UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI SUPERVISI KLINIS SISWA KELAS IV V DAN VI SEMESTER II DI SDN TAMBAHREJO KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Sugiyarti

SDN Tambahrejo, Kecamatan Blora,Kabupaten Blora

ABSTRAK

Tujuan melaksanakan penelitian tindakan sekolah melalui supervisi klinis yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV, V dan VI semester II di SDN Tambahrejo Indikator kinerja yang digunakan adalah 1) Guru dapat menyelenggarakan kegiatan pembelajaran matematika secara aktif dan efektif, 2) Siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika,.penelitian merupakan penelitian kualitatif,. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Sedangkan pengujian keabsahan data dengan trianggulasi metode. Hasil dari penelitian 1) Sebelum melaksanakan supervisi klinis, guru belum mengembangkan strategi dalam pembelajaran sehingga penguasaan materi masih kurang dan hasil belajar rendah, 2) Sebelum melaksanakan supervisi klinis, interkasi antara guru dengan siswa kurang aktif sehingga guru masih terlalu dominan, 3) Guru memberikan tes formatif untuk dikerjakan secara langsung siswa selama kegiatan pembelajaran,4) Siswa semakin aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan semakin terampil dalam mengerjakan tugas, baik yang dikerjakan secara langsung di sekolah dan tugas kelompok, 5) Hasil belajar matematika meningkat. 1) Guru agar menerapkan strategi pembelajaran yang tepat , 2), Kepala sekolah supaya melaksanakan supervisi klinis secara teratur berkelanjutan 3) Siswa terbuka dengan guru sehingga kegiatan pembelajaran dapat diselesaikan, 4) Kepala sekolah dan dinas pendidikan setempat agar aktif melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam pembinaan pengembangan.

Kata kunci: Hasil Belajar Matematika, Supervisi Klinis.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa mendtang diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak melaksanakan pendidikan dasar.

Sahertian (2000: 1), guru harus dibina dan dikembangkan terus menerus. Potensi sumber daya guru itu perlu terus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara potensial. Selain itu pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat.

Sebagai fasilitator, guru berperan dalam memberikan pelayanan. agar dapat melaksanakan tugas sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran, guru perlu untuk 1) memahami berbagai jenis media dan sumber belajar beserta fungsi media, 2) mempunyai keterampilan dalam merancang media, 3) mampu mengorganisasikan berbagai jenis media serta dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar, dan 4) mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa (Sanjaya, 2008: 23-24).

Rumusan Masalah

1. Apakah melaksanakan supervisi klinis dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV, V dan VI semester II di SDN Tambahrejo tahun pelajaran 2015/2016 ?

2. Apakah melalui supervisi klinis yang dilakukan kepala sekolah dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika siswa kelas IV, V dan VI semester II di SDN Tambahrejo tahun pelajaran 2015/2016 ?

Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum, yaitu mendeskripsikan tugas kepala sekolah dalam melaksanakan supervise klinis untuk meningkatkan kemampuan guru dan hasil pembelajaran matematika di SDN Tambahrejo..

2. Tujuan khusus, yaitu mendeskripsikan pengaruh dari supervisi klinis yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV, V, dan VI semester II di SDN Tambahrejo.

Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

Guru dapat memahami kondisi lingkungan dan karakter siswa maupun materi dari setiap mata pelajaran sehingga dapat menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang efektif,efesien, dan menarik.

2. Bagi kepala sekolah

Kepala sekolah dapat memberikan petunjuk dan pengarahan yang bersifat praktis terhadap pengembangan kegiatan pembelajaran sehingga mutu pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan tujuan.

3. Bagi sekolah

Sekolah dapat menyediakan fasilitas pendukung dari kegiatan pembelajaran sehingga membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

4. Bagi pihak terkait

Pihak terkait kepala sekolah, dan dinas pendidikan di daerah dapat menyampaikan informasi yang dapat digunakan dalam meningkatkan hasil belajar dan pengembangan mutu pendidikan.

KAJIAN TEORI

Kajian Teori

1. Supervisi klinis

Menurut Sahertian (2008: 16), supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinyu kepada guru dalam melaksanakan tugas di kelas baik secara individual maupun secara kolektif agar lebih menguasai secara efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pelaksanaan pembelajaran.

Sutarsih dan Nurdin (2009: 323) mendefinisikan supervisi klinis adalah proses membina guru untuk memperkecil antara perilaku mengajar nyata dengan perilaku mengajar seharusnya atau yang ideal. Maksud supervisi klinis hanya untuk menolong guru agar mengerti inovasi dan mengubah performa guru agar cocok dengan inovasi.

Aqib dan Rohmanto (2008: 195) mendefinisikan secara lebih lengkap bahwa supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan meningkatkan kegiatan mengajar melalui kegiatan yang sistematik, baik dalam perencanaan, pengamatan, serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional.

Menurut Aqib dan Rohmanto (2008: 195), supervisi klinis mempunyai sejumlah karakteristik sebagai berikut:

a. Supervisi klinis berlangsung dalam bentuk hubungan tatap muka antara supervisor dan guru.

b. Supervisi klinis adalah untuk pengembangan tugas professional guru dalam pembelajaran.

c. Kegiatan supervisi klinis ditekankan pada aspek yang menjadi perhatian guru serta observasi kegiatan belajar mengajar di kelas.

d. Observasi harus dilakukan secara cermat dan mendetail.

e. Analisis terhadap hasil observasi harus dilakukan bersama antara supervisor dan guru.

f. Hubungan antara supervisor dan guru harus bersifat kolegial, bukan otoriterian.

