PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VI SDN 3 TANJUNGREJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Sri Purwati

SDN 3 Tanjungrejo

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VI SDN 3 Tanjungrejo pada mata pelajaran IPA melalui penerapan strategi pembelajaran Picture and Picture. Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas yaitu suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. Subyek penelitian ini adalah peneliti yang bertindak sebagai guru dan siswa kelas VI SDN 3 Tanjungrejo. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari tiga tahap yakni reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian untuk indikator prestasi belajar dapat dijabarkan sebagai berikut: pada kondisi awal siswa yang tuntas KKM hanya 12 siswa atau 54,54%, pada siklus I yang tuntas KKM meningkat menjadi 15 siswa atau 68,18%, kemudian pada siklus II siswa yang tuntas KKM meningkat menjadi 19 siswa atau 86,36%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas VI SDN 3 Tanjungrejo tahun pelajaran 2016/2017.

Kata kunci: Picture and Picture, Prestasi, IPA.

 

PENDAHULUAN

Prestasi belajar siswa kelas VI SDN 3 Tanjungrejo dalam pembelajaran IPA relatif rendah. Pada proses pembelajaran kebanyakan siswa hanya pasif. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang dan belum menyeluruh, hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu. Kurangnya keterlibatan siswa tampak dari perilaku siswa yang masih terlihat ramai, bercanda dengan teman sebangku, dan sibuk bermain sendiri. Masalah rendahnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akan berdampak buruk jika tidak segera ditangani secara serius, karena prestasi belajar adalah salah satu hal yang dapat dijadikan patokan siswa untuk mengukur kemampuan penguasaan materi yang dipelajari. Jika dalam sekali proses pembelajaran, siswa tidak memahami sebagian atau bahkan keseluruhan dari materi yang diajarkan, dan siswa hanya diam pasif tanpa ada upaya untuk mencari tahu hal yang belum ia pahami maka secara otomatis siswa tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Akibatnya akan berimbas pada ketecapaian ketuntasan hasil belajar (KKM) mata pelajaran IPA. Dalam mata pelajaran ini baru sekitar 18,18% atau sebanyak 4 siswa yang mendapat nilai baik jauh di atas KKM, sedangkan 36,36% (8 siswa) tuntas tetapi berada diambang KKM, dan 45,46% (10 siswa) sisanya belum tuntas.

Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa perlu adanya suatu pembelajaran yang bisa meningkatkan partisipasi belajar siswa. Hal tersebut sesuai menurut Slavin dalam Baharudin dan Wahyuni (2008:116) pada proses belajar dan pembelajaran siswa harus terlibat aktif dan siswa menjadi pusat kegiatan belajar dan pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang melibatkan partisipasi belajar aktif siswa akan membuat pengalaman yang didapat siswa lebih melekat kuat sehingga tidak mudah lupa. Hal ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh Confusius dalam Mel Silberman (2001:1) “What I hear, I forget. What I see, I remember. What I do, I understand”.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Apakah penerapan strategi pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas VI SDN 3 Tanjungrejo, Kec. Wirosari, Kab. Grobogan tahun pelajaran 2016/2017?”

LANDASAN TEORI

Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil yang didapat seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar. Menurut Djamarah (2002:156) prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan diri individu dari aktifitas dalam belajar. Sedangkan menurut Sukmadinata (2003:101) prestasi belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.

Prestasi belajar dalam Fathurohman (2012:119) merupakan hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah melaksanakan kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf, maupun kalimat yang menggambarkan kemampuan orang tersebut.

Indikator prestasi belajar yang digunakan sebagai tolak ukur tinggi rendahnya prestasi belajar siswa pada proses pembelajaran adalah nilai yang didapat siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran.

Hakikat IPA

IPA adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan alam, beraral dari terjemahan bahasa inggris yaitu “Natural Science”. Menurut Standar Isi KTSP dalam Sulistyorini (2007: 39) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

IPA merupakan salah satu pelajaran pokok yang diajarkan di tingkat pendidikan dasar. Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan tentang alam yang tersusun secara sistematis. Menurut Ribkahwati (2012:35) IPA adalah Ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan manusia dan gejala alam, meliputi asal mula alam semesta dengan segala isinya termasuk proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi.

