PENYELENGGARAKAN SCHOOL BASED INSET

SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU

DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SD NEGERI GENTAN 01

KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Khusnul Zahriyati

SD Negeri Gentan 01

 

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian Sekolah (PTS) ini adalah untuk mengetahui apakah melalui penyelenggarakan School Based Inset dapat meningkatan Profesionalisme Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar SDN Gentan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.Penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah(PTS) dengan model yang dikemukakan oleh Arikunto dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah guru kelas SDN Gentan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Teknik pengumpulan data menggunakan nontes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggarakan School Based Inset dapat meningkatan Profesionalisme Guru SDN Gentan 01. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil pengamatan Data yang diperoleh dari hasil observasi pada putaran I dan putaran II sikap guru dalam menerima konsepsi School Based Inset dan mempraktekkan di kelas cukup baik, dengan rata-rata nilai 80, guru-guru di SDN Gentan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang sangat antusias menerima konsepsi School Based Inset dan mempraktekkannya dengan baik. Sedangkan dari hasil penilaian terhadap penilaian dalam implementatif di kelas cukup baik. Memperhatikan hasil pada putaran II melakukan refleksi terhadap hasil yang diperoleh peneliti pada putaran II ini sudah ada peningkatan kemampuan dan potensi guru-guru di SDN Gentan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang dalam mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik yaitu 8,00.Simpulan dari penelitian ini adalah penyelenggarakan School Based Inset dapat meningkatan Profesionalisme Guru SDN Gentan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Saran yang diberikan adalah agar penyelenggarakan School Based Inset dapat diterapkan tidak hanya pada SDN Gentan 01 namun juga pada SD Negeri lain.

Kata kunci: School Based Inset, profesionalisme guru

 

PENDAHULUAN

Sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup besar dalam mempersiapkan peserta didik yang berkualitas. Sehubungan dengan hal tersebut kepala sekolah memiliki volume kerja yang sangat besar hal ini sesuai dengan pernyataan Supriadi (Mulyasa, 2003:24) menyatakan bahwa:

Erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal peserta didik. Dengan demikan sangat jelas apabila ingin meningkatkan kualitas peserta didik semenjak dini maka salah satunya ditentukan oleh kinerja menejerial administrasi sekolah kepala sekolah.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dijelaskan kembali bahwa mutu pembelajaran di kelas salah satunya ditentukan juga oleh mutu kepala sekolah. Walaupun yang berhubungan langsung dengan siswa di kelas adalah guru, tetapi guru tersebut berhubungan langsung dengan kepala sekolah dan di bawah manajemen sekolah.

Latar Belakang

Dalam penelitian ini penulis sekaligus sebagai salah satu Kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Susukan mengambil tema “Penyelenggarakan School Based Inset sebagai Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru dalam kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Gentan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019 yang dilatar belakangi oleh:

  1. Untuk kerja guru di dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sangat bervariasi dan kualitas keguruannya beraneka ragam.
  2. Kemajuan dan perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menuntut adanya penyesuaian dan pengembangan profesional guru untuk dapat mengembangkan pendidikan di sekolah.
  3. Keputusan Menpan: Nomor 84 / 2002 tentang jabatan profesional dan angka kreditnya menuntut guru untuk lebih meningkatkan kemampuan profesionalnya, berkarya, berprestasi dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari di sekolah.
  4. Keadaan alam Indonesia menuntut suatu sistem komunikasi dan pembinaan profesional guru dengan menggunakan multi dimensi.
  5. Dalam meningkatkan kemampuan profesional guru perlu dibentuk suatu sistem School Based Inset untuk komunikasi sesama guru.

TUJUAN PENELITIAN

Dengan memperhatikan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui tentang penyelenggaraan School Based Inset sebagai upaya peningkatan profesionalme guru dalam kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Gentan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
  2. Untuk mengetahui peranan School Based Inset sebagai upaya peningkatan prfesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Gentan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
  3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan tentang profesinalisme guru kegiatan belajar mengajar terkait dengan penyelenggaraan School Based Inset di SD Negeri Gentan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.

LANDASAN TEORI

Prawirosentono (1992: 2) menjelaskan pengertian tentang kinerja yaitu: Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, sesuai dengan moral ataupun etika.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, “Kinerja” berarti sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja (Balai Pustaka, 1985: 503), sedangkan Hadari Nawawi (1998: 234), menggunakan istilah “karya”, yaitu hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik yang bersifat fisik/ material maupun nonfisik/ material. Penilaian karya atau kinerja setiap pekerjaan menyangkut kemampuan pekerjaan yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.

Kinerja merupakan kegiatan dalam melakukan sesuatu dan orang yang kerja ada kaitannya dengan mencari nafkah atau bertujuan untuk mendapatkan imbalan atas prestasi yang telah diberikan atas kepentingan organisasi. Pada hakikatnya orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan atas dorongan atau motivasi tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit perilaku, sedangkan tujuan berfungsi mengarahkan perilaku.

Penataran di sekolah sebagai terjemahan dari bahasa Inggris School Based Inservice Educational Training.

