Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Kelompok
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn KD 3.1
MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI KALIALANG KECAMATAN KALIBAWANG
KABUPATEN WONOSOBO SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017
Agus Gunadi
SD Negeri Kalialang Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa pada KD 3.1 melalui metode diskusi kelompok pada siswa kelas V SD Negeri Kalialang Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar PKnKD 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa dari rata-rata nilai pada data awal siswa 71 dan memiliki ketuntasan belajar sebesar 53,33%. Pada akhir siklus pertama nilai rata-rata siswa menjadi 79 dengan ketuntasan belajarnya menjadi 80% dan pada akhir siklus kedua nilai rata-rata siswa naik menjadi 86 dengan ketuntasan belajar siswa mencapai 100%. Selain dari meningkatnya hasil belajar siswa, tingkat aktifasi siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas juga ikut mengalami peningkatan.
Kata kunci: Hasil belajar , Metode Diskusi Kelompok
PENDAHULUAN
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Untuk itu kehidupan yang demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintahan, dan organisasi-organisasi non-pemerintahan perlu dikenal, dipahami, diinternalisasi, dan diterapkan demi terwujudnya pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi. SD Negeri Kalialang Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Semester II Setandar Kompetensi 3. Memahami kebebasan berorganisasi, Kompetensi Dasar 3.1. Mendeskripsikan pengertian organisasi sebesar 75.
Dalam proses pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Semester II Setandar Kompetensi 3. Memahami kebebasan berorganisasi, Kompetensi Dasar 3.1. Mendeskripsikan pengertian organisasi yang penulis lakukan, hasil yang diperoleh tidak memuaskan karena dari 14 orang siswa yang mengikuti pembelajaran hanya 8 (57, 14%) siswa yang mencapai ketuntasan belajarnya dan selebihnya yaitu 6 (42, 86%) siswa belum dapat mencapai ketuntasan belajar dalam arti belum memperoleh nilai minimal sama dengn Kriteria Ketuntasan Belajar yang telah ditentukan yaitu 75. Selain itu tingkat partisipasi aktif siswa juga sangat rendah karena ketika penulis sebagai guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hanya 1 siswa yang mau bertanya.
Melihat fenomena seperti diatas maka penulis mencoba merubah pola pembelajaran yang penulis lakukan yaitu dengan metode pembelajaran yang mampu mendorong dan memfasilitasi siswa untuk aktif bertanya dan menjawab pertanyaan baik dari guru maupun sesama teman dikelasnya, sehingga siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih kuat. Salah satu metode pembelajaran yang dapat mengakomodasi keaktifan dan pengalaman belajar siswa tersebut adalah metode pembelajaran diskusi Menurut Usman (2005: 94) menyatakan bahwa diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah. Sedang menurut Surya dalam Karyanti (2016: 993-994) mengatakan bahwa diskusi kelompok merupakan suatu proses bimbingan dimana murid-murid akan mendapatkan suatu kesempatan untuk menyumbangkan pikiran masing-masing dalam memecahkan masalah bersama-sama.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah dapat dirumuskan sebagi berikut: (1) Apakah metode pembelajaran diskusi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar Mata Pelajaran PKn Setandar Kompetensi 3 Memahami kebebasan berorganisasi dengan Kompetensi Dasar 3.1. Mendeskripsikan pengertian organisasi, pada siswa kelas V SD Negeri Kalialang Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Pelajaran 2016 / 2017 ? (2) Bagaimana metode pembelajaran diskusi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar PKn Setandar Kompetensi 3. Memahami kebebasan berorganisasi, Kompetensi Dasar 3.1. Mendeskripsikan pengertian organisasi pada siswa kelas V SD Negeri Kalialang Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Pelajaran 2016 / 2017 ? (3) Seberapa besar metode pembelajaran diskusi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar PKn Setandar Kompetensi 3. Memahami kebebasan berorganisasi, Kompetensi Dasar 3.1. Mendeskripsikan pengertian organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat pada siswa kelas V SD Negeri Kalialang Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Pelajaran 2016 / 2017 ?
Tujuan penelitian ini adalah: Meningkatkan hasil belajar PKn Setandar Kompetensi 3. Memahami kebebasan berorganisasi, Kompetensi Dasar 3.1. Mendeskripsikan pengertian organisasi pada siswa kelas V SD Negeri Kalialang Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Pelajaran 2016 / 2017 melalui metode pembelajaran diskusi kelompok.
