PENGGUNAAN TEKNIK PEMBELAJARAN “P-O-I-N-T”

DENGAN PEMANFAATAN KEARIFAN LOKAL

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBICARA (MEMPERKENALKAN DIRI)

SISWA KELAS X IA-1 MA NEGERI 1 SRAGEN TAHUN 2018/2019

 

Susilowati

MA Negeri 1 Sragen

 

ABSTRAK

Latar belakang penelitian ini adalah, kompetensi berbicara (dalam hal ini Memperkenalkan Diri) siswa Kelas X IA-1 Madrasah Aliyah Negeri 1 Sragen masih di bawah KKM, yaitu 56,58. Padahal batas ketuntasan minimal untuk kompetensi ini adalah 75,00. Hal ini karena siswa kurang berminat pada pembelajaran Memperkenalkan Diri. Mereka merasa kesulitan dalam merangkai kalimat untuk menyampaikan gagasan dalam Memperkenalkan Diri. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan/hasil belajar siswa dalam Memperkenalkan Diri dengan teknik Pembelajaran ”P-O-I-N-T”, (2) Mendeskripsikan bagaimana teknik Pembelajaran ”P-O-I-N-T” diterapkan dalam pembelajaran kompetensi berbicara (Memperkenalkan Diri), (3) Mengetahui adanya perubahan perilaku siswa dalam proses pembelajaran Memperkenalkan Diri dengan teknik pembelajaran ”P-O-I-N-T”. Temuan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa Kelas X IA-1 Madrasah Aliyah Negeri 1 Sragen untuk KD Memperkenalkan Diri dapat meningkat karena teknik “P-O-I-N-T” dapat merangsang siswa untuk kelancaran berbicara dalam memperkenalkan diri. Teknik pembelajaran “P-O-I-N-T” juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena dengan “P-O-I-N-T” siswa dapat melakukan eksplorasi serta mampu bersosialisasi. Dengan “P-O-I-N-T” pembelajaran Memperkenalkan Diri dapat berlangsung lebih menarik, menyenangkan dan tidak menjemukan.

Kata Kunci: kompetensi berbicara, mempetkenalkan diri, teknik pembelajaran “P-O-I-N-T”

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Latar belakang penelitian ini adalah adanya kenyataan bahwa keterampilan berbicara dalam hal ini (Kompetensi Dasar Memperkenalkan Diri) siswa kelas X IA-1 Madrasah Aliyah Negeri 1 Sragen , Tahun Pelajaran 2018/2019 masih rendah, yaitu dengan nilai rata-rata kelas 56,58. Padahal batas ketuntasan minimal/KKM untuk kompetensi ini adalah 75, jadi masih berada di bawah KKM). Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa hambatan. Hambatan yang pertama berasal dari siswa. Siswa kurang berminat pada pembelajaran keterampilan berbicara. Mereka kurang tertarik, merasa kesulitan dalam merangkai kata dan kalimat untuk menyampaikan gagasan dalam Memperkenalkan Diri. Perbendaharaan kata mereka masih kurang sehingga mereka kurang mampu menggunakan kata/istilah-istilah secara tepat dalam Memperkenalkan Diri.

Hal ini sesuai dengan apa yang tercantum dalam PP RI No. 19 Th. 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab IV Pasal 19 ayat 1.

“Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.

