Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Numbered Head Together
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI MENGENAL SUMBER DAYA ALAM MELALUI
METODE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS V SEMESTER I SDN 3 NGAWEN KECAMATAN NGAWEN
KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Yudi Pramono
SDN 3 Ngawen, Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora
ABSTRAK
Kegiatan belajar dan mengajar untuk pelajaran IPS di Sekolah Dasar tidak perlu ditakuti atau menganggap sesuatu itu sulit sebelum dipelajari. Untuk menimbulkan semangat dalam belajar IPS di Sekolah Dasar guru perlu menyampaikan materi efektif dengan tujuan mudah diterima oleh siswa secara nyata (realistis). Menggunakan metode Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar IPS tentang mengenal sumber daya alam bagi siswa kelas V SDN 3 Ngawen semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Manfaat dari cara ini adalah pelajaran lebih hidup, tidak hanya asbtrak secara verbal belaka, siswa dapat memperhatikan melalui visualisasi atau terkaannya dan disaat mendapat penjelasan/ulasan maka timbul dialog dalam dirinya antara lain apa yang diduga atau dipikirkan dengan penjelasan tersebut. Suasana kelas tidak berpusat pada guru melainkan kepada bahan pelajaran. Pada siklus 1, 6 siswa memperoleh nilai diatas 75 atau lebih dan ketuntasan mencapai 84%. Jadi masih ada 25% siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM sekolah. Pada siklus 2, siswa yang memperoleh nilai diatas 75 mencapai 8 siswa dari 8 siswa yang ada. Ini berarti prosentase ketuntasan secara klasikal mencapai mencapai 100% yang artinya proses pembelajaran telah tuntas secara klasikal. Dari hasil ini, indikator keberhasilan yang berbunyi: meningkatnya jumlah siswa yang mencapai batas tuntas belajar pada ulangan harian minimal 10% telah tercapai. Dan meningkatnya kompetensi guru dalam proses pembelajaran minimal 15% juga tercapai.
Kata Kunci: Numbered Head Together, Sumber Daya Alam, IPS
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Peranan pendidikan IPS dalam mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan sosial agar siswa menjadi warga masyarakat bangsa dan Negara Indonesia yang baik namun di sisi lain masih banyak masalah-masalah yang diperlukan penelitian daqn dikaji agar siswa didalam beajar IPS bisa memahami secara keseluruhan sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing peserta didik. Kendala utama pembelajaran IPS di SD adalah tentang keterbatasan waktu dan media untuk pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi yang disampaikan. Oleh karen itu tidak mengherankan bila hasil belajar IPS di Sekolah Dasar rata-rata masih belum sesuai dengan harapan. Dalam penelitian tindakan kelas ini guru berusaha menerapkan metode yang mungkin dianggap tepat dengan Model Numbered Head Together dan Diskusi:.
Hal itu terjadi pada sekolah-sekolah yang belum mampu untuk melengkapi media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Demikian pula halnya dengan sedikitnya alokasi waktu pembelajaran yang tersedia juga sangat berpengaruh terhadap penanaman konsep pada anak. Hasil belajar IPS pada umumnya rendah karena banyak siswa yang belum bisa memahami atau menguasai konsep pelajaran yang dipelajari Hasil belajar IPS kelsa V di SDN 3 Ngawen dari 20 siswa yang mencapai KKM baru 50% dari hal tersebut guru perlu mengadakan perbaikan pembelajaran dengan mengadakan penelitian tindakan kelas,untuk mencapai hasil belajar yang maksimal seperti yang diharapkan.
Permasalahan tersebut di atas juga terjadi pada siswa kelas V SDN 3 Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora, pada materi tentang Sumber Daya Alam. Rendahnya rata-rata hasil belajar kelas V tersebut menjadikan bahan kajian bagi guru untuk mengadakan perbaikan pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar peserta didik.yaitu melalui penelitian tindakan kelas dalam penelitian guru sangat mengharapkan hasil belajar yang yang dicapai oleh siswa bisa secara maksimal.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah hasil belajar siswa sebelum menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil siswa kelas V Semester I di SDN 3 Ngawen padai pembelajaran IPS ?
Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together dalam pembelajaran IPS, tentang Sumber Daya Alam.
