PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKN

MATERI KERJASAMA NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA

BAGI SISWA KELAS VI SD NEGERI SIOARUM

SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Damiati

SD Negeri Sioarum

 

ABTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: (a) meningkatkan motivasi belajar siswa dan (b) untuk meningkatkan hasil belajar PKn materi Kerjasama Negara-negara Asia Tenggara melalui Model Pembelajaran Group Investigation.Setting Penelitian Tindakan Kelas ini di Kelas VI semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 pada SD Negeri Sidoarum Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati,yang dilaksanakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.Masing-masing siklus dengan alokasi waktu 4 X 35 menit (2 X pertemuan . Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan Model Pembelajaran Group Investigation dapat terlaksana dengan kategori cukup (C) pada siklus I dan meningkat menjadi baik (B) pada siklus II. Tentang hasil pengamatan terhadap motivasi belajar siswa meningkat dari rata-rata 68 pada siklus I menjadi 81 pada siklus II.Dan yang mencapai KKM 54,6% meningkat menjadi 81%.Sedangkan hasil belajar juga meningkat dari kondisi awal yang mencapai KKM hanya 3 siswa (27,3%) dengan rata-rata nilai 55,5,pada siklus I siswa yang mencapai KKM 6 anak (54,6%) dengan rata-rata nilai 70 sedangkan pada siklus II meningkat yang mencapai KKM 10 anak (91%) dengan nilai rata-rata mencapai 82 pada siklus akhir. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan Model Group Investigation terbukti dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar PKn materi Kerjasama Negara-negara Asia Tenggara bagi siswa kelas VI SD Negeri Sidoarum semester II Tahun Pelajaran 2016 / 2017.

Kata kunci: Motivasi, Hasil belajar,Kerjasama,Asia Tenggara,Group Investigation

 

PENDAHULUAN

 Motivasi dan hasil belajar PKn materi Kerjasama Negara- Negara Asia Tenggara bagi siswa kelas VI SD Negeri Sidoarum Semester II Tahun Pelajaran 2016 / 2017 masih tergolong rendah.

Materi Kerjasama Negara-Negara Asia Tenggara sulit dipahami dan dikuasai oleh siswa,karena materi menyangkut banyak hal yang berkaitan dengan luar negeri.

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa rendah , antara lain ,siswa kurang antusias dalam mempelajari materi Kerjasam Negara-Negara Asia Tenggara, pada waktu diberi tugas banyak siswa yang masih enggan untuh mengerjakan tugas nya dengan baik dan beberapa siswa menganggap materi tersebut tidak menarik, dan pada waktu berdiskusi kelompok siswa tidak aktif berperan sehingga diskusi menjadi pasif.

 Hasil belajar PKn materi Kerjasama Negara – Negara Asia Tenggara bagi siswa kelas VI SD Negeri Sidoarum Semester II Tahun Pelajaran 2016 / 2017 juga masih rendah.Ini terbukti pada akhir proses pembelajaran hari Kamis tanggal 5 Januari guru memberi soal tes , dari jumlah siswa 11 anak yang mendapat nilai mencapai KKM hanya 3 anak (27,3%) dengan nilai tertinggi 80,nilai terendah 30 dan nilai rata-rata hanya 55,5. Hal ini masih jauh dari harapan untuk mencapai Kreteria K etuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Karena motivasi dan hasil belajar rendah ,guru atau peneliti mengevaluasi diri dengan mencari kekurangan waktu proses pembelajaran berlangsung pada materi tersebut. Guru mengevaluasi kekurangannya saat mengajar diantaranya peneliti hanya menggunakan metode ceramah secara monoton,mengajar sambil duduk di depan kelas tanpa memperhatikan siswa pada proses pembelajaran berlangsung.

Pada waktu siswa diberi pertanyaan ,tidak ada yang menjawab,malah saling menunjuk teman dan saling melempar untuk menjawab. Kemudian guru memberi tugas untuk dikerjakan siswa juga tidak mengerjakan ,dan akhirnya untuk pekerjaan rumah sebagai tugas belajar kelompok .Dengan kejadian ini maka guru atau peneliti melakukan perbaikan pembelajaran dengan Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa ,pada materi Kerjasama Negara – Negara Asia Tenggara.Dalam perbaikan proses pembelajaranini siswa dapat sungguh – sungguh mengikuti pelajaran sehingga dapat menerima apa yang telah sisampaikan oleh guru.

Dari hasil observasi pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran memang benar – benar efektif dan menarik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

 Setelah peneliti menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation ,ternyata dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VI terutama pada mata pelajaran PKn materi Kerjasama Negara – Negara Asia Tenggara.Hal ini dilakukan peneliti agar siswa selain dapat mencapai KKM juga dapat mengerjakan soal ujian supaya lulus dengan mencapai nilai yang memuaskan. Sebelum menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation ,peneliti merasa banyak kekurangan yang dirasakan dalam proses pembelajaran sebelumnya sehingga berakibat rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. Masalahnya adalah siswa belum mendapat pembelajaran yang menarik yang dapat memotivasi belajar .

 Dari uraian diatas ,baik dari latar belakang maupun hasil observasi pelaksanaan proses pembelajan ,agar siswa dapat mencapai nilai sesuai harapan guru yaitu sama atau melebihi KKM yang telah ditentukan ,maka guru harus melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

 Berdasarkan identifikasi masalah ternyata banyak masalah yang harus diselesaikan oleh peneliti . Namun dalam penelitian ini guru hanya membahas dua masalah saja yaitu: (1) Motivasi belajar siswa sangat rendah, (2) Hasil belajar yang dicapai siswa rendah.

Motivasi belajar siswa merupakan persoalan penting yang harus dipahami dan dikembangkan oleh guru dalam proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan latar belakang,identifikasi dan pembatasan masalah diatas dapat dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut: (1) Apakah dengan Model Pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan motivasi belajar PKn materi Kerjasama Negara-Negara Asia Tenggara bagi siswa Kelas VI SD Negeri Sidoarum Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 ? (2) Apakah dengan Model Pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi Kerjasama Negara-Negara Asia Tenggara bagi siswa Kelas VI SD Negeri Sidoarum Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 ?

Berdasarkan Rumusan masalah diatas peneliti menetapkan tujuan penelitian: (1) Untuk meningkatkan motivasi belajar PKn materi Kerjasama Negara- Negara Asia Tenggara bagi siswa Kelas VI SD Negeri Sidoarum Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. (2) Untuk meningkatkan hasil belajar PKn materi Kerjasama Negara- Negara Asia Tenggara bagi siswa Kelas VI SD Negeri Sidoarum Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.

KAJIAN PUSTAKA

Motivasi Belajar.

Motivasi berasal dari kata motiv yang artinya kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan individu tersebut berbuat atau bertindak ,berarti juga mendorong ,menyebabkan dan merangsang (Ali Imron,1996: 87). Menurut Syamsu (1994) motivasi berasal dari kata motiv yang berarti keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertindak melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan.. Menurut Sobri Sutikno (1995) motivasi berpangkal dari kata motiv yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.Motivasi merupakan dorongan dari dalam hati untuk melaksanakan kegiatan tertentu.

John (2007:514) mendifinisikan bahwa motivasi adalah proses yang memberi semangat ,arah dan kegigihan pelaku, artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energy ,terarah, dan bertahan lama.Pengertian motivasi menurut MC.Donald yang ditulis Oemar Hamalik (2006:158) adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasanan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Menurut (Tita Rosita,1995:102) motivasi adalah dorongan dari dalam yang menggerakkan seseorang bertingkah laku.Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Motivasi dapat muncul dari diri individu sendiri tetapi juga dapat datang dari lingkungan. Motivasi yang datang dari dalam individu seseorang antara lain dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidup ,dorongan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Sedangkan motivasi yang datang dari lingkungan antara lain dorongan untuk melindungi diri dari bahaya.Motivasi juga diartikan sebagai suatu perubahan energy didalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan (Oemar Hamalik, 2002: 173). Untuk kelancaran pembelajaran guru dalam memotivasi siswa menurut Muhammad,Arni (1999:35) menggunakan dua jenis motivasi ,yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan ,dorongan dan tujuan. Motivasi yang timbul dari diri sendiri disebut motivasi intrinsic ,sedangkan motivasi yang timbul bukan dari diri sendiri disebut motivasi ekstrinsik.

