STRATEGI PEMBELAJARAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
STRATEGI PEMBELAJARAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MATERI TENTANG PERKALIAN 2 BILANGAN MELALUI METODE DEMONTRASI MENGGUNAKAN
PERAGA GAMBAR SISWA KELAS II SEMESTER I
DI SDN 4 MENDENREJO KECAMATAN KRADENAN
KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Waluyo
SDN 4 Mendenrejo Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora
ABSTRAK
Tujuan melaksanakan guru melakssiswaan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dari 31 siswa yang diperoleh nilai 55 adalah 5 siswa,yang memperoleh nilai 60 sebanyak 5 siswa,yang memperoleh nilai 65 sebanyak 5 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 4 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa, nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 85 dengan nilai rata-rata 71. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I dengan menerapkan dari jumlah 31 siswa diperoleh data nilai memberikan tes formatif tentang perkalian 2 bilangan siswa memperoleh nlai 55 sebanyak 3 siswa,yang memperoleh nilai 60 sebanyak 3 siswa,yang memperoleh nilai 65 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 4 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa, sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 5 siswa, nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rata-rata 71 Pelaksanaan perbaikan pembelajaran menerapkan metode Demontrasi dengan peraga gambar siklus II, jumlah 31 siswa melakssiswaan tes formatif untuk tentang perkalian 2 bilangan siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 6 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 6 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 9 siswa,sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 10 siswa nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 90,dan semua siswa telah memncapai nilai ketuntasan.Peningkatan nilai rata-rata pra siklus 65,menjadi 74 pada siklus I dan pada siklus II nilai rata-rata menjadi 83 jadi upaya guru melakssiswaan penelitian dapat meningkatkan pristasi belajar siswa.
Kata Kunci: Meningkatkan Belajar Matematika Demontrasi Menggunakan Peraga
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Guru mempunyai tugas dan peranan yang sangat penting melakssiswaan tugas untuk mendidik,mengajar, melatih, membina kepribadian agar memiliki perilaku berbudi pekerti yang luhur. Perkembangan dan kemajuan pendidikan demi kelangsungan hidup bangsa itu sendiri. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia yang sedang berjalan mengantarkan pembentukan suatu pemerintahan negara Indonesia untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa.. menuntut penyelenggaraan dan pengembangan ilmu pengetahuan guru mempunyai tugas untuk perkembangan dan kemajuan pendidikan bangsa Indonesia yang selalu mengalami perkembangan dan kemajuan pendidikan..
Sejak tahun 1989, dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Tujuan Pendidikan Nasional dirumuskan sebagai berikut: Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini didasari oleh perkembangan matematika dibidang teori bilangan, aljabar, teori peluang dan analisis. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan matematika yang kuat sejak dini untuk memiliki pengetahuan yang luas dalam menghitung,maka sejak siswa pada kelas rendah untuk menguasai pembelajaran matematika secara detail.
Kondisi di SD Negeri 4 Mendenrejo bila dilihat dari segi sarana dan prasarana sudah memadai. enam ruangan kelas dan satu ruang kantor, instalasi listrik sudah tersedia dan halaman sekolah cukup bermain. Tersedianya media pembelajaran seperti komputer makin mempermudah terciptanya proses pembelajaran yang efektif. Kondisi gedung yang kokoh dan terawat baik. Sayangnya keadaan sekolah yang demikian itu ternyata tidak didukung dengan kondisi lingkungan sekitar sekolah yang kondusif. Lokasi SD Negeri 4 Mendenrejo terletak ditepi jalan yang menghubungkan antar kecamatan, desa. kendaraan banyak yang lewat hal ini menggangu proses belajar mengajar. Memang lingkungan sangat mendukung keberhasilan suatu sekolah. Keadaan lingkungan sekolah yang demikian mengganggu konsentrasi belajar siswa sehingga pencapaian prestasi belajar siswa masih kurang maksimal.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dalam penelitian ini,pembelajaran matematika tentang perkalian 2 bilangan siswa kelas II semester I di SDN 4 Mendenrejo Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora adalah:
1. Apakah guru melalui menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga sekelompok gambar dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika tentang perkalian 2 bilangan siswa kelas II semester I di SDN 4 Mendenrejo tahun pelajaran 2016/2017?”