Hambatan lain, dalam penilaian guru masih menitikberatkan pada teori, atau aspek kognitif (pengetahuan dan pemahaman konsep) saja. Jadi pada Kompetensi Dasar Memperkenalkan Diri, guru tidak menilai sampai sejauh mana keterampilan berbicara siswa melainkan hanya berkutat pada teori-teori misalnya, apakah yang disebut dengan berbicara, memperkenalkan diri, unsur-unsur memperkenalkan diri, serta bagaimana langkah-langkah memperkenalkan diri.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Berapa besar peningkatan kemampuan/hasil belajar siswa dalam Memperkenalkan Diri setelah digunakannya teknik Pembelajaran ”P-O-I-N-T”?, (2) Bagaimana teknik Pembelajaran ”P-O-I-N-T” diterapkan dalam pembelajaran kompetensi berbicara (Memperkenalkan Diri)?, serta (3) Bagaimana perubahan tingkah laku (minat) siswa dalam pembelajaran kompetensi berbicara dengan teknik Pembelajaran ”P-O-I-N-T”?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan/hasil belajar siswa dalam Memperkenalkan Diri dengan teknik Pembelajaran ”P-O-I-N-T”, (2) Mendeskripsikan bagaimana teknik Pembelajaran ”P-O-I-N-T” diterapkan dalam pembelajaran kompetensi berbicara (Memperkenalkan Diri), (3) Mengetahui adanya perubahan perilaku siswa dalam proses pembelajaran Memperkenalkan Diri dengan teknik pembelajaran ”P-O-I-N-T”.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian tindakan kelas ini adalah (1) Bagi siswa, untuk meningkatkan keterampilan berbicara (Memperkenalkan Diri), (2) Bagi guru, untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun rancangan pembelajaran, melaksanakan proses belajar-mengajar dan mengevaluasi proses pembelajaran agar memperoleh hasil yang diharapkan, (3) Bagi penyelenggara pendidikan/praktiksi pendidikan, agar dapat dijadikan sebagai bahan kajian.

KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

Kerangka Teoretis

Teori-teori yang digunakan sebagai landasan teori dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hakikat berbicara, teknik pembelajaran ”P-O-I-N-T”, serta Memperkenalkan Diri.

Hakikat Berbicara

Berbicara bukanlah suatu keterampilan yang dapat dikuasai siswa begitu saja, juga bukan karena faktor bakat atau pun warisan orang tua. Berbicara merupakan sebuah keterampilan yang harus dipelajari karena dalam berbicara terkandung berbagai elemen, misalnya kesatuan ide/gagasan, kebahasaan, dan ekspresi.

Untuk meningkatkan keterampilan berbicara, siswa perlu melakukan pelatihan-pelatihan dan juga pembiasaan. Apalagi untuk siswa Madrasah Aliyah , pembelajaran keterampilan berbicara bukan hanya sekadar mengucapkan kembali apa yang pernah didengarnya, juga tidak hanya sekadar memenuhi sifat komunikatif saja. Akan tetapi kegiatan berbicara bagi siswa Madrasah Aliyah meliputi kegiatan menyusun ide atau gagasan, mengorganisasikan, kemudian membicarakan secara baik, cermat, jelas, dan lengkap sesuai dengan tema yang telah ditentukan.

Tingkat keterampilan berbicara dapat tercapai dengan maksimal apabila pembicara (siswa) menguasai faktor-faktor berikut, yaitu (a) penguasaan masalah/topik yang dibicarakan, (b) penguasaan lafal, intonasi, (c) pengenalan situasi, (d) keberanian berbicara, (e) penguasaan bahasa/diksi, kosakata dan gaya penyampaian, (f) latihan dan kebiasaan (Sudrajat dan Natasasmita 2004:227).

Teknik Pembelajaran ”P-O-I-N-T”

Teknik Pembelajaran ”P-O-I-N-T” mengandung maksud pembelajaran keterampilan berbicara dengan cara/langkah-langkah sebagai berikut.

  • P —-> Penugasan

Guru memberi tugas kepada siswa untuk menyusun draf materi memperkenalkan diri (yang di dalamnya terdapat keunggulan/ kearifan lokal yang ada di sekitar tempat tinggal siswa).

  • O —à Observasi (Pengamatan)

Siswa melakukan observasi/pengamatan/terhadap lingkungan di sekitar tempat tinggal siswa tentang kearifan lokal (baik berupa adat, kesenian, makanan khas, objek wisata dll) sebagai bahan memperkenalkan diri.

