Upaya Meningkatkan Disiplin Guru Melalui Penerapan Reward and Punisment
UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN GURU DALAM KEHADIRAN MENGAJAR DI KELAS MELALUI PENERAPAN REWARD AND PUNISMENT DI SD NEGERI 2 GRABAGAN KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Sri Widiyati
SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan
ABSTRAK
Tujuan penelitian tindakan sekolah ini adalah Untuk meningkatkan kedisiplinan dalam kehadiran mengajar di kelas guru di SD Negeri 2 Grabagan kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun pelajaran 2016/2017. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan sekolah yang terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subyek adalah guru SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penerapan reward and punishment dapat meningkatkan kedisiplinan dalam kehadiran mengajar di kelas guru meningkat. Terbukti dari pelaksanaan pra siklus, siklus I, dan siklus II motivasi dan kinerja guru selalu meningkat.
Kata Kunci: Kedisiplinan Guru Di Kelas, Reward And Punisment
PENDAHULUAN
Usaha meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, untuk mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, di mana pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, dan ketrampilan.
Peranan guru selain sebagai seorang pengajar, guru juga berperan sebagai seorang pendidik. Pendidik adalah seiap orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi (Sutari Imam Barnado, 1989:44). Sehinggga sebagai pendidik, seorang guru harus memiliki kesadaran atau merasa mempunyai tugas dan kewajiban untuk mendidik. Tugas mendidik adalah tugas yang amat mulia atas dasar “panggilan†yang teramat suci. Sebagai komponen sentral dalam sistem pendidikan, pendidik mempunyai peran utama dalam membangun fondamen-fondamen hari depan corak kemanusiaan. Corak kemanusiaan yang dibangun dalam rangka pembangunan nasional kita adalah “manusia Indonesia seutuhnyaâ€, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, percaya diri disiplin, bermoral dan bertanggung jawab. Untuk mewujudkan hal itu, keteladanan dari seorang guru sebagai pendidik sangat dibutuhkan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan sekolah dengan judul: â€Upaya Meningkatkan Disiplin Guru dalam Kehadiran Mengajar Dikelas Melalui penerapan Reward and Punishment di SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017.â€
Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: â€Apakah penerapan Reward and Punishment dapat meningkatkan kedisiplinan guru dalam kehadiran mengajar dikelas?â€
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mencari alternatif pemecahan masalah sebagai upaya meningkatkan disiplin guru dalam kehadiran mengajar dikelas melalui penerapan Reward and Punishment.
Landasan Teori
Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang tentu sesuai tingkat pendidikan yang diikutinya. Semakin tinggi pendidikan, maka di asumsikan semakin tinggi pula tingkat pengetahuan. Hal ini menggambarkan bahwa fungsi pendidikan dapat meningkatkan kesejahteraan, karena seseorang yang berpendidikan atau memiliki pendidikan tersebut dapat terhindar dari kebodohan dan juga kemiskinan.
Kinerja guru menjadi salah satu unsur dalam upaya peningkatan mutu sekolah. Kinerja guru meliputi kedisiplinan guru dan etos kerja. Apabila kedisiplinan telah menjadi budaya sekolah, maka arah pencapaian peningkatan mutu sekolah akan tercapai. Budaya sekolah adalah nilai-nilai dominan yang didukung oleh sekolah atau falsafah yang menuntun kebijakan sekolah terhadap semua unsur dan komponen sekolah termasuk stakeholders pendidikan, seperti cara melaksanakan pekerjaan di sekolah serta asumsi atau kepercayaan dasar yang dianut oleh personil sekolah.
Menurut Davis disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi (Mangkunegara, 2000: 129). Disiplin pada hakikatnya adalah kemampuan untuk mengendalikan diri dalam bentuk tidak melakukan sesuatu tindakan yang tidak sesuai dan bertentangan dengan sesuatu yang telah ditetapkan dan melakukan sesuatu yang mendukung dan melindungi sesuatu yang telah ditetapkan. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan disiplin diri, disiplin belajar dan disiplin kerja. Disiplin kerja merupakan kemampuan seseorang untuk secara teratur, tekun secara terus-menerus dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dengan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisplinan karyawan suatu organisasi di antaranya ialah: (1) tujuan dan kemampuan, (2) teladan pimpinan, (3) balas jasa (gaji dan kesejahteraan), (4) keadilan, (5) waskat (pengawasan melekat), (6) sanksi hukuman, (7) ketegasan, dan (8) hubungan kemanusiaan (Hasibuan, 1997:213).
Kerangka Berfikir
Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat diketahui bahwa dengan adanya penerapan Reward and Punisment dapat meningkatkan kedisiplinan guru dalam mengajar. Guru yang kehadirannya selalu tepat waktu di beri reward sedangkan guru yang datangnya belum tepat waktu akan mendaptkan punishment.