2. Apakah guru melalui menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga sekelompok gambar dapat meningkatkan pristasi belajar matematika tentang perkalian 2 bilangan siswa kelas II semester I di SDN 4 Mendenrejo tahun pelajaran 2016/2017?”
3. Apakah guru melalui menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga sekelompok gambar dapat meningkatkan motivasi belajar matematika tentang perkalian 2 bilangan siswa kelas II semester I di SDN 4 Mendenrejo tahun pelajaran 2016/2017?”
Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilakssiswaan oleh guru memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menerapkan metode demontrasi dengan peraga gambar untuk meningkatkan kemampuan belajar matematika tentang perkalian 2 bilangan siswa kelas II semester I di SDN 4 Mendenrejo.
2. Menerapkan metode demontrasi dengan peraga sekelompok gambar untuk meningkatkan pristasi belajar matematika tentang perkalian 2 bilangan siswa kelas II semester I di SDN 4 Mendenrejo.
3 Menerapkan metode demontrasi dengan peraga sekelompok gambar untuk mengalikan 2 bilangan percaya diri siswa dalam perkalian 2 bilangan.
4 Menerapkan metode demontrasi dengan peraga sekelompok gambar meningkatkan kualitas belajar siswa kelas II di SDN 4 Mendenrejo.
5 Menerapkan metode demontrasi dengan peraga sekelomopk gambar meningkatkan mutu pembelajaran di SDN 4 Mendenrejo..
6 Menerapkan metode demontrasi dengan peraga sekelompok gambar untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakssiswaan proses pembelajaran di SDN 4 Mendenrejo.
7 Menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga sekelompok gambar untuk meningkatkan ketrampilan guru dalam melakssiswaan pembelajaran.
8 Menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan alat peraga yang sesuai dengan meteri meningkatkan professional guru dalam melaksanan proses pembelajara.
Manfaat Penelitian
Diharapkan dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi, siswa, peneliti sekolah
Bagi siswa..
1 Dapat menumbuhkan kemampuan belajar matematika siswa di SDN 4 Mendenrejo.
2 Dapat meningkatkan pristasi belajar matematika siswa di SDN 4 Mendnrejo.
3 Dapat meningkatkan kualitas belajar siswa di SDN 4 Mendenrejo.tentang perkalian 2 bilangan
Bagi Peneliti.
1 Dapat menambah pengetahuan dalam penelitian ttindakan kelas yang dilakssiswaan oleh guru
2 Dapat menambah wawasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang dmiliki sebagai tenaga yang profesional
3 Dapat menambah kemampuan dalam pengembangan profesi guru, hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai penilaian angka kridit jabatan fungsional guru
Bagi Sekolah
1 Meningkatkan kualitas pembelajaran di SDN 4 Mendenrejo pelajaran matematika tentang perkalian 2 bilangan
2 Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangsih pada buku perpustakaan sebagai bahan bacaan sebagai bahan pertimbangan pengembangan profesi.
3 Hasil penelitian dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menambah wawasn
yang terkait dengan tugas sehari-hari di sekolah
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
Konsep dasar matematika perlu dipelajari siswa sejak usia dini. Konsep tersebut diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan Kegunaan matematika antara lain: (1) untuk memecahkan persoalan sehari-hari. (2) pengembangan ilmu dan (3) mengembangkan matematika itu sendiri. Menurut Ruseffendi (1989, h. 23) menyatakan bahwa matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi aksioma, dan dalil dimana setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif. Sedangkan Johson dan Rising (1972) menyatakan bahwa matematika itu adalah berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logik, matematika yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat.
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan komponen berpikir logis, analisis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama, kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif
Pengembangan Metode Demonstrasi
Dalam proses belajar matematika, Bruner (1982) berpendapat bahwa pada dasarnya kemampuan mental siswa berkembang secara bertahap mulai dari yang sederhana ke yang rumit, mulai dari hal yang mudah menuju yang sulit, dan dari mulai yang nyata atau konkret kepada yang abstrak. Secara lebih jelas Bruner menyebut tiga tahapan yang perlu diperhatikan sebagai model dalam menyajikan pelajaran.