Hakikat Belajar

            Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan maupun pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan, (Ainurrahman, 2010: 35).Sedangkan menurut teori kontruktivisme yang juga mendasari teori kooperatif dan kognitif menyatakan:bahwa b elajar merupakan proses terpadu yang berlangsung dalam diri seseorang (Asra , 2007: 47)

Banyak ahli yang membuat batasan tentang belajar. Menurut (Sudirman ,2008: 38) belajar merupakan usaha penguasaan materi ilmupengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

            Menurut teori trdisional belajar adalah menambah atau mengumpulkan sejumlah pengetahuan (Nasution, 1986: 67) .Belajar adalah perubahan disposisi seseorang atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas.Belajar merupakan aktifitas yang dilakukan oleh seseorang yang memperoleh perubahan tingkahlaku.Sedangkan Sudjana (1989: 5) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses yang dengan adanya perubahan pada diri seseorang . Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan ,berubah kecakapan ,berubah kebiasaan serta aspek lain yang ada pada diri individu yang belajar . Dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa.

Hasil Belajar.

            Hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam kegiatan belajar mangajar selama kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai (Sunartana ,1997:8) Pendapat lain tentang hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar (Arikunto , 1990: 133) Hasil belajar ini merupakan hasil yang diperoleh peserta didik selama belajar.

            Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.Ini dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik apabila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan ranah psikomotorik. Sedangkan dari sisi guru ,hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Purwanto (2010: 46) mendifinisikan bahwa hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar peserta didik dapat diketahui dengan cara dievaluasi untuk mengukur hasil belajarnya.Senada dengan hal tersebut Arkunto (1997: 274) menjelaskan bahwa evaluasi merupakan suatu pekerjaan yang memberikan suatu feed baek (umpan balik) yang mencerminkan seberapa jauh seorang peserta didik telah mencapai tujuan yang ditetapkan dalam pembelajaran.

Pengertian Model Pembelajaran Group Investigation.

            Model Pembelajaran Group Investigation seringkali disebut sebagai metode pembelajaran kooperatif yang paling kompleks, hal ini disebabkan karena metode ini memadukan beberapa landasan pemikiran yaitu berdasarkan pandangan konstruktivistik ,democratic teaching dan kelompok belajar kooperatif. Berdasarkan pandangan konstruktivistik, proses pembelajaran dengan Model Group Investigation memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran sampai cara mempelajari mulai dari perencanaan sampai cara mempelajari suatu topic melalui investigasi. Democratic teaching adalah proses pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi ,yaitu penghargaan terhadap kemampuan,menjunjung keadilan ,menerapkan persamaan kesepakatan ,dan memperhatikan keberagaman peserta didik (Budimansyah, 2007: 7)

            Strategi pembelajaran yang baik adalah ketika tercipta suasana pembelajaran yang kondusif bagi tercapainya tujuan pendidikan.Selain itu strategi pembelajaran juga harus memperhitungkan semua kondisi siswa, baik itu keadan internal maupun eksternal siswa. Metode pembelajaran Investigasi Kelompok atau Group Investigation mengambil model dari masyarakat ,terutamamengenal mekanisme sosial yang ada pada masyarakat yang biasa dilakukan melalui kesepakatan bersama.

            Eggen dan Khauchak (dalam Maimunah ,2005: 24) mengemukakan bahwa Group Investigation adalah strategi belajar kooperatif yang menempatkan siswa kedalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metodode Group Investigation mempunyai focus utama untuk melakukan terhadap suatu topic atau objek khusus.

Hipotesis Tindakan

            Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut diatas ,diajukan hipotesis tidakan sebagai berikut: (1) Dengan menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan motivasi belajar PKn materi Kerjasama Negara-negara Asia Tenggara bagi siswa kelas VI SD Negeri Sidoarum Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. (2) Dengan menggunakan Model Pembelajaran Gropu Investigation dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi Kerjasam Negara-negara Asia Tenggara bagi siswa kelas VI SD Negeri Sidoarum Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.

METODE PENELITIAN

Setting penelitian

            Tempat pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah di kelas VI SD Negeri Sidoarum Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dlaksanakan selam 4 bulan yaitu mulai bulan Januari sampai bulan April 2017. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Sidoarum Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati pada semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 11 anak yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.

Sumber Data

            Sumber data berasal dari subjek penelitian yaitu siswa kelas VI data ini berupa data nilai ulangan dan nilai sikap atau disebut data primer. Selain data primer adajuga data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru teman sejawat atau kolaborator.

Bentuk Sumber Data.

            Bentuk data ada dua yaitu yang berbentuk angka atau data kuantitatif dan data yang tidak berbentuk angka atau kualitatif. Data kuantitatif terkait dengan data hasil belajar siswa dari ulangan harian , sedangkan data kualitatif diperoleh dari pengamatan sikap siswa pada waktu proses pembelajaran berlangsung.

Teknik pengumpulan data.

            Sesuai dengan judul penelitian dengan rumusan masalah yang peneliti ajukan maka data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode dokumentasi / catatan jurnal , observasi / pengamatan dan tes.

Alat Pengumpulan Data.

            Dalam penelitian ini ,peneliti dalam menggunakan alat pengumpulan data yang digunakan adalah:

1.     Lembar observasi tentang motivasi siswa dalam proses pembelajaran.

2.     Instrumen berupa butiran soal tes.

Validasi Data.

Untuk memvalidasi data motivasi belajar agar data yang diperoleh benar-benar valid dan dapat dipercaya dilakukan langkah- langkah sebagai berikut: (1) Menyusun instrument observasi motivasi siswa dalam dalam proses pembelajaran baik siklus I maupun siklus II. (2) Melibatkan pengamat lain atau guru kolaborator dari teman sejawat untuk membantu mengamatimotivasi siswa dalam pembelajaran agar memperoleh data yang akurat. (3) Untuk memperoleh data hasil belajar ,dengan menyusun kisi-kisi sebelum butiran soal dibuat ,baik data hasil belajar siklus I maupun sklus II .

Indikator Kinerja.

            Penelitian ini dikatakan berhasil dapat dilihat dari indicator-indikatornya.Indikator keberhasilan merupakan tolakukur keberhasilan penelitian yang dilakukan.Model pembelajaran Group Investigation pada materi kerjasama Negara-negara Asia Tenggara untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa jika: (1) Motivasi belajar siswa dalam proses proses pembelajaran baik klasikal maupun kelompok memperoleh skor minimal 3,sehingga rata-rata seluruh motivasi belajar siswa memperoleh skor minimal 3. (2) Hasil belajar siswa dalam penelitian ini mencapai 82% dari siswa kelas VI SD Negeri Sidoarum Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) > 75 sehingga nilai rata-rata mencapai 82 setelah menggunakan model pembelajaran Group Investigation.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diskripsi Kondisi Awal.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di SD Negeri Sidoarum yang beralamat Desa Sidoarum Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati.Penelitian dilaknasakan di kelas VI Semester II Tahun Pelajaran 2016 / 2017,pada bulan Januari sampai bulan April tahun 2017.Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Sidoarum yang berjumlah 11 siswa. Sebelum diadakan Penelitian Tindakan Kelas ,pelaksanaan pembelajaran kelas VI ini menggunakan metode apa adanya yaitu hanya memberi pertanyaan –pertanyaan yang diambil dari buku siswa. Proses pembelajaran yang dilakukan kurang menarik sama sekalisehingga siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pelajaran, disebabkan proses pembelajan yang monoton dan membosankan bagi siswa.Ini terbukti hasil dari pengamatan kepada siswa dalam mengikuti proses pembelajaran hanya 3 siswa yang termotivasi,yang lain hanya masa bodoh tidak memperhatikan dan bermain sendiri dengan temannya.Terbukti pula dari hasil ulangan harian dengan nilai rata-rata 55,5 dan siswa yang belum mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 8 siswa (72,7%).Padahal KKM Matapelajaran PKn SD Negeri Sidoarum adalah 70 ,artinya siswa yang mencapai KKM baru 3 siswa (27,3%).Sehingga tingkat ketuntasan secara klasikal belum dapat tercapai. Dengan demikian motivasi dan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Sidoarum perlu ditingkatkan .

Dari analisis hasil evaluasi dari kondisi awal siswa diperoleh nilai rata-rata kemampuan siswa menjawab soal dengan benar adalah 55,5 dimana hasil tersebut masih dibawah rata-rata nilai yang diinginkan guru atau peneliti.Sedangkan besarnya prosentase siswa tuntas pada materi kerjasama Negara-negara Asia Tenggara hanya 27,3% saja,padahal dari pihak sekolah ketuntasan siswa diharapkan mencapai lebih dari 80% .hal ini dapat disebabkan karena belum adanya kegiatan yang menarik dan belum bervariasi dalam pembelajaran dan siswa belum termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

Diskripsi Hasil Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan dari proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus I diperoleh dan ditemukan data tentang: (1) motivasi belajar ,(2) hasil belajar siswa sebagaimana diuraikan berikut ini:

Hasil motivasi belajar siswa siklus I.

Gambaran tentang motivasi belajar siswa dalam proses belajar materi Kerjasam Negara-negara Asia Tenggara klas VI dapat disajikan pada laporan berikut: Dari hasil pengamatan, dibuat tabel hasil pengamatan motivasi belajar siswa pada siklus I tentang nilai terendah ,nilai tertinggi ,rata-rata nilai dan jumlah siswa yang mencapai KKM ,prosentase siswa yang mencapai KKM adalah sebagaimana berikut ini:

            Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada pembelajaran materi Kerjasama Negara-negara Asia Tenggara masih belum optimal . Hal ini ditunjukan dengan pencapaian rata-rata nilai hanya 68 dengan katagori C (cukup),oleh sebab itu peneliti masih ingin memperbaiki pada siklus berikutnya.

Hasil belajar siswa pada siklus I.

Data hasil belajar pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pada materi Kerjasama Negara-negara Asia Tenggara dengan model pembelajaran Group Investigation ini siswa diberi tes formatif yang berupa soal yang harus dijawab secara individu dan hasilnya dikoreksi guru untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa setelah diadakan pembelajaran siklus I. Dari laporan pengamat, hasil belajar kondisi awal dan tabel 4.5 hasil belajar pada siklus I dapat dibuat tabel perbandingan dari nilai terendah ,nilai tertinggi ,rata-rata nilai ,jumlah siswa yang mencapai KKM dan prosentase siswa yang mencapai KKM.

Refleksi.

       Berdasarkan hasil pengamatan dalam proses pembelajaran siklus I dapat direfleksikan

sebagai berikut:

1.     Proses pembelajaran .

Pada siklus I dinilai belum berhasil ,karena masih belum berjalan seperti yang diharapkan guru.Hal ini mungkin disebabkan oleh belum terbiasanya siswa dalam melakukan kegiatan yang menggunakan model pembelajaran Group Investigation dan kurangnya perhatian siswa terhadap penjelasan guru.

