KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN

TEAM ASSISTED INDIVILUALIZATION (TAI) BERBANTU TABEL MUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

DALAM MATERI KPK DAN FPB KELAS IV

 

Devi Endah Prastiwi

Wijonarko

Qoriati Mushafanah

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

 

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 02 Karangasem. Ditemukan beberapa masalah: pembelajaran masih berpusat pada guru, guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif, siswa lebih cenderung bermain sendiri daripada mendengarkan penjelasan guru, hasil belajar siswa belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), siswa masih kesulitan memahami materi KPK dan FPB. Tujuan Penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran TAI berbantu Tabel Musi efektif terhadap hasil belajar siswa dalam materi KPK dan FPB kelas IV SD Negeri 2 Karangasem Grobogan. (2) Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Karangasem Grobogan pada materi KPK dan FPB meningkat setelah menggunakan model pembelajaran TAI berbantu Tabel Musi. Desain penelitian pre-experimental design. Sampel penelitian adalah 34 siswa kelas IV SD Negeri 02 Karangasem. Menggunakan teknik non probability sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, wawancara, dan dokumentasi. Menggunakan teknik analisis data Uji Liliefors. Kesamaan rata-rata dengan uji t perpasangan.dan uji gain ternormalisasi. Hasil penelitian pada uji-t bahwa diperoleh rata – rata nilai pretest 𝑥̅ = 24,12 dan rata – rata nilai posttest 𝑥̅ = 76,94 dengan n = 34 diperoleh = 23,826 dengan α = 5% dan dk = 34 – 2 = 32 diperoleh  = 2,03693. Karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 23,826 > 2,03693 maka  ditolak dan  diterima, maka kesimpulannya adalah model pembelajaran TAI berbantu Tabel Musi efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SD N 02 Karangasem materi KPK dan FPB.

Kata Kunci: Team Asissted Individualization, Tabel Musi, KPK dan FPB

 

PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang –Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Dapat diketahui bahwa pendidikan harus direncanakan dengan sangat matang guna mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.

Bagi siswa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan tidak banyak yang menyukainya, oleh karena itu guru harus pintar berinovasi dalam membuat media agar siswa mudah memahaminya. Selain media pembelajaran sebaiknya guru juga menggunakan model pembelajaran sebagai pedoman dan tahap-tahap berjalannya kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran matematika ataupun yang lainnya. Hal ini dilakukan agar siswa tidak cepat bosan dan guru dapat lebih siap dalam memberikan materi pelajaran. Dengan begitu siswa dapat menikmati jalannya pembelajaran dan materi-materi yang diajarkan akan mudah dipahami sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang baik.

Berdasarkan observasi peneliti yang dilakukan di SD Negeri 2 Karangasem, pembelajaran yang diterapkan kurang inovatif. Menurur Uno dan Muhammad (2014: 106), pembelajaran inovatif merupakan “pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran konvensional.” Pembelajaran yang inovatif mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada siswa agar siswa menjadi lebih aktif dan mau belajar. Sedangkan di SD Negeri 2 Karangasem guru hanya menggunakan metode ceramah dalam memberi materi. Pembelajaran masih berpusat pada guru dan siswa hanya sebagai pendengar. Selain itu guru juga belum begitu paham mengenai model-model pembelajaran sehingga masih kesulitan berinovasi dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran matematika di kelas empat, siswa mengalami kesulitan pada faktorisasi dan perbedaan menentukan KPK dan FPB. Sedangkan karakteristik siswa dalam pembelajaran cenderung ramai dan kurang memperhatikan guru, sehingga ketika mengerjakan soal mereka harus dipancing terlebih dahulu. Hal tersebut bepengaruh pada hasil belajar ulangan harian, banyak yang belum dapat mencapai KKM 60. Berdasarkan masalah yang telah diuraikan, peneliti berupaya untuk mengatasi hal tersebut dengan cara menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan dan menarik.

Huda (2013:200) mengungkapkan model pembelajaran TAI memiliki tujuan yaitu “untuk meminimalisasi pengajaran individual yang terbukti kurang efektif, selain juga ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, serta motivasi siswa dengan belajar kelompok.” Menurut Huda model pembelajaran TAI merupakan gabungan antara belajar individu dan belajar kelompok sehingga siswa dapat bekerjasama dan mudah memahami materi yang diberikan. Model pembelajaran TAI akan digunakan dalam mata pelajaran matematika pada materi KPK dan FPB dengan menggunakan Tabel Musi. Tabel Musi merupakan singkatan dari Tabel Multifungsi, yaitu sebuah tabel untuk membantu siswa dalam mencari KPK dan FPB. Dengan menggunakan model pembelajaran TAI dan media Tabel Musi diharapkan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Keefektifan Model Pembelajaran Team Assisted Indivilualization (TAI) Berbantu Tabel Musi Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Materi KPK dan FPB Kelas IV SD Negeri 2 Karangasem Grobogan”.

