 69,47. Nilai hasil evaluasi tertinggi yang didapatkan siswa 90 dan nilai terendah 40. Dari 19 siswa kelas I yang mendapatkan nilai sama dengan atau diatas KKM adalah 13 siswa. Jadi jumlah ketuntasan adalah 68%.
Berdasarkan refleksi dengan membandingkan dengan indikator kinerja maka hasilnya ternyata belum sesuai dengan indikator keberhasilan kinerja yang telah ditetapkan. Hal tersebut terjadi karena dalam pembelajaran siklus I masih banyak ditemukan beberapa kekurangan antara lain: 1) masing-masing siswa kurang diberi kesempatan untuk melakukan demontrasi mengelompokkan berbagai bangun ruang yang ada 2) Guru belum maksimal dalam memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. 3) Masih ada beberapa siswa yang pasif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan analisis data tersebut, maka dapat disimpulkan dalam refleksi ini bahwa dalam perbaikan Siklus I telah mengalami peningkatan hasil pembelajaran akan tetapi masih banyak kekurangan dalam pembelajaran sehingga perlu untuk melakukan perbaikan selanjutnya karena hasil yang dicapai belum sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Hasil Deskripsi Siklus II
Pelaksaan Siklus kedua merupakan lanjutan dari siklus pertama untuk mengop-timalkan dan mencapai tujuan penelitian sesuai dengan idikator kinerja yang telah ditetapkan. Pembelajaran yang disampai-kan tentang bangun ruang sederhana sebagaimana siklus pertama Kegiatan belajar mengajar disampaikan dengan langkah-langkah yang terencana dan kegiatan pembelajaran dilaksanakan lebih optimal dengan memperbanyak alat peraga untuk demonstrasi.
Setelah dilakukan pengamatan dan tes evaluasi pada akhir pembelajaran siklus II, diperoleh hasil evaluasi pada siklus II berikut:
Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa
Terdapat 1 siswa (5%) yang mendapat kriteria sedang, 13 siswa (69%) yang mendapat kreteria tinggi dan 5 siswa (26%) yang mendapat kriteria sangat tinggi. Rata-rata kriteria motivasi belajar siswa yaitu sangat tinggi dengan nilai 81.
Nilai Hasil Belajar Siswa
Hasil perbaikan pembelajaran siklus kedua menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan yaitu siswa yang mendapat nilai sama dengan atau diatas KKM pada siklus pertama 13 siswa atau 68% menjadi 17 siswa atau 89%, sehinga mengalami kenaikan 21%. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus pertama 69,47 menjadi 78,95. Nilai hasil evaluasi tertinggi yang didapatkan siswa 100 dan nilai terendah 50. Dari 19 siswa kelas I yang mendapatkan nilai sama dengan atau diatas KKM adalah 17 siswa. Jadi jumlah ketuntasan adalah 89%.
Berdasarkan hasil refleksi proses perbaikan pada siklus II tersebut kemudian dibandingkan dengan indikator kinerja maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perbaikan pembelajaran siklus II telah mencapi tujuan yang telah ditetapkan sesuai inikator kinerja yakni Rata-rata motivasi belajar siswa Sangat Tinggi(ST) dengan nilai 81 telah sesuai dengan indikator kinerja bahwa Pembelajaran dianggap berhasil meningkatkan motivasi apabila motivasi belajar siswa rata-rata nilai motivasi belajar siswa menunjukkan kriteria “Sangat Tinggi (ST)” yaitu > 80. Hasil belajar yang dicapai sesuai dengan indiktor kinerja yaitu siswa yang mencapai nilai diatas atau sama dengan KKM sebanyak 17 siswa sehingga telah lebih dari 80% atau lebih tepatnya 89%. Nilai rata rata kelas sebesar 78,95 yakni telah melebihi indikator kinerja sebesar >70. Dari hasil tersebut maka perbaikan pembelajaran telah cukup dan diakhiri pada siklus II.
PEMBAHASAN
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Berdasarkan hasil evaluasi baik yang dilakukan dalam siklus I maupun siklus II maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkaatkan hasil belajar siswa kelas I SDN Jombor 03 tahun pelajaran 2014-2015 pada mata pelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang sederhana. Berikut paparan pembahasan pada setiap siklus yang telah dilakukan:
Siklus pertama
Berdasarkan hasil evaluasi pelak-sanaan pembelajaran siklus I dilihat adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil siklus pertama menunjukkan peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa pada pra siklus sedang (55) menjadi Tinggi (70). Peningkatan hasil belajar siswa yaitu Siswa yang mendapat nilai diatas KKM pada pra siklus 42% menjadi 68%, sehinga mengalami kenaikan 26%. Rata-rata hasil belajar siswa pada pra siklus 58,95 menjadi 69,47. Dari 19 siswa kelas I yang mendapatkan nilai diatas KKM adalah 13 siswa. Jadi jumlah ketuntasan adalah 68%.
Siklus kedua
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan hasil siklus kedua menunjukkan peningkatan signifikan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa yaitu peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa dari siklus I Tinggi (70) menjadi Sangat Tinggi (81). Peningkatan hasil belajar siswa yaitu Siswa yang mendapat nilai diatas KKM pada siklus I 68% menjadi 89%, sehinga mengalami kenaikan 21%. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 69,47 menjadi 78,95. Dari 19 siswa kelas I yang mendapatkan nilai diatas KKM adalah 17 siswa. Jadi jumlah ketuntasan adalah 89%.