2. Meningkatan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together dalam pembelajaran IPS, tentang Sumber Daya Alam pada siswa kelas V di SDN 3 Ngawen kecamatan Ngawen kabupaten Blora tahun pelajaran 2017/2018.
3. Meningkatkan dan mengaktifkan siswa kelas V di SDN 3 Ngawen kecamatan Ngawen kabupaten Blora melalui penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together dalam materi Sumber Daya Alam.
4. Meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi sumber daya alam siswa kelas V Semester I di SDN 3 Ngawen.
Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan manfaat, bagi:
Siswa
a. Memahami materi sumber daya alam dan kegiatan ekonomi siswa kelas V di SDN 3 Ngawen.
b. Meningkatkan hasil belajar secara maksimal tentang Sumber Daya Alam kelas V di SDN 3 Ngawen.
c. Meningkatkan kreatif siswa dalam pembelajaran IPS.
d. Meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS.
Guru
a. Memperoleh pengalaman profesional dalam menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together dalam pembelajaran IPS.
b. Meningkatkan pengalaman sebagai bahan pertimbangan dalam pembelajaran IPS.
c. Dapat mengetahui kekurangan guru dalam pembelajaran IPS dan mengadakan perbaikan dalam pembelajaran.
d. Untuk memperbaiki kekurangan dalam pembelajaran IPS dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Sekolah
a. Dapat memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka peningkatan prestasi dan mutu lulusan.
b. Memberikan masukan di dalam menentukan kebijakan dan pembinaan di sekolah.
c. Dapat dijadikan sebagai tingkat langkah awal pelaksanaan inovasi pendidikan.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Kajian Teori
Pelajaran IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti Sosiologi, Antropologi, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Ilmu Politik, Psikologi dan Sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, tatanegara dan sejarah (GBPP SD 1994).
Ilmu Pengetahuan Sosial yang diajarkan di SD terdiri dari dua bahan kajian pokok: Pengetahuan Sosial dan Sejarah. Bahan kajian Pengetahuan Sosial mencakup lingkungan sosial, ilmu bumi, ekonomi, dan pemerintahan. Bahan kajian sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau hingga masa kini.
Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar mempelajari berbagai kenyataan sosial dalam kehidupan sehari-hari yang bersumber dari ilmu bumi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi dan tata negara. Ilmu Pengetahuan Sosial yang diajarkan di Sekolah Dasar lebih ditekankan kepada pemberian bekal awal, baik yang berupa pengetahuan, ketrampilan,nilai maupun moral pada siswa untuk dijadikan modal dalam mengenal dan memahami lingkungan sekitar sesuai kaidah dan moral yang berlaku. (Lasmawan, 1955).
Model pembelajaran Numbered Heads Together.
Meningkatkan Hasil Belajar IPS dengan menggunakan modell pembelajaran Numbered Heads Together.Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku (Kemampuan baru) yang sampai pada tujuan tertentu. Banyak jenis kemampuan yang dapat diperoleh dari belajar, akan tetapi pada garis besarnya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: Kognitif domain, afektif domain dan Psikomotorik domain (Soeharjo,1970: hal 14).
Kognitif domain adalah kemampuan untuk mengetahui sesuatu hal yang banyak berhubungan dengan pertimbangan sikap dan kecerdasan,sedangkan afektif domain meliputi perkembangan sikap dan nilai-nilai. Adapun Psikomotorik domain berhubungan dengan perkembangan motorik menuju ke arah kecakapan atau skill.
Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
Metode Diskusi
Menurut (Ali, 1990:29) Diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisi pertukaran pendapat, pemunculan ide-ide serta pengujian pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang yang bergabung dalam kelompok untuk mencari / memperoleh kebenaran. Metode diskusi adalah suatu cara untuk menyatukan beberapa pendapat setelah memperoleh informasi atau mempelajari materi pelajaran untuk dicari pemecahannya secara bersama yang merupakan kesimpulan dalam diskusi.Diskusi sebenarnya kegiatan belajar untuk menggali pendapat dari masing-masing anak, sehingga guru pada waktu anak diskusi melaksanakan pengamatan dan melihat dalam diskusi akan terlihaqt anak yang aktif dan kurang aktif.
