Supervisi Akademik Kunjungan Kelas Untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru
SUPERVISI AKADEMIK KUNJUNGAN KELAS
UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
DI SD NEGERI GEBUGAN 01 KECAMATAN BERGAS SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Jumriyah
SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas
ABSTRAK
Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara harafiah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme (Mulyasa, 2007: 26). Hal ini bermakna bahwa guru sebagai pelaksana pendidikan wajib mem-bekali diri dengan berbagai kemampuan, pengetahuan, keterampilan. Guru harus terus mampu mengembangkan dirinya agar dapat mengaktualisasikan kurikulum yang ada dengan baik dalam proses belajar mengajar. Seorang guru yang profesional dituntut untuk mampu membuat suatu terobosan baru tentang sistem pembelajaran, tentang bagaimana cara membuat suatu metodologi pembelajaran yang efektif untuk diterapkan kepada anak didiknya. Metodologi pembelajaran yang unik dan menarik akan sangat membantu anak didik dalam memahami pelajaran yang diberikan. Data awal di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas tenaga pendidik yang ada belum semuanya memiliki kualifikasi pendidikan S1, dan 50% dari mereka adalah guru dengan usianya diatas 50 tahun. Kendala yang dihadapi tentu beragam pula, mulai dari mereka yang malas membaca, tidak bisa mengoperasikan komputer sampai dengan mereka yang bekerja tinggal menghitung bulan karena sudah mendekati masa pensiun. Dan tentunya kondisi seperti itu sangat berimbas pada pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Kata kunci: supervisi akademik, kompetemsi pedagogik guru
Latar Belakang
Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala sekolah/ madrasah menegaskan bahwa seorang kepala sekolah/madrasah harus mampu melakukan supervisi akademik dalam bentuk bimbingan, arahan dan pembinaan bagi guru dalam mengimplemnetasikan kurikulum yang diterapkan saat ini. Sesuai PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 (3) menyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai agen pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) kompetensi pedagogik; (2) kompetensi kepribadian; (3) kompetensi sosial; dan (4) kompetensi profesional.
Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara harafiah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme (Mulyasa, 2007: 26). Hal ini bermakna bahwa guru sebagai pelaksana pendidikan wajib mem-bekali diri dengan berbagai kemampuan, pengetahuan, keterampilan. Guru harus terus mampu mengembangkan dirinya agar dapat mengaktualisasikan kurikulum yang ada dengan baik dalam proses belajar mengajar.
Seorang guru yang profesional dituntut untuk mampu membuat suatu terobosan baru tentang sistem pembelajaran, tentang bagaimana cara membuat suatu metodologi pembelajaran yang efektif untuk diterapkan kepada anak didiknya. Metodologi pembelajaran yang unik dan menarik akan sangat membantu anak didik dalam memahami pelajaran yang diberikan.
Data awal di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas tenaga pendidik yang ada belum semuanya memiliki kualifikasi pendidikan S1, dan 50% dari mereka adalah guru dengan usianya diatas 50 tahun. Kendala yang dihadapi tentu beragam pula, mulai dari mereka yang malas membaca, tidak bisa mengoperasikan komputer sampai dengan mereka yang bekerja tinggal menghitung bulan karena sudah mendekati masa pensiun. Dan tentunya kondisi seperti itu sangat berimbas pada pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Yang sering dihadapi oleh kepala sekolah adalah guru mengajar tanpa membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik. Guru cenderung membuat rencana harian saja, itupun biasanya dikerjakan dibelakang setelah pembelajaran usai disajikan. Jadi sifatnya laporan karena dituntut untuk menyetorkan kepada kepala sekolah untuk di tanda tangani atau disyahkan. Setiap rapat supervisi sebagai evaluasi pelaksanaan pembelajaran di akhir pekan kepala sekolah selalu menyampaikan bahwa keberhasilan pembelajaran itu ditentukan oleh perencnaaan yang baik. Dengan perencanaan yang baik maka pelaksaanaan pembelajaran akan runtut dan terpandu dengan baik, dan hasilnya tentu jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kita mengajar asal masuk kelas saja. Guru adalah agen pembelajaran yang mampu menyajikan pemeblajaran dengan terencana apik dan dikemas dengan kreasifitas yang menyenangkan dan menarik perhatian. Namun itu berlaku hanya setiap selesai supervisi saja dan ketika kepala sekolah menagih laporan pembuatan rencana mengajar ada saja alasan yang di kemukakan.
Kesimpulannya guru di SD Negeri Gebugan 01 dalam kesehariannya mengajar menyajikan pembelajaran tanpa membuat persiapan. Tidak hanya itu, administrasi pembelajaran sebagai bentuk bukti fisik pelaksanaan tugas mengajar juga tidak dibuat secara rutin. Biasanya administrasi akan dikerjakan dengan sistem raperl per akhir semester atau akhir tahun untuk memenuhi tagihan yang berkaitan dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang dikumpulkan setiap akhir semster. Oleh karena kondisi masing-masing guru tidak sama maka kepala sekolah perlu melakukan pengawasan terhadap guru dalam bentuk supervisi pembelajaran yaitu berupa supervisi akademik kunjungan kelas.
Guru harus mendapatkan perhatian secara khusus berupa bimbingan dan pembinaan (supervisi) secara terus menerus agar menjadi tenaga kependidikan yang profesional. Supervisi akademik merupakan salah satu fungsi mendasar (essential function) dalam keseluruhan program sekolah (Weingartner, 1973; Alfonso dkk., 1981; dan Glickman, et al, 2007). Hasil supervisi akademik berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan profesionalisme guru.
Untuk membantu dan mengembangkan kemampuan guru dalam proses pengajaran diperlukan supervisi. Dengan supervisi diharapkan guru mendapat bimbingan dan pembinaan yang berkaitan dengan tugasnya dalam mengajar, melatih dan mendidik para siswanya. Hal ini didukung oleh pendapat Sahertian (2000: 1), yang mengatakan bahwa: “supervisi diperlukan karena bertitiktolak dari kenyakinan bahwa guru adalah suatu profesi, dan suatu profesi selalu tumbuh dan berkembangâ€.
Dari pernyataan tersebut jelas peran supervisi sangat dibutuhkan untuk melakukan pembinaan dan membantu guru agar dapat meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
Studi pendahuluan dilaksanakan di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas yang terletak di Desa Gebugan, Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Prestasi akademik maupun non akademik SD Negeri Gebugan 01 di tingkat Kecamatan mampu bersaing dengan sekolah lainnya. Hasil Ujian Nasional SD Negeri Gebugan 01 tahun 2015 – 2016 memperoleh peringkat 4 dari 37 sekolah untuk mata pelajaran yang diuji nasionalkan, sedangkan untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia memperoleh nilai rata-rata tertinggi di tingkat kecamatan. Untuk bidang non akademik peserta didik juga cukup berprestasi, baik di tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten. Prestasi yang diraih SD Negeri Gebugan 01 tersebut tidak lepas dari peran pengelolaan supervisi akademik yang baik.
Salah satu tujuan supervisi akademik adalah membantu guru dalam mengembangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan (Abusmar dkk, 2013:3). Menurut Mulyasa (2007: 25) bahwa: â€erat hubungan antar mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah seperti disiplin, budaya sekolah dan menurunnya perilaku nakal peserta didikâ€. Ini berarti bahwa kepala sekolah bertanggungjawab atas manajemen pendidikan, baik secara mikro maupun secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran.
Pelaksanaan supervisi akademik yang baik dimulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan juga umpan balik dari kegiatan supervisi akademik. Penelitian yang dilakukan oleh Saleh (2009: ix) menyatakan bahwa: â€dalam pelaksanaan supervisi akademik diperlukan adanya perencanaan dari bawah (bottom up planning) dengan sistem partisipatifâ€. Pelaksanaannya sesuai dengan peraturan yang ada dan diakhiri dengan evaluasi program yang dilakukan melalui kegiatan monitoring atau pemantauan terhadap kinerja pengawas sekolah. Tindak lanjut dari evaluasi program supervisi adalah dengan penyusunan program-program baru yang bisa dilaksanakan atau menyusun ulang program yang telah dilakukan selama periode program.
Kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan harus mempunyai kesadaran untuk membimbing dan membina guru beserta staf lainnya, serta bertanggung jawab terhadap kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru di sekolah yang dipimpinnya. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan supervisi diperlukan sebuah perencanaan dan pengawasan atau pengendalian dari supervisi itu sendiri. Perencanaan supervisi dikatakan baik, apabila memenuhi syarat 5 W dan 1 H (what, who, why, when, where, dan how). Artinya, kepala sekolah harus merencanakan apa yang disupervisi, siapa, mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana. Dengan perencanaan tersebut akan memberi pemahaman tentang makna dan fungsi supervisi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini lebih difokuskan pada pembahasan bagaimana pengelolaan supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi paedagogik guru di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
Rumusan masalah dijabarkan menjadi tiga yaitu:
1. Rencana supervisi akademik kunjungan kelas di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
2. Pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
3. Hasil supervisi akademik kunjungan kelas di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Menyusun perencanaa supervisi akademik di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
2. Melaksanakan supervisi akademik di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
3. Peningkatan kompetensi paedagogik sebagai hasil supervisi akademik di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
Tinjauan Pustaka
Pengelolaan adalah proses memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuanâ€. Pengelolaan dalam pengertian umum menurut Arikunto (dalam Djamarah 2006: 175) adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan. Menurut Sudjana (2000: 77), manajemen merupakan rangkaian berbagai kegiatan wajar yang dilakukan seseorang berdasarkan norma-norma yang telah ditetapkan, dan dalam pelaksanaannya memiliki hubungan saling keterkaitan dengan lainnya.
Menurut Arikunto (2008:6), manajemen adalah: (1) Perencanaan, (2) Pengorganisasian, (3) Pengarahan, (4) Pengkoordinasian, (5) Pengomunikasian atau komunikasi, dan (6) Pengawasan. Fungsi-fungsi manajemen dipelajari untuk menelaah masalah-masalah manajemen. Berikut adalah fungsi-fungsi manajemen.
Menurut Abiddin (2008:14), “supervision as an interpersonal process in which the skilled practitioner or supervisor helps less skilled practitioners in relation to their professional growthâ€. Supervisi adalah semua usaha yang sifatnya membantu guru atau melayani guru agar ia dapat memperbaiki, mengembangkan, dan bahkan meningkatkan penga-jarannya, serta dapat pula menyediakan kondisi belajar siswa yang efektif dan efisien demi pertumbuhan jabatannya untuk mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan (Purwanto, 2008: 76-79).
Pidarta (2009: 3) menyatakan bahwa fungsi supervisi dalam pendidikan adalah mengacu kepada bagian dari pendidikan untuk keperluan tertentu, sedanglan tujuan supervisi adalah rincian dari apa yang patut dikerjakan dalam kegiatan supervisi. Dengan demikian fungsi supervisi adalah membantu sekolah menciptakan lulusan yang baik dalam kuantitas dan kualitatas, serta membantu para guru agar bisa dan dapat bekerja secara profesional sesuai dengan kondisi masyarakat tempat sekolah itu berada.
Supervisi akademik merupakan bagian supervisi pendidikan yang menitikberatkan pada upaya pemberian bantuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan profesional guru sebagai pengelola proses belajar di kelas. Menurut Muslim (2010: 41) supervisi akademik diberi pengertian sebagai serangkaian usaha pemberian bantuan kepada guru dalam bentuk layanan profesional yang diberikan oleh supervisor (kepala sekolah, penilik sekolah dan pembina lainnya) guna meningkatkan mutu proses dan hasil belajar mengajar.
Supervisi akademik bukan hanya membantu guru dalam memahami pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuannya, tapi juga membantu guru dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya, sebagai dasar analisis dalam menyusun rencana pembelajaran secara tepat (Arikunto, 2008: 12). Di samping itu supervisi membantu guru agar memiliki kemampuan dalam mengembangkan kecakapan pribadi.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik adalah kegiatan berupa bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh supervisor yaitu pengawas sekolah dan kepala sekolah kepada guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga akan mendorong peningkatan prestasi belajar peserta didik yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Sahertian (2008: 52) menyatakan bahwa teknik supervisi yang bersifat individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas percakapan pribadi, intervisitasi, penyeleksian sumber materi untuk mengajar dan menilai diri sendiri. Teknik-teknik yang digunakan bersama-sama supervisor dengan sejumlah guru dalam satu kelompok terdiri atas pertemuan orientasi bagi guru baru, panitia penyelenggara, rapat guru, diskusi, tukar menukar pengalaman, lokakarya (workshop), diskusi panel, seminar, simposium, demonstrasi mengajar, perpustakaan, jabatan, bulletin supervisi, membaca langsung mengikuti kursus, organisasi jabatan, laboratorium kurikulum, perjalanan sekolah (field trip) untuk anggota staf.
Teknik supervisi kepada kelompok guru atau kelompok kepala sekolah antara lain: (1) rapat staf sekolah, (2) orientasi guru baru, (3) curriculum laboratory, (4) kepanitiaan, (5) perpustakaan profesional, (6) demonstrasi dan simulasi mengajar, (7) lokakarya, (8) field trip, (9) diskusi panel, (10) pelatihan (11) organisasi pelatihan.
Metode Penelitian
· Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Pendekatan deskriptif analisis adalah suatu pengumpulan data secara kaya dari suatu fenomena yang ada untuk dianalisis, sehingga diperoleh gambaran terhadap apa yang sudah diteliti. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, tingkah laku. Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 60) menyatakan bahwa penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok.
Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan wawancara. Akan tetapi ada pula sumber bukan manusia, non human resources, di antaranya dokumen, foto dan bahan statistik. Studi dokumen yang dilakukan oleh para peneliti kualitatif, posisinya dapat dipandang sebagai “nara sumber†yang dapat menjawab pertanyaan; “Apa tujuan dokumen itu ditulis?; Apa latar belakangnya?; Apa yang dapat dikatakan dokumen itu kepada peneliti?; Dalam keadaan apa dokumen itu ditulis?; Untuk siapa?; dan sebagainya (Nasution, 2003: 86).
Penelitian ini berusaha untuk mengetahui supervisi akademik kunjungan kelas di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Oleh karena itu jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif. Analisis data secara induktif ini digunakan karena beberapa alasan (Moleong, 2007: 10).
· Subjek Penelitian
Menurut Suharsismi Arikunto (2008:200) subjek penelitian adalah benda, hal atau organisasi tempat data atau variabel penelitian yang dipermasalahkan melekat. Tidak ada satu pun penelitian yang dapat dilakukan tanpa adanya subjek penelitian, karena seperti yang telah diketahui bahwa dilaksanakannya penelitian dikarenakan adanya masalah yang harus dipecahkan, maksud dan tujuan penelitian adalah untuk memecahkan persoalan yang timbul tersebut. Hal ini dilakukan dengan jalan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari informan. Untuk itu subyek penelitiannya adalah: (a) Kepala Sekolah SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang sebagai pelaksana supervisi kunjungan kelas; (b) Guru SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang sebagai tenaga pendidik yang mendapatkan bantuan supervisi kunjungan kelas
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara Mendalam
Wawancara dilakukan tidak menggunakan struktur yang ketat, tetapi dengan pertanyaan yang makin memfokus pada masalah agar informasi yang dikumpulkan cukup mendalam sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif yaitu peneliti sebagai alat pengumpul data. Informan yang diwawancarai adalah kepala sekolah, guru, dan siswa. Data yang ingin didapat dari wawancara ini adalah data tentang proses perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi supervisi akademik kunjungan kelas.
2. Observasi (Pengamatan)
Observasi langsung sering juga disebut obeservasi partisipatif. Peneliti mengobservasi secara langsung, baik secara formal maupun informal. Pengamatan ini difokuskan pada kegiatan sekolah yang terkait dengan supervisi akademik kunjungan kelas.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan atau merumuskan keterangan-keterangan mengenai peristiwa tersebut. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data yang berupa dokumen atau arsip tentang supervisi akademik kunjungan kelas. Dokumen yang peneliti kumpulkan untuk melengkapi hasil penelitian meliputi profil sekolah, perangkat pembelajaran, serta laporan kegiatan supervisi.