KAJIAN PUSTAKA
Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran (Sudjana, 2005:76). Metode pembelajaran menempati peranan yang tak kalah penting dalam proses belajar mengajar. Dalam pemilihan metode apa yang tepat, guru harus melihat materi yang diajarkan, tujuan pembelajaran, situasi dan kondisi siswa dan media atau alat yang digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara yang diggunakan oleh guru sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Pemilihan Penggunaan Metode Pembelajaran
Menurut Sumiati & Asra (2011: 91) bahwa Metode pembelajaran yang ditetapkan guru banyak memungkinkan siswa belajar proses (learning by process), bukan hanya belajar produk (learning by product). Lebih jauh Sumiati & Asra (2011: 91) mengatakan bahwa belajar produk pada umumnya menekankan pada segi kognitif, sedangkan belajar proses dapat memungkinkan tercapainya tujuan belajar baik segi kognitif, afektif maupun psikomotor. Berdasarkan hal tersebut maka metode yang dipilih guru harus dapat mencapai sasaran tersebut, yaitu lebih banyak menekankan pembelajaran melalui proses. Dengan demikian selama berlangsungnya pembelajaran bukan upaya guru menyampaikan materi pelajaran tetapi bagaimana siswa dapat mempelajari materi pembelajaran sesuai dengan tujuan. Upaya guru hanya merupakan serangkaian peristiwa yang dapat mempengaruhi siswa belajar. Hal ini berati peranan guru berubah dari yang semula sebagai penyaji dan penyampai materi pembelajaran menjadi pengarah dan fasilitator bagi siswa dalam berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar.
Hasil Belajar
Salah satu tugas pokok seorang guru adalah mengevaluasi taraf keberhasilan rencana pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Untuk dapat melihat sejauh mana taraf keberhasilan mengajar guru dan belajar siswa secara tepat dan dapat dipercaya maka diperlukan sebuah informasi yang didukung oleh data yang objektif dan memadahi tentang indikator perubahan perilaku dan pribadi siswa. Menurut Purwanto (2010: 46) bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku akibat dari belajar, jadi hasil belajar berarti usaha meningkatkan suatu kepandaian atau ilmu. Sedang menurut Abdurrahman dalam Asep Jihad & Abdul Haris (2013: 14) bahwa: Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh oleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Bloom dalam Asep Jihad & Abdul Haris (2013: 14) menyebutkan bahwa ada tiga ranah hasil belajar yaitu: Kognitif, Afektif dan Psikomotorik.
Kerangka Berfikir
Di dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen penting, yaitu guru, media belajar, metode belajar, kurikulum/standar kompetensi dan lingkungan belajar, dimana ini akan mempengaruhi cara guru dalam menyampaikan pelajaran yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang cocok. Diskusi kelompok merupakan suatu proses bimbingan dimana murid-murid akan mendapatkan suatu kesempatan untuk menyumbangkan pikiran masing-masing dalam memecahkan masalah bersama-sama. Sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga akan berpengaruh terhadap minat dan motivasi siswa dalam belajar, apabila minat dan motivasi belajar siswa tinggi maka hasil belajar siswapun akan tinggi pula. Salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan adalah metode diskusi yaitu cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan secara bersama. Dalam diskusi terjadi interaksi, tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah dan siswa menjadi aktif.
Dengan kondisi siswa yang aktif kreatif memecahkan masalah secara bersama-sama, dan saling menghargai pendapat teman sejawat maka pemahaman siswa terhadap materipun akan meningkat karena siswa bisa mengikuti proses pembelajaran dengan senang. Metode diskusi dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa karena model pembelajaran ini menuntut siswa untuk aktif berpikir dan bertanya serta dapat juga memberi tanggapan atas pendapat temanya sendiri. Dengan cara demikian diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga hasil belajar juga akan meningkat.
METODE PENELITIAN
Seting Peneltian
Penelitian dilaksanakan di Kelas V SD Negeri Kalialang Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 14 orang yang terdiri dari 10 siswa laki–laki dan 4 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Pebruari sampai dengan bulan April 2017.
Teknik Dan Alat Pengumpulan Data.
