PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MATERI MENGHITUNG LUAS DENGAN MEDIA BANGUN DATAR

DAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I

SD NEGERI KORIPAN 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

 

Kharis Ma’ruf

Sekolah Dasar Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan

 

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Sedangkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas VI SD Negeri Koripan 01 melalui penerapan penggunaan media bangun datar dan bangun ruang. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas VI SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Tahun Pelajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), dalam bentuk siklus yang masing-masing siklus terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Sedangkan subyek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri Koripan 01 yang berjumlah 27 orang siswa terdiri dari 14 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan aktivitas belajar siswa, dan lembar tes untuk mengukur hasil belajar siswa. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa keterampilan guru sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus 2. Aktivitas siswa sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi lebih baik pada siklus 2. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajarsebelum perbaikan 37%, siklus I 66%dan mengalami peningkatan siklus II menjadi 85% . Pelaksanaan tindakan dari siklus 1 sampai dengan siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

Kata Kunci: media bangun datar dan bangun ruang, prestasi belajar matematika.

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Matematika bagi sebagian siswa merupakan momok yang menakutkan, hal ini dianggap bahwa mata pelajaran Matematika sangat sukar dipahami oleh siswa, apalagi terdapat banyak sekali materi-materi yang membutuhkan banyak pemahaman. Berdasarkan hasil rata-rata ulangan yang dilakukan hasil belajar siswa kelas VI pada semester 1 Tahun pelajaran 2015/2016 dalam pokok bahasan Menghitung luas sangat rendah. Padahal dalam pokok bahasan menghitung luas erat sekali kaitannya dengan kehidupan tetapi mengapa nilai yang didapatkan masih rendah dan masih sangat jauh dengan nilai KKM sebesar 70. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pembelajaran siswa di kelas VI masih memerlukan perhatian dan tindakan yang khusus agar dapat mencapai nilai yang optimum.

Upaya yang akan dilakukan dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap menghitung luas siswa kelas VI, guru berkolaborator dengan peneliti mencoba menerapkan metode pembelajaran dengan media bangun datar dan bangun ruang . Media bangun datar dan bangun ruang merupakan interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. Dengan penerapan media bangun datar dan bangun ruang diharapkan siswa mampu memahami konsep Matematika terutama dalam pokok bahasan menghitung luas , bukan hanya menghafal materi Matematika yang disampaikan oleh guru, tetapi siswa dapat memahami pembelajaran yang diberikan sehingga mampu menyerap sekaligus mengikuti materi yang diberikan guru. Diharapkan dengan penerapan media bangun datar dan bangun ruang pada kelas VI pada semester 1 pemahaman siswa dalam menganalisis menghitung luas pada pelajaran Matematika juga dapat meningkat dan siswa juga lebih kritis terhadap segala permasalahan yang dihadapi.

Melihat antara kenyataan yang diuraikan di lapangan dengan harapan yang ingin dicapai melalui metode yang akan diterapkan pada siswa kelas VI SD Negeri Koripan 01, nampak sekali perbedaan yang sangat mencolok. Kenyataan dilapangan menggambarkan kondisi hasil pembelajaran siswa kelas VI yang mendapatkan nilai yang masih sangat jauh dari KKM yang telah ditentukan, sedangkan harapan yang ingin dicapai menggambarkan kondisi penerapan dengan media bangun datar dan bangun ruang yang mampu membawa guru dan siswa ke dalam situasi yang terdapat interaksi antara siswa dengan siswa dan juga antara siswa dengan guru. Dalam hal ini pembelajaran saling memberikan respon dari dua arah, sehingga apa yang menjadi kekurangan maupun ketidak tahuan dapat dibahas secara bersama-sama. Pembelajaran dengan media bangun datar dan bangun ruang akan menuntut keaktifan dari seluruh peserta pembelajaran yang akan berdampak pada keseimbangan pengetahuan antara peserta yang satu dengan lainnya. Dengan demikian melalui metode pembelajaran dengan media bangun datar dan bangun ruang mampu meningkatkan nilai siswa kelas VI SD Negeri Koripan 01.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti menjadikan latar belakang yang diulas tersebut untuk dilakukan penelitian tindakan kelas dengan penerapan media bangun datar dan bangun ruang guna meningkatkan pemahaman siswa akan materi pembelajaran menghitung luas . Diharapkan melalui penerapan media bangun datar dan bangun ruang dalam penelitian tindakan kelas akan dapat meningkatkan nilai pembelajaran siswa jauh di atas KKM.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

a.     Apakah penerapan media bangun datar dan bangun ruang dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VI SD N Koripan 01?

b.     Apakah penerapan media bangun datar dan bangun ruang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VI SD N Koripan 01?

c.     Apakah penerapan media bangun datar dan bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VI SD N Koripan 01?

