STUDI KORELASI TENTANG PEMAHAMAN 10 PERINTAH ALLAH DENGAN PERKEMBANGAN MORALITAS KAUM MUDA KATOLIK
STUDI KORELASI TENTANG PEMAHAMAN 10 PERINTAH ALLAH DENGAN PERKEMBANGAN MORALITAS KAUM MUDA KATOLIK
DI PAROKI GEMBALA BAIK BATU KEUSKUPAN MALANG
Hermus Hero
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,
Universitas Nusa Nipa Maumere
ABSTRAK
Kaum muda sebagai generasi penerus gereja dan tanah air diharapkan memiliki hidup rohani dan moralitas yang baik. Sejarah gereja menunjukan bahwa 10 perintah Allah itu menjadi dasar untuk mengatur moralitas umat beriman. Namun dewasa ini situasi moral kaum muda menjadi suatu keprihatinan gereja dan tanah air di Indonesia kaum muda sedang dilanda degradasi moral. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemahaman 10 perintah Allah dengan perkembangan moralitas kaum muda. Untuk mencapai tujuan di atas penelitian dengan menggunakan metode angket sebagai metode utama dan metode wawancara sebagai metode pelengkap. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik korelasi product moment dengan angka kasar. Koefisien korelasi hasil angket x dan y (ryx=0,354). Ini adalah r hitung, kemudian jika dipadukan dengan r table korelasi produck moment angka kasar untuk N=50, taraf 5%, =0,279. Sedangkan rxy=0,354, jadi untuk taraf signifikan 5%:rxy> r table. Dengan demikian ditemukan adanya hubungan antara pemahaman 10 perintah Allah dengan perkembangan Moralitas kaum muda Katolik, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antara pemahaman 10 perintah Allah dengan perkembangan Moralitas Kaum Muda Katolik diterima dengan signifikan (terbukti).
Kata kunci: Studi Korelasi, Moralitas
.PENDAHULUAN
Sejak semula Allah menghendaki agar seluruh ciptaanNya memperoleh keselamatan. Ia tidak mau membiarkan salah satu dari ciptaanya Jatuh Binasa. Kisah pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir menunjukan kepada kita bahwa Allah selalu menjaga dan menyelamatkan umatNya. Meskipun berulangkali bangsa Israel memberontak dan tidak setia namun Ia tetap setia dan mengasihi Mereka. Kesetian Allah itu semakin Nampak ketika Ia memanggil Musa dan menyampaikan ajaran, perintah serta larangan yang tertuang dalam 10 Perintah Allah atau Dekalog. Israel Punya keyakinan Bahwa didalam 10 perintah allah itu terungkap keprihatinan Allah yang menghendaki agar UmatNya tetap hidup dan setia KepadaNya. Seperti terungkap dalam surat kepada Orang Ibrani: “Aku menaruh hukumKu dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka aku akan menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umatKu”(Ibr 8:10).
Dewasa ini situasi moral kaum muda menjadi suatu keprihatinan Gereja dan tanah air Indonesia karena kaum muda kita sedang dilanda degradasi moral. Free sex, narkoba, pornografi, pembunuhan dan tindakan criminal lain hamper terjadi setiap waktu dan sering melibatkan kaum muda. Peristiwa-peristiwa yang terjadi ini juga tidak terlepas dari pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Selain itu budaya barat turt mempengaruhi pola pikir dan tindakan masyarakat khususnya kaum muda. Akibatnya krisis identitas pun mewarnai kehidupan kaum muda. Perkembangan zaman ikut mempengaruhi juga kaum muda paroki Gembala Baik batu. Paroki yang memiliki kaum muda 260 orang ini tersebar di 5 stasi dan 13 lingkungan. Kau muda paroki ini terdiri dari berbagai macam tingkat pendidikan dan pekerjaan mualai dari SLTP sampai Perguruan Tinggi bahkan ada yang bekerja sebagai guru, pegawai maupun pengangguran. Meskipun jumlah kaum muda tersebut cukup banyak namun dalam pelaksanaan kegiatan Gereja, kurang mendapat perhatian dan dukungan yang serius dari kalangan mereka. Kurangnya jalinan persaudaraan dan kesadaran akan hal-hal rohani, menyebabkan kaum muda menjauh dari gereja bahkan menganggap kegiatan-kegiatan Gereja hanya merupakan pemborosan waktu dan tenaga. Banyak tantangan