PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

TENTANG PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA KEGEMARANKU

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM

BAGI SISWA KELAS I SEMESTER 1 SD NEGERI 1 TUKO

KECAMATAN PULOKULON TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Sri Wahyuni Bernadetta

SD Negeri 1 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan

 

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di kelas I semester 1 SD Negeri 1 Tuko Kecamatan Pulokulon Tahun Pelajaran 2017/2018. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar Tema Kegemaranku. Secara umum penelitian ini bermanfaat mengetahui bagaimana strategi pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran Tema Kegemaranku untuk peningkatan motivasi dan hasil belajar Tema Kegemaranku melalui model pembelajaran PAIKEM serta sebagai dasar penelitian selanjutnya. Manfaat praktis bagi siswa untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar Tema Kegemaranku. Bagi guru bermanfaat meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi dan kondisi siswa. Subyek penelitian 32 siswa terdiri 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Kegiatan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus. Langkah-langkah dalam setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, tindakan dan pengamatan. Data penelitian ini adalah data tentang motivasi dan prestasi belajar. Teknik pengumpulan data melalui metode observasi dan metode tes. Instrumen pengambilan data dengan lembar pengamatan untuk mengetahui motivasi siswa. Sedangkan instrument tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Teknik analisis data dengan menggunakan metode deskriptif komparatif yaitu membandingkan pra siklus dan antar siklus. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil pada pra siklus dan setelah pembelajaran siklus 1, motivasi yang kategori tinggi terdiri dari 5 siswa menjadi 17 siswa, sedang motivasi yang rendah dari 20 siswa menjadi 9 siswa. Prestasi belajar nilai tertinggi 100, terendah 40, dan rata-rata 75,63 serta ketuntasan belajar sebesar 72%. Sedangkan pada pembelajaran siklus II motivasi siswa dengan kategori tinggi 29 siswa atau 91%. Siswa yang memiliki motivasi sedang 3 siswa atau 9% dan siswa memiliki motivasi kategori rendah 0 siswa atau 0% dengan ketuntasan belajar sebesar 100%. Ini berarti ada kenaikan dalam motivasi belajar siswa dari siklus 1 hingga siklus 2. Dengan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada Tema Kegemaranku. Oleh sebab itu guru perlu menerapkan model pembelajaran PAIKEM di sekolahnya. Sekolah perlu memberikan fasilitas guru agar menerapkan Model Pembelajaran PAIKEM sehingga motivasi dan prestasi belajar siswa meningkat.

Kata kunci: motivasi siswa, prestasi belajar, Model Pembelajaran PAIKEM

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam proses belajar, motivasi seseorang tercermin melalui ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses, meskipun dihadang banyak kesulitan. Motivasi juga ditunjukkan melalui intensitas unjuk kerja dalam melakukan suatu tugas. Mc Clelland menunjukkan bahwa motivasi berprestasi (achievement motivation) mempunyai kontribusi sampai 64 persen terhadap prestasi belajar (dalam Heri Triluqman BS, http://heritl.blogspot.com/2007/12/belajar-dan-motivasinya.html).

Dalam proses belajar mengajar Tematik kelas I di SD Negeri 1 Tuko, guru awalnya hanya mengandalkan metode ceramah dan pemberian tugas sehingga pembelajaran kurang bermakna. Hal ini berakibat siswa cenderung mengalami kebosanan, tidak aktif, dan siswa belum termotivasi untuk belajar.

Ketika guru melakukan studi pendahuluan pada hasil tes prestasi belajar pembelajaran tematik tentang tema Kegemaranku ditemukan bahwa tingkat pemahaman materi sangat rendah. Hal ini terbukti hanya 14 siswa atau 44 % yang mencapai ketuntasan belajar dari 32 siswa. Jika hal ini dibiarkan atau tidak segera diatasi berpengaruh buruk terhadap proses belajar selanjutnya. Sehingga peneliti mengadakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar pada Pembelajaran Tematik Tema Kegemaranku Melalui Penerapan Model Pembelajaran Paikem Bagi Siswa Kelas I Semester 1 SD Negeri 1 Tuko Kecamatan Pulokulon Tahun Pelajaran 2017/2018”.

Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi masalah. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Apakah motivasi belajar siswa dalam pembelajaran tematik tema kegemaranku siswa kelas I semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 dapat meningkat melalui penerapan model pembelajaran PAIKEM di SDN 1 Tuko?; (2) Apakah prestasi belajar siswa dalam pembelajaran tematik tema Kegemaranku siswa kelas I semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 dapat meningkat melalui penerapan model pembelajaran PAIKEM di SDN 1 Tuko?

