Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Drill
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA TERHADAP MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN BIASA MELALUI METODE DRILL DI KELAS V SDN 2 TLOGOTUNGGAL TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Suwarno
SD Negeri 2 Tlogotunggal Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang
ABSTRAK
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siswa kelas V SDN 2 Tlogotunggal kecamatan Sumber diketahui bahwa kemampuan berhitung siswa pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa masih rendah. Siswa malas jika disuruh mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan pecahan. Selain itu siswa tidak ada niat untuk maju dalam belajar dan mereka menyerah saat menemukan soal yang dianggap sulit. Dari kondisi tersebut metode drill yang cocok digunakan untuk memperbaiki kondisi tersebu. Metode drill merupakan sebuah metode yang dilakukan atau diterapkan dengan memberi latihan-latihan kepada peserta didik dengan berulang-ulang hinga keterampilan tertentu dapat dikuasai. Setelah menggunakan metode drill motivasi belajar siswa terus meningkat pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I motivasi siswa dengan kategori tinggi sebesar 67,5%, kategori sedang sebesar 19%, dan kategori rendah sebesar 15,5%. Pada siklus II motivasi belajar dengan kategori tinggi sebesar 77,5%, untuk kategori sedang sebesar 20,5%, dan kategori rendah sebesar 2%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I siswa yang telah tuntas sebanyak 12 siswa (60%) dan 8 siswa (40%) siswa belum tuntas. Sedangkan pad asiklus II sebanyak 18 siswa (90%) telah tuntas dan 2 siswa (10%) belum tuntas.
Kata Kunci: motivasi, hasil belajar, metode drill
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kemajuaan suatu bangsa erat hubungannya dengan tingkat pendidikannya. Pendidikan bukan hanya menyampaikan keterampilan yang sudah dikenal, tetapi harus dapat menyampaikan berbagai jenis keterampilan, kemahiran, kecakapan yang diperlukan baik sekarang maupun dimasa yang akan datang, sehingga guru mempunyai faktor yang dominan dalam kemajuan dunia pendidikan.Segala daya upaya yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka dalam proses belajar mengajar, guru harus mampu merencanakan , melaksanakan serta mengevalasi hasil belajar siswa.
Menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 menyatakan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pengajar guru berperan sebagai perencana, pelaksana, penilai (evaluasi) suatu pendidikan. Tugas utama dari seorang guru adalah sebagi pendidik, pengajar dan pembimbing para siswanya. Dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan masyarakat terhadap lembaga pendidikan semakin tinggi. Seringkali terjadi kritikan-kritikan yang terjadi, tapi dengan adanya kritikan itu membuat suatu lembaga pendidikan berbenah dan meningkatkan kualitasnya.
Seiring dengan tugas tersebut bahwa penulis merasa resah karena sebagian besar kelas 5 masih banyak mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika tentang pokok bahasan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa baik dengan penyebut sama maupun tidak sama. Siswa malas jika disuruh mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan pecahan. Selain itu siswa tidak ada niat untuk maju dalam belajar dan mereka menyerah saat menemukan soal yang dianggap sulit. Dari keadaan tersebut menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Dari banyak 20 siswa yang telah dianalisis hanya 4 siswa yang berhasil dalam mencapai KKM sedangkan sebanyak 16 siswa belum mampu mencapai KKM. KKM yang digunakan dalam pembelajaran ini sebesar 75.
Dari temuan atau masalah dari refleksi yang telah dilakukan, maka untuk itu penulis melatih siswa untuk sering mengerjakan soal secara terus-menerus. Metode yang tepat untuk kondisi tersebut adalah dengan menggunakan metode drill atau latihan berulang. Dengan metode tersebut diharapkan motivasi dan hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belajar penelitian maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
- Bagaimanakah peningkatan motivasi siswa dalam melakukan operasional hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa melalui metode drill di kelas V SDN 2 Tlogotunggal tahun pelajaran 2019/2020?
- Bagaimanakan peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa melalui metode drill di kelas V SDN 2 Tlogotunggal tahun pelajaran 2019/2020?
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penggunaan metode drill dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terhadap materi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa adalah:
Bagi guru: (1) menjadi pebih professional karena dapat menilai dan mengevaluasi serta memperbaiki hasi belajar siswa; (2) dapat memberikan penanaman bagi siswa untuk tetap berlatih dalam belajar
Bagi siswa: (1) meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih baik; (2) meningkatkan atau membangkitkan motivasi siswa dalam belajar matematika; (3) meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode drill
Bagi sekolah: (1) dapat meningkatkan dan menumbuhkan rasa saling mengerti dan kerjasama dengan teman atau rekan guru supata suasana menjadi kondusif; (2) nama baik sekolah menjadi lebih meningkat; (3) membantu siswa untuk berkembang mejadi lebih baik dalam sebelumnya dengan bantuan mnggunakan penjumlahan dan penguangan pecahan biasa.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Kajian Teori
Motivasi Belajar
Menurut Hamzah B.Uno (2013:3) motivasi adalahdorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Sedangakan Sadirman (2011:75) berpendapat bahwa motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu. Sedangkan belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:51) belajar adalah suatu proses yang membentuk pribadi seseorang setelah mempelajari sesuatu yang diajarkan sehingga akan memiliki suatu pemahaman dan pemikiran yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang.
Dari kombinasi pengertian diatas motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung (Hamzah B.Uno,2013:23). Sedangkan menurut Suhana (2014:24) motivasi belajar merupakan kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving force) atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku baik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah upaya atau usaha untuk menggerakkan atau membangkitkan kekuatan mental seseorang untuk melakukan aktivitas agar dapat mencapai tujuan belajar. Indikator motivasi belajar menurut Hamzah B.Uno (2013:186) adalah sebegai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan atau prestasi siswa yang siswa capai setelah melalui proses belajar mengajar. Sudjana (2011:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah ekmampuan-kemampuan yang dunuukuju siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Purwanto ((2014:46) hasil belajar adalah perubuahan perilaku peserta didik aknibat belajar. Perubahan tingkah laku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan pernyataan kemampuan siswa yang diharapkan dalam menguasai sebagian atau seluruh kompetensi yang dimaksud. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan penguasaan yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar, baik dalam segi pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam siswa maupun dari luar siswa. Menurut Munadi dalam Rusman T (2013:124) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain meliputi faktor internal dan faktor eksternal.
Metode Drill
Metode drill yang ditetapkan oleh penulis dalam pemelajaran matematia kelas dengan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan ini mengacu pada teori Thorndike atau yang disebut dengan teori penyerapan, yaitu teori yang memandang peserta didik sebagi selembar kertas putih, penerima pengetahuian yang siap menerima pengetahuaian secara pasif. Menurut Thorndike (dalam suprijono,2016:20) belajar adalah peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa yang disebut stimulus dan respons.
Menurut pendapat dari Syaiful Sagala (2006:61) menguraikan pengertian metode drill adalah suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan kepada siswa untuk memperoleh keterampilan, ketangkasan, eksempatan, dan kecepatan. Sedangkan menurut Majid (2013:214) drill adalah cara membelajarkan siswa unutk mengembangkan kemahiran dan keterampilan serta dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan. Berdasarkan berbagai pendapat dari ahli, maka dapat ditegaskan bahwa metode drill merupakan salah satu metode yang dilakukan atau diterapkan dengan memberi latihan-latihan kepada peserta didik dengan berulang-ulang hinga keterampilan tertentu dapat dikuasai.
Dalam menggunakan metode drill guru perlu membuat sebuah langkah-langkah pembelajaran. Menurut Rostiyah (2008:127) guru perlu memperhatikan langkah-langkah atau prosedur yang akan disusun antara lain: (1) gunakanlah latihan ini hanya untuk pelajaran atau tidakan yang dilakukan secara otomatis; (2) guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas yang dapat menanamkan pengertian pemahaman akan makna dari latihan sebelum mereka lakukan; (3) guru perlu mengutamakan ketepatan agar siswa melakukan latihan secara tepat; (4) guru memperhitungkan waktu atau masa latihan yang singkat saja agar tidak melatihkan dan membosankan; (5) guru dan siswa perlu memperhatikan perbedaan individual siswa.
Kerangka Berpikir
Pada saat melaksanakan pembelajaran Matematika dengan materi pokok penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa merasa sangat kecewa. Hal ini dikerenakan hasil belajar siswa sangat rendah. Ini menunjukan bahwa hampir semua siswa kelas 5 SD Negeri 2 Tlogotungal Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang belum dapat mengerjakan penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa dengan benar. Oleh karena itu penulis melakukan perbaikan pembelajaran melalui PTK dengan cara menerapkan metode drill. Dengan melakukan perbaikan pembelajaran melalui metode driil dan penugasan, penulis berharap hasil belajar siswa akan meningkat akan sesuai dengan Keritia Ketuntasan Minimal (KKM).
Dengan melakukan banyak latihan dan pengalaman langsung siswa dalam mengerjakan soal atau permasalahan di papan tulis siswa akan semakin mantap dalam penguasaan konsep dan konsep yang diterima akan melekat dalam ingatan siswa dalam waktu lama.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode drill adalah “ melalui metode drill diduga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terhadap materi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa di kelas V SDN 2 Tlogotunggal semester I tahun pelajaran 2019/2020.
METODOLOGI PENELITIAN
Perbaikan pembelajaran mata pelajaran Matematika kelas 5 dengan materi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa penulis laksanakan di SD Negeri 2 Tlogotunggal Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang. Di kelas 5 SD Negeri 2 Tlogotunggal terdiri dari 20 siswa, dengan 10 siswa laki-lai dan 10 siswa perempuan. Perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika kelas 5 dengan materi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa penulis laksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklusnya sebanyak 3 pertemuan. Dalam perbaikan pembelajaran penulis dibantu oleh teman sejawat dari guru kelas 6.
Perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas penulis lakukan saat proses pembelajaran di kelas sedang berlangsung. Data yang diambil dari penelitian ini adalah lembar observasi dan hasil tes evaluasi akhir. Lembar observasi digunakan untuk menilai motivasi belajar siswa. Dalam lembar observasi penulis memberikan format sederhana sehingga pengamat tidak kesulitan dengan memberikan tanda ceklis pada kolom sesuai dengan kemunculan aspek yang diamati. Sedangkan hasil belajar siswa diambil dari rata-rata nilai setiap pertemuannya.
Adapun dalam penelitian ini harus memenuhi beberapa prosedur sebagai syarat keberhasilan dalam menggunakan metode drill. Prosedur yang dimaksud antara lain: (1) KKM yang harus dipenuhi siswa sebesar 75; (2) Motivasi siswa dalam pembelajaran mencapai 75%; (3) ketuntasan belajar siswa minimal 80%. Setelah memenuhi prosedur tersebut maka penelitian dengan menggunakan metode drill telah berhasil.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Siklus I
Hasil penelitian pada siklus I dimana telah menggunakan metode drill diperoleh motivasi siswa meranjak naik yaitu motivasi siswa untuk kategori tinggi sebesar 67,5% , untuk kategori sedang sebesar 19%, dan untuk kategori rendah sebesar 13,5%. Selain itu hasil belajar siswa pada siklus I menjadi lebih baik diantaranya rata-rata siswa naik menjadi 76,5. Ketuntasan siswa pada siklus I juga menjadi semakin banyak yaitu sebanyak 12 siswa atau 60% telah tuntas sedangkan sebanyak 8 siswa atau 40% belum tuntas. Adapun rincian dari hasil belajar siswa dapat dilihat pada data sebagai berikut:
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
No | Nilai Siswa | Banyak Siswa | Persentase |
1. | 50 | 2 | 10% |
2. | 60 | 5 | 25% |
3. | 70 | 1 | 5% |
4. | 80 | 6 | 30% |
5. | 90 | 2 | 10% |
6. | 100 | 4 | 20% |
Jumlah | 20 | 100% |
Berdasarkan tabel diatas bawah dapat dijelaskan bahwa sebanyak 2 siswa (10%) memperoleh nilai 50, sebanyak 5 siswa (25%) memperoleh nilai 60, sebanyak 1 siswa (5%) memperoleh nilai 70, sebanyak 6 siswa (30%) memperoleh nilai 80, sebanyak 2 siswa (10%) memperoleh nilai 90, dan sebanyak 4 siswa (20%) memperoleh nilai 100.
Siklus II
Penelitian pada siklus II merupakan perbaikan penggunaan metode drill pada pembelajaran sebelumnya. Pada siklus II ini diperoleh motivasi belajar siswa semakin menunjukkan hasil yang baik. Motivasi siswa untuk kategori tinggi sebesar 77,5% , untuk kategori sedang sebesar 20,5%, dan untuk kategori rendah hanya sebesar 2%. Selain itu hasil belajar siswa pada siklus II meningkat lebih baik lagi yaitu rata-ratanya naik menjadi 90,5. Ketuntasan siswa pada siklus II juga menjadi semakin baik lagi yaitu sebanyak 18 siswa atau 90% telah tuntas sedangkan sebanyak 2 atau 10% siswa belum tuntas. Adapun rekapitulasi hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
No | Nilai Siswa | Banyak Siswa | Persentase |
1. | 60 | 1 | 5% |
2. | 70 | 1 | 5% |
3. | 80 | 4 | 20% |
4. | 90 | 4 | 20% |
5. | 100 | 10 | 50% |
Jumlah | 20 | 100% |
Berdasarkan tabel diatas bawah dapat dijelaskan bahwa sebanyak 1 siswa (5%) memperoleh nilai 60, sebanyak 1 siswa (5%) memperoleh nilai 70, sebanyak 4 siswa (20%) memperoleh nilai 80, sebanyak 4 siswa (20%) memperoleh nilai 90, dan sebanyak 10 siswa (50%) memperoleh nilai 100.
Pembahasan
Metode drill digunakan dalam perbaikan pembelajaran pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa. Metode ini dilakukan dengan memberikan latihan soal kepada siswa beserta penjelasannya secara berulang-ulanga. Dengan metode ini terbukti bahwa motivasi siswa menjadi meningkat sehinga mempengaruhi hasil belajar siswa juga menjadi meningkat. Untuk menggunakan metode ini hendaklah guru mempunyai referensi soal yang banyak dan bervariasi supaya siswa terlatih untuk mengerjakan soal.
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran dengan cara Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran matematika kelas 5 SDN 2 Tlogotunggal dan berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, penelitian ini dapat disimpulkan:
- Terdapat peningkatan motivasi belajar siswa kelas 5 SDN 2 Tlogotunggal setelah menggunakan metode drill. Hal tersebut dapat terlihat dari peningkatan pada siklus I meningkat menjadi 67,5% dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 77,5%.
- Terdapat peningkatan hasil belajar siswa SDN 2 Tlogotunggal setelah dilakukan tindakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode drill. Hasil tersebut terlihat dari dari kondisi awal hanya 4 siswa yang tuntas. Pada siklus I naik menjadi 12 siswa yang tuntas dan pada siklus II meningkat menjadi 18 siswa yang tuntas.
Saran
Perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mempunyai manfaat yang cukup besar bagi guru. Hendaknya dalam setiap proses pembelajaran, guru membiasakan membuat perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang matang. Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seperti ini perlu ditindaklanjuti oleh setiap guru. Oleh karena itu, sikap positif dari kepala sekolah dan guru lain selaku teman sejawat sangat diperlukan. Guru juga berkolaborasi dengan kepala sekolah dan teman sejawatnya untuk bertukar pikiran, berbagi pengalaman berkenaan dengan masalah dan tugas mengajar demi peningkatan hasil pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
A.M.Sardiman.2011.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Rajawali Press.
B.Uno, Hamzah.2006.Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara.
Depdiknas.2005.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.Jakarta:Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono.2009.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT.Rineka Cipta.
Majid,Abdul.2013.Strategi Pembelajaran.Bandung:Remaja Rosdakarya.
Purwanto.2014.Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Roestiyah.2008.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.
Rusman.2013.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.Jakarta:PT.Bumi Aksara.
Sudjana, Nana.2009.Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung:Sinar Baru Algesindo.
Suhana, Cucu.2014.Konsep Strategi Pembelajaran.Bandung:Refika Aditama.
Suprijono, Agus.2016.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Syaiful, Sagala.2006.Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung:Alfabeta.