PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

PERPINDAHAN DAN PERUBAHAN ENERGI LISTRIK

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VI

SD NEGERI DUKUH 01 MOJOLABAN SEMESTER 2 TAHUN

PELAJARAN 2012/2013

 

Surani

SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo

 

ABSTRAK

Prestasi belajar siswa kelas VI SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 terhadap pembelajaran IPA belum mencapai hasil optimal karena siswa yang dapat mencapai KKM masih kurang dari 60%. Berdasarkan keadaan tersebut, guru melakukan upaya agar prestasi belajar siswa dapat meningkat, yaitu dengan melakukan tindakan berupa penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA tentang perpindahan dan perubahan energi listrik pada siswa kelas VI SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban Sukoharjo semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Sumber data yang digunakan yaitu siswa, dokumen, dan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif meliputi tiga buah komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas VI SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya prestasi belajar dari nilai rata-rata hasil tes awal sebelum tindakan (pra siklus) yaitu dengan ketuntasan klasikal 13,33%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat mencapai 63,33 dengan ketuntasan klasikal meningkat 33,33%. Tindakan pada siklus 2 nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 70,46 dengan ketuntasan klasikal meningkat 63,33%. Tindakan pada siklus 3 nilai rata – rata kelas meningkat menjadi 81,73 dengan ketuntasan klasikal meningkat menjadi 100%.

Kata kunci: Kooperatif, STAD, Prestasi Belajar Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik

 

PENDAHULUAN                          

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah sebuah proses bertindak kearah maju. Dalam proses pembelajaran harus ada pembimbingan, latihan-latihan, percobaan, dan pemahaman para pendidik terhadap kondisi awal peserta didik, sehingga dapat digunakan untuk memberi motivasi belajar.

Sebagai objek penelitian, penulis memilih pada Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Mojolaban. Dukungan komite sekolah dan kehadiran anak pada tingkat yang tinggi sangat mendorong untuk mengadakan tindakan yang tepat pada mata pelajaran IPA.Penelitian ini dengan pengamatan dan observasi baik sendiri maupun teman sejawat. Dari hasil kegiatan tersebut ditemukan kesan bahwa pembelajaran IPA belum mencapai hasil optimal karena sistem pembelajaran berorientasi pada materi dan anak bersifat individualistis, kurangnya alat pembelajaran/alat peraga di antaranya model pembelajaran yang kurang sesuai. Maka Penelitian ini memfokuskan pemakaian model pembelajaran kooperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok. Sebagai upaya meningkatkan pemahaman serta peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Rumusan Masalah

1.     Bagaimanakah proses pembelajaran perpidahan dan perubahan energi listrik melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD siswa kelas VI SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban semester 2 tahun pelajaran 2012/2013.

2.     Berapa persen peningkatan prestasi perpindahan dan perubahan energi listrik melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD siswa kelas VI SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban semester 2 tahun pelajaran 2012/2013.

Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA tentang perpindahan dan perubahan energi listrik bagi siswa kelas VI SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.

Kajian Teori

Model Pembelajaran

Istilah model diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda sesungguhnya, seperti globe adalah model dari bumi tempat kita hidup. Model merupakan pendekatan yang dianggap perlu dan cukup serta dibuat berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. (http://www.scrib.com/doc/2479292/Model-dan-Sistem diakses pada tanggal 17 Januari 2001). Trianto (2010:24) mengungkapkan model pembelajaran adalah pola yang menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai dengan jelas kegiatan pembelajaran. Menurut Agus Suprijono (1009:46) model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersam-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu memahami suatu bahan pelajaran artinya bahan belum selesai jika salah satu teman dalam sekelompok belum menguasai bahan pembelajaran. Menurut pendapat Sugiyanto (2009:37) model pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Robert E. Slavin (2010:10) mengungkapkan model pembelajaran kooperatif menyumbangkan ide bahwa siswa yang bekerjasama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu timnya mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya.

Pembelajaran kooperatif menurut H. Hamruni (2009:162) merupakan strategi pembelajaran yang menerapkan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, rasa, atau suku yang berbeda (heterogen).

Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Students Teams Achievement Division

Pada proses pembelajaran kooperatif tipe Students Teams Achievement Division ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan pada saat pembelajaran, agar pembelajaran, dapat berjalan dengan baik. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Students Teams Achievement Division menurut para pendapat di bawah ini antara lain:

Menurut pendapat Rusman (2010:215) ada enam langkah-langkah dalam pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Students Teams Achievement Division, yaitu: 1) penyampaian tujuan dan motivasi, 2) pembagian kelompok, 3) presentasi dari guru, 4) kegiatan belajar dalam tim (kerja tim), 5) kuis (evaluasi), 6).

Belajar

Menurut Djamarah (1997:11) belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Sejalan dengan pendapat diatas, Slameto (1995:2) mengartikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Sumadi Suryabrata (1981:2) belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar aktual maupun potensial. Perubahan ini pada hakekatnya adalah didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan perubahan itu terjadi karena usaha.

Menurut Nasution (1986:17) dikemukanakn bahwa “Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan”. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh karena adanya usaha yang disengaja yang berupa pengalaman atau reaksi situasi.

Prestasi Belajar

Sekolah adalah salah satu pusat kegiatan belajar. Dengan demikian di sekolah merupakan arena untuk menggembangkan aktivitas. Banyak jenis aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim dilakukan sekolah-sekolah tradisional. Paul B. Diedrich membuat suatu daftar kegiatan siswa yang antara lain dapat, digolongkan sebagai berikut: 1) Visual Activities, yang termasuk didalamnya adalah membaca, meperhatikan gambar demontrasi, percobaan, pekerjaan orang lain; 2) Oral Activitie yang termasuk didalamnya seperti: menyalakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi; 3) Listening Activities, sebagai contoh: mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato; 4) Writing Activieties seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin: 5) Drawing Activities, misalnya menggambar, membuat grafik diagram, peta; 6) Motor Activieties, yang termasuk didalamnya antara lain melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak, 7) Mental Activieties, sebagai contoh: menanggapi, menginggat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan; 8) Emosional Activieties, misalnya: menaruh minat merasa bosan, gembira, semangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang masalah, kajian teori dan kerangka berfikir diatas, maka penelitian dapat merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Dengan Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Divinisions dapat Meningkatkan Prestasi belajar pada Maia Pelajaran IPA siswa kelas VI SDN Dukuh 01 Mojolaban tahun pelajaran 2012/2013.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 dilakukan selama 6 bulan yakni mulai bulan Januari sampai dengan Juni 2013.

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Alasan pemilihan sekolah tersebut sebagai tempat penelitian karena: a) Sekolah tersebut merupakan tempat mengajar peneliti, b) Kepala Sekolah mengijinkan untuk mengadakan penelitian, c) sebelumnya guru belum pernah mengadakan model pembelajaran yang inovatif dalam kegiatan mengajar, d) kondisi sekolah dan kelas serta materi pelajaran telah dipahami dan diketahui peneliti sebelumnya.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013 sejumlah siswa dikelas tersebut adalah 30 siswa, dengan rincian 20 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

Alat Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian tindakan kelas dan juga sumber data yang dimanfaatkan, maka alat pengumpulan data akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

a.   Tes

Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar IPA. Tes yang akan digunakan adalah jenis tes proses yang dilakukan pada individu setiap akhir pembelajaran dalam diskusi kelompok dan tes akhir yang dilakukan pada individu setiap akhir pembelajaran tiap siklus, untuk memperoleh nilai IPA pada materi perpindahan dan perubahan energi listrik siswa kelas VI SD N Negeri Dukuh 01 Kecamatan Mojolaban.

b.   Observasi

Observasi ini dilakukan terhadap guru difokuskan pada kemampuan guru kelas VI SD Negeri Dukuh 01 Kecamatan Mojolaban dalam mengelola kelas, merangsang keaktifan siswa dalam pelajaran yang sedang berlangsung. Observasi terhadap siswa difokuskan pada keaktifan/kegiatan pada kelompok siswa kelas VI SD Negeri Dukuh 01 Kecamatan Mojolaban dalam mengikuti pelajaran, minat siswa terhadap pelajaran yang sedang berlangsung khususnya pembelajaran IPA dengan materi pokok perpindahan dan perubahan energi listrik dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

c.   Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelajaran IPA dengan materi perpindahan dan perubahan energi listrik meliputi catatan hasil observasi selama proses pembelajaran, dokumen yang diteliti meliputi data data nilai hasil tes baik dalam diskusi kelompok maupu individu. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan foto kegiatan pembelajaran perpindahan dan perubahan energi listrik.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini berupa penelitian Tindakan Kelas, sehingga mekanisme kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus (direncanakan 3 siklus) yang dalam setiap siklusnya mencakup 4 kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Adapun rancangan prosedur penelitian tindakan kelas ini diuraikan sebagai berikut:

1.     Siklus 1

a.    Tahap perncanaan, meliputi kegiatan: (1) menyusun skenario pembelajaran (RPR); (2) membuat lembar pengamatan; (3) menyiapkan alat pembelajaran.

b.    Tahap pelaksanaan merupakan tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan scenario yang dibaca dan dilaksanakan secara aktual.

c.     Tahap observasi, melakukan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan pembelajaran (KBM) dan dalam waktu bersamaan, pelaksanaan pembelajaran observasi dengan menggunakan lembar pengamatan.

d.    Tahap refleksi, hasil observasi dalam pembelajaran kemudian direfleksikan untuk menentukan langkah-langkah tindakan pada siklus ke 2.

2.     Siklus 2

a.    Tahap perencanaan, meliputi kegiatan: menyiapkan skenario pembelajaran dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus I, menyiapkan alat dan media pembelajaran

b.    Tahap pelaksanaan tindakan, yakni melaksanakan tindakan perbaikan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I

c.     Tahap observasi, melakukan observasi/pengamatan terhadap pembelajaran dan tahap waktu yang bersamaan, pelaksanaan pembelajaran diobservasi dengan menggunakan lembar pengamatan.

d.    Tahap refleksi, tahap ini dilakukan dengan menganalisis hasil observasi / pengamatan sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang diperbaiki atau disempurnakan untuk menentukan langkah – langkah tindakan pada siklus 3.

 

 

 

3.     Siklus 3

a.    Tahap perencanaan, meliputi kegiatan: menyiapkan skenario pembelajaran dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus I, menyiapkan alat dan media pembelajaran

b.    Tahap pelaksanaan tindakan, yakni melaksanakan tindakan perbaikan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I

c.     Tahap observasi, melakukan observasi/pengamatan terhadap pembelajaran dan tahap waktu yang bersamaan, pelaksanaan pembelajaran diobservasi dengan menggunakan lembar pengamatan.

d.    Tahap refleksi, tahap ini dilakukan dengan menganalisis hasil observasi / pengamatan sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang diperbaiki atau disempurnakan dan bagian mana yang memenuhi syarat atau target.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Kondisi Awal

Hasil pengamatan

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa pada pembelajaran yang dilakukan guru masih menggunakan cara pembelajaran yang bersifat tradisonal yaitu guru sebagai pusat pembelajaran dan menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah. Pada pembelajaran berlangsung terlihat siswa asyik dengan kegiatannya sendiri yang tidak ada kaitannya dengan apa yang disampaikan guru.

Hasil koreksi tes awal dari 30 siswa yang ada dikelas VI didapatkan hasil 26 siswa mendapat nilai kurang dari KKM yaitu 70. Sedangkan siswa yang telah tuntas atau mendapat nilai diatas batas ketuntasan minimal ada 4 siswa. Dari paparan hasil nilai yang didapatkan siswa maka tampak bahwa yang mencapai ketuntasan belajar hanya 13,33%.

Siklus 1

Berdasarkan nilai Siklus I dinyatakan adanya peningkatan prestasi belajar berdasarkan tabel 4 diatas 10 orang atau 33,33% telah mencapai KKM. Dengan rata-rata kelas 63,33. Karena belum mencapai pengayaan minimal 80% hasil belajar tuntas diatas KKM maka penelitian dilanjutkan ke siklus 2.

