PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

GAYA JONGKOK MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN ALAT BANTU BOX KARDUS PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI SINGOPADU 2

SEMESTER III TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Anik Widiati Sri Setyani

SD Negeri Singopadu 2

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok melalui penggunaan alat bantu pada siswa kelas IV SD Negeri Singopadu 2 Tahun Ajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Singopadu 2 yang berjumlah 13 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi atau Arsip. Validitas data menggunakan teknik triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif komparatif dan analisis kritis. Prosedur penelitian adalah model spiral yang saling barkaitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan alat bantu dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh siswa dari pratindakan ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa pada pratindakan, siswa yang telah mencapai nilai KKM ada 4 anak (30,76%) dan 9 anak (66,67%) belum mencapai nilai KKM. Pada siklus I siswa yang telah mencapai nilai KKM 9 anak (69,23%) dan sisanya 4 anak (30,76%) belum mencapai nilai KKM. Pada siklus II seluruh siswa yang berjumlah 13 anak (100%) telah mencapai nilai KKM.

Kata Kunci: Motivasi, Box Kardus, Hasil Belajar, Lompat Jauh, Gaya Jongkok

 

PENDAHULUAN

Pendidikan Jasmani olahraga dan Kesehatan merupakan bagian yang terpenting dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, kemampuan sosial, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan jasmani dirancang melalui aktivitas yang di desain untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat, aktif dan sportif, salah satunya Nomor Olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok. Lompat jauh merupakan keterampilan melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ketitik lainnya. Sedangkan teknik lompat jauh gaya jongkok merupakan spesifikasi dari lompat jauh. Selain kemampuan jauhnya lompatan dalam lompat jauh perlu diperhatikan juga tentang teknik dan gaya dalam lompat jauh, seperti lompat jauh gaya jongkok.

Berdasarkan pengamatan sementara dan informasi yang peneliti dapatkan dari guru bidang studi pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di SD Negeri Singopadu 2 Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen, bahwa permasalahan yang timbul dalam mencapai tujuan pendidikan jasmani adalah terbatasnya metode pembelajaran yang dipakai guru dalam mengajar yang berakibat pada proses pembelajaran yang kurang berhasil dan cenderung monoton dalam penerapannya, sehingga situasi pembelajaran yang dirasakan oleh siswa terasa membosankan. Selain itu kurangnya alat peraga dalam pembelajaran juga mempengaruhi pemahaman siswa dalam penerapan praktik

Pembelajaran olah raga dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas IV SD Negeri Singopadu 2 tahun pelajaran 2017/2018 mengalami kesulitan dalam pelaksanaan tehnik lompat jauh gaya jongkok. Sebagian besar siswa baru menguasai cara melompat. Mereka belum mampu melakukan gerakan secara benar dan hasil yang kurang optimal, hal tersebut terbukti dari hasil evaluasi, dari siswa kelas IV yang berjumlah 6 anak yang terdiri dari 1 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Hasil dari pembelajaran lompat jauh gaya jongkok adalah 2 siswa (33,33%) yang dapat melakukan teknik lompat jauh gaya jongkok dengan benar dan sisanya masih 4 siswa (66,67%) yang masih belum menguasai teknik lompat jauh gaya jongkok dengan benar.

Dengan keadaan seperti ini tentu dibutuhkan penggunaan alat bantu pembelajaran sebagai suatu pendekatan alternatif dalam mengajaran pendidikan jasmani. Guru harus mempunyai kemampuan untuk memodifikasi keterampilan yang hendak diajarkan dengan harapan sesuai dengan tingkat kemampuan dan perkembangan siswa.

Salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang dapat digunakan dalam hal ini adalah pendekatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu yaitu suatu pendekatan pembelajaran untuk membantu siswa untuk mempelajari keterampilan dasar dalam mempelajari teknik dasar lompat jauh. Alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran hendaknya praktis, efisien dan aman dalam pelaksanaanya. Dan alat bantu yang digunakan dalam usaha peningkatan hasil belajar lompat jauh ini berupa box kardus.

Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok melalui penggunaan alat bantu box kardus pada siswa kelas IV SD Negeri Singopadu 2 Tahun Pelajaran 2017/2018?”

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok melalui penggunaan alat bantu box kardus pada siswa kelas IV SD Negeri Singopadu 2 Semester III Tahun Ajaran 2017/2018.

LANDASAN TEORI

Pengertian Motivasi Belajar

Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas perilaku (usaha, berkelanjutan), dan penyelesaian atau hasil yang sesungguhnya (Pintrich, 2003) 28 mei 2015.

