UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PESERTA DIDIK KELAS IV SDN TRITUNGGAL

TENTANG BILANGAN PECAHAN

DENGAN METODE INSTANT ASSESSMENT

DI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Suci Nuryani

Guru Kelas IV SDN Tritunggal

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan pembelajaran Matematika tentang Bilangan Pecahan dengan Metode Instant Assessment di Kelas IV SDN Tritunggal pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dan 2) Menganalisis hasil belajar Matematika tentang Bilangan Pecahan dengan Metode Instant Assessment di Kelas IV SDN Tritunggal pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan dalam penelitian menggunakan Metode Instant Assessment, yaitu menjawab soal evaluasi berupa sepuluh soal pilihan ganda. Tempat penelitian adalah SDN Tritunggal, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, yang beralamat di Desa Tritunggal. Waktu penelitian adalah dua bulan, mulai bulan Februari sampai bulan Maret yang bertepatan dengan periode awal Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian sebanyak duapuluhlima peserta didik, terdiri dari limabelas putra dan sepuluh putri. Data penelitian adalah aktifitas belajar dan hasil belajar. Alat pengumpulan data adalah lembar pengamatan, soal ulangan harian dan foto kegiatan penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Prosedur penelitian adalah tindakan dengan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Hasil penelitian adalah 1) Penggunaan Metode Instant Assessment dengan mengerjakan soal evaluasi secara cepat dan bergantian, 2) Penggunaan Metode Instant Assessment meningkatkan aktifitas belajar peserta didik dalam bertanya dan berpendapat, 3) Penggunaan Metode Instant Assessment meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Kata Kunci:   Hasil Belajar, Matematika, Bilangan Pecahan, Penjumlahan, Pengurangan, Metode Instant Assessment.

 

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran penting yang harus dikuasai peserta didik karena hampir setiap aspek dalam kehidupan manusia membutuhkan Matematika untuk berhitung. Selain itu, Matematika termasuk ilmu pengetahuan yang berperan dalam pembentukan keterampilan berkomunikasi dan pemecahan masalah serta bekerja sama. Dengan demikian, Matematika bukan hanya sebagai ilmu, tetapi juga sebagai bahasa.

Matematika yang berperan penting dalam kehidupan sehari-hari dianggap sebagai mata pelajaran yang tidak disukai dan sulit bagi peserta didik, sehingga hasil belajar yang dicapai peserta didik termasuk jelek. Hasil belajar yang dicapai peserta didik dalam pembelajaran Matematika sesuai dengan tingkat pemahaman konsep dalam materi yang disampaikan. Lebih lanjut, materi awal selalu berkaitan dengan materi berikutnya, sehingga pemahaman konsep awal yang masih lemah akan menyulitkan pemahaman konsep berikutnya.

Pada pembelajaran Matematika tentang Bilangan Pecahan, yaitu mengenal, mengurutkan, menjumlahkan, mengurangkan dan menyelesaikan masalah, di Kelas IV SDN Tritunggal, peserta didik mengalami pemahaman konsep dasar yang masih lemah. Selain itu, peserta didik juga pasif dalam bertanya tentang kesulitan materi yang dihadapi. Dalam pembelajaran Matematika tersebut, penulis menjelaskan materi dengan beberapa contoh soal dan diikuti dengan soal latihan, namun hanya beberapa peserta didik yang aktif dan menjawab dengan benar. Sedangkan sebagian besar lainnya masih pasif dan merasa cukup hanya dengan menyalin tanpa pemahaman, walaupun sebenarnya mengalami kesulitan belajar. Oleh karena itu, peserta didik mencapai hasil belajar yang jelek. Sesuai dengan data nilai ulangan harian, peserta didik mencapai nilai rata-rata sebesar 62,4 dan ketuntasan sebesar 44%. Nilai rata-rata masih di bawah KKM sekolah sebesar 68 dan ketuntasan belum memenuhi 75%, sehingga hasil belajar termasuk jelek.

Menurut Zaini (2008: 20), Metode Instant Assessment adalah metode menilai untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana ketercapaian hasil belajar atau kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian tersebut menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seseorang. Penilaian ini merupakan teknik yang menyenangkan dan tidak menakutkan untuk mengetahui peserta didik. Dengan penilaian ini, dalam waktu yang singkat dapat mengetahui peserta didik dari sisi latar belakang, pengalaman, sikap, harapan dan perhatiannya.

Penelitian Wahid Nurrohman pada tahun 2013 berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assessment dengan Media Alat Peraga untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bangun Ruang Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngadirojo Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian tersebut merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan media alat peraga dan dilaksanakan dalam tiga siklus. Data penelitian adalah sikap siswa dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa. Pengumpulan data dengan observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Sikap siswa mencakup bertanya, menjawab dan mengerjakan soal di depan kelas. Hasil belajar siswa mencakup ketuntasan hasil belajar. Hasil penelitian tersebut adalah bertanya meningkat dari 16,12% menjadi 64,51%, menjawab meningkat dari 25,8% menjadi 77,41%, mengerjakan soal di depan kelas meningkat dari 12,9% menjadi 45,16%, ketuntasan meningkat dari 38,7% menjadi 83,87%.

Untuk memperkuat pemahaman konsep dasar peserta didik tersebut, penulis menggunakan Metode Instant Assessment, yaitu mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan indikator materi. Dengan demikian, pemahaman konsep dan penguasaan materi peserta didik dapat diketahui. Sesuai dengan hasil soal evaluasi tersebut, penulis mengetahui tingkat penguasan materi dan membantu peserta didik tanpa bertanya kesulitan belajar yang masih terjadi.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan dalam penelitian menggunakan Metode Instant Assessment, yaitu menjawab soal evaluasi berupa sepuluh soal pilihan ganda.

Tempat penelitian adalah SDN Tritunggal, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, yang beralamat di Desa Tritunggal. Tempat penelitian berada di pesisir pantai dan berdekatan dengan kantor pemerintahan. Waktu penelitian adalah dua bulan, mulai bulan Februari sampai bulan Maret yang bertepatan dengan periode awal Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian adalah peserta didik Kelas IV SDN Tritunggal, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian sebanyak duapuluhlima peserta didik. Subyek penelitian terdiri dari limabelas putra dan sepuluh putri.

Data penelitian adalah aktifitas belajar dan hasil belajar. Aktifitas belajar berupa aktifitas belajar peserta didik dalam pembelajaran Matematika sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran tersebut. Alat pengumpulan data adalah lembar pengamatan, soal ulangan harian dan foto kegiatan penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Prosedur penelitian adalah tindakan dengan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Setiap siklus terdiri dari beberapa pertemuan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran pada Siklus I mengerjakan soal soal evaluasi secara cepat dalam waktu dua menit dan mandiri sesuai dengan pertanyaan dalam kartu soal soal evaluasi. Dengan demikian, peserta didik fokus dengan soal soal evaluasi tersebut dan berusaha menjawab dengan cepat dan benar sesuai dengan setiap kartu soal soal evaluasi yang diterima. Selain itu, peserta didik tidak mempunyai kesempatan untuk mencontek hasil dari temannya. Dengan demikian, penulis mengetahui penguasaan materi dan kesulitan belajar.

Aktifitas belajar pada Siklus I dalam bertanya termasuk kategori aktif (B) dengan frekuensi bertanya sebanyak enam kali dan berpendapat termasuk kategori cukup aktif (C) dengan frekuensi bertanya sebanyak empat kali.

Hasil belajar pada Siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 73,6 dengan persentase ketuntasan sebesar 72%. Sedangkan evaluasi dengan Instant Assessment dengan nilai rata-rata sebesar 70 dengan persentase ketuntasan sebesar 46,42%.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II merupakan pembaruan tindakan dari pembelajaran pada Siklus I dengan menambah waktu dalam mengerjakan soal evaluasi dan memberikan contoh soal pada materi yang belum dikuasai sesuai dengan soal-soal evaluasi yang masih salah. Dengan demikian, peserta didik semakin terampil dalam mengerjakan soal-soal tersebut.

Aktifitas belajar pada Siklus II dalam bertanya termasuk kategori sangat aktif (A) dengan frekuensi bertanya sebanyak sembilan kali dan berpendapat termasuk kategori sangat aktif (A) dengan frekuensi bertanya sebanyak sembilan kali.

Hasil belajar pada Siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 81,6 dengan persentase ketuntasan sebesar 92%. Sedangkan evaluasi dengan Instant Assessment dengan nilai rata-rata sebesar 77,6 dengan persentase ketuntasan sebesar 88%.

Pembahasan

Pada penelitian ini, penulis melakukan tindakan dalam pembelajaran menggunakan Metode Instant Assessment, yaitu mengerjakan soal latihan sesuai dengan indikator materi. Metode belajar ini hampir sama dengan mengerjakan soal latihan. Yang membedakan adalah soal latihan dikerjakan dalam waktu yang terbatas secara bergantian, sehingga peserta didik harus mengerjakan dengan cepat dan mandiri. Inilah yang menjadi kelebihan dari Metode Instant Assessment, sehingga peserta didik harus fokus dalam mengerjakan soal latihan tersebut dalam penilaian secara cepat.

Pada penelitian ini, penulis menyusun soal evaluasi yang terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda sesuai dengan materi. Pada Siklus I, waktu mengerjakan selama dua menit. Pada Siklus II, waktu mengerjakan selama tiga menit. Selain itu, pada Siklus I, Metode Instant Assessment difokuskan pada mengerjakan soal evaluasi secara mandiri, sehingga pembahasan hanya pada koreksi. Sedangkan pada Siklus II, Metode Instant Assessment tidak difokuskan pada mengerjakan soal evaluasi secara mandiri, tetapi juga berlatih mengerjakan contoh soal yang baru dengan benar sesuai dengan indikator yang sama.

Pada penelitian ini, penggunaan Metode Instant Assessment hanya pada pertemuan kedua. Sedangkan pertemuan pertama difokuskan pada konsep dasar, yaitu penjelasan materi, contoh soal dan soal latihan tingkat kesukaran yang bertingkat. Sesuai dengan pembelajaran tersebut, maka aktifitas belajar peserta didik mengalami peningkatan.

Penulis menampilkan data aktifitas belajar pada Siklus I dan Siklus II sebagai berikut:

Tabel 6. Aktifitas belajar pada Siklus I dan Siklus II.

No

Aspek Pengamatan

Siklus I

Siklus II

1

Frekuensi bertanya

6

9

2

Frekuensi berpendapat

4

9

 

Sesuai dengan data di atas, maka aktifitas belajar mengalami peningkatan dan termasuk kategori sangat aktif (A). Meningkatnya aktifitas belajar peserta didik dengan bertanya dan berpendapat sesuai dengan pengalaman belajar dan pembaruan tindakan dalam pembelajaran. Dengan demikian, faktor peserta didik dan faktor guru sangat berpengaruh dalam peningkatan aktifitas belajar tersebut.

Hasil belajar yang dicapai peserta didik dalam evaluasi dengan Instant Assessment semakin bagus. Pada Siklus I, nilai rata-rata sebesar 70 dengan persentase ketuntasan sebesar 46,42%. Sedangkan pada Siklus II, nilai rata-rata sebesar 77,6 dengan persentase ketuntasan sebesar 88%. Hasil belajar yang dicapai dalam evaluasi dengan Instant Assessment juga berbanding lurus dengan hasil belajar yang dicapai dalam ulangan harian. Pada Siklus I, nilai rata-rata sebesar 73,6 dengan persentase ketuntasan sebesar 72%. Sedangkan pada Siklus II, nilai rata-rata sebesar 81,6 dengan persentase ketuntasan sebesar 92%. Hasil belajar memenuhi KKM sekolah dan ketuntasan minimal 75%. Dengan demikian, penggunaan Metode Instant Assessment meningkatkan hasil belajar.

 

 

 

PENUTUP

Kesimpulan

1.     Pembelajaran Matematika tentang Bilangan Pecahan dengan Metode Instant Assessment di Kelas IV SDN Tritunggal pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan mengerjakan soal evaluasi secara cepat dan mandiri, kemudian mengoreksi, sehingga mengetahui hasil belajar.

2.     Hasil belajar Matematika Bilangan Pecahan dengan Metode Instant Assessment di Kelas IV SDN Tritunggal pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 meningkat dengan nilai rata-rata sebesar 81,6 dan ketuntasan sebesar 92%.

Saran

1.     Bagi guru supaya menyusun soal evaluasi dengan bentuk yang berbeda-beda, misalnya isian singkat dan uraian, sehingga peserta didik harus mengerjakan soal evaluasi tersebut dengan cermat dan teliti, bukan sekedar menentukan pilihan jawaban yang tersedia dalam soal evaluasi berbentuk pilihan ganda.

2.     Bagi peserta didik supaya berlatih soal secara mandiri dengan memodifikasi bilangan pada contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi, sehingga terampil dalam mengerjakan penjumlahan dan pengurangan Bilangan Pecahan.

3.     Bagi sekolah supaya mengembangkan hasil penelitian ini dalam pembelajaran lainnya, sehingga pembelajaran menjadi aktif dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Catharina Tri. 2006. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).

Zaini, Hisyam dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Nurrohman, Wahid. 2013. Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assessment dengan Media Alat Peraga untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bangun Ruang Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngadirojo Tahun Ajaran 2011/2012. Surakarta: Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).