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian
Subjek penilihan dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V di SDN 3 Ngawen yang berjumlah 8 siswa yang terdiri dari 4 siswa siswa putra dan 4 siswa putri, yang akan dijadikan subjek dalam penelitian Dari jumlah 8 siswa akan diberikan angket, wawancara di adakan pengamatan dan pembelajaran model Numbered Heads Together dan Diskusi selain itu diberikan soal secara lisan maupun tulis sehinga memperoleh data yang lengkap dan dapat meningkatkan hasil belajar IPS. yang dirasa selama ini hasil belajar masih rendah, maka penelitian sangat penting untuk dilaksanakan.
Alasan perlunya mengadakan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Hasil belajar siswa kelas V semester I di SDN 3 Ngawen pada pembelajaran IPS masih rendah.
b. Minat belajar siswa kelas V semester I di SDN 3 Ngawen masih rendah banyak kekurangan dan sangat memerlukan motivasi dalam pembelajaran.
c. Belum seluruhnya orang tua siswa memperhatikan pendidikan sehingga sehingga hasil belajar siswa masih rendah.
d. Untuk memberikan pembimbingan dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat mencapai hasil yang diharapkan.
e. Melalui penelitian ini sangat berharap akan ada perubahan hasil belajar yang signifikan
Lokasi Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian di kelas V SDN 3 Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Pembelajaran Awal
Hasil antara kondisi awal dengan siklus I menyebabkan adanya perubahan walau belum bisa optimal, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Dari hasil tes akhir siklus I ternyata lebih baik dibandingkan dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal atau sebelum dilakukan tindakan.
Penelitian Tindakan Kelas dalam rangka perbaikan pembelajaran sebagai upaya peningkatan hasil belajar dalam Pembelajaran tentang materi sumber daya alam dan kegiatan ekonomi kelas V SDN 3 Ngawen Kecamatan Ngawen Blora Tahun Pelajaran 2017/2018 dapat terlaksana dan berhasil dengan baik atas kerjasama dengan teman sejawat yang selalu mendampingi selama proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
Siklus I
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Pembelajaran tentang materi Sumber Daya Alam. Diharapkan siswa lebih kreatif dalam memahami materi tersebut.
Pada siklus I bertumpu pada metode diskusi kelompok tanpa memperhatikan kelompok, dengan tujuan mengungkap kekurangan pada pembelajaran awal atau pra siklus.
Latar belakang kekurangan pembelajaran terdiri dari faktor yaitu: Perhatian guru terhadap siswa kurang menyeluruh. Kurangnya motivasi belajar siswa terhadap materi. Rendahnya tingkat pemahaman siswa akan materi. Siswa kurang aktif dalam berdiskusi
Berdasarkan hasil evaluasi dari pegamat terhadap guru pada saat berlangsungnya proses pembelajaran diperoleh penemuan sebagai berikut: Guru sebaiknya memperhatikan seluruh keadaan siswa. Guru telah memberi motivasi belajar kepada siswa. Guru kurang memberi kesempatan siswa bertanya. Guru kurang bervariasi dalam memberikan soal-soal latihan. Guru sudah melaksanakan evaluasi dan tidak lanjut dari hasil evaluasi.
Adapun dari pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran berlangsung, diperoleh temuan sebagai berikut: Siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Siswa kurang aktif dalam memperhatikan penjelasan guru. Sebagian siswa telah dapat memahami contoh-contoh soal yang diberikan guru. Siswa dalam mengerjakan soal masih ada yang kurang sungguh-sungguh. Siswa menerima bimbingan guru pada saat mengerjakan lembar kerja. Siswa melaksanakan evaluasi dengan tertib, namun masih ada siswa yang tidak mendapat nilai sesuai
Dalam perbaikan pembelajaran siklus I sebagaimana disajikan dalam tabel dan diagram menunjukkan hasil belajar siswa meningkat bila dibandingkan dengan pembelajaran awal. Dari 8 siswa ada 2 siswa yang mengalami ketuntasan. nilai ketuntasan hasil perbaikan pembelajaran siklus I dicapai oleh 6 anak (75%) dan 2 anak (25%) belum tuntas. Oleh karena itu perbaikan pembelajaran dinyatakan belum mencapai tujuan yang diharapkan maka penelitian dilanjutkan pada siklus II.
Siklus II
Dalam siklus II ini pelaksanaan perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi, pada siklus II bertumpu pada metode diskusi dengan memperhatikan pembagian kelompok secara heterogen., Hal ini dimaksudkan agar siswa benar-benar memahami materi pelajaran. Metode diskusi juga bertujuan membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi (Syaiful Bahri Djamarah,2000).
