PENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS SURAT RESMI

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL

SISWA KELAS VI SEMESTER 1 SD NEGERI TUNGGULSARI

KECAMATAN KALIORI KABUPATEN REMBANG

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

 

Mashud

Guru Kelas VI SD Negeri Tunggulsari

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan ketrampilan menulis surat resmi dan hasil belajar pelajaran Bahasa Indonesia melalui model pembelajaran CTL pada siswa Kelas VI Semester 1 SD Negeri Tunggulsari Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian sebanyak 24 siswa. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik nontes dan tes. Teknik nontes dengan observasi dan dokumentasi. Teknik tes dengan tes. Teknik analisis data penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif. Prosedur penelitian ini adalah model siklus dan berlangsung dalam dua siklus. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ketrampilan menulis surat resmi melalui model pembelajaran CTL mengalami peningkatan. Pada Kondisi Awal adalah nilai rata-rata sebesar 62,08 dengan ketuntasan sebesar 12,5%. Pada Siklus I adalah nilai rata-rata sebesar 71,75 dengan ketuntasan sebesar 54,7%. Pada Siklus II adalah rata-rata sebesar 78 dengan ketuntasan sebesar 83,33%.

Kata Kunci: Ketrampilan Menulis, Surat Resmi, Hasil Belajar, Model Pembelajaran CTL.

 

PENDAHULUAN

Salah satu ketrampilan dalam berbahasa adalah menulis. Menulis merupakan ketrampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Ketrampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Ketrampilan menulis bagi kelas tinggi, yaitu Kelas IV sampai Kelas VI sudah mengacu kepada tuntutan kemampuan berpikir, tidak sekedar dalam bentuk peniruan. Pembinaan yang dilakukan sudah mengarah kepada perbuatan mengarang.

Dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang menjadi isi tulisan.

Selama ini pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah cenderung konvesional, bersifat hafalan serta tidak ramah terhadap upaya mengembangkan kemampuan berbahasa siswa, khususnya dalam kemampuan membaca dan menulis. Pola semacam itu hanya membuat siswa merasa jenuh untuk belajar bahasa Indonesia.

Seperti pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di SDN Tunggulsari, berdasarkan hasil observasi, khususnya pada Kelas VI, masih banyak siswa yang beranggapan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia membosankan. Tanpa mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia pun mereka menganggap bahwa mereka sudah dapat berbahasa, selain itu guru belum menggunakan metode yang bervariasi serta guru mengalami kesulitan dalam menentukan kegiatan belajar mengajar yang tepat untuk mencapai Kompetensi Dasar.

Salah satu jenis karangan yang dapat dibuat oleh siswa kelas tinggi, yang dalam penelitian ini, yaitu Kelas VI adalah karangan menulis surat resmi. Sesuai dengan salah satu Kompetensi Dasar menulis yang terdapat dalam KTSP (2006: 326).

Hasil pembelajaran awal melalui tes formatif yang telah dilaksanakan belum memenuhi standar ketuntasan yang diinginkan. Dari jumlah siswa sebanyak 24, yang belum tuntas sebanyak 21 siswa (87,5%) dengan hasil nilai rata-rata yang dicapai 62,08. Adapun anak yang dapat dikategorikan tuntas yang mencapai target nilai yang diinginkan baru 3 siswa (12,5%).

Pendekatan kontektual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.

Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa, maka dengan ini Penulis memilih judul “Peningkatan Ketrampilan Menulis Surat Resmi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia melalui Model Pembelajaran CTL Siswa Kelas VI Semester 1 SD Negeri Tunggulsari Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2015/2016”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung pada bulan September Tahun 2015 sesuai dengan Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. Tempat penelitian adalah Kelas VI SD Negeri Tunggulsari Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.

Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VI SD Negeri Tunggulsari Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang di Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian berjumlah 24 siswa. Subjek penelitian merupakan sumber data penelitian.

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik nontes dan tes. Teknik nontes dengan observasi dan dokumentasi. Teknik tes dengan tes. Teknik analisis data penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif. Prosedur penelitian ini adalah model siklus dan berlangsung dalam dua siklus.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran diawali dengan membedakan surat resmi dan surat tidak resmi. Selanjutnya, siswa praktik menulis surat resmi. Hasilnya adalah nilai rata-rata sebesar 62,08 dengan ketuntasan sebesar 12,5%. Ketrampilan menulis surat resmi termasuk jelek.

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran diawali dengan pembagian kelompok. Kemudian siswa bersama dengan kelompoknya praktik menulis surat resmi dengan membebaskan pihak yang dituju, sehingga hasil surat resmi berbeda-beda. Hasilnya adalah nilai rata-rata sebesar 71,75 dengan ketuntasan sebesar 54,7%. Ketrampilan menulis surat resmi mengalami peningkatan walaupun belum optimal.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran diawali dengan pembagian kelompok. Kemudian siswa bersama dengan kelompoknya praktik menulis surat resmi dengan menyamakan pihak yang dituju, yaitu kepala sekolah, sehingga hasil surat resmi sama. Hasilnya adalah nilai rata-rata sebesar 78 dengan ketuntasan sebesar 83,33%. Ketrampilan menulis surat resmi mengalami peningkatan secara optimal.