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Kemampuan Motivasi Belajar

            Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku (Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi).

Menurut Sardiman (2006:73) motivasi merupakan daya penggerak dari dalam untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Hamalik (1992:173) motivasi merupakan perubahan energi dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (http://isma-ismi.com/pengertian-motivasi.html).

Huitt, W. mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan. Sedangkan Thursan Hakim mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran (dalam Sunarto MBS, http://sunartombs.wordpress.com/2008/09/23/motivasi-belajar/).

Marx Lepper mengemukakan bahwa siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuhi. Ada juga Siswa yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru (dalam Sunarto MBS. http://sunartombs.wordpress.com/2008/09/23/motivasi-belajar/).

Menurut Hermine Marshall (dalam Sunarto MBS, http://sunartombs.wordpress.com/2008/09/23/motivasi-belajar/), istilah motivasi belajar mempunyai arti yang sedikit berbeda. Ia menggambarkan bahwa motivasi belajar adalah kebermaknaan, nilai, dan keuntungan-keuntungan kegiatan belajar belajar tersebut cukup menarik bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Pendapat lain motivasi belajar itu ditandai oleh jangka panjang, kualitas keterlibatan di dalam pelajaran dan kesanggupan untuk melakukan proses belajar (Carole Ames: 1990).

Belajar

Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah (Gagne dalam Agus Suprijono, 2009: 2). Menurut Reber dalam Agus Suprijono (2009: 3) belajar adalah the process of acquiring knowledge. Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan.

Menurut M. Djauhar Siddiq, dkk (2008: 1-30) belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mempu melakukan sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil.

Forrest W. Parkay dan Beverly Hardeastle Stanford (1992) menyebut belajar sebagai kegiatan pemrosesan informasi, membuat penalaran, mengembangkan pemahaman dan meningkatkan penguasaan keterampilan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran, diartikan sebagai upaya membuat individu belajar, yang dirumuskan Robert W. Gagne (1977) sebagai pengaturan peristiwa yang ada di luar diri seseorang peserta didik, dan dirancang serta dimanfaatkan untuk memudahkan proses belajar. Pengaturan situasi pembelajaran biasanya disebut management of learning and conditions of learning (Dalam Nabisi Lapono, dkk. 2009: 1-14).

Prestasi Belajar

            Pengertian prestasi belajar sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:895) “Prestasi balajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai yang diberikan oleh guru”.

Menurut I.L Pasaribu dan B. Simanjuntak (1983:91) menyatakan bahwa “prestasi belajar adalah isi dan kapasitas seseorang. Maksudnya adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti pendidikan ataupun pelatihan tertentu. Ini bisa ditentukan dengan memberikan tes pada akhir pendidikan itu”. (http://www.academia.edu/5563248/pengertian-prestasi-belajar).

Menurut Drs. H. Abu Ahmadi menjelaskan pengertian prestasi belajar sebagai berikut: Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi). (http://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar/).             

Pembelajaran Tematik

Pembelajaran Tematik merupakan suatu strategi yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas: 39). Menurut Pupuh Fathurohman (2007:49), strategi pembelajaran pada pembelajaran tematik adalah sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam konteks ini rekayasa dapat diartikan suatu siasat, kiat atau cara dalam pencapaian tujuan pembelajaran dengan menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa kompetensi dasar dari berbagai mata pelajaran dan disajikan dalam suatu proses pembelajaran. Tema dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa dan memperhatikan keterkaitannya dengan mata pelajaran. Dari proses pembelajaran tematik diharapkan siswa mendapatkan pengalaman yang lebih bermakna.

Model Pembelajaran PAIKEM

a.     Pengertian PAIKEM

Pembelajaran PAIKEM adalah pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik. Peserta didik dibelajarkan bagaimana mereka mempelajari konsep dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan di luar kelas. Peserta didik diperkenankan bekerja secara kooperatif (Agus Suprijono, 2009: 11).

PAKEM sebagai upaya menciptakan sistem lingkungan belajar yang member peluang murid terlibat secara aktif (fisik, intelektual, dan atau emosional), mengembangkan kreativitas, dan menyenangkan (menggairahkan untuk belajar), serta dapat mewujudkan tujuan pembelajaran secara optimal (Soli Abimanyu, dkk. 2009: 8-10).

b. Karakteristik Model Pembelajaran PAIKEM

Karakteristik PAIKEM adalah sebagai berikut:

1.   Pembelajaran, menunjuk pada proses belajar yang menempatkan peserta didik sebagai center stage performance. Pembelajaran lebih menekankan bahwa peserta didik sebagai makhluk berkesadaran memahami arti penting interaksi dirinya dengan lingkungan yang menghasilkan pengalaman adalah kebutuhan. Kebutuhan baginya mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan yang dimilikinya.

2.   Aktif, pembelajaran harus menumbuhkan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang meruapakan proses aktif dari pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Pembelajaran aktif adalah proses belajar yang menumbuhkan dinamika belajar bagi peserta didik. Dinamika untuk mengartikulasikan dunia idenya dan mengonfrontir ide itu dengan dunia realitas yang dihadapinya.

3.   Inovatif, pembelajaran merupakan proses pemaknaan atas realitas kehidupan yang dipelajari. Makna itu hanya bisa dicapai jika pembelajaran dapat memfasilitasi kegiatan belajar yang memberi kesempatan kepada peserta didik menemukan sesuatu melalui aktivitas belajar yang dilakoninya.

4. Kreatif, pembelajaran harus menumbuhkan pemikiran kritis, karena dengan pemikiran seperti itulah kreativitas bisa dikembangkan. Pemkiran kritis adalah pemikiran reflektif dan produktif yang melibatkan evaluasi bukti. Kreativitas adalah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa serta menghasilkan solusi unik atas suatu problem.

5. Efektif, pembelajaran efektif adalah jantungnya sekolah efektif. Efektivitas pembelajaran merujuk pada berdaya dan berhasil guna seluruh komponen pembelajaran yang diorganisir untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran efektif mencakup keseluruhan tujuan pembelajaran baik yang berdimensi mental, fisik, maupun sosial. Pembelajaran efektif “memudahkah” peserta didik belajar sesuatu yang “bermanfaat”.

6. Menyenangkan, pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran dengan suasana socio emotional climate positif. Peserta didik merasakan bahwa proses belajar yang dialaminya bukan sebuah derita yang mendera dirinya, melainkan berkah yang harus disyukurinya. Belajar bukanlah tekanan jiwa pada dirinya, namun merupakan panggilan jiwa yang harus ditunaikannya. Pembelajaran menyenangkan menjadikan peserta didik ikhlas menjalaninya.

b.   Praktik Model Pembelajaran PAIKEM

Pelaksanaan pembelajaran yang mengutamakan keaktifan dan kreativitas sehingga efektif dan menyenangkan peserta didik menuntut penguasaan berbagai metode mengajar serta berbagai ketrampilan dasar mengajar.

Praktik PAIKEM membutuhkan kemampuan teoretik dan praktik. Kemampuan teoretik meliputi arti belajar, dukungan teoretis, model pembelajaran, dan pembelajaran kontekstual. Kemampuan praktik adalah mempraktikkan metode-metode PAIKEM.

Terdapat sejumlah metode pengajaran yang dapat dipilih/digunakan dalam suatu pembelajaran terentu, seperti ceramah, Tanya-jawab, diskusi kelompok kecil, kerja kelompok, pemberian tugas, demonstrasi, eksperimen, simulasi, pengajaran unit, penemuan dan sebagainya. Pemilihan dan penggunaan berbagai metode mengajar itu berpeluang untuk menerapkan prinsip PAIKEM secara optimal, utamanya dengan menggunakan kombinasi berbagai metode sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Sebagai contoh, metode pemberian tugas digunakan untuk melakukan kegiatan individual, hasil kerja individual dibandingkan dan didiskusikan dalam kelompok kecil, dan dilanjutkan dengan kegiatan klasikal berupa laporan hasil diskusi kelompok kecil (dalam diskusi pleno).

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian kerangka teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa kelas I semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 dalam pembelajaran tematik tema Kegemaranku akan meningkat dengan diterapkannya model pembelajaran PAIKEM di SD Negeri 1 Tuko.

Kriteria dan Indikator Keberhasilan

Kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan motivasi belajar adalah kemampuan siswa dalam aspek attention (perhatian), relevance (relevansi), confidence (percaya diri), dan satisfaction (kepuasan) dengan kriteria skor 49 – 65 tinggi, skor 31 – 48 sedang dan skor 13 – 30 rendah. Kriteria yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar adalah tes prestasi belajar dengan tes tertulis terdiri dari pilihan ganda 15 butir soal, 5 isian singkat butir soal dengan rentang nilai 0-100. Siswa dikatakan tuntas jika mencapai nilai KKM 70.

