PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA MATERI SURAT UNDANGAN
PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA MATERI SURAT UNDANGAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED
READING AND COMPOSITION BAGI SISWA KELAS V
DI SEKOLAH DASAR NEGERI PURON 02 KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Priyanto
SD Negeri Puron 02 Bulu Sukoharjo
ABSTRAK
Tujuan penelitian tindakan kelas: (1) Meningkatkan proses belajar matematika materi menghitung volume kubus dan balok, melalui pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition pada siswa kelas V semester I, Sekolah Dasar Negeri Puron 02 Kecamatan Bulu tahun pelajaran 2014/2015. (2) Meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi surat undangan, melalui proses pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition pada siswa kelas V semester I, Sekolah Dasar Negeri Puron 02 Kecamatan Bulu tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sebanyak dua siklus adapun tahapan yang akan dilakukan pada setiap siklus terdiri dari empat komponen yang meliputi: (a) perencanaan (planning), (b) aksi/tindakan (acting), (c) observasi (observing), (d) refleksi (reflecting). Data yang dikumpulkan berupa informasi tentang proses pembelajaran, yang meliputi: (a) aktifitas guru, (b) aktifitas siswa, (c) hasil belajar siswa, dan (d) tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition Dari hasil analisis didapatkan bahwa aktivitas guru 3,565 meningkat menjadi 3,975, aktivitas siswa dari 73,56% pada akhir siklus I, meningkat menjadi 95,2%pada siklus II. Dan hasil belajar juga meningkat dari rata-rata 68,7 pada siklus I menjadi 81,5 pada siklus II. Dengan pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition pada pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi surat undangan bagi siswa kelas V semester I, Sekolah Dasar Negeri Puron 02 Kecamatan Bulu tahun pelajaran 2014/2015 terbukti dapat meningkatkan proses dan hasil belajar matematika siswa.
Kata Kunci: Proses belajar, hasil belajar. Cooperative Integrated Reading And Composition
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dinyatakan bahwa “Standar Kompetensi dan Kopetensi Dasar Bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian (Depdiknas, 2007:)”. Salah satu tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. Dengan demikian melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia, kemampuan siswa kelas V Sekolah Dasar untuk mencari tahu secara sistematis tentang surat undangan, pengembangan kerja dan sikap ilmiah seharusnya sudah terbentuk.
Pengertian tersebut mengandung makna bahwa aktivitas pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V Sekolah Dasar menurut guru mampu menyediakan dan mengelola pembelajaran Bahasa Indonesia; dengan suatu metode dan teknik penunjang yang memungkinkan siswa dapat mengalami seluruh tahapan pembelajaran yang bermuatan keterampilan, aktivitas, sikap ilmiah, dan penguasaan konsep.
Namun dari pengamatan keseharian sebagai seorang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, ternyata kemampuan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Puron 02 Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo masih jauh dari gambaran ideal di atas. Dari sejumlah 9 siswa kelas V, ada 6 siswa yang mengalami kesulitan membuat surat resmi dengan undangan , penggunaan tanda baca dan huruf kapital.
Faktor-faktor penyebab siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Puron 02 Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo mengalami kesulitan di antaranya (1) guru kurang memberikan bimbingan terhadap tentang tugas yang harus dikerjakan, sehingga siswa kebingungan dalam mempelajari materi surat undangan, (2) guru kurang memberikan petunjuk yang jelas kepada siswa dalam melakukan kegiatan kelompok, (3) siswa hanya membaca dan menghafal saja tanpa berusaha memahami lebih dalam materi surat undangan, dan (4) siswa kurang mengetahui cara-cara menyampaikan informasi untuk dalam bentuk surat resmi dengan kalimat dan ejaan yang benar.
Dari faktor-faktor penyebab kesulitan siswa dalam materi surat undangan tersebut di atas diperlukan suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi selama berlangsungnya pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Puron 02 Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Dengan mempertimbangkan berbagai kelebihannya dan melakukan diskusi dengan guru setempat dan para kolaboran lainnya, upaya yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC).