Metode demonstrasi atau disebut juga peragaan mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara obyeknya atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu. Metode demonstrasi adalah merupakan cara guru menyajikan bahan pelajaran dengan memperlihatkan untuk mendemonstrasi cara guru menyajikan bahan pelajaran dengan memperlihatkan suatu proses dalam rangka untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.
Dalam pembelajaran matematika khususnya pengerjakan hitung bilangan melalui penerapan, metode demonstrasi dengan peraga sekelompok gambar sangat diperlukan karena dengan demonstrasi, siswa akan terbimbing melalui contoh yang akan diperagakan serta berikutnya dapat terlatih memperagakan caranya di depan kelas sehingga dapat dengan mudah mengerjakan pengerjakan hitung bilangan matematika. Dalam melakssiswaan tugas, siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan nyata. Peragaan dapat diberikan dan dilakukan secara kelompok atau perorangan. melalui metode ini siswa dapat mengembangkan berbagai keterampilan dan pembiasaan kerja mandiri serta bersikap jujur.
Alat peraga dalam pembelajaran matematika tentang perkalian 2 bilangan adalah dengan peraga sekelompok gambar yang gunakan ketika mengajar untuk membantu menjelaskan materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa. Belajar yang efektif harus mulai dengan pengalaman langsung atau pengalaman konkret dan menuju kepada pengalaman yang lebih abstrak. Menurut Gagne menempatkan alat peraga sebagai komponen sumber, dia mendefinisikan alat peraga sebagai komponen sumber belajar dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan Briggs berpendapat bahwa harus ada sesuatu untuk mengkomunikasikan materi supaya terjadi proses belajar. Karena itu dia mendefinisikan alat peraga sebagai wahana fisik yang mengandung materi pembelajaran. Wilbur Schramm nampaknya melihat alat peraga dalam Pendidikan sebagai suatu teknik untuk menyampaikan pesan. Oleh sebab itu dia mendefinisikan alat peraga sebagai teknologi pembawa informasi atau pesan pembelajaran (Noeni Nasution; 2004, h. 73). Berdasarkan beberapa pendapat tentang alat peaga diatas dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah alat bantu yang di gunakan dalam berkomunikasi dengan siswa untuk menerangkan atau menjelaskan konsep sehingga dapat memupuk kreativitas guru siswa guna mempelancar dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar.
Penelitian yang relevan
Penelitian yang dilakukan oleh (Noeni Nasution; 2004, h. 73). Berdasarkan pendapat tentang alat peaga diatas dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah alat bantu yang di gunakan dalam berkomunikasi dengan siswa untuk menerangkan atau menjelaskan konsep sehingga dapat memupuk kreativitas guru dan siswa guna mempelancar dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar.
Kepemimpinan guru dalam pengembangan pendidikan science: pembelajaran yang bertolak dari sistem pendidikan yang diterapkan. Penelitian tmenjelaskan keberhasilan pendidik profesional yang bertempat tinggal di sekolah. Mereka dianggap mampu memberikan kualitas pembelajaran bagi siswa khususnya dalam pengembangan sistem pendidikan Pengembangan profesional telah sebagai sebuah aktivitas keinginan guru dalam, strategi pengembangan profesional ini sudah tidak menggunakan strategi pengembangan pendidikan masa lampau. Keberhasilan penelitian ini tidak terlepas dari peranan tenaga pengajar yang semakin berkembang termasuk beberapa mata pelajaran khusus pelajaran matematika yang mampu memberikan warna tersendiri terhadap kualitas pendidikan matematika
Kerangka Berfikir
Berdaarkan bagan di atas maka peneliti mengajukan kerangka berfikir sebagai berikut:
1 Guru melalui menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga sekelompok gambar dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika tentang perkalian 2 bilangan siswa kelas II semester I di SDN 4 Mendenrejo tahun pelajaran 2016/2017
2 Guru melalui menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga sekelompok gambar dapat meningkatkan pristasi belajar matematika tentang perkalian 2 bilangan siswa kelas II semester I di SDN 4 Mendenrejo tahun pelajaran 2016/2017
3 Guru melalui menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga sekelompok gambar dapat meningkatkan motivasi belajar matematika tentang perkalian 2 bilangan siswa kelas II semester I di SDN 4 Mendenrejo tahun pelajaran 2016/2017
Hipotesisi
Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka dalam penelitian mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga sekelompok gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pengerjakan tentang perkalian 2 bilangan siswa kelas II semester I di SDN 4 Mendenrejo tahun pelajaran 2016/2017.
2 Penggunaan metode demontrasi dengan menggunakan peraga sekelompok meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tentang perkalian 2 bilangan siswa kelas II semester I di SDN 4 Mendenrejo tahun pelajaran 2016/2017.
3 Guru melalui menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga sekelompok gambar dapat meningkatkan motivasi belajar matematika tentang perkalian 2 bilangan siswa kelas II semester I di SDN 4 Mendenrejo tahun pelajaran 2016/2017.
METODE PENELITIAN
Seting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dilakssiswaan di kelas II semester I di SDN 4 Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Tahun Pelajaran 2016//2017 dengan jumlah 31, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian dilakssiswaan pada saat mata pelajaran matematika berlangsung dengan kompetensi dasar tentang perkalian 2 bilangan. Pertimbangan guru menentukan tempat penelitian tersebut karena sehari-hari guru mengajar di SDN 4 Mendenrejo sehingga guru mempunyai banyak waktu dan kebebasan dalam melakukan penelitian
Sumber Data
Data Penelitian Tindakan Kelas ini diambil atau dikumpulkan melalui guru kelas yaitu peneliti sendiri dan siswa kelas II semester I di SDN 4 Mendenrejo,melalui kegiatan dokumen hasil penilaian pra siklus,yang digunakan sebagai dasar untuk melakssiswaan tindakan melakssiswaan tindakan kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II observasi dilakssiswaan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam melakssiswaan pembelajaran.
Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui:
a. Tes tertulis
Tes tertulis ini dilakssiswaan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Pada setiap siklus. Nilai yang diperoleh pada ulangan inilah sebagai data yang akan dianalisis.
b. Observasi
Observasi dilakukan oleh teman sejawat sesama Guru yang mengampu mata pelajaran matematika dan kepala sekolah. Observer dan kepala sekolah ikut masuk dalam ruangan kelas, untuk mengamati langsung kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya, sehingga selama kegiatan pembelajaran berlangsung dapat diikuti terus menerus baik dari sisi Gurunya maupun dari sisi siswa. Hal yang diobservasi adalah sikap, ucapan, gerakan dan tingkah laku siswa maupun langkah-langkah yang diambil oleh siswa selama pembelajaran berlangsung. Hasil observasi ini yang akan dijadikan bahan refleksi untuk perbaikan proses pembelajaran pada siklus berikutnya.
c. Hasil refleksi
Refleksi dari teman sejawat sesama Guru yang mengajar mata pelajaran matematika dan kepala sekolah dilkssiswaan setelah proses pembelajaran selesai pada setiap siklus. Kekurangan yang terjadi pada setiap siklus baik dari perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran didiskusikan untuk memperoleh perencanaan dan pelaksanaan yang lebih baik dari pada siklus sebelumnya.
Validasi Data.
Pada penelitian tindakan kelas ini analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis diskriptif, yaitu:
1. Menganalisis hasil belajar siswa yang bentuknya nilai ulangan pada akhir setiap siklus. Nilai hasil ulangan (tes) pada setiap siklus dianalisis secara diskriptip komparatif, dengan cara membandingkan nilai ulangan (tes) pada setiap siklus dengan indikator kinerja.