  • I —à Inventarisasi Data

Siswa mendaftar data berupa informasi yang diperoleh melalui observasi. Inventarisasi ini dilakukan oleh siswa untuk memperkenalkan seluruh kearifan lokal yang kemudian dipilih satu yang paling menonjol untuk diangkat pada saat memperkenalkan diri.

  • N —à Note (Pencatatan)

Siswa mencatat hasil observasi secara lengkap untuk kemudian dikembangkan ke dalam draf teks memperkenalkan diri, dengan sistematika isi perkenalan yang meliputi: identitas diri, biografi singkat, serta promosi kearifan lokal.

  • T —à Tampilan (Presentasi)

Pada tahapan ini, siswa tampil di depan kelas untuk mempresentasikan draf perkenalan diri. Jadi pada saat siswa memperkenalkan diri, yang disampaikan bukan hanya sekadar identitas diri serta biografi singkat, melainkan disertai kearifan lokal. Pada tahapan inilah siswa dievaluasi dengan kriteria penilaian berupa kedalaman isi, kelancaran, dan kebahasaan.

 

 

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama dua setengah bulan dimulai sejak minggu ke-3 bulan Pebruari 2019, dan berakhir pada bulan April 2019.

Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Sragen , pada siswa X IA-1..

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas X IA-1 Madrasah Aliyah Negeri 1 Sragen , yang berjumlah 36 siswa , yaitu 17 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.

Sumber Data

Sumber data yang berasal dari siswa adalah hasil (nilai) pretes, postes, dan hasil wawancara. Sumber data yang lain adalah dari guru (sebagai peneliti) dan supervisor, berupa hasil observasi/pengamatan.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa teknik tes dan nontes.Teknik tes dilaksanakan dengan menggunakan soal yang berhubungan dengan praktik berbicara.

Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data/instrumen meliputi instrumen 1 berupa butir soal tes, instrumen 2, untuk mengetahui daya keterampilan berbicara siswa/unjuk kerja, instrumen 3, berupa porto folio, instrumen 4, berupa pedoman wawancara, instrumen 5, berisi penilaian proses keaktifan dalam berdiskusi, instrumen 6, berupa penilaian sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan teknik ”P-O-I-N-T”, serta instrumen 7, berisi lembar observasi tiap siklus.

Validasi Data

Validitas data yang mencerminkan hasil belajar/prestasi belajar siswa dianalisis dari perolehan nilai prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. Perolehan tiap siklus tersebut kemudian dibandingkan untuk menentukan seberapa besar peningkatan yang dicapai setelah pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan teknik pembelajaran ”P-O-I-N-T”, data dianalisis secara kuantitatif.

Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes antarsiklus maupun dengan indikator kinerja. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar, data dianalisis secara kuantitatif.

 

 

Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini, diharapkan pada akhir siklus 2 terjadi peningkatan prestasi belajar siswa yaitu dari nilai rata-rata ulangan harian (berupa praktik berbicara) sebesar 56,58 menjadi 75,00 atau dari kategori Cukup menjadi Baik.

Prosedur Penelitian

Sesuai dengan model Kemmis dan Mc Taggart, yang terdiri dari kegiatan 1) rencana, 2) tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi.

Model penelitian tindakan kelas ini menggunakan model proses yang terdiri atas dua siklus. Kegiatan untuk masing-masing siklus dari empat tahap yaitu 1) rencana, 2) tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pada kondisi awal (sebelum diterapkan teknik “P-O-I-N-T”), dijumpai pula permasalahan tentang rendahnya motivasi belajar siswa dalam menerima pelajaran kompetensi dasar Memperkenalkan Diri. Siswa kurang berminat pada pembelajaran kompetensi Memperkenalkan Diri. Mereka kurang tertarik, merasa kesulitan dalam merangkaikan kalimat sehingga merasa bosan setiap kali menghadapi pembelajaran kompetensi dasar Memperkenalkan Diri.

Melihat kondisi seperti tersebut, guru mulai berfikir bagaimana agar kondisi tersebut dapat teratasi. Guru mulai mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran. Guru mengadakan diskusi dengan teman sejawat serta Kepala Sekolah untuk memecahkan permasalahan tersebut. Akhirnya dapat ditemukan sebuah gagasan baru untuk mengatasi permasalahan tersebut. Teknik “P-O-I-N-T” adalah cara praktis yang dapat digunakan dalam pembelajaran kompetensi Memperkenalkan Diri.

Deskripsi Siklus 1

Dalam Siklus 1, yaitu pembelajaran Kompetensi Dasar Memperkenalkan Diri dengan menggunakan Teknik “P-O-I-N-T”, hasil pembelajaran sudah mengalami peningkatan, namun masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Pada siklus 1 ini, pembelajaran kompetensi Dasar Memperkenalkan Diri dengan Teknik “P-O-I-N-T” masih mengalami hambatan.

Hambatan tersebut adalah siswa masih banyak yang terjebak/terganggu dengan unsur muatan kearifan lokal yang didatanya. Mereka hanya memaparkan muatan lokal saja bahkan identitas dirinya malah sering terlupakan. Beberapa siswa ada juga yang merasa malu-malu dalam mengungkapkan identitas dirinya serta kearifan lokal. Mereka tidak percaya diri dan tidak memanfaatkan hasil catatan yang dibuatnya secara maksimal. Selain itu intonasi dalam berbicara masih seperti intonasi membaca/mengahafal teks. Siswa belum mampu Memperkenalkan Diri secara interaktif karena terpancang pada hafalan. Siswa belum mempunyai kreativitas untuk merangkai kalimat.

 

Deskripsi Siklus 2

Dalam Siklus 2, yaitu pembelajaran kompetensi Memperkenalkan Diri dengan menggunakan Teknik “P-O-I-N-T”, hasil pembelajaran telah mengalami peningkatan yaitu dari kategori Cukup menjadi Baik. Selain itu dalam siklus ini aktivitas belajar siswa lebih aktif dan siswa tampak lebih antusias. Mereka tidak lagi ragu – ragu untuk berbicara di depan umum/kelas, bahkan ketika ditanggapi dan dikomentari siswa lain pun mereka dapat menanggapi dengan pengembangan dari hasil catatan/Note yang dibuatnya. Intonasi berbicara sudah tidak monoton, jalinan komunikasi dengan audience telah tampak, serta kemampuan dalam merangkai kalimat secara lisan lebih lancar tidak seperti menghafal teks lagi. Selain hal tersebut, dalam siklus 2 ini siswa tidak lagi merasa malu untuk menyampaikan identitas diri serta kearifan lokal yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.

Pembahasan Tiap Siklus dan Antarsiklus

Hasil tes awal pada Siklus I menunjukkan bahwa sebagian siswa kurang dapat Memperkenalkan Diri. Hal tersebut dapat kita lihat dalam tabel 1. Nilai rata-rata tes awal Siklus 1 adalah 56,58 dengan kategori kurang. Dari 36 siswa, hanya 2 siswa (5,56 %) yang mendapat nilai dengan kategori baik, 25 siswa (69,44 %) mendapat nilai dengan kategori cukup dan 9 siswa (25,00 %) mendapat nilai dengan kategori kurang.

Pada siklus 1 ini masih ada sebagian siswa yang terjebak/terganggu dengan unsur muatan kearifan lokal yang didatanya. Mereka hanya memaparkan muatan lokal saja bahkan identitas dirinya malah sering terlupakan. Beberapa siswa ada juga yang merasa malu-malu dalam mengungkapkan identitas dirinya serta kearian lokal. Mereka tidak percaya diri dan tidak memanfaatkan hasil catatan yang dibuatnya secara maksimal. Selain itu intonasi dalam berbicara masih seperti intonasi membaca/mengahafal teks. Siswa belum mampu Memperkenalkan Diri secara interaktif karena terpancang pada hafalan. Siswa belum mempunyai kreativitas untuk merangkai kalimat.

