Peningkatan Pemahaman Konsep Menggunakan Metode Improve
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP
MENGGUNAKAN METODE IMPROVE
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Amelia Nor Azka 1)
Sudargo 2)
Dhian Endahwuri 3)
1) Mahasiswa Pendidikan Matematika, Universitas PGRI Semarang (UPGRIS)
2) 3) Dosen Universitas PGRI Semarang (UPGRIS)
ABSTRAK
Pemahaman konsep merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa agar tidak hanya menghafal rumus. Namun berdasarkan fakta di lapangan banyak ditemukan siswa dengan pemahaman konsep yang masih rendah. Hal tersebut karena pembelajaran yang masih terpusat pada guru sehingga siswa kurang aktif dan siswa masih kesulitan dalam mengembangkan proses berpikir untuk merangsang pemahaman konsep yang lebih baik. Tujuan dari pembahasan artikel ini adalah untuk mengetahui secara tertulis, apakah pemahaman konsep pada pembelajaran matematika dapat meningkat dengan penerapan metode improve. Metode improve adalah metode yang memberikan kesempatan siswa untuk aktif di dalam proses pembentukan suatu konsep. Jenis artikel ini adalah studi literatur dengan menggunakan empat tahapan yaitu (1) mengumpulkan literatur kemudian melakukan review terhadap beberapa istilah, (2) mengumpulkan literatur hasil penelitian relevan, (3) melakukan analisis secara mendalam berdasarkan literatur yang telah diperoleh dengan menyusun pembahasan, (4) menyusun kesimpulan berdasarkan hasil analisis. Dari pembahasan ini, secara tertulis penerapan metode improve merupakan salah satu alternatif untuk suatu metode pembelajaran yang memiliki kecenderungan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika.
Kata kunci: pemahaman konsep, metode improve, pembelajaran matematika
PENDAHULUAN
Matematika merupakan pembelajaran yang harus diajarkan sejak dini kepada siswa dan proses ini disebut dengan pembelajaran matematika, di mana pembelajaran matematika dianggap memiliki peran yang penting dalam Pendidikan. Pendidikan di Indonesia memiliki salah satu tujuan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan pembelajaran kepada siswa yang tidak hanya menghafal rumus namun juga paham akan konsep yang diajarkan. Hal ini sejalan dengan pendapat pitaloka (Karunia & Mulyono, 2016) bahwa kemampuan pemahaman konsep juga dapat membantu siswa untuk tidak hanya sekedar menghafal rumus, akan tetapi mengerti benar makna di dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan kenyataan di lapangan yaitu masih banyak siswa yang hanya menghafal rumus dan contoh yang diberikan guru sehingga siswa sulit untuk mengembangkan proses berpikir dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan suatu konsep. Pembelajaran yang masih terpusat pada guru menyebabkan siswa kurang aktif dan menjadikan pemahaman konsep yang dimiliki siswa dalam pembelajaran matematika sangat rendah. Oleh karena itu strategi pembelajaran diperlukan untuk membantu proses belajar siswa dan meningkatkan kemampuan pemahaman konsep untuk lebih baik dalam memahami suatu konsep.
Salah satu cara meningkatkan pemahaman konsep matematika adalah dengan menerapkan metode improve. Metode improve adalah pembelajaran yang menekankan proses pembentukan suatu konsep dengan memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. IMPROVE merupakan singkatan dari introducing the new concepts (memperkenalkan konsep-konsep baru), metacognitive questioning (mengajukan pertanyaan metakognitif), practicing (berlatih), reviewing and reducing difficulties (mengulas dan mereduksi kesulitan), obtaining mastery (penguasaan materi), verification (melakukan verifikasi), and enrichment (pengayaan) (Mevarech & Kramarski, 1997). Hal yang membedakan metode improve dengan metode ekspositori adalah dalam pembelajaran dengan metode improve, siswa diberi pertanyaan metakognitif yang meliputi pertanyaan pemahaman, pertanyaan strategi, pertanyaan koneksi, dan pertanyaan refleksi.
