SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU MENYUSUN PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI GURU

SD NEGERI 1 PULOKULON KECAMATAN PULOKULON

KABUPATEN GROBOGAN PADA SEMESTER 2

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Sukisno

Kepala SD Negeri 1 Pulokulon

 

ABSTRAK

Penelitian tindakan sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan supervisi klinis bagi guru SD Negeri 1 Pulokulon UPTD Pendidikan Pulokulon Kabupaten Grobogan pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian selama 4 (empat) bulan menggunakan rancangan penelitian tindakan (action reseach) sekolah dengan 2 siklus tindakan. Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah 6 orang guru kelas SD Negeri 1 Pulokulon UPTD Pendidikan Pulokulon Kabupaten Grobogan pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen supervisi klinis, lembar penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran, dan lembar penilaian pelaksanaan pembelajaran. Metode pengumpulan data adalah observasi dan penilaian unjuk kerja guru. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) supervisi akademik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bagi guru SD Negeri 1 Pulokulon, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018. Hasil penilaian pada rencana pelaksanaan pembelajaran mendapat skor rata-rata nilai 3,2 pada prasiklus, 4,4 di akhir penilaian siklus I, dan 4,7 di akhir penilaian siklus II. Hasil penilaan pada pelaksanaan pembelajaran guru mendapat skor nilai rata-rata 3,7 pada prasiklus, dan 4,2 di akhir penilaian siklus I, kemudian meningkat kembali di akhir siklus II menjadi 4,5.

Kata KunciSupervisi Akademik, Rencana Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran

 

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya dibutuhkan strategi pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran terkandung tiga hal pokok yakni perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Kenyataan yang terjadi di sekolah ini masih ada guru yang belum maksimal sehingga diperlukan motivasi eksternal bagi guru. Tidak maksimalnya kegiatan mengajar guru di kelas dipengaruhi banyak faktor, yang salah satunya adalah tingkat penguasaan guru pada bidang TIK masih rendah. Rasa malas guru untuk mengembangkan diri atau belajar kembali (review pengetahuan), khususnya di golongan usia tua menyebabkan pembelajaran dilakukan secara trradisional tidak inovatif, kurang variasi, kurang memperhatikan media, dan cenderung ceramah satu arah, sehingga menimbulkan kesan pembelajaran di kelas tidak aktif dan tidak menyenangkan. Maka guna memotivasi guru agar meningkatkan kinerjanya dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara optimal, kepala sekolah selaku supervisor pendidikan di sekolah ini perlu untuk mengambil sikap / melakukan tindakan melalui supervisi pendidikan, yang salah satunya adalah supervisi akademik dengan pendekatan guna memperbaiki atau meningkatkan kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar kualitas pendidikan di sekolah meningkat.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peningkatan kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran melalui supervisi akademik kepala sekolah bagi guru SD Negeri 1 Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018?”

Penelitian tindakan sekolah (PTS) ini bertujuan untuk menjelaskan peningkatan kinerja guru dalam Perencanaan dan Pelaksanaan pembelajaran melalui supervisi akademik kepala sekolah bagi Guru SD Negeri 1 Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018.

KAJIAN TEORI

Kinerja

Kinerja merefleksikan kesuksesan suatu organisasi, maka penting untuk mengukur karakteristik tenaga kerjanya. Kinerja guru merupakan kulminasi dari tiga elemen yang saling berkaitan yakni keterampilan, upaya, sifat, keadaan dan kondisi eksternal (Sulistyorini, 2001). Tingkat keterampilan merupakan bahan mentah yang dibawa seseorang ke tempat kerja seperti pengalaman, kemampuan, kecakapan-kecakapan antar pribadi serta kecakapan tehknik. Upaya tersebut diungkap sebagai motivasi yang diperlihatkan karyawan untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Sedangkan kondisi eksternal adalah tingkat sejauh mana kondisi eksternal mendukung produktivitas kerja..

Supervisi Akademik

Sebelum observasi kelas, supervisor seharusnya melakukan wawancara serta diskusi dengan guru yang akan diamati. Isi didkusi dan wawancara tersebut mencakup kurikulum, pendekatan, metode dan strategi, media pembelajaran, evaluasi dan analisis.

Setelah wawancara dan diskusi mengenai apa yang akan dilaksanakan guru dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian supervisor mengadakan observasi kelas. Observasi kelas meliputi pendahuluan (apersepsi), pengembangan, penerapan dan penutup.

Setelah observasi kelas selesai, sebaiknya supervisor mengadakan wawancara dan diskusi tentang kesan guru terhadap penampilannya, identifikasi keberhasilan dan kelemahan guru, identifikasi ketemapilan-keterampilan mengajar yang perlu ditingkatkan, gagasan-gagasan baru yang akan dilakukan.

Supervisi akademik model kontemporer dilaksanakan dengan pendekatan klinis, sehingga disebut juga supervisi klinis. Supervisi model ini merupakan supervisi akademik yang bersifat kolaboratif. Prosedur pelaksanaannya sama dengan supervisi akademik langsung yakni observasi kelas namun dengan pendekatan yang berbeda. Supervisi klinis adalah pembinaan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran (Sullivan & Glanz, 2005).

Kerangka Berpikir

Kelemahan pada kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran perlu untuk mendapatkan bantuan profesional dari kepala sekolah selaku supervisor agar guru dapat memperbaiki dan meningkatkan kelemahan / kekurangan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam pengajaran, khususnya kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih baik dalam rangka usaha peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.

Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah: “Dengan supervisi akademik kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran bagi guru SD Negeri 1 Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018”..

METODE PENELITIAN

Penelitian tindakan sekolah (PTS) ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Pulokulon beralamat di Desa Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Penelitian berlangsung dari bulan Januari 2018 sampai dengan April 2018

Subjek penelitian tindakan sekolah (PTS) ini adalah guru kelas SD Negeri 1 Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan yang berjumlah 6 orang guru kelas. Variabel dalam penelitian tindakan sekolah (PTS) adalah supervisi akademik kepala sekolah sebagai variable bebas dan Kinerja guru dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran sebagai variable terikat.

Metode pengumpulan data adalah observasi dan penilaian kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah format instrumen supervisi akademik kepala sekolah bagi guru kelas

Untuk mengetahui keberhasilan penelitian tindakan sekolah ini menggunakan rentang nilai 1 sampai dengan 5, menurut Usman (2011:119) nilai tersebut yaitu 1 = Kurang sekali, 2 = Kurang, 3 = Cukup, 4 = Baik, 5 = Baik Sekali

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prasiklus

Hasil observasi awal (prasiklus) penyusunan Rencana Program Pembelajaran belum menunjukkan keberhasilan karena baru mencapai nilai rata-rata 3,2 dan belum mencapai kategori baik. Dari hasil penilaian dalam penyusunan Rencana Program Pembelajaran komponen yang sudah baik antara lain dalam: 1) Menentukan langkah-langkah, 2) Menentukan cara memotivasi, 3) Menentukan alokasi waktu, dan 4) Menentukan cara siswa aktif, sementara yang lain masih kurang dan perlu diperbaiki.

Kemampuan mengajar guru kelas belum optimal, hal ini ditunjukkan dari hasil penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mendapat nilai rata-rata 3,4 (jauh dibawah 4 = cukup) dan penilaian Pelaksanaan Pembelajaran mendapat nilai rata-rata 3,7 (dekat dengan 4=baik) yang berarti belum mencapai kategori baik sempurna (masih dibawah nilai 4). Oleh karena itu sebagai solusi pemecahan masalah yang dihadapi guru, kepala sekolah akan melakukan tindakan dengan program supervisi akademik terhadap 6 orang guru kelas di SD Negeri 1 Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018.

Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran siklus I menunjukkan keberhasilan yang signifikan karena mencapai nilai rata-rata 4,2 dengan kategori baik. Walaupun demikian hasil penilaian dalam Pelaksanaan Pembelajaran masih perlu mengadakan perbaikan-perbaikan dalam pembinaan pada semua indikator penilaian pelaksanaan pembelajaran terutama dalam indikator: 1) penguasaan kelas, dan 2) memantau kemajuan belajar dalam proses, yang masih mendapat skor dibawah nilai 4 (baik).

Setelah melaksanakan supervisi, guru dan kepala sekolah mengadakan diskusi untuk menyampaikan kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang terjadi saat mengajar. Kelebihan-kelebihan yang terjadi supaya dipertahankan dan ditingkatkan lebih baik lagi sementara kelemahan-kelemahannya diperlukan pemecahan dan solusi sehingga kelemahan-kelemahan itu tidak terjadi dan terulang pada kegiatan pembelajaran berikutnya

Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran guru di siklus II menunjukkan keberhasilan karena mencapai nilai rata-rata 4,6 dengan kategori sangat baik. Setelah peneliti memberikan pembinaan dalam program supervisi akademik kepala sekolah secara klasikal dan memberi penguatan individubagi setiap guru, hasil penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mendapat nilai rata-rata 4,7 dan penilaian Pelaksanaan Pembelajaran mendapat nilai rata-rata 4,6 ini berarti mencapai kategori sangat baik, karena lebih deket dengan angka 5. Penilaian guru kelas 1, 5, dan 3 mendapat kriteria sangat baik (karena skor nilai dekat dengan angka 5), sementara 3 guru lainnya dalam kriteria baik (karena skor nilai dekat dengan angka 4).

Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penilaian Pelaksanaan Pembelajaran pada observasi awal kepala sekolah terhadap 6 guru kelas SD Negeri 1 Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan diperoleh skor rerata nilai 3,7.Skor 3,7 ini jika dibulatkan maka dekat dengan angka 4, maka interpretasi dari capaian ini adalah guru kelas SD Negeri 1 Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 dinilai dalam kategori baik tidak sempurna. Setelah dilakukan program supervisi akademik di siklus I rerata nilai guru mencapai angka 4,2 atau naik sebesar 0,5 poin atau 13,5% membaik. Kemudian diakhir siklus II capaian rerata nilai guru dalam melaksanakan pembelajaran sebesar 4,6. Artinya jika dibandingkan dengan skor rerata sebelum tindakan kepala sekolah (prasiklus) ada peningkatan skor nilai sebesar 0,9 poin atau 21,6% dengan kriteria penilaian baik, meskipun lebih dari angka 5, maka dimaknai penilaian di siklus II pada pelaksanaan pembelajaran guru kelas di SD Negeri 1 Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 ini sudah lebih dari baik, namun tidak dalam kategori sangat baik.

Jika digambarkan, peningkatan rerata nilai tersebut akan terlihat seperti grafik berikut:

 

 

Dengan demikian penelitian tindakan sekolah ini dapat dikatakan berhasil karena telah memenuhi indikator kinerja yang sekaligus membuktikan kebenaran hipotesis tindakan dimuka yang menyatakan: “Melalui pembinaan kepala sekolah dalam program supervisi akademik dapat meningkatkan kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran bagi guru SD Negeri 1 Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan pada Semester 2 tahun pelajaran 2017/2018”.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan uraian hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dapat dibuat simpulan sebagai berikut: peningkatan kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dapat diusahakan melalui supervisi akademik kepala sekolah khususnya bagi Guru SD Negeri 1 Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018. Peningkatan terbukti dari hasil penelitian dimana pada hasil observasi awal hanya mencapai angka rerata 3,4 pada penilaian perencanaan pembelajaran, dan 3,7 pada penilaian pelaksanaan pembelajaran. Dan hasil penelitian siklus I memberi informasi bahwa penilaian perencanaan mencapai angka rerata skor 4,4 atau meningkat 1,0 poin, kemudian disiklus II naik kembali menjadi 4,7 atau naik sebesar 1,3 poin dari kondisi awal. Hasil penelitian pada pelaksanaan pembelajaran di prasiklus sebesar 3,7 menjadi 4,2 di siklus I, dan naik kembali menjadi 4,6 di siklus II. Peningkatan pada pelaksanaan pembelajaran terjadi dari prasiklus ke siklus I sebesar 0,5 poin, dan 0,9 poin dari prasiklus ke siklus II. Peningkatan terjadi sebagai akibat dari membaiknya kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, hal ini sebagai hasil dari kegiatan pembinaan dan kolaborasi antara guru dan kepala sekolah selaku supervisor pendidikan dalam memecahkan permasalahan pembelajaran di kelas guru yang disupervisi. Solusi dan saran dari pemecahan masalah pada waktu supervisi (diskusi dan pembinaan) telah berhasil memperbaiki kinerjanya dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, sehingga mampu meningkatkan kualitas pembelajarannya di kelas

 

Saran

Guru harus sering disupervisi dan berkonsultasi kepada kepala sekolah selaku supervisor di sekolah, teman sejawat dan guru senior sehingga mudah menyelesaikan permasalahan-permasalahan pembelajaran. Kepala Sekolah perlu melakukan supervisi akademik agar dapat memberikan bimbingan kepada guru-guru untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya. Penelitian ini dapat diteliti dengan kajian yang lebih luas secara mendalam dengan mengkaji pengaruh berbagai faktor terhadap kualitas pembelajaran guru sehingga hasilnya akan lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Ametembun N.A 2000, Supervisi Pendidikan, Bandung: Suri.

Aqib, Z. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Bandung: CV Yrama Widya.

Depdiknas, 2002.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka

Depdiknas. 2010. Supervisi Akademik; Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan

 Kepala Sekolah; Jakarta: Depdiknas.

Dirjen PMPTK, 2008a. Pedoman Penelitian Tindakan Sekolah (School Action Research) Peningkatan Kompetensi Supervisi Pengawas Sekolah SMA/SMK. Jakarta: Depdiknas, Ditjen PMPTK.

Dirjen PMPTK, 2008b. Petunjuk Teknis Penelitian Tindakan Sekolah (School Action Research)Peningkatan Kompetensi Supervisi Pengawas Sekolah SMA/SMK. Jakarta: Depdiknas, Ditjen PMPTK.

Nurtain, 1989, Supervisi Pengajaran (Teori dan Praktek), Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Piet A.S. 2000, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Purwanto N. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung. Rosda.

Suharsimi A. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Usman M.U. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Wijaya DN., (2011) Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP melalui Supervisi Akademik dan Implikasinya terhadap pembelajaran IPS.[email protected]. Website: http://fis.um.ac.id.