2. Belajar dan kualitas pembelajaran

Secara etimologis, belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.

Menurut Baharuddin dan Wahyuni (2009: 11), belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Jadi seorang guru dituntut untuk menciptakan berbagai bentuk kegiatan dalam mengelola pembelajaran sehingga secara optimal mengembangkan kemampuan dirinya.

Purwanto (2006: 102-106) menjelaskan bahwa berhasil tidaknya belajar bergantung pada faktor, baik faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut sebagai faktor individual dan faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial.

Hasil belajar yang berkaitan dengan pembelajaran matematika sering kali dikaitkan dengan kecerdasan logis matematis. Menurut Jasmine (2007: 10-11), kecerdasan logis matematis berhubungan dan mencakup kemampuan ilmiah.

Hipotesis Tindakan

“Melalui supervisi klinis meningkatkan kemampuan guru dan hasil belajar matematika siswa kelas IV, V dan VI semester II di SDN Tambahrejo tahun pelajaran 2015/2016.”

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan dilaksanakan dari bulan Januari 2016 s.d bulan April 2016. Penelitian dilaksanakan di SDN Tambahrejo pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Lokasi penelitian ini merupakan tempat kerja dari peneliti selaku kepala sekolah di SDN Tambahrejo.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian terdiri dari guru dan siswa kelas IV 14 siswa ,kelas V 19 siswa ,dan kelas VI 13 siswa semester II di SDN Tambahrejo tahun pelajaran 2015/2016.

Sumber Data

Penelitian yang ilaksanakan merupakan penelitian kualitatif sehingga sumber data utama dalam penelitian kualitatif seperti yang disampaikan oleh Moleong (2007: 157-163). Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah kata-kata dan tindakan maupun dokumen yang dapat menjawab rumusan masalah.

Teknik dan alat pengumpulan data

Menurut Sutopo (2002: 64), observasi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman gambar. Wawancara

Menurut Moleong (2007: 186), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan.

Validasi data

Dalam penelitian , peneliti menggunakan teknik trianggulasi untuk menguji keabsahan data. Menurut Sutopo (2002: 78), ada empat macam teknik trianggulasi, yaitu trianggulasi data (data triangualtion), trianggulasi peneliti (investigator triangulation), trianggulasi metodologis (methodological triangulation), dan trianggulasi teoritis (theoritical angulation).

Analisis Data

Dalam penelitian, peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis hasil belajar matematika siswa kelas IV, V dan VI semester II di SDN Tambahrejo tahun pelajaran 2015/2016.

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

Ketuntasan belajar awal kelas IV baru mencapai rata-rata 60 belum tuntas. Ketuntasan belajar awal kelas V baru mencapai rata-rata 60 belum tuntas. Ketuntasan belajar awal kelas VI baru mencapai rata-rata 60 belum tuntas. Ketuntasan belajar lsiklus I kelas IV sudah mencapai rata-rata 75 sudah tuntas. Ketuntasan belajar sdiklus I kelas V sudah mencapai rata-rata 74 belum tuntas. Ketuntasan belajar sikls I kelas VI sudah mencapai rata-rata 73 belum tuntas. Ketuntasan belajar lsiklus I kelas IV sudah mencapai rata-rata 90 sudah tuntas. Ketuntasan belajar sdiklus I kelas V sudah mencapai rata-rata 87 sudah tuntas Ketuntasan belajar sikls I kelas VI sudah mencapai rata-rata 89 sudah tuntas

PENUTUP

Kesimpulan

1. Sebelum melaksanakan supervisi klinis, guru belum mengembangkan strategi pembelajaran sehingga penguasaan materi masih kurang dan hasil belajar rendah.

2. Sebelum melaksanakan supervisi klinis, interkasi antara guru dengan siswa kurang aktif sehingga guru masih dominan.

3. Guru semakin sering memberikan soal es formatif sehingga siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran secara aktif mengerjakannya secara mandiri.

4. Siswa terampil dalam mengerjakan tugas dikerjakan secara langsung di sekolah serta mempunyai keberanian untuk bertanya dan motivasi untuk mengerjakan tugas.

Saran

Hasil yang diperoleh dalam penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Guru agar menerapkan strategi pembelajaran yang tepat sehingga ketuntasan pembelajaran dapat dicapai dan aktifitas siswa juga meningkat.

2. Kepala sekolah agar dapat melakukan supervisi klinis secara teratur dan berkelanjutan sehingga mutu pendidikan dan pengembangan pembelajaran dapat terus ditingkatkan.

3. Siswa agar terbuka dengan guru sehingga permasalahan yang dihadapi selama menngikuti kegiatan pembelajaran dapat diselesaikan.

4. Kepala sekolah dan dinas pendidikan setempat agar aktif melakukan tugas dan kewajibannya meningkatkan hasil belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal dan Rohmanto, Elham. 2008. Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah. Bandung: Yrama Widya.

Baharuddin dan Wahyuni, Esa Nur. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Jasmine, Julia. 2007. Panduan Praktis Mengajar Berbasis Multiple Intelegencies. Bandung: Nuansa.

Moleong, Lexy 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mustaqim, Burhan dan Astuty, Ary. 2008. Ayo Belajar Matematika, Jilid 4 untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Permana, Dadi dan Triyati. 2008. Bersahabat dengan Matematika untuk kelas VI Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Purwanto, Ngalim 2004. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sahertian, Piet. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya

Sahertian, Piet 2008. Administrasi Pendidikan di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Soenarjo. 2008. Matematika 5, SD dan MI Kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Sutarsih, Cicih dan Nurdin, Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Yamin, Martinis 2008, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.