2. Menganalis observasi teman sejawat dan kepala sekolah dengan menggunakan analisis diskriptip berdasarkan hasil observasi dan refefleksi setiap siklus
Analisis Data
Analisa data penelitian ini meliputi:
a. Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakssiswaan melalui observasi pemberian angket dan mengadakan melakssiswaan kegiatan pembelajaran guru dan belajar siswa dalam mempelajari materi nilai uang pembelajaran matematika.
b. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang sifatnya terukur yang dinyatakan dengan angka-angka. Data diambil dari hasil belajar siswa yang berhubungan dengan materi soal cerita yang melibatkan nilai uang pembelajaran matematika
Indikator Kinerja
Keberhasilan dalam suatu penelitian dapat diukur dari indikator kinerja yang ditetapkan oleh peneliti. Dengan dimanfaatkannya guru dalam memahami penyusunan sehingga dapat meningkatkan kemampuan guru dengan nilai kriteria ketuntasan minimal Baik. Indikator kinerja dianggap berhasil jika terjadi peningkatan hasil belajar guru yang dapat diketahui dari peningkatan nilai rata-rata ulangan harian guru pada akhir pembelajaran guru memberikan penilaian hasil dan ketuntasan guru mencapai nilai sesuai kreteria yang ditentukan.
Prosedur Penelitian
Penelitian yang di laksanakan penulis melalui Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari Dua siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu
Tahap Perencanaan,Tahap Pelaksanaan,Tahap Pengamatan,Tahap Refleksi
HASIL PEENELITIAN DAN PEEMBAHASAN
Diskripsi Hasil Penilaian Pra Siklus
Guru melakssiswaan kegiatan pembelajaran memberikan tes formatif data hasil belajar dari 31 siswa yang memperoleh nilai 55 adalah 5 siswa,yang memperoleh nilai 60 sebanyak 5 siswa,yang memperoleh nilai 65 sebanyak 5 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 4 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa, nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 85 dengan nilai rata-rata 71 siswa ketuntasan mencapai 52% yang tuntas baru 16 siswa.
Diskripsi Hasil Penilaian Siklus I
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I dari jumlah 31 siswa diperoleh data nilai memberikan tes formatif siswa memperoleh nilai 60 sebanyak 3 siswa,yang memperoleh nilai 55 sebanyak 3 siswa,yang mendapat nilai 65 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 siswa nilai 80 sebanyak 4 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa,sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 5 siswa, nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rata-rata 74, ketuntasan mencapai 68% dan siswa yang sudah mencapai nilai tuntas sebanyak 21 siswa
Diskripsi Hasil Penilaian Siklus II
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II, jumlah 31 siswa diperoleh data melakssiswaan tes formatif siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 6 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 6 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 9 siswa,sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 10 siswa nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rata-rata 83,dan semua siswa telah memncapai nilai ketuntasan 31 siswa.KKM 70.
Pembhasan
Penelitian ini dilakssiswaan dalam tiga pembelajaran; pembelajaran awal, 1) Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat masih sangat rendah. 2) Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran dan aktif mengerjakan tugas.3) Hubungan siswa dengan guru selama pembelajaran 4) Hubungan siswa dengan guru selama pembelajaran 5) Partisipasi siswa dalam pembelajaran melakukan kegiatan kelompok diskusi, sesuai dengan petunjuk guru. Hasil pengamatan teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat menunjukkan adanya perubahan karena sudah menerapkan metode demontrasi, penggunaan alat peraga gambar.
Siklus I
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I setelah mengadakan pengamatan dengan dibantu oleh teman sejawat tentang aktivitas belajar siswa 1) Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat sudah adanya peningkatan sebagai bukti hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan. 2) Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran dan aktif mengerjakan tugas yang diberikan menunjukkan adanya peningkatan,.3) Hubungan siswa dengan guru selama pembelajaran menunjukkan adanya kemajuan saling komunikatif 4) Hubungan siswa dengan guru selama pembelajaran sebagai siswa menunjukkan adanya rasa tanggungjawab 5) Partisipasi siswa dalam pembelajaran melakukan kegiatan demontrasi, sesuai dengan petunjuk guru. Hasil pengamatan teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat menunjukkan adanya perubahan karena belum menerapkan metode demontrasi, penggunaan alat peraga gambar.
