Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Melalui Metode Eksperimen
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA
MELALUI METODE EKSPERIMEN MATERI GETARAN
DAN GELOMBANG PADA SISWA KELAS VIII.B SEMESTER DUA
SMP NEGERI 2 MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Suharto
SMP Negeri 2 Masaran Sragen
ABSTRAK
Pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru di kelas memakai metode ceramah, dan siswa tidak diberikan kesempatan untuk terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan rendahnya motivasi siswa dan berdampak pada hasil belajar yang tidak mencapai target ketuntasan minimal. Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi getaran dan gelombang dengan metode Eksperimen pada siswa kelas VIII.B semester dua SMP Negeri 2 Masaran, Sragen tahun pelajaran 2017/2018. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Eksperimen. Metode Eksperimen memiliki kelebihan dalam meningkatkan kepercayaan pada kebenaran kesimpulan percobaan sendiri, meningkatkan keaktifan terlibat mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukan, dapat melaksanakan prosedur ilmiah dan berfikir ilmiah, dapat memperkaya pengalaman dengan hal – hal yang bersifat obyektif dan realistis hasil belajar menjadi kepemilikan peserta didik yang bertalian lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa materi getaran dan gelombang yang ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata persentase motivasi belajar siswa dari 54,28% pada kondisi awal menjadi 74,29% pada siklus I, dan 95,72% pada siklus II, sehingga terjadi peningkatan 41,44%. Sedangkan rata-rata hasil belajar pengetahuan siswa pada kondisi awal 63,57 , pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 67,5, dan pada siklus II rata- rata menjadi 75. Sehingga terjadi peningkatan rata- rata 11,43. Sedangkan rata- rata hasil belajar ketrampilan siswa pada kondisi awal 64,29 , pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 77,29 , dan pada siklus II rata – rata menjadi 81,82. Sehingga terjadi peningkatan rata – rata 17,53. Kesimpulan:penerapan metode Eksperimen dapat meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar materi Getaran dan Gelombang pada siswa kelas VIII.B semester dua SMP Negeri 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018.
Kata Kunci: Metode Eksperimen,Motivasi Belajar dan Hasil Belajar.
PENDAHULUAN
Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar yang memotivasi siswa sangat tergantung pada metode yang dipergunakan guru dalam memberikan pemahaman pembelajaran kepada siswa, sehingga siswa dalam belajar tidak saja mengikuti pelajaran dengan baik tetapi juga menunjukkan motivasi yang tinggi selama belajar materi getaran dan gelombang. Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu faktor internal yang berasal dari dalam individu siswa, antara lain meliputi intelegensia, motivasi, kemampuan awal, minat dan sebagainya. Faktor yang kedua adalah faktor eksternal yang berasal dari luar individu siswa, antara lain meliputi kondisi diri dan keluarga, lingkungan pergaulan, kurikulum, sarana prasarana pembelajaran, metode mengajar dan sebagianya.
Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran IPA yang efektif dikembangkan melalui pengamatan, percobaan atau eksperimen, diskusi ilmiah dan sejenisnya maka dalam pembelajarannya perlu menggunakan model dan metode mengajar yang sesuai dan juga dukungan sarana prasarana yang dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep-konsep IPA.
Banyak siswa beranggapan IPA merupakan pelajaran sulit dan hanya dapat dikuasai dengan cara menghafal rumus-rumus sehingga mayoritas siswa hanya disibukkan dengan menghafal lalu berlatih mengaplikasikan rumus, justru meninggalkan prinsip utama belajar IPA yaitu pemahaman konsep atas fakta peristiwa alam yang terjadi dan bukan pada penghafalan rumus-rumusnya. Kelemahan siswa memahami konsep-konsep IPA penulis rasakan ketika membelajarkan materi pokok bahasan Getaran dan gelombang, pada saat diadakan tes awal baik pengetahuan maupun ketrampilan hasilnya kurang menggembirakan, yaitu untuk tes pengetahuan dari 28 siswa yang mengikuti pembelajaran hanya 21 atau 60,71 % yang tuntas belajar. Nilai terendah 40, nilai tertinggi 80 dan nilai rata-rata kelas hanya 63,57, sedangkan untuk tes ketrampilan dari 28 siswa yang mengikuti pembelajaran hanya 16 atau 57,14% yang tuntas belajar. Nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 70 dan nilai rata – rata kelas 64,29. Selain hasil belajar yang rendah juga terdapat masalah dalam proses pembelajaran yaitu rendahya motivasi siswa yang ditandai dengan gaduh, mengantuk, kurang memperhatikan penjelasan guru, malas mengerjakan tugas dan sebagainya.
Masalah yang muncul dalam pembelajaran tersebut harus segera diatasi, sebab dikhawatirkan siswa semakin merasa dan selamanya menganggap IPA mata pelajaran sulit sehingga prestasi belajar IPA sulit diharapkan kemajuannya. Untuk itu peneliti sebagai guru IPA mengambil langkah konkret dengan melakukan variasi dalam pembelajaran pokok bahasan getaran dan gelombang yaitu dengan menerapkan metode eksperimen.
Metode eksperimen diharapkan dapat membantu siswa dalam mengkaitkan materi getaran dan gelombang yang dipelajari dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang telah dimiliki. Melalui eksperimen, pengetahuan dan keterampilan dapat diperoleh dari hasil kerja siswa berdasarkan konsep yang dimiliki yang dikaitkan dengan kondisi lingkungannya. Peran siswa mengkontruksi informasi-informasi yang diperoleh untuk diformulasikan menjadi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Terkait dengan uraian diatas peneliti berkeinginan untuk melakukan tindakan kelas dengan judul” Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Eksperimen Materi Getaran Dan Gelombang Pada Siswa Kelas VIII.B Semester Dua SMP Negeri 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018”.
Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
- Bagaimana metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajar bagi siswa kelas VIII.B SMP Negeri 2 Masaran semester Dua tahun pelajaran 2017/2018?
- Bagaimana metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar bagi siswa kelas VIII.B SMP Negeri 2 Masaran semester Dua tahun pelajaran 2017/2018?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA khususnya materi getaran dan gelombang melalui metode eksperimen bagi siswa kelas VIII.B semester Dua SMP Negeri 2 Masaran tahun pelajaran 2017/2018.
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pengertian Motivasi dalam Pembelajaran
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (Usman, 2001:28).
Uno (2007:22) berpendapat bahwa ”Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik -peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung”.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa, motivasi itu berhubungan erat dengan suatu tujuan, semakin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, makin kuat pula motifnya. Dan semakin kuat motivasi seseorang maka semakin banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang merupakan tenaga penggerak dalam diri sesecrang untuk memulai suatu kegiatan atau aktivitas belajar atas kemauannya sendiri sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.
Hakikat Belajar
Pengertian Belajar
Pendapat Hamalik (2005: 28) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Sedangkan Kimble & Garmezi mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil pengalaman (Nana Sudjana, 1996:5).
Menurut Gagne dalam bukunya The Condition of Learning (1977) seperti yang dikutip oleh Purwanto (1997: 84) mengemukakan bahwa “Belajar terjadi apabila stimulus yang bersama dengan isi ingatan mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum mengalami situasi itu ke waktu sesudah mengalami situasi tadi”.
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai hubungan antara stimulus-respon yang menimbulkan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman. Sehubungan dengan pengertian itu, perlu diutarakan bahwa perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk lelah dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar.
Pengertian Metode Eksperimen
Metode eksperimen atau percobaan memiliki pengertian sebagaimana dijelaskan oleh Sumantri (2001:136), mengatakan bahwa “Metode eksperimen atau percobaan diartikan sebagai cara belajar mengajar yang melibatkan siswa dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu”.
Sejalan dengan Sumantri, Zain (2002:95), menjelaskan pula tentang pengertian metode eksperimen (percobaan) yakni “metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari”.
Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa metode eksperimen merupakan suatu metode pembelajaran yang aktif melakukan percobaan adalah siswa, guru hanya sebagai fasilitator.
Getaran dan Gelombang
Setiap benda padat, cair, dan gas dapat bergetar. Benda dikatakan bergetar apabila melakukan gerakan bolak – balik melalui titik yang setimbang. Benda yang melakukan getaran memiliki ciri – ciri sebagai berikut: memiliki amplitudo getaran (A), memiliki periode getaran (T) dan memiliki frekuensi getaran (F). Gelombang adalah getaran yang merambat. Atau dengan kata lain adalah suatu getaran yang merambat yang membawa energi dari suatu tempat ketempat lain.
Berdasarkan arah getaran dan arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu: Gelombang tranversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus terhadap arah getarannya. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar terhadap getaranya. Berdasarkan ada tidaknya zat perantara gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanikm dan elektromagnetik. Gelombang Mekanik adalah gelombang yang merambat memerlukan zat perantara untuk memindahkan energi gelombangnya. Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang merambat tanpa zat perantara.
Kerangka Berpikir
|
Secara skematis, kerangka berpikir di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir atas, maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut: penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar getaran dan gelombang bagi siswa kelas VIII.B semester dua SMP Negeri 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2017/2018.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan pada Semester Dua Tahun Pelajaran 2017/2018. Dimulai dengan analisis awal hingga penyelesaian penulisan laporan pada bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2018. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas VIII.B SMP Negeri 2 Masaran, Sragen tahun pelajaran 2017/2018.
Subyek Dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah Kelas VIII.B SMP Negeri 2 Masaran Sragen dengan jumlah 28 siswa. Dengan jumlah laki- laki 16 siswa dan perempuan 12 siswa. Adapun obyek penelitian ini adalah: Motivasi Belajar, hasil belajar, metode eksperimen.
Sumber Data
Data – data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi: Data motivasi kondisi awal, data hasil belajar kondisi awal, data motivasi siklus I, data hasil belajar siklus I, data motivasi siklus II, data hasil belajar siklus II. Untuk data motivasi siswa diperoleh dari data pengamatan dan data hasil belajar yang diperoleh dari dokumen daftar nilai tes.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi pengamatan atau observasi, kajian dokumen dan tes.
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat 3 macam data motivasi belajar yaitu data kondisi awal , data siklus I dan data siklus II. Data tiga aktifitas tersebut dianalisis menggunakan teknik deskriptif komporatif dilanjutkan dengan refleksi.
Prosedur Penelitian
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi pembelajaran yang kurang kondusif ini menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa sehingga siswa tidak bisa memahami dengan baik materi yang diajarkan guru, rendahnya pemahaman siswa menyebabkan hasil belajar yang dicapai siswa kurang menggembirakan, yaitu ketuntasan klasikal hanya mencapai 60,71% yang tuntas belajar. Nilai terendah 40, nilai tertinggi 80 dan nilai rata-rata kelas hanya 63,57 untuk nilai pengetahuan. Sedangkan untuk nilai ketrampilan ketuntasan klasikal hanya mencapai 57,14 % yang tuntas. Nilai terendah 50 , nilai tertinggi 70 dan nilai rata – rata 64,29. Dengan demikian masih di bawah kriteria ketuntasan minimal untuk mata pelajaran IPA sebesar ≥70.
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Prosedur dan langkah-langkah peneltian tindakan kelas ini mengikuti alur model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dalam Aqib (2005:22-23) yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, analisis dan refleksi. Setelah refleksi maka akan diikuti perencanaan kembali yang merupakan dasar bagi pemecahan masalah berikutnya. Dalam pelaksanaan ini direncanakan dua kali pertemuan, hari Jum’at 23 Pebruari dan 2 Maret 2018.
Hasil pengamatan pada siklus I pertemuan pertama menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran cukup baik dan berjalan hampir sesuai dengan perencanaan, pelaksanaan eksperimen dan pemanfaatan lembar kerja siswa sudah cukup optimal dalam pembelajaran, namun motivasi belajar siswa belum menggembirakan yang ditunjukkan dengan skor rata-rata motivasi belajar siswa hanya mencapai 60%.
Hasil pengamatan pada siklus I menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran dengan sudah baik dan berjalan sesuai dengan perencanaan, pelaksanaan eksperimen dan pemanfaatan lembar kerja siswa sudah cukup optimal dalam pembelajaran, namun motivasi belajar siswa belum menggembirakan, ditunjukkan dengan skor rata-rata motivasi belajar siswa hanya mencapai 74,29 % hasil ini menunjukkan rata-rata siswa yang termotivasi dalam pembelajaran hanya sejumlah 21 dari 28 siswa yang mengikuti pembelajaran, sedangkan hasil tes pengetahuan siklus I menunjukkan adanya peningkatan dibanding kondisi awal, siswa yang tuntas belajar pada kondisi awal hanya 60,71% (17 dari 28 siswa) dengan nilai rata-rata 63,57. Sedangkan pada siklus I, siswa yang tuntas belajar sebesar 75 % (21 dari 28 siswa) dengan nilai rata-rata mencapai 67,5. Adapun hasil tes ketrampilan siklus I menunjukkan adanya peningkatan dibanding kondisi awal , siswa yang tuntas belajar pada kondisi awal hanya 57,14 % (16 dari 28 siswa) dengan nilai rata- rata mencapai 64,29. Sedangkan pada siklus I, menunjukkan siswa yang tuntas belajar sebesar 64,29 % (18 dari 28 siswa) dengan nilai rata- rata 77,29.
Berdasarkan hasil pada sikus I maka dapat disimpulkan pelaksanaan pembelajaran siklus I ternyata belum tercapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan dan masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan yang terjadi dan diperlukan langkah-langkah perbaikan sehingga penelitian perlu dilanjutkan pada siklus II.
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Seperti halnya pada siklus I, maka siklus II juga direncanakan dalam dua kali pertemuan (4 x 40 menit), dengan alokasi waktu sekali pertemuan 2 x 40 menit. Sedangkan pelaksanaannya Jumat 16 Maret dan 2 April 2018.
Berdasarkan hasil pada sikus II, rata-rata persentase motivasi belajar siswa mencapai 95,72%, sedangkan pada siklus I hanya 74,29%, berarti telah terjadi peningkatan signifikan. Siswa yang tuntas belajar (memperoleh nilai >70) sejumlah 25 siswa atau 89,29% dengan nilai rata-rata kelas 75, apabila dibandingkan dengan siklus I (siswa yang tuntas hanya 21 siswa atau 75% dengan nilai rata-rata kelas 67,5), berarti telah terjadi peningkatan yang signifikan, hal ini menunjukkan motivasi belajar siswa terhadap materi pokok bahasan getaran dan gelombang semakin baik.
Berdasarkan analisis tersebut dapat direfleksikan secara umum kelemahan dan kekurangan dalam pembelajaran telah teratasi. Peneliti sebagai guru IPA berhasil memberi motivasi sehingga antusias dalam mengikuti pembelajaran, sebagian besar siswa telah aktif dalam pembelajaran dan hasil belajar yang dicapai siswa telah memenuhi indikator keberhasilan tindakan sehingga penelitian dianggap cukup dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam pelaksanaan siklus I masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan sehingga indikator keberhasilan belum tercapai dan perlu dilanjutkan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II ternyata diperoleh hasil yang menggembirakan yaitu seluruh indikator keberhasilan telah tercapai. Keberhasilan yang dicapai pada siklus II disebabkan peneliti sebagai guru berhasil mengoptimalkan hasil refleksi siklus I sebagai dasar perbaikan pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II.
Adapun ketercapain indikator keberhasilan yang merupakan cermin dari peningkatan hasil penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Peningkatan Kinerja Guru
Kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, dari cukup menjadi baik.Ini menunjukkan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan kinerja guru, hal tersebut sesuai dengan histogram dibawah ini:
Gambar 6: Histogram Peningkatan Kinerja Guru
Peningkatan Motivasi Peserta Didik
Motivasi belajar peserta didik pada kondisi awal rendah. Penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran materi getaran dan gelombang. Peningkatan motivasi belajar peserta didik pada materi getaran dan gelombang tersebut dapat dilihat pada histogram berikut:
Berdasarkan grafik motivasi belajar peserta didik diatas menunjukkan makin meningkat dari kondisi awal ke kondisi akhir. Peningkatan rata – rata motivasi belajar dari kondisi awal ke siklus I mencapai 20,01 % dan peningkatan dari siklus I ke siklus II mencapai 21,43 %. Pada siklus II rata – rata motivasi belajar peserta didik mencapai 95,72 %. Pencapaian pada siklus II tersebut sudah menunjukkan angka yang melampui batas minimal pada indikator keberhasilan sebesar 85 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajar materi getaran dan gelombang pada peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 2 Masaran.