Strategi Pembelajaran Picture and Picture

Kurniasih (2015: 44) strategi Picture and Picture mengandalkan media gambar sebagai faktor utama dan sebagai media pokok dalam pembelajaran. Strategi ini sangat mementingkan penggunaan gambar sebagai media utamanya. Ketika guru menggunakan strategi ini dalam proses pembelajaran,guru harus menyiapkan media gambar terlebih dahulu.

Menurut Huda (2013: 236) langkah-langkah penerapan strategi pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut:

1.     Guru menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang bersangkutan serta guru menyampaikan indikator-indikator ketercapaian kompetensi tersebut untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapainya.

2.     Guru memberi motivasi pada beberapa siswa yang kemugkinan masih belum siap.

3.     Guru menyajikan gambar dan mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan.

4.     Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk memasang gambar-gambar secara berurutan dan logis.

5.     Kemudian guru menanyakan kepada siswa tentang alasan/ dasar pemikiran dibalik urutan gambar yang disusunnya.

6.     Setelah itu guru bisa menjelaskan lebih lanjut sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Guru memberikan penekanan pada ketercapaian kompetensi.

7.     Diakhir pembelajaran,guru dan siswa saling merefleksikan mengenai apa yang telah dicapai dan dilakukan.

METODOLOGI PENELITIAN

Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah peneliti yang bertindak sebagai guru dan siswa kelas VI SDN 3 Tanjungrejo tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 22, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Peneliti mengambil subyek penelitian kelas tersebut dengan pertimbangan prestasi belajar siswa yang tuntas KKM masih rendah, khususnya pada mata pelajaran IPA.

Tempat penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 3 Tanjungrejo. Sekolah beralamatkan di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. Penelitian difokuskan pada kelas VI. Kelas ini dipilih karena dari hasil observasi ditemukan bahwa dalam proses pembelajaran IPA mayoritas siswa belum tuntas KKM.

Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) terdapat tahap-tahap yang harus dilakukan yang disebut dengan siklus. PTK mempunyai empat tahapan dalam setiap pelaksanaan (siklus) yaitu: 1. Perencanaan, 2. Tindakan, 3. Pengamatan, 4. Refleksi.

Teknik Analisis Data

Pada penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Tiga komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.   Reduksi data

Reduksi data adalah proses pemilihan, penyederhanaan, meringkas dan mengubah bentuk data mentah yang ada di lapangan. Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti memilah data dan membuang data yang tidak perlu. Data yang telah dipilah selanjutnya disusun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk menarik kesimpulan.

2.   Penyajian data

Penyajian data merupakan satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca.

3.   Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Penarikan kesimpulan dalam melakukan penelitian merupakan intisari dari hasil penelitian dan pernyataan mengenai hubungan hasil penelitian dengan hipotesis.

Indikator Pencapaian

Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%). Apabila indikator prestasi belajar siswa telah mencapai nilai sama dengan atau lebih dari 75% dapat dikatakan bahwa pembelajaran terjadi peningkatan. Berdasarkan indikator prestasi belajar pada landasan teori, peneliti merumuskan indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu nilai prestasi siswa tuntas KKM. Penelitian ini dikatakan berhasil dan penelitian dapat dihentikan apabila indikator prestasi belajar yaitu jumlah siswa yang telah tuntas KKM mencapai 75% dari jumlah siswa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Pra Siklus

Berdasarkan tabel nilai pra siklus didapatkan hasil rata-rata nilai IPA siswa kelas VI pada tahap pra siklus adalah 64,77. Dari jumlah 22 siswa, 3 siswa mendapat nilai 50 (13,64%), 1 siswa mendapat nilai 55 (4,55%), 6 siswa mendapat nilai 60 (27,27%), 4 siswa mendapat nilai 65 (18,18%), 4 siswa mendapat nilai 70 (18,18%), 4 siswa mendapat nilai 80 (18,18%), Siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 12 siswa (54,54%), sedangkan 10 siswa lainnya (45,46%) belum tuntas KKM.