Siklus II
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus menunjukkan perubahan yang sangat berarti 1) Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat sudah menunjukkan adanya perubahan yang sangat positif. 2) Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran dan aktif mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya.3) Hubungan siswa dengan guru selama pembelajaran sudah saling menunjukkan perubahan yang sangat berarti dalam pembelajaran 4) Hubungan siswa dengan guru selama pembelajaran melakssiswaan tugas yang diberikan dilakssiswaan dengan penuh tanggungjawab.5) Partisipasi siswa dalam pembelajaran dilakssiswaan kegiatan demontrasi sesuai dengan petunjuk guru. Hasil pengamatan dari peneliti yang dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat menunjukkan adanya perubahan karena sudah menerapkan metode demontrasi, penggunaan alat peraga gambar.
PENUTUP
Kesimpulan
Hasil dalam melakssiswaan penelitian indakan kelas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Guru melakssiswaan tes formatif dari 31 siswa yang diperoleh nilai 55 adalah 5 siswa,yang memperoleh nilai 60 sebanyak 5 siswa,yang memperoleh nilai 65 sebanyak 5 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 4 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa, nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 85 dengan nilai rata-rata 71.
2. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I dengan menerapkan metode Demontrasi dengan peraga gambar dari jumlah 31 siswa diperoleh data nilai memberikan tes formatif tentang perkalian 2 bilangan siswa memperoleh nlai 55 sebanyak 3 siswa,yang memperoleh nilai 60 sebanyak 3 siswa,yang memperoleh nilai 65 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 4 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa,sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 5 siswa, nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rata-rata 74
3. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran menerapkan metode Demontrasi dengan peraga gambar siklus II, jumlah 31 siswa melakssiswaan tes formatif untuk tentang perkalian 2 bilangan siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 6 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 6 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 9 siswa,sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 10 siswa nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 90,dan semua siswa telah memncapai nilai ketuntasan.Peningkatan nilai rata-rata pra siklus 71,menjadi 74 pada siklus I dan pada siklus II nilai rata-rata menjadi 83 jadi upaya guru melakssiswaan penelitian dapat meningkatkan pristasi belajar siswa.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan metode Demontrasi dengan peraga gambar untuk pengerjaan tentang perkalian 2 bilangan maka disarankan sebagai berikut
1. Guru sebaiknya dalam melakssiswaan pembelajaran menggunakan untuk memilih, pembelajaran ini menerapkan metode Demontrasi dengan peraga gambar yang sesuai dengan materi yang diajarkan di antaranya metode demontrasi karena dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas II semester I di SDN 4 Mendenrejo dalam materi pengerjaan hitung bilangan.
2. Guru sebaiknya sebelum melakssiswaan pembelajaran untuk menyiapkan rencana pembelajaran, yang sebaik-baiknya dan memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan sehingga siswa mudah menerima materi yang diajarkan karena siswa tertarik pada kegiatan pembelajaran yang dilakssiswaan. sehingga pembelajaran berjalan efektif mencapai hasil yang diharapkan.
3. Guru melakssiswaan penelitian berguna meningkatkan kualitas hasil pembelajaran yang maksimal, dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang guru segala kemampuan sebagai seorang guru sebagai perwujudan tenaga yang profesional sehingga pristasi belajar yang diperoleh siswa meningkat dan berkualitas, untuk pengembangan pembelajaran di waktu yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Divisi Buku Perpendidikan Tinggi.
Hermawan, Asep Herry, dkk. 2007. Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Khafid, M, dkk. 2007. Matematika Penekanan Pada Berhitung 4. Jakarta: Erlangga.
Muhsetyo, Gatot, dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sukirman, dkk. 2003. Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardani, I.G.A.K. Julaeha, Siti dan Marsimah, Ngadi. 2015. Pemantapan Kemmapuan Profesional. Jakarta: Univesitas Terbuka.
Wardani, I.G.A.K; Wihardit, K dan Nasoetion, Noehi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Winataputra, Udin, S, dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Purnomosidi, dkk. 2008, Matematika Untuk SD/MI Kelas I, Jakarta: Depdiknas
Ngalim Purwanto, M, 2006. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Trianto,2007,Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher
Wardani, IGAK, 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka
Yamin, Martinis, 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press.