UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS
DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN MELALUI PENJUMLAHAN BERULANG DENGAN TEORI BRUNNER SISWA KELAS II SEMESTER I DI SDN 2 JAPAH KECAMATAN JAPAH KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Nanik Suharni
SDN 2 Japah,Kecamatan Japah,Kabupaten Blora
ABSTRAK
Dalam kehidupan pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa itu sendiri mencerdaskan kehidupan bangsa menuntut penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan yang dapat memajukan kehidupan bangsa. Telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU No. 2 Tahun 1989. dibuktikan dengan semakin luasnya kesempatan untuk memperoleh pendidikan pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan; meningkatnya jumlah sarana dan prasarana pendidikan Menurut Gatot Muhsetyo (2007;318), hal ini kemungkinan besar disebabkan karena banyaknya buku-buku pelajaran matematika yang digunakan siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru dalam pengerjakaan hitung penjumlahan bilangan secara berulang. Dalam pengerjakan hitung perkalian dengan cara menjumlahkan bilangan secara berulang meninbulkan salah paham dalam penyelesaiannya.Guru perlu melaksanakan perbaikan pembelajaran tentang perkalian melalui penjumlahan bilangan secara berulang karena aktivitas dan hasil belajar yang diperolah masih rendah, hail analisis dari 16 siswa yang mencapai diatas 75 baru 8 siswa atau 50% dari jumlah siswa kelas II SDN 2 Japah berjumlah 16 siswa.
Kata Kunci ; Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Teori Brunner
PENDAHULUAN
Latar belakang masalah
Mata pelajaran matematika di sekolah dasar mencakup tiga materi pokok ,yaitu pembelajaran bilangan bulat dan operasinya kepada siswa sekolah dasar, pembelajaran pecahan dan operasinya kepada siswa sekolah dasar, selain itu tentang bangun beometri dan pembelajarannya di sekolah dasar. Tiga materi pokok tersebut namun dalam belajar matematika tidak terlepas dari penggunaan tanda pengerjaan yaitu penjumlahan,pengurangan,perkalian dan pembagian berdasarkan pengalaman siswa sekolah dasar mengalami kesulitan dalam memahami pengerjakan hitung yang berkaitan dengan perkalian, hal terjadi di kelas rendah maupun di kelas tinggi. Hal ini cenderung para guru sekolah dasar mengajar dengan dengan cara mekanistik yang bersifat hafalan, yaitu para guru memberikan aturan secara langsung kapada siswa untuk menghafal.
Guru melaksanakan penelitian dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa yang masi rendah dengan memperhatikan dan mempertimbangkan penelitian yang berguna untuk mengembangkan pengetahuan yang dimiliki guru dan mengembangkan profesionalisme guru yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa , hal yang perlu dipersiapkan untuk memperbaiki hasil belajar siswa memperbaiki rencana pembelajaran,media pembelajaran, metode pembelajaran yang sesuai materi yang disajikan kepada siswa
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas peneliti menyusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah guru dengan menerapkan teori Bruner dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika dalam pembelajaran perkalian dengan melalui penjumlahan berulang siswa kelas II semester I di SDN 2 Japah tahun pelajaran 2015/2016 ?
2. Apakah menerapkan teori Bruner dapat meningkatkan hasil belajar matematika dalam pembelajaran perkalian dengan cara penjumlahan berulang siswa kelas II semester I di SDN 2 Japah tahun pelajaran 2015/2016 ?
Tujuan Penelitiam
1. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan meningkatkan kemampuan profesionalisme guru.
2. Meningkatkan kemampuan minat belajar siswa , sehingga hasil belajar yang dicapai bisa mencapai ketuntasan yang diharapkan.
3. Mengembangkan pembelajran matematika sehingga siswa memiliki pengalaman baru dalam menyelesaikan pengerjakan perkalian melalui penjumlahan berulang.
Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
a. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelola.
b. Mampu menilai pembelajaran yang dikelola.
c. Membuat guru lebih percaya diri.
d. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
2. Bagi siswa
a. Meningkatkan belajar cara siswa.
b. Memberikan pengalaman kepada siswa.
c. Memperbaiki pembelajaran siswa.
d. Meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik.
3. Bagi sekolah
a. Mempererat hubungan perkembangan sekolah dengan perkembangan kemampuan guru.
b. Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya movasi pada diri para guru telah berhasil pula meningkatkan kualitas untuk para siswa (Hargreaves (dalam Hopkins, 1993)
c. Meningkatkan mutu pendidikan sekolah mendapatkan penilaian yang lebih baik dari pemerintah pada saat akriditasi.
d. Memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu menajdikan sekolah ,mendapatkatkan keperyaan dari masyarakat dan menjadi pilihan.
