PENINGKATAN PEMANFAATAN BUKU PERPUSTAKAAN
PENINGKATAN PEMANFAATAN BUKU PERPUSTAKAAN OLEH SISWA MELALUI SUPERVISI AKADEMIK
PADA CLASSROOM READING PROGRAM
DI SDN BULUSARI SAYUNG DEMAK TAHUN AJARAN 2015/2016
Joko Suwarsono
SDN Bulusari Sayung Demak
ABSTRAK
Berkaitan dengan pemanfaatan buku perpustakaan sekolah oleh siswa, kondisi objektif di SD Negeri Bulusari Sayung Demak saat ini belum memiliki gedung perpustakaan, sehingga ada beberapa fenomena: (1) Buku perpustakaan jarang dibaca para siswa, (2) Terdapat anak-anak yang kurang aktif dalam mencari informasi dari buku perpustakaan, (3) Kurangya siswa SD Negeri Bulusari memanfaatkan buku perpustakaan sekolah, (4) Dalam proses pembelajaran sehari-hari tampak pemanfaatan buku perpustakaan siswa menunjukkan intensitas yang tidak sama, (5) Pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa tampak biasa-biasa saja, kecuali tugas dari guru. Dari beberapa masalah yang diidentifikasikan, dalam penelitian ini dilakukan supervisi akademik pada classroom reading program dan pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa. Subyek penelitian ini adalah guru SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak berjumlah 9 orang. Hasil penelitian berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan siklus I sampai siklus II yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka simpulan penelitian ini sebagai berikut: (1) Pada kondisi awal, guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Bulusari, Sayung, Demak rata-rata 60,19% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 1 orang (11,11%). Setelaah supervisi akademik pada classroom reading program siklus I, guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran rata-rata 67,13% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 4 orang (44,44%). Setelaah supervisi akademik pada classroom reading program siklus II, guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran rata-rata 74,54% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 7 orang (77,78%), (2) Tingkat pemanfaatan buku perpustakaan prasiklus oleh siswa sebesar)62,46%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 12 orang atau 17,14%.)Tingkat pemanfaatan buku perpustakaan siklus I oleh siswa sebesar)67,13%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 31 orang atau 44,29%. Tingkat pemanfaatan buku perpustakaan siklus II oleh siswa sebesar)81,82%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 58 orang atau 82,86%, (3) Supervisi akademik pada classroom reading program dapat meningkatkan pemanfaatan buku perpustakaan oleh guru dan siswa sebagai sumber belajar di SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak.
Kata kunci: pemanfaatan buku perpustakaan, supervisi akademik, classroom reading program
PENDAHULUAN
Kondisi saat ini, sekolah SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak belum memiliki ruang maupun gedung khusus buku perpustakaan. Namun koleksi buku yang dimiliki sekolah ada 615 buah. Buku ini menempati ruangan guru dan tersebar di beberapa kelas. Jumlah pembaca tidak mengalami kenaikan yang nyata. Siswa lebih senang bermain di halaman sekolah dan teras kelas daripada membaca buku)perpustakaan. Tidak adanya ruang buku perpustakaan atau gedung khusus buku perpustakaan, menjadikan siswa tidak terbiasa membaca buku)perpustakaan. Guru juga tidak bisa mengarahkan siswa membaca buku karena tiadanya sarana persebut. Kepala Sekolah bertanggung jawab untuk mengarahkan semua sumber daya pendidikan yang ada termasuk di dalamnya buku-buku)perpustakaan. Guru diharapkan mampu bekerja dengan baik sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Upaya tersebut antara lain dilakukan dengan melakukan Supervisi akademik dengan program membaca di ruang kelas (classroom reading program) bagi siswa yang diprakarsai oleh guru.
Pemanfaatan buku perpustakaan sekolah oleh siswa SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak diupayakan terus ditingkatkan melalui Supervisi akademik pada classroom reading program yang dilaksanakan oleh kepala sekolah melalui para guru. Guru secara aktif melakukan penjadwalan secara terprogram bagi siswa agar memanfaatkan buku perpustakaan untuk mencari informasi pengetahuan, mengerjakan tugas, atau hiburan bermanfaat melalui koleksi buku yang ada di buku perpustakaan sekolah. Siswa yang membaca mendapatkan dukungan guru sehingga mereka mendapatkan manfaat dari buku perpustakaan sekolah.