Teknik Analisis Data
Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membanding-kan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2006:330). Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data.
Data yang sudah terkumpul dalam penelitian ini kemudian dianalisis berdasarkan model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles & Huberman. Ada empat komponen analisis yang dilakukan dengan model ini, yaitu pengumpulan data, reduksi data, displei data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Masing-masing komponen berinteraksi dan membentuk suatu siklus.
Sesuai dengan pendapat di atas, pada prinsipnya penelitian dilaksanakan juga bermaksud menemukan suatu teori sekaligus menguji suatu teori yang sedang berlaku. Data yang diperoleh dalam penelitian ini pada hakikatnya berwujud kata-kata, kalimat-kalimat, atau paragraf-paragraf, dan dinyatakan dalam bentuk narasi yang bersifat deskripsi mengenai peristiwa-peristiwa nyata yang terjadi dan dialami oleh subjek. Karena itu teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Data yang berhasil dikumpulkan, dianalisis dengan menggunakan model analisis interkatif. Dalam model analisis ini, tiga komponen analisisnya, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi dilaksanakan bersama dengan proses pengumpulan data dalam bentuk interaktif melalui proses siklus.
· Reduksi Data
Data hasil wawancara, observasi, dokumentasi dan FGD yang diperoleh peneliti di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tentang supervisi akademik seperti jadwal supervisi, kompo-nen-komponen supervisi, lembar observasi supervisi, hasil supervisi, dan lain sebagainya, dipilah-pilah sesuai dengan permasalahan yang akan diteiliti. Dari kegiatan tersebut nantinya akan diperoleh data yang paling akurat untuk mendukung penelitian.
· Penyajian Data
Setelah data dikelompokkan berdasarkan permasalahannya kemudian data tersebut disajikan dalam bentuk narasi. Data yang diperoleh juga dapat disajikan dalam bentuk tabel, gambar atau foto, maupun skema sebagai pendukung data yang ada. Penyajian data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan serta memberikan tindakan (Miles dan Huberman, 2007: 84).
· Penarikan Kesimpulan
Tahapan selanjutnya adalah penarikan kesimpulan, dimana peneliti membuat kesimpulan awal dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang dibuat berdasarkan pada data-data yang telah dikum-pulkan sebelumnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan merupakan temuan baru yang sebelumnya pernah ada. Penarikan kesim-pulan merupakan bagian dari sutu kegiatan konfigurasi yang utuh (Miles dan Huberman, 2007: 18.
Pembahasan
· Perencanaan Supervisi Akademik Kunjungan Kelas di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan demikian, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Salah satu teknik supervisi akademik adalah supervisi kunjungan kelas yaitu kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas atau pembina lainnya dalam rangka mengamati pelaksanaan proses pembelajaran.
Menurut Muslim (2010: 41), supervisi akademik diberi pengertian sebagai serangkaian usaha pemberian bantuan kepada guru dalam bentuk layanan profesional yang diberikan oleh supervisor (kepala sekolah, penilik sekolah dan pembina lainnya) guna meningkatkan mutu proses dan hasil belajar mengajar. Sudjana (2011: 56) menjelaskan bahwa supervisi akademik diselenggarakan dengan tujuan membantu guru mengembang-kan kemampuan profesionalnya dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggungjawabnya yakni melaksanakan pembelajaran yang mendidik.
Supervisi akademik kunjungan kelas adalah kegiatan pembinaan yang direncanakan dengan memberi bantuan teknis kepada guru dalam melaksanakan proses pembelajaran atau mendukung proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara efektif. Kegiatan supervisi akademik kunjungan kelas diperlukan adanya perencanaan yang matang dan biasanya dilakukan di awal tahun ajaran baru. Program perencanaan supervisi yang disusun oleh kepala sekolah tersebut disampaikan kepada guru-guru dengan diumumkan secara lisan dalam forum pembinaan atau rapat.
Perencanaan dalam supervisi akademik kunjungan kelas di SD Negeri Gebugan 01 ini kegiatan konkritnya berupa menyusun program supervisi pembelajaran, evaluasi pelaksanaan pembelajaran, serta menyusun program umpan balikan, sedangkan mekanismenya melalui rapat guru. Kegiatan perencanaan supervisi akademik kunjungan kelas di SD Negeri Gebugan 01 dilakukan untuk menentukan tujuan dilakukannya supervisi akademik kunjungan kelas. Tujuan dilakukannya supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah di SD Negeri Gebugan 01 adalah untuk mengembangkan kondisi proses belajar mengajar agar menjadi lebih baik, dan juga untuk memperbaiki dan meningkatkan kompetensi guru yang bersangkutan.
Dalam rapat yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru, juga membahas tentang hal-hal yang harus dipersiapkan oleh guru dalam kegiatan supervisi kunjungan kelas dan juga hal-hal apa saja yang dipersiapkan oleh kepala sekolah dalam supervisi kunjungan kelas. Berdasarkan data hasil diskusi kelompok yang dilakukan kepala sekolah dan guru-guru di SD Negeri Gebugan 01 menunjukkan bahwa hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh guru dalam kegiatan supervisi kunjungan kelas antara lain silabus dan RPP yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Selain RPP dan silabus, para guru di SD Negeri Gebugan 01 juga mempersiapkan media pembelajaran atau alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran.
Pada tahap perencanaan kepala sekolah juga membahas tentang siapa saja yang akan disupervisi dan kapan supervisi kunjungan kelas akan dilakukan. Di SD Negeri Gebugan 01, semua guru kelas mengikuti supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah. Jadwal kegiatan supervisi kunjungan kelas dibuat oleh kepala sekolah pada saat rapat di awal tahun ajaran baru. Supervisi akademik kunjungan kelas dilakukan selama dua hari untuk masing-masing guru. Pada hari pertama kepala sekolah melakukan supervisi terhadap proses pembelajaran dan pada hari kedua kepala sekolah melakukan supervisi terhadap administrasi pembelajaran yang dibuat oleh guru.
Dalam perencanaan supervisi kunjungan kelas, kepala sekolah SD Negeri Gebugan 01 juga membahas tentang pelaksanaan umpan balik (feedback). Tujuannya adalah untuk memudahkan kepala sekolah dalam menyampaikan hasil supervisi kepada guru yang disupervisi.
· Pelaksanaan Supervisi Akademik Kunjungan Kelas di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas di SD Negeri Gebugan 01 dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat sebelumnya. Supervisi akademik kunjungan kelas dilakukan selama dua hari yaitu hari pertama untuk mensupervisi proses belajar mengajar dan hari kedua untuk mensupervisi administrasi pembelajaran. Hari pertama supervisi akademik kunjungan kelas dilakukan untuk mengatasi kegiatan proses belajar mengajar guru. Pada proses belajar mengajar, kepala sekolah akan mengamati kesesuaian proses KBM dengan silabus dan RPP yang telah di buat sebelumnya.
Pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas pada hari kedua adalah melakukan supervisi terhadap administrasi pembelajaran yang telah dibuat oleh guru yang bersangkutan. Administrasi pembelajaran yang perlu dipersiapkan oleh guru di antaranya adalah kurikulum BSNP, Silabus, Prota, Promes, RPP, RH, KKM, Daftar Absen, Program Evaluasi dan Analisis Evaluasi.
Pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas oleh kepala sekolah di SD Negeri Gebugan 01 dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil diskusi dalam FGD dapat diketahui bahwa pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan guru selama proses pembelajaran. Namun pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas bukanlah untuk mencaricari kekurangan dari guru yang bersangkutan.