Adapun perbandingan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II sebagai berikut:
Tabel.Rekapitulasi ketuntasan hasil belajar siswa pada setiap siklus.
NO |
Ketuntasan |
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Tuntas |
8 |
13 |
17 |
2 |
Tidak Tuntas |
11 |
6 |
2 |
3 |
Jumlah Siswa |
19 |
19 |
19 |
4 |
Rata-Rata Kelas |
58,95 |
69,47 |
78,95 |
5 |
Nilai Tertinggi |
80 |
90 |
100 |
6 |
Nilai Terendah |
20 |
40 |
50 |
Prosentase hasil belajar siswa meningkat secara umum dan dapat dika-takan berhasil dalam melakukan perbaikan pembelajaran. Hal ini terbukti adanya peningkatan hasil belajar dari dari setiap siklusnya baik dari pra siklus ke siklus pertama maupun siklus pertama ke siklus kedua. Rata-rata motivasi siswa pada pra siklus sedang (55) meningkat menjadi Tinggi (70) pada siklus I dan Sangat Tinggi (81) pada siklus II. Hasil belajar siswa Pada pra pertama dari 19 siswa, yang mendapat nilai diatas atau sama dengan KKM (>70) hanya 8 siswa sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 13 siswa dan pada siklus II menjadi 17 siswa. Rata-rata kelas pra siklus 58,95 meningkat pada siklus I menjadi 69,71 dan pada siklus II menjadi 78,95. Secara klasikal hasil belajar siswa yang tuntas pada pra siklus 42% mwningkat pada siklus I menjadi 68% dan pada siklus II menjadi 89%. Dengan peningkatan hasil belajar yang telah dicapai siswa maka pelaksanaan perbaikan telah sesuai dengan indikator kinerja yant telah ditetapkan sehingga telah dianggap cukup dan diakhiri pada siklus kedua.
PENUTUP
Simpulan
Sesuai hasil pembahasan, penggu-naan metode demonstrasi dalam pembela-jaran untuk peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa tentang bangun ruang sederhana bagi siswa kelas I SD Negeri Jombor 03 tahun pelajaran 2014/2015, maka dapat kesimpulan sebagai berikut: 1)Motivasi siswa dalam proses pembela-jaran dapat meningkat dengan metode demonstrasi sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan.
Hasil belajar siswa Kelas I semester I SD Negeri Jombor 3 Bendosari Kabupaten Sukoharjo pada mata pelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang sederhana dengan menerapkan metode demonstrasi meningkat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari kenaiakan hasil belajar siswa mulai pada setiap siklus perbaikan. Terbukti dari 19 siswa kelas I yang mendapatkan nilai diatas atau sama dengan KKM pada pra siklus 8 anak meningkat menjadi 13 siswa pada siklus I. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yang mendapat nilai diatas atau sama dengan KKM (>70) pada pra siklus sebanyak 42% meningkat menjadi 68%, sehinga mengalami kenaikan 26%. Rata-rata hasil belajar siswa pada pra siklus 58,95 meningkat menjadi 69,47. Jadi jumlah ketuntasan secara klasikal adalah 68%. Sedangkan pada sisklus kedua dari 19 siswa kelas I yang mendapatkan nilai diatas atau sama dengan KKM (>70) pada siklus II meningkat menjadi 17 siswa. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus pertama 68% meningkat menjadi 89%, sehinga mengalami kenaikan 21%. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus pertama 69,47 menjadi 78,95. Jadi jumlah ketuntasan secara klasikal adalah 89%. Dengan demikian penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang sede
Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dijabarkan diatas, maka penelitian ini dapat dijadikan referensi oleh guru dalam menghadapi masalah yang sejenis. Adanya kendala dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan jumlah alat peraga yang terbatas untuk melakukan demonstrasi yang menyebab-kan siswa kurang fokus dalam pembela-jaran dapat diatasi menggunakan berbagai macam benda-benda disekitar lingkungan. Oleh karena itu guru harus menggunakan alam sekitar untuk menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka saran yang dapat peneliti sampaikan saran bagi siswa, siswa harus lebih aktif dan antusias untuk mengikuti proses pembelajaran, harus benyak berlatih untuk berani bertanya dan mengemukakan pendapat dan dapat mengaplikasikan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari-harinya. Saran bagi guru, harus menguasai berbagai metode pembelajaran sehingga dapat memilih dengan tepat menerapkan dalam setiap pembelajaran sesuai dengan materi yang akan dipelajari; harusmampu mengelola kelas dengan baik sehingga tercipta suasan kelas yang kondusif dan menyenangkan. Saran bagi sekolah, sekolah hendaknya selalu mendorong dan meningkatkan kualitas tenaga pendidiknya dangan mengadakan atau menfasilitasi tenaga pendidik untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan agar dapat menggunakan berbagai model pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat lebih mudah tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah Sri W,dkk. (2008). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Arikunto, Suharsimi. Suhardjono, Supardi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik,Oemar. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
PUSAT BAHASA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Balai Pustaka
Ruseffendi, E.T. (1988). Pengantar Kepada Membantu Guru Untuk Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: tarsito.
Sardiman A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Uno,Hamzah B.. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Yamin ,Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.