METODE IMPROVE
Metode improve pertama kali ditemukan oleh ilmuwan yang bernama Mavarech dan Kramarsky (1997), metode ini menekankan proses pembentukan suatu konsep dengan proses pembelajaran yang memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk berperan aktif di dalam pembelajaran guna dapat memperbaiki metode pembelajaran konvensional yang diterapkan sebelumnya. Menurut Wulandari, dkk, 2019 Metode improve merupakan salah satu metode yang dalam proses pembelajarannya siswa diperkenalkan pada konsep baru, diberikan pertanyaan-pertanyaan metakognitif, dan berlatih untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Dengan itu, metode improve dapat membantu siswa untuk membangun makna matematika dengan melibatkan siswa secara langsung dan siswa dapat memecahkan masalah soal sendiri dengan pertanyaan metakognitif.
Menurut Kramarsky (Meilani, dkk, 2018), pertanyaan metakognitif metode improve meliputi beberapa pertanyaan, antara lain:
- pertanyaan pemahaman: pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk membaca soal, kemudian mencoba memahami makna sebuah konsep dan dapat menggambarkan konsep dengan kata-kata mereka sendiri. Contoh: “Mengenai apakah keseluruhan permasalahan ini?”
- pertanyaan strategi: pertanyaan yang didesain untuk mendorong siswa agar bisa mempertimbangkan alternatif strategi yang cocok untuk memecahkan masalah yang diberikan dan dapat memberikan alasannya. Contoh: “Alternatif Strategi, taktik, atau prinsip apa yang dapat digunakan untuk pemecahkan masalah tersebut? Mengapa?”
- pertanyaan koneksi: pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk melihat persamaan dan perbedaan suatu konsep atau permasalahan. Contoh: “Apakah ada persamaan atau perbedaan antara permasalahan yang sekarang dengan permasalahan yang telah saya kerjakan? Mengapa?”
- pertanyaan refleksi: pertanyaan yang mendorong siswa untuk fokus pada proses penyelesaian dan bertanya kepada diri sendiri. Contoh: “Apakah ada yang keliru dengan yang telah saya kerjakan?”, “Apakah penyelesaian dalam soal tersebut sudah sesuai?”
Tahapan-Tahapan Metode Improve
Tabel 1.1 Tahapan Metode Improve
Tahapan | Penjelasan |
Memperkenalkan konsep-konsep baru | Guru membimbing siswa untuk menemukan sebuah konsep baru dengan memberikan pertanyaan kepada siswa. |
Mengajukan pertanyaan metakognitif | Guru mengajukan pertanyaan metakognitif meliputi pertanyaan pemahaman, strategi, koneksi, dan refleksi untuk memecahkan masalah. |
Berlatih | Guru memberikan latihan soal kepada siswa secara berkelompok dengan bentuk soal terdiri dari pertanyaan metakognitif. |
Mengulas dan mereduksi kesulitan | Guru melakukan pembahasan terhadap kesulitan siswa dalam memahami materi atau menjawab soal dengan diskusi kelas dan memberikan solusi kepada siswa. |
Penguasaan materi | Guru akan mengetahui tingkat penguasaan materi siswa secara individu atau keseluruhan dengan memberikan tes. |
Melakukan verifikasi | Guru mengidentifikasi siswa yang telah memahami atau menguasai materi dan siswa yang belum paham dengan melihat hasil tes. |
Pengayaan | Guru memberikan respon terhadap hasil verifikasi dengan siswa yang telah menguasai materi dapat diberikan soal pengayaan dan yang belum menguasai diberikan pengulangan. |
Hubungan Teori Belajar Dengan Metode Improve
Teori belajar yang mendasari metode improve yaitu teori metakognitif dan teori konstruktivis.