Tujuan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, maka dapat disampaikan tujuan perbaikan yang ingin dicapai yaitu untuk:

1. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan media bangun datar dan bangun ruang dalam pokok bahasan menghitung luas .

2. Tujuan Khusus

a.  Meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran matematika melalui penerapan media bangun datar dan bangun ruang pada siswa kelas VI SD N Koripan 01

b.  Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui penerapan media bangun datar dan bangun ruang pada siswa kelas VI SD N Koripan 01

c.  Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD N Koripan 01 dalam pembelajaran matematika melalui penerapan media bangun datar dan bangun ruang.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti dapat menyampaikan beberapa tujuan dari dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas ini, antara lain:

Manfaat Secara Teoritis

Mendapatkan pengamalan baru, dan dapat meneliti di lain waktu

Manfaat Secara Praktis

a.            Untuk Siswa

Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pemahaman siswa khususnya kelas VI dalam materi menghitung luas . Selain itu penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan hasil pembelajaran siswa kelas VI tentang materi menghitung luas .

b.            Untuk Guru

Secara praktis dengan penggunaan media bangun datar dan bangun ruang ini akan merangsang kreativitas guru dalam mengembangkan materi pembelajaran menghitung luas

c.            Untuk Sekolah

Secara praktis memberikan sumbangan berupa peningkatan prestasi sekolah dalam bidang Matematika.

d.            Untuk Perpustakaan

Secara praktis penelitian ini sebagai gambaran bagi perpustakaan dalam upaya meningkatkan buku-buku tantang pembelajaran menghitung luas .

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

LANDASAN TEORI

Pembelajaran Matematika

Berdasarkan kurikulum 2006 SD, matematika merupakan salah satu bahan kajian yang memiliki obyek absrak dan di bangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran konsep sebagai akibat logis dari kebenaran sebelunya sudah di terima, sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modrn mempnyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya fikir manusia.

Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang bersifat abstrak. Sifat abstrak ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam matematika. Menurut Rosadi dan Handani (2010: 68) mengemukakan bahwa: Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi, ruang dan bentuk, stuktur-struktur yang logik dan aturan-aturan yang ketat.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu universal materi yang memiliki obyek abstrak dengan proses penalaran deduktif untuk memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide secara simbolik dan nyata untuk memajukan teknologi. Berupa bilangan dan kalkulasi, ruang dan bentuk, stuktur-struktur yang logik dan aturan-aturan yang ketat.

Dalam penelitian ini yang dimaksud matematika adalah ilmu yang mendasari perkembangan teknlogi modern secara luas untuk berfikir kreatif. Permendiknas (2006: 3) mendifinisikan matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Berdasarkan pendapat tersebut di atasa dapata disimpulkan bahwa mateamatika adalah kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.

Media Pembelajaran

Seperti yang dikutif oleh Asra dkk (2007.: 6) ada batasan tentang media sebagai berikut: Kata media berasala dari bahasa latin dan berupa bentuk jamak dari medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sedangkan AFCT (Association For Education and Communication Tegnology) membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan untuk menyalurkan kesan/informasi.

Menurut Gagne, media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sedangkan ahli lain Briggs mendifinisikan media sebagai alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, misalnya buku, film, slide, dan sebagainya. Dan Nea (National Education Assoation), media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya.

Dari batasan-batasan tersebut, terdapat adanya persamaan-persamaan yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Ada ahli lain yang memberi batasan media dengan pengertian yang sangat luas, menurut Aristo (2003: 7-8) sebagai berikut: Media adalah semua saluran pesan yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dari seorang ke oaring lain yang tidak ada di hadapannya, meliputi: Surat Kabar, Radio, Televisi, Film dan Telpon, bahkan jalan dan Jalur Kerta Api. Media mencakup segala sesuatu yang dapat digunakan secara efektif untuk melaksanakan proses pengajaran yang di rencanakan dengan baik, baik yang canggih maupun yang sederhana sehingga batasan meadia adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan, dalam proses belajar mengajar, penerima pesan itu adalah siswa pembawa pesan itu berinteraksi dengan siswa melalui indra mereka dan pesannya adalah isi pelajaran.

