PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN

MENULIS DESCRIPTIVE TEXT MAPEL BAHASA INGGRIS

MELALUI PEMBELAJARAN TEHNIK 3M DAN MEDIA GAMBAR

PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 1 JATINEGARA

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Nur Ernawati

SMP Negeri 1 Jatinegara

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah meningkatkan kemampuan menulis Descriptive text Bahasa Inggris melalui pembelajaran tehnik 3M dengan media Gambar bagi siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Jatinegara Tahun Pelajaran 2019/2020. Hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang berlangsung dalam 2 siklus penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis Descriptive Text siswa mengalami peningkatan sebagaimana analisis nilai tes kemampuan diketahui pada kondisi awal persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 41,1%, pada siklus I sebesar 55,9%, dan pada siklus II mencapai 79,4%.Saran untuk guru lain adalah perlunya menerapkan pembelajaran tehnik 3M (Mengamati, Meniru, Menambahi) dengan media Gambar mengingat cukup signifikan dampak postitif penerapannya terhadap peningkatan kemampuan menulis Descriptive Text Bahasa Inggris. Tehnik 3M memungkinkan siswa menulis hal hal yang memang sehari harinya dilihat atau dilakukan..

Kata Kunci: Motivasi, Keterampilan Menulis Descriptive Text, Media Gambar.

 

PENDAHULUAN

Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional pertama di dunia sebelum disusul oleh bahasa Arab, Cina, dan yang lain. Oleh karena itu, penguasaan keterampilan berbahasa Inggris (language skill) merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki siswa di era komunikasi dan globalisasi saat ini. Berdasarkan kurikulum 2013, penguasaan materi pelajaran bahasa Inggris dalam jenjang SMP meliputi empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, writing (menulis) merupakan kemampuan berbahasa yang dirasa sering menjadi masalah bagi peserta didik kelas VIII E SMP Negeri 1 Jatinegara Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2019/2020 dalam proses pembelajaran bahasa Inggris.

Berdasarkan pengamatan dan evaluasi terhadap hasil tulisan siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Jatinegara Tahun Pelajaran 2019/2020 dapat diketahui bahwa kemampuan menulis mereka, terutama kemampuan menulis descriptive text juga masih kurang sehingga tidak dapat memenuhi kompetensi dasar yang diharapkan. Nilai rata-rata untuk keterampilan menulis descriptive text kelas VIII E baru mencapai nilai rata-rata 65,33. Padahal kriteria ketuntasan minimal untuk keterampilan menulis yang ditetapkan sekolah adalah 70.

Berdasarkan uraian dan alasan-alasan di atas, akhirnya peneliti memutuskan untuk mencoba melakukan penelitian tindakan kelas, menggunakan teknik 3M (mengamati, meniru, dan menambahi) sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis descriptive text. Teknik 3M memungkinkan siswa menulis hal-hal yang memang sehari-harinya dilihat atau dilakukan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengajukan rumusan masalah penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimanakah pembelajaran tehnik 3M dan media gambar dapat meningkatkan motivasi menulis descriptive text mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Jatinegara Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020? (2) Bagaimanakah Pembelajaran tehnik 3M dan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis descriptive text mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Jatinegara Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020?

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Meningkatkan motivasi menulis descriptive text mata pelajaran Bahasa Inggris melalui penggunaan pembelajaran tehnik 3M dan media gambar pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Jatinegara Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020. (2) Meningkatkan keterampilan menulis descriptive text mata pelajaran Bahasa Inggris melalui penggunaan pembelajaran tehnik 3M dan media gambar pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Jatinegara Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020.

KAJIAN PUSTAKA

Menulis (writing)

Rosiana dalam Sukristanto (2007: 8) menyatakan bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan dalam aspek berbahasa. Menulis adalah kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. Menulis atau mengarang adalah suatu proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis harus dapat dipahami pembaca.