Setelah penelitian dilakukan 2 siklus, maka dianggap berhasil jika hasil observasi siswa tentang motivasi siswa kategori tinggi mencapai 75% dari jumlah seluruh siswa dalam proses Model Pembelajaran PAIKEM. Dampak dari motivasi tersebut prestasi belajar Tematik siswa memperoleh nilai di atas KKM 75% dari jumlah siswa.

METODE PENELITIAN

Subyek, Setting dan Waktu

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri 1 Tuko berjumlah 32 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Tuko Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Penelitian ini dilakukan pada pembelajaran tematik selama 2 siklus. Jadwal pelaksanaan penelitian sebagai berikut, Siklus I: Rabu, 23 Agustus 2017 dengan materi tema 2 Kegemaranku Subtema Gemar Berolahraga. Siklus II: Kamis, 7 September 2017 dengan materi tema 2 Kegemaranku Subtema Gemar Menggambar.

Data, Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini yang digunakan adalah: 1). Sumber data siswa meliputi: data tentang motivasi belajar siswa, data tentang prestasi belajar siswa dan data tentang penerapan Model Pembelajaran PAIKEM, 2). Sumber data guru, 3) Sumber data kolaborator.

Pada penelitian ini teknik dan alat pengumpulan data menggunakan: 1). Teknik tes yang digunakan adalah tes prestasi belajar Tematik, 2). Teknik pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengamatan tentang motivasi belajar siswa. Pengamatan tentang penerapan Model Pembelajaran PAIKEM dalam proses pembelajaran. 3). Teknik Dokumentasi: Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen pra siklus tentang kemampuan motivasi belajar, prestasi belajar serta dokumen perangkat pembelajaran. Selain hal tersebut digunakan dokumentasi foto kegiatan pembelajaran.

Pada penelitian ini validasi tes prestasi belajar menggunakan validasi empiric dan validasi teoritik yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif sedang data pengamatan/angket menggunakan triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi peneliti.

 

 

Prosedur Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas terdiri dari 2 siklus. Prosedur umum penelitian ini melalui tahapan planning, acting, observing, dan reflecting.

Langkah kegiatan meliputi 2 siklus dengan tahapan tiap siklus perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Kondisi Awal

Sebelum peneliti memberikan tindakan terhadap subyek, peneliti lebih dahulu mengadakan observasi awal untuk mendapatkan kondisi awal mengenai tingkat motivasi siswa dalam proses belajar mengajar tematik. Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa tidak termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang memiliki motivasi belajar siswa rendah 20 siswa atau 63%. Motivasi belajar siswa sedang 7 siswa atau 22%, motivasi belajar siswa tinggi 5 siswa atau 16%. Secara umum motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran tematik di SD Negeri 1 Tuko termasuk kategori rendah.

Kondisi rendahnya motivasi berdampak juga rendahnya prestasi belajar. Hal ini ditunjukkan tes prestasi belajar pada pra siklus menunjukkan banyak siswa yang belum tuntas. Siswa yang mendapatkan nilai sama dengan KKM 70 atau lebih ada 14 siswa dengan ketuntasan belajar 44%. Nilai tertinggi 90, nilai terendah 30 dengan rentang nilai 1-100 dan dengan nilai rata-rata 65,63.

 Siklus I

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran PAIKEM proses siklus 1, dilaksanakan pada minggu ke 4 Bulan Agustus 2017. Deskripsi pelaksanaan siklus 1 sebagai berikut:

     a. Kegiatan pendahuluan

     b. Kegiatan inti

     c. Kegiatan Penutup

Hasil penelitian digunakan untuk mengetahui seberapa besar motivasi dan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran tematik. Data yang digunakan analisis penelitian ini berupa skor tes prestasi belajar meliputi kognitif berupa data skor kuantitatif. Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I, diperoleh data sebagai berikut:

Data Motivasi Siswa

Data tentang motivasi diambil setelah melakukan pembelajaran pada akhir siklus I. Hasil selengkapnya pada pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut: motivasi siswa ada 17 siswa atau 53% kategori tinggi, 6 siswa atau 19% kategori sedang, 9 siswa atau 28% kategori rendah. Indikator motivasi siswa dalam attention (perhatian) 71% kategori sedang, relevance (relavansi) 75% kategori sedang, confidence (percaya diri) 71% kategori sedang dan satisfaction (kepuasan) 69% kategori sedang.

           

Tes Prestasi Belajar      

Hasil tes prestasi belajar tematik diperoleh hasil sebagai berikut: nilai tertinggi pada rentang 91-100, nilai terendah pada rentang 31-40. nilai rerata 75,63. Masih ada 9 siswa 28 % yang mendapat skor di bawah ketuntasan belajar minimal (KKM). Sedangkan ketuntasan belajar baru mencapai 72%. Sehingga belum memenuhi indikator keberhasilan.

Siklus II    

Pada bagian perencanaan ini, kegiatan yang telah dilakukan pada penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar melalui Model Pembelajaran PAIKEM.

                        Pelaksanaan pembelajaran penerapan Model Pembelajaran PAIKEM dilaksanakan hari Kamis, 7 September 2017. Deskripsi pelaksanaan sebagai berikut:

     a. Kegiatan pendahuluan

     b. Kegiatan inti

     c. Kegiatan Penutup

Hasil penelitian untuk mengetahui seberapa besar motivasi dan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran tematik tentang materi Tema 2 Kegemaranku Subtema Gemar Menggambar. Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II, diperoleh data sebagai berikut: Data tentang motivasi diambil setelah melakukan pembelajaran pada akhir siklus II. Motivasi siswa diperoleh hasil sebagai berikut: motivasi siswa diperoleh hasil sebagai berikut: siswa yang mendapat skor tinggi ada 29 siswa, skor sedang 3 siswa, skor rendah 0 siswa. Indikator motivasi siswa dalam attention (perhatian) 83% kategori tinggi, relevance (relavansi) 84% kategori tinggi, confidence (percaya diri) 77% kategori tinggi dan satisfaction (kepuasan) 73% kategori tinggi. Hasil tes prestasi belajar Tematik diperoleh hasil sebagai berikut: nilai tertinggi pada rentang 91 – 100, nilai terendah pada rentang 61 – 70. Hasil analisis tes prestasi belajar diperoleh nilai tertinggi 100, nilai terendah 70, modus 100 sedangkan ketuntasan belajar naik menjadi 100%. Sehingga prestasi belajar sudah memenuhi indikator keberhasilan.

Pembahasan dari setiap siklus

Pra Siklus

Berdasarkan analisis hasil penelitian menunjukkan, sebelum dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran PAIKEM siswa yang memiliki motivasi tinggi hanya 16% atau 5 siswa dari 32 siswa. Situasi pembelajaran tidak menyenangkan, siswa tidak aktif guru lebih dominan, alat peraga yang minim, siswa tidak inovatif dan kreatif serta pembelajaran yang dilakukan siswa tidak efektif.

Siklus I

Pada pelaksanaan siklus I dengan materi Tema 2 Kegemaranku Subtema Gemar Berolahraga, diperoleh data pengamatan sebagai berkut: perhatian siswa terhadap proses belajar mengajar mengalami kenaikan, relevansi siswa dalam menganggap proses belajar mengajar penting sehingga mengikuti dan melaksanakan tugas dengan baik dan mengalami peningkatan, percaya diri siswa juga meningkat ini terlihat pada saat mereka mengerjakan tugas, menjawab pertanyaan guru dengan baik dan kepuasan terhadap proses belajar mengajar yang berlangsung juga meningkat ini terlihat pada tugas yang siswa kerjakan dengan penuh semangat dan aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran. Perbandingan hasil penelitian pada pra siklus dan siklus 1 setelah dilakukan pengamatan pada saat proses pembelajaran diperoleh data sebagai berikut: ada kenaikan dalam motivasi siswa yang tinggi dari 5 siswa menjadi 17 siswa, sedang motivasi siswa yang rendah dari 20 menjadi 9 siswa. Pada siklus 1 diperoleh hasil, siswa memiliki motivasi siswa yang berkategori tinggi 17 siswa atau 53%, siswa memiliki motivasi kategori sedang 6 siswa atau 19% dan siswa yang memiliki motivasi kategori rendah 9 siswa atau 28%. Ini berarti ada sedikit kenaikan dalam motivasi siswa berkategori tinggi dari pra siklus 5 siswa menjadi 17 siswa atau 16% menjadi 53%. Data prestasi belajar pada pra siklus hasil nilai tertinggi 90, nilai terendah 30 dan nilai rata-rata 65,63. Pada siklus I mengalami kenaikan dari rata-rata nilai 65,63 menjadi 75,63 meskipun ketuntasan belajar baru mencapai 72%. Akhir siklus 1 menunjukkan bahwa masih terdapat 9 siswa atau 28% yang masih masuk kategori motivasi rendah. Hasil tes prestasi belajar baru mencapai rerata 75,63 dan ketuntasan belajar 72% sehingga disimpulkan bahwa pembelajaran masih belum berhasil secara maksimal. Berdasarkan diskusi refleksi maka penelitian dilanjutkan siklus II dengan menambah jumlah kelompok dan memperkecil anggota kelompok dan menambah media pembelajaran dan alat peraga, serta mengembangkan keaktifan, inovatif, kreativitas, efektif dan menyenangkan siswa dalam pembelajaran.

Siklus II

Sesuai hasil analisis penelitian setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan penerapan model pembelajaran PAIKEM pada siklus 1, siswa yang tergolong kategori motivasi tinggi 17 siswa atau mencapai 53%. Situasi pembelajaran siswa sudah terlihat aktif, inovatif, kreatif, pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Data prestasi belajar pada siklus II hasil nilai tertinggi 100 nilai terendah 70 dan nilai rata-rata 88,44. Pada siklus I nilai rata-rata 75,63 sehingga ada kenaikan dan ketuntasan belajar mencapai 100%. Kenaikan prestasi belajar yang ditunjukkan pada tabel di atas menunjukkan kenaikan hasil yang signifikan. Penerapan pembelajaran tematik melalui model pembelajaran PAIKEM pada tema Kegemaranku Subtema Gemar Menggambar bagi siswa kelas I SD Negeri 1 Tuko telah menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar. Akhir siklus II diperoleh data sebanyak 29 siswa atau 91% siswa tergolong pada kategori siswa dengan motivasi tinggi. Hasil tes prestasi belajar sudah mencapai rerata 88,44 dan ketuntasan belajar sudah mencapai 100% sehingga dapat disimpulkan pembelajaran pada siklus II dinyatakan sudah berhasil. Berdasarkan diskusi refleksi maka penelitian siklus II dihentikan karena semua indikator sudah tercapai.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Penerapan Model Pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan motivasi siswa pada pembelajaran tematik Tema Kegemaranku bagi siswa kelas I semester 1 SD Negeri 1 Tuko Tahun Pelajaran 2017/2018 dari motivasi berkategori rendah pada pra siklus menjadi berkategori tinggi pada akhir siklus II; 2) Penerapan Model Pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan prestasi belajar pada pembelajaran Tematik Tema Kegemaranku bagi siswa kelas I semester 1 SD Negeri 1 Tuko Tahun Pelajaran 2017/2018 dari pra siklus rata-rata 65,63 dengan ketuntasan belajar 44% menjadi rata-rata 88,44 dengan ketuntasan belajar 100% pada akhir pembelajaran siklus II

Saran

            Berakhirnya siklus II, agar hasil penelitian lebih optimal maka disarankan: a). Pelaksanaan penelitian ini baru 2 siklus, peneliti lain selanjutnya dapat menambah siklus 3 untuk mendapatkan temuan-temuan yang lebih signifikan. b). Instrumen tes dan lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini masih merupakan instrument yang tingkat validasinya belum memuaskan, peneliti berikutnya dapat menggunakan instrument yang standar atau validitas dan reliabilitas standar.

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, Soli, dkk. (2009). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BSNP

Fathurrahman Pupuh. & Sutikno Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama

Hariyanto. 2010. Pengertian Prestasi Belajar.  http://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar/. Tanggal Akses 18 Maret 2017.

Iobby, Wah. 2017. Pengertian Prestasi Belajar. http://www.academia.edu/5563248/Pengertian-prestasi-belajar-html. Tanggal         Akses 18 Maret 2017.

 Ishmi, Nurul. (…..). Pengertian Motivasi. http://isma-ismi.com/pengertian-motivasi.html. Tanggal Akses 19 Maret 2017.

Lapono, Nabisi, dkk. 2009. Belajar dan Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat         Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

MBS, Sunarto. (2008). Pengertian Motivasi Belajar. http://sunartombs.wordpress.com/2008/09/23/motivasi-belajar/ Tanggal akses 19 Maret 2017.

Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar Proses.

Poernomo, Rahardyan. 2012. Pengertian Motivasi Belajar. http://dyan123blogspot.co.id/2012/02/pengertian-motivasi-belajar-dan-cara.html. Tanggal Akses 19 Maret 2017.

Siddiq, M. Djauhar, dkk. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta:    Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.    Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Triluqman, Heri. 2007. Pengertian Belajar. http://heritl.blogspot.com/2007/12/belajar-dan-motivasinya.html. Tanggal Akses 21 Maret 2017.