PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH

MELALUI METODE BERMAIN LOMPAT KARDUS

KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SUGIHAN 03

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Nurhayati

SDN Sugihan 03

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses peningkatan hasil belajar lompat jauh melalui pendekatan kardus pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Sugihan 03 Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Sugihan 03 dengan jumlah total 16 siswa. Instrumen yang digunakan yaitu tes unjuk kerja lompat jauh. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil lompat jauh melalui bermain lompat tali pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Sugihan 03 ditandai dengan peningkatan nilai ratarata siswa. Nilai ratarata siswa pada kegiatan pratindakan sebesar 69,56 dengan persentase ketuntasan sebesar 32,36%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan nilai rata– rata siswa pada siklus I yaitu sebesar 73,39 dan persentase ketuntasan sebesar 64,52%. Namun, peningkatan tersebut masih belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya. Kemudian setelah melanjutkan ke siklus II nilai ratarata lompat jauh siswa kembali mengalami peningkatan sebesar 77,22 dengan persentase ketuntasan sebesar 90,32%. Hal tersebut menunjukkan bahwa target yang telah ditetapkan sebelumnya sudah tercapai sehingga penelitian dihentikan pada siklus II. Proses pembelajaran lompat jauh menggunakan pendekatan bermain melompati ban sepeda bekas dan kardus berlangsung dinamis dan menyenangkan. Peserta didik aktif melaksanakan tugas dan mengamati gerakan teknik lompat jauh dan saling diskusi dengan teman. Seluruh aspek penilaian dikuasai peserta didik. Kemampuan lompat jauh peserta didik meningkat dengan ditandai dengan seluruh peserta didik tuntas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 71.

Kata Kunci: lompat jauh, metode berman, ban sepeda bekas, kardus

 

PENDAHULUAN

Salah satu masalah menarik dalam peningkatan lompat jauh adalah menyangkut metode pembelajarannya. Metode pembelajaran yang digunakan sangat berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Dalam praktik pembelajaran lompat jauh di sekolah, umumnya guru hanya menekankan pada pencapaian hasil, tanpa berusaha memperbaiki metode dan proses pembelajarannya. Dalam pembelajaran teknik lompat jauh yang dilakukan para guru pendidikan jasmani di sekolah pelaksanaannya hanya ke lapangan, lalu siswa diberikan materi teknik lompat jauh, kemudian siswa disuruh mempraktikkan secara berulang– ulang dan diukur hasilnya. Tetapi model pembelajaran seperti itu seringkali tidak menarik dan membosankan, sehingga siswa malas mempelajari geraknya sehingga hasilnyapun menjadi kurang optimal.

Guru perlu mencoba mengadakan pembaharuan dalam pembelajaran, dengan menyesuaikan karakteristik siswa sehingga siswa lebih tertarik untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Anak akan merasa senang jika melaksanakan kegiatan yang sifatnya menggembirakan. Pembelajaran tekniklompat jauh dapat dilakukan dengan bentuk lain yang menyerupai dan mengarah pada pembentukan gerak keterampilan lompat jauh. Bentuk pembelajaran seperti ini dapat disebut pembelajaran dengan metode tidak langsung. Salah satu bentuk pembelajaran secara tidak langsung adalah metode bermain. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti berkeinginan meneliti tentang peningkatan pembelajaran gerak dasar lompat jauh menggunakan metode bermain pada siswa kelas V SDN Sugihan 03 Kecamatan Tengaran.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1.     Langkahlangkah kaki saat awalan, tumpuan, melayang, dan mendarat kurang tepat.