 

Pendapat yang lain mengenai menulis disampaikan oleh Tabroni dalam Nasokha (2011: 33). Dia menjelaskan bahwa menulis adalah upaya mengomunikasikan gagasan, ide, pikiran, pendapat, opini, dan sebagainya melalui media tulis dengan memperhatikan kaidah penulisan yang berlaku. Termasuk di dalam kaidah yang berlaku adalah kaidah merujuk bahan acuan dari sumber pustaka lain.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, jelaslah bahwa kegiatan menulis bukan sekedar menuliskan apa yang diucapkan, tetapi merupakan suatu kegiatan yang terorganisir sedemikian rupa sehingga terjadi suatu tindak komunikasi antara penulis dan pembaca. Menulis merupakan upaya mengomunikasikan gagasan, ide, pikiran, pendapat, opini, dan sebagainya melalui media tulis.

Keempat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis saling berhubungan dan saling memengaruhi. Orang tidak akan dapat berbicara kalau tidak dapat menyimak. Demikian pula, orang tidak akan dapat menulis tanpa terlebih dahulu dapat membaca. Keterampilan berbicara dan menulis sebagai keterampilan yang produktif didukung oleh keterampilan menyimak dan membaca sebagai keterampilan yang reseptif.

Menyimak, berbicara, membaca, dan menulis merupakan sebuah keterampilan berbahasa. Oleh karena itu hanya dapat diperoleh dengan jalan pelatihan secara baik dan benar. Semakin sering berlatih dengan cara yang benar, akan semakin terampil pula dalam berbahasa. Mengingat bahasa mencerminkan pikiran, melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir.

Descriptive Text

Descriptive text adalah sebuah tulisan atau teks yang menggambarkan sifat-sifat yang melekat pada sesuatu, baik itu manusia, binatang, tumbuhan, ataupun benda mati seperti rumah, mobil dan lain sebagainya. Singkatnya, teks deskriptif (descriptive text) yaitu teks yang menjelaskan gambaran seseorang atau benda. Tujuannya tidak lain adalah untuk menggambarkan segala sesuatu baik itu manusia, hewan, tumbuhan atau benda mati dengan sifat yang melekat padanya seperti ukuran, jenis, warna, dan sebagainya sehingga pembaca atau reader dapat mengetahui seperti apa sesuatu itu dari gambaran yang kita sampaikan meskipun ia belum pernah melihatnya.

Descriptive text mempunyai aturan tersendiri dalam penulisannya, termasuk dalam struktur atau susunan yang harus ditulis secara urut. Descriptive text umumnya memiliki struktur (1) identification (identifikasi) dan (2) description (deskripsi).

Tahap Menulis Teks Descriptive

Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan terhadap tulisan mahasiswa, Flower dan Hayes (lewat Tompkins 1990: 71) mengembangkan model proses menulis. Proses menulis dapat dideskripsikan sebagai proses pemecahan masalah yang kompleks, yang mengandung tiga elemen, yaitu lingkungan tugas, memori jangka panjang penulis, dan proses menulis. Pertama, lingkungan tugas adalah tugas yang penulis kerjakan dalam menulis. Kedua, memori jangka panjang penulis adalah pengetahuan mengenai topik, pembaca, dan cara menulis. Ketiga, proses menulis meliputi tiga kegiatan, yaitu: (1) merencanakan (menentukan tujuan untuk mengarahkan tulisan), (2) mewujudkan (menulis sesuai dengan rencana yang sudah dibuat), dan (3) merevisi (mengevaluasi dan merevisi tulisan).

Berkaitan dengan tahap-tahap proses menulis, Tompkins (1990: 73) menyajikan lima tahap, yaitu: (1) pramenulis, (2) pembuatan draft, (3) merevisi, (4) menyunting, dan (5) berbagi (sharing). Tompkins juga menekankan bahwa tahap-tahap menulis ini tidak merupakan kegiatan yang linear. Proses menulis bersifat nonlinier, artinya merupakan putaran berulang. Tahap menulis descriptive text dapat menggunakan tahapan-tahapan tersebut seperti diuraikan berikut ini: (1) Tahap Pramenulis, (2) Tahap Pembuatan Draft, (3) Tahap Merevisi, (4) Tahap Menyunting, Tahap Berbagi.

Teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan Menambahi)

Teknik 3M merupakan rangkaian dari mengamati, meniru, dan menambahi. Sementara itu Hadi (2008: 1) mengemukakan strategi 3M (Meniru – Mengolah – Mengembangkan) merupakan strategi hasil pengembangan dari strategi copy the master. Secara harfiah, copy the master berasal dari bahasa Inggris yang artinya model untuk ditiru. Model yang akan ditiru ini tidak hanya terbatas pada peniruan lateral, namun ada tahap perbaikan. Tahap peniruan sampai dengan perbaikan inilah yang menonjol dalam strategi ini.

Dalam pembelajaran menulis descriptive text, penulis menggunakan teknik 3M karena sangat cocok dengan materi pelajaran yang diajarkan. Kelebihan pada teknik 3M adalah teknik ini mengedepankan proses yang sesuai dengan kemampuan siswa. Dalam hal ini kreativitas siswa juga dikembangkan pada tahap mengembangkan.

Media Gambar

Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau kutub) atau suatu alat. Media atau medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang, atau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak atau dua hal.

Manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) pengajaran akan lebih menarik perhatian sehingga peserta didik dapat menumbuhkan motivasi belajar; (2) bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dapat dipahami oleh peserta didik dan memungkinkan peserta didik menguasai tujuan pengajaran lebih baik; (3) metode mengajar akan lebih bervariasi.

Media gambar merupakan salah satu media yang bersifat visual. Media gambar merupakan salah satu dari media pembelajaran yang paling umum dipakai dan merupakan bahasa yang umum dan dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Media gambar adalah suatu gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Media gambar ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah tersebut dapat terlihat dengan lebih jelas.

Kerangka Berpikir

Salah satu penyebab ketidakmampuan siswa dalam menulis descriptive text adalah karena mereka belum pernah melihat model descriptive text yang baik. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis descriptive text dalam penelitian ini digunakan teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan Menambahi). Melalui model yang bisa disaksikan oleh siswa itulah kemampuan menulis descriptive text dapat meningkat. Secara acak dua hasil penyuntingan dari kelompok yang berbeda dipresentasikan. Dengan demikian diharapkan dengan menggunakan teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan Menambahi) maka kemampuan dan aktivitas belajar menulis descriptive text siswa meningkat.

METODE PENELITIAN

Objek Tindakan

Obyek tindakan dalam penelitian ini adalah motivasi dan keterampilan menulis descriptive text siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Jatinegara Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2019/2020. Melalui penerapan pembelajaran tehnik Mengamati, Meniru dan Menambahi (3M) dan media gambar peneliti akan berupaya meningkatkan motivasi dan keterampilan menulis descriptive text.

Setting Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Jatinegara Kabupaten Tegal pada semester genap, yaitu bulan Januari sampai bulan Juni 2020. Pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020 yakni sejak tanggal 2 Januari 2020 sampai dengan tanggal 30 Juni 2020. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Jatinegara tahun pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari 31 siswa dengan rincian 17 siswa putra dan 14 siswa putri.

Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data meliputi: (1) Metode Tes, (2) Metode Dokumentasi, (3) Metode Pengamatan, dan (4) Metode Catatan Lapangan.

Analisis Data

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sejajar dengan teknik pengumpulan data, yaitu terdiri atas instrumen tes dan instrumen nontes. Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto 1997: 139).

Teknik analisis data berupa deskriptif kuantitatif yaitu menganalisis data tes yang berupa rata-rata nilai sebelum siswa diberi tindakan, rata-rata nilai pada siklus I, dan rata-rata nilai pada siklus II. Selanjutnya menganalisis data nontes yang berupa deskriptif kualitatif yaitu menganalisis aktivitas siswa selama proses pembelajaran keterampilan menulis descriptive text. Analisis yang digunakan adalah deskripsi, memaparkan data hasil pengamatan pada setiap akhir siklus dengan membandingkan hasil yang dicapai tiap siklus.

Sumber Data

Data yang diperoleh dalam Penelitian Tindakan Kelas ini berasal dari dua jenis sumber yaitu sumber data primer dan data sekunder. Sumber data primer berasal dari siswa memperoleh data tentang nilai hasil belajar siswa dan pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan tahnik 3M dan media gambar berlangsung, sedangkan sumber data sekunder berasal dari pihak lain yang secara tidak langsung penunjang penelitian antara lain kepala sekolah, teman sejawat dan staf tata usaha SMP Negeri I Jatinegara.