Secara umum Supervisi akademik pada classroom reading program adalah usaha yang sistematik dan berkesinambungan untuk mendorong dan mengarahkan, menggiatkan setiap siswa melalui para guru, sehingga bertambah lebih efektif dalam memberikan sumbangan bagi pemanfaatan buku)perpustakaan.)
Fenomena yang ada, di SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Demak dalam masalah pemanfaatan buku)perpustakaan adalah:
1. Buku)perpustakaan jarang dibaca para siswa.
2. Terdapat anak-anak yang kurang aktif dalam mencari informasi dari buku perpustakaan.
3. Kurangya siswa SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak memanfaatkan buku perpustakaan sekolah.
4. Dalam proses pembelajaran sehari-hari tampak pemanfaatan buku perpustakaan siswa menunjukkan intensitas yang tidak sama.
5. Pemanfaatan buku)perpustakaan oleh siswa tampak biasa-biasa saja, kecuali ada tugas tertentu dari guru.
6. Adanya perbedaan tajam antara siswa yang aktif dan tidak aktif membaca buku)perpustakaan. Sebagian anak sangat perhatian dalam memanfaatkan buku)perpustakaan, dan memiliki minat untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan informasi. Sebagian yang lain banyak siswa yang sama sekali tidak pernah memanfaatkan buku)perpustakaan.
Dari beberapa masalah yang diidentifikasikan, dalam penelitian ini dilakukan pembatasan agar pembahasan tidak terlalu luas, yaitu Supervisi akademik pada classroom reading program dan pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa.
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, masalah dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimanakah pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak ? (2) Bagaimanakah supervisi akademik pada classroom reading program dalam pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak ? (3) Apakah melalui supervisi akademik pada classroom reading program dapat meningkatkan pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak ?
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa. Tujuan khusus penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, (3) untuk mendeskripsikan supervisi akademik pada classroom reading program di SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak? (4) untuk mendeskripsikan apakah melalui supervisi akademik pada classroom reading program dapat meningkatkan pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak?
KAJIAN TEORI
Supervisi Akademik
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Prasojo dan Sudiyono, 2011: 48). Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Rekleksi praktis penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya: Apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas?, Apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan peserta didik di dalam kelas? Aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan peserta didik?, Apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?, Apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya?, Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan disini, bahwa setelah melakukan penilaian kinerja harus dilanjutkan pelaksanaan supervisi akademik dengan melakukan tindak lanjut berupa pembuatan program supervisi akademik dan melaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Teknik-teknik supervisi akademik yang seharusnya dipahami dan dikuasai oleh seorang supervisor ada dua macam. Kedua macam teknik tersebut terdiri dari beberapa strategi atau cara. Seorang supervisor diharapkan memahami dan menguasai berbagai strategi tersebut. Hal ini diperlukan, sebab untuk melakukan antisipasi apabila ada permasalahan yang terkait dengan supervisi akademik yang tidak bisa diselesaikan dengan suatu cara tertentu, maka supervisor bisa menggunakan strategi yang lain. Kedua teknik supervisi akademik tersebut, yaitu teknik supervisi individual dan teknik suoervisi kelompok (Lantip dan Sudiyono, 2011: 78).
Perpustakaan
Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan pada hakekatnya merupakan sebuah hasil budidaya manusia berupa sebuah lembaga untuk mengumpulkan, merawat, menyimpan, mengatur, dan melestarikan bahan-bahan perpustakaan yang berupa rekaman hasil pemikiran dan temuan penelitian serta ungkapan cipta karya manusia untuk selanjutnya didayagunakan sebagai bahan informasi kepada masyarakat (Perpusnas, 2002).
Dalam terbitan Perpusna yang lain, dijelaskan perpustakaan adalah institusi atau lembaga yang menyediakan koleksi bahan perpustakaan tertulis, tercetak, dan terekam sebagai pusat sumber informasi yang diatur menurut sistem dan aturan yang baku dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian, dan rekreasi intelektual bagi masyarakat (Perpusnas, 2002:2).
Dapat disimpulkan bahwa institusi atau lembaga yang menyediakan koleksi bahan perpustakaan tertulis, tercetak, dan terekam yang diatur menurut sistem dan aturan yang baku dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian, dan rekreasi intelektual bagi masyarakat.