Lompat Jauh

Lompat jauh adalah salah satu nomor lompat dari cabang atletik. Dalam olahraga atletik dikenal beberapa jenis nomor lompat, yaitu lompat jauh, lompat jangkit (lompat tiga), lompat tinggi, dan lompat gala. Pada lompat jauh unsur-unsur yang dilakukan adalah awalan, tumpuan atau tolakan, melayang (gaya), dan mendarat. Dari keempat unsur di atas, semua erat hubungannya dengan aktivitas tungkai. Kekuatan tungkai sangat menentukan hasil lompatan dari lompat jauh. Semakin kuat tungkai seseorang, semakin kuat pula langkah dan lompatannya, dengan Asumsi kekuatan otot dan koordinasi gerakan yang baik.

Lompat Jauh Gaya Jongkok

Cara melakukan lompat jauh gaya jongkok ini adalah setelah mengambil ancang-ancang dengan jarak kurang lebih 30-40 meter, kemudian lari secepat mungkin, menjelang tiga per empat langkah sebelum balok tumpuan harus konsentrasi untuk dapat melakukan tumpuan pada balok tumpuan.

Tumpuan menggunakan kaki yang dominan dan titik berat badan terletak di depan dan badan condong ke depan. Kemudian kaki tumpu menumpu secara tepat pada balok tumpu dan tubuh akan melayang di udara, pada saat itu kaki sedikit ditekuk sehingga posisi badan berada dalam posisi sikap jongkok, kemudian julurkan kaki ke depan diikuti ayunan tangan ke atas depan dan dijulurkan ke depan untuk keseimbangan waktu mendarat dengan tumit terlebih dahulu yang mengenai tanah dan kedua kaki rapat, lutut ditekuk.

Hakekat Pembelajaran

Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan suatu usaha yang sangat strategis untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pergaulan yang sifatnya mendidik itu terjadi melalui interaksi aktif antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik. Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan itu akan ada perubahan perilakunya, sementara kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi proses belajar, kedua peranan itu tidak akan terlepas dari situasi saling mempengaruhi dalam pola hubungan antara dua subyek, meskipun di sini guru lebih berperan sebagai pengelola.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Interaksi adalah saling mempengaruhi yang Bermula adanya saling hubungan antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam pembelajaran adalah kegiatan timbal balik dan saling mempengaruhi antara guru dengan peserta didik.

Alat Bantu Pembelajaran

Alat bantu merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan mempraktekkan sesuatu dalam proses pembelajaran.

Alat bantu pembelajaran dikatakan baik, apabila mempunyai tujuan pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian, pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru. Alat bantu harus efisien dalam penggunaanya, dalam waktu yang singkat dapat mencakup isi yang luas. Alat bantu pembelajaran yang efektif artinya memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari segi pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar. Alat bantu yang komunikatif adalah bahwa alat bantu tersebut mudah untuk dimengerti maksudnya, sehingga membuat siswa menjadi lebih mudah dalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Alat Bantu Box Kardus

Karton box atau yang lebih dikenal dengan istilah kardus di tengah masyarakat memang sangat dibutuhkan. Salah satu fungsi utamanya tentu untuk mengepak atau mengemas barang/material sebelum dikirimkan ataupun dipasarkan. Di samping itu, kardus bisa dimanfaatkan untuk menyimpan beberapa barang bekas yang tidak terpakai lagi. Jenis dan bentuk dari box yang normal atau standard terkenal dengan nama box 4 Flap merupakan tipikal box yang sering dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk box ini dibuat dalam bentuk yang sederhana yaitu memenuhi dimensi panjang, lebar dan tinggi. Dilengkapi dengan tutup atas dan bawah yang akan saling bertemu ketika dilipat.

Kardus merupakan jenis kertas yang populer karena praktis dan murah. Bahan yang banyak digunakan untuk membuat kardus adalah cylinder board yang terdiri dari beberapa lapisan, dan bagian tengahnya terbuat dari kertas-kertas daur ulang, sedangkan kedua sisi lainnya berupa kertas koran murni dan bahan murni yang dipucatkan. Untuk memperbaiki sifat- sifat kardus, maka dapat dilapisi dengan selulosa asetat dan polivinil klorida (PVC) yang diplastisasi. Kasein yang dicampurkan pada permukaan kertas akan memberikan permukaan cetak yang lebih halus dan putih.

