Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Menerapkan Model Pembelajaran Jigsaw
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKN
TENTANG MENDISKRIPSIKAN KERAGAMAN MENERAPKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
SISWA KELAS IV SEMESTER II DI SDN 1 KARANGJATI
KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Kismiatin
SDN 1 Karangjati Kecamatan Blora Kabupaten Blora
ABSTRAK
Tujuan guru melaksanakan penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki proses belajar mengajar PKn mendiskripsikan keragaman umat beragam pada siswa kelas IV semester II di SDN 1 Karangjati. Pembelajaran pra siklus dari 16 siswa guru memberikan tes formatif yang dilaksanakan belum mencapai hasil belajar yang maksimal karena karena kesiapan guru dan siswa dalam pembelajaran bulum maksimal rencana program pembelajaran ,media sebagai penunjang,siswa kurang mendapat motivasi sebagai penyebab dari kegagalan.Pembelajaran upaya guru menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw siklus I.aktifitas siswa mulai berkembang selama proses pembelajaran dilaksanakan diberikan penguatan mengerjakan LKS yang dikerjakan secara kelompok menunbuhkan semangat belajar saling membantu menyelesaikan tugas yang diberikan peningkatan percaya diri,tanggung jawab,motivasi dan hasil belajar siswa dalam kelompok maupun individu. Pembelajaran pra siklus nilai tertinggi 90 sebanyak 2 siswa ,nilai terendah 60 sebanyak 3 siswa nilai rata-rata 74, perbaikan pembelajaran siklus guru menerapkan model Kooperatif Tipe Jigsaw nilai tertinggi 90 sebanyak 3 siswa nilai terendah 65 sebanyak 2 nilai rata-rata79 dan perbaikan pembelajaran siklus II tes formatif nilai tertinggi 90 sebanyak 4 siswa dan nilai terendah 75 sebanyak 4 siswa nilai rata-rata 83 dari jumlah 16 siswa sekolah menentukan KKM 75
Kata Kunci ; Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar PKn Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Hasil belajar siswa PKn dalam mendiskripsikan umat beragama belum dapat menunjukkan hasil yang diharapkan.Dari hasil ulangan mengerjakan lembar kerja yang dikerjakan secara kelompok maupun tes formatif masih baru sebagian yang hasil belajarnya mencapai tuntas sedangkan sebagian masih memperoleh nilai rendah belum mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal.yang ditentukan pembelajaran PKn yang ditetapkan pada siswa kelas IV semester II di SDN 1 Karangjati secara individual siswa dinyatakan belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sekolah menentukan KKM 75.
Rendahnya hasil belajar dimungkinkan karena guru melakssiswaan pembelajaran masih secara konvensional banyak memberikan ceramah siswa cepat bosan belum melibatkan dalam pembelajaran, menerapkan metode atau model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi belum dilaksanakan kondisi siswa memungkinkan belum melakssiswaan belajar aktif dan kreatif.,kecenderungan guru dalam melakssiswaan kegiatan pembelajaran yang selalu mendominasi siswa belum diajak terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.sebagai subyek dalam penelitian,sebaiknya guru untuk dapat memberikan motivasi kepada siswa supaya tumbuh kemauan belajar tekun selama proses pembelajaran dilaksanakan.
Bertumpu pada kenyataan untuk peningkatan peran aktif siswa baik secara kelompok dan individual selama proses pembelajaran PKn maka guru sebagai pengajar dan fasilitator harus mampu melakukan pembelajaran yang menyenangkan, menggairahkan sehingga diperoleh hasil yang maksimal.Upaya guru yang dilakukan adalah menyelaraskan kegiatan pembelajaran dengan nuansa Kurikulum 2013 yang dikondisikan keterlibatan siswa secara aktif dalam menemukan gagasan/pengetahuan masing-masing individu di dalam maupun di luar lingkungan sekolah dengan memberikan motivasi yang kuat menerapkan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. sangat diperlukan banyak pilihan medel pembelajaran,menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw diharapkan siswa dapat menggali menemukan cara menyelesaikan masalah pokok materi secara bersama dalam kelompok dan individu untuk mencapai hasil minimal yang ditentukan.
Menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw merupakan tindakan pemecahan masalah yang diterapkan dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar PKn, khususnya mendiskripsikan keragaman umat beragama pada siswa kelas IV semester II di SDN 1 Karangjati. menerapkan model pembelajaran yang diharapkan dapat membantu siswa mampu menyelesaikan masalah secara bersama saling membantu dalam kerja kelompok mengerjakan lembar kerja siswa, untuk mengembangkan gagasan membutuhkan strategi kegiatan pembelajaran yang efektif dan inovatif serta mengacu pada pencapaian kompetensi secara individual.Model pembelajaran yang diterapkan guru dilaksanakan dengan sungguh-sungguh siswa dapat memecahkan masalah yang diberikan ,merupakan sebagai latihan kepada siswa dalam tanggungjawab menyelesaikan masalah
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah guru yang mwlaksanakan penelitian menyusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah guru menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat menumbuhkan motivasi belajar PKn mendiskripsikan keragaman umat beragama pada siswa kelas IV semester II di SDN 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018. ?
2. Apakah guru menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terdapat peningkatan kemampuan belajar PKn mendiskripsikan keragaman umat beragama pada siswa kelas IV semester II di SDN 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018 ?
3. Apakah guru menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terdapat peningkatan hasil belajar PKn mendiskripsikan keragaman umat beragama pada siswa kelas IV semester II di SDN 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018 ?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilaksanakan oleh guru melalui pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw memiliki tujuan ;
1 Motivasi siswa memahami materi dipelajari peningkaitan materi dalam konteks kehidupan memiliki pengetahuan ketrampilan secara refleksi diterapkan dari permasalahan.
2 Dalam belajar tidak hanya sekedar menghafal tetapi perlu dengan adanya pemahaman secara detail mengatasi masalah yang yang dihadapi.
3 Menekankan pengembangan minat,motivasi mendapat pengalaman baru
4 Untuk melatih berpikir kritis terampil dalam memproses pengetahuan agar menemukan dan menciptakan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain
5 Agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna bagi siswa menghasilkan hasil belajar yang berkualitas.
6 Untuk mengajak siswa pada aktivitas yang mengkaitkan materi akademik dalam konteks kehidupan sehari-hari secara nyata.
7 Agar siswa secara individu menemukan dan mentrasfer informasi komplek menjadikan informasi sebagai pengetahuan yang menjadi miliknya sendiri sebagai pengalaman baru.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dan orang lain. Secara rinci disampaikan sebagai berikut:
Manfaat Teoritis
1. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah bahan kajian, wawasan dalam pembelajaran PKn materi mendiskripsikan keragaman umat beragama.
2. Menerapkan model belajar untuk mendapatkan gambaran yang nyata dan pengalaman lebih baik dari PKn
3. Memberikan sumbangan wawasan guru dalam melaksanakan penelitian.
Manfaat Praktis
1 Penelitian digunakan sebagai model pembelajaran berguna menagatasi kesulitan pembelajaran yang dihadapi
2 Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan guru melakssiswaan peningkatan hasil belajar dan nilai tambah sekolah pada penilaian akriditasi.
3 Sebagai gambaran Dinas Pendidikan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dalam pengembangan dan pengendalian manajemen yang mengacu pada standar pelayanan sesuai yang direncanakan.
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Pengertian belajar menurut Herman Hudoyo dalam bukunya yang berjudul Interaksi belajar mengajar, Belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman sehingga mampu mengubah tingkah laku menjadi tetap, tidak dapat berubah lagi dengan modifikasi yang sama (Herman Hudoyo: 1976:305).
Sedangkan menurut Dimyati, belajar adalah perilaku kompleks pada individu yang melibatkan ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, yang kesemuanya itu terkait dengan tujuan pembelajaran PKn yang terutama mengutamakan perilaku dalam kehidupan cara melaksanakan pergaulan dengan teman,di sekolah , dilingkungan masyarakat yang mencerminkan tingkah laku yang sesuai dengan moral dan tingkah laku yang baik..
Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing siswa. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan mendidik,mengajar,merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar siswa dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan (Hamzah, 2008: 15).
Selanjutnya menurut Suryosubroto (2009: 32-34), guru mempunyai peranan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: a) membuka pelajaran yang meliputi penyampaian tujuan, pemberian motivasi, mengemukakan masalah pokok yang akan dipelajari, b) menyampaikan materi pembe-lajaran, c) menggunakan metode mengajar, d) menggunakan alat peraga dalam pengajaran, e) pengelolaan kelas yang meliputi pengaturan tata ruang kelas dan menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi, f) interaksi belajar mengajar meliputi: persiapan, kegiatan pokok belajar, penyelesaian, g) menutup pelajaran seperti merangkum, mengorganisasikan semua kegiatan atau pelajaran yang telah dipelajari sehingga merupakan satu kesatuan yang berarti dalam memahami materi.
Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s, (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, and SNAPP, 1978). Model pembelajaran ini didesain untuk peningkatan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran sendiri dan pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan,tetapi harus siap memberikan dan mengajarkan materi kepada kelompoknya. sehingga baik kemampuan kognitif maupun social sangat diperlukan. Model pembelajaran Jigsaw diladasi teori belajar humanistic, karena teori belajar humanistic menjelaskan pada hakekatnya setiap manusia adalah unik, memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan menentukan perilakunya.
Penelitian Yang Relevan
Hasil pembelajaran menunjukkan nilai tes formatif masih rendah, guru memperbaiki kekurangan yang terjadi Kesulitan yang terjadi pada siswa kemampuan minat,motivasi,masih kurang, dalam materi mendiskripsikan keragaman umat beragama Untuk memhami materi yang dipelajari diperlukan srategi , sehinga memudahkan siswa dalam menyesaikan soal baik secara kelompok maupun individu Dalam pemecahan masalah meliputi: 1) Pemahaman masalah, 2) Menyusun rencana penyelesaian pelaksanaan pemecahan, peninjauan kembali hasil pemecahan. Dari pemahaman masalah membaca materi yang dipelajari secara intensif memahami untuk dikuasai bersama menerapkan model.Kooperatif Tipe Jigsaw mendorng belajar aktif.
Anni, dkk (2007: 5) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek perubahan perilaku tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Bloom dalam Poerwanti (2008: 1-23) mengelompokan kemampuan manusia kedalam dua ranah (domain) utama yaitu ranah kognitif dan ranah non kognitif. Ranah non kognitif dibedakan menjadi dua yaitu ranah afektif ,ranah psikomotorik yang dilksanakan untuk mewujudkan perubahan hasil belajar.
Kerangka Berfikir
Berdasarkan rumusan masalah maka guru yang melaksanakan penelitian menyusun kerangka berfikirPKn.Mendiskripsikan keragaman umat beragama sebagai berikut:
1. Guru menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw peningkatan motivasi belajar secara kelomok maupun individu
2. Guru menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw peningkatankemampuan dalam belajar kelompok maupun secara individu
3. Guru menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw peningkatan hasil belajar siswa secara kelomok maupun individu
Hipotesis
Berdasarkan rumusan kerangka berfikir maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga guru menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw menumbuhkan motivasi belajar PKn mendiskripsikan keragaman umat beragama pada siswa kelas IV semester II di SDN 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018.
