PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SEBAGAI TOLOK UKUR

 

Supadmi

Guru Matematika SMP Negeri 7 Salatiga

 

ABSTRAK

Belajar bisa mendapat hasil yang baik bila dalam mengikuti prosesnya dengan niat dan kesungguhan dengan harapan memperoleh nilai yang baik atau maksimal. Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan pada akhir suatu proses, terutama pada proses pembelajaran, di sini yang penulis utamakan pada akhir proses pembelajaran matematika. Nilai merupakan hasil dari prestasi yang diperoleh selama mengikuti pembelajaran, sehingga dapat dikatakan kalau nilainya baik berarti prestasinya baik begitu juga sebaliknya. Untuk nilai matematika biasanya nilainya rendah-rendah karena kurang diminati sehingga kadang nilai mata pelajaran yang lain nilainya bagus-bagus nilai matematikanya kurang bagus. Tetapi kalau nilai matematikanya bagus untuk mata pelajaran yang lain juga nilainya ikut bagus. Sehingga bisa dikatakan nilai matematika sebagai tolok ukur nilai mata pelajaran lain.

Kata kunci: Prestasi belajar, Tolok ukur

 

PENDAHULUAN

Entah sejak kapan matematika merupakan pelajaran yang kurang bahkan tidak disukai oleh banyak atau sebagian besar anak, memang ada juga anak yang gemar matematika. Ada yang mengatakan matematika itu sulit, rumit atau bahkan bisa membikin pusing kepala, sehingga karena tidak suka pada pelajarannya menjadikan tidak suka pula pada gurunya, sampai-sampai baru ketemu dengan gurunya sudah pusing. Menghadapi hal demikian penulis yang sebagai guru matematika di SMP Nergeri 7 Salatiga sudah siap menghadapinya karena memang sudah sejak kuliah sudah diberithu oleh dosen bahwa besok kalau mengajar pelajarannya banyak anak yang tidak suka.

Pada kenyataannya nilai matematika memang selalu lebih rendah atau bahkan paling rendah jika di banding dengan nilai pelajaran lain. Mungkin karena anak sudah mempunyai anggapan sulit sehingga sudah tahu kalau akan ulanganpun tetap tidak belajar, dengan pertimbangan meskipun sudah belajar paling-paling nilainya juga di bawah KKM. Jadi sekalian lepas saja tidak belajar asal berangkat dan mengerjakan sebisanya.

Dalam mengajar matematika penulis selalu mengadakan remidi untuk mendapatkan nilai KKM untuk semua anak di kelas saya, karena pada ulangan pertama biasanya hanya ada beberapa anak saja yang mencapai KKM, baru kalau sudah diulang satu atau dua kali baru banyak yang nilainya mencapai KKM. Sehingga untuk nilai matematika dengan mencapai nilai KKM anak sudah senang sekali apalagi kalau diumumkan setelah ulangan tidak remidi mungkin seatu kebanggaan tersendiri bagi mereka. Nilai matematika rasanya menjadi ukuran tersendiri bagi banyak kalangan.

Penulis sebagai wali kelas bisa melihat hasil-hasil siswa yang ada pada leger ternyata juga untuk hasil belajar matematika hampir selalu berada di bawah mata pelajaran yang lain. Tidak hanya pada kelas penulis saja yang demikian tetapi penulis lihat dikelas-kelas yang lain juga sama atau tidak jauh berbeda. Sehingga penulis menuliska judul Prestasi Belajar Matematika menjadi Tolok Ukur untuk pelajaran yang lain.

PRESTASI BELAJAR

Dalam proses pendidkan prestasi dapat diartikan sebagai hasil dari proses balajar mengajar yaitu penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes tertentu (Abdullah, 2008), Koster (2001) menyatakan bahwa prestasi belajar siswa adalah pencapaian siswa setelah mengalami proses belajar yang terwujud dalam bentuk pengetahuan (kognitif) maupun konsep diri (afektif) serta ketrampilan tertentu (psikomotorik) seperti persepsi, respon siswa, dan adaptasi. Prestasi belajar adalah hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar yang diberikan berdasarkan atas pengukuran tertentu (Ilyas, 2008). Prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang dianggap penting yang diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta, dan rasa maupun yang berdimensi karsa (Syah, 2006). Sementara itu Gagne (1977) & Elliot (1999) dalam Patty (2014) menyatakan bahwa prestasi belajar menunjuk pada kinerja belajar seseorang yang umumnya ditunjukkan dalam bentuk nilai rata-rata yang diperoleh. Prestasi belajar terwujud karena adanya perubahan selama beberapa waktu yang tidak disebabkan oleh pertumbuhan, tetapi karena adanya situasi belajar. Dari urutan di atas disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah pencapaian seseorang setelah mempelajari materi pelajaran dalam satu kurun waktu tertentu. Pencapaian prestasi tersebut dapat berpengaruh pada perubahan perilaku. Prestari biasanya ditunjukkan dengan nilai.

TOLOK UKUR

Menurut penulis tolok ukur diartikan sebagai standar atau ukuran minimal yang dicapai. Disini dimaksudkan bahwa nilai matematika merupakan nilai yang dicapai merupakan nilai yang paling rendah dibandingkan dengan nilai-nilai dari mata pelajaran yang lain. Ini banyak kaitannya dengan penilaian.

Cakupan apa yang dinamakan penilaian yang utama adalah keseimbangan antara pendidik dan peserta didik. Kualitas pendidikan akademis yang merupakan sebuah tuntutan pemerintah pada nilai kepercayaan masyarakat bagi seorang pendidik dalam hal ini adalah guru, tak lepas dari kualitas pendidik yang harus bisa memberi pengaruh positif pada peserta didiknya. Untuk itu, pendidik harus selalu berusaha meningkatkan kualitasnya untuk menjadi pendidik yang bertanggung jawab atas profesinya. Kebijakan pemerintah untuk mensejahterakan pendidk dengan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang tidak sedikit menjadikan kita harus mawas diri untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan selalu meningkatkan kualitas diri dengan menyusun metode pembelajaran yang berkualitas baik berdasarkan standar atau ketetapan yang ada maupun meningkatkan daya kreasi dan inovasi serta tidak lepas dari batas-batas aturan yang ada.

Tolok ukur bisa juga diartikan sebagai pembanding, dimana yang dijadikan tolok ukur merupakan patokan paling bawah atau standar paling bawah sehungga yang lain selalu ada di atasnya atau lebih baik dari ukuran tolok ukurnya. Meskipun ada juga pengecualian untuk satu, atau dua anak yang memeng berbeda dari yang lain, sehingga tidak bisa menggunakan matematika sebagai tolok ukur,yang besarnya kurang dari 5 persen.

Jika dalam suatu kelas terdapat lebih dari delapan puluh lima persen anak mendapat nilai matematika paling rendah disbanding dengan nilai mata pelajaran yang lain dan kurang dari lima persen anak yang medapat nilai matematika di atas nlai mata pelajaran yang lain bisa dikatakan bahwa prestasi belajar matematika atau hasil belajar matematika merupakan tolok ukur bagi pelajaran yang lain atau selain matematika.

PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

PENGAMATAN

Setting pengamatan:

Lokasi pengamatan: SMP Neger 7 Salatiga

Waktu pengamatan: Akhir semester gasal tahun pelajaran 2019-2020

Data pengamatan: Leger Nilai Semester Gasal SMP Negeri 7 Salatiga

Objek pengamatan: Kelas 9B SMP Negeri 7 Salatiga tahun pelajaran 2019-2020

Jumlah siswa 29 anak terdiri dari: 17 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

Alasan memilih kelas 9B karena penulis pada tahun pelajaran 2019-2020 menjadi wali kelas di kelas tersebut, sehingga mudah untuk mengambil data dan mengamatinya. Anak-anak kelas 9B dari data kenaikan kelas merupakan anak-anak yang nilainya acak atau campuran tidak dari anak-anak yang nilai kelompok atas, karena untuk anak-anak yang nilai kelompok atas ada dua kelas yaitu kelas 9A dan kelas 9G. Kelas yang lain yaitu kelas 9B, 9C, 9D, 9E dan 9F anaknya diratakan.

LEGER NILAI SEMESTER GASAL SMP NEGERI 7 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2019-2020

No. NIS Nama Kelas AGAMA PPKn INDONESIA MATEMATIKA IPA IPS INGGRIS SENI BUDAYA PENJAS ORKES PRAKARYA BAHASA JAWA
1 5475 ADAM EKA BAGUS PRASETYA 9B 93 85 75 74 73 79 71 81 76 80 75
2 5505 ADHITYA WISNU SAPUTRA 9B 88 81 75 70 73 74 77 73 77 80 73
3 5597 AINUN MARDATILLA 9B 82 86 75 70 71 80 71 72 72 82 72
4 5625 ARVISDA NICKY VERNANDA 9B 84 81 75 70 76 83 72 72 72 82 90
5 5517 DEVAN EKA SAPUTRA 9B 80 75 75 70 71 76 71 78 83 85 71
6 5605 DIAN MARTHA PUTRI ARLINDA 9B 84 84 75 70 72 79 71 76 73 86 77
7 5545 DIO APRIANO TAZA KUSUMA 9B 92 80 75 74 75 84 88 75 75 80 84
8 5627 DJIBRAN MAULANA EFFENDI 9B 86 80 75 72 72 78 72 73 77 83 77
9 5607 EKA ARI RAHMAWATI 9B 92 91 75 70 75 81 74 77 79 85 90
10 5647 EKO RIWAYAN 9B 87 81 75 70 72 71 77 77 79 86 85
11 5815 ELVINA SAHARANI DEWI ANGGAENI 9B 85 88 75 70 73 76 73 79 74 80 72
12 5522 GUSTI EKA PUTRA PRATAMA 9B 88 80 75 70 72 76 73 71 78 86 71
13 5688 HANDIKA NUR RAMADAN 9B 83 75 75 70 72 75 73 71 80 82 72
14 5691 JUNIAR CAHYANINGSIH 9B 90 84 75 71 74 80 72 75 74 86 77
15 5652 MUHAMMAD RHEZA N. 9B 80 76 75 70 73 71 74 73 72 79 71
16 5696 NADA KARUNIA PRATIWI 9B 80 80 75 71 72 84 82 78 72 87 90
17 5653 NAJWA AULIA MIRZAKIYA 9B 83 80 75 70 71 71 71 74 71 76 71
18 5634 NANDA ARY KUSUMA 9B 80 80 75 70 71 71 71 72 71 81 71
19 5635 NANDA SETIAWAN 9B 80 76 75 70 71 79 71 72 71 77 71
20 5590 NAUFAL DAFFA ISKHAH 9B 81 81 75 71 72 76 72 75 72 83 80
21 5817 NAYLA PUTRI KATELIA 9B 80 87 75 72 73 79 86 76 75 81 75
22 5641 RINDY PUTRI SARI DEWI 9B 80 81 75 70 72 71 71 71 71 77 80
23 5564 SEPTIYA CAHYANING PUTRI 9B 80 80 75 70 73 71 71 71 71 78 71
24 5565 SLAMET TANGGUH HALILINTAR 9B 92 80 76 72 73 89 72 72 81 91 73
25 5664 SOFIYA 9B 85 80 75 70 72 71 71 71 71 82 71
26 5665 SURYA ADI PRATAMA 9B 85 80 75 70 70 74 71 70 70 85 74
27 5703 VINA LUTFIANA 9B 96 77 75 70 74 77 71 80 72 84 82
28 5595 YAHYA KHARIM PUTRA P. 9B 82 82 75 70 72 74 71 71 74 85 71
29 5672 YEHAN ADITYA 9B 80 75 75 70 72 71 71 72 74 78 71

 

HASIL PENGAMATAN

Tabel Anak yang nilai matematikannya paling rendah di antara mata pelajaran yang lain

No. NIS Nama Kelas AGAMA PPKn INDONESIA MATEMATIKA IPA IPS INGGRIS SENI BUDAYA PENJAS ORKES PRAKARYA BAHASA JAWA
1 5505 ADHITYA WISNU SAPUTRA 9B 88 81 75 70 73 74 77 73 77 80 73
2 5597 AINUN MARDATILLA 9B 82 86 75 70 71 80 71 72 72 82 72
3 5625 ARVISDA NICKY VERNANDA 9B 84 81 75 70 76 83 72 72 72 82 90
4 5517 DEVAN EKA SAPUTRA 9B 80 75 75 70 71 76 71 78 83 85 71
5 5605 DIAN MARTHA PUTRI ARLINDA 9B 84 84 75 70 72 79 71 76 73 86 77
6 5545 DIO APRIANO TAZA KUSUMA 9B 92 80 75 74 75 84 88 75 75 80 84
7 5607 EKA ARI RAHMAWATI 9B 92 91 75 70 75 81 74 77 79 85 90
8 5647 EKO RIWAYAN 9B 87 81 75 70 72 71 77 77 79 86 85
9 5815 ELVINA SAHARANI DEWI ANGGAENI 9B 85 88 75 70 73 76 73 79 74 80 72
10 5522 GUSTI EKA PUTRA PRATAMA 9B 88 80 75 70 72 76 73 71 78 86 71
11 5688 HANDIKA NUR RAMADAN 9B 83 75 75 70 72 75 73 71 80 82 72
12 5691 JUNIAR CAHYANINGSIH 9B 90 84 75 71 74 80 72 75 74 86 77
13 5652 MUHAMMAD RHEZA N. 9B 80 76 75 70 73 71 74 73 72 79 71
14 5696 NADA KARUNIA PRATIWI 9B 80 80 75 71 72 84 82 78 72 87 90
15 5653 NAJWA AULIA MIRZAKIYA 9B 83 80 75 70 71 71 71 74 71 76 71
16 5634 NANDA ARY KUSUMA 9B 80 80 75 70 71 71 71 72 71 81 71
17 5635 NANDA SETIAWAN 9B 80 76 75 70 71 79 71 72 71 77 71
18 5590 NAUFAL DAFFA ISKHAH 9B 81 81 75 71 72 76 72 75 72 83 80
19 5817 NAYLA PUTRI KATELIA 9B 80 87 75 72 73 79 86 76 75 81 75
20 5641 RINDY PUTRI SARI DEWI 9B 80 81 75 70 72 71 71 71 71 77 80
21 5564 SEPTIYA CAHYANING PUTRI 9B 80 80 75 70 73 71 71 71 71 78 71
22 5664 SOFIYA 9B 85 80 75 70 72 71 71 71 71 82 71
23 5703 VINA LUTFIANA 9B 96 77 75 70 74 77 71 80 72 84 82
24 5595 YAHYA KHARIM PUTRA P. 9B 82 82 75 70 72 74 71 71 74 85 71
25 5672 YEHAN ADITYA 9B 80 75 75 70 72 71 71 72 74 78 71

Jumlah anak yang nilai matematika paling rendah = 25

Jumlah anak semua = 29

Persentase anakyang nilai matematika paling rendah = 25/29 X 100% = 86,2%

(lebih dari 85%)

Tabel anak yang nilai mata pelajaran lain ada yang di bawah nilai matematika

No. NIS Nama Kelas AGAMA PPKn INDONESIA MATEMATIKA IPA IPS INGGRIS SENI BUDAYA PENJAS ORKES PRAKARYA BAHASA JAWA
1 5475 ADAM EKA BAGUS PRASETYA 9B 93 85 75 74 73 79 71 81 76 80 75

Jumlah anak yang nilai matematika tidak paling rendah = 1

Jumlah semua anak = 29

Persentase anak yang nilai matematika tidak paling rendah = 1/29 X 100% = 3,45%

(kurang dari 5%)

Tabel anak yang nilai matematika dan beberapa nilai pelajaran lain sama-sama paling bawah

No. NIS Nama Kelas AGAMA PPKn INDONESIA MATEMATIKA IPA IPS INGGRIS SENI BUDAYA PENJAS ORKES PRAKARYA BAHASA JAWA
1. 5627 DJIBRAN MAULANA EFFENDI 9B 86 80 75 72 72 78 72 73 77 83 77
2. 5565 SLAMET TANGGUH HALILINTAR 9B 92 80 76 72 73 89 72 72 81 91 73
3. 5665 SURYA ADI PRATAMA 9B 85 80 75 70 70 74 71 70 70 85 74

Jumlah anak yang nilai terendahnya tidak hanya matematika = 3

Jumlah anak semua = 29

Persentase anak yang nilai terendahnya tidak hanya matematika = 3/29 X 100% = 10,35%

(Ini termasuk juga mendapaatkan nilai matematika terendah meskipun ada nilai mata pelajaran lain yang sama dengan matematika).

KESIMPULAN

Dari penghitungan persentase anak yang mendapat nilai matematika paling rendah atau ada nilai mata pelajaran lain yang juga paling rendah didapat 86,2% + 10,35% = 96,55% dan anak yang mendapat nilai matematika tidak paling rendah ada 3,45%.

Sehingga dari penghitungan dapat disimpulkan bahwa nilai matematika atau hasil belajar matematika sebagai tolok ukur mata pelajaran yang lain. Alasan lain yang penulis juga gunakan sebagai kesimpulan adalah dalam mengerjakan soal matematika untuk mendapatkan jawaban benar tidak hanya bisa dikerjakan dengan satu cara sehingga anak bisa dengan mudah menentukan cara belajar mata pelajaran selain matematika dengan cara yang mereka pilih dengan tepat dan cepat.

Daftar Pustaka

Cipta. Sumiati dan Asra. 2008. Model-model Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Depdiknas, (2003). Penilaian Tingkat Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas. 2008. Model-model Pembelajaran yang Efektif. Jakarta: Depdiknas.

Patty, S. (2014). Hubungan Dukungan Social Teman Sebaya dan Control Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA Kristen Ypkpm Ambon Tesis yang Tidak Dipublikasikan. Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

Winkel, W.S. 2005. Psikologi Pengajaran, Jogjakarta: Media Abadi.

Winkel. (1996). Psikologi belajar. Jakarta: Raja Grasindo Persada

Wiramihardja, S. 2003. Keeratan Hubungan antara Kecerdasan, Kekuatan, Kemauan, dan. Prestasi Belajar. Jurnal Psikologi 11(1), hal 70 – 81.