Peningkatan Motivasi dan Prestasi Menggunakan Demonstrasi Berbantuan Multi Media Interaktif
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA
MATERI PESAWAT SEDERHANA
MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI
BERBANTUAN MULTI MEDIA INTERAKTIF BAGI SISWA KELAS V SEMESTER II SD NEGERI BENDUNGAN 3 TAHUN 2017/2018
Parlan
SD Negeri Bendungan 3
ABSTRAK
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA materi pesawat sederhana menggunakan metode demonstrasi berbantuan multimedia interaktif pada siswa kelas V Semester 2 SD Negeri Bendungan 3. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK), melalui model siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi,dokumentasi dan teknik tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode demonstrasi berbantuan multimedia interaktif dapat meningkatkan motivasi dan prestasi IPA materi pesawat sederhana pada siswa kelas V semester 2 SD Negeri Bendungan 3. Hal ini dapat dibuktikan bahwa perolehan nilai pada kondisi awal atau pra siklus nilai siswa dengan tingkat ketuntasan pemahaman yang rendah yakni sebanyak 15 siswa hanya 8 siswa tuntas. Sedangkan siklus I tingkat pemahaman meningkat dari 15 siswa ada 10 anak yang mencapai ketuntasan. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 14 anak dan yang belum tuntas 1 anak. Peningkatan ketuntasan siswa dari kondisi awal hingga kondisi akhir siklus II sebesar 40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis tindakan yang dirumuskan dapat terbukti dan terjawab kebenarannya
Kata Kunci: Metode Demonstrasi berbantuan multimedia interaktif,motivasi dan prestasi siswa meningkat.
PENDAHULUAN
Secara umum terkait dengan masalah pembelajaran IPA di jenjang sekolah dasar dapat diidentifikasi berbagai permasalahan antara lain: IPA merupakan pelajaran yang diujikan secara nasional, maka memerlukan pemahaman yang komperhensif. Masih adanya anggapan anak bahwa IPA pelajaran kurang diminati anak, sehingga anak kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran, anak cenderung ramai dan kurang memperhatikan guru. Guru masih menerapkan model pembelajaran yang konvensional. Pembelajaran yang masih terpusat pada guru, guru masih menggunakan ceramah saat pembelajaran dan tanpa penggunaan media apapun. Akibatnya keaktifan dan partisipasi peserta didik bisa dikatakan kurang.
Demikian juga di kelas V SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung. Berdasarkan hasil observasi awal di kelas V SD Negeri Bendungan 3 dalam pembelajaran tentang materi pesawat sederhana dapat diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kurang efektif, guru belum mengoptimalkan aktivitas kegiatan siswa.
Hal ini terbukti saat pembelajaran berlangsung: (1) Anak kurang dilibatkan dalam pembelajaran; (2) Siswa kurang aktif saat mengikuti proses pembelajaran di kelas; (3) Belum optimalnya penggunaan metode/model serta media pembelajaran terutama media yang ada disekitar siswa; (4) Adanya ketergantungan siswa satu dengan siswa lainnya saat mengerjakan tugas; (5), Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pesawat sederhana rendah. Dilihat dari rendahnya nilai ketuntasan siswa berdasarkan KKM 70 yang ditentukan guru. Bahkan dari hasil nilai formatif IPA diketahui dari 15 siswa hanya 8 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM, atau hanya siswa 53%, sedangkan 7 siswa atau 47% siswa belum mencapai ketuntasan. Berdasarkan permasalahan rendahnya kemampuan dan hasil belajar siswa itulah maka penulis mencoba untuk mengambil tindakan dengan menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran tentang konsep pesawat sederhana.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di depan, maka masalah dalam penelitian ini dapat di rumuskan: a. Apakah penggunaan metode demontrasi berbantuan multimedia interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar IPA materi Pesawat Sederhana pada siswa kelas V SD Negeri Bendungan 3 ? b. Apakah penggunaan metode demontrasi berbantuan multimedia interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi Pesawat Sederhana pada siswa kelas V SD Negeri Bendungan 3 ? c. Bagaimana penerapan metode demonstrasi berbantuan multimedia interaktif dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA materi Pesawat Sederhana siswa kelas V SD Negeri Bendungan 3 ?
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk meningkatkan motivasi belajar IPA materi Pesawat Sederhana siswa kelas V SD Negeri Bendungan 3 dengan menggunakan metode demonstrasi berbantuan multimedia interaktif. 2. Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA materi Pesawat Sederhana siswa kelas V SD Negeri Bendungan 3 dengan menggunakan metode demonstrasi berbantuan multimedia interaktif. 3. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa kelas V SD Negeri Bendungan 3 dengan menggunakan metode demonstrasi berbantuan multimedia interaktif.
Selanjutnya I.G.A.K Wardani merumuskan pengertian penelitian tindakan kelas sebagai berikut: ”penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.”
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa 1). Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pesawat sederhana melalui penggunaan metode demonstrasi berbantuan multimedia interaktif. 2). Untuk memberi motivasi belajar siswa melalui penggunaan metode demonstrasi berbantuan multimedia interaktif khususnya pada materi IPA tentang materi pesawat sederhana. 2. Bagi guru: 1). Agar guru dapat menentukan metode dan media yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran IPA khususnya pada materi pesawat sederhana. 2). Agar guru dapat menambah pengalaman tentang penggunaan metode demonstrasi berbantuan multimedia interaktif dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi pesawat sederhana. 3. Bagi sekolah: Untuk memberi sumbangan pemikiran bagi perkembangan sekolah karena hasil penelitian dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja sekolah dan guru serta upaya memenuhi sarana dan prasarana pembelajaran khususnya dalam hal sarana dan prasarana multimedia interaktif.
KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Motivasi belajar adalah suatu kecenderungan dalam diri individu untuk mencapai perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman diperlukan dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam pembahasan mengenai Motivasi belajar tercakup didalamnya mengenai: ketekunan, kemauan,minat,kreativitas dan aktivitas yang akan penulis uraikan satu persatu.
Adapun hirarkhi motivasi sebagai berikut: a) Motivasi yang berakar dari kebutuhan fisiologi, misalnya rasa lapar, rasa haus dan sebagainya. b) Motivasi yang berakar pada kebutuhan perlindungan untuk memperoleh rasa, aman, misalnya bebas dari rasa takut dan cemas. c) Motivasi yang berakar dari pada kebutuhan untuk rasa kasih sayang, rasa diterima dalam keluarga atau masyarakat. d) Motivasi yang berakar dari kebutuhan mewujudkan diri sendiri, mengembangkan diri sesuai bakat, penambahan ilmu pengetahuan, status social dan pembentukan pribadi.
Motivasi dapat dibedakan berdasarkan bagaimana munculnya motivasi tersebut a) Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu tanpa paksaan dari luar. b) Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang muncul jika ada rangsangan dari luar. Usaha untuk membangkitkan motivasi sebagai berikut: 1. Kompetisi (persaingan) 2. Pace Making (membuat tujuan sementara atau dekat). 3. Tujuan yang jelas 4. Minat yang besar 5. Kesempatan untuk sukses.
Prestasi berasal dari bahasa Inggris ”prestatie” yang artinya hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan). Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “Prestasi” yang berarti hasil atau usaha, sedang belajar merupakan suatu aktifitas yang dilakukan manusia dengan tujuan dapat melakukan sesuatu yang baru. Dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan belajar yang diinginkan adalah hasil belajar atau prestasi belajar.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil maksimal yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar yang menghasilkan perubahan-perubahan baik perubahan kognitif, afektif maupun psikomotorik yang biasanya ditunjukkan berupa angka, atau huruf yang mencerminkan hasil belajar siswa. Prestasi belajar dapat mencerminkan pencapaian dan penguasaan materi pelajaran yang telah didapat oleh siswa itu sendiri.
Metode demonstrasi sebagai metode mengajar adalah bahwa seorang guru, atau seorang demonstrator ( orang yang sengaja diminta ), atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu proses, misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue,dan sebagainya. Metode demonstrasi wajar digunakan bila siswa ingin mengetahui tentang: a)Bagaimana mengaturnya. b) Bagaimana proses pengerjaannya. c)Bagaimana proses pembuatannya d)Terdiri dari apa.
Multimedia diartikan sebagai lebih dari satu media bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara dan video (Azhar Arsyad, 2010: 170). Richard E.Meyer (2009: 3) dalam bukunya mengemukakan bahwa multimedia sebagai ”presentasi” materi dengan menggunakan kata-kata sekaligus gambar-gambar. Sedangkan pengertian multimedia menurut Sri Anitah (2009: 181), merupakan kegiatan interaktif yang sangat tinggi, mengajak pebelajar untuk mengikuti proses pembelajaran dengan memilih dan mengendalikan layar diantara jendela informasi dalam penyajian media.
Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Berdasarkan uraian dari berbagai pendapat di atas maka dapat peneliti simpulkan bahwa multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, grafik, animasi, dan video. Media pembelajaran interaktif adalah suatu sistem penyampaian pengajaran yang menyajikan materi dengan pengendalian komputer kepada penonton (siswa) yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian).
Berdasarkan uraian dari berbagai pendapat diatas maka dapat peneliti simpulkan bahwa karakteristik multimedia interaktif yaitu adanya tidaknya alat pengontrol/ pengendali yang dimiliki multimedia tersebut, multimedia interaktif sudah didesign khusus dan dilengkapi dengan alat pengontrol sehingga terdapat interaksi antara pengguna/user dengan tampilan multimedia interaktif yang dapat dikendalikan.
Dari berbagai pendapat diatas maka dapat peneliti simpulkan bahwa tujuan penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran yaitu untuk menarik perhatian, konsentrasi, keantusiasan, dan memperbaiki aktivitas siswa dalam pembelajaran sehingga dapat belajar secara optimal, memahami konsep materi yang disampaikan, dan meningkatkan prestasi belajar.
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah Dasar. Seperti yang tercantum dalam silabus SD menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian. Pengajaran IPA bukanlah hafalan, tetapi pengajaran yang banyak memberikan latihan dalam mengembangkan cara berfikir yang sehat dan masuk akal berdasarkan kaedah-kaedah IPA. Disamping hal tersebut diatas, juga dapat mengenali teknologi sederhana yang ada kaitannya dengan kaedah-kaedah IPA.
Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat (Heri Sulistyanto, 2008: 109). Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan alat-alat tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana. Gabungan beberapa pesawat sederhana dapat membentuk pesawat rumit, contohnya mesin cuci, sepeda, mesin mobil, dan lain-lain. Pada prinsipnya pesawat sederhana digunakan untuk melipatgandakan gaya atau mengubah arah gaya sehingga gaya yang dikeluarkan lebih kecil. Sebuah pesawat sederhana menggunakan satu gaya kerja untuk bekerja melawan satu gaya beban. Berdasarkan uraian dari pendapat di atas maka dapat peneliti simpulkan bahwa pesawat sederhana merupakan bentuk paling sedehana dari alat atau pesawat yang rumit. Atau dengan kata lain, pesawat sederhana merupakan peralatan yang melakukan usaha dengan hanya satu gerakan. Penggunaan pesawat sederhana dimaksudkan agar memudahkan pekerjaan kita.
Pemilihan media dan model pembelajaran yang tepat digunakan pada materi pembelajaran dapat meningkatkan keberhasilan pembelajaran pada peserta didik. Sehubungan dengan hal itu, peneliti merasa perlu untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik. Dalam penelitian ini penulis menekankan pada penggunaan mutimedia interaktif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep pesawat sederhana pada siswa kelas V SD Negeri Bendungan 3.
Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari materi pesawat sederhana ini diperlukan pemahaman siswa. Karena dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti akan materi pelajaran itu sendiri. Bertolak dari permasalahan di atas, diperlukan suatu tindakan dengan menggunakan media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan memahami materi pesawat sederhana. Salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa yaitu dengan menggunakan multimedia interaktif. Multimedia interaktif dianggap tepat karena mempunyai beberapa kelebihan, yaitu: (1)Proses pembelajaran lebih menarik, (2) Jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, (3) Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan, (4) Suasana kelas menjadi lebih menyenangkan, (5) Sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Dengan menggunakan multimedia interaktif, diharapkan peserta didik mampu memaksimalkan kinerja otak mereka, sehingga dalam pemahaman materi pesawat sederhana, prestasi siswa dapat meningkat.
Berdasarkan landasan teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan sebagai berikut: Penggunaan metode demonstrasi berbantuan multimedia interaktif dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA materi pesawat sederhana pada siswa kelas V SD Negeri Bendungan 3 Tahun pelajaran 2017/2018.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang dimungkinkan untuk dapat berinteraksi secara terus-menerus dengan teori-teori yang dikaji dan dapat berinteraksi dengan data-data yang dikumpulkan. Sedangkan dalam penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bendungan 3, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen. Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 selama empat bulan yang dimulai dari bulan Januari sampai bulan April 2018. Subjek penelitian adalah siswa dan guru kelas V SD Negeri Bendungan 3 Tahun Pelajaran 2017/2018. Siswa sebagai subyek yang diberikan treatment melalui penggunaan metode demonstrasi berbantuan multimedia interaktif. Karakteristik dari subyek penelitian adalah kondisi siswa yang heterogen dari kemampuan siswa, serta minat siswa dalam belajar.