Setelah guru memberi motivasi dan arahan kepada siswa, maka diperoleh hasil tes akhir siswa dalam Siklus 1 dengan nilai rata-rata 60,19. Hasil tes awal siklus 1 ke hasil tes akhir siklus 1 menunjukkan adanya kenaikan angka sebesar 3,61 yaitu dari nilai rata-rata 56,58 menjadi 60,19.

Hasil tes akhir dari siklus I ke siklus II, mengalami peningkatan dari 60,19 menjadi 74,11. Peningkatan nilai pada siklus I ke siklus II sebesar 3,92. Pada siklus II, dari 36 siswa hanya 2 siswa (5,5 %) memperoleh nilai dengan kategori amat baik, 19 siswa (52,78 %) memperoleh nilai dengan kategori baik, serta 15 siswa (41,67%) memperoleh nilai dengan kategori cukup.

Hasil Penelitian

Refleksi dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kualitatif didasarkan pada hasil observasi dan wawancara ataupun diskusi secara terbuka antara peneliti (guru kelas) dan Kepala Sekolah. Sedang refleksi secara kuantitatif dilakukan peneliti dengan analisis perbandingan hasil pretes dengan postes dengan menggunakan statistik persentase.

Adapun hasil yang dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas ini seperti tertera dalam paparan berikut.

 

Hasil Tes

Tes dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan berbicara dalam hal ini Kompetensi Dasar Memperkenalkan Diri. Hasil tes awal Siklus I (nilai rata-rata) kemampuan berbicara (Kompetensi Memperkenalkan Diri), tanpa adanya intervensi penerapan Teknik “P-O-I-N-T” adalah 56,58. Nilai rata-rata tes akhir Siklus I adalah 60,19. Sedangkan nilai rata – rata pada tindakan Siklus II mengalami peningkatan menjadi 74,11.

Hasil tes kemampuan berbicara (Kompetensi Dasar Memperkenalkan Diri) pada setiap siklus dapat dilihat pada tabel 1, 2 dan 3 berikut ini.

Tabel 4.1. Hasil Tes Awal/Pra Siklus

No. Kategori Interval x ¦ ¦ () % Keterangan
1.

2.

3.

4.

Amat Baik

Baik

Cukup

Kurang

90 – 100

70 – 89

60 – 69

£ 59

95

79,5

64,5

29,5

0

2

25

9

0

159

1612,5

265,5

0

5,56

69,44

25,00

 

2037/36=

56,58

( Kurang )

Jumlah   36 2037 100  

 

Tabel 4.2. Hasil Tes Akhir Siklus I

No. Kategori Interval x ¦ ¦ () % Keterangan
1.

2.

3.

4

Amat Baik

Baik

Cukup

Kurang

90 – 100

70 – 89

60 – 69

£ 59

95

79,5

64,5

29,5

0

6

23

7

0

477

1483,5

206,5

0

16,67

63,89

19,44

 

2167/36 =

60,19

( Cukup )

Jumlah   36 2167 100  

 

Tabel 4.3. Hasil Tes Akhir Siklus II

No. Kategori Interval x ¦ ¦ () % Keterangan
1.

2.

3.

4.

Amat Baik

Baik

Cukup

Kurang

90 – 100

70 – 89

60 – 69

£ 59

95

79,5

64,5

29,5

2

19

15

0

190

1510,5

967,5

0

5,55

52,78

41,67

 

2668/36=

74,11

( Baik )

Jumlah   36 2668 100  

 

Hasil Nontes

Hasil wasancara menjelaskan bahwa enam belas diantara dua puluh responden menyatakan senang mengikuti pembelajaran Kompetensi Dasar Memperkenalkan Diri dengan teknik “P-O-I-N-T”. Siswa yang selama ini merasa kesulitan untuk menuangkan gagasan secara lisan, menjadi lebih mudah karena dapat menggunakan Teknik “P-O-I-N-T” sebagai dasar dalam berbicara. Hasil jurnal menunjukkan bahwa siswa merasa bergairah dan lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran Kompetensi Dasar Memperkenalkan Diri dengan teknik “P-O-I-N-T”.