Teori Metakognitif
Menurut Matlin (Supriyanto, 2018) metakognitif yaitu pengetahuan seseorang tentang proses berpikirnya sendiri dan kemampuan individu untuk dapat mengontrol aktivitas kognitifnya dalam belajar, sehingga metakognitif dapat dikatakan sebagai pengetahuan yang dimiliki individu sebelumnya dengan pengetahuan baru untuk menyelesaikan masalah dalam belajar. Oleh karena itu, hubungan metode improve dengan teori metakognitif dapat dilihat dari tahapan guru mengajukan pertanyaan metakognitif dan berlatih soal sehingga siswa diminta untuk menyelesaikan latihan soal yang di dalamnya ada pertanyaan metakognitif seperti: pemahaman, strategi, koneksi, dan refleksi untuk membantu siswa dalam menyelesaikan masalah.
Teori Konstruktivis
Menurut Piaget (Supriyanto, 2018) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan ciptaan manusia yang dikonstruksi dari suatu pengalaman yang mana proses pembentukannya berjalan secara terus menerus dan memungkinkan terjadi rekontruksi karena munculnya pemahaman baru. Terdapat hubungan antara metode improve dengan teori konstruktivis yaitu dapat dilihat dari tahapan siswa diperkenalkan konsep-konsep baru sampai tahapan mengulas dan mereduksi kesulitan yang dimiliki siswa. Guru tidak secara langsung memberikan pemahaman konsep baru melainkan siswa diminta untuk ikut berpartisipasi aktif dalam menemukan suatu konsep. Siswa diminta untuk berkelompok, berdiskusi dan bertukar pikiran untuk memudahkan dalam menemukan suatu konsep dengan baik.
Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Improve
Contoh materi matematika dengan menerapkan metode improve yaitu sistem persamaan liniear tiga variabel. Untuk mempelajari materi tersebut, guru terlebih dahulu mengenalkan materi persamaan liniear dua variabel menggunakan eliminasi dan substitusi. Dalam metode ini, siswa dikelompokkan secara heterogen berdasarkan kemampuan kemudian dikelompokkan secara acak dengan jumlah anggota 4-6 orang.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Improve
Kelebihan metode improve dalam pembelajaran yaitu menjadikan siswa lebih aktif, suasana pembelajaran tidak membosankan dan memberikan kesempatan siswa dapat mengembangkan ide-idenya melalui latihan soal yang diberikan guru.
Kekurangan metode improve yaitu membutuhkan waktu yang relative lama dalam penerapannya di kelas karena guru harus memiliki strategi khusus agar semua siswa dapat mengikuti tahapan metode improve.
Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep adalah kemampuan menjelaskan dengan kata-kata melalui proses interpretasi untuk menarik suatu kesimpulan dari tabel, data, grafik, dan sebagainya. Pemahaman berbeda dengan hafalan, karena hafalan adalah proses pembelajaran yang hanya terdiri dari teori, sehingga pemahaman lebih penting dari pada sekedar hafalan. Jika hanya menghafal suatu saat akan lupa, tetapi dengan memahami siswa akan mampu memperkaya pengetahuan atau informasi yang didapatkan dengan memberikan interprestasi yang lengkap sesuai dengan tingkat kemampuannya.
Kemampuan pemahaman konsep siswa menurut Salami (Susanto,A., 2013) dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut: 1.) siswa mampu mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan, 2.) siswa dapat membuat contoh dan noncontoh penyangkal permasalahan, 3.) siswa mampu mempresentasikan suatu konsep dengan model, diagram, dan simbol, 4.) siswa mampu mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lain, 5.) siswa dapat mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep, 6.) siswa mampu mengidentifikasi sifat – sifat suatu konsep dan mengenal syarat-syarat yang menentukan suatu konsep, 7.) siswa dapat membandingkan dan membedakan konsep-konsep.