Prosedur pelaksanakan dilakukan dalam model siklus yakni Pra Siklus, Siklus I,dan Siklus II dan seterusnya sesuai dengan target ketuntasan dalam pemberian treatment. Adapun Langkah–langkah yang perlu ditempuh dalam penelitian adalah: 1) Dialog awal, 2) Perencanaan tindakan, 3) Pelaksanaan tindakan 4) Pengamatan / observasi, 5) Refleksi, 6) Evaluasi. Penelitian ini merupakan proses pengkajian sistem berdaur sebagaimana kerangka berpikir yang dikembangkan oleh Supardi dalam Suharsimi Arikunto (2006: 104). Prosedur penelitian mencakup tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) Perencanaan (planning), (2) Penerapan tindakan (action), (3) Mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), (4) Refleksi (reflecting). Dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai.
Sumber data adalah segala sumber informasi yang digunkan dalam penelitian tindakan kelas tersebut. Sumber data dijadikan acuan dalam penelitian sehingga sesuai dengan fakta di lapangan. Sumber data tersebut meliputi: (1) Data nilai pelaksanaan pembelajaran materi pesawat sederhana yang dilakukan oleh peneliti selama penelitian berlangsung di dalam kelas dengan multimedia interaktif, misalnya dengan flash player dan aplikasi ednik; (2) Informan: narasumber yang memberikan informasi data yang diperoleh dari peneliti ketika wawancara. Sebagai informan yaitu peserta didik, data yang diperoleh berupa hasil ulangan harian memahami pesawat sederhana dan dari guru kelas berupa daftar nilai ulangan harian memahami pesawat sederhana.; (3) Hasil observasi: data yang diperoleh dari pengamatan peneliti dan guru kelas V saat pembelajaran materi pesawat sederhana menggunakan multimedia interaktif, yaitu dengan flash player dan aplikasi ednik; (4) Dokumen: data nilai ulangan harian materi konsep pesawat sederhana kelas V dan arsip pendukung penelitian lainnya, seperti silabus dan daftar kelas V Tahun Ajaran 2017/2018; (5) Tempat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu di ruang kelas V SDN Bendungan 3 Kecamatan Kedawung, Sragen.
Teknik pengumpulan data yang akan dikumpulkan menggunakan teknik atau cara (1) Observasi adalah teknik yang digunakan untuk mengamati langsung terhadap obyek yang diteliti ; (2) teknik tes dilakukan dengan cara memberikan soal evaluasi baik selama proses pembelajaran maupun evaluasi akhir; (3) Dokumen.
Teknik keabsahan data menggunakan teknik validitas data digunakan untuk menguji kevalidan data disebut proses triangulasi data Menurut Sutopo, (2006: 120) teknik triangulasi data dibagi menjadi dua jenis trianggulasi yaitu triangulasi sumber dan trianggulasi metode. Trianggulasi sumber digunakan untuk menguji keabsahan data yang sejenis dari sumber yang berbeda, sedangkan triangulasi metode digunakan untuk menguji keabsahan data yang sejenis dari penggunaan metode yang berbeda-beda. Pada penelitian ini trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi metode, yakni mengetahui data penelitian yang sejensi dengan metode yang berbeda-beda yakni dengan teknik observasi, test, dokumentasi.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan menganalisis data ini menggunakan analisa model Milles dan Hubberman dengan kegiatan pokok analisis model ini adalah meliputi reduksi data, dan kesimpulan yang terdiri dari penarikan / verifikasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini merupakan upaya guru, untuk meningkatkan mutu pembelajarannya di kelas yang dikelolanya, dengan cara meningkatkan keaktifan dan pemahaman konsep siswa dengan menggunakan multimedia interaktif dan dalam proses pembelajarannya dengan mengoptimalkan penggunaan media lokal dari lingkungan siswa atau lingkungan sekolah. Langkah tindak lanjut diadakannya Penelitian Tindakan Kelas ( action Research Class) berpijak dari kondisi awal ketidaktercapaian pemahaman konsep siswa serta rendahnya aktivitas belajar siswa. Pada pembelajaran IPA di kelas V Semester 2 SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung ketika masih menerapkan metode konvensional pemahaman konsep belum optimal dan masih rendah. Pada kondisi awal pemahaman konsep siswa tentang pesawat sederhana masih rendah dan belum optimal. Rendahnya pemahaman konsep siswa dalam menguasai materi dapat dilihat dari 15 siswa dalam satu kelas masih terdapat 7 siswa yang belum tuntas dan hanya 8 siswa yang mencapai ketuntasan dalam pemahaman tentang konsep pesawat sederhana.