yang dialami oleh kaum muda paroki Gembala Baik Batu. Diantaranya jarak tempat tinggal antar umat cukup jauh, apalagi sebgai umat tinggal diwilayah stasi, sarana transportasi yang sulit menjangkau beberapa wilayah kurang aktifnya sebagian besar anggota, serta belum ada Pembina yang sungguh-sungguh serius memberikan pendampingan. Selian tantangan diatas, kota Batu pun telah menjadi salah satu kota pariwisata di Jawa Timur sehingga pengaruh-pengaruh luar pun ikut mengancam pembinaan rohani dan moralitas kaum muda. Para wisatawan tidak hanya membawa pengaruh baik namun juga pengaruh buruk misalnya mabuk, konsumsi obat-obat terlarang, seks tanpa ikatan pernikahan resmi dan lain-lain. 10 perintah Allah bisa menjadi jalan pembenaran terhadap apa yang terjadi dalam hidup kita; bisa merupakan peta dan strategi bagi perjalanan hidup kaum muda di jalan panggilan Yesus. 10 perintah Allah bisa berbicara tentang apa yang baik, apa yang bernilai dan apa itu hidup sejati dalam artiyang sebenarnya dan senyatanya. 10 firman allah membantu kaum muda karena beberapa alasan berikut:
1. Memperkuat hidup dan mendorong pertumbuhan yang konstan, menumbuhkan perilaku yang memperluas hidup.
2. Memberikan kepada kaum muda suatu sarana ampuh bagi refleksi batin,
3. Membicarakan nilai-nilai tertentu yang menegur kaum muda agar bertobat dan bertumbuh secara lebih penuh.
4. Mendukung perilaku yang bertanggung jawab dan mengajar kaum muda untuk menerima pertanggungjawaban atas perilakunya dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya.
METODE
Metode dalam penelitian ini adalah cara yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan penelitian untuk memperoleh data yang dapat memberi gambaran mengenai pemahaman 10 perintah Allah dan hubungannya dengan moralitas kaum muda di paroki Gembala Baik Batu Keuskupan Malang.
Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian adalah seluruh kaum muda yang ada di Paroki Gembala Baik yang berusia 12 smapi 24 tahun dan yang belum menikah yang ada di 5 stasi dan 13 lingkungan. Dalam penelitan peneliti menetapkan 10 lingkungan menjadi sampel dengan menggunakan teknik Non random Sampling jenis Quota. Jumlah smapel dalam penelitian ini 50 dari 260 kaum muda. Untuk mengetahui pemahaman 10 perintah Allah dan hubungannya dengan moralitas kaum muda di Paroki Gembala Baik Batu, maka penyusun menyusun daftar pertanyaan dengan berdasarkan variabel dan sub-sub variabel serta indikator dalam bentuk pertanyaan terbuka untuk dijawab oleh kaum muda. Rancanagan angket tersebut yaitu:
1. Pemahaman 10 Perintah Allah
2. Moralitas Kaum muda Dengan 10 perintah Allah.
Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu: metode angket dan metode wawancara.
Teknik pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini dengan beberapa teknik analisa yaitu:
1. Pemberian Score
2. Analisis Statistik denagn Rumus Korelasi Product Moment. Teknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara pemahaman 10 perintah Allah dengan morlitas kaum mudadi Paroki Gembala Baik Batu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Koefisien korelasi antara x1 dan y1 adalah 0,249 sedangkan r table korelasi produk moment angka kasara untuk N=50, taraf signifikan 5%, r=0,309. Jadi untuk taraf signifikan 5%:rxy < r. maka dapat dikatakan adanya hubungan yang lemah antara pemahaman kaum muda tentang perintah kesatu, kedua dan ketiga (x1) dengan moralitas kaum muda katolik dalam Hubunganya dengan perintah kesatu, kedua dan ketiga (y1).
Koefisien korelasi antara x1 dan y1 adalah 0,169 sedangkan r table korelasi produk moment angka kasara untuk N=50, taraf signifikan 5%, r=0,309. Jadi untuk taraf signifikan 5%:rxy < r. maka dapat dikatakan adanya hubungan yang lemah antara pemahaman kaum muda tentang perintah keempat (x2) dengan moralitas kaum muda katolik dalam Hubunganya dengan perintah keempat (y2).
