PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA

KARTU ANGKA PADA ANAK KELAS A

TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI KROYO 2

KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN

SEMESTER II TAHUN 2017/2018

 

Endang Sri Mulyati

Taman Kanak-Kanak Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan KarangmalangKabupaten Sragen

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka melalui penerapan alat peraga kartu angka pada anak Taman Kanak-Kanak Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Semester II Tahun 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan selama 5 bulan, mulai bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Mei 2018 dari tahap persiapan sampai tahap pelaporan. Data dalam penelitian ini adalah dokumen dan kemampuan berhitung anak. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai kemampuan operasi berhitung anak dalam pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan kemampuan operasi berhitung Perkembangan kemampuan berhitung awal dengan alat peraga kartu angka anak pada siklus I yang sempurna 64%, Perkembangan kemampuan berhitung dengan media realita anak pada siklus II yang sempurna 75% dan siklus III 82%. Dalam penyampaian materi pembelajaran guru memperbaiki dari tanpa alat peraga diubah menggunakan alat peraga kartu angka.

Kata kunci: Metode Demonstrasi, Motivasi, Kartu Angka.

 

PENDAHULUAN

Dalam pasal 4 Undang‑undang nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki keterampilan, pengetahuan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Maka merupakan langkah yang tepat apabila dipersiapkan sarana dan prasarana yang setepat‑tepatnya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas tinggi untuk menghadapi perkembangan dan persaingan yang diwarnai oleh perubahan yang serba cepat.

Banyak benda atau objek yang dapat di jadikan sarana belajar mengajar bagi anak Taman Kanak‑kanak (TK) yaitu mulai dari diri sendiri, guru, alam sekitar yang terdapat di lingkungan anak, alat permainan, sampai dengan sarana belajar mengajar, sarana yang telah ada di sekolah Taman Kanak‑kanak harus digunakan secara optimal.. Pemilihan jenis sarana dapat ditentukan oleh guru sesuai dengan bidang‑bidang yang hendak dikembangkan dan juga disesuaikan dengan kebutuhan, minat serta kebutuhan, minat serta kemampuan anak dalam kegiatan belajar mengajar diusahakan agar penggunaan saran tersebut dilakukan secara kreatif dan berfungsi ganda. Sedangkan sarana‑sarana yang disajikan di Taman Kanak‑kanak hendaknya dapat membantu guru untuk melaksanakan berbagai metode/teknik mengajar dalam proses belajar mengajar, serta membantu anak untuk melakukan kegiatan sesuai dengan minat, taraf perkembangan dan kemampuannya. Alat bantu peraga atau alat peraga merupakan bagian teknologi pengajaran, wujudnya dari yang sangat sederhana dan murah sampai yang sangat rumit dan mahal. Alat peraga tidak ada manfaatnya tanpa adanya aktivitas guru dan murid itu sendiri. Alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran dapat berfungai untuk mengurangi verbalisme suatu pokok masalah dan dapat menvisualisasikan sesuatu yang abstrak menjadi konkrit, sehingga. memperjelas dan mempermudah berkomunikasi mengetahui sesuatu.

Nuryoto (1995) dalam Sulistyaningsih (2008:50) berpendapat bahwa untuk merangsang anak dalam mengembangkan rasa ingin tahunya ini dapat dilakukan dengan diajak jalan-jalan, melihat gambar-gambar membaca buku lewat dongeng dan cara-cara lain. Pendidikan prasekolah dapat membantu perkembangan anak. Secara rinci Hurlock (1978) dalam Sulistyorini (2008:51) menyebutkan bahwa ada 10 aspek perkembangan yang dapat didorong pertumbuhannya melalui pendidikan pra sekolah. Kesepuluh aspek tersebut adalah masalah kesehatan fisik, keterampilan, kemampuan berbicara, perkembangan emosional, perilaku social, sikap social, kreatifitas, disiplin, konsep diri dan penyesuaian sekolah. Permasalahan yang muncul di TK Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen adalah kurangnya kreatifitas pada anak disebabkan beberapa faktor antara lain anak belum mampu berhitung yang disebabkan karena kurangnya guru dalam memberikan bimbingan.