Dengan adanya penerapan reward and punishment dapat menjadikan guru lebih disiplin dalam kehadirannya mengajar. Guru yang semula belum disiplin kehadirannya setelah diterapkan reward and punishment menjadi lebih tepat waktu dan disiplin.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan model Stephen Kemmis dan Mc. Taggart (1988) yang diadopsi oleh Syamsuddin dan Damaianti, 2006: 203-206) yang kemudian diadaptasikan dalam penelitian ini. Model ini menggunakan sistem empat komponen penelitian yang dimulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali yang merupakan dasar pemecahan masalah. Kegiatan penelitian tindakan sekolah ini, terdiri atas beberapa tahap, yaitu: 1) Perencanaan; 2) Pelaksanaan; 3) Pengamatan; dan 4) Refleksi.
Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah guru-guru di SD Negeri 2 Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan yang berjumlah 9 orang. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni pada semester II tahun pelajaran 2016/2017.
Sumber data
Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini berupa data primer. Data primer ini merupakan data yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penyelidikan yang sedang ditangani (Maholtra, 1999).Data ini dikumpulkan secara langsung dari lapangan, yang diperoleh dengan cara melakukan pengamatan dan kuesioner atau chek list.
Teknik dan alat pengumpulan data
Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: observasi dan wawancara
Prosedur penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap-tahap dalam dalam PTS yang disampaikan oleh I.G.A.K. Wardani (2007: 2.4) sebagai berikut:
1. merumuskan masalah, merencanakan tindakan dan persiapan (planning),
2. pengenalan tahap awal terhadap penerapan reward and punishment
3. penyusunan rencana tindakan
4. pelaksanaan yaitu implementasi tindakan
5. pengamatan, dan
6. refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum objek penelitian
Alamat Sekolah
Letak sekolah SD N 2 Grabagan berada di Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan.
Guru dan Karyawan SD Negeri 3 Karanglangu
Secara rinci guru dan karyawan SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan berjumlah 10 orang, yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 4 orang guru tetap pegawai negeri sipil, 5 orang masih berstatus wiyata bakti atau tenaga honorer. Semua guru di SD Negeri 2 Grabagan berpendidikan mulai dari D II sampai Strata 2. Guru yang baru berpendidikan D II dalam proses menempuh ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu pendidikan S 1 PGSD.
Tabel 1 Daftar Nama Guru dan Karyawan SD Negeri 2 Grabagan
No |
Nama / NIP |
Gol / Ruang |
Jabatan Guru |
Jenis Guru |
Tugas Mengajar |
1 |
Sri Widiyati, S.Pd.SD 195911221979112006 |
IV / a |
Guru Madya |
Kepala Sekolah |
– |
2 |
Suparjo, S.Pd.SD 196011031983041002 |
IV / a |
Guru Madya |
Guru Kelas |
Kelas VI |
3 |
Haryono, S.Pd 196709122006041006 |
IV / a |
Guru Madya |
Guru Olahraga |
Kelas I – VI |
4 |
Panti Wiliastuti, S,Pd.SD 197901032014092003 |
IV / a |
Guru Madya |
Guru Kelas |
Guru Kelas II |
5 |
Mar’atun Sholekah, S.Pd.SD 198101182014092002 |
IV / a |
Guru Madya |
Guru Kelas |
Kelas IV |
6 |
Purnomo – |
– |
– |
– |
PTT |
7 |
Titik Sugiarti – |
– |
– |
Guru Mapel |
Kelas I |
8 |
Siti Fatimah, S.Pd.I – |
– |
– |
Guru PAI |
Kelas I-VI |
9 |
Dodiek Septarianto, S.Pd – |
– |
– |
Guru Kelas |
Kelas IV |
10 |
Ida Kurniawati – |
– |
– |
Guru Kelas |
Kelas III |
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan sekolah yang terkait dengan upaya meningkatkan kedisiplinan kehadiran guru melalui penerapan reward and punisment yang ada di SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun 2016/2017 ini, maka dapat ditarik pembahasan bahwa penerapan reward and punisment yang ada di SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan selama ini belum dapat dilaksanakan secara efektif. Namun setelah pelaksanaan tindakan ini membuktikan bahwa penerapan reward and punisment mampu memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan kedisiplinan kehadiran guru yang ada di SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017.
Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa penerapan reward and punisment yang dilakukan secara efektif akan dapat meningkatkan kedisiplinan dalam kehadiran guru yang ada di SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan kedisiplinan kehadiran guru pada saat pra siklus, siklus I dan siklus II.
Berdasarkan penilaian kedisiplinan kehadiran kondisi awal (pra siklus) dapat diketahui bahwa guru yang mempunyai penilaian kedisiplinan kehadiran yang kurang baik ada 6 orang atau mencapai 75% dari total guru yang diamati. Sedangkan guru yang mempunyai penilaian kedisiplinan kehadiran yang cukup baik terdapat 2 guru atau 25% dari total guru yang diamati dalam penelitian ini. Selain itu dapat dketahui bahwa rata-rata penilaian motivasi guru pada kondisi awal (pra siklus) menunjukkan nilai 2,53 atau masuk dalam kategori cukup baik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kedisiplinan kehadiran guru yang ada di SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017 sebelum adanya tindakan supervis kepala sekolah masih rendah.
Berdasarkan penilaian disiplin kehadiran pada siklus I dapat diketahui bahwa guru yang mempunyai kedisiplinan dalam kehadiran yang cukup baik ada 6 orang atau mencapai 75% dari total guru yang diamati. Sedangkan guru yang mempunyai penilaian kedisiplinan kehadiran yang baik terdapat 2 guru atau 25% dari total guru yang diamati dalam penelitian ini. Selain itu dapat dketahui bahwa rata-rata penilaian kedisiplinan kehadiran guru pada siklus I menunjukkan nilai 2,76 atau masuk dalam kategori cukup baik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kedisiplinan kehadiran guru yang ada di SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017 pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah yang ada di SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan yang dilakukan dengan supervisi perorangan maupun kelompok dapat meningkatkan kedisiplinan kehadiran guru. Terbukti terdapat peningkatan kedisiplinan kehadiran guru yang dilihat dari penilaian rata-rata kedisiplinan kehadiran guru semula pada kondisi pra siklus menunjukkan rata-rata penilaian yang kurang baik meningkat menjadi cukup baik.
Berdasarkan penilaian kedisiplinan kehadiran guru pada siklus II dapat diketahui bahwa guru yang mempunyai kedisiplinan kehadiran yang baik ada 8 orang atau mencapai 100% dari total guru yang diamati.. Selain itu dapat diketahui bahwa rata-rata penilaian kedisiplinan kehadiran guru pada siklus II menunjukkan nilai 4,4 atau masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kedisiplinan kehadiran guru yang ada di SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017 mengalami peningkatan setelah diterapkan reward and punisment. Dari yang semula mempunyai rata-rata penilaian 2,76 meningkat menjadi 4,4.
Penerapan reward and punisment dalam penelitian ini juga terbukti mampu meningkatkan kedisiplinan kehadiran guru SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017. Hal ini dapat terlihat dari adanya peningkatan yang signifikan terhadap kedisiplinan kehadiran guru dengan adanya penerapan reward and punisment di SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat diketahui bahwa penerapan reward and punisment terbukti dapat meningkatkan kedisiplinan kehadiran guru. Untuk itu pelaksanaan penerapan reward and punishment dapat selalu dilaksanaan dalam rangka mempertahankan sekaligus meningkatan kedisiplinan kehadiran guru. Dalam pelaksanaan penerapan reward and punisment tentu saja perlu dilakukan perencanaan yang terstruktur dan dilaksanakan secara sistematis agar mampu menghasilkan proses pelaksanaan reward and punishment yang baik. Dengan adanya pelaksanaan penerapan reward and punisment yang baik diharapkan akan dapat meningkatkan kedisiplinan kehadiran guru guna mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih baik.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan penerapan reward and punisment dapat dilaksanakan secara efektif di SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017.
2. Pelaksanaan penerapan reward and punisment terbukti dapat meningkatkan kedisiplinan dalam kehadiran guru di SD Negeri 2 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka saran yang dapat direkomendasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan penerapan reward and punisment dapat selalu dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kedisiplinan dalam kehadiran guru.
2. Penerapan reward and punisment hendaknya dilaksanakan dengan perencanaan yang baik sehingga pelaksanaan penerapan reward and punisment tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif dan mampu mencapai tujuan yang telah direcanakan.
Daftar pustaka
BSNP 2008. Model silabus kelas I, Jakarta Depdiknas Peraturan Mentri Pendidikan Nasional tentang standar isi kurikurum tingkat satuan pendidikan. Jakarta Depdiknas
Depdikbud 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar (GBPP). Jakarta Depdikbud
Hamalik,Oemar. 1992 Psikolagi belajar mengajar Bandung Sinar baru
Nana Sudjana 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Lembaga Penelitian IKIP Bandung
Purwodarminto, WJS.1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Russeffendi,E. T 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam I. Jakarta Universitas Terbuka
Sradiman, A. M.1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.
Suryobroto, Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali
Surakhmat. Winarto, Thomas Murroy. 1981. Metodologi Pengjaran. Jakarta
Warnadi, IGAK 2007. Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas Terbuka.
Winkel.1984. Psikologi Pendidikan Evaulasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia