UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

MATERI TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

BAGI SISWA KELAS VIIF SMP NEGERI 2 BRINGIN SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

 

Suryati

SMP Negeri 2 Bringin

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan aktivitas da hasil belajar melalui model pembelajaran jigsaw. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek siswa kelas VIIF SMPN 2 Bringin. Prosedur penelitian tindakan kelas ini ditempuh dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap siklus terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes yang diberikan di setiap akhir siklus, metode observasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan aktivitas dan hasil belajar. Aktivitas belajar siswa terjadi peningkatan yaitu pada Siklus I 30% dan pada Siklus II menjadi 86,7%. Jadi ada peningkatan aktivitas siswa sebesar 71,1%. Rata-rata hasil belajar pada prasiklus 37,5 meningkat pada siklus I dengan rata-rata 83,3 dan meningkat pada siklus II dengan rata-rata 86,7. Seluruh siswa mengalami ketuntasan belajar. Berdasarkan hasil penelitian siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

Kata kunci: Aktivitas dan hasil belajar IPA, Model Pembelajaran Jigsaw, SMPN 2 Bringin

 

Latar Belakang

Materi pembelajaran IPA di SMP meliputi Fisika, Kimia dan Biologi. Pada kelas VII semester genap terdapat materi Biologi yang salah satu KD nya adalah Klasifikasi Makhluk Hidup. Di dalam KD ini terdapat materi tentang Tumbuhan Monokotil dan Dikotil. Materi ini merupakan salah satu materi yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Dalam materi ini siswa merasa sulit karena harus mampu mengklasifikasikan berbagai jenis tumbuhan dengan menghafal nama, ciri-ciri dan mengenal bendanya. Kesulitan ini dialami oleh siswa pada semua klasifikasi baik pada klasifikasi hewan maupun tumbuhan.

Pada klasifikasi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil, meskipun siswa sering menjumpai jenis tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari tetapi saat ditanya tentang klasifikasinya umumnya belum memahaminya. Apalagi jika pembelajaran yang digunakan oleh guru hanya menggunakan metode ceramah, akibatnya siswa tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa rendah.

Kondisi ini memotivasi penulis untuk menggunakan model pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Harapan penulis aktivitas dan hasil belajar siswa secara klasikal minimal mencapai 85%.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil, maka penulis akan mencoba menggunakan model pembelajaran Jigsaw. Dengan penggunaan model pembelajaran yang baru diharapkan dapat memberikan variasi, sehingga siswa lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Dengan model pembelajaran Jigsaw diharapkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran lebih baik dan hasil belajarnya meningkat.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “ Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil melalui Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw bagi Siswa Kelas VII F SMP Negeri 2 Bringin Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 ”

Kajian Teori

Aktivitas Belajar Siswa

Menurut Sardiman (2006), aktivitas belajar merupakan kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, dan keduanya saling berkaitan. Oemar Hamalik (2009), menyatakan bahwa aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan tindakan fisik ataupun mental yang dilakukan individu untuk membangun ketrampilan dan pengetahuan dalam diri melalui kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar ini diantaranya diperoleh dengan membaca, bertanya, berdiskusi maupun pengamatan terhadap objek tertentu. Dalam kegiatan ini dapat terjadi interaksi antara siswa dengan guru dan antara siswa yang satu dengan siswa lainnya. Aktivitas belajar dapat diciptakan dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi yang lebih memicu kegiatan siswa, sehingga siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2009), hasil belajar siswa adalah proses perubahan perilaku sebagai hasi belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor.

Model Pembelajaran Jigsaw

Menurut Sani (2014), bahwa model pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif dimana siswa dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok ahli dan kelompok asal. Masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab terhadap penguasaan anggota kelompok lainnya dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru.

Dalam model pembelajaran Jigsaw materi pembelajaran diberikan pada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa bagian. Setiap anggota kelompok membaca bagian yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajari bagian yang diberikan itu. Anggota dari kelompok yang telah mempelajari bagian yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikan bagian mereka. Setelah itu siswa kembali kepada kelompok asal mereka dan bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang bagian mereka.

 Siswa dapat menguasai materi bagian lain dengan mendengarkan secara sungguh-sungguh keterangan mereka dalam satu kelompok. Setelah selesai pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai kuis secara individu tentang materi belajar. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru telah menyiapkan teks sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Selanjutnya langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut:

a.        Siswa dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, D, E, F), setiap kelompok terdiri dari 5 orang heterogen (disebut kelompok asal).

b.       Setiap anggota kelompok bertugas membaca teks tertentu yang berbeda dengan siswa lainnya dalam kelompok tersebut dan bertanggung jawab untuk mempelajari bagian yang sudah diberikan oleh guru.

c.        Selanjutnya setiap anggota kelompok ditugaskan untuk bertemu dengan anggota kelompok lainnya yang mendapatkan tugas yang sama untuk mendiskusikan tugas mereka. (disebut kelompok ahli).

d.       Setelah itu siswa kembali kepada kelompok asal mereka dan bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang materi mereka sampai semua anggota kelompok memahaminya.

e.        Hasil diskusi kelompok asal di tuliskan pada LK.

f.        Setelah semua kelompok asal selesai melakukan diskusi, maka dilanjutkan dengan diskusi kelas.

g.       Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka.

Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:

a.     Melalui penerapan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar materi tumbuhan monokotil dan dikotil bagi siswa kelas VIIF SMP Negeri 2 Bringin semester II tahun pelajaran 2015/2016.

b.     Melalui penerapan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar materi tumbuhan monokotil dan dikotil bagi siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Bringin semester II tahun pelajaran 2015/2016.

Metodologi Penelitian

Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII F tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 30 orang terdiri dari 17 laki-laki dan 13 perempuan. Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bringin Kabupaten Semarang. Waktu pelaksanaan penelitian pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016.

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari: a) Siswa, Siswa sebagai subjek dalam penelitian yang sekaligus sebagai sumber data yang berupa aktivitas dan hasil belajar selama pembelajaran berlangsung dan respon atau tanggapan terhadap penerapan model pembelajaran Jigsaw saat proses pembelajaran berlangsung. b) Guru. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai peneliti adalah guru sendiri. Data yang dapat diperoleh dari guru adalah aktivitas guru dalam mengimplementasi model pembelajaran Jigsaw pada materi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil. c) Observer. Bertindak sebagai observer dalam penelitian ini adalah teman sejawat yang bertugas mencatat semua kejadian yang ada dalam proses pembelajaran dalam lembar pengamatan yang sudah disediakan.

Analisis Data

Data kualitatif penulis peroleh dari observasi terhadap aktivitas siswa. Hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Target keberhasilan pembelajaran ini adalah 85% siswa aktif.

Selain itu, juga penulis lakukan pengambilan data kuantitatif dari hasil belajar siswa. Data yang penulis peroleh selanjutnya penulis analisa dengan membandingkan antara perolehan hasil belajar siswa dengan KKM yang telah ditetapkan. Berdasarkan perbandingan perolehan hasil belajar siswa dengan KKM yang sudah ditetapkan yaitu 75. selanjutnya menentukan peserta didik masuk dalam kriteria tuntas atau tidak tuntas. Peserta didik yang nilainya di bawah KKM memiliki kriteria tidak tuntas, sedangkan yang di atas KKM memiliki kriteria tuntas.

Jumlah peserta didik yang tidak tuntas dan tuntas selanjutnya penulis prosentase untuk megetahui sampai seberapa keberhasilan pembelajaran yang penulis kelola. Pembelajaran dikatakan berhasil penulis tetapkan apabila prosentase siswa yang memiliki nilai lebih besar atau sama dengan KKM minimal 85%.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Prasiklus

Data Aktivitas Siswa

Pada pembelajaran Prasiklus materi tumbuhan monokotil dan dikotil belum menggunakan model pembelajaran Jigsaw diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 2. Data Aktivitas Siswa Prasiklus

No.

Jumlah skor

Jumlah siswa

Prosentase (%)

Keterangan

1.

15-20

5

15,6

Aktif

2.

10-14

6

18,8

Cukup aktif

3.

5-9

21

65,6

Tidak Aktif

1)      Data Hasil Belajar Pra Siklus disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3. Data Hasil Belajar Pra Siklus

No.

Aspek

Prasiklus

1.

Nilai rata-rata

67,7

2.

Siswa tuntas

12

3.

Siswa tidak tuntas

20

4.

Prosentase ketuntasan (%)

37,5

 

Siklus I

1)    Data Aktivitas Siswa disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4. Data Aktivitas Siswa Siklus I

No.

Jumlah skor

Jumlah siswa

Prosentase (%)

Keterangan

1.

15-20

9

30

Aktif

2.

10-14

21

70

Cukup aktif

3.

5-9

0

0

Tidak Aktif

2)    Data Hasil Belajar Siswa Siklus I disajikan pada tabel berikut

Tabel 5. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

No.

Aspek

Siklus I

1.

Nilai rata-rata

88

2.

Siswa tuntas

25

3.

Siswa tidak tuntas

5

4.

Prosentase ketuntasan (%)

83,3

 

Siklus II

1)    Data Aktivitas Siswa Siklus II disajikan pada tabel berikut.

Tabel 6. Rekapitulasi Data Aktivitas Siswa Siklus II

No.

Jumlah skor

Jumlah siswa

Prosentase (%)

Keterangan

1.

15-20

26

86,7

Aktif

2.

10-14

4

13,3

Cukup aktif

3.

5-9

0

0

Tidak Aktif

 

2)    Data Hasil Belajar Siswa Siklus II disajikan pada tabel berikut.

Tabel 7. Data Hasil Belajar Siklus II

No.

Aspek

Siklus II

1.

Nilai rata-rata

91

2.

Siswa tuntas

26

3.

Siswa tidak tuntas

4

4.

Prosentase ketuntasan (%)

86,7

 

Pembahasan Hasil Penelitian

a.     Aktivitas Siswa

Tabel 8. Rekapitulasi data Aktivitas Siswa Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

Keaktifan Siswa

Prasiklus

Siklus I

Siklus II

Jml

siswa

Prosentase (%)

Jml

siswa

Prosentase (%)

Jml

siswa

Prosentase (%)

Aktif

5

15,6

9

30

26

86,7

Cukup aktif

6

18,8

21

70

4

13,3

Tidak aktif

21

65,6

0

0

0

0

 

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa pada Prasiklus sebelum pelaksanaan model pembelajaran Jigsaw hanya 15,6% siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Jumlah siswa yang terlibat aktif terjadi peningkatan yaitu pada Siklus I 30% dan pada Siklus II menjadi 86,7%. Jadi ada peningkatan aktivitas siswa sebesar 71,1%.

 

 

 

b.     Hasil Belajar Siswa

Tabel 9. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No.

Aspek

Prasiklus

Siklus I

Siklus II

1.

Nilai rata-rata

67,7

88

91

2.

Siswa tuntas

12

25

26

3.

Siswa tidak tuntas

20

5

4

4.

Prosentase ketuntasan (%)

37,5

83,3

86,7

 

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa 71,1% dan peningkatan hasil belajar siswa 49,2%.

Penutup

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

a.     Penerapan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar materi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil bagi siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Bringin semester II tahun pelajaran 2015/ 2016.

b.     Penerapan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar materi tumbuhan monokotil dan dikotil bagi siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Bringin semester II tahun pelajaran 2015/ 2016.

Saran

Berdasarkan PTK yang penulis lakukan dapat penulis sarankan kepada guru-guru IPA khususnya dan guru mata pelajaran lain umumnya untuk

a.     menggunakan model pembelajaran yang bervariasi untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik di antaranya dapat menerapkan model pembelajaran Jigsaw;

b.     penelitian ini sebaiknya dikembangkan tidak terbatas pada satu materi saja, tetapi dapat dikembangkan pada kompetensi dasar yang lain..

Daftar Pustaka

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sani, RA. 2014. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Ridlo, S & Rudyatmi, E. 2005. Evaluasi Pembelajaran Biologi. Semarang: FPMIPA UNNES.

Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.