Hal ini dapap dilihat dalam kondisi awal, kemampuan mengenal angka bilangan pada anak kelompok A dalam KBM sebelum tindakan masih rendah, keadaan tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut: **** = 8 anak = 54% (nilai baik sekali 80 – 100); *** = 3 anak = 15% (nilai baik 70); ** = 1 anak = 20%          (nilai cukup 60); * = 2 anak = 11% (nilai kurang 50). Frekuensi          = 16 anak; Persentase = 54% hasil rata rata.

Berdasarkan pada permasalahan tersebut maka dilakukan suatu penelitian yang berjudul “Melalui penerapan metode demonstrasi berbantuan Kartu kartu angka guna Meningkatkan Motivasi dan kemampuan mengenal angka awal pada Anak Taman Kanak kanak Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Semester II Tahun Ajaran 2017/2018.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) Apakah melalui Penggunaan Metode demonstrasi berbantuan Kartu Angka dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan mengenal angka awal pada anak kelompok A TK Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Semester II Tahun Ajaran 2017/2018. (2) Bagaimana pelaksanaan metode demonstrasi berbantuan alat peraga kartu angka dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal angka pada anak kelompok A TK Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Semester II Tahun Ajaran 2017/2018?

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan mengenal angka awal melalui penggunaan alat peraga kartu angka pada anak kelompok A Taman Kanak kanak Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Semester II Tahun Ajaran 2017/2018. (2) Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada anak kelompok A TK Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Semester II Tahun Ajaran 2017/2018

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Kajian Tentang Penggunaan Alat peraga

Penggunaan alat peraga dapat memberi kesempatan kepada anak untuk melatih melakukan suatu proses secara mandiri, sehingga siswa sepenuhnya terlibat untuk menemukan fakta untuk mengumpulkan data, mengendalikan variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapi secara nyata. Melalui kegiatan penggunaan alat peraga siswa tidak menelan begitu saja sejumlah informasi yang diperolehnya tetapi akan berusaha untuk mengolah perolehannya dengan membandingkan terhadap fakta yang ditemui selama mengikuti kegiatan pembelajaran. (Usman dan Lilis S, 2003: 99).

Pada akhir kegiatan pembelajaran Matematika siswa mengerjakan tugas dan guru untuk memantapkan pengetahuan yang diperoleh anak melalui pengalaman langsung dengan keterampilan proses yaitu penyerapan materi yang dijelaskan menggunakan alat peraga. Dalam hal ini siswa diberikan kesempatan untuk berbuat sendiri sesuai dengan konsep yang diterimanya.

Diberikannya kesempatan berpikir secara mandiri bagi siswa dimaksudkan agar siwa lebih memahami konsep yang diterimanya. Dengan adanya pemahaman konsep tersebut apabila diadakan suatu tes maka siswa akan mencapai prestasi belajar yang optimal sekaligus merupakan indikator keberhasilan kegiatan belajar mengajar serta sebagai bahan bagi guru untuk memberikan umpan balik.

Pengertian Alat Peraga

Alat peraga adalah sumber belajar berupa alat yang dapat membantu guru untuk menjelaskan dan menvisualkan konsep atau pengertian setelah melatih untuk mencapai keterampilan tertentu (Depdiknas, 1997). Menurut Burhan Nurgiantoro, 1998, Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memberi bentuk atau rupa tentang pengertian agar mudah diterima dan di pahami.

Alat peraga tradisional maupun hasil teknologi modern telah banyak ditemui dalam dunia pendidikan, baik yang didengar maupun dilihat. Alat peraga sebagai alat bantu diharapkan dapat menviualisasikan suatu pengertian yang mungkin bagi anak belum mengetahui sama sekali bentuknya. Alat peraga akan berfungsi dengan baik apabila siswa ikut berpartisipasi aktif, guru dapat memilih dan memakainya.