2.     Guru hanya memberikan materi dan anak disuruh mempraktikkan secara berulangulang menjadikan anak bosan.

3.     Guru kekurangan media atau alat pembelajaran untuk materi lompat jauh.

4.     Masih sedikit anak yang mencapai angka ketuntasan minimal, hanya 10 anak yang mencapai KKM.

5.     Belum diketahui apakah dengan metode bermain dapat meningkatkan pembelajaran lompat jauh.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalahnya, yaitu: “Apakah melalui metode bermain dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh pada siswa kelas V”

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar lompat jauh pada siswa kelas V melalui metode bermain lompat kardus

LANDASAN TEORI

Atletik merupakan olah raga yang diajarkan di sekolahsekolah. Salah satu cabang atletik yang diajarkan adalah lompat jauh. Lompat jauh adalah keterampilan gerak dari suatu tempat ke tempat lain dengan satu kali tolakan ke depan sejauh mungkin (Yudha M. Saputra, 2001: 47). Untuk itu diperlukan penguasaan teknik lompatan. Ada 4 (empat) teknik lompatan yang merupakan rangkaian gerakan yang terdiri dari teknik awalan, teknik tolakan, teknik sikap badan di udara, dan teknik sikap waktu mendarat. Menurut Murniasari (2008: 26) nomor lompat jauh merupakan bagian dari cabang atletik. Nomor lompat jauh berupa lompatan di atas papan tolakan untuk menghasilkan lompatan yang jauh. Menurut Murniasari (2009: 19) dalam Buku Panduan Penjasorkes kelas V tujuan lompat jauh adalah melompat sejauhjauhnya. Teknik lompat jauh meliputi: (1) awalan, (2) tolakan, (3) melayang di udara, dan (4) mendarat

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2019 sampai 9 April 2019. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Sugihan 03 Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 16 siswa, dengan rincian siswa putri berjumlah 8 siswa dan siswa putra berjumlah 8 siswa. Analisis data dilakukan dengan cara merefleksi hasil observasi dan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa di lapangan dan diolah menjadi kalimat yang bermakna dan dianalisis. Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan data kuantitatif dari kondisi awal, siklus I, dan Siklus II.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil tes pratindakan diperoleh nilai ratarata sebesar 69,56. Jumlah siswa yang mencapai KKM hanya sebanyak 6 siswa (32,26%) dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 10 siswa (67,74%). Dari tes pratindakan yang dilakukan diketahui bahwa ada beberapa siswa yang tidak mampu untuk melakukan lompat jauh dengan benar, baik dari awalan, tumpuan, saat melayang, dan mendarat. Berdasarkan data yang diperoleh dari tes pratindakan, peneliti, dan guru bermaksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh melalui metode bermain melompati kardus.

Siklus I

Hasil tes siklus I diperoleh nilai ratarata sebesar 73,39. Jumlah siswa yang mencapai KKM hanya sebanyak 11 siswa (64,52%) dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 5 siswa (35,48%). Hasil belajar lompat jauh menunjukkan masih ada beberapa siswa yang masih mengalami kesulitan terutama dalam melakukan gerakan tolakan melayang di udara dan mengayunkan tangan dari atas ke depan. Karena pada siklus I siswa belum memenuhi ketercapaian KKM, yaitu sebesar 75% siswa yang tuntas, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II.

Siklus II

Hasil tes siklus II diperoleh nilai ratarata sebesar 77,22. Jumlah siswa yang mencapai KKM hanya sebanyak 28 siswa (90,32%) dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 3 siswa (9,68%). Berdasarkan hasil tersebut, siswa sudah memenuhi ketercapaian KKM, yaitu sebesar 75% siswa yang tuntas, maka penelitian dianggap berhasil.

SIMPULAN

Penerapan pendekatan bermain dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli mini pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Banyubiru 03 tahun pelajaran 2018/2019. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil keterampilan servis bawah bola voli mini meningkat dari 31,9% pada kondisi awal menjadi 51,06% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 70,2% pada akhir siklus II. Sedangkan kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan servis bawah bola voli mini meningkat dari 29,7% pada kondisi awal menjadi 51,06% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 70,2% pada akhir siklus II.

PEMBAHASAN

Upaya peningkatan hasil belajar lompat jauh berhasil dengan baik jika dilihat dari peningkatan pada tiap siklus yang ratarata mencapai ketuntasan pada setiap tindakan siklus peningkatan hasil belajar yang paling besar pada siklus ke II, hal ini terjadi karena siswa sudah mulai memahami konsep pembelajaran lompat jauh dengan permainan melompati ban sepeda bekas dan kardus siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran sehingga hasil yang diperoleh siswa meningkat dan proses pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan rencana dan mendapat hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Dari hasil penelitian terdapat 3 siswa (9,68%) yang belum memenuhi batas KKM atau belum tuntas. Hal ini dikarenakan pada saat pelaksanaan penelitian ada satu siswa terlihat kurang maksimal dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh dengan metode bermain melompati ban sepeda bekas dan kardus. Siswa ada yang sedang sakit pada saat mengikuti pembelajaran, tetapi siswa tersebut tetap ingin mengikuti pembelajaran seperti teman lainnya meskipun guru sudah mengingatkan untuk boleh tidak mengikuti pembelajaran. Dua siswa mengalami kegemukan, sehingga pada saat pembelajaran tidak mendapatkan hasil yang maksimal karena siswa susah bergerak, tidak seperti siswa yang lain.

KESIMPULAN

Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus dan dilakukan analisis dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil lompat jauh melalui permainan melompati ban sepeda bekas dan kardus ditandai dengan peningkatan nilai ratarata siswa. Nilai ratarata siswa pada kegiatan pratindakan sebesar 69,56 dengan persentase ketuntasan sebesar 32,36%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan nilai ratarata siswa pada siklus I yaitu sebesar 73,39 dan persentase ketuntasan sebesar 64,52%. Namun, peningkatan tersebut masih belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya. Kemudian setelah melanjutkan ke siklus II nilai rata-rata lompat jauh siswa kembali mengalami peningkatan sebesar 77,22 dengan persentase ketuntasan sebesar 90,32%. Hal tersebut menunjukkan bahwa target yang telah ditetapkan sebelumnya sudah tercapai sehingga penelitian dihentikan pada siklus II. Proses pembelajaran lompat jauh menggunakan permainan melompati ban sepeda bekas dan kardus berlangsung dinamis dan menyenangkan. Peserta didik aktif melaksanakan tugas dan mengamati gerakan teknik lompat jauh dan saling diskusi dengan teman. Seluruh aspek penilaian dikuasai peserta didik. Kemampuan lompat jauh peserta didik meningkat dengan ditandai dengan seluruh peserta didik tuntas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 71.

DAFTAR PUSTAKA

Aip        Syarifuddin. (1992). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Depdikbud. (1993). Garisgaris Program Pengajaran Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikdasmen.

Dick dan Carey. (1990). Strategi Pembelajaran. Diakses dari http:// gurukreatif.wordpress.com/2008/10/17/workshophandwriting/.Pada tanggal 30 April 2013, jam 10.06 WIB.

Djumidar. (2005). Dasardasar Atletik. Universitas Terbuka.

Eddy Purnomo. (2011). Dasardasar Gerak Atletik. Universitas Negeri Yogyakarta.

Herman Subarjah. (2005). Permainan Kecil di Sekolah Dasar. Universitas Terbuka.

 

MunginEdy W. (2008). BNSP KTSP SD. Jakarta: Depdiknas. Murniasari. (2008). Atletik. Jakarta: Ganeka.

Pengertian Pembelajaran. Diunduh dalam http://id.wikipedia.org/wiki

/Pembelajaran. Diakses tanggal 12 Mei 2015 pukul 19.30 WIB.

Rusli Lutan. (1991). Belajar Ketrampilan Motorik. Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

. (2004). Strategi Pembelajaran Penjas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sadoso Sumosardjuno. (1992). Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga. Jakarta: Gramedia

Saidiharjo. (2004). Pengembangan Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: UNY.

Suetoto Pontjopetro. (2007). Permainan Anak, Tradisional, dan Aktifitas Ritmik. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Aditya Media.

Sukintaka. (1992). Teori Bermain. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Toeti Soekamto. (1996). Teori Belajar dan Modelmodel Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

Udin S Winataputra. (2004). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: UniversitasTerbuka.

Umi Hariyani. (2009). Peningkatan Pembelajaran Lompat Jauh Menggunakan Alat Ban pada Siswa Kelas V di SD Gedongkiwo Kota Yogyakarta Semester II Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY.

Uno. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Vina Sanjana. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Wahjoedi. (2000). Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: PT Rajagrafindo Perkasa.

Yudha M. Saputra. (2001). Teori Bermain. Jakarta. Depdiknas.