Cara Pengambilan Simpulan

Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil apabila sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumya yaitu adanya peningkatan kemampuan siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Jatinegara tahun pelajaran 2019/2020 dalam menulis descriptive text dan terjadinya perubahan motivasi belajar yang lebih baik atau lebih positif pada diri siswa. Dalam ukuran kuantitatif, penelitian ini dianggap berhasil jika nilai siswa rata-rata sudah mencapai angka KKM, yaitu sebesar 70.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini adalah merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah di kelas, diujicobakan dalam situasi sebenarnya dengan melihat kekurangan dan kelebihan serta melakukan perubahan yang berfungsi sebagai peningkatan. Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas di mana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

 

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan pengamatan dan evaluasi terhadap hasil tulisan siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Jatinegara Tahun Pelajaran 2019/2020 dapat diketahui bahwa kemampuan menulis mereka, terutama kemampuan menulis descriptive text juga masih kurang sehingga tidak dapat memenuhi standar kompetensi yang diharapkan. Nilai rata-rata untuk keterampilan menulis descriptive text kelas VIII E, baru mencapai nilai rata-rata 65. Padahal kriteria ketuntasan minimal untuk keterampilan menulis yang ditetapkan sekolah adalah 70.

Analisis pembelajaran menulis descriptive text kondisi awal tersebut diperoleh data seperti tabel berikut ini:

Tabel 1 Penilaian Keterampilan Menulis Descriptive Text Kondisi Awal

No Kriteria Jumlah Nilai Jumlah Siswa Rata-rata Persentase
1 Sangat Baik 1075,0 11 543,5 35,3%
2 Baik 407,7 6 206,8 17,6%
3 Cukup Baik 487,0 9 249,0 32,4%
4 Kurang Baik 100,0 5 52,5 14,7%

 

Sedangkan secara klasikal, analisis hasil penilaian keterampilan menulis descriptive text kondisi awal diperoleh data seperti pada tabel berikut:

Tabel 2 Analisis Hasil Tes Keterampilan Menulis Descriptive Text Kondisi Awal

No Indikator Hasil Tes Kemampuan
1 Jumlah Nilai 2015
2 Nilai Rata-rata 65
3 Nilai Tertinggi 85
4 Nilai Terendah 20
5 Tuntas 13 siswa atau 41,1%
6 Belum Tuntas 18 siswa atau 55,9%

 

Deskripsi Siklus I

Hasil belajar siswa dan aktivitas siswa dalam proses belajar-mengajar dilaporkan berikut ini.

Tabel 3 Penilaian Keterampilan Menulis Descriptive Text Siklus I

No Kriteria Jumlah Nilai Jumlah Siswa Rata-rata Persentase
1 Sangat Baik 1598,3 17 808,2 52,9%
2 Baik 668,7 9 339,3 29,4%
3 Cukup Baik 166,7 3 85,3 11,8%
4 Kurang Baik 39,0 2 20,5 5,9%

 

Sedangkan secara klasikal, analisis hasil penilaian keterampilan menulis descriptive text siklus I diperoleh data seperti pada tabel berikut:

Tabel 4 Analisis Hasil Tes Keterampilan Menulis Descriptive Text Siklus I

No Indikator Hasil Tes Keterampilan
1 Jumlah Nilai 2235
2 Nilai Rata-rata 72
3 Nilai Tertinggi 95
4 Nilai Terendah 30
5 Tuntas 17 siswa atau 55,9%
6 Belum Tuntas 14 siswa atau 44,1%

 

Untuk memudahkan pencatatan data, dalam pengamatan ini motivasi siswa dikelompokkan ke dalam tiga perilaku, yaitu kesungguhan, keaktifan, dan tanggung jawab. Aspek kesungguhan menyangkut etos kerja dan etos belajar siswa yang bisa dilihat dari sikap dalam mengikuti proses belajar-mengajar dari awal sampai akhir. Aspek keaktifan menyangkut bagaimana siswa berinisiatif dalam melakukan tugas dan aktivitas dalam mengikuti pembelajaran. Adapun aspek tanggung jawab terlihat dari bagaimana siswa menangkap tugas dan informasi dari guru, mencatat informasi, atau menyelesaikan tugasnya. Secara lengkap hasil pengamatan terhadap motivasi siswa disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 5 Hasil Observasi terhadap Motivasi Siswa Siklus I