Siklus 2

Hasil belajar Siklus 2 dapat dilihat bahwa siswa yang berjumlah 30 telah mencapai batas ketuntasan minimal KKM yang ditetapkan yaitu 70 sebanyak 19 siswa atau 63,33% dengan rata-rata kelas 70,46. Karena belum mencapai penguasaan minimal 80% hasil belajar tuntas diatas KKM maka penelitian dilanjutkan pada siklus 3.

Siklus 3

Dari hasil belajar Siklus 3 dapat dilihat bahwa seluruh siswa yang berjumlah 30 telah mencapai batas ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. Dengan demikian usaha meningkatkan hasil prestasi belajar materi perpindahan dan perubahan energi listrik tidak di lanjutkan ke siklus IV.

Pembahasan Tiap dan Antar Siklus

Berdasarkan pada hasil pra siklus, observasi pada siklus I, siklus 2, dan siklus 3 terjadi peningkatan prestasi belajar siswa.

Dari perbandingan prestasi belajar awal, Siklus I, Siklus 2, dan Siklus 3 dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar meningkat dengan ditunjukkan rata-rata kelas yang meningkat. Dari kondisi awal sebesar 59,73 menjadi 63,33 pada siklus I, rata-rata kelas menjadi 70,46 pada siklus ke-2 dan rata-rata kelas menjadi 81,73 pada akhir siklus ke-3.Dilihat dari jumlah anak yang memperoleh nilai KKM tampak peningkatan terjadi setelah diadakan tindakan penerapan model kooperatif tipe STAD dari semula ada 4 siswa atau 13,33% meningkat menjadi 10 siswa atau 33,33%. Pada siklus 2 63,33% dan pada skilus 3 100% telah mencapai batas minimal KKM yang ditetapkan yaitu 70.

Hasil Penelitian

Pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD di kelas VI SDN Dukuh 01 Mojolaban tahun pelajaran 2012/2013, dengan materi perpindahan dan perubahan energi panas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari siklus ke siklus.

Dengan demikian dapat disimpulkan pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD sangat efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi perpindahan dan perubahan energi panas.

SIMPULAN

Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achierement Divisions dapat meingkatkan prestasi belajar pada siswa kelas VI SD N Dukuuh 01 Mojolaban pada materi perpindahan dan perubahan energi llistrik tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan prestasi pada rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada setiap siklus. Data awal yang diperoleh sebelum tindakan yaitu rata-rata kelas mencapai 59,73 dengan ketuntasan klasikal 13,33%, pada siklus I rata-rata meningkat menjadi 63,33 dan ketuntasan klasikal meningkat menjadi 33,33%. Pada siklus 2 rata-rata kelas meningkat menjadi 70,46 dan ketentuan klasikal menjadi 63,33%.Pada siklus 3 rata-rata kelas meningkat menjadi 81,73 dan ketuntasan klasikal menjadi 100%. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achierement Divisions dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas VI SDN Dukoh 01 Mojolaban pada materi perpindahan dan perubahan energi listrik tahun pelajaran 2012/2013.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi., Suhardjono, Suparadi. 2009. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hamruni, H. 2009. Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan. Yogyakarta: FakultasTarbiyah UIN Sunan Kaijaga Yogyakarta.

Isjoni, 2009. Perkembangan Kooperatif Meningkatkan kecerdasan Komunikasi Antar Peserta didik. Pekan Baru.

Isjoni, Ismail, Mohd,. Arif. 2008. Model-Model Pembelajaran Mutakhir Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Iskakndar, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada (GP) Perss.

Rusman, 2010. Model-model pembelajaran Menyenangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Slavin, Robert. 2010. Corperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Sudjana Nana, 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung. PT: Remaja Rosdakarya.

Sugiyanto, 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia sertfikat guru rayon 13 FKIP UNS Surakarta.

Sumantri, Mulyani., Permana, Johar. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

 Suprijono Agus, 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Parkembangan. Yogyakarta: Pustaka Pelaar.

(http://www.scribd.com/doc/2479292/model dan sistem diakses pada tanggal 17 Januari 2011)

Nasution, 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.