Manfaat Perpustakaan Sekolah
Siswa membutuhkan perpustakaan karena perpustakaan menyimpan berbagai informasi yang dibutuhkan. Manfaat perpustakaan bagi siswa ada beberapa macam, yaitu: (a) kebutuhan untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh ilmuwan agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, (b) kebutuhan informasi khusus yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, yaitu masalah pelajaran, (c) kebutuhan menemukan atau memeriksa berbagai informasi yang relevan mengenai subjek tertentu, (d) kebutuhan informasi baru, (e) kebutuhan rekreasi intelektual dan kultural (Hartono, 2004:38).
Dalam pemanfaatannya, tidak selalu perpustakaan dapat memberikan pelayanan yang lancar seperti yang diharapkan. Kendala pemanfaatan perpustakaan yaitu: (a) koleksi kurang dimanfaatkan, artinya layanan tidak mencapai sasaran secara efektif, (b) terbatasnya mutu/ kualitas buku perpustakaan, (c) terbatasnya jumlah / kuantitas buku perpustakaan karena tidak mencukupi jumlah siswa, (d) persepsi masyarakat/ siswa terhadap perpustakaan yang belum menggembirakan, (e) minat dan kebiasaan membaca masyarakat/ siswa yang masih rendah (Supriyanto, 2004:27).
Peranan perpustakaan di dalam pendidikan amatlah penting, yaitu untuk membantu terselenggaranya pendidikan dengan baik. Dengan demikian sasaran dan tujuan operasional dari perpustakaan sekolah adalah untuk memperkaya, mendukung, memberikan kekuatan dan mengupayakan penerapan program pendidikan yang memenuhi setiap kebutuhan siswa, disamping itu mendorong dan memungkinkan tiap siswa mengoptimalkan potensi mereka sebagai pelajar (Maung, 2016).
Classroom Reading Program
Pengertian Classroom Reading Program
Menurut kamus Bahasa Inggris Sandy Putra (Sarjita, 2012: 1) mengartikan istilah)Classroom berarti ruang kelas atau ruang belajar di suatu sekolah, kata Raeading berarti membaca dan Program berarti rencana atau daftar kegiatan,)jika digabungkan tiga kata tersebut menjadi Classroom Reading Program yang berarti Program Membaca di Kelas. Pada program ini Classroom Reading Program diartikan program membaca di kelas. Classroom Reading Program)adalah program membaca di kelas yang sistimatis dan terstruktur yang sangat mudah diterapkan guru di dalam kelas.)Program membaca di kelas dirancang dan disesuaikan dengan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Aktiftas yang dilakukan merangsang siswa berfikir tingkat tinggi. Alat peraga yang digunakan sederhana, mudah didapat dan dekat dengan lingkungan anak (Sarjita, 2012: 1).
Classroom Reading Program)adalah sebuah program untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca pada siswa sekolah dasar. Classroom Reading Program)pertama dikenalkan di Indonesia pada awal tahun 2010 melaui Program membaca di kelas oleh DBE 2 USAID. Di Indonesia program ini disebut)“Program Membaca di Kelas.†(modul Classroom Reading Program, 2010).
Langkah-langkah Classroom Reading Program
Dalam menjalankan kegiatan Classroom Reading Program)memiliki tiga langkah yang disebut (Three steps to implement a program to read in class) yaitu ; 1) Mengenalkan buku, kegiatan bisa dilakukan guru dengan melibatkan siswa mengenal, memanfaatkan, merawat dan menentukan aturan – aturan penggunaan buku – buku di dalam kelas. 2) Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan/ buku – buku bacaan yang tersedia di dalam kelas. Penggunaan buku tidak terpancang pada buku materi pelajaran tetapi buku – buku bacaan yang sudah dikelompokan ke dalam mata pelajaran ; 3) Menciptakan kegiatan membaca yang dapat meningkatkan kreatifitas siswa (Sarjita, 2012: 1).
Kerangka Berfikir
Classroom Reading Program adalah layanan perpustakaan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa terhadap lingkungan perpustakaan dengan program membacara satu kelas pada waktu yang telah ditentukan. Classroom Reading Program ini bertolak dari anggapan bahwa memasuki lingkungan pepustakaan bukanlah hal selalu dapat berlangsung dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap siswa. Bagi siswa di sekolah, mereka belum tentu mengenal tentang lingkungan perpustakaan dan memanfaatkannya.