Kajian Teori Tentang Mengenal Angka

Kemampuan mengenal angka merupakan salah satu indikator dari pengembangan kemapuan kognitif Kemampuan berhitung sangat diperlukan sebagai dasar dari mata pelajaran matematika dasar yang harus dikembangkan dan dikuasi oleh peserta didik TK dengan menggunakan metode permainan media kartu angka kartu angka. Pada permainan hitung ini dapat dimainkan di mana pun dan kapanpun oleh anak TK sesuai pengembangan yang ditentukan. Untuk mencapai standar kompetensi maupun kompetensi dasar berhitung ini digunakan dengan media kartu angka kartu angka yang ada disekitarnya. Dengan memperhatikan benda-benda di sekeliling anak, kemudian anak diajak memperhitungnya.

Pengenalan Mengenal Angka Melalui Kartu Angka

Faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran yaitu berasal dari pihak guru maupun anak. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam mengelola kelas, metode yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan oleh guru sebagai sarana untukmenyampaikan materi. Sedangkan faktor dari anak yaitu minat belajar atau motivasi anak dalam mengikuti proses pembelajaran.

Kajian Teori Tentang Kartu Angka.

Realita artinya sesuatu yang nyata atau kenyataan. Jadi media kartu angka adalah suatu sarana atau alat yang nyata makksudnya bukan abstras. Penggunaan bentuk-bentuk permainan melalui media kartu angka dalam pembelajaran akan memberi iklim yang menyenangkan dalam proses belajar, sehingga anak akan belajar seolah-olah proses belajar siswa dilakukan tanpa adanya keterpaksaan, tetapi justru belajar dengan rasa keharmonisan. Selain itu, dengan bermain siswa dapat berbuat agak santai. Dengan cara santai tersebut, sel-sel otak anak dapat berkembang menyerap informasi, dan memperoleh kesan yang mendalam terhadap materi pelajaran. Materi pelajaran dapat disimpan terus dalam ingatan jangka panjang (Rubin, 1993 dalam Rofi’uddin, 2003).. Untuk itu perlu, diperhatikan struktur dan isi kuriklulum sehingga guru dapat membangun kerangka pedagogis bagi permainan.

Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses. Metode ini dapat digunakan pada semua mata pelajaran, disesuaikan dengan topic dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam Sri Anitah, (2007:5.25). Dalam metode demonstrasi cenderung bahan dan situasi yang digunakan adalah objek yang sebenarnya.

Sedangkan menurut M. Basyirudin Usman (2002:46) menyatakan bahwa keunggulan dari metode demonstrasi adalah perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada pokok bahasan yang akan didemonstrasikan, memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat, menghindarkan kesalahan dalam mengambil suatu kesimpulan, karena siswa mengamati secara langsung jalannya demonstrasi yang dilakukan.

Hakekat Motivasi Belajar

Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas perilaku (usaha, berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya (Pintrich, 2003).

Sedangkan Imam Badawi dikutip makmuroh (2009:20) mengartikan motivasi adalah tingkah laku atau tindakan yang bersifat lahiriyah seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan yang hendak dicapai dan juga dikatakan motivasi adalah faktor psikis ysng bersifat non intelektual dan peranannya untuk menumbuhkan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar. Makmuroh dalam (Sardiman, 2009: 20).

            Menurut WS. Winkel dalam Makmuroh (2009:20) mengartikan Motivasi adalah daya penggerak tindakan dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dei tercapainya tujuan demi encaPaitujuan. Sedangkan motivasi dapat diartikan sebagai pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu (Morgan ibid, 2009:20)

Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan konsep berpikir dari sebuah analisis permasalahan dalam penelitian. Dalam bagian ini diuraikan kajian baik pengalaman peneliti pelaku PTK sendiri yang relevan maupun pelaku-pelaku PTK lain disamping terhadap teori-teori yang lazim termuat dalam berbagai kepustakaan. Penelitian ini mengkaji permasalahan menganai peningkatan kemampuan mengenal angka anak Melalui alat peraga kartu angka pada TK Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Semester II Tahun Ajaran 2017/2018.