Pengumpulkan data penelitian dilakukan dengan cara: 1) Menentukan sumber data, 2) Menentukan jenis data, 3) Menentukan tehnik pengumpulan data, dan 4) Menentukan instrumen yang digunakan.
Uji Validitas.
Untuk menjamin kemantapan kesimpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian, maka dilakukan validasi data. Untuk menguji validitas data dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik trianggulasi data yang diperoleh melalui: Analisis dan Observasi.
Indikator Kinerja
Keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran diukur berdasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh SD Negeri Kalialang Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo. Dengan kriteria bahwa siswa yang dinyatakan tuntas belajar jika mendapat nilai minimal sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 75. Sementara itu untuk mengukur keberhasilan tindakan kelas dalam penelitian ini dugunakan kriteria keberhsasilan tindakan, yaitu Penelitian Tindakan Kelas dinyatakan berhasil apabila 85% dari jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran memperoleh nilai sesuai dengan batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif stastitik dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Adapun data tersebut untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa KD 3.1. Mendeskripsikan Pengertian Organisasi dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok yang diperoleh melalui pengamatan langsung dengan menggunakan lembar pengamatan. Hasil pengamatan dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.
Prosedur Penelitian.
Prosedur penelitian tindakan kelas merupakan sebuah rambu-rambu yang harus dilaksanakan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas, Prosedur penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 16) dimana penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahapan yang harus dilalui yaitu: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Pengamatan, 4) Refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Prasiklus.
Hasil observasi awal menunjukan bahwa dari 14 orang siswa kelas V yang mengikuti pembelajaran PKn Kompetensi Dasar 3.1. mendeskripsikan pengertian organisasi yang mendapatkan nilai di atas atau minimal sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75, sebanyak 8 orang siswa (53, 33%). Untuk lebih jelasnya hasil belajar PKn Kompetensi Dasar 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi siswa kelas V SD Negeri Kalialang Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo.
Deskripsi Siklus I
Dari kegiatan pembelajaran pada siklus I dapat disimpulkan ada peningkatan terhadap hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dari 14 orang siswa yang mengikuti pembelajaran PKn Kompetensi Dasar 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi dari 8 orang siswa (57,14%)) yang meraih ketuntasan belajar pada prasiklus (kondisi awal) meningkat menjadi 12 (85,71%) orang siswa. Sedang 2 (14, 29%) orang siswa meski belum tuntas tetapi mengalami kenaikan perolehan hasil belajarnya. 12 orang siswa yang mengalami ketuntasan belajarnya adalah 1) A. Nur Rois dengan nilai 83, 2) Anang Makruf dengan nilai 80, 3) Azar Basari dengan nilai 75, 4) Edi Cahyono dengan nilai 75, 5) Intan Nur Aini dengan nilai 81, 6) Irsad Irvansyah dengan nilai 80, 7) Lukman Hakim dengan nilai 85, 8) M Khoiru Umam dengan nilai 75, 9) Nadania W.dengan nilai 80, 10) Sahrul Khafidin dengan nilai 78, 11) Saefullah Al Amin dengan nilai 80, 12) Chyka Diana F dengan nilai 88. Untuk lebih jelasnya hasil belajar PKn Kompetensi Dasar 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi, siswa kelas V SD Negeri Kalialang Kecamatan Kalibawang.
Refleksi Siklus I
Walaupun sudah ada peningkatan hasil belajar Pkn Kompetensi Dasar 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi namun peneliti masih menemukan beberapa masalah yang terlihat dalam pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran sehingga belum semua siswa bisa mencapai status tuntas dalam belajarnya. Masalah-masalah tersebut, diantaranya:
1. Siswa masih bingung dalam melaksankan diskusi kelompok, hal ini dapat dimaklumi karena peneliti jarang sekali melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok di kelas V yang notabenenya peneliti sebagai guru Mata Pelajaran PKn yang mengajar kelas IV, V dan kelas VI di Sekolah Dasar Negeri Kalialang Kecamatan Kalibawang.
