UPAYA MENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI KOOPERATIF TIPE TGT

TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS V SEMESTER II

DI SDN SEMAWUR KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Juwati

SDN Semawur Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora

ABSTRAK

Pelajaran matematika bagi merupakan pelajaran yang paling sulit untuk dipahami,guru hendaknya berusaha memberikan cara dalam matematika sebagai bahan kajian yang menarik. Upaya yang meragukan eksistensi untuk matematika. Karena kenyataan yang terjadi,siswa diberikan tugas guru mengerjakan tugas hanya asal mengerkan, keberhasilan pembelajaran matematika sangat ditentukan oleh siswa untuk berdiskusi,kerja kelompok,banyak melatih. Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Meningkatkanan kemampuan tentang Pecahan Melalui Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournaments pembelajaran matematika (b) Melalui penerapan Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournaments dapat memberikan motivasi belajar matematika bagi siswa..Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Mengetahui kemampuan belajar matematika siswa kelas V semester II setelah diterapkannya Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournaments. (b.) Mengetahui motivasi belajar matematika setelah diterapkan pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournaments bagi siswa kelas V semester II (c) Menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari 4 tahap, yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas V semester II di SDN Senawur Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, observasi melaksanakan pengamatan selama kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif dapat berepengaruh positif terhadap prestasi dam motivasi belajar siswa kelas V semester II serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu pembelajaran Matematika. hasil analisis didapatkan bahwa prestasi beljar siswa mengalami peningkatan dari 22 siswa kegiatan pra siklus 10 siswa (45%) siklus I 14 siswa (64%), siklus 20 siswa II (91%). Nilai rata-rata pra siklus =71, siklus I =77, siklus II=85.

Kata Kunci: Matematika, Pecahan Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam rangka menciptakan sistem pendidikan nasional yang mantap, berorientasi pada pencapaian tujuan pendidikan nasional, serta mampu menjawab tantangan masa kini dan masa depan, pendidikan nasional kini terus ditata dan dikembangkan dengan memberikan prioritas pada aspek-aspek yang dipandang strategi bagi masa depan bangsa. Prioritas tersebut adalah pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang bersamaan dengan peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi pada semua jenis, jenjang, dan jalur pendidikan.

Pendidikan di sekolah dasar yang diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk bekal hidup dalam masyarakat serta pendidikan menengah..Tujuan pendidikan di sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut agar memiliki bekal pengetahuan, ketrampilan yang lebih luas untuk kehidupan dimasa yang akan dating hidup dimasyrakat..

Kegiatan belajar dan mengajar untuk pelajaran matematika di sekolah dasar tidak perlu ditakuti atau menganggap sesuatu itu sulit sebelum dipelajari. Untuk menimbulkan semangat dalam belajar matematika di sekolah dasar guru memberikan motivasi, menumbuhkan semangat belajar yang giat ,supaya siswa mandiri,bertanggungjawab perlu menyampaikan materi efektif,efesien dengan tujuan mudah diterima oleh siswa secara nyata (realistis).

Tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran matematika siswa kelas V semester II di SDN Semawur untuk materi “Pecahan untuk menentukan pecahan bilangan” nilai yang diperolh siswa setelah dilaksanakan tes formatif hasil masih dibawah KKM. Oleh sebab itu guru perlu mengadakan penelitian tindakan kelas untuk memperaiki proses pembelajaran yang diharapkan meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti menyusun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah melalui penerapan Model Kooperatif tipe TGT Teams Games Tournaments dapat meningkatkan pemahaman belajar matematika tentang pecahan siswa kelas V semester II di SDN Semawur tahun pelajaran 2015/2016 ?

2. Apakah melalui penerapan Model Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournaments dapat meningkatkan prestasi belajar matematika tentang pecahan siswa kelas V semester II di SDN Semawur tahun pelajaran 2015/2016 ?

Tujuan Penelitian

Dalam penelitian yang dilaksanakan oleh guru memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengembangkan kemampuan guru,dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa agar memiliki tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan dan hsil yang maksimal.