Koefisien korelasi antara x3 dan y3 adalah 0,103 sedangkan r table korelasi produk moment angka kasara untuk N=50, taraf signifikan 5%, r=0,309. Jadi untuk taraf signifikan 5%:rxy < r. maka dapat dikatakan adanya hubungan yang lemah antara pemahaman kaum muda tentang perintah kelima (x3) dengan moralitas kaum muda katolik dalam Hubunganya dengan perintah kelima (y3).
Koefisien korelasi antara x4 dan y4 adalah 0,186 sedangkan r table korelasi produk moment angka kasara untuk N=50, taraf signifikan 5%, r=0,309. Jadi untuk taraf signifikan 5%:rxy < r. maka dapat dikatakan adanya hubungan yang lemah antara pemahaman kaum muda tentang perintah keenam dan kesembilan (x4) dengan moralitas kaum muda katolik dalam Hubunganya dengan perintah keenam dan kesembilan (y4).
Koefisien korelasi antara x5 dan y5 adalah 0,315 sedangkan r table korelasi produk moment angka kasara untuk N=50, taraf signifikan 5%, r=0,309. Jadi untuk taraf signifikan 5%:rxy < r. maka dapat dikatakan adanya hubungan yang kuat antara pemahaman kaum muda tentang perintah ketujuh dan kesepuluh (x5) dengan moralitas kaum muda katolik dalam Hubunganya dengan perintah ketujuh dan kesepuluh (y5).
Koefisien korelasi antara x6 dan y6 adalah 0,119 sedangkan r table korelasi produk moment angka kasara untuk N=50, taraf signifikan 5%, r=0,309. Jadi untuk taraf signifikan 5%:rxy < r. maka dapat dikatakan adanya hubungan yang lemah antara pemahaman kaum muda tentang perintah kedelapan (x6) dengan moralitas kaum muda katolik dalam Hubunganya dengan perintah kedelapan (y6).
Adanya hubungan antara pemahaman Kaum Muda Tentang 10 Perintah Allah dengan Moralias Kaum Muda katolik sehingga Hipotesis diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Jassen, P, Prof Dr, CM.1996. Iman katolik. Konferensi Wali Gereja Indonesia. Kanisius: Obor
Jassen, P, Prof Dr, CM. 1995. Sepuluh Perintah Allah. Malang. IPI
Jassen, P, Prof Dr, CM. 1994. Moral Dasar. Malang:IPI
Komisi Kepemudaan KWI. 1990. Pedoman Karya Pastoral Kaum Muda. Jakarta: KWI
Komisi Kepmudaan KWI. Berkembang Bersama Orang Lain Pedoman patoral Muda Mudi. Jakarta: KWI
M. Shelton Charles SJ. 1987. Moralitas Kaum Muda.Yogyakarta: Kanisus
M. Shelton Charles SJ.1987. Spiritualias kaum Muda. Yogyakarta: Kanisius
Budyapranata, Al. Pr. 1987. Etika Praktis Berdasarkan Sepuluh Perintah Allah. Yogyakarta: Yayasan Andi
Para Wali Gereja Regio Nusa Tenggara. 1998. Katekismus Gereja Katolik. Nusa Tenggara:Arnoldus
Tangdilintin, Philip. 1984. Pembinaan generasi Muda Visi dan Misi. Jakarta: Yayasan Obor
Pusat pastoral Dioses Agung Ende Mangun Hardjana. 1986. Pendampingan Kaum Muda.Yogyakarta:Kanisius
Hurlock, B. Elizabeth. Psikologi Perkembangan. Jakarta:Erlangga edisi kelima
Dokumen Konsili Vatikan H. 1993. Gaudium Et Spes, Dkumentasi Dan penerangan KWI. Jakarta: Yayasan Obor
Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi Research Mid I.Yogyakarta:Andi Offset
Hadi, Sutrisno. 1989. Statistik II. Yogyakarta:Andi Offset
Sukendar, Yohanes. 1999. Pedoman penyususnan Dan pelaksanaan Ujian Skripsi. Malang:IPI
Suharsimi, Arikunto. 1993.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta