PROFIL SISTEM INFORMASI MANEJEMEN

SMPN 1 HALMAHERA UTARA

Alice Y. Wote

Stefen D. Besare

Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Halmahera

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengkaji mekanisme penerapan sistem informasi administrasi akademik, unsur-unsur penunjang, serta kendala-kendala yang dihadapi saat penerapan SIM di SMPN 1 Halmahera Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik analisis menelaah data, menyajikan dan kemudian menyimpulkan/mendeskripsikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa mekanisme penerapan SIM di SMPN 1 Halut belum maksimal, hal ini sangat dipengaruhi oleh beberapa kendala diantaranya; biaya yang tidak terakomodir secara baik, struktur organisasi yang belum tertata, SDM tenaga pendidk yang belum memadai, serta motivasi pemimpin sekolah yang rendah. Saran penelitian ini (1) perlunya pelatihan dalam bidang teknologi informasi bagi tenaga pendidik, khususnya yang menangani komputerisasi (2) perlunya pemberian motivasi dari kepala sekolah baik berupa pemikiran atau benda guna kelancaran, semangat kerja guru, (3) perlunya perbaikan sarana-prasarana maupun pengadaan komponen-komponen sistem informasi teknologi (komputer) agar produktivitas kerja administrasi akademik menjadi lancar.

Kata Kunci; Sistem Informasi Manejemen

PENDAHULUAN

Salah satu penunjang mutu pendidikan di sekolah ialah pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi manajemen. Menurut Stoner (dalam Rochaety dkk, 2006:3), sistem informasi manajemen yaitu metode yang formal yang menyediakan bagi pihak manajemen sebuah informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya, untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan, dan fungsi operasi sebuah organisasi yang lebih efektif.nPemanfaatan sistem informasi manajemen dalam bidang pendidikan sudah sangat diperlukan dalam proses pengelolaan sekolah, baik dalam hal pengelolaan administrasi akademik, administrasi kepegawaian, dan untuk proses pelaporan serta kebutuhan aplikasi database yang dapat mengelola data dan informasi sekolah, manajemen sekolah, dan konten-konten persiapan proses kegiatan belajar mengajar serta kebutuhan untuk menyediakan laporan-laporan dari sekolah secara cepat dan valid. Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah (10-10-2016, 10.00 wit) memaparkan bahwa SMPN 1 Halut ingin membangun sistem informasi manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha tersebut belum maksimal.

Penyebab utamanya karena struktur organisasi sekolah secara keseluruhan yang belum terakomodir secara baik, rencana organisasi sekolah secara keseluruhan yang belum memadai, personil sistem yang tidak memadai, pengaturan perangkat pembelajaran yang belum terakomodir secara baik, serta kurangnya sumber daya manusia yang handal mengenai komputerisasi dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi dan motivasi dari personil sekolah. Bertolak dari kondisi demikian maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih mendalam terkait dengan sistem informasi manejemen yang diimplementasikan oleh SMPN 1 Halut.

Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah; 1) Bagaimanakah mekanisme penerapan sistem informasi administrasi akademik pada SMPN 1 Halut? 2) Apa sajakah unsur-unsur penunjang dalam penerapan sistem informasi administrasi akademik pada SMPN 1 Halut? 3) Apa sajakah kendala-kendala yang mempengaruhi penerapan sistem infomasi administrasi akademik pada SMPN 1 Halut ?

Kerangka teoritis yang digunakan dalam penelitian ini ialah konsep sistem informasi manajemen. Sistem informasi merupakan kombinasi teratur apapun dari sumber daya manusia, hardware, software, data dan jaringan KNSI (2009:8). Lucas (dalam Kumorotomo dan Margono, 1994:14) mendefenisikan sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organsasi.

Sistem informasi terdiri dari komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, prosedur kerja) proses (data menjadi informasi) mencapai tujuan. Semua sistem informasi memiliki tiga kegiatan utama, yaitu: mereka menerima data sebagai masukan (input); kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran akun (up-dating account) dan lain-lain; dan akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output) Scott (2004:69).

Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru.

Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk men-transfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas-aktivitas yang akan menggunakan. Berakitan dengan manejemen, Terry dan Rue (2004:10) mendefinisikan “manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasi atau maksud-maksud yang nyata”. Manajemen juga adalah suatu kegiatan, “managing” – pengolahan –, sedang pelaksananya disebut manajer atau pengelola. ,

Terry (1977:4) dalam bukunya “Principles of Management” mengemukakan bahwa “Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating and controlling, performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human beings and other resources” (manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan/pengendalian, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya). James F. Stoner (dalam Kakansing, 2009:11) mendefinisikan manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sekumpulan sistem informasi yang saling berinteraksi, yang memberikan informasi baik untuk kepentingan operasi atau kegiatan manajerial (Scott, 2004:69).

Scott menambahkan SIM adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atau dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

SIM juga mendukung operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi menghasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi, menyediakan informasi untuk operasional organisasi (SI area fungsional). SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi (Kumorotomo dan Margono, 1994:13-14).

Menurut Robert W. Holmes (dalam Rochaety, 2008:12) SIM adalah sistem yang dirancang untuk menyajikan informasi pilihan yang berorientasi kepada keputusan yang diperlukan oleh manajemen guna merencanakan, mengawasi, dan menilai aktivitas organisasi yang dirancang dalam kerangka kerja yang menitiberatkan pada perencanaan keuntungan, perencanaan penampilan, dan pengawasan pada semua tahap. SIM adalah sebuah sistem mesin/manusia yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi Davis (2002:3). Selanjutnya, Donald W. Kroeber (dalam Kambey 2006:1) mendefinisikan SIM sebagai sebuah organisasi, sejumlah proses yang menyediakan informasi kepada manajer sebagai dukungan dalam operasi dan pembuatan keputusan dalam suatu organisasi. Kemudian Raymond dan George Schell (2004:259-260) menambahkan bawha SIM merupakan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa.

Berdasarkan beberapa pemikiran tersebut dapat ditarik suatu simpulan sederhana bahwa SIM merupakan aktivitas yang dapat memberikan informasi bagi para pengelola lembaga (sekolah) untuk seefektif, kritis dengan memanfaatkan dan mengintregasikan berbagai perangkat keras maupaun perangkat lunak dengan dukungan sumber daya manusia yang tinggi untuk mencapai pelayanan pendidikan yang maksimal, dengan demikian SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

Sistem Informasi Manajemen dalam lingkungan pendidikan adalah sebuah sistem informasi untuk kebutuhan manajemen lembaga pendidikan dalam hal ini adalah sekolah. Sekolah yang dapat dicover dengan SIMDIK ini adalah sekolah TK, SD, SMP, SMA dan sederajat. Sekolah mempunyai siswa dan guru sebagai subyek dari aktivitas di sekolah. Setiap siswa mempunyai data siswa seperti nama, tempat tanggal lahir, NISN dan lain – lain. Guru disamping mempunyai nama, alamat, jabatan dan seterusnya juga memiliki daftar nilai, Kalender pendidikan dan lain-lain. Informasi yang didapat guru haruslah akurat dan konsisten oleh karena itu haruslah dibuat suatu sistem yang mampu menjaganya.

Mekanisme penerapan sistem informasi ialah (a) Mekanisme pengendalian dan Umpan balik: mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan masukan maupun proses (dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dengan keluaran yang dikehendaki/standar) (b) Batas: pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan) yang menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batas sistem dapat dimodifikasi dan berpengaruh terhadap perubahan perilaku sistem. Contoh: pertumbuhan penjualan dipengaruhi modal, gerakan pesaing, pembelian. Apabila saham dijual akan meningkatkan modal sehingga dapat mengubah perilaku sistem penjualan (c) lingkungan: segala sesuatu yang berada di luar sistem dan dapat mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan bagi sistem informasi dapat berupa vendor, pelanggan, pemilik, pemerintah, bahkan pesaing (http://unsur-unsur-sistem-informasi). Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem atau subsistem-subsistem (components), Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary), Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment), Suatu sistem mempunyai penghubung atau antarmuka (interface) dan suatu sistem mempunyai tujuan (goal). Lihat gambar:

Kemampuan sistem informasi ialah: (a) Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi (b) menyediakan kominukasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah (c) Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses (d) memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan cepat dan murah (e) meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau mempercepat pengetikan dan penyuntingan (d) Pembiayaan yang lebih murah dari pada mengerjakan secara manual (http://mampu.php). Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari delapan komponen, dimana semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Komponen-komponen tersebut ialah: (1) Komponen input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar (2) komponen model. Komponen model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan (3) komponen output. Komponen output terdiri dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem (4) Komponen teknologi, yang merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan (5) komponen hardware. Komponen ini berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi, yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi (6) Komponen software yang befungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi (7) komponen basis data yang merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunkan perangkat lunak untuk memanipulasinya (8) komponen kontrol. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, teperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. (http://komponen.php.com).

Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen seperti; orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik. Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP. Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer. Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran. Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama: 1) sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer, 2) aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan. 3) aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi. File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain di atas kertas, mikro filman dan lain sebagainya. Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data. Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi di antara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain (http://elemen.php.com). Sisitem informasi manejemen yang diterapkan dalam bidang bidang (sekolah) sangat diperlukan sebab sangat membantu pelaksanaan aktifitas pengadministrasi sekolah dan berbagai aktifitas akademik lain yang berkaitan dengan sekolah.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah naturalistic inquiry research dengan kata lain, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sejalan dengan pendapat dari Sugiyono (2008:14), bahwa metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Nasution (2003:18) menjelaskan bahwa ”disebut metode naturalistik kualitatif karena situasi lapangan penelitian bersifat natural atau wajar, sebagaimana adanya tanpa manipulasi atau diatur dengan eksperimen atau tes”. Menurut Bogdan & Biklen (dalam Imron Rosidi 2007:33) ada beberapa alasan penggunaan metode pendekatan kualitatif: 1) sumber data penelitian adalah latar yang alamiah, 2) data yang dikumpulkan ditulis dalam bentuk kata-kata dan gambar, 3) perhatian ditujukan pada proses 4) analisis data dilakukan secara induktif, 5) penelitian ditujukan untuk mengungkapkan makna dibalik peristiwa, serta dalam pengumpulan data utama, peneliti sendirilah yang menjadi instrumen utama.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif digunakan untuk mengamati suatu situasi yang alamiah, lebih mengedepankan pemberian makna daripada generalisasi. Rancangan penelitian ini diawali dengan penentuan fokus yaitu penerapan sistem informasi manajemen pendidikan pada SMPN 1 Halut, dengan data yang dikumpulkan nantinya berupa catatan lapangan dokumen, hasil wawancara dan foto-foto dokumentasi di tempat penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan bersamaan. Gay dan Airissan, (2000: 239-241) menjelaskan; analisis data dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data. Artinya peneliti melakukan analisis data pada saat studi pendahuluan, sementara, bahkan sampai tahap penarikan kesimpulan untuk memahami seperti apa mekanisme penerapan sistem informasi manejemen SMPN 1 Halut.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini ialah mengkaji mekanisme penerapan sistem informasi manejemen sekolah menengah pertama negeri 1 Halut beserta kendala-kendala yang dihadapi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mekanisme yang diperoleh dari observasi dan dokumentasi dalam penerapan sistem informasi administrasi akademik pada SMPN 1 Halut memiliki beberapa tahapan dalam penerapannya yaitu: (1) Penerimaan informasi/penyediaan informasi, dalam hal ini sekolah menerima surat keputusan dari Dinas Pendidikan tentang Penerimaan Siswa Baru dan memberikan pengumuman siswa baru, (2) Membuat perencanaan, dimana sekolah menetapkan waktu untuk penerimaan siswa baru dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama proses penerimaan siswa baru, dan (3) Pengambilan keputusan, hal ini dilakukan untuk menetapkan siswa-siswa yang layak untuk menjadi siswa SMPN 1 Halut.

Mekanisme Penerapan SIM

Ketersediaannya informasi dengan melihat mekanisme penerapan sistem informasi administrasi akademik pada SMPN 1 Halut sedang dalam perbaikan yang lebih baik. Hal ini dilihat dari proses masuknya siswa baru sampai pada penamatannya telah dikelolah dalam satu sistem yang menggunakan komputer. Seluruh data dari identitas siswa bahkan para guru dan staff telah sedang dimasukan dalam komputer. Proses pendataan dilakukan kembali untuk di masukan dalam komputer yang nantinya sangat berguna dikemudian hari dan memudahkan pencarian kembali apabila diperlukan namun juga masih ada sebagian guru yang masih menggunakan pola manual. Hal ini sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah, mengingat sumber daya manusia rata-rata belum memahami manfaat teknologi informasi, faaktor usia dan bahkan belum menguasai bidang komputerisasi. Terbukti di SMPN 1 Halut dari empat puluh enam informan hanya 19 orang yang mampu mengoperasikan komputer. Suatu lembaga pendidikan dapat berhasil sangat ditunjang oleh kapabilitas penerapan teknologi informasi dalam menghadapi perubahan zaman. Koesnandar, (2007:5) menegaskan bahwa; Dengan mencermati perkembangan teknologi informasi dalam dunia pendidikan dan beberapa komponen penting yang perlu disiapkan serta mengembangkan program e–learning di sekolah bukanlah suatu hayalan belaka bahkan sesegera mungkin untuk diwujudkan. Kapability tenaga pendidik di sekolah terhadap teknologi merupakan sebuah investasi teknologi informasi yang handal dan responsif akan perruabahan zaman yang tidak terbatas pada nilai informasi tetapi juga menyangkut proses penguasaannya.

Unsur Penunjang Penerapan SIM

SMPN 1 Halut memiliki unsur–unsur yang cukup memadai dalam menunjang penerapan sistem informasi administrasi akademik namun belum dimanfaatkan secara seoptimal. Hal ini terlihat jelas sebagaian besar guru-guru yang belum mampu memanfaatkan alat berbasis komputer. Hal ini disampaikan kepala sekolah bahwa: SMPN 1 Halut sangat membutuhkan pengelolaan sistem informasi manajemen yang berbasis komputer apa lagi dalam rangka menjadi sekolah berstandar nasional, sebab sistem informasi manajemen yang dikelola melalui komputerisasi sangat membantu mempermudah sekolah dalam pembuatan rencana, pengawasan dan terutama untuk pengambilan keputusan. Informasi dari informan di atas sesuai dengan pendapat Stoner bahwa sistem informasi manajemen adalah merupakan suatu metode formal yang menyediakan bagi pihak manajemen sebuah informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya, untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan, dan fungsi operasi sebuah organisasi yang lebih efektif Rochaety dkk, (2006:3). Oleh sebab itu penerapan sistem informasi manajemen sangat dibutuhkan untuk peningkatan mutu pendidikan. Pengeloaan data dan informasi secara manual memang memberikan keuntungan seperti yang dirasakan oleh para guru di SMPN 1 Halut, namun ada pula kerugiannya yaitu kecepatan dalam memproduksi informasi sangat lambat dan tingkat kepercayaan pemakai terhadap informasi yang di hasilkan juga kecil karena fasilitas penunjang sistem informasi tidak menjamin keberhasilan serta keamanan data, namun apabila pengelolaannya menggunakan komputer maka sebuah informasi dapat dikelola tepat waktu, dapat dipercaya dan dapat mendukung pengambilan keputusan secara tepat.

Kendala Penerapan SIM

Penerapan sistem informasi manejemen administrasi akademik SMPN 1 Halut menemukan berbagai hambatan yaitu: (1) kurang terakomodirnya biaya untuk peningkatan atau pengadaaan sarana dan prasarana yang telah rusak atau tidak layak pakai, (2) struktur organisasi secara keseluruhan yang belum berjalan baik, (3) rencana organisasi sekolah secara keseluruhan yang belum memadai, (4) kurang sumber daya manusia yang handal mengenai komputer, (5) kurangnya partisipasi dari personil sekolah, dan (6) kurangnya motivasi dari pimpinan bahkan menyangkut faktor usia dari seseorang yang membuat mereka enggan berkecimpung dengan IT, serta kendala lain yang terpenting yaitu ketersediaan biaya. Sejalan dengan hal tersebut, untuk menunjang peningkatan mutu salah satunya adalah sarana dan prasarana yang tidak layak pakai lagi masih tetap dipertahankan sehingga menyebabkan proses peningkatan belajar mengajar berjalan lamban. Struktur organisasi belum berjalan baik, sebab masih terlihat tumpang tindih dalam melakukan tugasnya atau tidak sesuai dengan jabatannya di sekolah, juga ditemukan kurangnya kerja sama diantara guru maupun dengan kepala sekolah yang masih mementingkan kepentingan individu. Persoalan mendasar yang ditemukan ialah kurangnya sumber daya yang handal mengenai pengoperasian komputer dari 46 orang (guru dan staf TU) yang menguasai komputer hanya 19 orang. Sedangkan yang lainnya hanya mengolah data-datanya secara manual. Selanjutnya mengenai persoalan rencana organisasi yang belum memadai terlihat banyak rencana-rencana yang telah ditetapkan belum tercapai karena tidak tepat sasaran. Berdasarkan observasi juga ditemukan masih kurangnya partisipasi dari personil sekolah sebab pola pikirnya masih sulit berubah, suka melakukan penaganan infromansi secara manual dan kurang adanya kemauan untuk mengetahui teknologi informasi serta kurang mau bekerja sama untuk mencari terobosan-terobosan baru agar dapat melakukan pengelolan sistem informasi manajemennya berbasis komputer. Semua itu terjadi karena masih rendahnya motivasi pimpinan terhadap para bawahannya.

PENUTUP

Simpulan

Simpulan dalam penelitian ini ialah mekanisme penerapan sistem informasi manejemen di SMPN 1 Halut belum maksimal dan efektif dalam menunjang produktifitas kerja akademik administrasi sekolah, hal tersebut tidak didukung dengan ketersediaan SDM yang optimum serta pengelolaan biaya yang belum terakomodir dengan baik, juga struktur organisasi sekolah yang belum tertata dengan baik. Hal ini telah berdampak pada penerapan sistem informasi manejemen di sekolah yang lemah.

Saran

Saran penelitian ini ialah (1) perlunya pelaksanaan pelatihan pengoperasian komputer terhadap guru-guru yang menangani sistem informasi manejemen di SMPN 1 Halut, (2) pengadaan sarana-prasarana yang menunjang efektifitas sistem informasi manejemen di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Davis, Gordon, M. 1999. Sistem Informasi Manajemen, “Kerangka Dasar”. PT Pustaka Binaman Presindo: Jakarta.

Gay, & Airrisan. 2000. Educational Researsch, Prenctice Hall New Jersey USA.

Imron Rosidi. 2007. Peran Kepala Sekolah dalam Pengorganisasian Pembelajaran di SMP Kartika Wirabuana 4 Manado (Tesis). PPs UNIMA Prodi Manajemen Pendidikan: Manado.

KNSI. 2009. Sistem Informasi, “Berbagai Makalah”. Kampus Fakultas Teknologi Industri & Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta

Kakansing, W. 2009. Sistem Informasi

Manajemen. Wineka Media: Malang.

Kambey, D. C. 2006. Landasan Teori Administrasi/Manajemen, “Sebuah intisari”. Yayasan Tri Ganesha Nusantara: Manado.

Koesnandar. 2007. Pengembangan Bahan Ajar

Berbasis Web, http://www.edukasi.net diunggah 20 Juli 2016, pukul 11.30 WIT

KNSI. 2009. Sistem Informasi, “Berbagai Makalah”. Kampus Fakultas Teknologi Industri & Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta.

Kumorotomo, W. & Margono, S. 1994. Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi-organisasi Publik. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Rochaety, E. Rahayuningsih P., Yanti P., G., 2008. Sistem Informasi Manajemen. Bumi Aksara: Jakarta.

Raymond dan George Schell. 2004. Sistem

Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Indeks.

Scott, George M. 1997. Principles of Management Information System, terjemahan oleh Achmad Nashir Budiman, Edisi I. PT.Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta: Bandung.

Terry, G. R. & Rue, L. W. 2008. Dasar-dasar Manajemen. Bumi Aksara: Jakarta.

http://unsur-unsur-sistem-informasi diunggah 20 Juli 2016, pukul 11.00 WIT

http://mampu.php diunggah 22 Juli 2016, pukul 10.00 WIT

http://komponen.php.com diunggah 20 Juli 2016, pukul 08.00 WIT

http://elemen.php.com diunggah 24 Juli 2016, pukul 14.00 WIT