2. Mengembangkan kemampuan profesionalisme guru melakukan kegiatan dengan berbagai cara yang dapat mengembangkan minat siswa sehingga menjadi guru yang profesional.

Manfaat Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas bermanfaat bagi siswa,guru, dan sekolah:

1. Penerapan Model Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournaments agar siswa bisa mengembangkan kemampuannya dalam belajar matematika materi pecahan siswa kelas V semester II di SDN Semawur.

2. Penerapan Model Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournaments agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa materi pecahan siswa kelas V semester II di SDN Semawur.

3. Mengembangkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar di dalam kelas.

4. Memberikan sumbangsih menambah jumlah perpustakaan sekolah yang berguna bagi para pembaca.

KAJIAN PUSTAKA

Prestasi Belajar

Prestasi Belajar adalah “Penguasaan Pengetahuan atau Ketrampilan yang dikembangkan oleh pelajaran yang lazim ditunjukkan oleh nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru”. (Depdikbud, 1995:787).

Pembelajaran Matematika

Matematika adalah terjemahan dari Mathematic. Namun arti atau definisi yang tepat dari Matematika dapat diterapkan secara eksask (pasti) dan singkat. James dan Jarnes (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa Matematika adalah “Ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri”.

John dan Rising (1972) mengatakan bahwa Matematika adalah pola pikir pola pengorganisasian pembuktian yang logis. Matematika adalah bahasa yang cemat, akurat, dan jelas, representasinya dengan simbol yang padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide (gagasan) dari pada mengenai bunyi.

Kerangka Berpikir

Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan (Suriasumantri, 1986). Kriteria pertama agar suatu pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis.

Hipotesis

” Melalui penerapan Model Kooperatif tipe TGT Teams Games Tournaments dapat meningkatkan pemahaman,prestasi belajar matematika tentang pecahan siswa kelas V semester II di SDN Semawur tahun pelajaran 2015/2016 “

METODE PENELITIAN

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di SDN Semawur ,karena kami sebagai guru yang mengajar di kelas V sehingga mudah memperoleh data dan memperbaiki pembelajaran, materi matematika dengan Kompetensi Dasar untuk menentukan pecahan. Dalam merancang pembelajaran penelitian dibantu oleh satu teman sejawat dalam penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, dimulai dari bulan Januari 2016 s.d bulan April 2016. Penelitian dilaksanakan untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan pristasi belajar.

Sumber Data

Sumber data yang diperoleh oleh peneliti adalah data hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan data hasil pengamatan yang diperoleh dari teman sejawat yang mendapingi peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian.

Teknik dan alat pengumpulan data

Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Tes tertulis digunakan pada akhir siklus I dan siklus II. Sedangkan Teknik non tes meliputi teknik Observasi dan dokumentasi. Observasi

Peneliti menggunakan alat pengumpulan data berbentuk butir soal ulangan, lembar observasi/ lembar pengamatan (unjuk kerja) bagi siswa maupun guru. Butir soal digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar siswa yang berupa nilai ulangan, sedangkan lembar pengamatan digunakan untuk menilai aktivitas, dan keaktifan belajar siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Validasi Data

Untuk mendapatkan hasil belajar hasil yang valid, maka butir soal sebelum dibuat harus dibuat kisi-kisi terlebih dahulu yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan tujuan bahasannya tidak mengelompok pada satu pokok bahasan saja. Alasan kedua materi matematikakai harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Mencari dari sumber, kemudian menggunakan cara / metode atau dengan menggunakan test lisan.

Analisis Data

Data berupa kwantitatif berbentuk angka, hasil belajar dianalisis berupa deskriptif komparatif (membandingkan) dilanjutkan dengan refleksi. Deskriptif komparatif (membandingkan) nilai hasil belajar dari kondisi awal dibandingkan dengan nilai siklus kesatu, nilai siklus kesatu dengan siklus kedua, dan nilai kondisi akhir.