Pembelajaran Matematika
Dalam proses pendidikan terutama pada pembelajaran matematika diharapkan peserta didik tidak hanya menghafal rumus matematika akan tetapi paham akan suatu konsep yang dipelajari. Menurut White (Heris Hendriana & Utari Soerman, 2014) pembelajaran matematika terdiri dari dua aspek yaitu aspek pertama, pembelajaran matematika secara manusiawi yang berkaitan pada proses pembelajaran. Aspek kedua, pembelajaran matematika yang manusiawi berkaitan dengan usaha rekonstruksi kurikulum. Pada aspek pertama siswa sebagai subjek di dalam pembelajaran matematika dapat membangun pengetahuannya untuk memahami kondisi, baik sendiri ataupun dengan lingkungan sekitarnya dan pengetahuan matematika tidak hanya dengan menerima, menghafal rumus, prosedur, namun juga dapat membangun makna dari apa yang sedang dipelajari seperti: memahami dan menguasai konsep matematika. Sedangkan di dalam aspek yang kedua, pembelajaran matematika yang manusiawi berkaitan dengan usaha merekonstruksi kurikulum matematika sekolah, di mana matematika dapat dipelajari dan diaplikasikan dengan mata pelajaran lainnya dan menjadi bagian dalam kehidupan manusia.
METODE
Jenis artikel ini adalah studi literatur. Tujuan dari pembahasan artikel ini sudah dijelaskan sebelumnya yaitu meningkatkan pemahaman konsep dengan metode improve pada pembelajaran matematika, terdapat beberapa hal yang dilakukan yaitu: (a) mengumpulkan beberapa literatur yang diperoleh dari berbagai sumber refrensi kemudian melakukan review terhadap beberapa istilah penting. Istilah penting yang didefinisikan dalam artikel ini adalah metode improve, pemahaman konsep, pembelajaran matematika, (b) mengumpulkan literatur hasil penelitian relevan yang diperoleh dan digunakan untuk memperkaya proses analisis, sehingga hasil analisis mampu memunculkan kesimpulan yang obyektif, (c) melakukan analisis secara mendalam berdasarkan semua literatur yang telah diperoleh dengan menyusun pembahasan yang dilakukan untuk menyimpulkan tentang peningkatan pemahaman konsep dengan metode improve pada pembelajaran matematika, (d) menyusun kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang diperoleh untuk pernyataan yang sesuai dengan tujuan artikel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan tahapan artikel yang dapat dilihat pada metode, diuraikan sebagai berikut: (a) pengumpulan literatur telah dilaksanakan dan tertulis pada daftar Pustaka. Berdasarkan pengumpulan literatur terdapat beberapa istilah penting yang berkaitan langsung dengan penelitian yang telah dilakukan review sehingga hasilnya dapat dilihat pada bagian pendahuluan dan kajian Pustaka, (b) telah dilakukan pengumpulan literatur tentang hasil penelitian yang relevan. Beberapa penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) penelitian yang dilakukan oleh (LIBERNA, 2012) yang berjudul, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Penggunaan Metode Improve Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”. Salah satu hasil dari penelitian tersebut adalah pembelajaran dengan penerapan metode improve dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar matematika lebih baik daripada pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional, namun kekurangan dari penelitian ini adalah metode improve belum sepenuhnya dijadikan parameter karena adanya keterbatasan penelitian sehingga terdapat faktor di mana kondisi siswa pada saat penelitian berlangsung dengan perlengkapan penelitian yang belum sepenuhnya sempurna.
Penelitian lain yang juga relevan dengan penelitian ini adalah (2) penelitian yang dilakukan oleh (Sari, 2017) yang berjudul, “Pemahaman Konsep Matematika Siswa Pada Materi Besar Sudut Melalui Pendekatan PMRI”. Dari kesimpulan penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa kemampuan pemahaman konsep dari secara keseluruhan persentase rata-rata indikator pemahaman konsep adalah 72% berada dikategori baik, sehingga pada pembelajaran matematika sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang inovatif. Selain itu, (3) penelitian yang dilakukan oleh (Sutrisnawati, 2018) yang berjudul, “Pembelajaran Dengan Metode Improve Untuk Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa”. Salah satu kriteria pengembangan yang di dalam penelitian tersebut adalah efektifitas. Kriteria efektifitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah metode improve. Dari hasil pelaksanaan tes tiap pertemuan dan aktivitas siswa secara klasikal sudah mencapai ketuntasan nilai 80% karena disetiap pertemuan siswa selalu diberi latihan soal dan tugas rumah, sehingga berdasarkan hasil penelitian pembelajaran dengan menggunakan metode improve dikatakan baik dalam proses belajar mengajar dan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.