Menurut Slameto (2006:87) mendefinisikan bahwa kreatifitas adalah hasil daya cipta manusia yang sangat unik dan bagi orang lain itu adalah penemuan baru dan mampu mengubah sesuatu menjadi hal yang sangat menarik dan bermanfaat.
Dari hasil pegamatan terhadap guru pada saat berlangsungnya proses pembelajaran diperoleh temuan sebagai berikut: Guru telah mempersiapkan sarana pembelajaran. Guru telah memberi motivasi belajar kepada siswa dengan baik. Guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru telah menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran. Guru sudah memberi kesempatan siswa bertanya secara bergilir. Guru telah memberi tes formatif.
Adapun pengamatan dari siswa selama proses pembelajaran berlangsung, diperoleh temuan sebagai berikut: Siswa telah tertarik dengan materi pembelajaran. Motivasi dan minat siswa dalam pembelajaran meningkat. Siswa menerima bimbingan dari guru saat mengerjakan tugas. Siswa melaksanakan evaluasi dengan baik.
Pada Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II. Guru selalu memperhatikan masukan dari pengamat yang hasil dari refleksi. Yang mana guru menggunakan metode lebih variatif, penggunaan alat peraga lebih optimal dan mengubah komposisi kelompok menjadi lebih heterogen, agar hasil belajar siswa lebih meningkat.
Setelah diadakan evaluasi pada akhir pembelajaran nilai hasil belajar siswa meningkat sangat signifikan dari 8 siswa dapat mencapai bahkan ada yang melebihi KKM. Nilai anak meningkat, siswa yang belum tuntas menjadi 0 anak (0%) sedangkan anak yang sudah tuntas menjadi 8 anak (100%).
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah dilakukan laporan hasil penelitian pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Pada materi Sumber Daya Alam dalam dua siklus dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan metode diskusi memudahkan guru menumbuhkan motivasi siswa dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V SD.
2. Penerapan metode diskusi memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran.
3. Dengan pendekatan Numbered Head Together dapat meningkatkan aktifitas dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran.
4. Penggunaan Metode diskusi dan pendekatan Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V SD. Anak yang tuntas perbaikan siklus I adalah 75% setelah perbaikan siklus II mengalami peningkatan menjadi 100%.
Saran
Dengan penerapan metode diskusi dan Pendekatan Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk itu penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Guru mampu menciptakan suasana lingkungan belajar yang kondusif, aman, nyaman, dan menyenangkan bagi siswa dengan penguasaan metode pengajaran yang bervariasi.
2. Guru disarankan dapat memiliki dan menggunakan pendekatan yang cocok dengan karakterstik materi pelajaran.
3. Guru harus memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, sehingga minat, bakat dan kreatifitas siswa berkembang.
4. Instrumen tes maupun non tes yang digunakan dalam penelitian ini sebaiknya terus disempurnakan dan dikembangkan sehingga memperoleh tingkat validasi yang lebih memuaskan.
5. Perlunya pengkajian secara lebih mendalam agar pendekatan Numbered Head Together ini dapat dijadikan model pembelajaran alternatif dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S.dkk. 2007. Penelitian Timdakan Kelas.Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Hamalik, O.2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Ibrahim, M.2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. UNESA University Press.
Lie, A. 2002. Mempraktekkan Cooperatif Learning di Ruang- Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Mu’nisah. 2008. Hand Out Ilmu Pengetahuan Sosial. Semarang. UNNES
Sanjaya, W. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Kencana Prenada Media Group.
Slavin, E,. R,. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Sri Rahayu, M.2006. Pengembangan Penelitiaan Kualitatif dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (hal 12-25). Jakarta: Depdikbud.
Sugandi, A. 2006. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES.
Suprijono A.2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tri Anni, C,. dkk.2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.
Widhihastrini, F dkk.2009. Penyusunan Panduan Skripsi. Semarang: Lemlit UNNES.
—————-.2003. Kurikulum 2004. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang. Depdiknas.
.—————-2007. Didaktika Jurnal Penelitian Pengembangan Kurikulum dan Teknologi Pembelajaran. Samarinda: FKIP Universitas Mulawarman