Deskripsi Kondisi Siklus I

Tindak Mengajar Guru

Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan teman sejawat, didapat indikasi bahwa pada saat pembelajaran dengan strategi Picture and Picture yang guru peneliti terapkan belum terlaksana secara maksimal. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa dan kurang memberi bimbingan yang terarah pada siswa baik dalam jalannya pelaksanaan strategi Picture and Picture sehingga masih banyak siswa yang kebingungan.

Tindak Belajar Siswa

Berdasarkan pengamatan ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa masih merasa asing dengan strategi pembelajaran yang diterapkan. Hal tersebut terlihat dari masih banyaknya siswa yang bertanya tentang apa yang harus mereka lakukan. Ketika siswa mengurutkan gambar masih banyak siswa yang kurang percaya diri.

Hasil Refleksi

Peneliti bersama Teman sejawat berdiskusi untuk merefleksikan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan proses pembelajaran siklus I berdasarkan data dari lembar observasi dan pengamatan langsung. Pembelajaran IPA di kelas VI dengan penerapan strategi Picture and Picture pada siklus pertama belum menunjukkan hasil yang maksimal. Beberapa catatan tentang pelaksanaan siklus I yaitu: guru kurang memotivasi siswa untuk belajar, guru kurang menguasai kelas, Guru masih kesulitan dalam melaksanakan strategi Picture and Picture, guru kurang memberi bimbingan yang terarah dalam pelaksanaan strategi Picture and Picture, dan siswa cenderung ramai. Nilai Prestasi Belajar IPA Siklus I diperoleh hasil nilai rata-rata kelas sebesar 70,23. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 15 siswa atau sebanyak 68,18% sehingga belum memenuhi kriteria pencapaian indikator hasil belajar IPA sebanyak 75% siswa tuntas KKM.

Deskripsi Kondisi Siklus II

Tindak Mengajar Guru

Proses pembelajaran selalu diawali guru dengan membimbing siswa berdoa serta menggali pengetahuan awal siswa tentang materi pembelajaran yang akan dipelajari atau juga disebut dengan apersepsi. Guru juga menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada siswa, serta memotivasi siswa untuk bersungguh-sungguh dan berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran. Kemudian guru menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari, lalu menerapkan strategi Picture and Picture.

Guru telah lebih memotivasi siswa untuk belajar dan guru sudah lebih mengusai kelas sehingga suasana gaduh saat siswa mengurutkan gambar lebih berkurang. Guru juga telah memberikan bimbingan yang terarah kepada siswa untuk menemukan inti permasalahan yang akan dipecahkan. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus kedua guru telah menerapkan strategi Picture and Picture dengan optimal. Kekurangan – kekurangan yang muncul pada pembelajaran sebelumnya sudah diperbaiki. Pembelajaran dapat berjalan secara efektif.

Tindak Belajar Siswa

Kegiatan belajar siswa pada pertemuan pertama siklus II telah berjalan optimal. Siswa sudah memahami dan terbiasa dengan strategi yang diterapkan. Suasana gaduh berkurang, sehingga siswa lebih fokus dan efektif.

Hasil Refleksi

Setelah melakukan beberapa perbaikan dari kelemahan pembelajaran pada siklus I, berikut ini adalah data yang didapat ketika pelaksanaan siklus II yaitu: tindakan mengajar guru yang berhasil dilakukan dengan baik meliputi: guru telah memotivasi siswa untuk belajar, guru dapat menguasai kelas dengan baik, guru sudah melaksanakan strategi Picture and Picture dengan optimal, guru sudah memberi bimbingan yang terarah dalam pelaksanaan strategi Picture and Picture.

Tindak belajar siswa yang terlaksana dengan baik meliputi: suasana kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan, siswa aktif dalam proses pembelajaran, siswa antusias mengikuti pembelajaran dengan serius, sungguh-sungguh dan menyenangkan, siswa belajar dalam diskusi yang hidup, senang dan kreatif, dan suasana kondusif dan lancar.

Nilai Prestasi Belajar IPA Siklus II menunjukkan hasil nilai rata-rata kelas pada siklus II sebesar 75,45. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 19 siswa atau sebanyak 86,36% sehingga telah memenuhi kriteria pencapaian indikator prestasi belajar IPA sebanyak 75% siswa tuntas KKM.

Keseluruhan tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus pertama dan siklus kedua untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penerapan strategi pembelajaran picture and picture telah membawa perubahan yang positif dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas VI SDN 3 Tanjungrejo. Kriteria 75% untuk semua indikator prestasi belajar IPA telah tercapai pada siklus II. Sehingga penelitian dihentikan dan tindakan dikatakan berhasil.

PEMBAHASAN

Pembahasan antar siklus berdasarkan hasil refleksi dari kondisi awal, siklus I dan siklus II, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran IPA kelas VI SDN 3 Tanjungrejo adalah 65. Rata-rata hasil belajar IPA pada kondisi awal sebesar 64,77. Nilai rata-rata kelas setelah diterapkan tindakan dengan strategi pembelajaran Picture and Picture dapat meningkat secara positif. Pada siklus I rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas VI sebesar 70,23. Jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 15 siswa atau sebanyak 68,18%. Sehingga belum memenuhi kriteria pencapaian indikator prestasi belajar IPA sebanyak 75% siswa tuntas KKM. Nilai rata-rata kelas pada siklus II sebesar 75,45. Jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 19 siswa atau sebanyak 86,36%. Sehingga telah memenuhi kriteria pencapaian indikator prestasi belajar IPA sebanyak 75% siswa tuntas KKM.

Penerapan strategi pembelajaran Picture and Picture pada pembelajaran IPA sangat membantu guru peneliti dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pada kelas VI SDN 3 Tanjungrejo. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang telah dicapai yaitu peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

 Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada kelas VI SDN 3 Tanjungrejo yaitu dengan penerapan strategi pembelajaran Picture and Picture. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas dengan demikian hipotesis yang berbunyi: Penerapan strategi pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas VI SDN 3 Tanjungrejo Kec. Wirosari Kab. Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017 diterima kebenarannya. Jadi melalui penerapan strategi pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas VI SDN 3 Tanjungrejo Tahun Pelajaran 2016/2017.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan teman sejawat di SDN 3 Tanjungrejo tahun pelajaran 2016/2017 dapat disimpulkan sebagai berikut:

Penerapan strategi pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas VI SDN 3 Tanjungrejo tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan persentase dan jumlah siswa yang tuntas KKM. Pada kondisi awal siswa yang tuntas KKM hanya 12 siswa atau 54,54%, pada siklus I yang tuntas KKM meningkat menjadi 15 siswa atau 68,18%, kemudian pada siklus II siswa yang tuntas KKM meningkat menjadi 19 siswa atau 86,36%. Pada siklus II hasil belajar sudah mencapai indikator pencapaian yang telah ditetapkan.

Sekolah hendaknya mengadakan pelatihan penerapan strategi pembelajaran yang inovatif bagi guru, salah satunya adalah strategi pembelajaran Picture and Picture. Dengan demikian proses pembelajaran di kelas dapat optimal. Selain itu sekolah hendaknya meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana sekolah agar kualitas pendidikan di SDN 3 Tanjungrejo lebih meningkat.

Bagi guru hendaknya menerapkan strategi pembelajaran inovatif untuk meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran dan memotivasi siswa untuk selalu tertarik mengikuti pembelajaran, antara lain yaitu strategi pembelajaran Picture and Picture

DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin dan Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Fathurohman, M dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional.Yogyakarta:Teras

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2015. Ragam Penembangan Model Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena

Ribkhawati, dkk. 2012. Ilmu Kealaman Dasar. Yogyakarta: PT. Graha Ilmu

Silberman, Melvin. 2001. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: YAPPENDIS

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Sulistyorini, Sri. 2007. Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan Penerapannya dalam KTSP. Yogyakarta: Tiara Wacana