Penelitian lain yang juga relevan dalam penelitian ini yaitu (4) penelitian yang dilakukan oleh (Brigjen, dkk, 2014) dengan judul, “Pengaruh Metode Improve Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Konsep Bangun Ruang di Kelas VIII SMP”. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa dengan menggunakan metode improve terdapat pengaruh di dalam kegiatan pembelajaran matematika yang dapat dikualifikasikan baik dibandingkan pembelajaran yang menggunakan metode ekspositori yang hanya dikualifikasikan cukup baik. Maka dengan diterapkannya metode pembelajaran improve sebagai alternatif di dalam strategi pembelajaran dapat meningkatkan pembelajaran matematika. Selanjutnya penelitian yang juga relevan pada penelitian ini adalah (5) penelitian yang dilakukan oleh (Rohaimis, 2020) dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Dengan Menerapkan Metode Improve” kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar matematika yang diperoleh ketika menerapkan metode improve yang terdapat dari uji coba yang dilakukan dengan siklus I yaitu mencapai nilai ketuntasan sebesar 72,4% dan pada siklus 2 meningkat menjadi 89,2% di mana dapat dikategorikan sangat baik karena dengan menerapkan metode improve siswa menjadi lebih aktif dan cenderung dapat menerima pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga juga meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran matematika.
Tahapan berikutnya adalah (c) melakukan analisis secara mendalam berdasarkan semua literatur yang telah diperoleh dengan hasil analisis dituliskan pada bagian pembahasan yang akan dilakukan selanjutnya, (d) akan menuliskan kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan.
Pembahasan
Permasalahan yang sering terjadi pada pembelajaran matematika adalah kurang maksimalnya proses pembelajaran dimana pembelajaran masih terpusat pada guru sehingga siswa kurang aktif. Hal ini dapat mengakibatkan rendahnya pemahaman konsep siswa dalam mata pelajaran matematika. Berdasarkan kenyataan dilapangan tidak maksimalnya proses pembelajaran diakibatkan oleh anggapan bahwa penyampaian materi yang dilakukan guru masih secara monoton dan kurangnya siswa untuk dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya.
Pengetahuan yang digunakan untuk mengarahkan proses berpikir sendiri yang dapat dilakukan melalui aktivitas perencanaan, pemonitoring, dan pengevaluasian disebut dengan teori metakognitif. Berdasarkan teori tersebut dapat membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi didalam pembelajaran matematika. Selain itu, ada teori kontruktivis di mana proses pembelajaran matematika siswa aktif mengkonstruksikan pengetahuan matematika. Dengan hal itu maka, penyampaian materi yang dilakukan oleh guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa tetapi siswa juga harus membangun pengetahuannya dengan memberikan kesempatan untuk siswa menemukan idenya sendiri agar dapat memahami materi lebih tinggi. Pada teori diatas sangat berhubungan dengan salah satu metode yang tepat yaitu metode improve dimana siswa dapat termotivasi untuk berfikir aktif, sehingga mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
Metode improve adalah metode pembelajaran yang dapat memperbaiki pemahaman konsep matematika siswa. Pemahaman konsep adalah salah satu kemampuan matematis yang harus dimiliki siswa. Pada pembelajaran matematika siswa tidak hanya menghafal rumus, namun siswa harus memahami konsep. Jika siswa paham konsep maka siswa dapat mengaplikasikannya dalam suatu permasalahan dan mengaitkan antar konsep. Hal ini yang membuat pemahaman konsep dengan penerapan metode improve pada pembelajaran matematika memungkinkan adanya peningkatan pada pembelajaran matematika.