 

No

 

Aktivitas

Kategori Motivasi
Sangat (3) Cukup (2) Kurang (1)
F % F % F %
1 Kesungguhan 11 35,3% 7 23,5% 13 41,2%
2 Keaktifan 10 32,4% 9 29,4% 12 38,2%
3 Tanggung jawab 9 29,4% 12 38,2% 10 32,4%

 

Tabel 5 menunjukkan bagaimana motivasi siswa ketika mengikuti pembelajaran, ketika berdiskusi dalam kelompok, ketika mengerjakan tugas atau latihan; dan di atas ketiganya adalah bagaimana siswa menggunakan waktu yang tersedia untuk tiga aktivitas tersebut.

Pada perilaku kesungguhan, dari 31 siswa ada 11 siswa atau sebesar 35,3% siswa yang dari hasil pengamatan memperlihatkan kesungguhan yang sangat. Ke-11 siswa ini sangat sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran, mengerjakan tugas, maupun dalam berdiskusi. Selebihnya ada 7 siswa atau sebesar 23,5% siswa yang kategori kesungguhannya berada pada level cukup atau cukup sungguh-sungguh. Sisanya, yaitu sebanyak 13 siswa atau sebesar 41,1% siswa dari hasil pengamatan terlihat kurang sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran. Kurang sungguh-sungguh berarti mereka melakukan kegiatan lain dalam proses belajar-mengajar, seperti bergurau, mengantuk, atau berjalan-jalan, bahkan ada di antaranya yang mengganggu teman lain.

Dalam hal aktivitas, baik aktivitas dalam bertanya, menjawab pertanyaan, berdiskusi, maupun yang lain; dari hasil pengamatan yang paling banyak justru kurang aktif, yakni ada sejumlah 12 siswa atau sebesar 38,2% siswa. Selebihnya ada 9 siswa atau sebesar 29,4% siswa yang cukup aktif dan 10 siswa atau sebesar 32,4% siswa yang dikategorikan sangat aktif.

Dalam hal tanggungjawab, terutama dalam mengerjakan tugas, posisi yang paling banyak adalah kategori cukup baik, yaitu ada sejumlah 12 siswa atau sebesar 35,3% siswa. Siswa yang bisa dikategorikan sangat baik tanggung jawabnya dalam mengerjakan tugas, mencatat, atau aktivitas lain ada 9 orang atau sebesar 29,4% siswa. Adapun yang berkategori kurang baik ada 10 siswa atau sebesar 32,4%

Refleksi

Pada siklus I ini hasil belajar kelas VIII E SMP Negeri 1 Jatinegara tahun pelajaran 2019/2020 dalam hal menulis descriptive text yang diperoleh rata-rata sebesar 73 atau berada dalam kategori baik. Meskipun sudah berada pada kategori baik, namun jika dikaitkan dengan target yang telah ditetapkan, yakni nilai rata-rata kelas minimal 80, maka bisa dikatakan bahwa siklus I ini belum mampu membawa siswa ke nilai rata-rata yang diinginkan. Jika yang dipatok adalah nilai 80, maka untuk siklus I ini masih kurang 6.

Dari sisi motivasi sebenarnya sudah baik. Perbandingan antara siswa yang berperilaku kurang, cukup, dan sangat sudah menunjukkan kecenderungan ke positif. Jika dirata-rata, posisi kurang, cukup, dan sangat dihuni oleh jumlah yang relatif sama atau setidaknya selisihnya tidak signifikan. Jika perilaku sangat dan cukup dikategorikan pada perilaku positif sedangkan perilaku kurang dikategorikan perilaku negatif; maka secara umum, sekitar 73% lebih siswa menunjukkan perilaku atau motivasi yang positif.

Deskripsi Siklus II

Hasil belajar siswa dan motivasi siswa dalam proses belajar-mengajar dilaporkan berikut ini.

Tabel 6 Penilaian Keterampilan Menulis Descriptive Text Siklus II

No Kriteria Jumlah Nilai Jumlah Siswa Rata-rata Persentase
1 Sangat Baik 2404,0 26 1215,5 79,4%
2 Baik 326,7 4 165,8 14,7%
3 Cukup Baik 86,7 1 44,3 5,9%
4 Kurang Baik 0,0 0 0,0 0,0

 

Sedangkan secara klasikal, analisis hasil penilaian keterampilan menulis descriptive text siklus II diperoleh data seperti pada tabel berikut:

Tabel 7 Analisis Hasil Tes Keterampilan Menulis Descriptive Text Siklus II

No Indikator Hasil Tes Keterampilan
1 Jumlah Nilai 2495
2 Nilai Rata-rata 80
3 Nilai Tertinggi 100
4 Nilai Terendah 40
5 Tuntas 25 siswa atau 79,4%
6 Belum Tuntas 6 siswa atau 20,6%

 

 

Refleksi

Mengikuti pelaksanaan siklus II ini peneliti menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran menulis descriptive text sudah lebih baik dibandingkan dengan siklus I sehingga hasilnya pun lebih baik pula. Proses pembelajaran telah berjalan lebih kondusif. Hasil belajar siswa pun sudah semakin baik.

Dari pelasksanaan tindakan II ini hasil pembelajaran semakin meningkat. Hal ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh siswa semakin baik jika dibandingkan dengan siklus I. Masalah-masalah yang ada pada siklus I sebagian besar sudah dapat diatasi atau ditangani pada siklus II. Nilai rata-rata yang diperoleh sudah melampau target yang ditentukan. Oleh karena itu, dirasa penelitian tindakan kelas ini cukup sampai pada siklus II karena apa yang diinginkan dalam penelitian ini telah tercapai meskipun tidak dapat dimungkiri masih menyisakan persoalan pada siswa-siswa tertentu.

PENUTUP

Simpulan

Dari penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan ini, dapat peneliti simpulkan hal-hal sebagai berikut.

  1. Proses pembelajaran keterampilan menulis descriptive text di kelas VIII E SMP Negeri 1 Jatinegara dengan menggunakan teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan Menambahi) berjalan sesuai dengan rencana, baik pada siklus I maupun pada siklus II. Proses ini memperlihatkan perbedaan penekanan aspek pembelajaran pada siklus I dan siklus II.
  2. Penggunaan teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan Menambahi) terbukti mampu meningkatkan keterampilan menulis descriptive text siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Jatinegara.
  3. Selain peningkatan keterampilan menulis descriptive text, teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan Menambahi) juga mampu meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, utamanya pada aspek kesungguhan, keaktifan, dan tanggung jawab.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan bagi guru bahasa Inggris sebagai berikut.

  1. Perhatian guru terhadap peningkatan mutu pendidikan bahasa Inggris perlu ditingkatkan demi keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran, khususnya peningkatan pada keterampilan menulis teks bahasa Inggris yang sangat esensial dihubungkan dengan aspek pengembangan diri peserta didik di masa depan.
  2. Teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan Menambahi) sangat cocok untuk digunakan sebagai teknik pembelajaran keterampilan berbahasa. Karena itu, teknik ini kiranya perlu digunakan untuk pembelajaran menulis descriptive text di SMP.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

 

Hadi. 2008. “Teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan Menambah).” Diakses dari www. pembelajaran. word pres.com. tanggal 28 Januari 2013.

Keraf, Gorys. 1998. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.

McCrimmon, James M. 1967. Writing With a Purpose. Boston: Houghton Mifflin Company.

Nasokha. 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Recount Melalui Pembiasaan Menulis Diary Pada Kelas 8A SMP Negeri 2 Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011. Pedagogik. Vol. 5, No. 2, Mei 2011: 33.

Nunan, David. 1991. Language Teaching Methodology. New York: Prentice Hall.

Sukristanto. 2007. Meningkatkan Kemampuan Menulis Peserta Didik Kelas 5 SDN 2 Pabuwaran Melalui Tugas Menceritakan Peristiwa Penting. Laporan Penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. UMP Purwokerto.

Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tompkins, Gail E. 1990. Teaching Writing Balancing Process and Product. New York: Macmillan Publishing Company.