Pelaksanaan supervisi akademik salah satunya bertujuan untuk memperbaiki mutu mengajar guru. Dengan dilakukannya supervisi akademik kunjungan kelas diharapkan dapat diketahui kelebihan dan kekurangan guru yang disupervisi selama proses KBM berlangsung. Berdasarkan hasil diskusi dalam FGD yang dilakukan peneliti dengan kepala sekolah dan guru-guru di SD Negeri Gebugan 01 dapat diketahui bahwa pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas sangat penting untuk dilakukan oleh kepala sekolah. Alasannya adalah ditemukannya beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru seperti penggunaan alat peraga yang belum maksimal, dan minat belajar siswa yang masih kurang.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, keberadaan kepala sekolah di dalam kelas tidak mengganggu proses belajar mengajar siswa. Kepala sekolah bersikap ramah, mengamati dan mengadakan penilaian dan berusaha untuk tidak mengganggu jalannya proses belajar mengajar. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Pidarta (2009: 105), sikap supervisor ketika berada di dalam kelas sepatutnya tidak sampai mencolok mata, baik terhadap para siswa maupun terhadap guru. Bisa duduk di belakang atau berdiri dengan tenang. Di sini supervisor tidak selalu duduk sebab diperbolehkan mengintervensi guru mengajar
· Umpan Balik Supervisi Akademik Kunjungan Kelas di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
Hasil dari pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran. Setiap guru memperoleh nilai yang berbeda-beda sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Hasil supervisi akademik akan disampaikan kepada para guru untuk menjadikan acuan dalam melakukan pembelajaran pada pertemuan yang akan datang. Hasil supervisi akademik dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan disampaikan secara langsung kepada guru yang bersangkutan atau pada suatu forum yaitu dalam rapat dewan guru.
Hasil supervisi akademik kunjungan kelas di SD Negeri Gebugan 01 disampaikan pada guru melalui dua cara yaitu secara umum disampaikan pada rapat dan secara khusus kepada individu yang bersangkutan. Hasil supervisi akademik yang dibuat oleh kepala sekolah nantinya akan disampaikan kepada guru yang bersangkutan. Kalau untuk cara penyampaiannnya ada dua macam, yaitu kekurangan dan kelebihan guru secara umum disampaikan melalui rapat dewan guru untuk sama-sama disempurnakan oleh semua peserta rapat (guru). Yang kedua apabila berdasarkan pertimbangan ada hal-hal yang bersifat khusus guru dipanggil secara individu.
Hasil supervisi akademik yang diperoleh guru nantinya akan menjadi acuan kepala sekolah dalam melakukan umpan balik (feedback). Pertemuan balikan dilakukan segera setelah melaksanakan observasi pengajaran, dengan terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap hasil observasi. Tujuan utama pertemuan balikan ini adalah menindaklanjuti apa saja yang dilihat oleh supervisor, sebagai observer, terhadap proses belajar mengajar. Pertemuan balikan ini merupakan tahap yang penting untuk mengembangkan perilaku guru dengan cara memberikan balikan tertentu. Balikan ini harus deskriptif, spesifik, konkrit, bersifat memotivasi, aktual, dan akurat sehingga betul-betul bermanfaat bagi guru.
Hasil observasi di SD Negeri Gebugan 01 menunjukkan bahwa setelah hasil supervisi akademik disampaikan kepada guru, kemudian kepala sekolah membuat kegiatan umpan balik (feedback). Kegiatan umpan balik dilakukan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran. Dengan adanya umpan balik tersebut kompetensi guru dalam pembelajaran semakin meningkat.
Feedback atau umpan balik hasil supervisi pembelajaran SD Negeri Gebugan 01 yang dilakukan oleh kepala sekolah bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran, tetapi kadang-kadang umpan balik yang dilakukan oleh kepala sekolah hanya bersifat informasi saja. Umpan balik yang disampaikan oleh kepala sekolah tersebut merupakan balikan dalam bentuk informasi untuk mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran di SD Negeri Gebugan 01 dengan harapan ke depannya akan ada perubahan ke arah yang lebih baik. Tindak lanjut atau umpan balik dari hasil supervisi dilakukan oleh kepala sekolah dapat berupa pengiriman penataran-penataran untuk beberapa guru yang dalam pelaksanaan supervisi dirasa perlu untuk mengikutinya.
Pemanfaatan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru terlihat dari tingkat kehadiran guru baik di sekolah maupun di kelas yang selalu dipantau oleh kepala sekolah dan menunjukkan adanya peningkatan kinerja, yang dibuktikan dengan kenaikan prosentase tingkat kehadiran guru. Pelaksanaan supervisi akademik cukup memberi pengaruh yang positif untuk pembelajaran.
Umpan balik di SD Negeri Gebugan 01 juga dilakukan dengan cara memotivasi guru untuk mendorong guru agar melaksanakan proses pembelajaran lebih baik, dan umpan balik ini digunakan oleh kepala sekolah untuk memotivasi guru agar siswa asuhannya mencapai prestasi belajar yang meningkat. Umpan balik ini diberikan oleh kepala sekolah secara langsung setelah kepala sekolah selesai melakukan supervisi dengan harapan agar guru masih mempunyai ingatan segar akan permasalahan pembelajaran yang dihadapi yang ditemukan pada waktu disupervisi oleh kepala sekolah.
Penutup
· Simpulan
Perencanaan supervisi akademik kunjungan kelas dilakukan pada awal tahun ajaran baru dalam sebuah rapat antara kepala sekolah dan guru kelas. Rapat tersebut dilaksanakan untuk menetapkan tujuan dilakukannya supervisi. Dalam rapat juga membahas tentang waktu atau jadwal pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas.
Pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas di SD Negeri Gebugan 01 dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas adalah untuk mengamati proses belajar mengajar di dalam kelas apakah sudah sesuai dengan silabus dan RPP. Supervisi akademik kunjungan kelas juga dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki guru selama KBM.
Umpan balik dalam supervisi akademik di SD Negeri Gebugan 01 disampaikan melalui dua cara, yaitu secara umum dan secara khusus. Secara umum hasil supervisi akademik disampaikan di depan guru-guru lain yang mengikuti rapat. Secara khusus, hasil supervisi akademik disampaikan secara perorangan atau individu. Hasil supervisi akademik sangat bermanfaat bagi guru karena pelaksanaan pembelajaran menjadi terarah sehingga pemahaman siswa jadi lebih cepat.
Saran
· Dinas Pendidikan
Diharapkan dapat memberi arahan, pelatihan kepada kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan supervisi akademik khususnya melalui teknik supervisi kunjungan kelas yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
· Bagi Kepala Sekolah
Diharapkan dapat melakukan perencanaan supervisi akademik terlebih dahulu agar pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan hasil yang diperoleh juga akan semakin maksimal. Di samping itu memberikan kemudahan bagi guru untuk mengikuti kegiatan seperti seminar, diklat atau pelatihan.
· Bagi Guru
Diharapkan untuk meningkatkan kompetensinya agar mampu mengelola pembelajaran dengan baik, serta menerapkan umpan balik yang telah diberikan oleh supervisor.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Said Zainal, 2008. Kebijakan Publik, Suara Bebas, Jakarta.
Abusmar dkk. 2013. Pelaksanaan Supervisi Akademik Oleh Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prodesional Guru Pada SMP Negeri 1 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi Maret 2013, Volume 14 Nomor 1.
Ali Sudin, 2008. Implementasi Supervisi Akademik Terhadap Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar Se Kabupaten Sumedang. Jurnal Pendidikan Dasar Nomor: 9 – April 2008.
Alfonso, R. 1., Firth, GR. & Neville, RF, 1981. Instructional Supervision: A. Behavior System. Boston: Allyn and Bacon Inc.
Aqib dan Rohmanto, 2007. Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah, Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsini, 2008. Dasar-dasar Supervisi, Jakarta: Rineke Cipta.
Djamarah, S.B., 2007. Prestasi belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional.
Glickman, Carl D., 2007. Developmental Supervision, Alternative Practice for Helping Teacher Improve Instructing Association For Supervision And Curriculum Development. VA: Alexander.
Hartoyo, 2006. Supervisi Pendidikan, Semarang: Pelita Insani.
Herabudin, 2009. Administrasi dan Supervisi pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Miles, MattHew B.Miles dan A. Michael Huberman, 2009. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohisi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Moleong, L.J., 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rasda Karya.
Mulyasa, E., 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Murat dan Sibel, 2010 “English Language Teachers’ Perceptions Of Educational Supervision In Relation To Their Professional Development: A Case Study Of Northern Cyprusâ€.
Muslim, 2009. Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta.
Nasution, 2003. Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Ni Nengah Widyani, 2011. Teknik supervisi kunjungan kelas sebagai upaya meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru SD 3 dan 10 Kesiman Denpasar. WIDYATECH Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 11 No. 1 Agustus 2011.