KAJIAN PUSTAKA
Teori Bruner
Metode sangatlah penting dalam pembelajaran. Karena bila dalam pembelajaran menggunakan metode yang kurang sesuai dengan pembelajarn, hasilnya kurang memuaskan. Metode yang tepat dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada siswa.
Dalam pembelajaran matematika kelas II materi pokok perkalian dengan cara penjumlahan bilangan berulang, penulis menerapkan teori Bruner. Teori Bruner berkaitan dengan perkembangan mental yaitu kemampuan mental siswaberkembang secara bertahap dari sederhana ke yang rumit, mulai dari yang mudah ke yang sulit dan mulai dari konkret/nyata ke yang abstrak.
Secara garis besar dalam penerapan teori Bruner adalah sebagai berikut:
a. Tahap enaktif atau tahap kegiatan (Anactive) Tahap pertama anak belajar konsep adalah berhubungan dengan benda-benda nyata disekitarnya.
b. Tahap ikonik atau tahap gambar (Iconic) Anak mengubah, menandai dan menyimpan peristiwa bentuk bayangan.
c. Tahap simbolik (Symbolic)
Anak mengutarakan bayangan mental tersebut dalam bentuk simbol bahasa.
Teori Lain Yang Mendukung teori Bruner
Dalam pembelajaran matematika SD tidak hanya teori Bruner yang bisa menjadikan siswa mengerti sejelas-jelasnya tentang materi pembelajaran. Tetapi ada juga teorim lain yang mendukung dalam pemnelajaran matematika.
Teori Thorndika (teori penyerapan). Thorndike (1924) mengajar dipandang perencanaan dari urutan bahwa pelajaran yang disusun dengan cermat, mengkomunikasikan bahwa kepada peserta didik yang membawa mereka untuk praktek dan latihan (drill and practice)
Hipotesis
1. “Diduga dengan menerapkan teori Bruner dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika dalam pembelajaran perkalian dengan melalui penjumlahan bilangan secara berulang siswa kelas II semester I di SDN 2 Japah tahun pelajaran 2015/2016”.
2. “Diduga menerapkan teori Bruner dapat meningkatkan hasil belajar matematika dalam pembelajaran perkalian dengan cara penjumlahan bilangan secara berulang siswa kelas II semester I di SDN 2 Japah tahun pelajaran 2015/2016”.
METODE PENELITIAN
Seting Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini hendak dirancang dalam rangka untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran selama 4 bulan,mulai bulan Juli s.d bulan Oktober 2015.
Subyek penelitian
Dalam penelitian ini sebagai subyek adalah seluuh siswa kelas dua yang berjumlah 16, dan sebagai obyeknya untuk meningkatkan hasil belajar metematika tentang peerkalian dengan perkalian bilangan menjumlah ilangan secara berulang.
Lokasi penelitian
SDN 2 Japah terletak di pinggir jalan raya yang di sebelah selatan seberang jalan berdapan dengan SDN 1 Japah merupakan SD yang strategis letaknya, selain itu juga berdekatan dengan kantor kecamatan Japah.
SUMBER DATA
Data penelitian tindakan kelas dikumpulkan melalui guru kelas selaku peneliti kepada siswa kelas II semester I di SDN 2 Japah untuk memperbaiki pembelajaran yang dilaksanakan melalui observasi, dokumentasi,dan melaksanakan tes formatif.
JENIS DATA
Jenis data penelitian ini meliputi:
a. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang diambil dari hasil observasi tentang kegiatan pembelajaran guru dan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
b. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang terukur yang dinyatakan dengan angka. Data diambil melalui lembar kerja untuk dikerjakan secara kelompok mengetahui kebersamaan, maupun tes formatif dikerjakan secara individu, untuk mengetahui kemampuan siswa
TEKNIK PENGAMBILAN DATA
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui:
a. Tes tertulis
Tes tertulis dilaksanakan setiap akhir kegiatan pembelajaran. pada setiap siklus. Nilai yang diperoleh melalui ulangan tes formatif yang akan digunakan sebagai data yang akan dianalisis , untuk mengetahui perlu atau tidaknya penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya.
b. Observasi
Observasi dilakukan oleh teman sejawat sesama pendidik yang mengajar di kelas sebagai Observer dan kepala sekolah ikut masuk dalam ruangan kelas, untuk mengamati langsung kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya, sehingga selama kegiatan pembelajaran berlangsung dapat diikuti terus menerus baik dari sisi pendidiknya maupun dari sisi siswa.
c. Refleksi
Refleksi dari teman sejawat sesama pendidik yang mengajar mengajar di kelas lain membantu kami selama melaksanakan penelitian bersama, dan kepala sekolah kegiatan pembelajaran dilksanakan setelah proses pembelajaran selesai pada setiap siklus. Kekurangan yang terjadi pada setiap siklus dicatat dengan baik, sebagai bahan untuk memperbaiki menyusun perencanaan pembelajaran perencanaan dan untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran sebelumnya.
VALIDASI DATA
Validasi data pada penelitian ini meliputi:
1. Validasi hasil belajar siswa yang berbentuk nilai hasil tes formatif tertulis yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus pembelajaran. Instrumen soal mengacu pada materi pokok..
2. Validasi proses, yaitu memeriksa kelayakan data dari proses penyusunan, hasil observasi dan hasil refleksi melalui triangulasi, yakni melalui sumber data dan metode yang digunakan, baik dari peneliti, observer dan kepala sekolah.
ANALISIS DATA
Hasil penelitian tindakan kelas dilaksanakan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis diskriptif, yaitu:
1. Menganalisis hasil belajar siswa yang berupa nilai ulangan pada akhir setiap siklus. Nilai hasil ulangan (tes) pada setiap siklus dianalisis secara diskriptip komparatif, dengan cara membandingkan nilai ulangan (tes) setiap siklus dengan indikator kinerja.
2 Menganalis hasil observasi teman sejawat dan kepala sekolah dengan menggunakan analisis diskriptip berdasarkan hasil observasi dan refleksi setiap siklus.
PROSEDUR TINDAKAN
Penelitian yang di laksanakan penulis melalui ini terdiri dari Dua siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Peneliti melaksanakan pembelajaran dan perbaikan pembelajaran secara bertahap yaitu dari pembelajran awal, siklus I dilanjutkan siklus II. setiap pembelajaran dan siklus peneliti melaksanakan 4 tahap yaitu:
a. Perencanaan pembelajaran
b. Pelaksanaan pembelajaran
b. Pengamatan/ saat pembelajaran dan pengumpulan data
c. Refleksi tindak lanjut yang harus dilaksanakan
PEMBAHASAN SETIAP SIKLUS
Pra siklus
Selama pembelajaran, siswa kurang memahami materi perkalian dengan cara penjumlahan bilangan secara berulang dari 16 siswa yang mencapai ketuntasan baru 8 siswa atau prosentasinya baru mencapai 50%.,
Siklus I
Melaksanakan proses pembelajaran siklus I hasil belajar dari 16 yang mencapai ketuntasan 10 siswa atau prosentasinya 62%..Adanya peningkatan aktifitas dan penapaian hasil belajar siswa, yang mencapai ketuntasan pada siklus I ada 4 siswa..
Siklus II
Melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II dan lebih banyak memberikan latihan soall dari 16 siswa yang mencapai ketuntasan ada 15 siswa adanya peningkatan siswa yang mencapai ketuntasan pada siklus II 5 siswa prosentasinya mencapai 94%.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Penerapan teori Bruner tentang perkalian dengan penjumlahan bilangan secara berulang dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa.
2. Penerapan teori Bruner tentang perkalian dengan penjumlahan bilangan secara berulang dapat menumbuhkan cara belajar siswa yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
3. Penerapan teori Bruner ,prestasi belajar siswa yang meningkat ditujukkan pada tingkat ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata kelas semakin meningkat.
SARAN
1. Guru kelas dalam memberikan pembelajaran matematika materi perkalian dengan menjulahkan bilangan secara berulang.
2. Penjumlahan bilangan berulang menerapkan teori Brunner, supaya penguasaan materi pembelajaran dapat meningkat.
3. Dalam melaksanakan pembelajaran sebaiknya guru menguasai materi yang disajikan kepada siswa..
DAFTAR PUSTAKA
Karso (2003) ; Pendidikan Matematika I, Jakarta, Universitas Terbuka.
M. Khafid Suyuti (2004) Pelajaran Matematika untuk SD kelas II Penekanan pada berhitung; Jakarta, Erlangga.
Nur Akhsin, Heri K dan T. Thoyibah H. (2004) ; Matematika untuk Kelas II SD ; Klaten ; Cempaka Putih.
Prof. Yohanes Surya, PhD (2006) ; Matematika itu Asyik ; Jakarta ; Armadelta.
Purwanti,Syamsudin Yusuf, Sanusi Budi (2004) ; Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 2 ; Jakarta:Erlangga.
Saidiharjo (2007) ; Cakrawala ; Pengetahuan Matematika untuk SD Kelas II ; Solo ; Tiga Serangkai.
Udin S. Wiranta Putra DKK (2007) ; Teori Belajar dan Pembelajaran ; Penerbit Jakarta
Wardani, I.G.A.K Nasution, Norki (2004) ; Penelitian Tindakan Kelas ; Jakarta ; Universitas Terbuka.
Depdikbud. 1996. Pedoman Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.
Depdikbud. 1996. Struktur Kalimat Bahasa Indonesia.Semarang: Proyek Peningkatan Mutu Baca, Tulis, Hitung SD.