2.     Motivasi belajar siswa.

Motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran model Group Investigation ,masih kurang aktif karena beberapa siswa belum begitu sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran.Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kebiasan siswa dalam pembelajaran sebelumnya yang selama ini hanya tanya jawab dan menghafal materi saja. Dalam model pembelajaran G.I,siswa dituntut untuk termotivasi aktif dalam melakukan diskusi kelompok ,laporan hasil diskusi dan menjawab argumentasi dari kelompok lain. Apabila dibandingkan dari kondisi awal motivasi belajar siswa lebih baikdari sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang biasanya diam /pasif sekarang sudah berani bertanya, bersemangat dan antusias ,perhatian dalam mengikuti proses pembelajaran,baik siswa maupun guru semua ada peningkatan.

3.     Hasil belajar siswa.

Pada proses pembelajaran siklus I,hasil belajar siswa masih ada satu siswa yang mendapat nilai 50,walaupun sudah ada peningkatan dari kondisi awal.Oleh sebab itu perlu perbaikan dalam proses pembelajaran.Kekurangan ini disebabkan kerena motivasi belajar siswa belim optimal. Kekurangan atau kelemahan yang masih muncul pada siklus I terkait dengan proses pembelajaran ,motivasi dan hasil belajar siswa akan diperbaiki pada siklus II berikutnya.

Deskripsi Hasil Siklus II.

Berdasarkan hasil pengamatan dari proses pembelajaran pada siklus II diperoleh dan ditemukan data tentang 1)motivasi belajar dan 2) hasil belajar sebagaimana diuraikan berikut: Hasil pengamatan motivasi belajar siswa sklus II dengan nilai terndah,nilai tertinggi, rata-rata nilai dan jumlah yang mencapai KKM serta prosentase siswa yang mencapai KKM.

Hasil Belajar Siklus II

Data hasil belajar siklus II pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation ,pada bagian akhir dalam siklus ini siswa diberi tes formatif sebagai evaluasi berupa soal-soal yang harus dikerjakan secara individu dan hasilnya dikoreksi untuk mengetahui perubahan hasil belajar pada siswa setelah dilakukan tindakan Siklus II . Adapun hasil belajar dari siklus II adalah sebagai berikut:

Refleksi

Hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran materi Kerjasama Negara-negara Asia Tenggara dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation pada siklus II secara umum telah menunjukkan perubahan yang siknifikan ,dimana siswa dalam mengikuti pembelajaran semakin sungguh-sungguh walaupun ada sedikit kekurangan diantaranya kurang bisa memanfaatkan waktu. Sedangkan guru / peneliti kurang memberikan penguatan kepada siswa . Prosentase motivasi belajar siswa juga meningkat yaitu mencapai nilai rata-rata 81 atau 81% ,mereka lebih termotivasi dalam menyampaikan materi secara bergantian dengan teman sekelompoknya.

Dari analisis hasil belajar pada siklus II ini diketahui bahwa dalam penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila motivasi dan hasil belajar meningkat. Hasil belajar yang yang dicapai siswa melalui tes akhir pembelajaran rata-ratanya mencapai 82 dan yang mencapai KKM adalah 10 dari 11siswa dan prosesntase siswa yang mencapai KKM 91%.

Atas dasar tersebut dan melihat hasil yang diperoleh pada masing-masing pertemuan ,maka pembelajaran menggunakan model Group Investigation yang dilaksanakan pada siklus II dikatakan berhasil,sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.Tetapi guru harus tetap melaksanakan bimbingan belajar untuk mencapai prestasi bejajar bagi siswa yang mendapat nilai dibawah KKM ,dan melaksanakan pengayaan untuk siswa yang mencapai nilai diatas KKM sebagai tindak lanjut.

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II dapat dinyatakan bahwa pembelajaran PKn materi Kerjasam Negara-negara Asia Tenggara dengan menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan motovasi dan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Sidoarum Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati.