 

 

 

PENUTUP

Simpulan

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan Teknik Pembelajaran “P-0-I-N-T”. Kemampuan berbicara siswa dalam hal ini memperkenalkan diri mengalami peningkatan yaitu dari 56,58 (kategori kurang) menjadi 74,11 (kategori baik). Teknik Pembelajaran ”P-0-I-N-T” dapat merangsang siswa untuk kelancaran berbicara dalam memperkenalkan diri. Selain itu dengan Teknik Pembelajaran “P-0-I-N-T” kemampuan untuk bersosialisasi dan keterampilan berbicara siswa dapat terasah. Note atau catatan yang dibuat siswa yang tertuang dalam draf memperkenalkan diri dapat membantu kelancaran siswa dalam berbicara.

Teknik “P-0-I-N-T” juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena dengan Teknik “P-0-I-N-T” siswa dapat melakukan eksplorasi dan menggali kreativitas. Teknik “P-0-I-N-T” dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan, komunikatif, dan kondusif. Siswa menjadi terlibat lebih aktif, perhatian lebih terarah serta lebih antusias dalam berbicara dan tidak merasa bosan. Dengan Teknik “P-0-I-N-T” pembelajaran kompetensi berbicara dalam hal ini memperkenalkan diri dapat berlangsung lebih menarik, menyenangkan dan tidak menjemukan.

Implikasi/Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dapat direkomendasikan bahwa Teknik “P-0-I-N-T” dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar/kemampuan berbicara siswa dalam hal ini memperkenalkan diri, khususnya pada siswa kelas X -1 Madrasah Aliyah Negeri 1 Sragen Kabupaten Semarang. Teknik “P-0-I-N-T” lebih efektif digunakan sebagai teknik pembelajaran kompetensi memperkenalkan diri pada siswa madrasah Aliyah karena lebih praktis dan dapat merangsang daya ingat siswa sehingga dapat memperlancar keterampilan berbicara siswa.

Saran

Ada beberapa saran yang perlu penulis sampaikan sehubungan dengan penelitian ini. Saran yang pertama adalah bagi guru. Guru hendaknya melaksanakan pembelajaran memperkenalkan diri, dengan model/teknik yang bervariasi sehingga dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Guru hendaknya bijak dalam memilih metode, model maupun media pembelajaran agar penilaian dalam pembelajaran memperkenalkan diri tidak bersifat teoretik.

Bagi siswa, perlu melaksanakan pembiasaan guna meningkatkan kompetensi Memperkenalkan Diri, serta jangan ragu–ragu untuk melakukan inovasi dan mengembangkan kreativitas. Pembiasaan ini bisa diawali dengan cara menggunakan struktur kalimat dan unsur kebahasaab yang tepat saat berbicara dengan orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar.2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Asa Mandiri. 2006. PPRI No. 19 Tahun 2005. Jakarta: Asa Mandiri.

Bachman, Edmund. 2005. Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif. Jakarta: PT Prestasi Pustaka Raya.

Darmadi. 2003. Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas III Bahasa SMU 3 Temanggung 2003/2004 Melalui Metode Teatrikal . Morfema Tahun ke 3: 17-29. Semarang: Unnes FBS.

Dawud. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

De Porter, Bobbi. 2002. Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang Kelas. Bandung: Kaifa.

Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan Action Research. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikmenum.

———, 2002. Pendekatan Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning). Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

———, 2002. Pola Induk Pengembangan Silabus Berbasis Kemampuan Dasar SMU Pedoman Khusus Bahasa Indonesia. Jakarata: Dirjen Dikdasmen Depdikbud RI.

Depdiknas. 2003a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2003b. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP dan MTs. Jakarta: Depdiknas.