2. Diduga guru menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw peningkatan kemampuan belajar PKn mendiskripsikan keragaman umat beragama pada siswa kelas IV semester II di SDN 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018
3. Diduga guru menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw peningkatan hasil belajar siswa kelomok maupun individu
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilakssiswaan di SDN 1 Karangjati guru kelas IV penelitian dilaksanakan di sekolah sendiri merupakan tempat tugas sebagai guru.,karena sudah memahami lokasi memudahkan pelaksanaan mendapatkan informasi memperoleh data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian..Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, dimulai bulan Januari 2018 s.d blan April 2018, jadwal kegiatan sudah diatur guru sebagai peneliti Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah menerapkan Kooperatif Tipe Jigsaw dalam peningkatan motivasi dan hasil pembelajaran PKn mendiskripsikan keragaman umat beragama agar siswa mencapai ketuntasan belajar.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian adalah semua siswa kelas IV semester II di SDN 1 Karangjati yang berjumlah 16 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan yang akan dijadikan subjek dalam penelitian diberikan angket ,wawancara di dilakssiswaan pengamatan dan pembelajaran menerapkan model pembelajaran Kooperetif Tipe Iigsaw untuk peningkatan hasil belajar PKn..hasil belajar masih rendah,Obyek dalam penelitain peningkatan motivasi dan hasil belajar PKn mendiskripsikan keragaman umat beragama.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subyek data yang diperoleh selama kegiatan dilaksanakan Menurut Lofland dan Lofland dalam (Moleong, 2007: 157). Sumber data utama dalam penelitian kualitatif nilai dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen foto kegiatan..Sebelum penelitian dilakukan pada siswa kelas IV semester II di SDN 1 Karangjati terlebih dahulu guru melakukan evaluasi pembelajaran PKn. hasil evaluasi diperoleh data nilai secara individu,siswa pra siklus hasil evaluasi siklus I merupakan data sekunder dan ditambah dengan dokumentasi dari sekolah. Sedangkan data yang diperoleh selama melakukan penelitian merupakan data primer hasil evaluasi pra siklus siklus I, siklus II,dan dokumetasi (foto). yang dilaksanakan selama pembelajaran.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik tes. Teknik tes dilakukan untuk memperoleh data yang akurat selama penelitian. Teknik tes dilakukan pada akhir kegiatan belajar mengajar sebagai bentuk evaluasi siswa terhadap materima disampaikan. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis terdiri dari dua bentuk pilihan ganda dan isian.
Wawancara adalah pertanyaan terbuka yang dilakukan dengan tujuan tertentu. Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang baru saja diberikan. Dengan cara ini, guru mencoba untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami dan sejauh mana penerimaan siswa terhadap materi. Selain itu dengan adanya teknik wawancara ini, siswa mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada guru jika ada yang belum jelas.
Observasi berpartisipasi dilakukan guru dengan mengamati aktifitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Observasi yang dilakukan dapat berupa respon/tanggapan siswa selama mengikuti pelajaran. Misalnya keaktifan siswa dalam kelompok, aktif dalam mengajukan pertanyaan dan berani menjawab pertanyaan siswa lain. Observasi juga meliputi perilaku siswa selama pembelajaran siswa mengerjakan soal latihan..Observasi dilakukan oleh guru dibantu oleh teman sejawat agar semua siswa dapat diamati secara keseluruhan baik secara individu maupun kelompok. Hasil observasi kegiatan kemudian dicatat pada lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelum pembelajaran dimulai.
Validasi Data
Menurut Rochiati (2007:157) sebuah penelitian akan mendapatkan kepercayaan dianggap valid apabila mengikuti semua langkah dalam penelitian dan sesuai dengan prosedur. Salah satu langkah dalam prosedur untuk mendapatkan derajat kepercayaan ialah validasi yang dalam penelitian kualitatif disukai dengan istilah verifikasi. Data yang telah terkumpul harus dilakukan uji keabsahan data dengan menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan data
Analisa Data
Menganalisis data yang bentuknya berbagai ragam merupakan tugas yang besar bagi peneliti kualitatif. Analisis data dilakukan melalui analisis diskriptif komperatif, yaitu membandingkan nilai test antar siklus maupun dengan indikator kinerja (Sugiyono,2007:93). Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa maka dapat dilihat dari hasil observasi dan nilai ulangan harian siswa. Menurut Sutopo (2002:91) tahapan analisis data dalam penelitian kualitatif terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan dan terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Indikator Kinerja
Keberhasilan dalam suatu penelitian dapat diukur dari indikator kinerja yang ditetapkan oleh peneliti. Dengan dimanfaatkannya siswa dalam memahami materi sehingga dapat peningkatan hasil belajar siswa dengan Indikator kinerja dianggap berhasil jika terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang dapat diketahui dari peningkatan nilai ulangan harian siswa pada akhir pembelajaran guru memberikan tes formatif dan ketuntasan mencapai nilai lebih besar atau sama dengan KKM. 75.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dalam Rochiati (2007: 36) yang terdiri dari empat komponen yaitu: 1) Perencanaan (planning), 2) Aksi/ tindakan (acting), 3) Observasi (observing), 4) Refleksi (refleting). Kemudian sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya setelah ada refleksi, selanjutnya diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilakssiswaan dalam siklus berikutnya dan demikian seterusnya sampai beberapa kali siklus. Berikut ini diskripsi masing-masing tahapan penelitian:
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Diskripsi Kegiatan Pembelajaran Pra Siklus
Pembelajaan pra siklus selama proses pembelajaran PKn mendiskripsikan keragaman umat beragama siswa kelas IV semester II di SDN 1 Karangjati dari jumlah 16 siswa,guru memberikan tes formatif, yang mencapai ketuntasan sebanyak 8 siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 85 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 2 siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 2 siswa, yang belum mencapai ketuntasan 8 siswa ,dengan perolehan nilai nilai 70 sebanyak 3 siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 2 siswa, nilai 60 sebanyak 3 siswa nilai tertinggi yang diperoleh 90 nilai terendah 60 nilai rata-rata 74
Diskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I
Proses perbaikan pembelajaran siklus I menerapkan model Kooperatif Tipe Jigsaw membentuk kelompok kecil bekerjasama mengerjakan LKS PKn mendiskripsikan keragaman umat beragama melalui pengamatan masih kurang maksimal,dari jumlah 16 siswa guru memberikan tes formatif yang diperoleh nilai 90 sebanyak 3 siswa,yang mendapat nilai 85 sebanyak 3 siswa, nilai 80 sebanyak 3 siswa,nilai 75 sebanyak 3 siswa,dan nilai 70 sebanyak 2 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas nilai 65 sebanyak 2 siswa, nilai tertinggi yang dapat dicapai 90 dan nilai terendah 65.nilai rata-rata 79
Diskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus II
Proses perbaikan pembelajaran siklus II menerapkan model Kooperatif Tipe Jigsaw membentuk kelompok kecil bekerjasama mengerjakan LKS PKn mendiskripsikan keragaman umat beragama melalui pengamatan hasil sudah maksimal dari jumlah 16 siswa mengikuti kegiatan pembelajaran pada akhir guru memberikan tes formatif nilai yang diperoleh siswa nilai 90 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 85 sebanyak 4 siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 4 siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 siswa ,nilai tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah 75.nilai rata-rata 83 semua siswa mencapai nilai tuntas.KKM 75
Pembahasan Pembelajaran Pra Siklus
Pelaksanaan pembelajaran pra siklus hasil belajar yang diperoleh siswa masih sangat rendah karena pembelajaran masih secara konvensional belum memberikan kebebasan dalam pembelajaran kepada siswa, dari 16 siswa yang mencapai ketuntasan baru ada 8 siswa, nilai rata-rata sebesar 72 ketuntasan belajar 48%, dan nilai tertinggi yang dicapai 90 , ketuntasan belajar siswa yang seperti itu guru harus mencari penybabnya dan cara penyelesaian melaksanakan perbaikan pembelajaran.
Pembahasan Pembelajaran Siklus I
Pelaksanaan pe3rbaikan perbaikan pembelajaran Model Kooperatif Tipe Jigsaw siklus I guru memperbaiki menyusun rencana program pembelajaran menyediakan,media,qalat perega sebagai penunjang yang dapat menumbuhkan motivasi memperbaiki kekurangan yang terjadi pembelajaran sebelumnya sehingga memberikan hasil belajar yang lebih baik pula sebanyak 12 siswa yang mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata yang dicapai sebesar 79
Pembahasan Pembelajaran Siklus II
Dari data yang diperoleh pada tindakan siklus II menunjukkan kegiatan belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan kegiatan pembelajaran sudah tumbuh semangat dalam mendiskripsikan keragaman umat beragama pelaksanaan perbaikan pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw guru memperbaiki semua kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya supaya tidak terjadi kekurangan yang sama sehingga kemampuan dan hasil belajar mengalami perubahan, dari jumlah 16 siswa sudah mencapai ketuntasan nilai tertinggi 90 nilai terendah 75 ,nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam tes formatif 83 Ketuntasan belajar mencapai 100%.
PENUTUP
Kesimpulan
Guru melaksanakan penelitian tindakan kelas mencapai hasil yang memuaskan dari pembelajaran pra siklus siklus I dan siklus II disimpulkan sebagai berikut ;
1. Pembelajaran pra siklus dari 16 siswa guru memberikan tes formatif yang dilaksanakan belum mencapai hasil belajar yang maksimal karena karena kesiapan guru dan siswa dalam pembelajaran bulum maksimal rencana program pembelajaran,media sebagai penunjang,siswa kurang mendapat motivasi sebagai penyebab dari kegagalan.
2. Pembelajaran guru menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw siklus I.aktifitas siswa mulai berkembang selama proses pembelajaran dilaksanakan diberikan penguatan mengerjakan LKS yang dikerjakan secara kelompok menunbuhkan semangat belajar saling membantu menyelesaikan tugas yang diberikan peningkatan percaya diri,tanggung jawab,motivasi dan hasil belajar siswa dalam kelompok maupun individu.
3. Pembelajaran pra siklus nilai tertinggi 90 sebanyak 2 siswa ,nilai terendah 60 sebanyak 3 siswa nilai rata-rata 74, perbaikan pembelajaran siklus guru menerapkan model Kooperatif Tipe Jigsaw nilai tertinggi 90 sebanyak3 siswa nilai terendah 65 sebanyak 2 nilai rata-rata 79 dan perbaikan pembelajaran siklus II tes formatif nilai tertinggi 90 sebanyak 4 siswa dan nilai terendah 75 sebanyak 4 siswa nilai rata-rata 83 dari jumlah 16 siswa sekolah menentukan KKM 75
Saran
Berdasarkan hasil penelitian guru menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw memperoleh hasil yang signifikan maka disarankan.
1. Guru dalam melaksanakan pembelajaran menyusun rencana pembelajaran secara sistimatis ,dengan dilengkapi media,alat peraga,sarana dan prasarana yang memadai menerapkan metode yang sesuai dengan penguasaan materi dalam pembelajaran
2. Guru dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya dapat menarik pusat perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efesien mencapai hasil yang maksimal.
3. Guru hendaknya melaksanakan penelitian yang berguna mengembangkan kemampuan professional guru dalam peningkatan hasil belajar dan kualitas pembelajaran sehingga sekolah memperoleh pengakuan dari dinas dan masyarakat yang positif.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, dkk. 2007. Pemantapan Kemampuan Profesional. UT. Jakarta
Arikunto. 2002: 107 Model Penelitian Tindakan Kelas
Depdiknas. 1997. Himpunan Peraturan Pendidikan Dasar. PK Balai Pustaka. Jakarta
Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi Research I dan II. PT Yayasan Penerbit Fak.Psikologi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
HR, Santosa.2003. Pendidikan dan Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Guru SD. CV Bintang Pelajar. Surabaya
Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. CV Rineka Cipta. Jakarta
Sofyan, Aman. 1992. Pedoman Didaktik Metodik Pendidikan Kewaranegaraan. PKN Balai Pustaka. Jakarta:
Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. BP Universitas Diponegoro. Semarang
Sugiyanto.2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS. Surakarta