Pelaksanaan Classroom Reading Program bagi siswa berkaitan dengan perpustakaan sangat berguna bagi diri siswa untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan sekolah. Pemanfaatan perpustakaan masih memerlukan Classroom Reading Program, hal tersebut terbukti dari hasil observasi dengan para guru di perpustakaan sekolah. Hal ini juga menyangkut berbagai kendala dalam masalah pemanfaatan perpustakaan. Oleh karena itu perlu adanya supervisi akademik pada Classroom Reading Program yang dapat meningkatkan pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa.
Classroom Reading Program diasumsikan akan berpengaruh terhadap pemanfaatan perpustakaan siswa melalui tugas oleh guru, kepala sekolah, maupun staf perpustakaan. Classroom Reading Program ini dapat dipergunakan untuk memberikan pengarahan agar siswa memanfaatkan buku perpustakaan yang baik untuk meningkatkan prestasi dan kemampuan diri siswa. Pemanfaatan buku perpustakaan itu ditunjang adanya suatu minat dan kebiasaan membaca siswa. Dengan memanfaatkan buku perpustakaan sebagai sumber belajar akan memperlancar proses tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Untuk pencapaian tujuan pendidikan tersebut diperlukan usaha belajar yang didukung pemanfaatan perpustakaan, dimana pemanfaatan buku perpustakaan ini bisa perkenalkan melalui Classroom Reading Program.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori di atas maka dapat diambil suatu hipotesis tindakan sebagai berikut: Classroom Reading Program dapat meningkatkan pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukankan adalah Penelitian Tindakan Sekolah (School Action Research). Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Penelitian dilaksanakan dalam bulan Januari sampai Maret 2016. Pengamatan awal tanggal 5-9 Januari 2016, 2-7 Februari 2016 survey awal, siklus I tanggal 9-13 Februari 2016, siklus II tanggal 1-5 Maret 2016.
Subjek penelitian ini adalah guru SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak berjumlah 9 orang. Adapun pemanfaatan buku perpustakaan bagi kelas IV, V, dan VI berjumlah 70 siswa.
Analisa data yang peneeliti gunakan adalah analisa diskriptif komparatif menghitung upaya meningkatkannya minimal 10% dengan membandingkan kondisi awal, hasil siklus I, siklus II,)dan hasil siklus III. Analisa nilai yang digunakan sebagai berikut: (1) Baik Sekali = 91% – 100%, (2) Baik = 76% – 90%, (3) Cukup = 61% – 75%, (4) Kurang = 51% – 60%, (5) Kurang sekali           = ≤ 50%.
Indikator supervisi akademik pada classroom reading program terhadap guru dalam upaya pemanfaatan buku perpustakaan yaitu sekurang-kurangnya 75% guru SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak memiliki kateogri yang baik dalam kegiatan classroom reading program dengan skor 75.
Indikator pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa yaitu sekurang-kurangnya 75% siswa di SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak memiliki kateogri yang baik dalam pemanfaatan buku perpustakaan dengan skor 75.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam memnafaatkan buku perpustakaan sebagai sumber belajar. Peneliti melaksanakan penelitian dua siklus. Dimulai siklus I sejak 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) Pengamatan dan 4) Refleksi. Demikian pula)siklus II.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Evaluasi terhadap guru
Adapun hasil rekapitulasi supervisi akademik pada classroom reading program yang dilakukan terhadap sembilan orang guru sebagai berikut, yang meliputi: (1) Merencanakan “class reading program” yang berkenaan dengan strategi belajar aktif di perpustakaan, (2) Mengelola KBM yang menarik dengan sumber belajar perpustakaan, (3) Menilai kemampuan belajar siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar, (4) Membimbing dan melayani siswa dalam memanfaatkan perpustakaan dalam “class reading program”, (5) Mengelola perpustakaan sehingga tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan, (6) Menyusun dan mengelola catatan siswa dalam memanfaatkan perpustakaan dalam “class reading program”.