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:1)Bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition dalam upaya meningkatkan proses dan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menulis surat undangan? 2)Apakah melalui pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition dapat meningkatkan proses dan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menulis surat undangan bagi siswa kelas V SD Negeri Puron 02 Kecamatan Bulu tahun pelajaran 2014/2015?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagaimana tujuan umum penelitian tindakan kelas adalah meningkatnya hasil belajar siswa. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1)Meningkatkan proses belajar siswa kelas V SD Negeri Puron 02 Kecamatan Bulu dalam belajar Bahasa Indonesia melalui pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition. 2)Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Puron 02 Kecamatan Bulu dalam belajar Bahasa Indonesia khususnya pada materi surat undangan melalui pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition
Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat penelitian bagi guru sebagai alternatif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi surat undangan] pada siswa kelas V SD Negeri Puron 02 Kecamatan Bulu . Manfaat bagi siswa, hasil penelitian membantu meningkatkan kemampuan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi surat undangan melalui pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition. Manfaat bagi sekolah diharapkan dapat menambah informasi tentang model-model pembela-jaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi surat undangan. Manfaat bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat ke-mampuan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi surat undangan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TIN-DAKAN
Hakikat Hasil Belajar Bahasa Indone-sia
Hasil belajar adalah proses perubahan hasil dari pengalaman. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis; 2)Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara; 3)Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan: 4)Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial; 5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa ; 6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (Depdiknas, 2005)
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
Pembelajaran kooperatif tipe Co-operative Integrated Reading and Composition
Pembelajaran berarti mengem-bangkan pengetahuan, keterampilan atau sikap baru pada saat seseorang individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan (Depdiknas, 2004). Di sini pembelajaran akan berlangsung dimana saja yang bersifat sengaja atau tidak sengaja.
Teori Humanistik berpendapat bah-wasanya pembelajaran berarti guru membimbing, member pengarahan agar siswa mampu mengaktualisasikan dirinya sesuai potensi yang ada.
Menurut Oemar Hamalik (1995) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi men-capai tujuan pembelajaran. Pembelajaran sebagai proses komunikatif, interaktifantar sumber belajar, guru dan siswa untuk saling bertukar informasi.
Menurut Slavin (1997), pembe-lajaran kooperatif merupakan metode pembelajaran dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki kemampuan yang heterogen. Sedangkan pembelajaran ko-operatif menurut Suherman (2003:260) mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menye-lesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama.
Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang perlu ditanamkan kepada siswa adalah sebagai berikut: 1)Siswa dalam kelompok harus beranggapan bahwa mereka “sehidup semati”; 2) Siswa bertanggungjawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik sendiri; 3)Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama; 4) Siswa haruslah berbagi tugas dan tanggung jawabyang sama antara anggota kelompoknya; 5)
Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah / penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok; 6)Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya; 7)Siswa akan diminta memper-tanggungjawabkan secara individual yang ditangani dalam kelompok kooperatif (Ibrahim dkk, 2006:6).
Pembelajaran yang menggunakan model kooperatif mempunyai cirri-ciri sebagai berikut: 1)Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menun-taskan materi belajarnya; 2)Kelompok di-bentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah; 3)Bila dimungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-beda; 4) Peng-hargaan lebih berorientasi kelompok daripada individu (Ibrahim dkk, 2006:6).
Kerangka Berpikir
Metode pembelajaran tipe Cooperatif Integrated Reading and Composition lebih menekankan pada keaktifan siswa dan diharapkan dapat menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar dapat meningkat. Manfaat pembelajaran kooperatif bagi siswa dengan hasil belajar rendah antara lain dapat meningkatkan motivasi, mening–katkan hasil belajar, dan penyimpanan materi lebih lama.
Kelompok kerjasama antara teman sebaya menjadikan proses pembelajaran benar-benar dinikmati oleh siswa. Karena interaksi kelompok dapat menimbulkan kebutuhan saling memiliki. Siswa dalam kelompok akan berusaha mendorong teman-teman sekelasnya supaya berhasil dalam pembelajarannya.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori di atas dapat diajukan hipotesis tindakan, yakni melalui penggunaan Cooperatif Integrated Reading and Composition dapat meningkatkan proses dan hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi surat undangan bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Puron 02 Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Puron 02, dengan jumlah siswa 9 orang, terdiri dari 3 orang siswa laki-laki dan 6 orang siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Cooperatif Integrated Reading and Composition selama 3 bulan, yakni bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2014.