Inservice berasal dari kata serve. Serve adalah kata keja yang artinya melayani, serve menjadi inservice yang artinya peningkatan. Sedangkan penataran berasal dari kata “tatar”. Kata tatar berasal dari bahasa Jawa yang artinya “tingkat”. Kata ini sudah lazim dipergunakan dalam bahasa Indonesia tanpa mengalami perubahan arti. Jadi secara harfiah “penataran“ dapat diartikan “peningkatan”. Pendapat umum menyatakan bahwa penataran adalah suatu kegiatan dalam ussaha untuk mengadakan peningkatan.

Dalam usaha meningkatkan pengelolaan sekolah kata “penataran” selalu dikaitkan dengan personel sekolah terutama guru, setelah mengikuti suatu penataran diharapkan agar ada peningkatan terutama guru itu sendiri. Peningkatan ini kiranya akan tercermin dengan adanya perubahan yang terjadi pada guru tersebut.

Aplikasi perubahan tersebut terlihat ketika guru dalam melaksakan tugasnya. Perubahan itu sendiri mencakup sikap, keterampilan dan pengetahuan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan guru dapat bekerja secara profesional dan pelaksanaannya diusahakan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (kegiatan belajar mengajar). Dari urain tersebut di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa penataran di sekolah suatu bentuk kegiatan yang merupakan bagian pengembangan staf dalam usaha meningkatkan kemampuan profesional personel sekolah terutama guru dengan cara mengubah sikap, meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan.

METODE PENELITIAN

  1. Jenis Tindakan nyatanya adalah melatih dan membimbing guru-guru dengan timnya dalam mengajar yang sesuai dengan kondisi dan situasi di kelas.
  2. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah:
  3. Mendiskusikan masalah atau hambatan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang baik
  4. Penyampaian informasi dari peneliti tentang cara mengajar yang baik dan mengembangkan diri secara profesional sebagai guru

Pelaksanaan penelitian menetapkan setting dua putaran , pada masing-masing putaran dilaksanakan melalui empat tahapan yaitu: (1) perencanaan penelitian, (2) pelaksanaan penelitian, (3) observasi/ evaluasi, dan (4) refleksi.

 

PEMBAHASAN

Dari Hasil penelitian terhadap kompentensi guru dalam melaksanakan tugas kegiatan mengajar di SDN Gentan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang sangatlah menggembirakan artinya guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas, semakin menunjukkan hasil yang diharapkan oleh peneliti, guru bisa mengeksplorasi kemampuan dirinya dalam memberikan materi di depan kelas, guru mempunyai visi yang lebih mengedepankan wawasan intelektual yang mengkaitkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, guru memiliki kapasitas menciptakan model-model pembelajaran yang lebih inovatif dan menggairahkan kondisi kelas sehingga siswa secara otomatis termotivasi oleh teknik pembelajaran yang baik dan benar, yang muara akhirnya adalah hasil prestasi belajar siswa dapat meningkat. Hal ini juga tercatat dalam tabel berikut:

Tabel: Analisis terhadap kompetensi guru dalam konsepsi School Based Inset

No. Implikasi konsepsi School Based Inset Frekwensi

Rata-rata

Prosentase

Rata-rata

1. Perencanaan dan Program Kerja Mengajar 85 80,80
2. Penyusunan Rencana Pembelajaran inovatif 83 81,06
3. Aplikasi pengajaran di kelas yang up to date 80 82,39
4. Efektifitas pembelajaran di kelas 80 87,58
  Rata-rata   80

 

Data yang diperoleh dari hasil observasi pada putaran I dan putaran II sikap guru dalam menerima konsepsi School Based Inset dan mempraktekkan di kelas cukup baik, dengan rata-rata nilai 80, guru-guru di SDN Gentan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang sangat antusia menerima konsepsi School Based Inset dan mempraktekkannya dengan baik. Sedangkan dari hasil penilaian terhadap penilaian dalam implementatif di kelas cukup baik.

Memperhatikan hasil pada putaran II melakukan refleksi terhadap hasil yang diperoleh peneliti pada putaran II ini sudah ada peningkatan kemampuan dan potensi guru-guru di SDN Gentan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang dalam mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik yaitu 8,00.

SIMPULAN

Dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa:

  1. School Based Inset di SDN Gentan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang menjadi instrumen yang sangat penting guna memajukan sistem pengajaran di kelas.
  2. School Based Inset mempunyai peranan penting bagi upaya peningkatan profesional guru dalam kegiatan belajar mengajar , sebab menjadikan guru lebih maju, berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih modern.

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud, 2003 , Penataan di Sekolah, Surabaya, Depdikbud.

Depdikbud, 2001 Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Depdikbud.

Fred N. Kerlinger, 2003 , Behavior LL Resourdes.

Mujiran, Drs, 2001 , Permohonan Profesional Guru, Pengawas Dikmenum.

Soeharto, Drs, 2003 , Musyawarah Guru Mata Pelajaran, disajikan dalam Raker Ka. SD se-______

Singarimbun, dkk, 2000 , Metode Penelitian Survai, Jakarta, LP3ES.

Suharsini Arikunto, Prof, Dr, 2003 , Prosedur Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.

  1. nasution, Prof, Dr, 2000 , Dikdaktik Azas-Azas Mengajar, ______, Jemman.