1.     Perkembangan motivasi belajar siswa dari siklus I dan siklus II dapat dibuat tabel perbandingan sebagai berikut: Dari hasil pengamatan motivasi belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan .Pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa:

a.     Nilai terendah pada siklus I 56, sedangkan pada siklus II 67.

b.     Nilai tertinggi pada siklus I 78 ,pada siklus II 89

c.     Sedangkan nilai rata-rata pada siklus I 68 dan pada siklus II mencapai 81

d.     Siswa yang mencapai KKM 4 pada siklus I dan pada siklus II yang mencapai KKM adalah 9 siswa.

2.     Perkembangan nilai hasil belajar siswa pada kondisi awal , siklus I dan siklus II dapat dibuat tabel perbandingan sebagai berkut: Dari data perkembangan hasil belajar siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa:

a.     Nilai yang diperoleh siswa terendah pada kondisi awal 30,pada siklus I 50 , dan pada siklus II menjadi 60.

b.     Untuk nilai tertinggi pada kondisi awal 80 ,pada siklus I 90 ,dan pada siklus II mencapai 100.

c.     Nilai rata-rata pada kondisi awl 55,5 , pada siklus I 70 sedangkan pada siklus II mencapai 82.

d.     Sedangkan siswa yang berhasil mencapai KKM yaitu 3 siswa pada kondisi awal, 6 siswa pada siklus I , dan pada siklus II ,10 dari 11 siswa

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation pada siswa kelas VI SD Negeri Sidoarum semester II tahun pelajaran 2016 / 2017 ,maka dapat dianalisis kesimpulan bahwa motivasi dan hasil belajar PKn siswa kelas VI SD Negeri Sidoarum pada materi Kerjasam Negara-negara Asia Tenggara meningkat dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation n . Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan motivasi belajar siswa pada pelaksanaan proses pembelajaran ternyata meningkat dari siklus I nilai rata-rata hanya 68 sedangkan pada siklus II mencapai nilai rata-rata 81. Untuk hasil belajar siswa juga terbukti meningkat dari nilai tes awal rata-rata hanya 55,5 ,tes pada siklus I 70 dan nilai rata-rata pada siklus II menjadi 82.Sedangkan siswa tuntas belajar pada tes awal 27,3% ,tes pada siklus I 54,6% dan pada tes siklus II miningkat menjadi 91%.

Saran

Dari hasil penelitian tentang penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation pada siswa kelas VI SD Negeri Sidoarum materi Kerjasama Negara-negara Asia Tenggara pada Semester II Tahun Pelajaran 2016 / 2017 ,maka saran –saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi peserta didik SD Negeri Sidoarum pada khususnya dalah sebagai berikut:

1.     Saran bagi siswa .

a.     Siswa hendaknya termotivasi lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran ,menyampaikan pendapat, menghargai pendapat teman dalam kelompok, dan agar hasil belajar yang dicapai optimal.

b.     Siswa yang sudah menguasai materi sebaiknya memotivasi pada teman yang lain.

c.     Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari-hari.

2.     Saran kepada guru

a.     Untuk melakukan perbaikan apabila pembelajaran yang anda lakukan belum berhasil sebaiknya melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas.

b.     Agar pembelajaran aktif hendaknya menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

c.     Guru seharusnya dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan membuat siswa aktif ,saling menghargai serta meningkatkan komonikasi.

3.     Saran bagi sekolah

a.     Seyogyanya Kepala Sekolah memberi kesempatan dan fasilitas kepada semua guru untuk melakukan inovasi.

b.     Sekolah hendaknya dapat memotivasi guru untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Amir,2007.Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah, Surakarta UNS Press.

Aqib,Zaenal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsini, dkk 2006.Penelitian Tindakan Kelas .Jakarta: PT Bumi Aksara.

BSNP ,2006 Panduan Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan .Jakarta: BP.Darma Bhakti.

Djamarah ,Syaiful Bahri.2011.Psikologi Belajar. Jakarta: PTRineka Cipta.

Depdiknas,2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia .Jakarta: Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono, 2009.Belajar dan Pembelajaran . Jakarta: PT Rineka Cipta.