Pembahasan

Pembelajaran pada Kondisi Awal mengalami permasalahan karena hanya menggunakan metode ceramah dan tidak ditunjang dengan media. Dengan demikian ketrampilan menulis surat resmi termasuk jelek.

Pembelajaran pada Siklus I dengan pendekatan belajar kelompok dimana siswa dan kelompoknya mendapat kebebasan menentukan tujuan dari surat resmi tersebut. Siswa dan kelompoknya bebas menentukan tujuan dari surat resmi tersebut. Pembelajaran melalui model CTL dengan belajar kelompok. Ketrampilan menulis surat resmi mengalami peningkatan walaupun belum optimal.

Pembelajaran pada Siklus II merupakan kelanjutan dari pembelajaran dari Siklus I dimana pembelajaran dengan pendekatan belajar kelompok dan tidak ada perubahan dalam komposisi kelompok. pada pembelajaran tersebut, sisa dan kelompoknya membuat surat resmi dengan tujuan yang sama, yaitu surat ijin tidak masuk sekolah kepada kepala sekolah. Hasilnya adalah ketrampilan menulis surat resmi mengalami peningkatan secara optimal.

Analisis ketrampilan menulis surat resmi dalam grafik dan tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Analisis ketrampilan menulis surat resmi pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.

No

Nilai

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

1

Nilai terendah

50

55

60

2

Nilai rata-rata

62,08

71,75

78

3

Nilai tertinggi

80

85

90

4

Ketuntasan (dalam persen)

12,5

54,7

83,33

 

Sesuai dengan grafik dan tabel di atas, maka ketrampilan menulis surat resmi mengalami peningkatan. Hal tersebut sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran, yaitu model CTL dalam kelompok kecil. Siswa dan kelompoknya mengetahui masalah dan menyelesaikan masalah, dalam hal ini adalah membuat surat resmi.

Pada Siklus I, surat resmi dengan tujuan yang berbeda-beda, sehingga menunjukkan variasi dalam penulisan surat resmi. Pada Siklus II, surat resmi dengan tujuan yang sama, sehingga menunjukkan perbandingan dalam penulisan surat resmi. Sedangkan pada Kondisi Awal, siswa menulis surat resmi secara klasikal dan individual, sehingga mengalami kesulitan. Hal tersebut sesuai dengan nilai rata-rata dan ketuntasan yang termasuk jelek. Sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran, ketrampilan menulis mengalami peningkatan dan termasuk optimal.

Dalam pembelajaran dengan model CTL, kreativitas siswa meningkat sesuai permasalahan yang konkrit. Siswa mempunyai gambaran tentang konsep materi. Tindakan dalam pembelajaran ini meningkatkan ketrampilan menulis surat resmi dan peningkatan tersebut termasuk optimal.

Sesuai dengan analisis data penelitian, maka ketrampilan menulis surat resmi meningkat secara optimal yang memenuhi indikator. Dengan demikian, hipotesis tindakan terbukti benar. Model pembelajaran CTL berhasil meningkatkan ketrampilan menulis surat resmi secara optimal.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ketrampilan menulis surat resmi melalui model pembelajaran CTL mengalami peningkatan. Pada Kondisi Awal adalah nilai rata-rata sebesar 62,08 dengan ketuntasan sebesar 12,5%. Pada Siklus I adalah nilai rata-rata sebesar 71,75 dengan ketuntasan sebesar 54,7%. Pada Siklus II adalah rata-rata sebesar 78 dengan ketuntasan sebesar 83,33%.

Saran

Saran dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.     Guru supaya memilih metode belajar yang tepat, termasuk model pembelajaran CTL.

2.     Guru supaya memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, termasuk lingkungan sekolah.

3.     Sekolah supaya mengembangkan model pembelajaran CTL.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI tentang Menuliskan Pokok-pokok Pikiran dalam Teks. Jakarta: Pusat Buku Nasional.

—. 1999. Contoh Pokok-pokok Pikiran, Gambar yang Mendukung Cerita, Buku Lain yang Relevan. Jakarta: Pusat Pembukuan Nasional.

—. 1997. Lancar Berbahasa Indonesia, Jilid 6. Jakarta: Balai Pustaka.

—. 1986. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka..

—. 1983. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka..

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Dharma, Surya. 2008. Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Depdiknas.

Rujiyanto dan Joko Sudibyo S.N. 2001. Buku Paket Bahasa Indonesia Bahasaku Kelas VI untuk SD/MI. Bandung: Widya Duta Graha.