Rata-rata kualitas guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Bulusari, Sayung, Demak sebelum Supervisi, rata-rata 60,19% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 1 orang (11,11%). Indikator keberhasilan klasikal rata-rata 11,11 artinya kompetensi guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran di bawah indikator keberhasilan 75%. Berdasarkan hasil evaluasi PrasSiklus, maka perlu dilaksanakan supervisi akademik oleh kepala sekolah untuk peningkatan pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran.
Evaluasi terhadap siswa
Rata-rata pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa di SD Negeri Bulusari Sayung, Demak sebelum Supervisi akademik pada classroom reading program mencapai 62,46.
Pada pras siklus ini diadakan refleksi berdasarkan data/hasil pengamatan yang dilakukan. Pengamatan dilaksanakan sebelum proses Supervisi akademik pada classroom reading program, diperoleh refleksi sebagai berikut:
a. Sebelum supervisi akademik pada classroom reading program kualitas guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Bulusari, Sayung, Demak rata-rata 60,19% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 1 orang (11,11%).
b. Tingkat pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa sebesar)62,46%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 12 orang atau 17,14%.
Hasil Pelaksanaan PTS I (Siklus I)
Evaluasi terhadap guru
Adapun hasil rekapitulasi supervisi akademik pada classroom reading program yang dilakukan terhadap sembilan orang guru sebagai berikut, yang meliputi: (1) Merencanakan “class reading program” yang berkenaan dengan strategi belajar aktif di perpustakaan, (2) Mengelola KBM yang menarik dengan sumber belajar perpustakaan, (3) Menilai kemampuan belajar siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar, (4) Membimbing dan melayani siswa dalam memanfaatkan perpustakaan dalam “class reading program”, (5) Mengelola perpustakaan sehingga tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan, (6) Menyusun dan mengelola catatan siswa dalam memanfaatkan perpustakaan dalam “class reading program”.
Rata-rata kualitas guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Bulusari, Sayung, Demak sebelum Supervisi, rata-rata 67,13% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 4 orang (44,44%). Indikator keberhasilan klasikal rata-rata 44,44 artinya kompetensi guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran di bawah indikator keberhasilan 75%. Berdasarkan hasil evaluasi Siklus I, maka perlu dilaksanakan supervisi akademik oleh kepala sekolah untuk peningkatan pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran siklus II.
Evaluasi terhadap siswa
Rata-rata pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa di SD Negeri Bulusari Sayung, Demak sebelum Supervisi akademik pada classroom reading program mencapai 73,18.
Setelah melaksanakan proses Supervisi akademik pada classroom reading program siklus I diperoleh refleksi sebagai berikut: (a) Setelaah supervisi akademik pada classroom reading program kualitas guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Bulusari, Sayung, Demak, rata-rata 67,13% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 4 orang (44,44%). (b) Tingkat pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa sebesar)67,13%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 31 orang atau 44,29%.)Supervisi akademik pada classroom reading program perlu dilaksanakan siklus II.
Hasil Pelaksanaan PTS II (Siklus II)
Evaluasi terhadap guru
Rata-rata kualitas guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Bulusari, Sayung, Demak sebelum Supervisi, rata-rata 74,54% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 7 orang (77,78%). Indikator keberhasilan klasikal rata-rata 77,78 artinya kompetensi guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran di atas indikator keberhasilan 75%. Berdasarkan hasil evaluasi Siklus II, maka supervisi akademik oleh kepala sekolah untuk peningkatan pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber sudah berhasil.
Evaluasi terhadap siswa
Rata-rata pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa di SD Negeri Bulusari Sayung, Demak sebelum Supervisi akademik pada classroom reading program mencapai 81,82. Adapun hasil rekapitulasi pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa sebagai berikut.
Setelah melaksanakan proses Supervisi akademik pada classroom reading program siklus II diperoleh refleksi sebagai berikut: (a) Setelaah supervisi akademik pada classroom reading program kualitas guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Bulusari, Sayung, Demak, rata-rata 74,54% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 7 orang (77,78%), (b) Tingkat pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa sebesar)81,82%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 58 orang atau 82,86%.
Pada tindakan siklus II menunjukkan Supervisi akademik pada classroom reading program telah optimal. Karena dilihat dari hasil nilai pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa siklus II, siswa yang mendapat skor ≥ 75 sudah mencapai 82,86%, melebihi indikator keberhasilan sebesar 75%, sehingga dapat disimpulkan Supervisi akademik pada classroom reading program siklus II telah berhasil.