Indikator Kinerja

Merupakan kondisi akhir/target yang hendak diharapkan atau dicapai. Berdasarkan pengalaman yang telah lalu dan hasil yang diperoleh pada soal pada saat melakukan penelitian tindakan kelas. Dan target indikator kinerja ini diharapkan jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Pada pra siklus guru melaksanakan pembelajaran matematika melalui metode ceramah, ternyata hasilnya kurang memuaskan dengan nilai yang diperoleh dari 22 siswa hasil tes formatif dan tingkat penguasaan materi pembelajaran baru 10 siswa, yang di bawah kriteria ketuntasan minimal. Masih 12 siswa Dari hasil ketuntasan tersebut nilai tertinggi yang diperoleh 90, dan siswa yang belum mencapai ketuntasan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 50,nilai rata-rata yang diperoleh 71..

Pada siklus I pembelajaran melalui penerapan Model Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournaments sangat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran dari 22 siswa setelah dilaksanakan pembelajaran memberikan tes formatif siswa yang mencapai nilai di atas ketuntasan 14 siswa ,nilai tertinggi 90, yang memperoleh nilai di bwawh kreteria ketuntasan minimal masih 8 siswa nilai terendah 60, dengan nilai rata-rata yang diperoleh 77.

Pada siklus II pembelajaran diefektifkan lagi melalui penerapan Model Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournaments memperbaiki pembelajaran diakhiri memberikan tes formatif dari 22 siswa yang berhasil mencapai nilai di atas kreteria ketuntasan sebanyak 20 siswa nilai tertinggi 100, dan siswa yang memperoleh nilai di bawah kreteria ketuntasan 2 siswa nilai terendah 70 nilai rata-rata yang diperoleh 85. Penelitian menerapkan Model Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournaments memperbaiki pembelajaran yang dilaksanakan guru terhadap siswa kelas V semester II di SDN Semawur hasilnya menyenangkan.

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam kegiatan penelitian yang dilaksanakan, seorang guru kelas V di SDN Semawur mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Model Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournaments memperbaiki pembelajaran kepada siswa, dapat diterima dengan baik, hasil belajar yang diperoleh selalu mengalami peningkatan.

2. Model Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournaments memperbaiki rasa percaya diri dalam mengikuti pembelajaran siswa bisa menguasai materi yang dipelajari, sehingga siswa tumbuh rasa tanggungjawab.

3. Guru Model Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournaments mengembangkan pembelajaran sebagai tenaga yang bisa membangkitkan siswa dalam memperbaiki pembelajaran.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan untuk menerapkan dan perlu di perhatikan yaitu:

1. Guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi di antaranya metode yang sesuai dengan materi yang diberikan kepada siswa sehingga pembelajaran terlaksana efektif.

2. Guru sebaiknya membiasakan penggunaan alat peraga untuk membantu pelaksanaan sehingga bisa menarik perhatian siswa ,meningkatkan kemampuan, selalu memberikan motivasi.

3. Guru menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran, evaluasi dan tindak lanjut pada setiap kegiatan , Hal ini sebaiknya untuk dilaksanakan oleh setiap guru selalu meningkatkan pembelajaran..

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad. 2000. Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algen Sindo.

Alwasilah Chaeda. 1997. Politik, Bahasa dan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Anita. 2005. Cooperatif Learning. Memprakttikkan Cooperatif Learning di Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia.

Asmawi, dkk. 2005. Test dan Asesmen di SD. Jakarta: Uiversitas Terbuka.

Buchori, dkk. 2004. Gemar Membaca Matematika 5. Semarang. Aneka Ilmu.

Depdikbud. 1994. Pengelolaan Sekolah Dasar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Petunjuk Peningkatan Mutu di Sekolah Dasar, Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Detaktik Metodik Umum. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Pedoman Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Struktur Kalimat Bahasa Indonesia.Semarang: Proyek Peningkatan Mutu Baca, Tulis, Hitung SD.

Depdikbud. 1996. Struktur Kata.Semarang: Proyek Peningkatan Mutu Baca, Tulis, Hitung SD. Depdiknas. 2006. Standar Isi. Jakarta.

Endang, Retno W. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: UNNES.

Hamalik, Umar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka.

Seiler, Pam dan Tamera Bryant, 2002. The Values Book for Children, Jakarta.