Hipotesis Tindakan

Hipotesis Tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Melalui Penerapan Metode Demonstrasi berbantuan alat peraga kartu angka dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan mengenal angka pada anak kelompok A TK Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Semester II Tahun Ajaran 2017/2018.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di kelompok A di TK Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Semester II Tahun Ajaran 2017/2018 dengan subjek sejumlah 15 anak terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Waktu pelasanaan penelitian ini adalah selama 5 bulan yaitu dimulai pada bulan Januari 2018 sampai Mei 2018.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah “ilmu pengetahuan yang membicarakan tentang cara dan tindakan akibat adanya hasrat ingin tahu dari manusia dalam taraf keilmuan yang disalurkan dengan pemikiran yang tinggi disertai dengan keyakinan bahwa ada sebab bagi akibat dan bahwa setiap gejala yang nampak dapat dicari penjelasannya secara ilmiah” Koentjoroningrat (1993: 7). Sedangkan yang dimaksud penelitian adalah sebagai suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah dengan menggunakan cara-cara dan metode-metode yang bersifat ilmiah.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode penelitian adalah “suatu ilmu yang mempelajari tentang cara-cara atau system system untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi seseorang dalam mengadakan suatu penelitian ilmiah”. Winarno Surahmad (1993: 96).

Metode penelitian yang digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kwalitatif berupa metode demonstrasi. Penelitian yang menggunakan metode diskriptif kwalitatif bertujuan agar dalam penelitian ini dapat tercapai hasil dengan tepat dan memuaskan. Menurut H.J. Waluyo (1992: 24).

Sumber Data

Data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian mi adalah data kualitatif. Sumber data meliputi: (1) Sumber data primer, yaitu anak, guru, dan orang tua. (2) Sumber data sekunder, yaitu arsip / dokumen, tes kemampuan belajar, kemampuan kognitif dan lembar observasi.

Validitas Data

Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan sumber data yang tersedia, yaitu data yang berupa dokumen nilai kemampuan mengenal angka bilangan sebelum diadakan penggunaan alat peraga kartu angka sebelum pembelajaran dan didukung dengan tindakan observasi. Sehingga validitas data akan teruji kebenarannya. Kemudian data hasil kemampuan operasi hiting awal melalui alat alat peraga kartu angka. Validasi data menggunakan trianggulasi yaitu menggunakan trianggulasi sumber dan alat peraga.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui yaitu: (1) Dokumentasi, (2) Observasi, (3) Catatan Lapangan.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelititan ini dilakukan dengan analisis model mengalir, meliputi tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap ferifikasi data dan penarikan kesimpulan. Analisis data dilakukan setiap selesai satu siklus baik hasil tes maupun hasil observasi, dengan melihat nilai pada siklus yang sedang dilaksanakan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Teknik analisis data digunakan deskriptif komparatif.

Indikator Kinerja

Untuk mengukur keberhasilan tindakan kegiatan Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga media kartu angka untuk meningkatkan perkembangan kemampuan mengenal angka bilangan awal pada anak Taman Kanak-kanak Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018, peneliti perlu merumuskan indikator sebagai berikut: tercapainya motivasi dan kemampuan mengenal angka awal anak sangat baik yaitu 85 dari KKM 75.

Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini mencakup langkah-langkah: (1) persiapan; (2) studi/ survay awal; (3) pelaksanaan siklus; dan (4) penyusunan laporan. Pelaksanaan siklus meliputi: (a) perencanaan tindakan (planning); (b) pelaksanaan tindakan(acting); (c) pengamatan (observing); (d refleksi (reflecting).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Hasil pengamatan memberikan beberapa indikasi bahwa siswa kurang berminat dalam mengikuti proses pembelajaran. Banyak siswa yang masih tidak memperhatikan penjelasan dari guru dan kurang terfokus pada pembelajaran. Siswa lebih suka membaca sendiri materi dibuku sekedar untuk mengalihkan perhatian.Terdapat juga siswa yang bermain dengan teman sebangku.Siswa suka mencari alasan untuk berjalan dikelas misal meminjam tipeks, melipat-lipat kertas, membuang kertas, atau meminta ijin ke toilet.

Dalam meningkatkan motivasi belajar peneliti menggunakan indikator yang diantaranya adalah adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif sedangkan hasil belajar dapat diamati dari hasil evaluasi (kognitif) yang diberikan pada siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan, hasil observasi motivasi belajar Prasiklus siswa kelas A di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar yang dimiliki siswa kelas A TK Pertiwi Kroyo 2 Karangmalang masih tergolong rendah. Dari 15 siswa, siswa yang memiliki motivasi belajar rendah berjumlah 7 siswa (45%), sedang berjumlah 7 siswa (45%), dan tinggi berjumlah 1 siswa (7%).

Kemampuan mengenal angka bilangan pada anak kelompok A dalam KBM sebelum tindakan masih rendah, keadaan tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut: **** = 7 anak = 54% = nilai baik sekali 80 – 100; *** = 3 anak = 15%        = nilai baik 70; ** = 1 anak = 20% = nilai cukup 60; * = 4 anak = 11% = nilai kurang 50. Frekuensi = 15 anak. Persentase = 54% hasil rata rata.

 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan mengenal angka anak Taman Kanak-kanak Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Semester II Tahun Ajaran 2017/2018 masih diperlukan tindakan pembelajaran selanjutnya dengan materi alat peraga kartu angka dalam pembelajaran guna meningkatkan kemampuan mengenal angka bilangan.

Deskripsi Siklus I

Kegiatan observasi siklus I, diperoleh hasil mengenai motivasi belajar yang dimiliki siswa kelas A TK Pertiwi Kroyo 2 Karangmalang Sragen, yaitu sebagai berikut: Berdasarkan hasil pengamatan motivasi belajar siswa kelas A , Siklus I mengalami peningkatan dari prasiklus. Hasil Siklus I dapat diketahui bahwa dari 15 siswa, siswa yang memiliki motivasi belajar rendah berjumlah 2 siswa (13%), sedang berjumlah 10 siswa (67%), tinggi berjumlah 2 siswa (20%).

Hasil belajar pada siklus I dapat dilaporkan hasilnya sebagai berikut: **** = 9 anak = 60% = nilai baik sekali 80-100; *** = 3 anak = 20% = nilai baik 70; ** = 1 anak = 7% = nilai cukup 60; * = 2 anak = 13% = nilai kurang 50; Frekuensi = 15 anak; Persentase = 64%.

Deskripsi Siklus II

Kegiatan observasi Siklus II pada siswa kelas A TK Pertiwi Kroyo 2 Karangmalang Sragen dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut, diperoleh hasil mengenai motivasi belajar yang dimiliki siswa kelas A TK Pertiwi Kroyo 2 Karangmalang Sragen, yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan hasil pengamatan motivasi belajar siswa kelas A, Siklus II mengalami peningkatan dari Siklus I. Hasil Siklus II dapat diketahui bahwa dari 15 siswa, siswa yang memiliki motivasi belajar sedang berjumlah 3 siswa (20%), tinggi berjumlah 10 siswa (66%), dan sangat tinggi berjumlah 2 siswa (14%).

Hasil belajar pada siklus II tentang mengenal angka adalah sebagai berikut: **** = 11 anak = 73% = nilai baik sekali 80-100; *** = 3 anak = 20%; = nilai baik 70; ** = 1 anak = 7% = nilai cukup 60; * = 0 anak = 0% = nilai kurang 50, Frekuensi     = 15 anak, Persentase = 75%.

Deskripsi Siklus III

Kegiatan observasi Siklus II pada siswa kelas A TK Pertiwi Kroyo 2 Karangmalang Sragen dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut, diperoleh hasil mengenai motivasi belajar yang dimiliki siswa kelas A TK Pertiwi Kroyo 2 Karangmalang Sragen, yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan hasil pengamatan motivasi belajar siswa kelas A, Siklus II mengalami peningkatan dari Siklus I. Hasil Siklus II dapat diketahui bahwa dari 15 siswa, siswa yang memiliki motivasi belajar sedang berjumlah 1 siswa (6%), tinggi berjumlah 11 siswa (74%), dan sangat tinggi berjumlah 3 siswa (20%). Hasil pengamatan hasil belajar tentang mengenal angka pada siklus III adalah sebagai berikut: **** = 12 anak = 80% = nilai baik sekali 80-100; *** = 3 anak = 20% = nilai baik 70; ** = 0 anak = 0% = nilai cukup 60; * = 0 anak = 0% = nilai kurang 50; Frekuensi = 15 anak; Persentase = 82%.

Pembahasan dari setiap siklus

Hasil pengolahan data perkembangan kemampuan berhitung anak yang dilakukan melalui pembelajaran dengan menggunakan alat peraga kartu angka pada anak Taman Kanak-kanak Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Semester II Tahun Ajaran 2017/2018 dapat dilihat pada laporan berikut:

 Dari hasil penelitian ini dapat dilihat pada nilai sebelum tindakan dan sesudah tindakan selalu mengalami peningkatan kemampuan mengenal angka yaitu dari nilai sebelum tindakan diperoleh 54, setelah tindakan I menjadi 64, tindakan II 75 dan tindakan III 82. Kemudian hasil tersebut dapat dibandingkan dari perolehan nilai sebelum tindakan dengan perolehan nilai sesudah tindakan selalu mengalami peningkatan kemampuan berhitung bilangan awal.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari hasil proses pembelajaran pada siklus I , II dan III serta temuan yang diperoleh pada perbaikan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan operasi mengenal angka melalui alat peraga kartu angka pada anak Taman Kanak kanak Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Semester II Tahun Ajaran 2017/2018. Setelah guru berupaya memperbaiki sistem dan strategi untuk mengubah proses pembelajaran dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: bahwa untuk meningkatkan kemampuan berhitung melalui alat peraga media kartu angka pada anak Taman Kanak kanak TK Pertiwi Kroyo 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Semester II Tahun Ajaran 2017/2018. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil siklus I kemampuan membaca anak 64% dan pada siklus II diperoleh kemampuan berhitung 75% dengan peningkatan 48 persen, dan siklus III perolehan kemampuan berhitung 82% dengan peningkatan 30 persen.

Saran

      Saran yang disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.     Bagi Anak

a.     Agar anak lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat menemukan konsep sendiri apa yang dipelajari.

b.     Anak agar rajin menggunakan media kartu angka, mendengarkan keterangan, mencoba sendiri, berlatih sendiri, dan meningkatkan keterampilan untuk memperoleh kompetensi yang berkualitas.

c.     Anak agar berusaha untuk belajar mandiri sehingga dapat mencapai prestasi secara maksimal.

2.    Bagi Guru:

a.     Agar guru selalu memantau dan membimbing agar merasa diperhatikan sehingga ada rasa tanggung jawab.

b.     Agar guru menerapkan metode diskusi dan pemberian tugas dan menggunakan alat peraga realita dalam pembelajaran yang relevan dengan materi pokok.

c.     Agar guru menemukan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi anak

d.     Agar guru menggunakan media pembelajaran/ alat peraga untuk menghindari verbalisme.

3.   Tindak lanjut

Sebagai tindak lanjut dan penelitian mi kepada semua guru baik yang telah berpredikat profesional atau yang baru daarn proses menuju proses profesional ataupun yang baru akan menuju proses profesional dapat mengaplikasikan pernbelajaran dengan menggunakan strategi, metode, alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran dan kebutuhan peserta didik sehingga akan mencapai kualitas pendidikan sesaui dengan tujuan pendidikan nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad DS, 2003. Permainan Membaca dan Menulis di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Depdikbud.1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka

Djanzah Ahmad.1993. Petunjuk Teknis Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud

Gino, 2000. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja.

Hamalik, 1992. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Kemis & Taggart, 2006 ; Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara

Keraf, 2004. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Grafindo.

Moelichatoen R,2003. Metode pengajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyani Sumantri.1994. Psikologi Perkembangan Siswa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Nasichin, 2001. Kurikulum Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Depdiknas.

Poewadarminta,WJS.1993. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rahman, 1996. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.

Rusli, 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud.

Slametto, 2003. Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutarto Pancaputro.2002. Permainan Siswa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sutopo, 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Ullman, 2007. Metode Penilaian. Bandung: Tarsito.