Subjek penelitian ini adalah siswa dan Guru kelas V. Siswa tersebut berjumlah 9 orang, terdiri dari 3 orang siswa laki-laki dan 6 orang siswa perempuan.
Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan berupa informasi tentang: aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa, menulis surat undangan. Data penelitian bersumber dari situasi dan kondisi pembelajaran Bahasa Indonesia dengan observasi, dokumentasi,
Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adapun tahapan yang akan dilakukan dalam PTK ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen (2003:18) bahwa tahap-tahap tersebut atau biasa disebut siklus (putaran) terdiri dari empat komponen yang meliputi: (a) perencanaan (planning), (b) aksi/tindakan (acting), (c) observasi (observing), (d) refleksi (reflecting).
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi serta angket. Data dalam penelitian dapat dikumpulkan melalui beberapa metode, antara lain: Tes digunakan untuk mengukur penguasaan materi menghitung volume kubus dan balok. Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran pada setiap siklus.
Untuk menjamin pemantapan dan kebenaran data yang dikumpulkan dan di catatan dalam penelitian maka dipilih dan ditemukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperoleh. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik triangulasi, triangulasi yaitu penyilangan informasi yang diperoleh dari sumber sehingga pada akhirnya hanya data yang absah saja yang digunakan untuk mencapai hasil penelitian (Arikunto, 2006:18).
Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi penyelidikan dengan jalan memanfaatkan penelitian dan penguatan untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemantapan lainnya adalah guru sebagi peneliti, kepala sekolah serta teman sejawat dapat membantu mengurangi kemencengan dalam pengumpulan data. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, komparatif, yaitu memban-dingkan nilai tes antar siklus maupun dengan indikator kinerja. Data yang diperoleh dari hasil tes, dianalisis secara kuantitatif berdasarkan prosentase. Sedangkan data yang diperoleh dari hasil observasi, dan angket, dinalaisis secara kulitatif untuk mngetahui tnggapan siswa dan perilaku siswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Cooperatif Integrated Reading and Composition.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
Deskripsi Kondisi Awal
Dari hasil observasi sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition terdapat beberapa hal yang menggambarkan rendahnya minat belajar siswa, kurangnya siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan guru, sehingga interaksi bersifat pasif. Hal ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa atau prestasi belajar siswa.
Berdasarkan dokumentasi nilai dan diskusi dengan teman sejawat diperoleh bahwa pemahaman materi menulis surat undangan masih rendah. Hal ini terbukti dari hasil ulangan harian, masih banyak siswa yang belum mencapai nilai sesuai dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal yang telah ditetapkan yaitu 63.
Hal lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada materi surat undangan adalah penggunaan metode pembelajaran. Metode yang digunakan adalah metode konvensional yaitu metode ceramah, dimana siswa cenderung bersifat pasif karena siswa hanya sebagai pendengar. Di samping itu pembelajaran yang dilakukan selalu bersifat klasikal, sehingga interaksi antarsiswa selama pembelajaran berlangsung hampir tidak ada.
Upaya perbaikan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa, adalah pembaharuan metode pembelajaran. Metode yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition. Yang direncanakan selama dua siklus.
Diskripsi Hasil Siklus I
Hasil observasi kinerja guru
Hasil observasi terhadap aktivitas mengajar guru pada siklus I menunjukkan bahwa guru telah melakukan proses pembelajaran yang telah direncanakan, walaupun masih ada kekurangan. Semua kegiatan diawali pendahuluan , inti dan penutup belum dilaksanakan secara optimal. Data pendukung lihat lampiran.
Table .Hasil observasi kinerja guru SD Negeri Puron 02 dalam pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition
KEGIATAN |
PERTEMUAN |
RATA-RATA |
|
I |
II |
||
Pendahuluan |
3,67 |
3,67 |
3,67 |
Inti |
3,88 |
3,88 |
3,88 |
Penutup |
3,00 |
4,00 |
3,50 |
RATA-RATA |
3,51 |
3,85 |
3,68 |
Hasil observasi aktivitas siswa
Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa pada pertemuan I dapat diketahui bahwa aktivitas kerja sama mencapai 43%, bertanya 56%, mengemukakah pendapat 60%, membuat rangkuman 60%, maka rata-rata aktivitas mencapai 55%.