Kecenderungan peningkatan pemahaman konsep pada pembelajaran matematika dengan metode improve, didukung oleh hasil dari penelitian (LIBERNA, 2012). Menurut hasil penelitian tersebut, penerapan metode improve pada pembelajaran matematika lebih baik daripada metode konvensional. Demikian juga hasil penelitian yang diperoleh (Sari, 2017) bahwa dengan penerapan suatu metode yang inovatif maka dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Sutrisnawati, 2018) juga menyimpulkan bahwa siswa tuntas dalam belajar secara klasikal dengan penerapan metode pembelajaran improve yang menyebabkan pengembangan perangkat pembelajaran menjadi efektif. Demikian juga hasil penelitian yang dilakukan oleh (Brigjen, dkk, 2014) juga menyimpulkan bahwa dengan diterapkannya metode improve merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pembelajaran matematika. Selain itu, hasil penelitian yang diperoleh (Rohaimis, 2020) dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode improve siswa lebih aktif dan cenderung dapat menerima pelajaran yang diberikan guru dengan mudah, jadi dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran matematika.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat diperoleh suatu kesimpulan secara tertulis bahwa melalui pembelajaran metode improve dapat memiliki kecenderungan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika. Sehingga metode improve dapat dijadikan salah satu alternatif metode pembelajaran untuk siswa agar lebih mudah dalam memahami konsep pada pembelajaran matematika. Kelebihan yang didapatkan dengan menggunakan metode improve pada proses pembelajaran matematika adalah materi yang disampaikan oleh guru tidak monoton dan siswa dapat lebih baik dalam memahami suatu konsep dengan mudah. Pemahaman konsep yang baik adalah pemahaman yang tidak hanya menghafal rumus, namun juga dapat memahami konsep dengan baik sehingga dapat mengkaitkan antar konsep dan mengaplikasikan konsep kedalam permasalahan matematika. Di dalam metode improve siswa diberi pertanyaan secara metakognitif agar siswa aktif untuk mengembangkan keberanian, ketrampilan, dan mengemukakan pendapatnya di dalam pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN
Brigjen, J., Basry, H. H., & Banjarmasin, K. (2014). PENGARUH METODE IMPROVE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Pendidikan Matematika FKIP Universitas lambung Mangkurat. 2(2001), 279–286.
Heris Hendriana & Utari Soerman. (2014). Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Refika Aditama.
Karunia, E. P., & Mulyono. (2016). Analisis kemampuan pemahaman konsep siswa kelas VII berdasarkan gaya belajar dalam model knisley. Prosiding Seminar Nasional Matematika, 339. https://doi.org/10.1016/j.ijmecsci.2014.08.026
LIBERNA, H. (2012). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Penggunaan Metode Improve Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Formatif, 2(3), 234854. https://doi.org/10.30998/formatif.v2i3.101
Meilani, I., & Retnaningrum, E. (2018). Penerapan Metode Improve untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP. INTERMATHZO, 3(2), 114-121.
Mevarech, Z. R., & Kramarski, B. (1997). IMPROVE: A multidimensional method for teaching mathematics in heterogeneous classrooms. American educational research journal, 34(2), 365-394.
Rohaimis. (2020). Meningkatkan hasil belajar matematika siswa smp dengan menerapkan metode improve. 4, 779–787.
Sari, P. (2017). Pendekatan Pmri. Jurnal Gantang, II(1), 41–51.
Susanto,A. (2013). Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.
Sutrisnawati, S. (2018). PEMBELAJARAN DENGAN METODE IMPROVE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA. Sigma, 3(2), 64-68.
Supriyanto, G. (2018). Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Improve Dengan Pendekatan Iceberg Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah. 8. http://digilib.uinsby.ac.id/22573/3/Giganthea Flora Supriyanto_D74213066.pdf
Wulandari, N. D. T. ., Waluyo, D., & SUARSANA, I. . (2019). Penerapan Metode Pembelajaran Improve Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII-3 SMP Laboratorium Undiksha Singaraja. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika Indonesia, 7(1), 68–78. https://doi.org/10.23887/jppm.v7i1.2819