KERANGKA BERFIKIR

Hasil pembelajaran Matematika tentang menghitung luas siswa kelas VI SD Negeri Koripan 01 sebelum guru menerapkan metode pembelajaran dengan media bangun datar dan bangun ruang hasilnya sangat rendah. Dengan demikian melalui penggunaan media bangun datar dan bangun ruang diharapkan hasil pembelajaran Matematika tentang menghitung luas dapat meningkat.

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir peneliti, diduga dengan pembelajaran tentang dengan penggunaan metode pembelajaran media bangun datar dan bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas VI SD Negeri Koripan 01.

METODE PENULISAN

Setting Penelitian

1.     Waktu Penelitian

Penelitian direncanakan pada hari Selasa tanggal 5 April 2016 untuk siklus 1, siklus 2 pada hari Selasa tanggal 12 April 2016, dan siklus 3 pada hari Selasa tanggal 19 April 2016.

2.     Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas VI Sekolah Dasar Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, yang merupakan objek Penelitian.

3.     Alasan Penelitian Dilakukan di SD Negeri Koripan 01

Sesuai dengan dengan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) antara lain bahwa penelitian dilakukan atau dalam upaya menyelesaikan masalah pembelajaran yang dirasakan oleh guru dan siswa atau permasalahan yang aktual yang dirasakan oleh guru dan siswa. Berdasarkan dari uraian yang dipaparkan pada latar belakang alasan mengapa penelitian dilakukan di kelas VI, karena siswa kelas itulah yang mempunyai masalah dalam penguasaan materi.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Koripan 01 Desa Koripan Kecamatan SusukanKabupaten Semarang sebanyak 27 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan perempuan sebanyak 13 orang.

Sumber Data

Sumber data yang diperoleh peneliti adalah berdasarkan penelitian guru dalam proses pembelajaran matematika dari hasil ulangan yang diperoleh hanya mencapai rata-rata 64 ketika ditanyakan pada siswa ternyata hampir 63% siswa menjawab kesulitan.

Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah;

1.     Wawancara

Wawancara jenis ini bersifat terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak dalam suasana formal dan dapat dilakukan berulang-ulang untuk menggali informasi yang sama. Dengan wawancara yang mendalam peneliti akan memperoleh informasi yang rinci dan mendalam. Teknik wawancara ini akan dilaksanakan pada semua informan. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi dan mengetahui hambatan apa yang ditemui serta memberi solusi untuk mengatasinya

2.     Observasi Langsung

Observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung adalah observasi partisipatif agar hasilnya seobyektif mungkin. Observasi dilakukan untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa pada saat membaca dengan tujuan untuk mengetahui keaktifan dan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran.

3.     Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan Ketrampilan membaca permulaan

4.     Analisis Dokumen

Teknik pengumpulan data ini diperoleh dari dokumen dan arsip. Dokumen itu berupa daftar nilai, daftar hadir, dan arsip-arsip lain yang dimiliki guru, hal ini berfungsi untuk mengetahui kondisi siswa sebelum dilakukan penelitian.

Prosedur Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat 2 siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari 1). Perencanaan (planning), 2). Aksi/tindakan (acting), 3). Observasi (obseving), 4). Refleksi (refleting). Kemudian sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya setelah ada refleksi, selanjutnya diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam siklus tersendiri. Demikian seterusnya sampai beberapa kali siklus. Pelaksanaan tindakan yang dibuat skenario tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi yang diikuti dengan kegiatan refleksi.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENULISAN

Deskripsi Kondisi Awal

Gambaran Sekolah

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, dengan subyek penelitian siswa Kelas VI sebanyak 27 siswa. Letak Sekolah Dasar Negeri Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.

Sekolah Dasar Negeri Koripan 01 terletak di desa Koripan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Suasana Sekolah Dasar Negeri Koripan 01 masih asri dengan suasana pedesaan, Sekolah Dasar Negeri Koripan 01 dikelilingi oleh jalan raya, perumahan warga dan masjid.

Keadaan Siswa

Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah, keadaan siswa Kelas VI SD Negeri Koripan 01 Desa Koripan pada semester I diperoleh data yaitu dari 27 siswa yaitu 14 laki-laki dan 13 perempuan.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika siswa kurang antusias dalam menghadapi pelajaran, hal ini salah satu penyebabnya adalah guru tidak menggunakan model pembelajaran yang tepat.

Ketrampilan Siswa

Kondisi awal sebelum penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VI semester 1 terhadap pemahaman siswa dalam menganalisis menghitung luas pada mata pelajaran Matematika siswa belum begitu memahami akan materi yang diberikan. Berdasarkan nilai ulangan harian yang diberikan oleh guru didapatkan hasil rata-rata kelas sebesar 64 padahal nilai rata-rata tersebut masih sangat jauh dengan nilai KKM yang telah ditentukan. Selain itu nilai rata-rata yang didapatkan oleh kelas VI terpaut jauh dengan hasil rata-rata yang didapatkan oleh kelas lainnya, sehingga kelas VI perlu mendapatkan perhatian serta bimbingan yang khusus.

Berlatar belakang kondisi yang terjadi di atas, peneliti berkolaborator dengan mengadakan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan pemahaman siswa dalam menganalisis menghitung luas pada pelajaran Matematika. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan penerapan media bangun datar dan bangun ruang . Melalui media bangun datar dan bangun ruang ini akan diketahui sejauh mana pendalaman penyerapan materi oleh siswa, sebab akan terjadi interaksi tantang pemecahan masalah, penggalian masalah, serta memperdebatkan tentang materi pentingya menghitung luas pada pelajaran Matematika.

Penggunaan media bangun datar dan bangun ruang ini menjadi pilihan dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam mengalisis menghitung luas pada pelajaran Matematika ini dengan tujuan dapat menggali permasalahan secara lebih mendalam. Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih aktif dan kreatif dalam menemukan, menggali serta memecahkan permasalahan ynag sedang dibahas. Keuntungan lain dengan penggunaan media bangun datar dan bangun ruang ini secara langsung adalah dapat meningkatkan pengetahuan serta pemahaman siswa, sebab di sini siswa diajak untuk menggeluarkan aspirasi serta pendapatnya. Nilai ketuntasan hanya 11 siswa atau 35,48 % yang tuntas dari 31 siswa. Sisanya 20 siswa belum tuntas.

Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 17 siswa atau 63%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 10 siswa dengan persentase 37%.

 

Deskripsi dan Pembahasan Siklus 1

Tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah dengan Penggunaan media bangun datar dan bangun ruang , siswa dalam kegiatan belajar akan diajak berkelompok dengan media belajar yang lebih menarik, dengan tujuan agar siswa dalam kelompok memperoleh kesempatan untuk bertukar pikiran tentang materi yang dipelajari.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada kegiatan refleksi, maka perlu diperbaiki dan perlu diadakan revisi pada pertemuan berikutnya. Adapun rencana perbaikan yang peneliti rancang adalah sebagai berikut:

a.     Menjelaskan materi dengan memberikan tekanan-tekanan agar siswa lebih memahami materi

b.     Memberikan pertanyaan-pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa

c.     Memusatkan perhatian siswa agar memperhatikan presentasi, misalnya dengan menunjuk siswa untuk menanggapi hasil diskusi.

 Hasil refleksi dari siklus I merupakan rekomendasi untuk siklus II agar pembelajaran lebih baik dan sesuai dengan tujuan penulisan. Adapun kegiatan perencanaan untuk kegiatan pembelajaran siklus 2 antara lain merefisi Rencana Pelaksanaan pembelajaran terutarna dalam Proses Belajar Mengajar.

Deskripsi dan Pembahasan Siklus 2

Tindakan penulisan siklus 2 berdasarkan refleksi siklus 1, dan hasilnya disusun berdasarkan katagori data dibawah ini:

Proses Pembelajaran

Pelaksanaan langkah apersepsi dalam siklus II ini guru mencoba untuk menyampaikan tentang hasil kesimpulan yang didapatkan dalam pelaksanaan siklus II. Kemudian guru merencanakan untuk menanyakan apa siswa mengalami kesulitan dalam pelaksanaan siklus II serta mengulas kembali dengan singkat hasil pelaksanaan siklus II.

Langkah kegiatan inti dalam siklus II ini merupakan perkembangan dari siklus I. Dalam kegiatan inti siklus II ini guru merencanakan untuk melakukan perbaikan dari kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam siklus I. Perencanaan siklus II ini guru mencoba merencanakan untuk memberikan kesempatan dengan menunjuk siswa yang tidak aktif untuk ikut berperan aktif dalam pelaksanaan forum media bangun datar dan bangun ruang agar dapat mengeluarkan segala pendapat maupun berbagi pengetahuan dalam forum media bangun datar dan bangun ruang .

Kegiatan penutup ini guru melaksanakan untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan dalam pelaksanaan siklus II serta melaksanakan membahas pertanyaan-pertanyaan yang belum dapat dipecahkan dalam forum media bangun datar dan bangun ruang dalam pelaksanaan siklus II dan menyimpulkan hasil media bangun datar dan bangun ruang baik dari pelaksanaan siklus l, dan siklus II.

Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 4 siswa atau 15%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 23 siswa dengan persentase 85%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.10 dapat dilihat pada gambar 4.10.

Refleksi Pelaksanaan Siklus 2

Berdasarkan deskripsi data perlaksanaan tindakan siklus 2 pada pembelajaran Matematika melalui teknik pembagian pada media kertas berpetak pada Kelas VI SD Negeri Koripan 01 diperoleh kesimpulan bahwa keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan dan memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Sehingga peneliti menetapkan bahwa penelitian tindakan kelas ini dicukupkan pada siklus 2. Namun penelitian tindakan kelas masih dimungkinkan untuk dilanjutkan.

Pembahasan

Menghitung luas merupakan peristiwa matematika yang terjadi pada kehidupan makhluk hidup dalam ukuran volume, massa, tinggi yang bersifat irreversibel, sedangkan dalam perkembangan mempunyai sifat reversibel. Di dalam perubahannya dipengaruhi oleh faktor-faktor alam dan juga faktor lingkungan. Faktor alam berasal dari sifat yang alamiah, sedangkan faktor lingkungan dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, cahaya, kelembaban, suhu, dan oksigen.

Penelitian tindakan kelas ini mencoba menindaklajuti terhadap hasil pembejaran yang dilakukan pada kondisi yang terjadi di kelas VI dalam materi pembelajaran menghitung luas di kelas VI SD Negeri Koripan 01.

Keterampilan guru sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus 2. Aktivitas siswa sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi lebih baik pada siklus 2. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajarsebelum perbaikan 37%, siklus I 66%dan mengalami peningkatan siklus II menjadi 85% . Pelaksanaan tindakan dari siklus 1 sampai dengan siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

PENUTUP

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pada pembelajaran matematika dengan menggunakan media bangun datar dan bangun ruang terhadap keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa diperoleh data sebagai berikut:

a.  Keterampilan guru dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan media bangun datar dan bangun ruang meningkat. Pada siklus I perolehan jumlah skor yaitu 24 dengan kategori baik. Pada siklus II mengalami peningkatan dengan jumlah skor 30 yang termasuk dalam kategori sangat baik.

b.  Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan media bangun datar dan bangun ruang meningkat. Aktivitas siswa sebelum perbaika termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi lebih baik pada siklus 2 serta telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.

c.  Hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan media bangun datar dan bangun ruang meningkat. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan klasikal hasil belajarsebelum perbaikan 37%, siklus I 66% dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 85%. dan telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.

SARAN

Berdasarkan pengalaman selama melakukan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VI SDN Koripan 01 peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

a.        Guru diharapkan dapat menggunakan media bangun datar dan bangun ruang sehingga keterampilan guru dapat meningkat dan menunjang keprofesionalan guru.

b.        Penelitian selanjutnya supaya mengadakan penelitian tindakan kelas dengan strategi pembelajaran yang lain, sehingga dapat ditemukan suatu strategi yang benar-benar tepat dalam suatu pembelajaran.

c.        Sekolah diharapkan senantiasa memberi bimbingan untuk menerapkan media bangun datar dan bangun ruang dan mengembangkan model serta media pembelajaran sehingga dapat meningkatkan nilai akreditasi di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2001. Tujuan Pembelajaran Matematika. (http://id.shvoong.com Diakses 18 November 2012).

Anisah. 2016. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Media Bangun Ruang Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Waluyojati Kabupaten Pringsewu.

Arsyad. 2010. Media-media Pembelajaran. BalaiPustaka. Jakarta.

Aqib. 2009. PenelitianTindakanKelasuntuk Guru. YramaWidya. Bandung Axnesia, Rina. 2015.Pengaruh Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Matematika

Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 1 Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa

Kota Bandar Lampung.

Basuki, Wibawa dan Farida Mukti. (1992/1993).                          Media Pengajaran. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikti Dipdikbud. Jakarta.

Degeng, I NyomanSudana. 1993.Media Pendidikan. FIP IKIP Malang. Malang. Depdikbud.        1996.            Tujuan                        Pembelajaran               Matematika             di SD.

(http://id.shvoong.com Diakses 18 November 2012).

Depdikbud. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Finoza, Lamuddin. 1991. Aneka SuratSekretarisdanSuratBinis Indonesia.

Mawargempita. Jakarat.

Hamalik, Oemar. 2007. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bumi Aksara. Jakarta.

Hamzah. 1981. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Herlina, Cici. 2006. Penggunaan Alat Peraga (http//:google.com).

Kamdi. 2009. Aktivitas Belajar Peserta Didik. Bumi Aksara. Jakarta.