Tabel.Hasil observasi siswa SD Negeri Puron 02 dalam pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition
No |
Jenis Kegiatan |
Jumlah Siswa |
Presentase |
||
Pertemuan ke |
Pertemuan ke |
||||
1 |
2 |
1 |
2 |
||
1. 2. 3. 4. |
Proses pembelajaran Kerja sama Bertanya Mengemukakan pendapat Membuat rangkuman |
7 3 7 5 |
6 6 7 6 |
77,78% 33,33% 77,78% 55,56% |
66,67% 66,67% 77,78% 66,67% |
Rata-rata |
61,1% |
69,4% |
|||
Rata-rata siklus I |
65,28% |
Pada pertemuan II aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan sebagai berikut: kerja sama 47%, bertanya 60%, mengemukakah pendapat 65%, membuat rangkuman 69%, sehingga rata-rata aktivitas mencapai 60%.
Hasil Belajar/Tes
Berdasarkan data hasil observasi aktivitas guru mengalami peningkatan walaupun belum optimal. Pada pertemuan I persentase aktivitas guru sebesar 3,51 menjadi 3,85 pada pertemuan II . Berdasarkan hasil tes pada siklus I, hasil belajar belajar siswa sudah mengalami peningkatan dibandingkan sebelum tindakan, dari 9 siswa sebanyak 6 siswa (66,7%) belum mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan sekolah dan setelah tindakan siklus I terdapat 3 siswa (33,3%) belum mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan. Berdasarkan data hasil observasi aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari pertemuan pertama rata-rata aktivitas siswa sebesar 61,1% pada pertemuan ke dua menjadi 69,4%.
Penerapan pembelajaran diorienta-sikan pada kerja kelompok siklus I, belum dapat dilaksanakan secara optimal, sebab siswa masih nampak belajar secara individu dan tergantung pada instruksi guru. Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition sehingga siswa masih menyesuaikan diri.
Berdasarkan hasil tes pada siklus I dari 9 siswa sebanyak 6 siswa (66,75%) yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, dan ada 3 siswa (33,3%) yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal.
Penerapan pembelajaran koopera-tif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition anak merasa asing dan belum terbiasa. Kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada pelaksanaan tindakan siklus II.
Diskripsi Hasil Siklus II
Hasil observasi kinerja guru
Pelaksanaan tindakan siklus II telah ada peningkatan dibandingkan siklus I, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas mengajar guru siklus II. Hasil observasi terhadap kinerja guru menujuk-kan bahwa: 1)Guru sudah mengaitkan pelajaran sekarang dan sebelumnya; 2)Guru dalam mempresentasikan materi informasi sudah maksimal; 3)Dalam mengajukan pertanyaan sudah bisa dipahami siswa; 4)Guru sudah optimal dalam membimbing belajar kelompok; 5)Guru sudah membimbing siswa dalam membuat rangkuman materi; dan 6)Guru sudah memperhatikan alokasi waktu yang tersedia
Tabel 8.Hasil observasi kinerja guru siklus II SD Negeri Puron 02 dalam
Hasil observasi aktivitas siswa
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa: 1)Siswa antusias dalam kerja sama; 2)Siswa berani bertanya mengenai materi yang belum dipahami; 3)Siswa berani mengemukakan pendapat dan 4)Sebagian besar siswa sudah membuat rangkuman
Tabel 9.Hasil Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa Kelas V SD Negeri Puron 02 dalam pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition Siklus II
No |
Jenis Kegiatan |
Jumlah Siswa |
Presentase |
||
Pertemuan ke |
Pertemuan ke |
||||
1 |
2 |
1 |
2 |
||
1. 2. 3. 4. |
Proses pembelajaran Kerja sama Bertanya Mengemukakan pendapat Membuat rangkuman |
9 7 7 9 |
22 21 22 23 |
100% 77,8% 77,8% 100% |
100% 100% 77,8% 100% |
Rata-rata setiap pertemuan |
88,9% |
97,2% |
|||
Rata-rata siklus II |
93,06% |
Hasil Belajar/Tes
Jika dilihat dari hasil tes pada evaluasi pelaksanaan tindakan siklus II semua telah memperoleh nilai sesuai dengan standar ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan. Maka penelitian ini telah berhasil dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Berdasarkan hasil pembelajaran secara keseluruhan sampai berakhirnya tindakan kelas siklus II. Perilaku siswa yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat pada penelitian ini semuanya ada perubahan yang positif, yaitu hasil siswa dalam keaktifan belajar meningkat sekitar 36 %. Hasil tes belajar siswa meningkat 17 anak.