Pembahasan
Siklus I
Sebelum supervisi akademik pada classroom reading program kualitas guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Bulusari, Sayung, Demak rata-rata 60,19% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 1 orang (11,11%). Setelaah supervisi akademik pada classroom reading program siklus I, kualitas guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Bulusari, Sayung, Demak, rata-rata 67,13% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 4 orang (44,44%). Peningkatan rata-rata skor 6,9 dan peningkatan kualitas pemanfaatan buku perpustakaan 33,3%.
Tingkat pemanfaatan buku perpustakaan prasiklus oleh siswa sebesar)62,46%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 12 orang atau 17,14%.)Tingkat pemanfaatan buku perpustakaan siklus I oleh siswa sebesar)67,13%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 31 orang atau 44,29%. Peningkatan rata-rata 10,71 dan peningkatan PIK siswa 27,14%.
Siklus II
Pemanfaatan buku perpustakaan Siklus 2 sebagai berikut:
Supervisi akademik pada classroom reading program siklus I, kualitas guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Bulusari, Sayung, Demak, rata-rata 67,13% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 4 orang (44,44%). Setelaah supervisi akademik pada classroom reading program siklus II, kualitas guru dalam pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Bulusari, Sayung, Demak, rata-rata 74,54% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 7 orang (77,78%). Peningkatan rata-rata 7,4 dan peningkatan IPK guru 33,3%.
Tingkat pemanfaatan buku perpustakaan siklus I oleh siswa sebesar)67,13%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 31 orang atau 44,29%. Tingkat pemanfaatan buku perpustakaan siklus II oleh siswa sebesar)81,82%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 58 orang atau 82,86%. Peningkatan rata-rata skor 8,64 dan peningkatan PIK 38,57%.
Peningkatan
Supervisi akademik pada classroom reading program dilakukan secara komprehensif. Program Supervisi akademik pada classroom reading program adalah bentuk pemanfaatan buku perpustakaan yang difokuskan pada peningkatan manfaat buku perpustakaan dalam bentuk kegiatan membaca di ruang kelas sambil menunggu adanya pembangunan ruang atau gedung buku perpustakaan yang memadai.
PENUTUP
Hasil temuan selama kegiatan penelitian terutama dari hasil Supervisi akademik pada classroom reading program yang dilaksanakan oleh peneliti, terbukti Supervisi akademik pada classroom reading program dapat meningkatkan pemanfaatan buku perpustakaan oleh siswa SD Negeri Bulusari Kecamatan Sayung Demak.
DAFTAR PUSTAKA
Darmono. 2007. Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar. Universitas Negeri Malang.
Hartono. 2004. Kajian Pemakai Informasi dan Manfaatnya bagi Pustakawan dan Perpustakaan di Indonesia. Media Pustakawan, Vol 11, No. 1, Maret 2004.
Lasa, HS. 2004. Peran Perpustakaan Sekolah dan Menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi. Media Pustakawan, Vol 11, No. 2, Juni 2004.
Maung. 2015. Manfaat Perpustakaan Sekolah. https://maunglib.wordpress.com/
Perpustakaan Nasional RI. 2003. Pedoman Perlengkapan Perpustakaan Umum. Jakarta: Proyek Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Nasional.
————–, 2002, Standar Perpustakaan Umum Kabupaten/ Kota, Jakarta: Proyek Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Nasional.
Salimudin, Zuhdi. 2013. Supervisi Akademik. https://salimudinzuhdi.wordpress.com/2013/12/28/supervisi-akademik/
Sarjita, R.Ahmad. 2012.)Penerapan Classroom Reading Program)untuk Meningkatkan Minat Membaca dan Hasil Belajar pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Kalibeber Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo Semester I Tahun Pelajaran 2011 – 2012.
http://ahmadsarjita.blogspot.com/2012_07_01_archive.html
Soemarno dan Rozali Said. 2010. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta: Depdikbud.
Supriyanto. 2004. Pengembangan Kelembagaan Perpustakaan. Media Pustakawan, Vol 11, No. 2, Juni 2004.
Wahyu, Danang. 2012. Tujuan dan Manfaat Perpustakaan. http://danangwb.blogspot.com/
Â