2. Selama observasi terlihat kemampuan siswa dalam berdiskusi masih kurang maksimal.
3. Ada beberapa orang siswa yang masih pasif dalam mengikuti pembelajaran.
4. Percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapatnya masih kurang.
Deskripsi Siklus II
Dari kegiatan pembelajaran pada siklus II, peneliti dapat menyimpulkan ada peningkatan terhadap hasil belajar PKn Kompetensi Dasar 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi. Hal itu terlihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil observasi menunjukan bahwa dari 14 siswa yang mengikuti pembelajaran PKn Kompetensi Dasar 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi, yang meraih ketuntasan belajar dari 12 orang siswa (85,71%) pada siklus I naik menjadi 14 orang siswa (100%). Untuk lebih jelasnya hasil belajar PKn Kompetensi Dasar 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi siswa kelas V SD Negeri Kalialang Kecamatan Kalibawang.
Refleksi Siklus II
Terjadi peningkatan kenaikan hasil belajar siswa mata pelajaran PKn Kompetensi dasar 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi yang berarti, namun peneliti masih menemukan sedikit masalah yang terlihat di dalam kelas hal ini dikarenakan diantaranya:
1. Ada siswa yang masih pasif dalam diskusi kelompok, hal ini terjadi karena siswa tersebut memang suka bermain sendiri bahkan mengganggu temanya.
2. Percaya diri siswa masih kurang dalam menyelesaikan tugas kelompoknya.
3. Percaya diri siswa masih kurang dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pelaksanaan dan observasi tindakan siklus I yang dilanjutkan pada siklus II, peneliti menyimpulkan terjadi peningkatan hasil belajar PKn KD 3.1 siswa kelas V SD Negeri Kalialang Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Tabel 14 menunjukan perbandingan hasil belajar PKn Kompetensi Dasar 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi antara prasiklus, tindakan siklus I dan tindakan siklus II.
Setelah melihat hasil observasi yang dilakukan peneliti di atas, maka peneliti menyipulkan: bahwa tindakan kelas yang dilakukan berhasil sangat baik karena dari hasil observasi awal anak yang tuntas belajar hanya 8 orang siswa (57, 14%). Setelah dilakukan tindakan siklus I siswa yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal meningkat menjadi 12 (85, 71%) orang siswa, yang belum berhasil tinggal 2 (14, 29%) orang siswa. Selanjutnya pada tindakan siklus II siswa yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal meningkat lagi menjadi 14 (100%) orang siswa, dengan kata lain tuntas semua.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan mata pelajaran PKn Kompetensi Dasar 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi siswa kelas V SD Negeri Kalialang Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo dengan menggunakan motode pembelajaran Diskusi Kelompok, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembelajaran dengan motode pembelajaran Diskusi Kelompok dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PKn Kompetensi Dasar 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi, dimana dapat dilihat dari hasil tes pada akhir siklus I bahwa 12 siswa (85, 71%) tuntas dan 2 siswa (14, 29%) belum tuntas dengan rata-rata 79, dan setelah diadakan siklus II mengalami peningkatan menjadi 14 siswa (100%) tuntas dengan rata-rata nilai 82.
2. Motode pembelajaran Diskusi Kelompok dapat meningkatkan motivsi siswa mengikuti pembelajaran mata pelajaran PKn kompetensi Dasar 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi.
3. Motode pembelajaran Diskusi Kelompok dapat meningkatkan antusiasme siswa mengikuti pembelajaran mata pelajaran PKn kompetensi dasar 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi hal ini dibuktikan dari hasil pembelajaran yang meningkat tajam.
Saran
Dari hasil penelitian ini, ada beberapa saran dari peneliti yang perlu dipertimbangkan dalam pembelajaran dengan menggunakan motode pembelajaran Diskusi Kelompok yaitu:
1. Dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran PKn Kompetensi Dasar 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi dengan menggunakan motode pembelajaran Diskusi Kelompok, guru dapat memperbaiki kualitas pembelajaran yang dapat menunjang pencapaian hasil belajar yang optimal.
2. Dalam kegiatan proses pembelajaran, guru diharapkan dapat memilih model pembelajaran yang tepat untuk digunakan agar sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan dalam belajar dan nantinya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn Kompetensi Dasar 3.1 mendeskripsikan pengertian organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Beny A Pribadi. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta. Dian Rakyat.
Djamarah. 2002. Metode Pembelajaran. Alfa Beta. Bandung
M. Sobry Suikno. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Holisticka
PERMENDIKNAS No 22 Th 2006. Tentang Standar Isi Satuan pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta. CV. Timur Putra
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suharsimi Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Akcara. Jakarta.
Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Bumi Aksara.
Usman 2011 Menjadi Guru profesional. Bandung. Rosda Karya