Melalui treatment pada siklus I menunjukkan ketercapaian yang meningkat meskipun belum optimal dan masih perlu ditindak lanjuti pada pembelajaran siklus II. Kondisi pembelajaran siklus I menitik beratkan pada penerapan multimedia interaktif dengan menggunakan LCD dalam mempelajari pesawat sederhana. Ketidakberhasilan siklus I dan beberapa kelemahan yang terjadi diupayakan untuk diminimalisir saat pembelajaran siklus II. Kondisi pembelajaran siklus II dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Dari 15 anak yang mencapai tuntas sebanyak 14 siswa dan yang belum tuntas hanya 1 siswa. Kemunculan anak saat pembelajaran siklus II menunjukkan motivasi belajar yang meningkat, perhatian siswa meningkat intensitas bertanya dan menjawab pertanyaan juga meningkat, serta kerja sama anak lebih meningkat dibanding siklus sebelumnya. Peningkatan ketuntasan siswa dari kondisi awal hingga kondisi akhir siklus II sebesar 40%.
Analisis data atau refleksi penelitian tindakan siklus I sampai dengan siklus II dengan menerapkan multimedia interaktif dengan menggunakan media dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep siswa selama pembelajaran. Meningkatkan motivasi belajar siswa merupakan target pembelajaran yang prosesnya ditekankan untuk dapat mengubah pola pembelajaran konvensional menjadi pola pembelajaran inovatif. Pada pembelajaran konvensional, kegiatan belajar banyak didominasi guru, sedangkan pembelajaran yang inovatif aktivitas belajar lebih didominasi oleh siswa yang dikenal dengan pembelajaran aktif. Penerapan multimedia interaktif merupakan bentuk metode pembelajaran dengan model kooperatif, yang lebih mengoptimalkan aktivitas belajar siswa.
Dalam teknik ini, guru memperhatikan latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa untuk aktif, sehingga proses pembelajaran lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Deskripsi di atas menunjukkan aktivitas belajar siswa meningkat dan guru mudah menyajikan materi, karena lebih banyak memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan materi dan konsep yang diterima. Selain itu dari aktivitas guru dalam melaksanakan treatment melalui penerapan multimedia interaktif pada pembelajaran siklus II tampak upaya penyempurnaan pengelolaan kelas, berpijak dari ketidakberhasilan siklus sebelumnya.
Letak perbedaan nilai formatif siswa dari pembelajaran pra siklus, siklus I dan siklus II. Melalui penggunaan metode demonstrasi berbantuan multi media interaktif tentang materi pesawat sederhana berimplikasi terhadap peningkatan motivasi dan prestasi IPA siswa kelas V Semester 2 SD Negeri Bendungan 3 kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018.
SIMPULAN
Penggunaan metode demonstrasi berbantuan multimedia interaktif dapat meningkatkan motivasi dan prestasi IPA materi pesawat sederhana pada siswa kelas V Semester 2 SD Negeri Bendungan 3 Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini dapat dibuktikan bahwa perolehan nilai pada kondisi awal atau pra siklus nilai siswa dengan tingkat ketuntasan pemahaman yang rendah yakni sebanyak 15 siswa hanya 8 siswa tuntas. Sedangkan siklus I tingkat pemahaman meningkat dari 15 siswa ada 10 anak yang mencapai ketuntasan. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 14 anak dan yang belum tuntas 1 anak. Peningkatan ketuntasan siswa dari kondisi awal hingga kondisi akhir siklus II sebesar 40%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis tindakan yang dirumuskan dapat terbukti dan terjawab kebenarannya.
DAFTAR PUSTAKA
IGAK Wardani 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka
Azhar Arsyad. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press
Richard E. Meyer. 2001. Multimedia Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar
Sri Anitah. 2009. Teknologi Pembelajaran. Surakarta:Learning Resources Center FKIP UNS
Heri Sulistyanto dan Edy Widodo. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk SD dan Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.