METODE PENELITIAN

Desain yang digunakan yaitu pre-experimental design. Desain tersebut merupakan jenis penelitian kuantitasif yang hanya dilaksanakan pada satu kelompok tanpa kelompok kontrol. Dasar pada desain penelitian ini yaitu meneliti subjek tanpa perlakuan dan kemudian diberi perlakuan. Desain ini dibagi menjadi dua jenis dan yang akan digunakan peneliti yaitu one group pretest-posttest design. Langkah penelitian ini yaitu sebelum diberi perlakuan subjek diberikan pretesy terlebih dahulu untuk mengetahui perbandingan nilai antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan.

 

 

Gambaran dari desain ini menurut Sugiyono (2013:111) yaitu sebagai berikut.

 X

 

 

 

 One group pretest-posttest design

Keterangan:

= nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

 = nilai postest (sesudah diberi perlakuan)

Kefeektifan model TAI berbantu tabel musi terhadap hasil belajar siswa ()

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 2 Karangasem yang berjumlah 34 siwa yang terdiri dari 19 laki-laki dan 15 perempuan. Peneliti menggunakan teknik sampling non probability sampling dengan jenis sampling jenuh. Sugiyono (2013:124) mengungkapkan sampling jenuh adalah “teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.”

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen soal, pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, peneliti harus melakukan uji instrumen terlebih dahulu. Uji instrumen yang dilakukan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ketuntasan Klasikal siswa

Penelitian ini menggunakan uji ketuntasan klasikal untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Berikut ini disajikan data ketuntasan belajar klasikal baik pada pretest maupun posttest yang menunjukkan peningkatan sebagai berikut:

Ketentuan Klasikal Siswa

  Pretest Posttest
Jumlah siswa 34 34
Siswa tuntas 0 29
Siswa tidak tuntas 34 5
KBK 0% 76%
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas

 

Peningkatan keaktifan siswa

Berdasarkan hasil observasi di kelas, diperoleh data bahwa terdapat peningkatan aktivitas siswa secara klasikal. Berikut ini disajikan data yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa.

Rekapitulasi Peningkatan Aktivitas Siswa

  Pertemuan

1

Pertemuan

2

Pertemuan

3

Nilai Kriteria

Penilaian

Observer 65 72,5 85 74 Cukup

 

Berdasarkan data Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas siswa selama 3 kali pertemuan dengan kriteria penilaian yaitu keaktifan siswa cukup. Hasil observasi dari observer menunjukkan bahwa skor pada pertemuan ke-1 yaitu 65, pertemuan ke-2 yaitu 72,5, dan pertemuan ke-3 yaitu 85 dengan nilai rata – rata 74 dan masuk pada kriteria keaktifan cukup.

N Gain

Peneliti menggunakan uji N gain untuk mengetahui peningkatan dari nilai pretest dan nilai posttest siswa. Berdasarkan perhitungan uji N gain yang telah dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Hasil Uji N Gain

Jumlah Siswa Kriteria
18 Sedang
16 Tinggi

 

Berdasarkan data pada table tersebut menunjukkan bahwa 18 siswa memiliki kriteria sedang dan 16 siswa memiliki kriteria tinggi.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya diperoleh kesimpulan bahwa (1) Model pembelejaran Team Assisted Individualization (TAI) berbantu Tabel Musi efektif terhadap hasil belajar siswa dalam materi KPK dan FPB kelas IV SD Negeri 02 Karangasem Grobogan. (2) Hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 2 Karangasem Grobogan pada materi KPK dan FPB meningkat setelah menggunakan model pembelajaran TAI berbantu Tabel Musi.

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diajukan adalah (1) Proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran TAI berbantu Tabel Musi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika materi KPK dan FPB. (2) Guru dapat menerapkan model pembelajaran TAI dan media Tabel Musi sebagai variasi pembelajaran dalam kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Rineka Cipta.

_________________. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Daryanto. 2016. Media Pembelajaran Perannya Sangat Pentng Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran Edisi-2 Revisi. Yogyakarta: Gava Media.

Heruman. 2014. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isjoni. 2014. Pembelajaran Kooperative Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lestari, Dewi Ayu. 2006. “Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Terhadap Pemahaman Konsep Pada Pokok Bahasan Trigonometri Pada Siswa Kelas X SMU Negeri 14 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006.” Skripsi (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang). Accessed Maret 11, 2019.

Ngalimun. 2016. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Nurhaini, Dewi, dan Sulis Priyanto. 2016. “Buku Guru Mari Belajar Matematika Pendidikan Matematika Sekolah Dasar Kelas 4.” (CV Usaha Makmur). Diakses Maret 4, 2019. htpps://www.sekolahdasar.net.

Rohmah, Annisa. 2016. “Keefektifan Model Team Assisted Indinvidualization Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN Gugus Larasati Gunungpati Semarang.” Skripsi (Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang). Accessed April 11, 2019.

Sanjaya, Wina. 2014. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode, dan Prosedur. Jakarta: Kencana.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inofatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slavin, Robert. 2015. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad. 2016. Teori Beajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group.

Uno, Hamzah B, dan Nurdin Muhammad. 2014. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wardani, Arini Retno. 2016. “Keefektifan Model Team Assisted Individualization Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas V Gugus Kersno Kecamatan Jati Kudus.” Skripsi (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang). Accessed Mei 6, 2018.