Pembahasan
Penelitian dilaksanakan selama dua siklus, setiap siklus dilakukan refleksi yang dibantu oleh observer. Hasil observasi setiap siklus telah disajikan di atas.
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, guru dan siswa telah melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition, namun masih terdapat kekurangan baik dari guru maupun siswa. Diantaranya guru kurang optimal dalam mengaitkan pelajaran sekarang dengan sebelumnya, guru kurang optimal dalam mempresentasikan informasi, kurang optimal dalam membimbing kelompok, guru kurang dalam memberikan bimbingan kepada siswa dalam membuat rangkuman materi, serta guru belum mampu mengelola waktu yang tersedia dengan baik. Adapun kekurangan siswa adalah siswa kurang berani mengajukan pertanyaan dan sebagian siswa tidak membuat rangkuman.
Berdasarkan hasil tes pada siklus I dari 9 siswa sebanyak 6 siswa (66,7%) yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, dan ada 3 siswa (33,38%) yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Adanya kekurangan-kekurangan pada tindakan siklus I maka dilanjutkan pada tindakan siklus II.
Nilai siswa pada siklus II ada peningkatan, dimana rata-rata siklus I adalah 69,2 dan pada siklus II adalah 81,9. Pada siklus I siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 66,7% (6 siswa) pada siklus II siswa yang Kriteria Ketuntasan Minimal 88,9% (8 siswa).
Pada tindakan siklus II, model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition kembali dilaksanakan. Berdasarkan hasil observasi pada siklus II kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran telah meningkat, dari siklus I rata-rata hasil observasi 3,68 pada siklus II 3,90 meningkat 0,22. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I dapat diperbaiki.
Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan rata-rata pada tindakan siklus I 65,28 pada tindakan siklus II 93,06 meningkat 27,78. Siswa yang semula tidak membuat rangkuman telah membuat rangkuman, siswa sudah berani mengajukan pertanyaan.
Berdasarkan hasil observasi guru dan siswa serta hasil belajar siklus I dan II dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition dapat meningkatkan proses dan hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi menulis surat undangan bagi siswa kelas V semester I, Sekolah Dasar Negeri Puron 02 Kecamatan Bulu tahun pelajaran 2014/2015.
Dengan demikian dapat dianalisis bahwa peningkatan proses dan hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi menulis surat undangan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition, karena model tersebut memberi kesempatan kepada siswa terhadap pemahaman konsep, dengan jalan diskusi dengan teman. Jadi guru hanya sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran dan memberikan bimbingan dan arahan agar pembelajaran berlang-sung dengan baik.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama dua siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition dapat meningkatkan proses dan hasil belajar Bahasa Indonesia. Model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition memiliki dampak positif dalam meningkatkan proses belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan aktivitas belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I 65,28%), dan siklus II (93,06%). Model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (66,7%), dan siklus II (88,9%).
Saran
Dari hasil penelitian yang diper-oleh agar proses belajar mengajar Bahasa Indonesia lebih efektif dan lebih memberikan: Saran bagi guru dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajar-an. Saran bagi siswa dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di SD Negeri Puron 02 tahun pelajaran 2014/2015. Untuk peneltian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2003. Pelayanan Profesional Kurikulum 2004: Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta: Pusat Kurikulum.
_________. 2014. Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Unggul Kelas XII. http//Siska.fe.unibraw.ac.id
________. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Model Silabus Kelas V. Jakarta: BNSP.
________. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. http://www.bp/disdik-jabar.net/materi/PS-1203-27.pdf
Depdiknas. 2007. KTSP: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: BNSP
Ibrahin. Muslimin, dkk. 2006. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press Depdiknas. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kasbolah, K. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.
Slavin R. 1997. Cooperative Learning. Second Edition.alya & Bacon. A Simon & Aschuster Company
Suharsimi Ari Kunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta: Rineka Jakarta.
Wardani, I.G.A.K. dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat
![]() |
|||
![]() |