Peningkatan Hasil Belajar
Gambar: Histogram Peningkatan Hasil Belajar untuk tes Pengetahuan
Gambar: Histogram Peningkatan Hasil Belajar Tes Ketrampilan
Berdasarkan uraian histogram diatas diperoleh data bahwa nilai hasil belajar peserta didik materi getaran dan gelombang semakin meningkat. Pada kondisi awal , hasil peserta didik materi getaran dan gelombang rendah. Nilai rata – rata peserta didik untuk tes pengetahuan hanya 63,57 dan nilai rata – rata tes ketrampilan hanya 64,29 Nilai rata – rata dibawah KKM tersebut, diiringi dengan jumlah peserta didik yang tuntas hanya 17 orang untuk pengetahuan dan 16 orang untuk tes ketrampilan. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I , nilai rata- rata kelas meningkat menjadi 67,5 untuk tes pengetahuan dengan jumlah peserta didik yang tuntas mencapai mencapai 21 orang atau 75 %. Sedangkan untuk tes ketrampilan , nilai rata – rata mencapai 77,29 dengan jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 18 orang atau 64,29 %. Hasil belajar pada materi getaran dan gelombang semakin meningkat pada siklus II.
Untuk tes pengetahuan , nilai rata – rata kelas menjadi 75 dengan jumlah peserta didik yang tuntas 25 orang atau 89,29 %. Sedangkan untuk tes ketrampilan , nilai rata- rata mencapai 81,82 dengan jumlah peserta didik yang tuntas 24 orang atau 85,71 %.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam proses pembelajaran materi getaran dan gelombang dengan metode eksperimen maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Terdapat peningkatan motivasi belajar siswa pada materi getaran dan gelombang bagi siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Masaran pada semester II tahun pelajaran 2017/2018 dengan rata – rata klasikal 15,2 siswa atau 54,28 %, siklus I meningkat menjadi 20,8 siswa atau 74,29 % dan siklus II meningkat menjadi 26,8 siswa atau 95,716 % sesuai dengan yang diharapkan memenuhi target kriteria yang telah ditetapkan diatas 85 %. Peningkatan motivasi belajar siswa , ditandai kondisi siswa yang semula kurang antusias dan tidak termotivasi kemudian dengan penerapan metode eksperimen siswa semakin termotivasi untuk bertanya, memberikan pendapat dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
- Terdapat peningkatan prestasi belajar siswa pada pembelajaran materi getaran dan gelombang bagi siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Masaran pada semester II tahun pelajaran 2017/2018 dengan hasil nilai rata – rata kelas hasil tes pengetahuan dari kondisi awal adalah 63,57 dan pada siklus I nilai rata – rata kelas meningkat menjadi 67,5 sedangkan nilai rata – rata pada siklus II meningkat menjadi 75 dengan demikian dari kondisi awal kemudian siklus I sampai siklus II terdapat peningkatan nilai tes pengetahuan. Sedangkan persentase jumlah siswa yang tuntas dari kondisi awal 60,71 %, kemudian pada siklus I yaitu meningkat menjadi 75 % dan pada siklus II menjadi 89,29 % sehingga mengalami peningkatan sebesar 28,58 %. Hal itu berarti bahwa pembelajaran dengan penerapan metode eksperimen dapat berhasil efektif dan efisien terbukti dapat mencapai rata- rata klasikal sebesar 89,46 % sesuai dengan yang diharapkan memenuhi target kriteria yang telah ditetapkan diatas 85 %.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disampaikan beberapa saran sebagai berikut:
Bagi Siswa:
Siswa diharapkan untuk selalu bersemangat dan bermotivasi tinggi dalam mengikuti proses pembelajaran , karena dengan semangat tinggi akan menjadikan daya pikir lebih kreatif dan berinovasi.
Bagi Teman Sejawat
Dengan menggunakan metode eksperimen ternyata dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa sehingga diharapkan kepada teman sejawat untuk mengikuti dalam penggunaan metode eksperimen dalam proses kegiatan belajar mengajar disekolah.
Bagi Sekolah
Untuk mendukung proses belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen, diharapkan sekolah menyediakan fasilitas pendukung seperti bahan dan alat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik. Oemar. 2005. Pendekatan Baru Stralegi Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Baru.
Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sumantri, M 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Uno, B. Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan) Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Zain, Umar. 2002 Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.