Keuntungan penggunaan kardus dalam pembelajaran lompat jauh adalah bentuk dan ukuran yang bervariasi dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa, serta bahan kardus yang lunak tidak memiliki resiko besar terhadap siswa dalam pelaksanaan kegiatan lompat jauh gaya jongkok. Kegunaan box kardus sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok karena dengan memakai alat bantu tersebut siswa tidak merasa takut dalam pelaksanaan awalan sehingga dengan adanya box kardus hasil belajar siswa dapat meningkat.

Pengertian Belajar

Belajar adalah proses mencari jawaban dari yang tidak tahu menjadi tahu. Menurut Reg Revans (1998), belajar adalah proses menanyakan sesuatu yang berawal dari ketidaktahuan tentang apa yang dilakukan. Pengertian belajar menurut Suharsimi Arikunto (1993:19) adalah suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap.

Menurut Morgan (Purwanto, 1997: 84) bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (1993:13).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku dalam berbagai aspek kepribadian, (yang idealnya) perubahan tersebut merupakan perubahan positif, diperoleh karena yang bersangkutan menghendaki perubahan, dan perubahan itu dicapai melalui tahapan latihan dan atau pengalaman.

Hasil Belajar

Menurut Mulyono Abdurrahman (2003:37) “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Dalam kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai ditentukan sebelumnya. Anak yang dikatakan berhasil adalah mereka yang dapat mencapai tujuan-tujuan pelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Dimyati dan Mujiono (2006:3) memaparkan bahwa “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pengajaran dan kemampuan mental siswa. Setelah selesai mempelajari materi, diadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya, sebelum dilanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan penguasaan berbagai macam keterampilan, pengetahuan setelah siswa memperoleh pengalaman belajar.

Kerangka Berpikir

Hasil evaluasi belajar siswa kelas IV menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pembelajaran lompat jauh gaya jongkok masih rendah, untuk itu harus diadakan perbaikan pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru harus pandai memilih materi, metode pembelajaran, dan alat peraga.

Masalah yang kadang timbul materi yang diajarkan oleh guru kurang tertanam kuat oleh pikiran siswa, khususnya dalam pembelajaran praktek lompat jauh gaya jongkok. Walaupun guru sudah memberikan contoh demonstrasi gerakan, siswa kurang mampu menganalisis gerakan. Sehingga materi yang diajarkan kurang dapat ditangkap oleh siswa secara optimal.

Dalam proses pembelajaran guru mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Salah satunya adalah menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran. Alat bantu pembelajaran sebagai salah satu komponen pelengkap juga dapat meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran yang ingin dicapai maka guru diharapkan mempunyai kemampuan dalam memilih dan menggunakan alat bantu pembelajaran.

Pengaruh alat bantu pembelajaran terhadap anak-anak sangat penting karena dengan menggunakan alat bantu dapat memberikan berbagai macam pengalaman bagi seorang anak. Dengan menggunakan alat bantu dalam pembelajaran secara terus menerus secara maksimal maka anak akan dapat mengolah dan menerima secara optimal, sehingga terjadi perubahan sikap. Pemanfaatan alat bantu sederhana box kardus sebagai sarana membantu guru dalam menjelaskan tehnik dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa. Diharapkan melalui alat bantu sederhana tersebut, guru dapat memperlihatkan dan memberikan penjelasan yang detail tentang tehnik dasar lompat jauh gaya jongkok.

Hipotesa Tindakan

Berdasarkan kajian teori diatas, hipotesis penelitian ini adalah melalui penggunaan metode demonstrasi dengan bantuan media “box kardus” yang dimodifikasi baik secara individu, berpasangan dan kelompok, mampu menciptakan daya tarik anak dalam mengikuti pembelajaran Lompat jauh gaya jongkok sehingga berdampak pada Peningkatan Motivasi dan Hasil belajar olahraga lompat jauh gaya jongkok di SD Negeri Singopadu 2, Sidoharjo Sragen tahun 2017/2018.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Singopadu 2 Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen. Sarana dan prasarananya sangat mendukung untuk dilakukan penelitian tindakan kelas. Halaman sekolah sangat luas, sehingga sangat mendukung pembelajaran penjasorkes. Lapangan olahraga juga sangat memadai untuk pelaksanaan penelitian tentang lompat jauh gaya jongkok.Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, yaitu mulai dari bulan Januari 2018 sampai dengan bulan April 2018.

Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Singopadu 2 Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017/2018. Seluruh siswa kelas IV SD Negeri Singopadu 2 berjumlah 6 (enam) siswa yang terdiri atas 1 (satu) siswa laki-laki dan 5 (lima) siswa perempuan dijadikan subyek penelitian.

Data dan Sumber Data

Data dan sumber data penelitian ini meliputi jenis data dan sumber data. Jenis data penelitian ini berupa motivasi belajar siswa dan kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok. Sumber data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut: (1) Siswa, sebagai subyek untuk mendapatkan data tentang lompat jauh gaya jongkok. (2) Guru sebagai penyedia data pratindakan serta peneliti penerapan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan penggunaan alat bantu box kardus pada siswa kelas IV SD Negeri Singopadu 2 Tahun Pelajaran 2017/2018.

Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa hasil wawancara dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas IV dan sumber data yaitu guru, dan pengumpulan catatan hasil pengamatan. Hasil pengamatan tersebut dikumpulkan melalui pengamatan, dan hasil tes siswa

Uji Validitas Data

Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga dalam penelitian ini, dari data yang terkumpul akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Melihat begitu besarnya posisi data, maka keabsahan data yang terkumpul menjadi sangat vital.

Keabsahan data itu dikenal sebagai validitas data, sebagaimana dijelaskan Alwasilah (2008: 170) bahwa tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya adalah terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar, dan beretika. Validitas data penelitian tindakan kelas ini diuji dengan menggunakan triangulasi.

Indikator Kinerja Penelitian

Untuk menentukan ketercapaian tujuan, perlu dirumuskan indikator keberhasilan tindakan yang disusun secara realistik, yaitu mempertimbangkan kondisi pratindakan dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan dan dapat diukur dengan jelas. Indikator kinerja penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Untuk minat belajar ditargetkan 80%, Keaktifan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok 80%, keterampilan melakukan lompat jauh gaya jongkok 75%.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus, langkah-langkah dalam siklus penelitian tindakan kelas ini terdiri dari bawah empat komponen, yaitu: 1) rencana, 2) tindakan, 3) observasi, 4) refleksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Pra-tindakan

Hasil penilaian pratindakan terhadap pembelajaran lompat jauh gaya jongkok siswa masih rendah, hanya 2 siswa (33,33%) yang telah mampu melakukan lompat jauh gaya jongkok dengan benar, sisanya sebanyak 4 (empat) siswa (66,67%) siswa belum tuntas belajar..

Melalui deskripsi data awal, masing-masing aspek menunjukkan kriteria keberhasilan pembelajaran yang kurang, maka disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas IV SD Negeri Singopadu 2 dengan menggunakan alat bantu pembelajaran. Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan 2 siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Deskripsi Hasil Siklus I

Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok pada siklus I menggunakan alat bantu pembelajaran. Siswa mengikuti pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan menggunakan alat bantu berupa box kardus. Hasil penelitian siklus I sebagai berikut: Berdasarkan hasil deskripsi data siklus I, hasil lompat jauh gaya jongkok melalui alat bantu box kardus siswa kelas IV adalah sebanyak 4 siswa (66,67%) telah mencapai KKM dan sisanya 2 siswa (33,33%) belum mencapai KKM.

Observasi/pengamatan penelitian dilakukan selama tindakan siklus I berlangsung, yaitu peneliti mengamati proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui alat bantu box kardus pada siswa kelas IV SD Negeri Singopadu 2. Peneliti melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui alat bantu box kardus.

Dalam melaksanakan tindakan siklus I terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan siklus I, yaitu bahwa siswa tidak merasa takut karena pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui alat bantu box kardus dapat dilakukan dengan mudah.

Disamping kelebihan, pelaksanaan tindakan siklus satu juga terdapat kelemahan, yaitu masih banyak siswa yang belum dapat melakukan lompat jauh gaya jongkok melalui alat bantu box kardus dengan benar, masih ada siswa yang bercanda dan tidak memperhatikan sehingga pembelajaran terganggu.

Untuk mengatasi kesulitan di atas, peneliti merencanakan tindakan selanjutnya dengan menggunakan alat bantu box kardus dengan memvariasikan jumlah dan posisi box kardus sesuai kemampuan siswa. Siswa dapat mengukur kemampuan melompatnya, termotivasi dan meningkatnya rasa percaya diri untuk menambah box kardus yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa secara maksimal.

Deskripsi Hasil Siklus II

Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok pada siklus II merupakan tindakan lanjutan dari siklus I yang dirancang untuk memperbaiki hasil belajar dan kondisi pembelajaran siklus I. Pada siklus II ini siswa mengikuti pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan menggunakan alat bantu berupa box kardus.

Pengambilan data dilakukan selama pelaksanaan tindakan siklus II. Deskripsi data yang diambil setelah tindakan siklus II disajikan sebagai berikut: Berdasarkan hasil deskripsi data siklus II, hasil lompat jauh gaya jongkok melalui alat bantu box kardus siswa kelas IV SD Negeri Singopadu 2 adalah seluruh siswa yang berjumlah 6 anak (100%) telah mencapai KKM, sehingga pembelajaran siklus II ini dinyatakan telah berhasil.

Pembahasan

Pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas pada materi lompat jauh gaya jongkok melalui penggunaan alat bantu box kardus telah dapat meningkatkan keaktifan dan semangat belajar siswa sehingga tujuan perbaikan tercapai dengan optimal.

Penggunaan penggunaan alat bantu box kardus dan box kardus terbukti sangat membantu peningkatan hasil belajar siswa hal ini dikarenakan kelebihan penggunaan penggunaan alat bantu box kardus banyak memberikan keuntungan di antaranya siswa yang takut melakukan lompatan menjadi tidak takut. Siswa belajar dengan penuh percaya diri, semangat, disiplin, jujur, dan penuh tanggung jawab.

Dari hasil pengamatan peningkatan hasil belajar siswa yaitu pada pratindakan, siswa yang telah mencapai nilai KKM 2 anak (33,33%) dan sisanya 4 anak belum mencapai nilai KKM. Pada siklus I siswa yang telah mencapai nilai KKM 4 anak (66,67%) dan sisanya 2 anak belum mencapai nilai KKM. Pada siklus II seluruh siswa yang berjumlah 29 anak (100%) telah mencapai nilai KKM. Dari pratindakan ke siklus I jika dibandingkan terlihat hasil belajar siswa mengalami kenaikan 2 anak yaitu dari 11 siswa menjadi 20 siswa dan dari siklus I ke siklus II juga mengalami kenaikan 4 anak yaitu dari 20 siswa menjadi 29 siswa (100%) mencapai KKM.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui penggunaan alat bantu box kardus dapat meningkatkan fokus dan keaktifan siswa serta suasana pembelajaran yang menyenangkan, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada kegiatan pratindakan Persentase ketuntasan siswa baru mencapai 37,93% saja, setelah dilakukan kegiatan siklus I hasil ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 68,97%, kemudian pada kegiatan pembelajaran siklus II ketuntasan belajar meningkat menjadi 100%.

Peningkatan hasil belajar siswa pada pratindakan, siswa yang telah mencapai nilai KKM ada 2 anak (33,33%) dan 4 anak (66,67%) belum mencapai nilai KKM. Pada siklus I siswa yang telah mencapai nilai KKM 4 anak (66,67%) dan sisanya 2 anak (33,33%) belum mencapai nilai KKM. Pada siklus II seluruh siswa yang berjumlah 6 anak (100%) telah mencapai nilai KKM.

Saran

1.      Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya melengkapi seluruh alat bantu pembelajaran agar guru dapat menerapkan pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan, sehingga siswa dapat belajar dengan fokus, aktif, dan antusias yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. 

2.      Bagi Guru

Guru hendaknya dalam menyampaikan materi pembelajaran menggunakan alat bantu yang telah tersedia atau menyediakan alat bantu sendiri yang sesuai dengan materi pembelajaran, sehingga materi dapat disampaikan dengan mudah dan menyenangkan bagi siswa.

3.      Bagi Siswa

Siswa hendaknya dapat mengikuti pembelajaran secara fokus, aktif, dan lebih serius, sehingga materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru mudah diterima dan dikuasai, sehingga hasil belajar lebih meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah. 2008. Keadsahan Data Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Persindo.

Heryana, Dadang dan Giri Verianti. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk Siswa SD-MI Kelas IV. Jakarta: Aneka Ilmu.

Lark dan Rusna Ristasa. 2010. Teori-Teori Belajar. Bandung: Erlangga.

Mardiana, dkk. 2010. Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: Aneka Ilmu.

Mujiono dan Dimyati. 2006. Pencapaian dalam Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Ngalim, Purwanto, M., MP. 1997. Psikologis Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya.

Padmono. 2002. Penerapan ilmu Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka.

Revans, Reg. 1998. Action Learning. New York: Hart Publishing Co.

Sanjaya, Wina. 2006. Prinsip Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Soekidjo. 2003. Alat Bantu Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudrajat, Nanang, dkk. 2005. Buku Penjas Orkes Kelas IV. Bandung: PT. Sarana Panca Karya Nusa.

Suharsimi, Arikunto. 1993. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.